PEMANASAN GLOBAL: MASALAH LINGKUNGAN PALING SERIUS Disusun : Wahyu Nugroho PEMERINTAH KOTA MAGELANG DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 JL.Cawang No.2(0293)365543 – 362172 Kota Magelang PENGESAHAN Karya tulis siswa yang berjudul “PEMANASAN GLOBAL : MASALAH lINGKUNGAN PALING SERIUS” ini disusun guna menjgikuti lomba karya ilmiah se- Kota Magelang.Karya ini telah disetujui dan disahkan . Pada hari/tanggal:24 Otober 2008 Disusun oleh: ¾ Wahyu Nugroho Mengesahkan Kepala Sekolah SMK N 1 Magelang Drs.Ch .Heru Subroto NIP:131470247 ii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb, Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat,taufik dan hidayah-Nya kepada kami sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “PEMANASAN GLOBAL :MASALAH LINGKUNGAN PALING SERIUS” Karya tulis ini disusun dalam rangka untuk mengikuti lomba karya ilmiah siswa tingkat SMK. Karya tulis ini disususun berdasarkan study kepustakaan dan pengupulan data dengan metode interviu yang ada dilapangan .Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu adanya bantuan dari semua pihak yang terkait Dalam menyusun karya tulis ini penulis sudah berusaha menyajikan semaksimall mungkin ,namun penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini ,maka penulis mengharapkan masukan dan saran yang berguna. Akhirnya, semoga karya tulis ini dapat bermafaat bagi seluruh pembaca. Wassalamualaikum Wr.W Magelang,Oktober 2008 Penulis iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………i KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….ii DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..iii BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………. A. LATAR BELAKANG MASALAH…………………………………………………1 B. Ruang Lingkup C. Tujuan D.Rumusan Masalah BAB II LANDASAN TEORI A. PEMANASAN GLOBAL B.PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL 1.Efek Rumah kaca 2 Pelepasan Gas Metan / CH4 3 Variasi Matahari 4 Penebangan Hutan 5 Peternakan C. DAMPAK DAMPAK PEMANASAN GLOBAL 1. Iklim Mulai Tidak Stabil 2. Peningkatan Permukaan Air Laut 3. Suhu Global Cenderung Meningkat 4 Gangguan Lingkungan 5 Dampak Sosial Politik : a. Perubahan Cuaca dan Lautan b. Pergeseran Ekosistem c. Perubahan Kualitas Lingkungan . d. Gelombang Panas e. Gempa Bumi dan Letusan Gunung Berapi BAB III PEMBAHASAN A. PEMBAHASAN B. PENANGAN MASALAH : 1 Mencari energi alternative 2. Melestarikan hutan. 3 Penanaman pohon. 4 Memperbaiki kualitas kendaraan dengan uji emisi 5 Membina kelompok pelajar, mahasiswa, dan masyarakat pecinta lingkungan. 6 Manajemen lingkungan BAB IV PENUTUP A. Simpulan B. Saran-saran DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Segala aktifitas manusia yang sangat kompleks , seringkali menimbulkan dua akibat yang bertolak belakang.hal ini bias dilihat dengan semakin meningkaynya perkembangan teknologi , tidak pelak , menyebabkan suatu pekerjaan dapat di selesaikan dengan mudah dan tanpa memakan banyak waktu , biaya , serta tenaga yang banyak . Sedang , dilain pihak mengakibatkan tingkat kesadaran manusia terhadap lingkungan semakin menurun. Keadaan lingkungan yang kita rasakan semakin hari semakin berubah menunjukan adanya akibat sampingan dari berbagai aktivitas yang dilakukan manusia . Pemanasan global merupakan imbas terparah yang sekarang ini kita rasakan.Perubahan cuaca yang tidak menentu , berbagai macam bencana alam , kegagalan panen adalah gejala gejala yang ditimbulkan oleh pemanasan global, dimana telah terjadi perubahan yang signifikan di banding dengan beberapa tahun yang lalu. Dengan adanya suhu bumi yang meningkat ,bukan tidak mungkin akan menghilangkan spesies hewan bersel satu yang sangat rentan terhadap perubahan suhu serta zat kimia tertentu.Karena itu , beberapa spesies hewan bersel satu , bukannya tidak mungkin , kalau tiap tahun ,terjadi kenaikan suhu , hewan atau spesies tersebut dapat punah , jika tidak tahan dengan suhu yang tinggi , atau bermutasi menjadi spesies baru. Masalah pemanasan global adalah masalah yang kompleks jika tidak ditangani dengan baik.karena itu,pemanasan global tidak pernah menjadi masalah publik yang penyelesaiannya hingga kini tidak kunjung mencapai kata mufakat.tantangan terbesar dalam penyelesaian masalah ini adalah terletak pada individu masing – masing. Kini jelaslah bahwa tiap individu punya tanggung jawab yang besar terhadap lingkungannya.adanya pencemaran yang dihasilkan oleh segala aktivitas makhluk hidup diyakini menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem.terlebih lagi,manusia yang mempunyai peranan terbesar.individu atau masayarakat yang tinggal 1 didaerah perkotaan cenderung mempunyai sifat perusak yang paling besar.betapa tidak,wilayah perkotaan mempunyai perubahan tatanan perilaku masyarakat yang paling cepat.hal tersebut dipengaruhi oleh perkembangan arus modernisasi.sedangkan fakta dilapangan , lahan yang seharusnya digunakan sebagai lahan terbuka hijau (green open space) semakin berkurang . lonjakan penduduk yang tinggi dan kepadatan jumlah penduduk yang tinggi dan kepdatan jumlah penduduk per luas tanah yang melebihi nilai standar , terkadang menyebabkan orang cenderung membuka lahan baru untuk pemukiman penduduk . B. Ruang Lingkup Makalah ini terbatas pada pengembangan dan penanam rasa kepedulian lingkungan kepada masyarakat khususnya dan para pelajar dalam rangka menangani serta menanggulangi efek gas rumah kaca yang dalam perkembangan tiap tahun menyebabkan pemanasan global . C. Tujuan Makalah ini bertujuan untuk : 1. penanganan masalah pemanasan global 2. penanaman kesadaran lingkungan pada masyarakat dalam rangka menangani masalah lingkungan 3. pengurangan tingkat pencemaran CO2 dengan memberi penggunaan bahan alternatif 4. penanganan lahan kritis yang semakin hari kian bertambah 5. penyelamatan lingkungan terhadap perusakan yang lebih parah D.Rumusan Masalah 2 solusi Dari uraian tersebut diatas kita dapat mengambil rumusan masalah yaitu tentang upaya yang harus di lakukan dalam rangka penanganan pemanasan global dimana dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan dapat ikut sreta dalam kegiatan penyelamatan lingkunagn yang selama ini kurang di lakukan masyarakat serta menungkatkan kesadaran akan pentingnya penyelamatn lingkungan itu sendiri 3 BAB II LANDASAN TEORI A. PEMANASAN GLOBAL Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi , yang berlangsung secara berkelanjutan.Dari data disebutkan bahwa suhu rata rata global pada permukaan bumi telah mengingkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.Kebanyakan hal tersebut disebabkan oleh aktivitas manusia, diman dalam kegiatan tersebut menghasilkan gas co2. Berdasar model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC ( Intergovermental Panel On Climate Change ) menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Pemanasan ini akan berkelanjutan meskipun kondisi gas gas rumah kaca telah stabil ,ternyata kemampuan perairan laut menyimpan kapasitas panas lebih lama daripada daratan . Akibatnya , suhu atau pelepasan panas tersebut secara tidak langsung menyebabkan kecenderungan suhu permukaan bumi tetap. Adapun , jumlah pemanasan yang akan terjadi kemudian , serta perubahan perubahannya masih menimbulkan keraguan para ilmuwan.Fenomena alam yang terjadi akhir akhir ini , bukan berarti kemungkinan tidak akan terjadi di masa yang akan datang.bahkan lebih parah . Hingga saat ini , masih terjadi perdebatan politik mengenai tindakan apa yang harus dilakukan dalam rangka pengurangan atau pembalikan pemanasan lebih lanjut, atau kemingkinan beradaptasi dengan mengambil resiko konsekuensi yang ada.Beberapa negara bahkan telah menyetujui Protokol Kyoto yang intinya adalah sebuah persetujuan sah di mana negara-negara perindustrian akan mengurangi emisi gas rumah kaca mereka secara kolektif sebesar 5,2% dibandingkan dengan tahun 1990 (namun yang perlu diperhatikan adalah, jika dibandingkan dengan perkiraan jumlah emisi pada tahun 2010 tanpa Protokol, target ini berarti pengurangan sebesar 29%). Tujuannya adalah untuk mengurangi rata-rata emisi dari enam gas rumah kaca - karbon dioksida, metan yang dihitung sebagai rata-rata selama masa lima tahun antara 2008-2012. B.PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL 1.Efek Rumah kaca Sumber energi utama dibumi adalah matahari.Dimana wujud energi matahari tersebut dapat berupa gelombang pendek dan cahaya tampak .Waktu energi tersebut 4 mengenai bumi , terjadi perubahan energi dari energi cahaya menjadi energi panas yang dimanfaatkan untuk menghangatkan bumi.Sebagian panas tersebut di pantulkan kembali ke atmosfer. Gas karbon dioksida ( CO2) memiliki peranan penting dalam proses tersebut . Panas yang dihasilkan oleh proses perubahan energi tersebut , terperangkap di atmosfer bumi , karena terdapat lapisan CO2 . Sehingga menyebabkan proses penjagaan suhu bumi menjadi tetap stabil. Sebenarnay efek rumah kaca ini mempunyai peranan penting bagi kelangsungan mahluk hidup . Dengan temperatur rata rata Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dengan efek rumah kaca (tanpanya suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi).Namun jika kadar CO2 terus naik , akibatnya pemanasan global 2 Pelepasan Gas Metan / CH4 Hasil penelitian yang dilakukan baru baru ini di daerah Siberia , Arktik menunjukan berjuta juta ton gas rumah kaca metan dilepaskan . Daratan beku itu mulai mencair dan karbon yang terkurung di dalamnya mulai bocor keluar dalam bentuk karbon dioksida dan metana, gas rumah kaca yang mudah terbakar dan 72 kali lebih kuat daripada CO2.Adapun konsentrasi gas metan di beberapa tempat mencapai hingga 100 kali diatas normal.Pelepasan gas metan setelahnya mencapai 0.5 megaton per tahun. Kemungkinan kenaikan gas metan di planet di pengaruhi oleh oleh dua factor yakni pelepasan gas metan dari dasar laut dan terlepasnya gas metan dari tanah beku yang mencair . 3 Variasi Matahari Variasi matahri adalah pengaruh penyinaran matahari pada suatu tempat berbeda dengan tempat yang lain.Ada beberapa penelitian menunjukkan bahwa kontribusi matahri dalam pemanasan global mungkin telah diabaikan.Dua ilmuwan dari Duke University mengemukakan bahwa matahari telah berkontribusi sekitar 45-50% terhadap rata rata suhu bumi dalam rentang periode tahun 1900 – 2000 , dan 25 – 35% rentang tahun 1980 – 2000. 4 Penebangan Hutan Dengan adanya pembabatan hutan di dunia yang tiap tahun mencapai 30 juta hektar , jelas turut meperparah keadaan .Hutan yang selama ini menjadi pelindung bagi berbagai jenis satwa dari ancaman pemanasan global seharusnya dapat membantu 5 mengurangi pemanasan global .Tapi , dalam kenyataan di lapangan masalah tersebut sangat akut.Yakni hutan amazon , yang hamper 70% wilayahnya habis dibabati oleh manusia dalam rangka produksi hasil daging.Sedangkan di Indonesia itu sendiri , masalah pembabatan hutan tersebut disebabkan karena pembukaan lahan baru yang bertujuan membuka perkebunan , keinginan memperoleh penghasilan dari penjualan kayu atau hasil hutan yang jika dilakukan secara legal memerlukan baiya yang sangat tinggi.Hal tersebut dipengaruhi karena tingkat kesadaran masyarakat terhadap lingkungan yang masih sangat rendah. 5 Peternakan Dari hasil penelitian di sebutkan bahwa total emisi gas rumah kaca negara Argentina 30% nya berasal dari hewan . Para peneliti menemukan bahwa sumber gas metan terbesar berasal dari sapid an domba yang sengaja diternakan untuk diambil wol , Pada suatu perhitungan ditemukan bahwa metan memiliki kekuatan 72 kali lebih besar daripada CO2 selama lebih dari 20 tahun .Kenyatan ini sangat mengejutkan , karena pada dasarnya , jumlah ini melebihi dari pembangkit listrik tenaga batu bara. Terlebih lagi sapi sapi tersebut melepaskan 800 hingga 1000 liter gas setiap hari. C. DAMPAK DAMPAK PEMANASAN GLOBAL 1. Iklim Mulai Tidak Stabil Para ilmuwan memperkirakan bahwa selama pemanasan global , daerah utara dari belahan bumi , akan memansa lebih cepat dari adari daerah daerah lain di bumi . Akibatnya , gunung – gunung es akan mencair dan dan daratan akan mengecil., yakni disebabkan oleh karena permukaan air laut .Dari es yang terapung di perairan utara tersebut akan semakin sedikit, serta akn lebih cepat mencair. Pada daerah yang lebih hangat , udara akan menjadi lebih lembab , karena penguapan air laut lebih banyak . Tapi , para ilmuwan belum yakin , apakah penguapan tersebut dapat meningkatkan atau menurunkan pemanasan lebih lanjut. Hal ini di sebabkan karena uap air mmpunyai efek mengisolasi panas pada atmosfer , yang akan menambah panas bumi . Tetapi , uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak sehingga akan memantulkan cahaya matahri kembali ke angkasa luar. 2. Peningkatan Permukaan Air Laut 6 Ketika atmosfir menghangat , lapisan permukaan lautan juga akan menghangat , sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga kan mencairkan banyak es di kutub , terutama di sekitar Greenland , yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm ( 4 – 10 inchi ) . selama abad ke 20, dan para ilmuwan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm ( 4 – 35 inchi ) .pada abad ke 21. Perubahan tinggi muka laut akan mempengaruhi kehidupan di daerah pantai . Kenaikan 100 cm ( 40 inchi ) akan menenggelamkan 6% daerah Belanda , 17.5% daerah dan banyak pulau – pulau. Erosi dari tebing , pantai , dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai , banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan . Negara negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya , sedangkan negara negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai. 3. Suhu Global Cenderung Meningkat Kenaikan suhu yang semakin meningkat menyebabkan kumpulan salju akan mencair. Akibatnya , musim tanam tiap daerah cenderung lebih lama atau bahkan semakin lebih semakin gersang. Di sisi lain , tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat. 4. Gangguan Lingkungan Pembangunan yang dilakukan manusia menyebabkan hewan hewan spesies tertentu menjadi sulit untuk bermigrasi . Jika terjadi pemanasan global , habita asal spesies tertentu menjadi lebih hangat . Jika hal ini terjadi , maka spesies yang tidak tahan dengan perubahan suhu ini bias mengalami kepunahan .Beberapa tipe spesies yang tidak mampu berpindah secara cepat menuju kutub mungkin juga akan musnah. 5. Dampak Sosial Politik a. Perubahan Cuaca dan Lautan 7 Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit – penyakit yang berhubungan dengan panas dan kematian yang di akibatkan oleh temperature yang panas , sehingga menyebabkan gagal panen yang berakibat munculnya kelapran dan malnutrisi . Perubahan cuaca yang ekstrim dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es kutub utara dapat menyebabkan penyakit – penyakit yang berhubungan deengan bencana alam ( banjir , badai , dan kebakaran ) dan kematian akibat trauma . Timbulnya bencana alam biasanya di sertai dengan perpindahan penduduk ke tempat tempat pengungsian yang seringkali menimbulkan masalah baru seperti penyakit diare , ispa , dan kekurangan gizi. b. Pergeseran Ekosistem Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air maupun penyebaran melalui vektor ( mahluk perantara penyebar penyakit ) seperti meningkatnya kejadian demam berdarah karena munculnya ruang baru ( ekosistem baru ) untuk nyamuk ini berkembang biak .Dengan adanya perubahan iklim ini maka ada beberapa spesies vektor penyakit yang sama dengan Aedes Agipty . Virus , bakteri , plasmodium menjadi lebih kebal terhadap obat tertentu yang seharusnya dapat membasmi organisme tersebut . Selain itu , bias di prediksikan bahwa ada beberapa spesies yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah di karenakan perubahan ekosistem yang ekstrim ini . Hal ini juga secara tidak langsung berdampak pada peningkatan kasus tertentu , seperti ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Akut ) demam berdarah denagn musim hujan yang tidak menentu , kemarau panjang yang berakibat kebakaran hutan . c. Perubahan Kualitas Lingkungan . Perubahan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada penyebaran penyakit melalui air dan penyebaran penyakit melalui vektor .Hal tersebut di perparah dengan keadaan tingkat pencemaran udara akibat hasil emisi gas gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi pada penyebaran penyakit menular. d. Gelombang Panas Gelombang panas yang ekstrim diperkirakan bias terjadi karena pemanasan global. Dari suatu model komputer , dapat diprediksi akan adanya peningkatan gelombang panas 8 hebat di berbagai belahan dunia seiring dengan naiknya suhu permukaan bumi . Pada model tersebut , lebih lanjut menunjukkan bahwa jumlah dan intensitas gelombang panas akan lebih besar seperti yang pernah melanda negara Perancis pada tahun 2003 yang merenggut korban jiwa 1500 orang . e. Gempa Bumi dan Letusan Gunung Berapi Dari hasil penelitian di tahun 2001 , ditemukan fakta bahwa konsekuensi pemanasan global jauh lebih serius daripada yang sebelumnya di bayangkan .Pemanasan global menambah panas inti bumi yang berakibat gunung gunung berapi menjadi lebih kuatsehingga menyebabkan letusan gunung berapi menjadi lebih kuat . Aktivitas gempa bumi di seluruh dunia sekarang lima kali lebihg banyak daripada 20 tahun yang lalu . Penelitian membuktikan sifat merusak gempa bumi menungkat dengan pesat dan tyren ini terus berlanjut , kecuali masalah pemanasan global diatasi secara menyeluruh . Dari uraian diatas , dapat kita ketahuibahwa akibat akibat pemanasan global akan lebih parah jika hal tersebut tidak segera di atasi dengan baik. Namun jika kita tidak sgera bertindak , 9 BAB III PEMBAHASAN A. PEMBAHASAN Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan Gbr1 : suhu rata rata global Dari grafik diatas menunjukan bahwa dalam kurun waktu antara 1860 – 200 telah terjadi peningkatan suhu mencapai 0.12 ° C .Hasl ini menunjukan dalam periode tersebut perlahan namun pasti bumi kita telah mengalami pemanasan global.Hal ini dapat kita analisa bahwa pada tahun tersebut era industrialisasi yang sangat cepat berpengaruh atas emisi gas karbon yang dihasilkan , sehingga kenaikan karbon dioksida sedikit demi sedikit terakumulasi dan akibatnya dapat kita rasakan sekarang. Gbr 2: karbon dioksida di atmosfir 10 Peningkatan karbondioksida d (CO2)di atmosfir yang diukur di daerah Mauna Loa , Hawaii.pengukuran yang di lakukan tiap bulan . Kadar CO2 cenderung meningkat di waktu musim dingin dikarenakan pada musim tersebut , tanaman dalam keadaan dorman atau istirahat.. Sehingga , kadsar karbon dioksida berada dalam keadaan tetap. Kenyataan peningkatan tersebut dikarenakan dalam periode tersebut telah terjadi revolusi industri yakni pergantian dari tenaga manusia menjadi mesin.jika di tinjau kembali , penggunaan mesin memang membantu kita . namun , disisi lain kita juga tahu bahwa penggunaan bahn bakar fosil sebagi sumber energi mesin tersebut menyebabkan hasil sampingan lain yakni emisi atau buangan gas CO2 akibat pembakaran yang tidak sempurna. Masalahnya , kiat cenderung terpaku pada penggunaan bahan bakar tersebut. Gbr 3 : Perkiraan kenaikan suhu global Perkiraan yang kemudian muncul adalah , peningkatan suhu tiap daerah di bumi cenderung berbeda.Hal ini di karenakan pengaruh oleh pengaruh suhu yang dihasilkan sinar matahari terhadap permukaan bumu berbeda satu dengan yang lain.Hal tersebut dikarenakan perairan ataupun es cenderung menerima panas secara cepat dan melepaskan panas tersebut secara lambat , sedangkan daratan sendiri menyerap panas secara lambat dan memantulkannya secara cepat., yang menagibatkan pencairan es di kutub bumi.Mencairnya es yang terbentuk sejak jaman es pun terus berlangsung karena temperatur bumi mengalami perubahan i semenjak es u terbentuk, hal tersebut mengakibatkan permukaan laut pun terus mengalami kenaikan (yang dikenal dengan istilah sea level rise). Jika fenomena ini terjadi secara cepat , dapat 11 mengakibatkan terancamnya peradaban manusia.Data terkini dari NOAA dari Pegunungan Rocky USA menunjukkan bahwa kadar CO2 meningkat secara signifikan. Konsentrasi polutan di Atmosfer bahkan mencapai rekor tertinggi sebesar 381 ppm, 100 ppm lebih tinggi selama sejuta tahun. Keberadaan CO2 berlebihan mengakibatkan panas matahari sulit untuk keluar dari atmosfer setelah mengalami pemantulan. Akibatnya bumi semakin panas. Peningkatan kadar CO2 membuktikan bahwa bumi tengah mengalami pemanasan global. Bukti pemanasan global lainnya adalah peningkatan suhu. Berdasarkan laporan IPCC, temperatur global pada permukaan bumi telah meningkat 0,74 0,18ºC selama seratus terakhir. Tidak hanya itu, pencitraan satelit NASA dengan sensor AMSR-E Jepang menunjukkan pemanasan yang paling signifikan terjadi di wilayah Arktik pada 19782003. Sejak November 1978, atmosfer Arktik telah mengalami peningkatan panas 7 kali lebih cepat daripada pemanasan di bumi bagian selatan. Peningkatan suhu ini disebabkan oleh peningkatan kadar CO2. Es-es dan salju abadi mencair. Ini akibat dari peningkatan suhu bumi. Seperti yang survey WWF (2006) yang melaporkan bahwa Himalaya (cadangan air beku kedua di dunia) telah mencair dengan laju 10-15m/tahun sehingga menimbulkan banjir di daerah aliran sungai Gangga, Indus, Mekong dan sungai lainnya. Selain itu, beberapa bagian gunung es di Antartika telah pecah selama dekade ini yaitu Betting Wilkins (1100 km²) dan Larsen B (13500 km²). Bukti lainnya adalah kenaikkan permukaan air laut akibat mencairnya es-es di kutub. Berdasarkan laporan IPCC, tinggi muka laut dunia meningkat 10-25 cm selama abad 20. Banyak pulau seperti P.Tegua dan P.Abenuea di Kiribati tenggelam pada tahun 1999. Penduduk yang tinggal di kepulauan Cantaret di Papua New Guinea, Shismaref di Alaska, dan Tuktoyaktuk di Kanada juga harus pindah karena pulau mereka terancam tenggelam. Beberapa jenis species mengalami kepunahan dan muncul penyakit yang angka kematiannya terus meningkat. Katak Atelopus sp misalnya, punah akibat infeksi fungi patogen Batrachocytrium dendrobatridis yang terus meningkat akibat peningkatan suhu di sekitar pegunungan Amerika Selatan. Angka kematian akibat serangan panas ( heat stroke) meningkat secara signifikan. Di Eropa, heat stroke telah menewaskan 25000 12 orang, 800 orang diantaranya berasal dari Inggris. Gejala-gejala alam dan bukti ilmiah yang ada telah membuktikan bahwa pemanasan global tengah terjadi. Pemanasan global sudah seharusnya menjadi perhatian bagi semua pihak untuk diselesaikan secara tuntas karena masalah ini menyangkut kehidupan manusia di masa mendatang. IPA dan teknologi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan tidak hidup sedangkan teknologi adalah hasil dari pengembangan ilmu yang dapat dengan mudah diaplikasikan. Perkembangan IPA dan teknologi dapat dirasakan dengan banyaknya kemudahan manusia dalam melakukan aktivitasnya. Dalam hal industri misalnya, mereka dapat dengan cepat memproduksi. Namun, dampak dari industri adalah polusi udara (CO2, S, CO dll). Agar hal-hal tersebut dapat dihindari, IPA dan teknologi harus dipelajari dan dimanfaatkan lebih jauh. Ini penting demi terciptanya teknologi yang ramah lingkungan sehingga kerusakan alam dapat diminimalisasi. Peningkatan kadar CO2 akibat banyaknya industri yang menggunakan bahan bakar fosil. Hal tersebut telah melanggar etika lingkungan karena penggunaan bahan bakar fosil mengakibatkan kerusakan alam berupa pemanasan global. Etika lingkungan merupakan petunjuk arah perilaku praktis manusia dalam mewujudkan moral lingkungan. Dengan etika lingkungan, diharapkan terwujud suatu pembangunan yang melarutkan unsur-unsur lingkungan dalam prosesnya. Namun, hal tersebut masih sulit diterapkan mengingat masih sedikitnya ketersediaan teknologi yang menguntungkan secara ekonomi maupun ekologi. Bumi sebagai tempat kehidupan merupakan tempat bagi makhluk hidup untuk melangsungkan kehidupan dengan memanfaatkan berbagai sumber daya alam di dalamnya. Gejala-gejala alam yang menunjukkan adanya pemanasan global menunjukan bahwa bumi bukan lagi sebagai tempat yang aman untuk hidup. Hal ini terbukti dari beberapa pulau kecil sebagai tempat tinggal manusia tenggelam akibat naiknya permukaan air laut. Lapisan litosfer mulai tertutup oleh air dan lapisan hidrosfer semkin meluas. Akibatnya, manusia akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan, tempat tinggal 13 dan kebutuhan lainnya. Terkait dengan sistem manajemen lingkungan, gejala-gejala alam yang tidak biasa tersebut membuktikan bahwa selama ini manusia mengabaikan sistem tersebut. Sistem B. PENANGAN MASALAH Dari beberapa uraian tersebut diatas dapat di bayangkan dampak terparah yang mungkin terjadi jika penagnanan masalah pemanasan global tidak tertangani dengan baik. Terlebih bagi kita , warga Indonesia khususnya adalah kemungkinan resiko kehilangan pulau pulau kecil yang selama ini di punyai Indonesia. Bagi masyarakat umumnya resiko akan adanya kekurangan pangan akibat kegagalan panan yang disebabkan musim tanam yang berubah menjadi masalah yang sangat serius , dan masalah masalah lain yang timbul akibat pemanasan global menjadikan diri kita patut waspada akan adanya perubahan cuaca yang cukup ekstrim. Adapun beberapa langkah yang harus kita tempuh dalam penanganan masalah pemanasan global ini antara lain : 1 Mencari energi alternatif. Penggunaan energi alternatif yang dapat diperbarui perlu dilakukan di Indonesia. Pembangkit listrik di Indonesia kebanyakan menggunakan bahan bakar fosil: minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Ketiganya mengeluarkan CO2. Jadi, semakin kita boros menggunakan listrik, semakin banyak CO2 yang dikeluarkan. Daripada terus-terusan boros listrik dan pemerintah harus membangun pembangkit listrik berbahan fosil baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, lebih baik melakukan hemat listrik. Dengan penghematan ini, anggaran pemerintah untuk subsidi listrik yang besar bisa dipakai untuk membangun pembangkit listrik dengan energi bersih, seperti sinar matahari, air, angin, biomassa, dan panas bumi. 2. Melestarikan hutan. Masyarakat dan pemerintah harus berupaya bersama-sama dalam menjaga hutan dari kebakaran. Negara-negara lain memandang kebakaran hutan yang kerap terjadi di Indonesia merupakan penyumbang CO2 terbesar di dunia. Bahkan, Indonesia dituding 14 menjadi Negara ketiga penyumbang pemanasan global karena penebangan hutan dan pembakaran hutan yang cukup besar terjadi beberapa tahun belakangan ini. 3. Penanaman pohon. Penanaman pohon secara masal juga perlu dilakukan, misalnya dengan membuat taman kota, hutan kota, dan kewajiban menanam bagi instansi, perumahan, atau lembaga lain.Terutama , pada kanan kiri jalan raya , sebaiknya di tanami pohon pohon , semak , bunga. Hal tersebut mempunyai manfaat selain memperindah tata kota juga bermanfaat dalam penghambatan proses pemanasan global yang lebih parah. 4. Memperbaiki kualitas kendaraan dengan uji emisi. Uji emisi adalah sarana untuk memperoleh kepastian mengenai kinerja mesin kendaraan apakah dalam kondisi prima atau sebaliknya. Melakukan uji emisi dengan benar terhadap kendaraan bermotor juga harus dilakukan karena mesin prima mengeliminer pembuangan gas karbon sehingga dapat ikut menjaga lingkungan dan hemat bahan bakar. Perlu sanksi yang tegas terhadap pelaku uji yang meloloskan kendaraan yang mesinnya bermasalah. Uji emisi yang benar antara lain dapat berfungsi untuk tiga hal berikut: a) Mengetahui efektivitas proses pembakaran bahan bakar pada mesin dengan cara menganalisis kandungan karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) yang terkandung di dalam gas buang. Tingginya kandungan HC yang diakibatkan oleh kerusakan kendaraan disebabkan oleh beberapa factor antara lain: seperti kebocoran pada system vakum, system pengapian yang tidak bekerja dengan baik, kerusakan pada engine control unit, kerusakan pada oksigen sensor, dan gangguan pada system pasokan udara. b) Mengetahui adanya kerusakan pada bagian-bagian mesin kendaraan. c) Membantu saat melakukan setting campuran udara dan bahan bakar yang tepat. 5. Membina kelompok pelajar, mahasiswa, dan masyarakat pecinta lingkungan. 15 Upaya sadar lingkungan mulai digerakkan sedini mungkin pada anak-anak dan remaja. Salah satu upayanya adalah dengan membentuk dan membina organisasi dan klub pecinta lingkungan. Walaupun hasilnya tidak dapat dilihat secara langsung dan cepat, setidaknya strategi serta upaya untuk mereduksi efek global warming haruslah didukung oleh segenap masyarakat. Pada akhirnya, masyarakat juga yang akan merasakan manfatnya. Efek pemanasan global tidak dapat dicegah hanya melalui individu, melainkan butuh kerja sama semua pihak. Oleh karena itu, sudah sewajarnya jika kita memulai upaya sadar lingkungan mulai saat ini demi generesai yang akan datang. Mari bertindak nyata untuk masa depan bersama. 6 Manajemen lingkunagn. Manajemen lingkungan merupakan suatu proses yang menekankan upaya peningkatan efisiensi dengan meminimalisasi pengeluaran limbah melalui proses produksi atau teknologi bersih lingkungan. Minimalisasi limbah terdiri dari aktivitas 3R; reduce (kurang), recycle (daur ulang) dan reuse (penggunaan kembali). Dengan aktivitas 3R, kita dapat menghemat penggunaan sumber daya alam dan melindungi alam dari kerusakan-kerusakan. Bila sistem manajemen lingkungan diterapkan, peningkatan kadar karbondioksida yang mengakibatkan punahnya spesies hewan, kenaikan permukaan air laut dan merebaknya penyakit langka dapat dihindari. Namun fakta menunjukkan bahwa gejala-gejala akibat pemanasan global secara nyata tengah dihadapi manusia 16 BAB IV PENUTUP A. Simpulan Dari pembahasan materi pemanasan global diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut. • Pemanasan global merupakan permasalahan global yang harus segera diatasi. • Penyebab utama terjadinya pemanasan global adalah adanya efek rumah kaca dan efek umpan balik positif. • Pemanasan global memberikan banyak sekali dampak negatif terhadap kelangsungan hidup organisme di bumi. B. Saran-saran Kami menyarankan kepada segenap lapisan masyarakat, terutama kepada pelajar yang akan memegang tongkat estafet dalam mengelola bumi di masa yang akan datang, untuk lebih bijaksana dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam haruslah berwawasan lingkungan. Selain itu, kita harus menanamkan segala kebiasaan yang mampu menekan pemanasan global seperti: menghemat listrik, menggunakan alat elektronik yang hemat listrik dan ramah lingkungan, menghemat BBM, dan melakukan penghijauan disekitas lingkungan kita. DAFTAR PUSTAKA Wikipedia Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/pemanasan_global. 20 November 2008. Pemanasan Global. ------, http://id.wikipedia.org/wiki/efek_rumah_kaca. 20 November 2008. Efek Rumah Kaca. ------, http://id.wikipedia.org/wiki/protokol_kyoto. 20 November 2008. Protokol Kyoto. ------, http://id.wikipedia.org/wiki/gas_rumah_kaca. 20 November 2008. Gas Rumah Kaca. http://ascco76.co.cc/?p=16 . 23 November 2008 18