analisis perjanjian jasa telekomunikasi antara pt. telkom

advertisement
ANALISIS PERJANJIAN JASA TELEKOMUNIKASI ANTARA
PT. TELKOM (PERSERO) DENGAN PELANGGAN
PENGGUNA TELEPON KABEL PERORANGAN
DI KOTA MAKASSAR
(SUATU TINJAUAN DARI ASPEK PERLINDUNGAN KONSUMEN)
Yopi Haya1. Siti Ismijati Jenie 2
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS GADJAH MADA
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis penerapan klausula
eksonerasi dalam perjanjian Jasa telekomunikasi dan upaya perlindungan hukum
konsumen antara PT. Telkom (Persero) cabang Makassar sebagai pihak penyedia dan
penyelenggara jasa telekomunikasi dengan pelanggan sebagai pengguna telepon
kabel perorangan di Makassar.
Penelitian ini bersifat analitis, dengan pendekatan yuridis empiris yang dilakukan
di Kota Makassar dengan menggunakan cara penarikan sampel purposive sampling,
yaitu mengambil 50 responden pelanggan telepon kabel perorangan di Kota Makassar
dan narasumber Perseroan Terbatas (PT.) Telekomunikasi Indonesia Cabang
Makassar, Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Makassar, dan Yayasan
Lembaga Konsumen (YLK) Makassar. Hasil penelitian kemudian dideskripsikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dalam Kontrak Berlangganan
Telekomunikasi (KBST) Telepon rumah/ perorangan merupakan perjanjian baku
yang mengandung klausula eksonerasi, yaitu suatu klausul yang berisi pembatasan
tanggung jawab pelaku usaha, apabila terjadi kegagalan oprasional, sehingga
mengakibatkan telepon rumah tidak berfungsi. Klausula yang demikian itu
bertentangan dengan Pasal 18 ayat 1 angka (a) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
Tentang Perlindungan Konsumen. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Dalam
Kontrak Berlangganan Jasa Telekomunikasi (KBST) ditemukan banyak ketentuan
yang tidak memberikan penguatan terhadap aspek perlindungan konsumen, terutama
yang berkaitan dengan ketentuan KBST tentang perlakuan yang diskriminatif dalam
memberikan layanan perbaikan atas gangguan telepon antara pelanggan perorangan
dengan pelanggan perusahaan besar yang mana untuk pelanggan perorangan layanan
perbaikan diberikan dalam tenggang waktu 36 jam, sementara perusahaan besar dan
badan hukum diberikan dalam 24 jam. Hal ini jelas bertentangan dengan Pasal 7
huruf (a) Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
Kata Kunci : Klausula eksonerasi, perlindungan hukum konsumen.
1
2
Jalan Kaliurang KM 5 Megatruh Kecamatan Depok, Sleman Yokyakarta.
Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada
ANALYSIS OF TELECOMMUNICATION AGREEMENT BETWEEN
PT TELKOM (PERSERO) WITH THE PHONE USER
AN INDIVIDUAL CABLE CUSTOMERS
IN THE CITY OF MAKASSAR
(A Review Of The Aspect Of Consumer Protection)
By :
Yopi Haya. 1Siti Ismijati Jenie 2
MASTER OF NOTARY PROGRAMME
LAW FACULTY GADJAH MADA UNIVERSITY
ABSTRACT
This research aims to know and analyze the application of exemption clause in
telecommunication service agreement and The law efforts of consumer protection
between PT. Telkom (Persero) branch of Makassar as provider with The consumer as
a Individual user cable telephone in Makassar.
This research is analytical, empirical and juridical approach conducted in
Makassar city by using purposive sampling sample withdrawal method, which takes
50 cable phone customers individual respondents in Makassar city, and the resource
person of limited liability company (PT) Telecommunications Indonesia Branch of
Makassar (PT. Telkom Indonesia), Consumer dispute resolution Board (BPSK) of
Makassar, Consumer Agencies and foundations (YLK) of Makassar. Research results
are then described.
The results showed that in the contract of subscription telecommunications
(KBST) home phone/individual is raw agreement containing exemption clause, i.e. a
clause that contains a limitation of liability, in the event of trade operational failure,
resulting in the home phone is not working. Such a clause was contrary to Article 18
paragraph 1 point (a) Act No. 5 of 1999 on The Protection Of Consumers.
The research also shows that in the contract Subscription Services
telecommunications (KBST) found many provisions that do not provide
reinforcement of consumer protection aspects, especially with regard to the
provisions of the discriminatory treatment of KBST in providing repair services for
individual customers of telephone interference with large companies where customers
to individual customers repair services provided in the period of 36 hours, while large
corporations and legal entities are given in 24 hours. This is clearly contrary to article
7 subparagraph (a) the consumer protection act
Keywords: Exemption clause, consumer protection.
1
2
Jalan Kaliurang KM 5 Megatruh Kecamatan Depok, Sleman Yokyakarta
Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada
Download