bab i pendahuluan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini sudah semakin maju dan
berkembang khususnya pada kemajuan teknologi informasi.Penggunaan teknologi
informasi sangat efektif dan efisien karena dapat mempercepat penyampaian
informasi.Pada perekonomian secara keseluruhah pada saat ini teknologi
informasi melalui media online sudah banyak digunakan masyarakat bahkan
sudah diterapkan juga oleh beberapa instansi pemerintahan.Hal ini disebabkan
karena penggunaan teknologi informasi dapat mendukung sistem pemerintahan
menjadi lebih baik.Perkembangan teknologi informasi telah merambah ke
berbagai bidang kehidupan dan tidak dapat di mungkiri bahwa teknologi
informasi dapat meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja suatu organisasi
(Siregar dan Suryanawa, 2009).
Teknologi Informasi merupakan istilah umum untuk teknologi yang
membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan,
menyebarkan
informasi
dan
menggunakan
informasi
dalam
segala
bentuknya.Dalam hal ini perubahan yang dimaksud adalah perubahan informasi
yang telah diolah dan dibuat sebelumnya dalam penyimpanan komputer.
Keadaan perekonomian yang berkembang terutama pada dunia usaha yang
selalu berubah membuat kemajuan teknologi memiliki suatu pengaruh yang besar
terhadap kebijakan pemerintah terutama pada bidang perpajakan. Penerapan
teknologi informasi pada perpajakan merupakan tantangan bagi direktorat jenderal
1
pajak yang saat ini harus dilakukan dengan teknologi informasi. Hal ini
dikarenakan perubahan zaman yang sangat maju. Dengan penerapan teknologi
informasi dalam sistem perpajakan, maka akan memberikan kemudahan bagi
wajib
pajak
dalam
melakukan
pembayaran
pajak.
Kemudahan
dalam
menggunakan teknologi
informasi merupakan hal yang penting, karena dengan kemudahan wajib pajak
akan lebih patuh dan peduli terhadap pajak. Selain kemudahan dalam penggunaan
teknologi, kepraktisan dalam penggunaan teknologi informasi juga dibutuhkan,
apabila teknologi yang digunakan sulit dipahami dan tidak praktis, maka wajib
pajak akan merasa kesulitan.
Menurut Mardiasmo (2011) : Pajak merupakan iuran rakyat kepada negara
berdasarkan undang- undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa
timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjuk dan digunakan untuk
membiayai pembangunan dan membiayai pengeluaran umum. Pajak memiliki
maksud untuk kesejahteraan umum rakyat dengan cara membangun sarana publik
dan sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaranpengeluarannya.
Pajak juga Menurut Bwoga dkk (2005) mengatakan : Pentingnya
pembayaran pajak bertujuan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dalam rangka memberikan kepastian hukum, keadilan dan pembinaan
kepada wajib pajak . Tujuan utama dari pembayaran pajak oleh wajib pajak adalah
untuk melihat ketaatan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan dalam
rangka berjalannya sistem pemungutan pajak yang dianut oleh undang- undang
2
perpajakan Indonesia diantaranya adalah system self assessment dan system
withholding tax, sehingga kewajiban-kewajiban perpajakan yang harus dipenuhi
oleh wajib pajak, termasuk didalamnya tidak terkecuali adalah kewajiban para
pemungut dan pemotong pajak.
Melihat sangat pentingnya pembayaran pajak oleh wajib pajak, Direktur
Jendaral Pajak melakukan penerapan teknologi informasi dengan meluncurkan
aplikasi E-SPT. E-SPT PPN 1111 tersebut diatur dalam Peraturan Dirjen Pajak
Nomor PER-44/PJ/2010 tentang Bentuk, Isi, Dan Tata Cara Pengisian Serta
Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa
PPN), yang berlaku sejak pengisian dan pelaporan SPT Masa PPN masa pajak
Januari 2011. Pada tahun 2014 e-SPT dapat digunakan untuk pelaporan SPT PPh
Pasal 21. Dalam penggunaannya, DJP mencanangkan PER-14/PJ/2013 tentang
Bentuk, Isi, Tata Cara Pengisian dan Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa
Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pasal 26 serta Bentuk Bukti Pemotongan
Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pasal 26 yang mulai berlaku per 1 Januari
2014. Setelah diterapkannya E-SPT, Direktur Jendaral Pajak melakukan
penerapan teknologi informasi dengan meluncurkan system E-Faktur.
E-Faktur atau Faktur Pajak yang berbentuk elektronik merupakan faktur
pajak yang dibuat melalui aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan dan/atau
disediakan oleh DJP.Sesuai surat Edaran nomor SE-20/PJ/2014 tanggal 20 Juni
2014 yang dikeluarkan oleh Direktur Jendaral Pajak tentang tata cara permohonan
kode aktivasi dan password, permintaan aktivasi akun Pengusaha Kena Pajak dan
sertifikat elektronik serta permintaan, pengembalian dan pengawasan nomor seri
3
faktur pajak (E-Faktur). Sertifikat elektronik adalah sertifikat yang bersifat
elektronik yang memuat tanda tangan elektronik dan identitas yang dikeluarkan
oleh penyelenggara sertifikasi elektronik.Modernisasi administrasi perpajakan
dilakukan oleh Direktorat Jendral Perpajakan sebagai bentuk peningkatan
pelayanan pajak terhadap wajib pajak. Penomoran faktur secara manual dinilai
masih memiliki kelemahan khususnya bagi pengusaha kena pajak yang
menentukan sendiri nomor faktur pajaknya, sementara terdapat oknum tertentu
yang melakukan tindakan kecurangan dengan membuat faktur pajak fiktif, faktur
pajak yang tidak dilaporkan dan ada beberapa nomor faktur pajak yang ganda atau
sama dengan wajib pajak yang lain. Agar dapat meminimalisir beredarnya faktur
pajak fiktif, faktur pajak yang tidak dilaporkan oleh wajib pajak dan ada beberapa
nomor faktur pajak yang ganda atau sama dengan wajib pajak yang lain, maka
Direktorat Jendral pajak menerapkan sistem penomoran faktur elektronik (EFaktur). Faktur Pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha
Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak atau penyerahan Jasa
Kena Pajak sedangkan E-Faktur Pajak merupakan faktur pajak sebagai bukti
pungutan PPN yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) secara elektronik
dimana tata caranya diatur dalam Peraturan Ditjen Pajak yang bertujuan untuk
menjamin kemudahan dan hak Pengusaha Kena Pajak dalam menjalankan
aktivitas bisnisnya. Sistem E-faktur ini akan langsung masuk ke system yang akan
memproses rekapitulasi yang tidak lagi menunggu hingga sebulan.Faktur pajak
Pengusaha Kena Pajak (PKP) akan diberikan ID sebagai pengenal dan password.
E-Faktur mempunyai kelebihan antara lain pada tanda tangan basah digantikan
4
dengan tanda tangan elektronik dan pengadaan E-faktur sangat ekonomis karena
tidak diharuskan untuk dicetak sehingga mengurangi biaya kertas, biaya cetak,
dan biaya penyimpanan.
Salah satu pajak yang diterapkan di Indonesia adalah Pajak Pertambahan
Nilai (PPN).Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak tidak langsung yang pada
akhirnya dikenakan kepada konsumen terakhir dari barang atau jasa kena
pajak.Mekanisme pengenaan Pajak Pertambahan Nilai dilakukan oleh Pengusaha
Kena Pajak, dengan melakukan pemungutan, perhitungan, pembayaran dan
melaporkan Pajak Pertambahan Nilai pada setiap transaksi setiap bulannya.Setiap
Pengusaha Kena Pajak yang melakukan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai,
maka Pengusaha Kena Pajak tersebut harus membuat faktur pajak.
CV. Agri Bio Tech merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
perdagangan dan terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak. CV. Agri Bio Tech
melakukan transaksi dengan bendaharawan dan swasta, sehingga didalam setiap
transaksinya CV. Agri Bio Tech harus menggunakan faktur pajak. Penerimaan
negara dari sektor Pajak Pertambahan Nilai sangat besar, meskipun masih lebih
kecil dari penerimaan Pajak Penghasilan .Faktur pajak adalah bukti pemungutan
pajak yang dibuat oleh pengusaha kena pajak yang melakukan penyerahan barang
kena pajak atau jasa kena pajak atau bukti pemungutan pajakkarena impor barang
kena pajak yang dilakukan oleh direktorat jenderal bea dan cukai (Mardiasmo,
2011). Faktur pajak hanya boleh diterbitkan oleh pengusaha yang telah
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, karena faktur pajak yang dimiliki
oleh
pembelimerupakan
pajak
masuka
yang
dapat
dikreditkan
oleh
5
pembeli.Dengan demikian pengusaha yang belum dikukuhkan sebagai Pengusaha
Kena Pajak tidak mempunyai hak untuk membuat faktur pajak.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulisan akan
mengkaji penelitian yang berjudul “Analisis Penerapan E-Faktur Studi CV.
Agri Bio Tech Yogyakarta”.
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah yang
akan dibahas adalah :
1. Bagaimana penerapan system e-faktur di CV. Agri Bio Tech ?
2. Apa kelebihan dan kekurangan dari penerapan system E-Faktur ?
1. 3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Adapun tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini diantaranya untuk :
1. Mengevaluasi penerapan e-faktur di CV. Bio Tech
2. Mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan penerapan system EFaktur di CV. Bio Tech
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Sebagai informasi dan bahan evaluasi tentang penerapan system
pembayaran pajak online atau E-Faktur
2. Sebagai informasi untuk mengevaluasi yang harus dilakukan oleh Dirjen
Pajak terhadap penerapan E-Faktur.
6
1. 4
Kerangka Penulisan
Penyusunan dari penelitian ini dilakukan sesuai dengan urutan
pembahasan dari materi-materi pokok yang dikemukakan sebagai berikut:
BAB I
Pendahuluan
Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penulisan dan kerangka pemikiran.
BAB II
Gambaran umum penulisan
Berisi landasan teori, tinjauan pustaka, metodologi penulisan
dan identifikasi variabel.
BAB III
Analisis dan pembahasan
Berisi suatu analisis (deskripsi dan iferensi), interpretasi dan
pembahasan
BAB
Kesimpulan dan saran
IV
Berisi rangkuman hal yang menjadi pokok bahasan Tugas
Akhir dan saran yang dapat dimunculkan mahasiswa
berdasarkan kesimpulan penulisan.
7
Download