vi analisis aspek-aspek non finansial

advertisement
VI ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL
Analisis aspek kelayakan non finansial dilakukan untuk melihat kondisi
lingkungan yang berpengaruh pada proses alternatif pengambilan keputusan
terbaik dan untuk mengetahui sampai sejauh mana usaha penggemukan domba
dan kambing layak jika dilihat dari aspek-aspek non finansial. Setiap aspek saling
berhubungan satu dengan yang lain, sehingga penting untuk dikaji hal yang akan
menjadi dasar pengambilan keputusan sebagai gambaran prospek usaha yang akan
dikembangkan. Dalam penelitian ini dikaji beberapa aspek non finansial yaitu
aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, hukum, sosial ekonomi dan
lingkungan.
6.1 Aspek Pasar
Analisis aspek pasar merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah
usaha karena sumber pendapatan utama usaha berasal dari penjualan produk yang
dihasilkan. Aspek pasar memiliki tujuan untuk menganalisis apakah produk yang
dihasilkan dapat memberikan nilai tinggi kepada pelanggan dibandingkan produk
pesaing. Jika produk yang dihasilkan dan dibutuhkan konsumen dalam jumlah
yang besar, tetapi harga tinggi, kualitas tidak lebih baik dibandingkan produk
pesaing, dan tidak mudah didapatkan oleh konsumen maka produk yang
dihasilkan tersebut akan ditinggalkan oleh pelanggan.
Agar investasi atau usaha yang akan dijalankan dapat berhasil dengan
baik, maka perlu diketahui peluang pasar dan dilakukan strategi yang tepat.
Strategi tersebut adalah strategi bauran pemasaran (produk, harga, tempat, dan
promosi).
6.1.1 Peluang Pasar
Peluang pasar untuk usaha penggemukan domba dan kambing ini sangat
terbuka luas hal ini terlihat dari permintaan terhadap domba dan kambing terus
meningkat sementara jumlah ternak yang dihasilkan masih belum mencukupi
permintaan pasar (Tabel 9).
Tabel 9. Data Penjualan Domba dan Kambing Milik Bapak Sarno Tahun 2011
(Ekor)
Jenis Ternak Jumlah Penjualan Jumlah Permintaan Kekurangan
Domba
475
600
125
Kambing
400
445
45
Total
875
1045
165
Jumlah permintaan akan semakin meningkat pada saat Hari Raya Idul
Adha. Hal ini disebabkan pada bulan tersebut banyak masyarakat yang beragama
Islam yang mencari ternak domba dan kambing untuk keperluan qurban. Selain
jumlah permintaan yang tidak terpenuhi, usaha penggemukan domba dan kambing
ini juga tidak memiliki pesaing di wilayah yang sama. Pada umumnya penduduk
Desa Citapen yang memiliki ternak domba dan kambing masih skala rumah
tangga, yang merupakan pendapatan sampingan dan merupakan usaha budidaya
yang prosesnya dapat menghabiskan waktu tahunan hingga mendapatkan hasil.
Hal ini lah yang menyebabkan peluang pasar untuk usaha penggemukan domba
dan kambing bagi Bapak Sarno masih besar.
6.1.2 Strategi Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan kombinasi dari empat variabel yang
merupakan inti dari sistem pemasaran yang dapat dikendalikan oleh pelaku usaha.
Empat variabel tersebut dikenal dengan 4P yaitu product (produk), price (harga),
place (tempat), dan promotion (promosi). Berdasarkan wawancara dengan pemilik
strategi pemasaran yang dilakukan yaitu:
1) Produk
Usaha penggemukan domba dan kambing yang dijalankan oleh Bapak
Sarno merupakan usaha yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas
ternaknya melalui penanganan di masa produksi. Berkualitas atau tidaknya ternak
yang dihasilkan merupakan hasil penanganan ternak di masa pemeliharaan.
Penanganan yang dilakukan berupa menjaga kebersihan kandang dan ternak,
pemberian pakan secara teratur pemberian obat dan pemberian vitamin untuk
menjaga kesehatan ternak. Untuk menjaga kualitas produknya ternak diberi
54
perlakuan khusus yaitu setelah bakalan sampai di kandang, domba dan kambing
langsung diberikan perlakuan awal yaitu ditenangkan sebentar di kandang lalu
diberi pakan yang telah disediakan sebelumnya.
Bakalan yang baru sampai di kandang biasanya akan sedikit mengalami
stres setelah mengalami perjalanan dari tempat asalnya. Setelah didiamkan sekitar
satu hari domba dan kambing diberi obat cacing dan dimandikan. Pemberian obat
cacing dilakukan guna menjaga kesehatan domba dan kambing agar
pertumbuhannya tidak terganggu sedangkan perlakuan memandikan domba dan
kambing agar ternak menjadi lebih segar, terhindar dari penyakit kurap dan
memiliki nafsu makan yang tinggi.
Pakan yang diberikan berupa rumput yang diperoleh dari daerah sekitar di
Desa Citapen. Rumput yang tersedia sangat melimpah sehingga domba dan
kambing tidak pernah mengalami kekurangan pakan. Sedangkan pakan tambahan
yang diberikan adalah pakan berupa konsentrat yaitu ampas tahu dan singkong.
Strategi produk juga dilakukan dengan pemilihan bakalan domba dan kambing
yang baik yang didapat dari peternak dan masyarakat di Bogor, Jonggol, Cianjur,
Sukabumi dan sekitarnya. Pemilihan bakalan ini menjadi salah satu kunci sukses
untuk menghasilkan produk yang baik karena bakalan yang baik akan
menghasilkan daging yang baik.
Domba dan kambing yang dijual oleh Bapak Sarno merupakan ternak
hidup. Domba dan kambing tersebut dijual kepada pedagang sate, rumah makan,
catering, jasa aqiqah, serta masyarakat yang membutuhkan untuk keperluan
kurban, hajatan dan lainnya. Untuk memenuhi permintaan konsumen, domba dan
kambing juga dapat diantarkan dalam bentuk daging (sudah disembelih).
Permintaan ini dipenuhi oleh pemilik agar banyak konsumen yang membeli
domba dan kambing kepadanya serta untuk memberikan kepuasan dan nilai lebih
kepada konsumen.
2) Harga
Harga merupakan nilai yang ditukar konsumen dengan manfaat memiliki
atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual
melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama
55
terhadap semua pembeli. Harga domba dan kambing yang ditawarkan pada usaha
ini yaitu berdasarkan bobot hidup ternak domba dan kambing. Harga domba
dengan kambing berbeda per kilogramnya. Semakin berkualitas dan besar bobot
domba maupun kambing maka harga akan semakin tinggi. Selain itu harga domba
dan kambing tidak tetap bahkan pada saat hari raya Idul Adha harga akan semakin
mahal (Tabel 10).
Tabel 10. Harga Domba dan Kambing Usaha Bapak Sarno (Januari 2012)
Domba
Kambing
Bobot
Harga (Rp)
Bobot
Harga (Rp)
1 Kg
32.000
1 Kg
35.000
25 Kg
800.000
25 Kg
875.000
30-45 Kg
960.000 - 1.440.000
30-45 Kg
1.050.000 - 1.575.000
Usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno juga
menerapkan harga berdasarkan taksiran penampilan fisik. Hal ini dimaksudkan
untuk melayani calon pembeli yang lebih detil dalam memilih domba dengan
datang langsung ke kandang. Tidak ada ukuran yang baku dalam menentukan
harga, tergantung dari kesepakatan tawar menawar antara pemilik dengan calon
pembeli. Namun sampai saat ini penjualan domba dan kambing dari usaha
penggemukan ini mayoritas masih menggunakan sistem jual berdasarkan
penampilan fisik. Harga juga dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan situasi
dan kondisi misalnya pada saat hari raya Idul Adha harga dapat menjadi lebih
tinggi apalagi jika dalam kondisi permintaan sangat banyak.
3) Tempat
Distribusi yang dilakukan pada usaha ini merupakan penyaluran produk
ternak domba dan kambing hingga sampai pada target pasar atau konsumen.
Konsumen dapat datang langsung ke lokasi usaha untuk memilih kriteria domba
dan kambing yang mereka inginkan untuk dibeli. Untuk pelanggan tetap biasanya
pembeli hanya memesan melalui telepon, memberitahukan bobot yang mereka
inginkan kemudian pemilik atau karyawan mengantarkan domba atau kambing
56
pesanan ke konsumen langsung. Adapun konsumen berasal dari daerah
Jabodetabek yang terdiri dari rumah makan, catering, penjual sate dan konsumen
rumah tangga.
4) Promosi
Promosi dilakukan dengan tujuan menginformasikan segala jenis produk
yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen. Saat ini promosi yang
dilakukan oleh pemilik usaha adalah promosi melalui mulut ke mulut.
Kebanyakan dari konsumen yang merasa puas dengan produk yang mereka
dapatkan memberitahukan informasi mengenai usaha penjualan domba dan
kambing milik Bapak Sarno ke orang lain seperti teman ataupun kerabat.
Berdasarkan analisis aspek pasar, usaha penggemukan domba dan kambing
milik Bapak Sarno layak untuk dijalankan, karena sesuai dengan kriteria
kelayakan usaha yaitu usaha tersebut menghasilkan produk yang dapat diterima
pasar (dibutuhkan dan diinginkan oleh calon konsumen) dengan tingkat penjualan
yang menguntungkan, peluang pasar yang masih terbuka luas dan strategi bauran
pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi telah dijalankan
oleh pemilik.
Hasil analisis yang diperoleh pada aspek pasar usaha penggemukan domba
dan kambing ini menunjukkan bahwa jumlah domba dan kambing yang
ditawarkan kepada konsumen belum mampu memenuhi permintaan sehingga
masih terbuka peluang pasar yang potensial. Jumlah permintaan akan terus
meningkat pada saat hari raya Idul Adha karena mayoritas penduduk beragama
Islam, domba dan kambing dibutuhkan untuk qurban. Selain itu domba dan
kambing memiliki kelebihan tersendiri yaitu hewan yang digunakan untuk aqikah
dan tidak dapat digantikan dengan hewan lain sehingga peluang usaha
penggemukan domba dan kambing masih besar karena banyak masyarakat yang
membutuhkan ternak domba dan kambing ini.
Produk yang ditawarkan oleh usaha ini yaitu produk yang diinginkan
konsumen, dengan harga yang sesuai dengan kualitas. Ternak yang ditawarkan
oleh usaha penggemukan domba dan kambing ini selalu berkualitas, hal ini dilihat
dari kesehatan ternak dan bobot ternak. Konsumen dapat memilih ternak yang
57
ingin mereka beli sehingga konsumen tidak kecewa dengan ternak yang mereka
miliki setelah proses pembelian.
Distribusi langsung disampaikan kepada konsumen sehingga kualitasnya
terjaga dan ternak yang dibeli sesuai dengan pilihan konsumen. Distribusi
langsung kepada konsumen ini bertujuan untuk menghindari kualitas ternak yang
buruk yang diberikan kepada konsumen sehingga konsumen tidak kecewa. Selain
itu distribusi langsung ke konsumen juga akan memutus rantai distribusi yang
panjang dan kemungkinan akan menambah biaya serta mengakibatkan harga
domba dan kambing menjadi lebih tinggi.
Lokasi peternakan tidak jauh dari Kota Bogor sehingga akses menuju lokasi
mudah untuk dituju. Untuk pelanggan yang sudah biasa membeli hanya butuh
menelpon pemilik untuk memesan ternak yang diinginkan. Promosi yang
dilakukan oleh usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno
disampaikan dari konsumen ke konsumen lainnya, hal ini dapat mengurangi biaya
untuk kegiatan promosi. Maka dari analisis tersebut dapat dikatakan usaha
penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno layak untuk dilaksanakan
karena memenuhi kriteria kelayakan berdasarkan aspek pasar.
6.2 Aspek Teknis
Analisis aspek teknis yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi
pemilihan lokasi usaha dengan sarana dan prasarana, layout kandang,
perlengkapan serta proses penggemukan yang dilakukan.
6.2.1 Penentuan Lokasi
Pemilihan lokasi kandang merupakan langkah awal dalam memulai usaha
penggemukan domba dan kambing. Setelah lokasi yang cocok ditemukan, barulah
kandang didirikan. Pemilihan lokasi yang tepat menjadi kunci keberhasilan dalam
pembuatan kandang. Bahan material yang dipilih juga akan mempengaruhi
kenyamanan domba dan kambing, selain itu juga berpengaruh terhadap besaran
modal yang akan diinvestasikan.
Untuk mendirikan usaha penggemukan domba dan kambing, pemilik
usaha memperhatikan lokasi tempat usaha. Pemilihan lokasi didasarkan pada
58
pertimbangan berdasarkan variabel-variabel utama yang perlu mendapat
perhatian. Pertimbangan tersebut yaitu:
1)
Tidak Terkena Perluasan Kota
Lokasi usaha milik Bapak Sarno tidak bertentangan dengan Rencana Umum
Tata Ruang (RUTR) dan Rencana Bagian Wilayah Kota (RBWK). Pemilik
mempertimbangkan jika suatu saat dilakukan perluasan kota, lokasi usaha
tidak digusur seperti wilayah Karawang dan Bekasi.
2)
Transportasi yang Mudah ke Daerah Pemasaran
Pemasaran merupakan penentu keberhasilan usaha penggemukan domba dan
kambing. Oleh karena itu, transportasi dari lokasi peternakan ke daerah
pemasaran harus baik. Pemilik usaha memilih di Desa Citapen, Kecamatan
Ciawi dikarenakan faktor jarak dan infrastruktur untuk mendukung
kelancaran transportasi hingga produk sampai ke konsumen selain itu
mempertimbangkan konsumen banyak yang berasal dari Kota Bogor dan
Depok. Faktor jarak yang dekat antara kandang dengan pasar akan
mengurangi faktor penyusutan bobot badan domba dan kambing selama
perjalanan karena domba dan kambing dapat mengalami stres.
3)
Sumber Air
Air merupakan kebutuhan yang paling utama, baik untuk keperluan ternak,
sanitasi, maupun keperluan sehari-hari. Sumber air yang dimiliki oleh
peternakan ini merupakan sumber air yang berasal dari mata air Pegunungan
Pangrango sehingga air selalu ada, mudah didapat dalam jumlah yang dapat
memenuhi kebutuhan setiap hari. Air yang diperoleh juga merupakan air
yang sehat yaitu tidak berbau, tidak berasa, jernih, bebas dari bahan kimia
limbah yang berbahaya dan bebas dari penyakit
4)
Sumber Pakan yang Mudah Didapat
Pakan merupakan kebutuhan pokok dalam pemeliharaan ternak domba dan
kambing. Usaha penggemukan domba dan kambing ini dekat dengan pakan
yaitu berupa hijauan yang didapat daerah sekitar Desa Citapen dan
konsentrat berupa ampas tahu yang didapat dari pabrik tahu di sekitar
Bogor.
59
5)
Tidak Berdekatan dengan Pemukiman
Lokasi kandang domba dan kambing tidak berada di tengah kota yang
penduduknya padat. Jarak peternakan dengan penduduk tidak mengganggu
kenyamanan penduduk sekitar terutama dalam hal pencemaran udara.
6)
Keadaan Iklim
Produksi domba dan kambing dipengaruhi oleh iklim setempat baik secara
langsung terhadap ternak maupun tidak langsung melalui lingkungan ternak.
Peternakan ini berada di iklim tropis/basah dengan suhu rata-rata antara
20oC sampai 32oC. Iklim ini cocok untuk usaha penggemukan domba dan
kambing.
6.2.2 Layout Usaha Penggemukan Domba
Kandang peternakan domba dan kambing milik Bapak Sarno terbuat dari
kayu. Perbedaan kandang baru dengan kandang lama yaitu tidak adanya
perbedaan ukuran antara kandang domba dengan kandang kambing. Kandang
lama tidak memiliki jalan yang luas sehingga mobil pakan atau pengangkut
domba tidak dapat masuk ke dalam kandang sedangkan kandang baru memiliki
jalan kandang yang lebar (Gambar 3).
Gudang
a. Kandang Baru
b. Kandang Lama
Gambar 3. Layout Kandang Pengemukan Domba dan Kambing
60
6.2.3 Teknik Penggemukan
1) Kandang
Kandang yang digunakan untuk penggemukan domba dan kambing adalah
tipe kandang panggung. Lantai pada kandang tipe ini terletak di atas tanah (ada
kolong). Fungsi kolong ini untuk menampung kotoran ternak. Lantai kandang
dibuat bercelah 1-1,5 centimeter agar kotoran domba dan kambing dapat jatuh ke
kolong dan kandang mudah dibersihkan. Biaya pembuatan kandang tipe ini lebih
mahal dibandingkan dengan kandang yang lantainya langsung di tanah. Akan
tetapi tipe kandang ini juga memiliki kelemahan yaitu kaki domba ataupun
kambing dapat terperosok apabila lebar celah lantai kandang tidak benar-benar
diperhatikan.
Berdasarkan penempatan domba dan kambing dalam kandang, ada dua
model kandang panggung, yaitu kandang koloni dan kandang batere (Purbowati,
2009). Kandang koloni adalah kandang yang digunakan untuk menempatkan
domba secara berkelompok. Gerakan domba dalam kandang ini bebas. Sedangkan
kandang batere adalah kandang yang digunakan untuk menempatkan domba
secara individu, kandang ini memiliki sekat-sekat di dalamnya.
Peternakan milik Bapak Sarno memiliki kandang batere dengan
pertimbangan bahwa penempatan domba dan kambing secara individu dapat
menghindari terjadinya perkelahian ternak. Gerakan domba dan kambing juga
terbatas sehingga tidak banyak energi yang hilang untuk aktivitas yang tidak
perlu. Ukuran kandang batere pada kandang baru adalah 1m x 50 cm untuk
kandang kambing dan 1 m x 40 cm untuk kandang domba. Sedangkan pada
kandang lama jarak tersebut belum ditentukan. Antara kandang kambing dengan
kandang domba tidak ada perbedaan. Selain itu juga jalan di dalam kandang
sempit sehingga mobil pengangkut domba atau pakan tidak dapat masuk ke
kandang.
61
a. Kandang Baru
b. Kandang Lama
Gambar 4. Perbedaan Kandang Baru dan Kandang Lama
3) Sarana dan Prasarana Kandang
Sarana dan prasarana kandang sangat diperlukan dalam penggemukan
domba dan kambing agar proses penggemukan domba dan kambing lancar. Selain
itu, adanya sarana dan prasarana akan membuat efisiensi penggunaan waktu dan
bahan baku. Sarana dan prasarana yang ada pada peternakan ini adalah sebagai
berikut.
a)
Tempat pakan
Tempat pakan disediakan di dalam kandang domba dan kambing agar pakan
tidak tercecer dan tercampur dengan kotoran ternak. Tempat pakan dibuat
sedemikian rupa agar mudah dan efisien dalam pemberian pakan maupun
pembersihan sisa pakan. Untuk pakan yang berupa hijauan (rumput), tempat
pakan terbuat dari kayu sedangkan untuk pakan konsentrat menggunakan
ember yang diletakkan di dalam kandang.
b)
Tempat minum
Tempat air minum domba dan kambing menggunakan ember plastik. Hal ini
merupakan kelemahan bagi peternakan ini karena untuk memenuhi
kebutuhan ternak air perlu diisi secara manual agar tersedia secara terus
menerus agar ternak dapat minum.
c)
Peralatan
Peralatan yang terdapat pada kandang peternakan Bapak Sarno adalah
peralatan untuk sanitasi ternak dan kandang yaitu sapu lidi, serokan dan
62
ember. Peralatan tersebut untuk menjaga kebersihan kandang dan kesehatan
ternak.
4) Memilih Bakalan
Keuntungan usaha penggemukan domba dan kambing yang paling utama
adalah mendapatkan pertambahan bobot badan yang tinggi dalam waktu cepat.
Pertambahan bobot badan diperoleh dari selisih bobot badan awal dengan bobot
badan akhir program penggemukan.
Dalam memilih bakalan domba dan kambing pemilik memilih domba dan
kambing yang tidak gemuk atau agak kurus, tetapi dalam kondisi sehat. Selain
harganya murah, domba yang kurus juga diharapkan akan memperlihatkan
pertumbuhan kompensasi, sehingga konversi pakannya rendah. Dengan kata lain,
biaya pakan yang diperlukan untuk setiap satuan pertambahan bobot badan murah
sehingga keuntungan yang diperoleh menjadi lebih tinggi.
Seleksi yang dilakukan adalah melalui seleksi individu dengan melihat
ciri-ciri fisik. Bakalan domba dan kambing harus sehat dan bebas dari segala cacat
fisik seperti cacat mata (kebutaan), pincang, lumpuh, kaki dan kuku abnormal,
serta tidak terdapat kelainan tulang punggung atau cacat tubuh lainnya. Selain itu
ciri lain yang perlu diperhatikan adalah umur bakalan domba dan kambing yaitu
7-10 bulan (kurang dari satu tahun) dan biasanya berkelamin jantan karena laju
pertumbuhan domba dan kambing jantan pada umumnya lebih tinggi daripada
domba dan kambing betina. Bakalan diperoleh dari daerah Bogor, Jonggol,
Cianjur hingga Sukabumi. Pemilik membeli bakalan pada daerah tersebut karena
selain harga yang diperoleh lebih murah, ternak yang diperoleh juga berkualitas.
5) Pakan
Produktivitas ternak domba dan kambing, terutama pertumbuhan dan
kemampuan produksinya dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.
Pengaruh faktor lingkungan antara lain terdiri dari pakan, teknik pemeliharaan,
kesehatan, dan iklim. Diantara faktor lingkungan tersebut, pakan mempunyai
pengaruh paling besar. Besarnya pengaruh pakan ini menunjukkkan bahwa
63
produktivitas domba dan kambing yang tinggi tidak bisa tercapai tanpa pemberian
pakan yang memenuhi kuantitas dan kualitas.
Pakan adalah zat yang ada di alam, terdiri dari bahan pakan dan
dikonsumsi oleh ternak untuk kepentingan tubuhnya tanpa membahayakan ternak
tersebut. Pakan yang terdapat pada peternakan domba dan kambing milik Bapak
Sarno terdiri dari pakan berserat (hijauan) dan pakan penguat (konsentrat). Bahan
pakan yang digunakan dalam kelompok pakan berserat adalah hijauan seperti
rumput dan daun-daunan. Sedangkan bahan pakan konsentrat terdiri dari singkong
dan ampas tahu. Pakan hijauan diperoleh dari lingkungan daerah Desa Citapen.
Untuk pakan konsentrat yaitu ubi diperoleh dari petani sekitar Desa Citapen,
sedangkan ampas tahu diperoleh dari pabrik tahu di sekitar Bogor.
Gambar 5. Pemberian Pakan Hijauan
6) Penggemukan
Penggemukan domba dan kambing merupakan upaya untuk memacu
pertumbuhan domba sehingga diperoleh bobot badan yang optimal. Agar proses
penggemukan domba berjalan dengan lancar maka segala sesuatunya harus
dilakukan dengan tahapan yang benar. Penggemukan domba dan kambing
peternakan milik Bapak Sarno dilakukan selama tiga hingga empat bulan. Hal-hal
teknis yang dilakukan selama penggemukan adalah sebagai berikut:
64
a)
Persiapan kandang
Kandang yang akan digunakan untuk penggemukan domba dan kambing
adalah kandang panggung. Sebelum digunakan kandang dibersihkan dari
sisa kotoran dan pakan.
b)
Penimbangan ternak
Penimbangan domba dan kambing dilakukan pada saat masuk kandang
untuk mengetahui bobot awal dan harga dasar pembelian per kilogram.
Penimbangan berikutnya dilakukan setiap akhir bulan untuk mengetahui
pertambahan bobot badan harian dan penentuan harga jual minimal per
kilogramnya.
c)
Pencukuran bulu
Pemeliharaan domba dan kambing bertujuan untuk menghasilkan bobot
badan yang optimal di akhir masa penggemukan. Untuk domba dalam
mencapai tujuan tersebut, salah satunya dilakukan dengan pencukuran bulu
domba sedangkan kambing tidak. Selain memberantas kutu pada domba,
pencukuran
bulu
juga
mampu
mengurangi
stress
panas.
Selama
penggemukan, pencukuran bulu dilakukan sekali, yaitu pada awal periode
penggemukan. Pencukuran dilakukan secara manual dengan menggunakan
gunting. Pencukuran bulu hanya dilakukan pada ternak domba sedangkan
pada ternak kambing pencukuran tidak dilakukan karena bulu kambing
sudah cukup tipis.
d)
Memandikan domba
Sebelum digemukkan di kandang panggung domba dan kambing
dimandikan terlebih dahulu. Dengan dimandikan domba dan kambing akan
tampak bersih dan bulu-bulunya tidak menjadi sarang bagi kuman penyakit.
e)
Pemberian vitamin dan obat-obatan
Beberapa jenis vitamin tidak bisa disintesis oleh domba dan kambing di
dalam tubuhnya. Oleh karena itu kebutuhan vitamin harus disuplai dari
vitamin khusus. Vitamin yang digunakan oleh peternakan Bapak Sarno
adalah B12. Pemberian vitamin ini juga bertujuan untuk mengurangi stress
akibat transportasi, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mempercepat
proses kesembuhan dari infeksi. Selain vitamin ada juga obat cacing untuk
65
mencegah dan mengobati domba dan kambing yang terkena cacing serta
antibiotik untuk mengobati berbagai penyakit seperti infeksi pada sistem
saluran urin.
f)
Kebersihan kandang
Setiap hari domba dan kambing akan mengeluarkan kotoran dan urin.
Kotoran dan kencing akan menimbulkan amoniak yang berbahaya bagi
ternak. Amoniak dapat menimbulkan penyakit paru-paru. Berat badan pada
domba yang mengalami sakit paru-paru tidak dapat naik bahkan menurun.
Dalam kondisi yang parah, penyakit ini dapat menyebabkan kematian. Oleh
karena itu, kotoran tersebut perlu dibersihkan setiap hari. Kandang domba
dan kambing milik Bapak Sarno dibersihkan setiap hari yaitu pada pagi dan
sore hari yaitu dengan membersihkan kotoran dan sisa pakan yang
berserakan di kandang.
a. Kotoran Ternak Dikumpulkan
b. Pupuk Kandang
Gambar 6. Kotoran Ternak untuk Pupuk Kandang
g)
Pemberian pakan
Pemberian pakan yang tepat akan menentukan keberhasilan usaha
penggemukan karena alokasi biaya untuk produksi yang digunakan untuk
pakan cukup besar. Pakan yang diberikan harus memenuhi kebutuhan nutrisi
domba dan kambing yang akan digemukkan. Jenis pakan yang diberikan
pada peternakan milik Bapak Sarno adalah pakan hijauan (rumput dan
66
dedaunan) dan konsentrat (ampas tahu dan singkong). Pemberian pakan
tersebut diberikan secara terpisah. Pakan hijauan diberikan setiap saat,
ketika rumput dalam tempat pakan sudah habis maka langsung ditambah
(diisi lagi) sedangkan konsetrat diberikan pada siang hari. Pakan hijauan
yang diberikan kepada ternak yaitu lima kilogram per hari per ekor.
Sedangkan jumlah pakan konsentrat yang diberikan yaitu satu kilogram per
ekor per hari (0,5 kilogram ampas tahu dan 0,5 kilogram ubi). Pertambahan
bobot ternak diasumsikan 0,15 kilogram per ekor per hari. Sehingga pada
dalam waktu empat bulan kenaikan bobot rata-rata ternak yaitu 18 kilogram
per ekor.
h)
Pemberian air minum
Air minum selalu tersedia di dalam kandang dalam jumlah yang cukup. Air
diberikan dalam tempat air minum berupa ember. Kebutuhan air minum
selalu diperhatikan agar domba dan kambing tidak mengalami kehausan.
i)
Pemanenan domba
Penggemukan domba umumnya dilakukan selama tiga hingga empat bulan.
Keberhasilan penggemukan domba dan kambing dapat dilihat dari bobot
hidup saat akan dipanen (dijual). Bobot badan domba dan kambing dapat
berbeda-beda antara ternak satu dengan yang lainnya walaupun pada
bakalan bobotnya sama. Pada penelitian ini bobot rata-rata bakalan adalah
20 kilogram per ekor. Dengan pertambahan bobot tubuh sebesar 18 kilogram
selama empat bulan maka pada saat penjualan rata-rata bobot tubuh ternak
adalah 38 kilogram.
7) Penyakit
Pertumbuhan domba dan kambing sangat dipengaruhi oleh kesehatan.
Pakan yang berkualitas, faktor genetika yang bagus, dan kondisi lingkungan yang
mendukung tidak akan berarti jika domba yang digemukkan dalam kondisi sakit.
Dalam pertumbuhan, domba dan kambing yang sakit dalam jangka yang panjang
akan mengalami penyusutan bahkan akan mengalami kematian jika tidak segera
ditangani. Mencegah penyakit merupakan tindakan yang lebih baik daripada
mengobati.
67
Tindakan pencegahan penyakit domba dan kambing yang dilakukan
peternakan Bapak Sarno adalah mengenai sanitasi domba dan kambing, kandang
dan lingkungan. Pemberian vitamin, obat cacing dan antibiotik secara berkala juga
merupakan tindakan pencegahan yang terus dilakukan. Beberapa jenis penyakit
yang sering menyerang domba dan kambing peternakan ini antara lain diare,
penyakit mata, penyakit kulit, kembung serta penyakit mulut dan kaki. Selain
penyakit, parasit juga diwaspadai karena mampu menghambat pertumbuhan
domba. Parasit dibagi menjadi dua, yaitu cacing dan kutu.
a) Parasit
i) Cacing
Jenis cacing yang selalu menyerang domba dan kambing adalah cacing
bulat dan cacing hati. Cacing dalam bentuk larva masuk ke dalam tubuh
domba dan kambing melalui pakan, terutama hijauan. Dalam usus, larva
cacing berkembang menjadi cacing dewasa. Cacing ini akan menghisap sari
makanan yang semestinya diserap oleh dinding usus untuk keperluan domba.
Akibatnya,
meskipun
domba
dan
kambing
makan
banyak,
tetapi
pertumbuhannya akan lambat karena sari makanannya dihabiskan oleh cacing.
Domba dan kambing yang cacingan akan diberikan obat cacing. Untuk
pencegahan peternakan milik Bapak Sarno memberikan obat cacing sejak
pertama kali bakalan tiba di kandang.
Gambar 7. Pemberian Obat Cacing.
68
ii) Kutu
Kutu adalah jenis parasit yang bersarang di sela-sela bulu domba dan
kambing. Kutu akan menghisap darah domba dan kambing melalui permukaan
kulitnya. Akibatnya darah domba dan kambing akan berkurang. Selain itu
gigitaan kutu juga mengakibatkan gatal-gatal sehingga domba dan kambing
merasa tidak nyaman. Dalam kondisi yang parah, gigitan kutu juga sering
meninggalkan luka pada kulit. Untuk pencegahan dan penanganan terhadap
kutu tersebut maka peternakan ini melakukan pencukuran bulu agar kutu tidak
bersarang pada domba.
b) Penyakit
i) Diare
Diare merupakan jenis penyakit yang sering terjadi pada peternakan
domba dan kambing. Jenis penyakit ini memang tidak mematikan, tetapi pada
tingkat yang parah dapat menyebabkan penyusutan bobot badan pada domba
dan kambing yang terserang. Domba yang mengalami diare ditandai dengan
bentuk fesesnya yang encer. Pengobatan yang dilakukan oleh peternakan milik
Bapak Sarno apabila domba dan kambing terkena penyakit ini adalah memberi
antibiotik dan vitamin.
ii) Kudis
Kudis disebabkan oleh tungau (Sarcoptes scabei). Gejala yang muncul
adalah rasa gatal pada kulit domba dan kambing sehingga domba selalu
gelisah. Kulit domba dan kambing berubah menjadi kemerahan dan menebal.
Pada tingkat yang parah, luka tersebut akan meninggalkan bekas dan bulu di
sekitarnya rontok. Kudis dapat menular lewat sentuhan langsung, kandang,
maupun lewat air minum. Kandang bekas domba dan kambing lama yang
terserang kudis akan menyebabkan serangan kudis pada domba dan kambing
baru yang dimasukkan pada kandang tersebut. Pada peternakan Bapak Sarno
penyakit kudis lebih sering terjadi pada ternak kambing dibandingkan dengan
ternak domba. Untuk menangani penyakit ini maka pengobatan yang
dilakukan peternakan Bapak Sarno adalah memisahkan ternak yang sakit
dengan ternak lainnya, pemberian antibiotik dan pencukuran bulu domba.
69
iii) Orf
Domba dan kambing yang terkena orf ditandai dengan adanya luka di
sekitar mulut domba ataupun kambing. Akibat dari serangan ini, nafsu makan
domba dan kambing menurun. Penyakit ini mudah menular, ternak yang
terserang biasanya adalah ternak yang stress. Untuk mencegah penyakit ini
peternakan milik Bapak Sarno melakukan pengurangan tingkat stress dengan
memberi vitamin pada bakalan domba dan kambing yang baru datang.
iv) Kembung
Kembung merupakan jenis penyakit yang sering dialami oleh domba
dan kambing yang diberi pakan rumput. Rumen domba dan kambing dipenuhi
oleh gas yang terjebak dan tidak dapat keluar. Gejala yang muncul ketika
domba dan kambing mengalami kembung adalah membesarnya lambung
sebelah kiri. Untuk menghindarinya, peternakan milik Bapak Sarno
menghindari pemberian rumput yang masih basah oleh embun pagi.
Berdasarkan aspek teknis usaha penggemukan domba dan kambing milik
Bapak Sarno layak untuk dijalankan karena sesuai dengan kriteria kelayakan
usaha yaitu aspek teknis tersebut dapat dibangun dan dijalankan dengan baik. Hal
ini dilihat dari beberapa indikator seperti pemilihan lokasi yang sesuai dengan
sarana dan prasarana yang memadai, dekat dengan sumber mata air, melimpahnya
rumput sebagai kebutuhan pokok ternak di daerah sekitar peternakan.
Letak kandang yang baik walaupun kandang lama belum memiliki
perbedaan antara kandang domba dan kambing, akan tetapi pada kandang baru
telah dilaksanakan. Kandang digunakan secara optimal sehingga proses
penggemukan dilakukan dengan lancar, hal ini terlihat dari layout kandang.
Proses penggemukan dilakukan dengan baik mulai dari bakalan tiba di kandang
dilakukan perlakuan seperti mencukur bulu, memandikan, memberi obat-obatan,
memberi pakan dan minum, merawat kebersihan kandang hingga ternak domba
dan kambing dijual ke konsumen. Selain itu dilakukan tindakan yang cepat
terhadap penanganan penyakit pada domba dan kambing sehingga tidak ada
domba dan kambing yang mengalami kematian dan usaha tersebut tidak
mengalami kerugian akibat adanya penyakit tersebut.
70
6.3 Aspek Manajemen
Aspek manajemen yang dianalisis pada usaha penggemukan domba dan
kambing ini menyangkut masalah sumberdaya manusia dan struktur organisasi
yang ada. Aspek manajemen merupakan aspek yang penting dianalisis karena
suatu usaha tanpa didukung dengan manajemen yang baik maka kemungkinan
akan mengalami kegagalan.
6.3.1 Struktur Organisasi dan Job Description
Usaha penggemukan domba dan kambing ini memiliki struktur organisasi
yang sederhana yaitu dipimpin oleh pemilik sendiri, yang mengatur, membuat
kebijakan dan pengambil keputusan dalam menjalankan usaha. Usaha ini
memiliki lima orang karyawan tetap yang merupakan masyarakat sekitar Desa
Citapen. Pada saat pengembangan tidak ada penambahan karyawan karena
pekerjaan yang dilakukan tidak membutuhkan waktu yang padat. Struktur
organisasi pada usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno
sebagai berikut:
KETUA
Bagian Pengadaan
Pakan Ternak
Bagian
Pemeliharaan
Ternak
Bagian Pemasaran
Karyawan
Gambar 8. Struktur Organisasi Usaha Milik Bapak Sarno
Sistem manajemen yang dimiliki oleh peternakan milik Bapak Sarno
belum sesuai dengan yang direncanakan. Hal ini terlihat dari pekerjaan yang
71
dilakukan bagian yang satu dikerjakan dengan bagian lainnya dan ada yang
karyawan melakukan pekerjaan ganda. Secara umum job description yang ada
pada usaha penggemukan domba dan kambing sebagai berikut:
1)
Ketua
Ketua pada usaha penggemukan domba dan kambing pada usaha ini adalah
pemilik sendiri yaitu Bapak Sarno. Ketua memiliki tugas sebagai pengambil
keputusan seperti pembelian bakalan, penjualan dan penetapan harga. Selain
itu ketua juga mengontrol setiap hari kegiatan peternakan, mencari area
pemasaran dan terkadang ikut serta dalam proses produksi.
2)
Bagian Pengadaan Pakan Ternak
Bagian pengadaan pakan ternak memiliki tugas mencari pakan ternak berupa
pakan hijauan dan konsentrat. Hal ini dilakukan setiap hari karena setiap
harinya domba maupun kambing membutuhkan makanan. Selain itu bagian
pengadaaan pakan juga ikut dalam proses pemberian pakan di kandang.
3)
Bagian pemasaran
Bagian pemasaran memiliki tugas mencari area pemasaran seperti mencari
bakalan domba dan kambing serta mengantarkan ternak pesanan kepada
konsumen. Bagian pemasaran juga ikut serta dalam hal pemeliharaan ternak
seperti kebersihan ternak.
4)
Bagian produksi
Tugas bagian produksi adalah memberikan makan dan minum kepada ternak
domba dan kambing setiap harinya. Memperhatikan kesehatan domba dan
kambing. Memberikan obat dan vitamin kepada ternak yang terkena
penyakit.
5)
Karyawan
Karyawan memiliki tugas membantu kegiatan pemeliharaan ternak domba
dan kambing seperti memberikan makan dan minum kepada ternak serta
membersihkan kandang dari kotoran dan dari sisa pakan.
72
6.3.2 Sistem Gaji dan Insentif
Sistem gaji yang dilakukan oleh usaha penggemukan milik Bapak Sarno
adalah sama antara satu karyawan dengan karyawan lainnya. Hal ini dilakukan
karena pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut hampir sama, yaitu
antara satu karyawan dengan karyawan lainnya ada yang mengerjakan pekerjaan
yang sama, gaji diberikan pada karyawan setiap akhir bulan.
Pada kondisi pengembangan jumlah karyawan tidak bertambah atau sama
dengan pada saat kondisi sebelum pengembangan. Hal ini menunjukkan bahwa
pada kondisi aktual tenaga kerja tidak digunakan secara maksimal karena pada
saat pengembangan jumlah tenaga kerja masih tetap sama dengan pekerjaan yang
dilakukan yang lebih banyak. Namun gaji yang diberikan pada karyawan saat
kondisi sebelum pengembangan berbeda dengan gaji yang diberikan pada saat
kondisi pengembangan karena pekerjaan yang dilakukan juga semakin banyak.
Insentif diberikan pada saat jumlah penggemukan domba dan kambing
banyak seperti saat Hari Raya Idul Adha. Selain itu insentif juga diberikan pada
saat Hari Raya Idul Fitri dan tahun baru.
Pada hasil analisis aspek manajemen, usaha penggemukan domba dan
kambing milik Bapak Sarno layak untuk dijalankan karena sesuai dengan kriteria
kelayakan usaha. Indikator kelayakan usaha pada aspek manajemen telah
dilakukan seperti struktur organisasi, walaupun belum baku dan masih sederhana
akan tetapi job description sudah jelas sehingga memudahkan setiap individu
untuk bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
6.4 Aspek Hukum
Pada aspek hukum hal yang dianalisis adalah bentuk badan hukum usaha
yang dijalankan serta ijin yang diperoleh usaha penggemukan domba dan
kambing Bapak Sarno. Ijin usaha yang didapatkan oleh usaha ini yaitu ijin dari
Desa Citapen dan ijin dari Dinas Peternakan dari Kabupaten Bogor. Sedangkan
bentuk badan usaha peternakan ini adalah usaha perorangan karena usaha ini
dijalankan sendiri oleh Bapak Sarno dan belum memiliki badan usaha secara
legal, selain itu usaha ini juga belum memiliki nama usaha.
73
Berdasarkan aspek hukum usaha penggemukan domba dan kambing milik
Bapak Sarno layak untuk dijalankan. Kriteria kelayakan usaha aspek nonfinansial
berdasarkan aspek hukum adalah bentuk badan usaha yang akan digunakan yang
berkaitan dengan kekuatan hukum serta melihat adanya jaminan-jaminan yang
bisa disediakan bila akan menggunakan sumber dana berupa pinjaman ke lembaga
keuangan seperti bank.
Walaupun usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno
belum memiliki nama, namun usaha ini telah memiliki surat ijin usaha dari
masyarakat
sekitar
dan
Dinas
Peternakan
Kabupaten
Bogor
sehingga
mempermudah pemilik dalam menjalankan usahanya serta mempermudah
pengajuan modal seperti pengajuan kredit modal usaha kepada bank maupun
investor jika diperlukan.
6.5 Aspek Sosial Ekonomi
Usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno memberikan
pengaruh pada masyarakat di sekitar Desa Citapen. Hal ini terlihat dari karyawan
yang direkrut oleh pemilik berasal dari masyarakat setempat sehingga ada
penyerapan tenaga kerja. Selain itu dengan adanya usaha tersebut maka secara
tidak langsung usaha ini mampu mengurangi jumlah pengangguran di Desa
Citapen dan menambah mata pencaharian bagi masyarakat yang tidak
mendapatkan pekerjaan (pengangguran). Bagi pihak lain dapat dimanfatkan
sebagai sumber penghasilan tambahan seperti pakan berupa konsentrat yang
didapat dengan membeli dari masyarakat yaitu petani di lingkungan sekitar. Para
petani juga diuntungkan dengan adanya usaha ini karena para petani dapat
memperoleh pupuk kandang berupa kotoran ternak dengan mudah dan harga yang
terjangkau.
Pada aspek sosial ekonomi usaha penggemukan domba dan kambing milik
Bapak Sarno layak untuk dijalankan. Kriteria kelayakan usaha yang dilihat adalah
seberapa besar usaha tersebut mempunyai dampak terhadap masyarakat
sekitarnya. Dengan adanya usaha tersebut dapat memberikan peluang peningkatan
pendapatan masyarakat dan dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar
sehingga mengurangi jumlah pengangguran. Masyarakat diuntungkan karena
74
adanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar yang tidak memiliki pekerjaan
sehingga usaha tersebut dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.
6.6 Aspek Lingkungan
Dampak yang ditimbulkan dari usaha penggemukan domba dan kambing
adalah bau yang ditimbulkan yang bersumber dari kotoran ternak. Upaya yang
dilakukan peternakan Bapak Sarno untuk menangani hal tersebut adalah dengan
melakukan pengelolaan limbah ternak dengan cara pembersihan kandang secara
teratur. Sedangkan kotoran ternak dijual kepada petani sekitar sebagai pupuk
kandang. Penanganan yang dilakukan dengan menampung kotoran ternak tersebut
dan dimasukan kedalam karung yang nantinya dibeli oleh petani sekitar yang
memiliki lahan pertanian dan membutuhkan pupuk kandang untuk tanamannya.
Kotoran ternak tersebut selalu habis terjual karena para petani di wilayah sekitar
sangat membutuhkan pupuk kandang. Adanya peternakan domba dan kambing
milik Bapak Sarno ini dapat menguntungkan para petani karena disamping pupuk
kandang terus tersedia harga yang diberikan juga terjangkau yaitu 5.000 rupiah
per karung dengan berat 30 kilogram per karung.
Adanya penanganan limbah kotoran domba dan kambing tersebut
mengakibatkan tidak adanya pencemaran yang ditimbulkan pada lingkungan
sekitar peternakan sehingga masyarakat sekitar tidak merasa terganggu dengan
adanya usaha penggemukan domba dan kambing ini.
Berdasarkan aspek lingkungan, usaha penggemukan domba dan kambing
milik Bapak Sarno layak untuk dijalankan. Kriteria kelayakan usaha yang dilihat
pada usaha penggemukan domba dan kambing adalah bagaimana pengaruh usaha
penggemukan domba dan kambing tersebut terhadap lingkungan udara, tanah,air
dan sekitarnya. Adanya usaha tersebut menciptakan lingkungan semakin baik
karena usaha tersebut tidak mencemari masyarakat dan lingkungan sekitar.
Limbah yang ditimbulkan berupa kotoran ternak dijadikan pupuk kandang dan
dijual kepada petani sedangkan kotoran lainnya selalu dibersihkan sehingga tidak
mencemari dan menimbulkan bau ke lingkungan masyarakat sekitar.
75
Download