BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Komunikasi Dalam penelitian ini, peneliti telah merumuskan teori-teori yang berelasi dengan topik penelitian. Dari pengangkatan judul "Tanggapan Anak Terhadap Program Asal Usul Flora Trans 7", dapat digarisbesarkan bahwa teori yang digunakan adalah teori yang mencakup komunikasi dan komunikasi massa. Dilihat dari sisi media yang dipakai (televisi) dan efek-efeknya terhadap masyarakat yang menonton. 2.1.1 Pengertian / Definisi Komunikasi Menurut Marhaeni Fajar (2009:27). Pengantar Ilmu Komunikasi, kata atau istilah “komunikasi” (Bahasa Inggris “communication”) berasal dari bahasa latin “communicatus” yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”. Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan. Menurut Webster New Collogiate Dictionary dijelaskan bahwa komunikasi adalah “suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku”. 14 15 Dikutip oleh Marhaeni Fajar (2009:1). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Komunikasi mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Thomas M Scheidel mengemukakan bahwa kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri untuk membangun kontak sosial dengan orang di sekitar kita dan mempengaruhi orang lain, merasa berpikir atau berperilaku yang seperti kita inginkan. Menurut Scheidel pun tujuan utama komunikasi untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis kita. Proses terjadinya komunikasi dimulai dari pikiran orang yang akan menyampaikan pesan atau informasi, yang kemudian dilambangkan baik berupa ucapan atau isyarat, proses selanjutnya dengan melakukan transmisi berupa media dan perantara atau channel, hingga pesan dapat diterima oleh komunikan. Komunikasi memiliki elemen-elemen yang terdapat dalam teori Komunikasi Harold Laswell (1948). Who says what in which channel to whom with what effect (how)? Atau yang biasa kita kenal dengan 5W+1H. Siapa yang memberikan informasi tersebut? Dengan saluran apa? kepada siapa pesan disampaikan? Apa yang menjadi pesan dalam komunikasi tersebut? Dan bagaimana pengaruhnya terhadap sekitar? 16 2.1.2 Kategori Komunikasi Dalam bukunya Ilmu Komunikasi, Deddy Mulyana (2007) menjelaskan kategorikategori komunikasi sebagai berikut : a. Komunikasi intrapribadi. Komunikasi ini bisa diartikan sebagai komunikasi pada diri sendiri, contohnya adalah berfikir. Memikirkan sesuatu yang berkaitan dengan diri kita. b. Komunikasi antar pribadi. Komunikasi ini merupakan komunikasi tatap muka atau face to face communication. Melibatkan lebih atau minimal dua orang dalam prosesnya. Orang-orang tersebut sama-sama memberikan pendapat atau respon tentang topik yang sedang dibahas. c. Komunikasi kelompok. Komunikasi kelompok bisa dikatakan sebagai grup diskusi, karena mereka mempunya tujuan yang sama dan saling ketergantungan. d. Komunikasi Publik. Berbeda dengan komunikasi kelompok yang beranggotakan kecil atau sedikit. Komunikasi publik cenderung beranggotakan besar atau banyak pada umumnya tidak saling mengenal satu sama lain. e. Komunikasi organisasi. Komunikasi organisasi berada di tengah-tengah komunikasi kelompok dan komunikasi publik. Sifatnya bisa berupa formal dan juga informal. Bisa dikatakan formal apabila orang yang kita ajak bicara merupakan atasan, 17 bukan teman sejawat. f. Komunikasi massa. Komunikasi massa adalah komunikasi yang digunakan melalui media massa, baik cetak maupun elektronik. Komunikannya sangat heterogen dan pesan yang disampaikan cenderung bersifat umum, tidak memihak terhadap suatu hal. 2.1.3 Karakteristik Komunikasi Adapun karakteristik dari komunikasi itu sendiri adalah : a. Komunikasi suatu proses Artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. Proses komunikasi melibatkan banyak faktor. Faktor yang dimaksud antara lain dapat mencakup pelaku atau peserta, pesan, saluran, atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan. b. Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan mempunyai tujuan Komunikasi adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya. Pengertian sadar disini adalah kegiatan ini dilakukan saat kondisi psikologis yang terkendali, bukan dalam keadaan mimpi. Disengaja maksudnya bahwa komunikasi memang sesuai dengan kemauan dari pelakunya, sementara tyjuan menunjuk pada hasil atau akibat yang ingin dicapai. 18 c. Komunikasi bersifat simbolis Komunikasi pada dasrnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang, misalnya : bahasa. d. Komunikasi bersifat transaksional Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau proposional oleh masing-masing pelaku yang terlibat dalam komunikasi. e. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu Maksdunya bahwa para komunikan atau pelau yang terlibat dakam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya kemajuan teknologi komunikasi seperti telepon, email, internet dan lain,lain, kedua faktor tersebut (ruang dan waktu) bukan lagi menjadi persialan dan hambatan dalam berkomunikasi. 19 2.1.4 Komponen Komunikasi Dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik (2009:58-59), komponen komunikasi terdiri dari : Gambar 2.1 Komponen Komunikasi a) Communicator (Komunikator) Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang. Komunikator yang baik adalah orang yang selalu memperhatikan umpan balik sehingga ia dapat segera mengubah gaya komunikasinya dikala ia mengetahui bahwa umpan balik dari komunikan bersifat negatif. b) Message (Pesan) Pesan merupakan seperangkat lambang atau informasi bermaksa yang akan disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Penyampaian pesan dapat dilakukan secara verbal yakni dengan menggunakan bahasa dan secara nonverbal yakni dengan menggunakan alat, gambar atau warna untuk mendapatkan umpan balik (feedback) dari komunikan. 20 c) Channel (Media) Yaitu saluran komunikasi dimana tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. d) Communicant (Komunikan) Yaitu orang yang menerima pesan. Komunikan akan memberikan umpan balik (feedback) terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator. Umpan balik menentukan berlanjutnya komunikasi atau berhentinya komunikasi tersebut. Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif ataupun negatif. e) Effect (Efek) Yaitu tanggapan dari komunikan setelah menerima pesan dari komunikator 2.1.5 Tujuan Komunikasi Menurut Carl I. Hovland dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, mengenai Ilmu Komunikasi didefinisikan sebagai upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Adapun tujuan komunikasi adalah : • Perubahan Sikap (Attitude Change) Seorang komunikan setelah menerima pesan kemudian sikapnya berubah, baik positif maupun negatif. Dalam berbagai situasi kita berusaha 21 mempengaruhi sikap orang lain dan berusahan agar orang lain bersikap positif sesuai dengan keinginan kita. • Perubahan Pendapat (Opinion Change) Dalam komunikasi berusaha menciptakan pemahaman. Pemahaman ialah kemampuan memahamii pesan secara cermat sebagaimana dimaksudkan oleh komunikator. Setelah memahami apa yang dimaksud komunikator maka akan tercipta pendapat yang berbeda-beda bagi komunikan. • Perubahan Perilaku (Behavior Change) Komunikasi bertujuan untuk mengubah perilaku maupun tindakan seseorang • Perubahan Sosial (Social Change) Membangun dan memelihara ikatan hubungan dengan orang lain sehingga menjadi hubungan yang makin baik. Dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan kadar hubungan interpersonal. 22 2.1.6 Model Komunikasi Melihat latar belakang ilmu komunikasi yang bersifat dinamis, model komunikasi tidaklah mudah untuk digambarkan. Sejauh ini telah terdapat ratusan model yang dibuat oleh para ahli komunikasi, yang masing-masing mempunyai kekhasan yang dipengaruhi oleh latar belakang, kondisi teknologis, dan zaman. Dalam penelitian kali ini, peneliti memilih model S-R sebagai model komunikasi. Model S-R Dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, model ini merupakan model komunikasi paling dasar yang dipengaruhi ilmu psikologi behavioristik, yang menggambarkan hubungan stimulis-respons. Gambar 2.2 Model Komunikasi SOR Stimulus Respons Menunjukan prosesn aksi-reaksi, proses pertukaran atau pemindahan informasi atau gagasan, yang bersifat timbal balik danmempunyai banyak efek. Masing-masing efek dapat mengubah tindakan komunikasi (communication act) berikutnya. Model ini dianggap mempunyai kelemahan, yaitu mengabaikan komunikasi sebagai suatu proses khususnya yang berkenaan dengan faktor manusia, komunikasi 23 dianggap statis, dan komunikasi dianggap berperilaku karena kekuatan dari luar dan bukan karena kehendak atau kemauan bebasnya. 2.2 Komunikasi Massa 2.2.1 Pengertian Komunikasi Massa Menurut Nurudin M.Si. (2007:2). Pengantar Komunikasi Massa, Komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca / pendengar / penonton yang akan coba diraihnya, dan efeknya terhadap mereka. Definisi lain dikemukakan oleh Josep A. Devito (2007:11) yakni, “First, mass communication is communication addressed to masses, to an extremely large science. This does not mean that the audience includes all people or everyone who reads or everyone who watches television; rather it means an audience that is large and generally rather poorly define. Second, mass communication is communication mediated by audio and/or visual transmitter. Mass communication is perharps most easily and most logically defined by its forms : television, radio, newspaper, magazines, films, books, and tapes ( Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orangyang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang 24 audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya (televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku, dan pita)” Banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan para ahli komunikasi. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Bentuk-bentuk media massa antara lain adalah media elektronik (televisi, radio), media cetak (surat kabar, majalah, tabloid), buku, dan film. Dalam perkembangan komunikasi massa yang sudah sangat modern dewasa ini, ada satu perkembangan tentang media massa, yakni ditemukannya internet. Jadi arti dari komunikasi massa adalah proses penyampaian sebuah pesan dari seorang komunikator terhadap si penerima pesan melalui media massa. Masih dikutip dari Nurudin M.Si. (2007:8). Pengantar Komunikasi Massa, Menurut Michael W.Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986), sesuatu bisa didefinisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup hal-hal sebagai berikut: 1) Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebrkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern pula, antara lain surat kabar, majalah, televisi, film, atau gabungan di antara media terebut. 25 2) Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesanpesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Anonimitas audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula dengan jenis komunikasi yang lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak saling mengenal satu sama lain. 3) Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang. Karena itu diartikan milik publik. 4) Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seprti jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya tidak berasal dari seseorang tetapi lembaga. Lembaga ini pun biasanya berorientasi pada keuntungan, bukan organisasi suka rela atau nirlaba. 5) Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi). Artinya, pesa-pesan yang diserbarluaskan atau dipancarkan adan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. 6) Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis komunikasi lain, uman balik bisa bersifat langsung. 26 2.2.2 Proses Komunikasi Massa Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampai dipahami oleh komunikan. Komunikasi adalah sebuah proses, sebuah kegiatan yang berlangsung secara kontinu. Dalam aplikasiya, langkah-langkah dalam proses komunikasi adalah sebagai berikut : IDE Æ ENCODING Æ PENGIRIMAN Æ DECODING Æ UMPAN BALIK 1) Langkah pertama, ide/gagasan diciptakan oleh sumber/komunikator. 2) Langkah kedua, ide yang diciptakan tersebut kemudian diubah menjadi lambang-lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat dikirimkan. 3) Langkah ketiga, pesan yang telah di-encoding tersebut selanjutnya dikirimkan melalui saluran/media yang sesuai dengan karakteristik lambang-lambang komunikasiyang ditujukan kepada komunikan. 4) Langkah keempat, penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan persepsinya untuk mengartikan maksud pesan tersebut. 5) Langkah kelima, apabila pesan tersebut telah berhasil di decoding, khalayak akan mengirim kembali pesan tersebut ke komunikator. 27 Menurut Wilbur Schramm dalam buku Komunikasi Masa Suatu Pengantar, mengatakan bahwa untuk terjadinya proses komunikasi paling sedikit memiliki 3 komponen komunikasi, yaitu komunikator, pesan, dan komunikan. Apabila salah satu dari ketika komponen itu tidak ada, maka komunikasi tidak dapat berlangsung. Mengapa unsur tersebut? Harold D Laswell memperkenalkan 5 formula komunikasi untuk terjadinya suatu proses komunikasi, yaitu : Who Siapa • Who, yakni berkenan dengan siapa yang mengatakannya • Say What, yakni berkenaan dengan menyatakan apa • In Which Channel, yakni berkenaan dengan saluran apa • To Whom, yakni berkenaan dengan ditujukan kepada siapa • With What Effect, yakni berkenaan dengan pengaruh apa Saya What In Which Channel To Whom Berkata Apa Melalui Saliran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa Media Penerima Efek Analisis Media Analisis Analisis Efek Komunikator Pesan Control Analisis Studies Pesan Khalayak Tabel 2.1 : Proses Komunikasi Massa With What Effect 28 Masing-masing unsur dalam formula Laswell mengandung problema tertentu. Formula tersebut, meskipun sangat sederhana telah membantu mengorganisasikan dan memberikan struktur kajian bidang komunikasi massa. Selain dapat menggambarkan komponen dalam proses komunikasi massa, Lasswell sendiri menggunakan formula ini dengan tujuan untuk membedakan berbagai jenis penelitian komunikasi. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut : 2.2.3 Fungsi Komunikasi Massa Ada banyak pendapat yang dikemukakan untuk mengupas fungsi-fungsi komunikasi massa. Sama dengan definisi komunikasi massa, fungsi komunikasi massa juga mempunyai latar belakang dan tujuan yang berbeda. Menurut Nurdin, M. Si. Dalam buku Pengantar Komunikasi Massa (2007:66), Fungsi komunikasi massa antara lain : 1) Menginformasikan (to inform) Komponen yang paling penting untuk mengetahui fungsi informasi ini adalah berita-berita yang disajikan. Unsur 5W + 1H merupakan bagian terpenting untuk menyampaikan informasi kepada khalayak. 2) Menghibur (to entertaint) Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang paling tinggi dibandingkan dengan fungsi0fungsi yang lainnya. Saat ini masyarakat kita masih menjadikan televisi sebagai media hiburan. 29 3) Mengajak (to persuade) Fungsi persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan fungsi informasi dan hiburan. Banyak bentuk tulisan yang kalau diperhatikan sekilas hanya berupa informasi, tetapi jika diperhatikan secara lebih jeli ternyata terdapat fungsi persuasi. Komunikasi juga diadakan untuk mempengaruhi pihak-pihak tertentu. 4) Pengawasan Menurut Laswell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasa. Artinya, menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada di sekitar kita. Fungsi pengeawasan bisa dibagi menjadi dua, yakni warning or beware surveillance atau pengawasan pengawasan peringatan dan instrumental surveillance atau pengawasan instrumental. 5) Pendidikan (to educate) Yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk pendidikan formal di sekolah maupun untuk di luar sekolah. Juga meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik, menarik, dan mengesankan. 30 2.2.4 Efek Komunikasi Massa Dikutip dalam (http://bagusboedhi.blogspot.com/2009/03/efek-komunikasi- massa-komunikasi-massa.html 10:11, 04 Februari 2011), Menurut Steven M Chaffee, efek media massa dapat dilihat dari dua pendekatan. Pendekatan pertama adalah efek dari media massa yang berkaitan dengan pesan ataupun media itu sendiri. Pendekatan kedua adalah dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa yang berupa perubahan sikap, perasaan dan perilaku atau atau dengan istilah lain dikenal sebagai observasi terhadap khalayak (individu, kelompok, organisasi, masyarakat atau bangsa) yang dikenai efek komunikasi massa. Efek yang ditimbulkan oleh komunikasi massa bagi peran-peran yang terlibat didalamnya adalah : a. Efek Kognitif Akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Sehingga khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti, yang tadinya bingung menjadi merasa jelas. 31 b. Efek Afektif Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahukan khalayak tentang sesuatu, tapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharum sedih, gembira, marah, dan sebagainya. c. Efek Behavioral Merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk prilaku, tindakan atau kegiatan. 2.2.5 Elemen-elemen Komunikasi Massa Elemen komunikasi pada komunikasi secara umum juga berlaku bagi komunikasi massa. Dalam buku Komunikasi Massa Suatu pengantar (2007:95), unsur penting dalam komunikasi massa adalah : a) Komunikator Komunikator dalam komunikasi massa sangat berbeda dengan komunikator dalam bentuk komunikasi yang lain. Komunikator disini meliputi jarangan, stasiun lokal, direktur, dan staf teknis yang berkaitan dengan sebuah acara televisi. Dengan demikian komunikator dalam komunikasi massa bukan individu, tetapi kumpulan orang yang bekerja sama satu sama lainnya. 32 b) Isi (Pesan) Informasi yang diperuntukan kepada masyarakat secara massal, bukan informasi yang hanya boleh dikonsumsi oleh pribadi. Dengan demikian, informasi massa adalah milik publik, bukan ditujukan kepada individu masing-masing. c) Audience Massa yang menerima informasi massa yang disebarkan oleh media massa, mereka ini terdiri dari publik pendengar atau pemirsa sebuah media massa. Audience yang dimaksud dalam komunikasi massa sangat beragam, dari jutaan penonton televisi, ribuan pembaca buku, majalah, koran atau jurnal ilmiah. Masing-masing audience memiliki perbedaannya masing-masing. d) Umpan Balik (Feedback) Umpan balik dalam media massa berbeda dengan umpan balik dalam komunikasi antarpribadi. Umpan balik dalam komunikasi massa umumnya bersifat tertunda sedangkan umpan balik pada komunikasi tatap muka bersifat langsung. e) Gate Keeper Penyeleksi informasi. Komunikasi massa dijalankan oleh beberapa orang dalam organisasi media massa, mereka inilah yang akan menyeleksi setiap informasi yang akan disiarkan atau tidak disiarkan. Bahkan memiliki kewenangan untuk memperluas, membatasi informasi yang akan disiarkan tersebut. 33 2.3 Media Massa 2.3.1 Pengertian Media Massa Menurut Hafit Cangara dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi (2005:122), media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayal (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekasin seperti surat kabar, film, radio dan televisi. Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Karena itu penggunaan media massa sebagai penyampaian pesan biasanya memiliki dampak yang besar dan terlihat. Media massa daat dikelompokan menjadi : 1) Media cetak (Printed Media) : seperti majalah, surat kabar, tabloid, dll. 2) Media elektrik : televisi, radio, film, dll. 2.3.2 Karakteristik Media Massa Masih menurut Hafit Cangara dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi (2005:122) karakteristik media massa antara lain : 1) Publisitas, penyebaran pada publik atau khalayak. Semua aktivitas manusia yang menyangkut kepentingan umum dan atau menarik untuk umum adalah layak untuk disebarluaskan. Pesan melalui surat kabar harus memenuhi kriteria tersebut. 34 2) Universalitas, menunjuk pada kesemestian isinya, yang beraneka ragam dan dari seluruh dunia. Isi surat kabar meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Jika tidak, tidak dikategorikan media massa. 3) Periodisitas, Menunjukan pada keteraturan terbitnya, bisa harian, mingguan, atau dwi mingguan. Setiap hari manusia selalu membutuhkan informasi. Selama ada kehidupan, selama itu pula surat kabar terbit. 4) Kontinuitas, berkesinambungan atau terus-menerus sesuai dengan priode mengudara atau jadwal terbit. 5) Aktualitas, berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan penyampaian informasi kepada publik. 2.4. Televisi 2.4.1 Pengertian Televisi Dalam buku Komunikasi Massa karangan Elvirano Ardianto, M. Si, Lukiati Komala, M Si, dam Siti Karlinah, M. Si, (2007:134) dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang pling berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi mengalami perkembangan secara dramatis, terutama melalui pertumbuhan televisi kabel. Transmisi program teleisi kabel menjangkau seluruh pelosok negri dengan bantuan satelit dan diterima langsung pada layar televisi dirumah dengan menggunakan wireless cable yang membuka tambahan saluran televisi bagi pemirsa. Dalam buku Komunikasi Massa Suatu pengantar (2007:134-135) dijelakan bahwa, secara bertahap, layar televisi berkembang dari diagonal 7 inci, kemudian 12, 17, 21, 24, sampai 39 inci. Penonton televisi kini lebih selektif. Jam tayang televisi 35 pun bertambah. Penerimaan programnya pun mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Karena itu pula sistem penyampaian programnya lebih berkembang lagi. Kini setidaknya trdapat lima metode penyampaian program televisi yang telah dikembangkan : 1) Over-the-air reception of network and local station program. Kualitas gambar yang masih kuno ditingkatkan dengan High Destiny Television (HDTV). 2) Cable. Program disampaikan melalui satelite ke sistem kabel lokal, kemudian didistribusikan ke rumah-rumah dengan kabel di bawah tanah atau dengan tambahan kabel, sistem cable standart dibakukan tahun 1990an. 3) Digital cable. Ini bagian dari Information Super Highway. Sistem kabel lokal dan telepon untuk pelanggan dalam jumlah besar, dahulu menggunakan kabel kuno sekarang diganti dengan kabel serat optik yang ditanam dibawah tanah tetapi memiliki kapasitas lebih tinggi. Kabel serat optik ini dapat memuat 500 lebih saluran. 4) Wireless Cable. Sejumlah sistem kabel menyampaikan program bagi pelanggan yang menggunakan transmisi microwave (gelombang pendek) meskipun kabel ini dibawh tanah. 5) Direct Broadcast Satellite (DBS). Program-program yang ada di transmisikan oleh satelite langsung dengan menggunakan piringan yang berdiameter 18 inci ditaruh diatas rumah, atau di Indonesia dikenal sebagai antena parabola. Metode ini merupakan trobosan sistem tekevisi kabel, yang dimulai di Amerika Serikat sejak tahun 1994. 36 Kegiatan penyiaraan televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan pesta olahraga se-Asia IV atau Asean Games di Senayan. Sejak itu pula Televisi Republik Indonesia (TVRI) dipergunakan sebagai panggilan stasiun sampai sekarang. Selama tahun 1962-1963 TVRI berada di udara rata-rata satu jam sehari dengan segala kesederhanaanya. TVRI yang berada di bawah Departement Penerangan, kini siarannya sudah dapat menjangkau hampir seluruh rakyat Indonesia yang berjumlah 200 juta jiwa. Sejak tahun 1989 TVRI mendapat saingan televisi siaran lainnya, yakni Rajawali Citra Indonesia (RCTI) yang bersifat komersial. Kemudian secara berturut-turut bermuncul-lah stasiun televisi lainnya, antara lain SCTV (Surya Citra Televisi), TPI (Televisi Pendidikan Indonesia), dan ANTV (Andalas Televisi). Saat ini jumlah stasiun televisi swasta telah mencapai 11 statsiun televisi, termasuk Trans7. Semua orang ataupun kalangan pasti pernah menonton televisi. Kesimpulannya, televisi adalah suatu media yang sangat populer dan modern. Televisi merupakan media massa yang dapat menyampaikan pesan melalui gambar bergerak (video) sebagai kekuatan andalannya, suara (audio) sebagai kekuatan pendamping dan bahkan tulisan atau gambar tak bergeraj sebagai kekuatan pendukung (2006:P63) Televisi memberikan dampak positif pada anak, melalui televisi kosa kata anak bertambah, dapat memberikan pengalaman berpetualang ke dunia baru yang masih asing baginya, acara kesenian, pariwisata dan semacamnya dapat menambah wawasan dan minat mereka. 37 2.4.2 Karakteristik Televisi Media televisi memiliki berbagai karakteristik yang membedakannya dengan media massa lainnya yaitu audiovisual, berpikir dalam gambar, dan pengoperasian yang lebih kompleks. Karakteristik media televisi juga dapat dilihat dari televisi sebagai media komunikasi, televisi sebagai media elektronik, dan televisi sebagai media audiovisual (Elvinaro dan Lukiati Komala, 2007:128, komunikasi massa suatu pengantar). Ditinjau dari stimulasi alat indra, dalam radio siaran, surat kabar dan majalah, hanya satu alat indra yang mendapat stimulus. Berikut beberapa karakteristik televisi: 1) Audiovisual Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat (audiovisual). Jadi apabila khalayak radio siaran hanya mendengar katakata, musik, dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar yang bergerak. 2) Berfikir dalam gambar Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara televisi adalah pengarah acara. Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar. Pertama adalah visualisasi, dalam proses ini pengarah acara merangkai agar gambar memiliki makna. Tahap kedua adalah penggambaran, yaitu merangkai gambar sedemikian rupa sehingga mempunyai kontinuitas danmengandung makna tertentu. 38 3) Pengoprasian lebih kompleks Pengoprasian televisi siaran lebih kompleks dan melibatkan banyak orang. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dan untuk mengoprasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang yang terampil dan terlatih. 2.4.3 Fungsi televisi Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan radio siaran), yakni sebagai alat informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana hasil penelitianpenelitian yang dilakukan mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi (Elvinaro dan Lukiati Komala, 2007:128, komunikasi massa suatu pengantar). 2.5 Teori Khusus Selain dari teori utama yang telah dibahas, terdapat juga beberapa teori-teori khusus yang berkaitan dengan topik penelitian. Teori-teori ini juga dapat merepresentasikan pembahasan topik penelitian, dan teori-teori ini juga masih seputar komunikasi massa, dan efeknya. 39 2.5.1 Teori Stimulus Responses Pengertian Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy Teori S-O-R adalah singkatan dari Stimulus – Organisme – Respon ini semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian menjadi teori komunikasi tidaklah mengherankan, karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afektif, dan konasi. (Onong Uchjana Effendy, 2003:225) Teori stimulus-respons ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimulus tertentu. Dengan demikian, seseorang dapat menjelaskan suatu ikatan erat antara pesan-pesan media dan reaksi audience. McQuail menjelaskan elemen-elemen utama dari teori ini adalah : a) Pesan (Stimulus) b) Seorang Penerima (Organisme) c) Efek (Respons) Menurut Prof. Dr. H.M Burhan Bungin, S.Sos. M.Si. (2007:277). Sosiologi Komunikasi, Prinsip stimulus-response ini merupakan dasar teori dari jarum hipodermik, teori klasik mengenai proses terjadinya efek media massa yang sangat berpengaruh. Teori jarum hipodermik memandang bahwa sebuah pemberitaan media massa diibaratkan sebagai obat yang obat yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah audience, yang kemudian audience akan bereaksi seperti yang diharapkan. Dalam masyarakat massa, di mana prinsip stimulus-respons mengasumsikan bahwa pesan 40 informasi dipersiapkan oleh media dan didistribusikan secara sistematis dan dalam skala yang luas, sehingga secara serempak pesan tersebut dapat diterima oleh sejumlah besar individu, bukan ditujukan pada orang per orang, kemudian sejumlah besar individu itu akan merespon pesan informasi itu. Penggunaan teknologi telematika yang semakin luas dimaksudkan untuk reproduksi dan distribusi pesan informasi itu sehingga diharapkan dapat memaksimalkan jumlah penerima dan response oleh audience, sekaligus meningkatkan response oleh audience. Dalam masyarakat massa, di mana prinsip stimulus-respons mengasumsikan bahwa pesan informasi dipersiapkan oleh media dan didistribusikan secara sistematis dan dalam skala yang luas. Sehingga secara serempak pesan tersebut dapat diterima oleh sejumlah besar individu, bukan ditunjukan pada orang per orang. Kemudian sejumlah besar individu itu akan merespons pesan informasi itu. Penggunaan teknologi telematika yang semakin luas dimaksudkan untuk reproduksi dan distribusi pesan informasi itu sehingga diharapkan dapat memaksimalkan jumlah penerima dan respons oleh audience, sekaligus meningkatkan respons oleh audience. Menurut teori ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikasi. 41 Unsur-unsur dalam model ini adalah stimulus (pesan) – Organisme (komunikan) – Response (efek), yang dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.3 Teori S-O-R Organisme : Stimulus ‐ Perhatian ‐ Pengertian ‐ Penerimaan Responden (Perubahan Sikap) (Sumber : Onong Uchjana Effendi, “Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi”) Seperti yang tampak pada gambar diatas, langkah pertama terjadinya suatu komunikas dikarenakan adanya suatu stimulus atu pesan yang datang pada kita. Pengertian stimulus atau pesan memiliki beberapa arti dalam penerapannya. Stimulus atau pesan dapat berisi kata-kata, simbol, tindakan, gerak badan, dan sebagainya. Dalam penelitian ini stimulus diartikan sebagai betuk-bentuk dari program Asal Usul Flora. Sedangkan organisme, sebagai pihak yang menerima dan merespons stimulus atau pesan tersebut, dalam penelitian ini adalah siswa SDI Dwi Matra kelas VI. Gambar diatas menunjukan bahwa stimulus (pesan) direspon, individu harus terlebih 42 dahulu melewati tiga tahap yaitu pertama, tahap perhatian terhadap stimulus atau pesan yang datang. Kita tidak dapat belajar dari sesuatu peristiwa kecuali kita menaruh perhatian kepadanya dan secara seksama mencerna hal-hal penting yang dicakupnya. Kedua adalah tahap pengertian, adalah proses dimana individu berusaha untuk mengerti dan memahami stimulus atau pesan yang sedang diperhatikan atau diterimanya. Setelah stimulus diperhatikan dan dimengerti, tahap ketiga adalah tahap penerimaan, dimana individu akan menerima dan menolak stimulus tersebut dengan cara memberikan respon. Respon (perubahan sikap) akan sangat bergantung pada proses yang terjadi pada diri individu itu sendiri. Seperti telah dikemukakan sebelumnya, teori S-O-R mempersoalkan bagaimana efek adalah reaksi khusus yang ditimbulkan terhadap stimulus khusus. Jadi, jelaslah bahwa individu merespon karena adanya stimulus yang datang atau diterima oleh individu tersebut. Berkaitan dengan itu, dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana opini yang berbeda-beda (sebagai respon) dari anak-anak kela VI SDI Dwi Matra atas setiap bentuk penayangan Program “Asal Usul Flora”. Dari model S-O-R tersebut, menggambarkan adanya hubungan diantara komponen yang membentuk atau mengarah pada pembentukan seorang individu berespon. Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya akan memberikan gambaran mengenai bagaimana tanggapan (respon) siswa SDI Dwi Matra kelas VI terhadp Program Asal Usul Flora (stimulus) setelah mereka menonton Program Asal Usul Flora. 43 2.5.2 Teori Pembelajaran Sosial Pengertian Dalam teori ini menggunakan pendekatan baru yang dapat menjelaskan pengaruh media yang tak dapat disangkal lagi, terutama televisi terhadap anak. Muncullah teori baru efek media massa yaitu social learning teori (Teori Pembelajaran Sosial). Teori ini kini diaplikasikan pada perilaku konsumen, kendati pada awalnya menjadi bidang penelitian komunikasi massa yang bertujuan untuk memahami efek terpaan media massa. Berdasarkan penelitian Albert Bandura, teori ini menjelaskan bahwa pemirsa meniru apa yang mereka lihat di televisi, melalui suatu proses observational learning (pembelajaran hasil pengamatan). Klapper menganggap bahwa “ganjaran” dari karakter TV diterima mereka sebagai perilaku antisosial, termasuk menjadi toleran terhadap perilaku perampokan dan kriminalitas, menggandrongi kehidupan glamor seperti di televisi. 2.6 Definisi Operasional Definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau “ mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain ”. Penekanan pengertian definisi operasional ialah pada kata “dapat diobservasi”. Ada dua variabel yang terdapat didalam penelitian ini, yaitu : 44 a. Variabel bebas (independent) Variabel X Program Asal Usul Flora Variabel independent atau variabel bebas, atau peubah bebas sering juga disebut dengan variabel stimulus, atau predictor. Peubah bebas ini adalah merupakan peubah yang mempengaruhi atau yang menjadi sebeb terjadinya perubahan terhadap peubah tak bebas. Dalam penelitian ini Program Asal Usul Floral adalah variabel bebas. Kata program atau programa yang berarti acara. Asal Usul Flora adalah salah satu program anak di Trans7. Yang akan dijadikan dimensi untuk variabel X (Program Asal Usul Flora) berdasarkan fungsi komunikasi adalah : informasi, pendidikan, dan hiburan. b. Variabel terikat (dependent) Variabel Y Tanggapan Anak Variabel trikat atau peubah tak bebas ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel sebab atau peubah bebas. Variabel ini merupakan variabel terikat yang besarannya tergantung dari besaran variabel independent (bebas). Besarnya perubahan yang disebabkan oleh variabel independen ini, akan memberi peluang terhadap perubahan variabel dependent (terikat) sebesar koefisien (besaran) perubahan dalam variabel independent. 45 2.6.1 Konsep Operasional Variabel X Variabel Program Asal Usul Flora Dimensi Informasi Indikator ‐ Acara Asal Usul Flora bagus untuk anak-anak ‐ Cara belajar anak dalam program Asal Usul Flora sangat menarik Pendidikan ‐ Perbedaan antara belajar di sekolah dengan di alam bebas sangatlah unik ‐ Penjelasan sangat sesuai dengan adanya pembimbing Hiburan ‐ Kegiatan belajar bersama dengan profesional orang yang merupakan kegiatan yang menarik 46 ‐ Keceriaan anak-anak tersebut tergambar dengan jelas sewaktu sedang belajar mereka dialam terbuka. ‐ Kegiatan belajar yang seru digambarkan dengan sangat jelas dalam program Asal Usul Flora Tabel 2.2 : Tabel Konsep Operasional Variabel X Variabel Y Variabel Dimensi Tanggapan Anak Kognitif Indikator ‐ Bahasa penjelasan mudah dimengerti ‐ Setelah Menonton Tayangan Asal Usul Flora, Anda jadi Mengetahui Lebih Banyak 47 Dunia tentang Flora ‐ Informasi yang disampaikan mudah di mengerti bagi anakanak Afektif ‐ Anak-anak bisa merasakan keakraban dengan belajar dialam terbuka ‐ Munculnya rasa kebersamaan dalam kelompok Konatif ‐ Setiap adegan yang dilakukan 48 oleh orang yang profesional mudah dilakukan. ‐ Program Asal Usul Flora membuat anda ingin terjun langsung belajar terbuka. Tabel 2.3 : Tabel Konsep Operasional Variabel Y di alam