14 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Komunikasi Dalam

advertisement
 BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Teori Komunikasi
Dalam penelitian ini, peneliti telah merumuskan teori-teori yang berelasi
dengan topik penelitian. Dari pengangkatan judul "Tanggapan Anak Terhadap
Program Asal Usul Flora Trans 7", dapat digarisbesarkan bahwa teori yang
digunakan adalah teori yang mencakup komunikasi dan komunikasi massa.
Dilihat dari sisi media yang dipakai (televisi) dan efek-efeknya terhadap
masyarakat yang menonton.
2.1.1
Pengertian / Definisi Komunikasi
Menurut Marhaeni Fajar (2009:27). Pengantar Ilmu Komunikasi, kata
atau istilah “komunikasi” (Bahasa Inggris “communication”) berasal dari bahasa
latin “communicatus” yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”. Dengan
demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang
bertujuan untuk mencapai kebersamaan. Menurut Webster New Collogiate
Dictionary dijelaskan bahwa komunikasi adalah “suatu proses pertukaran informasi
diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku”.
14
15
Dikutip oleh Marhaeni Fajar (2009:1). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,
Komunikasi mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Thomas M Scheidel
mengemukakan bahwa kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan
mendukung identitas diri untuk membangun kontak sosial dengan orang di sekitar
kita dan mempengaruhi orang lain, merasa berpikir atau berperilaku yang seperti
kita
inginkan.
Menurut
Scheidel
pun
tujuan
utama
komunikasi
untuk
mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis kita.
Proses terjadinya komunikasi dimulai dari pikiran orang yang akan
menyampaikan pesan atau informasi, yang kemudian dilambangkan baik berupa
ucapan atau isyarat, proses selanjutnya dengan melakukan transmisi berupa media
dan perantara atau channel, hingga pesan dapat diterima oleh komunikan.
Komunikasi memiliki elemen-elemen yang terdapat dalam teori Komunikasi
Harold Laswell (1948). Who says what in which channel to whom with what effect
(how)? Atau yang biasa kita kenal dengan 5W+1H. Siapa yang memberikan
informasi tersebut? Dengan saluran apa? kepada siapa pesan disampaikan? Apa
yang menjadi pesan dalam komunikasi tersebut? Dan bagaimana pengaruhnya
terhadap sekitar?
16
2.1.2
Kategori Komunikasi
Dalam bukunya Ilmu Komunikasi, Deddy Mulyana (2007) menjelaskan kategorikategori komunikasi sebagai berikut :
a.
Komunikasi intrapribadi.
Komunikasi ini bisa diartikan sebagai komunikasi pada diri sendiri,
contohnya adalah berfikir. Memikirkan sesuatu yang berkaitan dengan diri
kita.
b.
Komunikasi antar pribadi.
Komunikasi ini merupakan komunikasi tatap muka atau face to face
communication. Melibatkan lebih atau minimal dua orang dalam
prosesnya. Orang-orang tersebut sama-sama memberikan pendapat atau
respon tentang topik yang sedang dibahas.
c.
Komunikasi kelompok.
Komunikasi kelompok bisa dikatakan sebagai grup diskusi, karena mereka
mempunya tujuan yang sama dan saling ketergantungan.
d.
Komunikasi Publik.
Berbeda dengan komunikasi kelompok yang beranggotakan kecil atau
sedikit. Komunikasi publik cenderung beranggotakan besar atau banyak
pada umumnya tidak saling mengenal satu sama lain.
e.
Komunikasi organisasi.
Komunikasi organisasi berada di tengah-tengah komunikasi kelompok dan
komunikasi publik. Sifatnya bisa berupa formal dan juga informal. Bisa
dikatakan formal apabila orang yang kita ajak bicara merupakan atasan,
17
bukan teman sejawat.
f.
Komunikasi massa.
Komunikasi massa adalah komunikasi yang digunakan melalui media
massa, baik cetak maupun elektronik. Komunikannya sangat heterogen dan
pesan yang disampaikan cenderung bersifat umum, tidak memihak
terhadap suatu hal.
2.1.3
Karakteristik Komunikasi
Adapun karakteristik dari komunikasi itu sendiri adalah :
a.
Komunikasi suatu proses
Artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa
yang terjadi secara berurutan serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun
waktu tertentu. Proses komunikasi melibatkan banyak faktor. Faktor yang
dimaksud antara lain dapat mencakup pelaku atau peserta, pesan, saluran,
atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan.
b.
Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan mempunyai tujuan
Komunikasi adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja serta
sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya. Pengertian sadar disini
adalah kegiatan ini dilakukan saat kondisi psikologis yang terkendali,
bukan dalam keadaan mimpi. Disengaja maksudnya bahwa komunikasi
memang sesuai dengan kemauan dari pelakunya, sementara tyjuan
menunjuk pada hasil atau akibat yang ingin dicapai.
18
c.
Komunikasi bersifat simbolis
Komunikasi pada dasrnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan
menggunakan lambang-lambang, misalnya : bahasa.
d.
Komunikasi bersifat transaksional
Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, memberi dan
menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang
atau proposional oleh masing-masing pelaku yang terlibat dalam
komunikasi.
e.
Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu
Maksdunya bahwa para komunikan atau pelau yang terlibat dakam
komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan
adanya kemajuan teknologi komunikasi seperti telepon, email, internet dan
lain,lain, kedua faktor tersebut (ruang dan waktu) bukan lagi menjadi
persialan dan hambatan dalam berkomunikasi.
19
2.1.4
Komponen Komunikasi
Dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik (2009:58-59), komponen
komunikasi terdiri dari :
Gambar 2.1 Komponen Komunikasi
a)
Communicator (Komunikator)
Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah
orang. Komunikator yang baik adalah orang yang selalu memperhatikan
umpan balik sehingga ia dapat segera mengubah gaya komunikasinya
dikala ia mengetahui bahwa umpan balik dari komunikan bersifat negatif.
b)
Message (Pesan)
Pesan merupakan seperangkat lambang atau informasi bermaksa yang
akan disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Penyampaian
pesan dapat dilakukan secara verbal yakni dengan menggunakan bahasa
dan secara nonverbal yakni dengan menggunakan alat, gambar atau warna
untuk mendapatkan umpan balik (feedback) dari komunikan.
20
c)
Channel (Media)
Yaitu saluran komunikasi dimana tempat berlalunya pesan dari
komunikator kepada komunikan.
d)
Communicant (Komunikan)
Yaitu orang yang menerima pesan. Komunikan akan memberikan umpan
balik (feedback) terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator.
Umpan balik menentukan berlanjutnya komunikasi atau berhentinya
komunikasi tersebut. Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif
ataupun negatif.
e)
Effect (Efek)
Yaitu tanggapan dari komunikan setelah menerima pesan dari
komunikator
2.1.5
Tujuan Komunikasi
Menurut Carl I. Hovland dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik,
mengenai Ilmu Komunikasi didefinisikan sebagai upaya yang sistematis untuk
merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan
pendapat dan sikap.
Adapun tujuan komunikasi adalah :
•
Perubahan Sikap (Attitude Change)
Seorang komunikan setelah menerima pesan kemudian sikapnya berubah,
baik positif maupun negatif. Dalam berbagai situasi kita berusaha
21
mempengaruhi sikap orang lain dan berusahan agar orang lain bersikap
positif sesuai dengan keinginan kita.
•
Perubahan Pendapat (Opinion Change)
Dalam komunikasi berusaha menciptakan pemahaman. Pemahaman ialah
kemampuan memahamii pesan secara cermat sebagaimana dimaksudkan
oleh komunikator. Setelah memahami apa yang dimaksud komunikator
maka akan tercipta pendapat yang berbeda-beda bagi komunikan.
•
Perubahan Perilaku (Behavior Change)
Komunikasi bertujuan untuk mengubah perilaku maupun tindakan
seseorang
•
Perubahan Sosial (Social Change)
Membangun dan memelihara ikatan hubungan dengan orang lain
sehingga menjadi hubungan yang makin baik. Dalam proses komunikasi
yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan kadar hubungan
interpersonal.
22
2.1.6
Model Komunikasi
Melihat latar belakang ilmu komunikasi yang bersifat dinamis, model
komunikasi tidaklah mudah untuk digambarkan. Sejauh ini telah terdapat ratusan
model yang dibuat oleh para ahli komunikasi, yang masing-masing mempunyai
kekhasan yang dipengaruhi oleh latar belakang, kondisi teknologis, dan zaman.
Dalam penelitian kali ini, peneliti memilih model S-R sebagai model
komunikasi.
Model S-R
Dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, model ini merupakan model
komunikasi paling dasar yang dipengaruhi ilmu psikologi behavioristik, yang
menggambarkan hubungan stimulis-respons.
Gambar 2.2 Model Komunikasi SOR
Stimulus
Respons
Menunjukan prosesn aksi-reaksi, proses pertukaran atau pemindahan informasi
atau gagasan, yang bersifat timbal balik danmempunyai banyak efek. Masing-masing
efek dapat mengubah tindakan komunikasi (communication act) berikutnya.
Model ini dianggap mempunyai kelemahan, yaitu mengabaikan komunikasi
sebagai suatu proses khususnya yang berkenaan dengan faktor manusia, komunikasi
23
dianggap statis, dan komunikasi dianggap berperilaku karena kekuatan dari luar dan
bukan karena kehendak atau kemauan bebasnya.
2.2
Komunikasi Massa
2.2.1
Pengertian Komunikasi Massa
Menurut Nurudin M.Si. (2007:2). Pengantar Komunikasi Massa, Komunikasi
massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan,
pembaca / pendengar / penonton yang akan coba diraihnya, dan efeknya terhadap
mereka.
Definisi lain dikemukakan oleh Josep A. Devito (2007:11) yakni, “First, mass
communication is communication addressed to masses, to an extremely large science.
This does not mean that the audience includes all people or everyone who reads or
everyone who watches television; rather it means an audience that is large and
generally rather poorly define. Second, mass communication is communication
mediated by audio and/or visual transmitter. Mass communication is perharps most
easily and most logically defined by its forms : television, radio, newspaper,
magazines, films, books, and tapes ( Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi
yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak
berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orangyang membaca
atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa
khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua,
komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang
24
audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih
logis bila didefinisikan menurut bentuknya (televisi, radio, surat kabar, majalah, film,
buku, dan pita)”
Banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan para ahli
komunikasi. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media
massa (media cetak dan elektronik). Massa dalam arti komunikasi massa lebih
menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa.
Bentuk-bentuk media massa antara lain adalah media elektronik (televisi, radio),
media cetak (surat kabar, majalah, tabloid), buku, dan film. Dalam perkembangan
komunikasi massa yang sudah sangat modern dewasa ini, ada satu perkembangan
tentang media massa, yakni ditemukannya internet.
Jadi arti dari komunikasi massa adalah proses penyampaian sebuah pesan dari
seorang komunikator terhadap si penerima pesan melalui media massa.
Masih dikutip dari Nurudin M.Si. (2007:8). Pengantar Komunikasi Massa,
Menurut Michael W.Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986), sesuatu bisa
didefinisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup hal-hal sebagai berikut:
1)
Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern
untuk menyebrkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada
khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media
modern pula, antara lain surat kabar, majalah, televisi, film, atau
gabungan di antara media terebut.
25
2)
Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesanpesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang
yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Anonimitas
audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula dengan
jenis komunikasi yang lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak
saling mengenal satu sama lain.
3)
Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan
diterima oleh banyak orang. Karena itu diartikan milik publik.
4)
Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seprti
jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya
tidak berasal dari seseorang tetapi lembaga. Lembaga ini pun biasanya
berorientasi pada keuntungan, bukan organisasi suka rela atau nirlaba.
5)
Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi).
Artinya, pesa-pesan yang diserbarluaskan atau dipancarkan adan
dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum
disiarkan lewat media massa.
6)
Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam
jenis komunikasi lain, uman balik bisa bersifat langsung.
26
2.2.2
Proses Komunikasi Massa
Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi
sampai dipahami oleh komunikan. Komunikasi adalah sebuah proses, sebuah
kegiatan yang berlangsung secara kontinu.
Dalam aplikasiya, langkah-langkah dalam proses komunikasi adalah sebagai
berikut :
IDE Æ ENCODING Æ PENGIRIMAN Æ DECODING Æ UMPAN BALIK
1) Langkah pertama, ide/gagasan diciptakan oleh sumber/komunikator.
2) Langkah kedua, ide yang diciptakan tersebut kemudian diubah menjadi
lambang-lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat
dikirimkan.
3) Langkah ketiga, pesan yang telah di-encoding tersebut selanjutnya
dikirimkan melalui saluran/media yang sesuai dengan karakteristik
lambang-lambang komunikasiyang ditujukan kepada komunikan.
4) Langkah keempat, penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan
persepsinya untuk mengartikan maksud pesan tersebut.
5) Langkah kelima, apabila pesan tersebut telah berhasil di decoding,
khalayak akan mengirim kembali pesan tersebut ke komunikator.
27
Menurut Wilbur Schramm dalam buku Komunikasi Masa Suatu Pengantar,
mengatakan bahwa untuk terjadinya proses komunikasi paling sedikit memiliki 3
komponen komunikasi, yaitu komunikator, pesan, dan komunikan. Apabila salah satu
dari ketika komponen itu tidak ada, maka komunikasi tidak dapat berlangsung.
Mengapa unsur tersebut? Harold D Laswell memperkenalkan 5 formula
komunikasi untuk terjadinya suatu proses komunikasi, yaitu :
Who
Siapa
•
Who, yakni berkenan dengan siapa yang mengatakannya
•
Say What, yakni berkenaan dengan menyatakan apa
•
In Which Channel, yakni berkenaan dengan saluran apa
•
To Whom, yakni berkenaan dengan ditujukan kepada siapa
•
With What Effect, yakni berkenaan dengan pengaruh apa
Saya What
In Which Channel
To Whom
Berkata Apa
Melalui Saliran Apa
Kepada Siapa
Dengan Efek Apa
Media
Penerima
Efek
Analisis Media
Analisis
Analisis Efek
Komunikator Pesan
Control
Analisis
Studies
Pesan
Khalayak
Tabel 2.1 : Proses Komunikasi Massa
With What Effect
28
Masing-masing unsur dalam formula Laswell mengandung problema tertentu.
Formula tersebut, meskipun sangat sederhana telah membantu mengorganisasikan
dan memberikan struktur kajian bidang komunikasi massa. Selain dapat
menggambarkan komponen dalam proses komunikasi massa, Lasswell sendiri
menggunakan formula ini dengan tujuan untuk membedakan berbagai jenis penelitian
komunikasi. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut :
2.2.3
Fungsi Komunikasi Massa
Ada banyak pendapat yang dikemukakan untuk mengupas fungsi-fungsi
komunikasi massa. Sama dengan definisi komunikasi massa, fungsi komunikasi
massa juga mempunyai latar belakang dan tujuan yang berbeda. Menurut Nurdin, M.
Si. Dalam buku Pengantar Komunikasi Massa (2007:66), Fungsi komunikasi massa
antara lain :
1) Menginformasikan (to inform)
Komponen yang paling penting untuk mengetahui fungsi informasi ini
adalah berita-berita yang disajikan. Unsur 5W + 1H merupakan bagian
terpenting untuk menyampaikan informasi kepada khalayak.
2) Menghibur (to entertaint)
Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang paling
tinggi dibandingkan dengan fungsi0fungsi yang lainnya. Saat ini
masyarakat kita masih menjadikan televisi sebagai media hiburan.
29
3) Mengajak (to persuade)
Fungsi persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan fungsi
informasi dan hiburan. Banyak bentuk tulisan yang kalau diperhatikan
sekilas hanya berupa informasi, tetapi jika diperhatikan secara lebih jeli
ternyata terdapat fungsi persuasi. Komunikasi juga diadakan untuk
mempengaruhi pihak-pihak tertentu.
4) Pengawasan
Menurut Laswell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasa.
Artinya, menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai
kejadian-kejadian yang ada di sekitar kita. Fungsi pengeawasan bisa dibagi
menjadi dua, yakni warning or beware surveillance atau pengawasan
pengawasan peringatan dan instrumental surveillance atau pengawasan
instrumental.
5) Pendidikan (to educate)
Yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas,
baik untuk pendidikan formal di sekolah maupun untuk di luar sekolah.
Juga meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik, menarik, dan
mengesankan.
30
2.2.4
Efek Komunikasi Massa
Dikutip
dalam
(http://bagusboedhi.blogspot.com/2009/03/efek-komunikasi-
massa-komunikasi-massa.html 10:11, 04 Februari 2011), Menurut Steven M Chaffee,
efek media massa dapat dilihat dari dua pendekatan. Pendekatan pertama adalah efek
dari media massa yang berkaitan dengan pesan ataupun media itu sendiri. Pendekatan
kedua adalah dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak
komunikasi massa yang berupa perubahan sikap, perasaan dan perilaku atau atau
dengan istilah lain dikenal sebagai observasi terhadap khalayak (individu, kelompok,
organisasi, masyarakat atau bangsa) yang dikenai efek komunikasi massa.
Efek yang ditimbulkan oleh komunikasi massa bagi peran-peran yang terlibat
didalamnya adalah :
a. Efek Kognitif
Akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi
dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media
massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang
bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Sehingga
khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti, yang
tadinya bingung menjadi merasa jelas.
31
b. Efek Afektif
Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahukan khalayak
tentang sesuatu, tapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut
merasakan perasaan iba, terharum sedih, gembira, marah, dan sebagainya.
c. Efek Behavioral
Merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk prilaku,
tindakan atau kegiatan.
2.2.5
Elemen-elemen Komunikasi Massa
Elemen komunikasi pada komunikasi secara umum juga berlaku bagi
komunikasi massa. Dalam buku Komunikasi Massa Suatu pengantar (2007:95), unsur
penting dalam komunikasi massa adalah :
a) Komunikator
Komunikator
dalam
komunikasi
massa
sangat
berbeda
dengan
komunikator dalam bentuk komunikasi yang lain. Komunikator disini
meliputi jarangan, stasiun lokal, direktur, dan staf teknis yang berkaitan
dengan sebuah acara televisi.
Dengan demikian komunikator dalam komunikasi massa bukan individu,
tetapi kumpulan orang yang bekerja sama satu sama lainnya.
32
b) Isi (Pesan)
Informasi yang diperuntukan kepada masyarakat secara massal, bukan
informasi yang hanya boleh dikonsumsi oleh pribadi. Dengan demikian,
informasi massa adalah milik publik, bukan ditujukan kepada individu
masing-masing.
c) Audience
Massa yang menerima informasi massa yang disebarkan oleh media massa,
mereka ini terdiri dari publik pendengar atau pemirsa sebuah media massa.
Audience yang dimaksud dalam komunikasi massa sangat beragam, dari
jutaan penonton televisi, ribuan pembaca buku, majalah, koran atau jurnal
ilmiah. Masing-masing audience memiliki perbedaannya masing-masing.
d) Umpan Balik (Feedback)
Umpan balik dalam media massa berbeda dengan umpan balik dalam
komunikasi antarpribadi. Umpan balik dalam komunikasi massa umumnya
bersifat tertunda sedangkan umpan balik pada komunikasi tatap muka
bersifat langsung.
e) Gate Keeper
Penyeleksi informasi. Komunikasi massa dijalankan oleh beberapa orang
dalam organisasi media massa, mereka inilah yang akan menyeleksi setiap
informasi yang akan disiarkan atau tidak disiarkan. Bahkan memiliki
kewenangan untuk memperluas, membatasi informasi yang akan disiarkan
tersebut.
33
2.3
Media Massa
2.3.1 Pengertian Media Massa
Menurut Hafit Cangara dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi (2005:122),
media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber
kepada khalayal (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekasin
seperti surat kabar, film, radio dan televisi. Media massa memberikan informasi
tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan
dicapai. Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada
kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk.
Karena itu penggunaan media massa sebagai penyampaian pesan
biasanya memiliki dampak yang besar dan terlihat. Media massa daat dikelompokan
menjadi :
1)
Media cetak (Printed Media) : seperti majalah, surat kabar, tabloid, dll.
2)
Media elektrik : televisi, radio, film, dll.
2.3.2
Karakteristik Media Massa
Masih menurut Hafit Cangara dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi
(2005:122) karakteristik media massa antara lain :
1) Publisitas, penyebaran pada publik atau khalayak. Semua aktivitas manusia
yang menyangkut kepentingan umum dan atau menarik untuk umum
adalah layak untuk disebarluaskan. Pesan melalui surat kabar harus
memenuhi kriteria tersebut.
34
2) Universalitas, menunjuk pada kesemestian isinya, yang beraneka ragam
dan dari seluruh dunia. Isi surat kabar meliputi seluruh aspek kehidupan
manusia. Jika tidak, tidak dikategorikan media massa.
3) Periodisitas, Menunjukan pada keteraturan terbitnya, bisa harian,
mingguan, atau dwi mingguan. Setiap hari manusia selalu membutuhkan
informasi. Selama ada kehidupan, selama itu pula surat kabar terbit.
4) Kontinuitas, berkesinambungan atau terus-menerus sesuai dengan priode
mengudara atau jadwal terbit.
5) Aktualitas, berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa
terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan
penyampaian informasi kepada publik.
2.4.
Televisi
2.4.1
Pengertian Televisi
Dalam buku Komunikasi Massa karangan Elvirano Ardianto, M. Si, Lukiati
Komala, M Si, dam Siti Karlinah, M. Si, (2007:134) dari semua media komunikasi
yang ada, televisilah yang pling berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi
mengalami perkembangan secara dramatis, terutama melalui pertumbuhan televisi
kabel. Transmisi program teleisi kabel menjangkau seluruh pelosok negri dengan
bantuan satelit dan diterima langsung pada layar televisi dirumah dengan
menggunakan wireless cable yang membuka tambahan saluran televisi bagi pemirsa.
Dalam buku Komunikasi Massa Suatu pengantar (2007:134-135) dijelakan
bahwa, secara bertahap, layar televisi berkembang dari diagonal 7 inci, kemudian 12,
17, 21, 24, sampai 39 inci. Penonton televisi kini lebih selektif. Jam tayang televisi
35
pun bertambah. Penerimaan programnya pun mengalami peningkatan dari waktu ke
waktu. Karena itu pula sistem penyampaian programnya lebih berkembang lagi. Kini
setidaknya trdapat lima metode penyampaian program televisi yang telah
dikembangkan :
1) Over-the-air reception of network and local station program. Kualitas
gambar yang masih kuno ditingkatkan dengan High Destiny Television
(HDTV).
2) Cable. Program disampaikan melalui satelite ke sistem kabel lokal,
kemudian didistribusikan ke rumah-rumah dengan kabel di bawah tanah
atau dengan tambahan kabel, sistem cable standart dibakukan tahun 1990an.
3) Digital cable. Ini bagian dari Information Super Highway. Sistem kabel
lokal dan telepon untuk pelanggan dalam jumlah besar, dahulu
menggunakan kabel kuno sekarang diganti dengan kabel serat optik yang
ditanam dibawah tanah tetapi memiliki kapasitas lebih tinggi. Kabel serat
optik ini dapat memuat 500 lebih saluran.
4) Wireless Cable. Sejumlah sistem kabel menyampaikan program bagi
pelanggan yang menggunakan transmisi microwave (gelombang pendek)
meskipun kabel ini dibawh tanah.
5) Direct Broadcast Satellite (DBS). Program-program yang ada di
transmisikan oleh satelite langsung dengan menggunakan piringan yang
berdiameter 18 inci ditaruh diatas rumah, atau di Indonesia dikenal sebagai
antena parabola. Metode ini merupakan trobosan sistem tekevisi kabel,
yang dimulai di Amerika Serikat sejak tahun 1994.
36
Kegiatan penyiaraan televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962,
bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan pesta olahraga se-Asia IV atau
Asean Games di Senayan. Sejak itu pula Televisi Republik Indonesia (TVRI)
dipergunakan sebagai panggilan stasiun sampai sekarang. Selama tahun 1962-1963
TVRI berada di udara rata-rata satu jam sehari dengan segala kesederhanaanya.
TVRI yang berada di bawah Departement Penerangan, kini siarannya sudah
dapat menjangkau hampir seluruh rakyat Indonesia yang berjumlah 200 juta jiwa.
Sejak tahun 1989 TVRI mendapat saingan televisi siaran lainnya, yakni Rajawali
Citra Indonesia (RCTI) yang bersifat komersial. Kemudian secara berturut-turut
bermuncul-lah stasiun televisi lainnya, antara lain SCTV (Surya Citra Televisi), TPI
(Televisi Pendidikan Indonesia), dan ANTV (Andalas Televisi). Saat ini jumlah
stasiun televisi swasta telah mencapai 11 statsiun televisi, termasuk Trans7. Semua
orang ataupun kalangan pasti pernah menonton televisi. Kesimpulannya, televisi
adalah suatu media yang sangat populer dan modern.
Televisi merupakan media massa yang dapat menyampaikan pesan melalui
gambar bergerak (video) sebagai kekuatan andalannya, suara (audio) sebagai
kekuatan pendamping dan bahkan tulisan atau gambar tak bergeraj sebagai kekuatan
pendukung (2006:P63)
Televisi memberikan dampak positif pada anak, melalui televisi kosa kata anak
bertambah, dapat memberikan pengalaman berpetualang ke dunia baru yang masih
asing baginya, acara kesenian, pariwisata dan semacamnya dapat menambah
wawasan dan minat mereka.
37
2.4.2
Karakteristik Televisi
Media televisi memiliki berbagai karakteristik yang membedakannya dengan
media massa lainnya yaitu audiovisual, berpikir dalam gambar, dan pengoperasian
yang lebih kompleks. Karakteristik media televisi juga dapat dilihat dari televisi
sebagai media komunikasi, televisi sebagai media elektronik, dan televisi sebagai
media audiovisual (Elvinaro dan Lukiati Komala, 2007:128, komunikasi massa suatu
pengantar). Ditinjau dari stimulasi alat indra, dalam radio siaran, surat kabar dan
majalah, hanya satu alat indra yang mendapat stimulus. Berikut beberapa
karakteristik televisi:
1) Audiovisual
Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat
(audiovisual). Jadi apabila khalayak radio siaran hanya mendengar katakata, musik, dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar
yang bergerak.
2) Berfikir dalam gambar
Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara televisi adalah
pengarah acara. Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam
gambar. Pertama adalah visualisasi, dalam proses ini pengarah acara
merangkai
agar
gambar
memiliki
makna.
Tahap
kedua
adalah
penggambaran, yaitu merangkai gambar sedemikian rupa sehingga
mempunyai kontinuitas danmengandung makna tertentu.
38
3) Pengoprasian lebih kompleks
Pengoprasian televisi siaran lebih kompleks dan melibatkan banyak orang.
Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dan untuk mengoprasikannya
lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang yang terampil dan terlatih.
2.4.3
Fungsi televisi
Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan radio
siaran), yakni sebagai alat informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi
fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana hasil penelitianpenelitian yang dilakukan mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, yang
menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah
memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi (Elvinaro dan Lukiati
Komala, 2007:128, komunikasi massa suatu pengantar).
2.5
Teori Khusus
Selain dari teori utama yang telah dibahas, terdapat juga beberapa teori-teori
khusus yang berkaitan dengan topik penelitian. Teori-teori ini juga dapat
merepresentasikan pembahasan topik penelitian, dan teori-teori ini juga masih seputar
komunikasi massa, dan efeknya.
39
2.5.1
Teori Stimulus Responses
Pengertian
Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy Teori S-O-R adalah singkatan dari
Stimulus – Organisme – Respon ini semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian
menjadi teori komunikasi tidaklah mengherankan, karena objek material dari
psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi
komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afektif, dan konasi. (Onong
Uchjana Effendy, 2003:225)
Teori
stimulus-respons
ini
pada
dasarnya
merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, dimana efek merupakan reaksi
terhadap stimulus tertentu. Dengan demikian, seseorang dapat menjelaskan suatu
ikatan erat antara pesan-pesan media dan reaksi audience.
McQuail menjelaskan elemen-elemen utama dari teori ini adalah :
a) Pesan (Stimulus)
b) Seorang Penerima (Organisme)
c) Efek (Respons)
Menurut Prof. Dr. H.M Burhan Bungin, S.Sos. M.Si. (2007:277). Sosiologi
Komunikasi, Prinsip stimulus-response ini merupakan dasar teori dari jarum
hipodermik, teori klasik mengenai proses terjadinya efek media massa yang sangat
berpengaruh. Teori jarum hipodermik memandang bahwa sebuah pemberitaan media
massa diibaratkan sebagai obat yang obat yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah
audience, yang kemudian audience akan bereaksi seperti yang diharapkan. Dalam
masyarakat massa, di mana prinsip stimulus-respons mengasumsikan bahwa pesan
40
informasi dipersiapkan oleh media dan didistribusikan secara sistematis dan dalam
skala yang luas, sehingga secara serempak pesan tersebut dapat diterima oleh
sejumlah besar individu, bukan ditujukan pada orang per orang, kemudian sejumlah
besar individu itu akan merespon pesan informasi itu. Penggunaan teknologi
telematika yang semakin luas dimaksudkan untuk reproduksi dan distribusi pesan
informasi itu sehingga diharapkan dapat memaksimalkan jumlah penerima dan
response oleh audience, sekaligus meningkatkan response oleh audience.
Dalam masyarakat massa, di mana prinsip stimulus-respons mengasumsikan
bahwa pesan informasi dipersiapkan oleh media dan didistribusikan secara sistematis
dan dalam skala yang luas. Sehingga secara serempak pesan tersebut dapat diterima
oleh sejumlah besar individu, bukan ditunjukan pada orang per orang. Kemudian
sejumlah besar individu itu akan merespons pesan informasi itu.
Penggunaan teknologi telematika yang semakin luas dimaksudkan untuk
reproduksi dan distribusi pesan informasi itu sehingga diharapkan dapat
memaksimalkan
jumlah
penerima
dan
respons
oleh
audience,
sekaligus
meningkatkan respons oleh audience.
Menurut teori ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus, sehingga
seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan
reaksi komunikasi.
41
Unsur-unsur dalam model ini adalah stimulus (pesan) – Organisme (komunikan)
– Response (efek), yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.3 Teori S-O-R
Organisme : Stimulus
‐
Perhatian ‐
Pengertian ‐
Penerimaan Responden (Perubahan Sikap) (Sumber : Onong Uchjana Effendi, “Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi”)
Seperti yang tampak pada gambar diatas, langkah pertama terjadinya suatu
komunikas dikarenakan adanya suatu stimulus atu pesan yang datang pada kita.
Pengertian stimulus atau pesan memiliki beberapa arti dalam penerapannya.
Stimulus atau pesan dapat berisi kata-kata, simbol, tindakan, gerak badan, dan
sebagainya. Dalam penelitian ini stimulus diartikan sebagai betuk-bentuk dari
program Asal Usul Flora.
Sedangkan organisme, sebagai pihak yang menerima dan merespons stimulus
atau pesan tersebut, dalam penelitian ini adalah siswa SDI Dwi Matra kelas VI.
Gambar diatas menunjukan bahwa stimulus (pesan) direspon, individu harus terlebih
42
dahulu melewati tiga tahap yaitu pertama, tahap perhatian terhadap stimulus atau
pesan yang datang. Kita tidak dapat belajar dari sesuatu peristiwa kecuali kita
menaruh perhatian kepadanya dan secara seksama mencerna hal-hal penting yang
dicakupnya.
Kedua adalah tahap pengertian, adalah proses dimana individu berusaha untuk
mengerti dan memahami stimulus atau pesan yang sedang diperhatikan atau
diterimanya. Setelah stimulus diperhatikan dan dimengerti, tahap ketiga adalah tahap
penerimaan, dimana individu akan menerima dan menolak stimulus tersebut dengan
cara memberikan respon. Respon (perubahan sikap) akan sangat bergantung pada
proses yang terjadi pada diri individu itu sendiri.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, teori S-O-R mempersoalkan bagaimana
efek adalah reaksi khusus yang ditimbulkan terhadap stimulus khusus. Jadi, jelaslah
bahwa individu merespon karena adanya stimulus yang datang atau diterima oleh
individu tersebut. Berkaitan dengan itu, dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana
opini yang berbeda-beda (sebagai respon) dari anak-anak kela VI SDI Dwi Matra atas
setiap bentuk penayangan Program “Asal Usul Flora”.
Dari model S-O-R tersebut, menggambarkan adanya hubungan diantara
komponen yang membentuk atau mengarah pada pembentukan seorang individu
berespon. Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya akan memberikan gambaran
mengenai bagaimana tanggapan (respon) siswa SDI Dwi Matra kelas VI terhadp
Program Asal Usul Flora (stimulus) setelah mereka menonton Program Asal Usul
Flora.
43
2.5.2
Teori Pembelajaran Sosial
Pengertian
Dalam teori ini menggunakan pendekatan baru yang dapat menjelaskan pengaruh
media yang tak dapat disangkal lagi, terutama televisi terhadap anak. Muncullah teori
baru efek media massa yaitu social learning teori (Teori Pembelajaran Sosial). Teori
ini kini diaplikasikan pada perilaku konsumen, kendati pada awalnya menjadi bidang
penelitian komunikasi massa yang bertujuan untuk memahami efek terpaan media
massa.
Berdasarkan penelitian Albert Bandura, teori ini menjelaskan bahwa pemirsa
meniru apa yang mereka lihat di televisi, melalui suatu proses observational learning
(pembelajaran hasil pengamatan). Klapper menganggap bahwa “ganjaran” dari
karakter TV diterima mereka sebagai perilaku antisosial, termasuk menjadi toleran
terhadap perilaku perampokan dan kriminalitas, menggandrongi kehidupan glamor
seperti di televisi.
2.6
Definisi Operasional
Definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang
dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau “ mengubah konsep-konsep
yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang
dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain ”.
Penekanan pengertian definisi operasional ialah pada kata “dapat diobservasi”. Ada dua
variabel yang terdapat didalam penelitian ini, yaitu :
44
a. Variabel bebas (independent) Variabel X
Program Asal Usul Flora
Variabel independent atau variabel bebas, atau peubah bebas sering juga
disebut dengan variabel stimulus, atau predictor. Peubah bebas ini adalah
merupakan peubah yang mempengaruhi atau yang menjadi sebeb terjadinya
perubahan terhadap peubah tak bebas. Dalam penelitian ini Program Asal
Usul Floral adalah variabel bebas. Kata program atau programa yang berarti
acara. Asal Usul Flora adalah salah satu program anak di Trans7. Yang akan
dijadikan dimensi untuk variabel X (Program Asal Usul Flora) berdasarkan
fungsi komunikasi adalah : informasi, pendidikan, dan hiburan.
b. Variabel terikat (dependent) Variabel Y
Tanggapan Anak
Variabel trikat atau peubah tak bebas ini merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel sebab atau
peubah bebas. Variabel ini merupakan variabel terikat yang besarannya
tergantung dari besaran variabel independent (bebas). Besarnya perubahan
yang disebabkan oleh variabel independen ini, akan memberi peluang
terhadap perubahan variabel dependent (terikat) sebesar koefisien (besaran)
perubahan dalam variabel independent.
45
2.6.1
Konsep Operasional
Variabel X
Variabel
Program Asal Usul Flora
Dimensi
Informasi
Indikator
‐
Acara
Asal
Usul
Flora
bagus untuk anak-anak
‐
Cara belajar anak dalam
program Asal Usul Flora
sangat menarik
Pendidikan
‐
Perbedaan antara belajar di
sekolah dengan di alam
bebas sangatlah unik
‐
Penjelasan
sangat
sesuai
dengan adanya pembimbing
Hiburan
‐
Kegiatan belajar bersama
dengan
profesional
orang
yang
merupakan
kegiatan yang menarik
46
‐
Keceriaan
anak-anak
tersebut tergambar dengan
jelas
sewaktu
sedang
belajar
mereka
dialam
terbuka.
‐
Kegiatan belajar yang seru
digambarkan dengan sangat
jelas dalam program Asal
Usul Flora
Tabel 2.2 : Tabel Konsep Operasional Variabel X
Variabel Y
Variabel
Dimensi
Tanggapan Anak
Kognitif
Indikator
‐
Bahasa
penjelasan
mudah
dimengerti
‐
Setelah Menonton Tayangan
Asal Usul Flora, Anda jadi
Mengetahui
Lebih
Banyak
47
Dunia tentang Flora
‐
Informasi yang disampaikan
mudah di mengerti bagi anakanak
Afektif
‐
Anak-anak
bisa
merasakan
keakraban
dengan
belajar
dialam terbuka
‐
Munculnya rasa kebersamaan
dalam kelompok
Konatif
‐
Setiap adegan yang dilakukan
48
oleh orang yang profesional
mudah dilakukan.
‐
Program
Asal
Usul
Flora
membuat anda ingin terjun
langsung
belajar
terbuka.
Tabel 2.3 : Tabel Konsep Operasional Variabel Y
di
alam
Download