Strategi Korporasi, Strategi Unit Bisnis, dan Rencana Pemasaran Dosen : Nanang Suryadi A. Misi Korporasi Beberapa korporasi memberi banyak kebebasan pada unit bisnis mereka untuk menetapkan tujuan dan strategi penjualan serta laba mereka sendiri. Korporasi lainnya menetapkan tujuan untuk unit bisnis mereka tetapi membiarkan unit bisnisnya mengembangkan strategi sendiri. Pernyataan misi yang baik memiliki tiga karakteristik utama yaitu, 1. Pernyataan itu berfokus pada sasaran yang terbatas jumlahnya, Pernyataan : “Kami ingin membuat produk yang bermutu tinggi, menawarkan hampir semua layanan, mempunyai saluran distribusi terluas dan menjual dengan harga terendah”, mengklaim terlalu banyak. 2. Pernyataan misi menekankan kebijakan dan nilai utama yang ingin ditaati oleh perusahaan. 3. Pernyataan misi mendifinisikan lingkup persaingan utama tempat perusahaan itu akan beroperasi, yang meliputi : • Lingkup Industri • Lingkup produk dan kegunaannya • Lingkup kompetensi • Lingkup segmen pasar • Lingkup vertikal • Lingkup geografis • B. Strategi Unit Bisnis 1. Misi Bisnis Setiap unit bisnis harus mengidentifikasikan misi spesifiknya di dalam misi perusahaan yang lebih luas. 2. Analisis SWOT Keseluruhan evaluasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan disebut analisis SWOT. Analisis SWOT (Strengths – Weaknesses – Opportunities – Threats) merupakan cara untuk mengamati lingkungan pemasaran eksternal dan internal. 3. Analisis Lingkungan Eksternal (Peluang dan Ancaman) Unit bisnis harus mengamati kekuatan lingkungan makro yang utama dan faktor lingkungan mikro yang signifikan, yang mempengaruhi kemampuannya dalam menghasilkan laba. Unit bisnis harus menetapkan sistem intelijen pemasaran untuk menelusuri tren dan perkembangan penting serta semua peluang dan ancaman yang berhubungan dengannya. 4. Formulasi Tujuan 5. 6. 7. 8. 9. Kriteria tujuan : a. Harus diatur secara hirarki, dari yang paling pentingke yang paling tidak penting b. Tujuan harus dinyatakan secara kuantitatif bila memungkinkan misi meningkatkan ROI sebesar 15% dalam 2 tahun c. Tujuan harus realistis d. Tujuan harus konsisten Formulasi strategi Strategi generik Porter : • Kepemimpinan biaya keseluruhan • Differensiasi • Fokus (fokus pada satu atau lebih segmen) Aliansi Strategis Untuk mencapai efektifitas, perusahaan seringkali memerlukan partner atau rekanan strategis. Formulasi Progam dan Implementasi Feedback dan Pengawasan Dalam mengimplementasikan strateginya, perusahaan harus menelusuri hasil dan memonitor pengembangan baru. C.Rencana Pemasaran Rencana pemasaran adalah dokumen yang tertulis yang meringkaskan apa yang sudah dipelajari oeh pemasar tentang tempat pasar dan menunjukkan cara perusahaan berencana mencapai yujan pemasarannya. Teknik Menyusun Rencana Pemasaran Dalam kondisi lingkungan bisnis yang senantiasa berubah dan tingkat persaingan dalam merebut pangsa pasar semakin ketat. Upaya pemasaran produk merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu organisasi bisnis, termasuk agribisnis. Kegiatan pemasaran dapat menjadi sumber kegagalan perusahaan dan atau menjadi tempat pemborosan jika tidak direncanakan dengan baik. Banyak pengusaha agribisnis, terutama yang berskala menengah ke bawah sering kali mengalami kesulitan dalam menyusun Program Pemasaran secara formal, sehingga produk yang dihasilkan tidak mampu mencapai pasar sasarannya. Rencana pemasaran pada umumnya berisi delapan bagian, yakni : Ringkasan Eksekutif, Analisis Situasi, Analisis SWOT dan Analisis Masalah, Sasaran Pemasaran, Strategi Pemasaran, Program Aksi, Proyeksi Rugi Laba, dan Pengawasan (Kotler, 1994). Masing-masing bagian tersebut akan diuraikan di bawah ini : 1.Ringkasan Eksekutif Ringkasan eksekutif tersebut merupakan ikhtisar dari seluruh rencana pemasaran yang telah dibuat, sehingga dapat memberikan gambaran mengenai hal-hal pokok isi rencana pemasaran tersebut. 2.Analisis Situasi Menyajikan data dan informasi mengenai situasi pemasaran, yang meliputi : a.Situasi Pasar. Data dan informasi mengenai besar dan pertumbuhan pasar selama beberapa tahun dan kecenderungannya pada beberapa tahun mendatang, serta kecenderungan perubahan persepsi dan perilaku konsumen. b.Situasi Produk. Data perkembangan penjualan, tingkat harga, marjin kontribusi, dan keuntungan. c.Situasi Persaingan. Data pesaing menyangkut, kapsitas, pangsa pasar, tujuan dan strategi, mutu produk, dan berbagai karakteristik pesaing yang relevan. d.Situasi Distribusi. Jenis, jumlah, wilayah dan peranan saluran distribusi (mis. sumber informasi, sarana promosi, berusaha menambah pembeli, melakukan penyesuaian, melakukan negosiasi harga dan cara pembayaran, melakukan distribusi fisik saja, melakukan pembiayaan distribusi, dan atau turut menanggung resiko.Situasi Lingkungan Makro. Situasi lingkungan demografi, ekonomi, sosial budaya, politik, hukum, hankam, dan teknologi. 3.Analisis SWOT dan Analisis Masalah Melakukan identifikasi dan analisis terhadap peluang dan ancaman yang mungkin dihadapi oleh perusahaan sebagai hasil intraksi lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Pengaruh hasil intraksi lingkungan internal perusahaan juga perlu diidentifikasi dan dianalisis berupa kekuatan dan kelemahan. Dengan demikian, setelah analisis SWOT dilakukan dirumuskanlah masalah-masalah pokok yang harus dijadikan dasar dalam penentuan sasaran, strategi dan rencana aksi/taktik. 4.Sasaran Mendefinisikan sasaran (tujuan) yang ingin dicapai, baik sasaran keuangan maupun sasaran pemasaran. Sasaran keuangan antara lain adalah ROI, Arus kas, dan keuntungan. Sasaran pemasaran antara lain adalah target dan pertumbuhan penjualan, pangsa pasar, jangkauan pemasaran, jumlah saluran distribusi, tingkat harga, dll. 5.Strategi Pemasaran Strategi pemasaran dirumuskan berdasarkan SWOT dan sasaran yang ingin dicapai, dan penetapannya terutama didasarkan pada pertimbangan biaya dan manfaat, serta kemampuan sumberdaya untuk melaksanakannya. Unsur-unsur Sistem Pemasaran Pemasaran sistem informasi dimaksudkan untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Manajemen memiliki lima fungsi yang berbeda dan masing-masing membutuhkan dukungan dari sebuah Manajemen Informasi Sistem (MIS). Ini adalah : perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, keputusan dan pengendalian. Sistem informasi harus dirancang untuk memenuhi cara di mana manajer cenderung untuk bekerja. Penelitian menunjukkan bahwa seorang manajer terus membahas berbagai macam tugas dan mampu menghabiskan waktu yang relatif singkat pada masing-masing. Mengingat sifat dari pekerjaan, manajer cenderung mengandalkan informasi yang tepat waktu dan lisan (karena ini dapat diasimilasikan dengan cepat), bahkan jika hal ini mungkin kurang akurat sistem informasi maka lebih formal dan kompleks. Manajer bermain setidaknya tiga peran terpisah: interpersonal, informasi dan pengambilan keputusan. MIS, dalam bentuk elektronik atau lainnya, dapat mendukung peranperan dalam berbagai derajat. MIS memiliki kurang memberikan kontribusi dalam hal informasi peran seorang manajer daripada dua lainnya. Tiga tingkat pengambilan keputusan dapat dibedakan satu sama lain : strategis, kontrol (atau taktis) dan operasional. Sekali lagi, MIS harus mendukung setiap tingkat. Keputusan strategis adalah khas satu kali situasi. Keputusan strategis memiliki implikasi untuk mengubah struktur organisasi dan karena itu MIS harus memberikan informasi yang tepat dan akurat. Keputusan kontrol menangani masalah kebijakan yang luas dan keputusan operasional menyangkut manajemen bauran pemasaran organisasi. Sebuah sistem informasi pemasaran memiliki empat komponen : •sistem pelaporan internal •sistem riset pemasaran •sistem intelijen pemasaran •model pemasaran.