Pengusaha Busana Muslim Lirik Eropa

advertisement
bisnis/industri
RABU, 25 MEI 2011
Konsorsium Tripatra
Menang Tender
Pengusaha Busana
Muslim Lirik Eropa
Omzet busana muslim
Eropa mencapai
US$ 2,5 miliar.
JAKARTA — Pengusaha busana
muslim mulai melirik pasar Eropa. “Negara nonmuslim juga memiliki komunitas yang berpotensi
menjadi pasar fashion busana
muslim,” kata penasihat Asosiasi
Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jakarta, Anne Rufaidah, kemarin.
Selama ini, kata dia, pasar busana muslim lebih banyak ke negaranegara dengan penduduk mayoritas muslim. Untuk mengembangkan pasar di Eropa, tahun ini
APPMI akan mengadakan pameran busana muslim di Paris, Prancis.
Menteri Perindustrian Muhammad Sulaiman Hidayat mengatakan pangsa pasar busana muslim
di Eropa sangat besar. Di Inggris,
misalnya, saat ini terdapat 1,5 juta
penduduk muslim.“Transaksi busana muslim di sana mencapai
US$ 150 juta dalam setahun,”
ujarnya. Adapun jumlah pemeluk
Islam di Eropa mencapai 16 juta
orang dengan omzet perdagangan
busana muslim US$ 2,5 miliar.
Menurut Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Euis
Saedah, salah satu hambatan adalah merek busana muslim Indonesia belum terkenal di Eropa. Dia
berharap para desainer yang tergabung dalam APPMI bisa menjadi trend-setter di bidang mode.
Caranya dengan melakukan kerja
sama dengan industri garmen dan
tekstil dalam negeri.
Selama ini penetrasi pasar busana muslim lebih banyak untuk
ekspor dan kelas menengah ke
atas. Sebaliknya, pasar di dalam
negeri lebih banyak didominasi
produk impor dari Cina.“Padahal,
dengan mayoritas penduduk muslim, pasar domestik adalah pangsa
pasar sangat potensial.”
Euis berharap pengusaha mulai
mengembangkan produk baju
muslim untuk pasar domestik.
“Diperlukan kerjasama antara
B5
desainer mode dengan industri
garmen dan tekstil,”katanya.
Pengurus APPMI, Dina Midiani,
mengatakan ekspor busana muslim dari Indonesia lebih banyak ke
Timur Tengah. Negara lainnya
adalah Malaysia, Brunei, dan Turki. “Pesaing utama kami adalah
Malaysia,”katanya.
Saat ini produsen mulai melirik
pangsa pasar domestik. Caranya,
“Kami tidak hanya membuat produk khusus, tapi juga membuat
produk yang bisa dipakai dalam
kegiatan sehari-hari.”
Namun hambatan untuk mengembangkan pasar adalah sulitnya mendapatkan suntikan modal.“Rata-rata pengusaha fashion
adalah usaha kecil-menengah dengan modal terbatas sehingga susah membuat produksi massal,”
kata Dini.
Menteri Hidayat meminta produsen tak hanya memfokuskan
pasar ekspor dan kalangan atas,
tapi juga kalangan menengah ke
bawah dalam negeri.
● AGUNG SEDAYU
JAKARTA — Konsorsium PT Tripatra
dan Samsung Engineering memenangi tender pembangunan fasilitas
produksi minyak di Blok Cepu, Jawa
Timur. Konsorsium mengajukan penawaran US$ 780 juta (Rp 6,7 triliun).
“Pemenang sudah diputuskan pada bulan lalu,” ujar Kepala Badan
Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, R. Priyono, sebelum rapat dengan Komisi Energi
Dewan Perwakilan Rakyat kemarin.
Konsorsium pemenang sekarang
sedang menjalani proses kontraknya
berupa audit oleh Badan Pemeriksa
Keuangan dan penghitungan cost
recovery (penggantian biaya investasi).
Priyono menyatakan fasilitas produksi ini mulai dibangun Agustus
2011. Produksi puncak sebanyak 165
ribu barel diharapkan bisa dicapai
pada kuartal pertama 2014.
Tender pekerjaan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi tahap pertama ini sudah dilaksanakan sejak
April tiga tahun lalu. Awalnya ada
21 peserta yang mengikuti tahap
prakualifikasi.
Selanjutnya disaring menjadi
enam, dan akhirnya tinggal tiga peserta, yakni konsorsium PT Rekaya-
sa Industri-JGC Indonesia-JGC
Corporation, konsorsium TripatraSamsung, dan konsorsium Inti Karya Persada Tehnik-Chiyoda CorpChiyoda Int Indonesia.
Tripatra merupakan perusahaan
di bawah payung PT Indika Energy
Tbk, perusahaan yang dikendalikan
keluarga mendiang Sudwikatmono.
Direktur Center For Petroleum
and Energy Economic Studies Kurtubi pernah menuturkan, target produksi minyak nasional dapat dicapai
bila pemerintah mau mengoptimalkan produksi minyak di Blok Cepu.
Blok Cepu diperkirakan dapat
memproduksi hingga 165 ribu barel
minyak per hari, sesuai dengan potensi blok tersebut. “Sekarang kan
produksinya masih 20 ribu barel per
hari,”ujarnya.
Nyatanya Blok Cepu, yang ditemukan sebelum Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas dibuat, tak juga berproduksi optimal.“Ini ada salah kelola,”kata dia.
Tahun ini pemerintah menargetkan produksi minyak sebanyak 970
ribu barel per hari. Tapi rata-rata
produksi minyak hingga awal April
baru 912 ribu barel per hari.
● NUR ROCHMI
IKLAN
Customer Relationship Management
untuk Menjaga Loyalitas Pelanggan
C
ustomer Relationship
Management (CRM)
adalah konsep yang
tergolong masih anyar dalam
dunia marketing. Gegap gempita CRM di era akhir 1990an sangat terasa diperbincangkan di banyak media massa.
Namun pendalamannya tidak
banyak diulas kalangan pemasar. Padahal, ketika berbicara
soal CRM, content dan tujuannya mengarah pada terbentuknya loyalitas pelanggan.
Oleh: Eko Supriyatno
Master Terapi Bisnis
Sasaran utama CRM
bukanlah memaksimalkan penjualan
dari suatu transaksi,
tetapi lebih pada
membangun hubungan berkelanjutan
dengan pelanggan.
Menurut Andersen Consulting, CRM merupakan pendekatan bagi perusahaan untuk
mengidentifikasikan, melaksanakan, memperoleh, dan
mempertahankan pelanggan
melalui berbagai kapabilitas
secara terintegrasi. Frederick
Newell dalam bukunya Loyalty. Com memberi definisi
CRM yang sedikit berbeda,
yaitu sebuah pemodifikasian
dan pembelajaran perilaku
konsumen setiap waktu dari
setiap interaksi, perlakuan terhadap pelanggan dan memba-
ngun kekuatan antara konsumen dan perusahaan.
Pada dasarnya CRM adalah
mengelola relasi atau hubungan dengan pelanggan melalui
kemampuan perusahaan agar
dapat meningkatan kinerja
perusahaan di masa yang akan
datang. CRM bukanlah database marketing tradisional.
CRM memerlukan keterampilan baru yang berbeda dengan paradigma direct marketing. CRM lebih dari sekedar
product selling dalam internet,
CRM memerlukan alat-alat
baru untuk berkomunikasi dengan pelanggan. CRM berkonsentrasi pada apa yang dinilai pelanggan (what customer
values), bukanlah pada apa
yang perusahaan ingin jual.
Konsep utama CRM adalah
mengelola hubungan perusahaan dengan pelanggan sehingga tercipta nilai tambah
(value creation) bagi pelanggan. Sasarannya bukanlah memaksimalkan penjualan dari
suatu transaksi, tetapi lebih
pada membangun hubungan
terus-menerus (berkelanjutan)
dengan pelanggannya. Baik
pembeli maupun penjual akan
bersedia membangun hubungan yang terus menerus selama
hubungan tersebut merupakan hubungan timbal balik
yang yang memberikan nilai
tambah bagi kedua belah pihak.
Menurut ancangan ini, keunggulan kompetisi tidak sematamata didasarkan atas kualitas
produk, atau harga, tetapi juga
atas kemampuan perusahaan
untuk membantu pelanggannya menciptakan dan mengembangkan nilai tambah
untuk kepentingan diri mereka.
Pekan depan kita akan membahas tentang pilar kedua dan
ketiga dalam CRM, yaitu produk sebagai sebuah proses dan
tanggung jawab penjual setelah barang/jasanya dibeli oleh
konsumen. n
Event-event TEMPO Komunitas
SALES, MARKETING & COMMUNICATION
1. INTERPERSONAL SKILLS
FOR LEADERSHIP
Pembicara : Vierra Adella
Waktu
: 27 Mei 2011
Tempat
: Menara Cakrawala
Jakarta
Investasi
: Rp 985.000 per peserta
2. INTERPERSONAL COMMUNICATION SKILL & ASSERTIVENESS
Pembicara : Johnson Alvonco
dan Ani Wijaya
Waktu
: 8-9 Juni 2011
Tempat
: Hotel Ibis Thamrin
Jakarta
Investasi
: Rp 2.750.000 per
peserta
HUMAN RESOURCES
1. HIPNOTERAPI
Pembicara : Asep Ridwan dan
Kirdi Putra
Waktu
: 28-29 Mei 2011
Tempat
: Orchid 1, Gedung
JDC Slipi
Investasi
: Rp 4.500.000 per
peserta
2. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA OSHAS
18001
Pembicara : Tagar Nusapitu
Waktu
: 30 Mei – 31 Mei
2011
Tempat
: Hotel Grand Flora
Jakarta
Investasi
: Rp. 3.500.000 per
peserta
MANAGEMENT
1. ISO MADE SIMPLE
Pembicara : Ady Subagya
Waktu
: 27 Mei 2011
Tempat
: Bina Citra Sarana
Learning Center
Investasi
: Rp 1.750.000 per
peserta
2. MANAGING VENDOR RELATIONSHIP
Pembicara : Deni Danasenjaya
Waktu
: 30-31 Mei 2011
Tempat
: Hotel Ibis Slipi Jakarta
Investasi
: Rp 3.000.000 per
peserta
FINANCE
1. FINANCIAL STATEMENT
ANALYSIS
Pembicara : Muhtar Yahya
Waktu
: 30-31 Mei 2011
Tempat
: The Park Lane Hotel Jakarta
Investasi
: Rp 3.500.000 per
peserta
2. STRATEGIC COST REDUCTION IN MANFACTURING
Pembicara : Trainer Johnson Indonesia
Waktu
: 13-14 Juni 2011
Tempat
: Hotel Ibis Thamarin
Jakarta
Investasi
: Rp 2.750.000 per
peserta
INFORMASI PENDAFTARAN:
Telp. 021 - 5360409 ext 222 atau 235,
Fax 021-5349569
Joko Prasetyo 0817-185288
([email protected])
Sutiyono 0815-9797365
([email protected])
Download