BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai

advertisement
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Nilai Perusahaan
Tujuan manajemen keuangan perusahaan adalah memaksimalkan
nilai kekayaan para pemegang saham. Nilai kekayaan dapat dilihat melalui
perkembangan harga saham (common stock) perusahaan. Nilai saham dapat
merefleksikan investasi keuangan perusahaan dan kebijakandividen. Dengan
demikian bisa dimaknai bahwa tujuanmanajemen keuangan perusahaan
adalah memaksimalkan kekayaan parapemegang saham, yang berarti
meningkatkan nilai perusahaan yang merupakanukuran nilai objektif oleh
publik dan orientasi pada kelangsungan hidupperusahaan (Harmono, 2009).
Salvatore (dalam Hermuningsih, 2013) menyatakan bahwa tujuan
utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran
pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan adalah sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang
tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Semakin
tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang
tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang
tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan
pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari
saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan
(financing), dan manajemen asset.
Nilai saham merupakan ukuran atau patokan yang sangat penting
untuk mengetahui nilai perusahaan. Oleh sebab itu, nilai saham banyak
mendapat perhatian oleh investor. Kusumajaya (2011) mengungkapkan
bahwa investor dalam melakukan keputusan investasi di pasar modal
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016
8
memerlukan informasi tentang penilaian saham. Terdapat tiga jenis
penilaian yang berhubungan dengan saham, yaitu nilai buku (book value),
nilai pasar (market value) dan nilai intrinsik (intrinsic value). Nilai buku
merupakan nilai saham menurut pembukuan emiten. Nilai pasar merupakan
pembukuan nilai saham di pasar saham dan nilai intrinsik merupakan nilai
sebenarnya dari saham. Investor perlu mengetahui dan memahami ketiga
nilai tersebut sebagai informasi penting dalam pengambilan keputusan
investasi saham karena dapat membantu investor untuk mengetahui saham
mana yang bertumbuh dan murah. Salah satu pendekatan dalam menentukan
nilai intrinsik saham adalah price book value (PBV). PBV atau rasio harga
per nilai buku merupakan hubungan antara harga pasar saham dengan nilai
buku per lembar saham.
Sudarman
(2010)
mengungkapkan
bahwa
nilai
perusahaan
merupakan nilai kini dari pendapatan mendatang, nilai pasar kapital yang
bergantung pada kemampuan menghasilkan arus kas serta karakteristik
operasional dan keuangan
perusahaan
juga
dapat
dari perusahaan yang diambil alih. Nilai
mempengaruhi
persepsi
investor
mengenai
perusahaan karena nilai perusahaan dianggap mencerminkan kinerja
perusahaan (Lestari dkk., 2012). Nilai perusahaan yang semakin tinggi,
akan berdampak terhadap peningkatan kemakmuran yang dicapai para
pemegang saham.
Indikator-indikator
yang
mempengaruhi
nilai
perusahaan
diantaranyaadalah sebagai berikut (Susanti, 2010):
1. PER (Price Earning Ratio)
PER yaitu rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan
antara hargasaham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para
pemegang saham.Faktor-faktor yang mempengaruhi PER adalah : tingkat
pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan yang
disyaratkan oleh pemodal
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016
9
2. PBV (Price Book Value)
Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada
manajemendan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang
terus tumbuh(Brigham (1999) dalam Susanti, 2010:35).Ada beberapa
alasan mengapa investor menggunakan rasio harga terhadap nilaibuku
(PBV) dalam analisis investasi: pertama, nilai buku sifatnya relatif
stabil.Bagi investor yangkurang percaya terhadap estimasi arus kas, maka
nilai bukumerupakan cara paling sederhana untuk membandingkannya.
Kedua, adanyapraktik akuntansi yang relatif standar diantara perusahaanperusahaanmenyebabkan PBV dapat dapat dibandingkan antar berbagai
perusahaan yangakhirnya dapat memberikan signal apakah nilai
perusahaan under atauovervaluation. Terakhir, pada kasus perusahaan
yang memiliki earnings negatifmaka tidak memungkinkan untuk
mempergunakan PER, sehingga penggunaanPBV dapat menutupi
kelemahan PER yang ada pada PER dalam kasus ini(Murhadi, 2009).
Ada beberapa kekurangan sehubungan dengan penggunaan rasio
PBVyakni: satu, nilai buku sangat dipengaruhi oleh kebijakan akuntansi
yangditerapkan oleh perusahaan. Apabila penggunaan standar akuntansi
yangberbeda
di
antara
perusahaan-perusahaan
maka
ini
akan
mengakibatkan rasioPBV tidak dapat diperbandingkan. Kedua, nilai buku
mungkin tidak banyakartinya bagi perusahaan berbasis teknologi dan jasa
karena perusahaan-perusahaantersebut tidak memiliki asset nyata yang
signifikan. Ketiga, nilaibuku dari ekuitas akan menjadi negatif bila
perusahaan selalu mengalamiearnings yang negatif sehingga akan
mengakibatkan nilai rasio PBV juganegatif (Murhadi, 2009).
2.1.2 Keputusan Investasi
Menurut Yuniningsih (2002), investasi dapat diartikan sebagai
penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki perusahaan dan
bisa berjangka waktu lama, dengan harapan mendapatkan keuntungan di
masa-masa yang akan datang. Sementara menurut Simamora investasi
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016
10
adalah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan
kekayaannya melalui distribusi hasil investasi (seperti pedapatan bunga,
royalty, deviden, pendapatan sewa dan lain-lain), untuk apresiasi nilai
investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi, seperti
manfaat yang diperoleh melalui hubungan dagang.
Berdasarkan berbagai definisi-definisi tersebut di atas, dapat
disimpulkan bahwa investasi merupakan suatu bentuk pengorbanan
kekayaan di masa sekarang untuk mendapatkan keuntungan di masa depan
dengan tingkat resiko tertentu. Jadi hasil investasi tidak langsung diterima
oleh investor, namun baru diterima di masa mendatang, baik dalam hitungan
bulan maupun tahun. Meskipun demikian, investasi juga memiliki risiko
sehingga keuntungan yang diharapkan oleh investor ada kalanya tidak
terwujud karena perusahaan mengalami kerugian. Oleh sebab itu,
diperlukan kehati-hatian dan juga kecermatan untuk memilih jenis investasi
yang dipandang mampu memberikan keuntungan secara maksimal dan
berkelanjutan.
Sartono (2001), keputusan investasi menyangkut tentang keputusan
alokasi dana baik dana yang berasal dari dalam perusahaan maupun dana
yangberasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi. Dengan
kata lain,investasi macam apa yang paling baik bagi perusahaan. Secara
garis besarkeputusan investasi dapat dikelompokkan ke dalam investasi
jangka pendekseperti misalnya investasi dalam kas, persediaan, piutang dan
surat berhargamaupun investasi jangka panjang dalam bentuk gedung,
peralatan produksi,tanah,kendaraan dan aktiva tetap lainnya. Keputusan
investasi ini akan tercermin padasisi aktiva dalam neraca perusahaan.
Keputusan investasi dimulai dengan identifikasi peluang investasi,
yangsering disebut dengan proyek investasi modal. Manajer keuangan
harusmembantu
perusahaan
mengidentifikasi
proyek-proyek
yang
menjanjikan dan memutuskanberapa banyak akan diinvestasikan dalam tiap
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016
11
proyek. Keputusan investasi jugadisebut dengan keputusan penganggaran
modal, karena sebagian besar perusahaanmempersiapkan anggaran tahunan
yang terdiri dari investasi modal yang disahkan(Brealey, et.al, dalam
Ningsih dan Indarti, 2012).
Jenis investasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai
berikut:
1. Investasi dalam bentuk aset riil (real assets), yaitu investasi dalam bentuk
aktiva berwujud fisik, seperti emas, batu mulia dan sebagainya.
2. Investasi dalam bentuk surat berharga/sekuritas (marketable securities
financial assets), yaitu investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang
pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva riil yang diawasi oleh suatu
lembaga / perorangan tertentu.
Lebih kurang senada dengan uraian di atas, Purnamasari, dkk (2009)
menyatakan bahwa keputusan investasi merupakan keputusan yang
menyangkut pengalokasian dana yang berasal dari dalam maupun dana yang
berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi. Keputusan
investasi dapat dikelompokkan ke dalam investasi jangka pendek seperti
investasi dalam kas, surat-surat berharga jangka pendek, piutang, dan
persediaan maupun investasi jangka panjang dalam bentuk tanah, gedung,
kendaraan, mesin, peralatan produksi dan aktiva tetap lainnya.
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016
12
Berdasarkan peran yang dilakukan oleh investor, kegiatan investasi
yang dilakukan oleh sebuah investor / perusahaan dapat dilakukan dengan
dua cara sebagai berikut:
1. Investasi langsung (direct investing)
Diartikan sebagai suatu kepemilikan surat-surat berharga secara langsung
dalam suatu institusi / perusahaan tertentu yang secara resmi telah go
public dengan tujuan mendapatkan tingkat keuntungan berupa deviden
dan capital gain.
2. Investasi tidak langsung (indirect investing)
Terjadi apabila suatu surat berharga yang dimiliki diperdagangkan
kembali oleh perusahaan investasi yang berfungsi sebagai perantara.
Kepemilikan aset secara tidak langsung dilakukan melalui lembagalembaga keuangan yang terdaftar, yang bertindak sebagai perantara.
(http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-investasi-adalah-definisi.
html).
Semua jenis investasi selalu punya resiko, tidak ada investasi yang
bebas resiko.Resiko selalu melekat pada tiap investasi besar atau kecil dan
juga dapat dikatakan bahwa hasil yang tinggi resikonya juga tinggi sehingga
diperlukan pemahaman atas resiko yang berkaitan dengan alternatif sarana
investasi yang dapat terdiri dari resiko likuiditas, ketidakpastian hasil,
kehilangan hasil, penurunan nilai investasi sampai resiko hilangnya modal
investasi tersebut.
Secara teoritis, terdapat berbagai macam jenis resiko dalam investasi.
Adapun jenis-jenis resiko yang umumnya dihadapi perusahaan dalam
investasi yaitu sebagai berikut:
1. Business
Risk
(Resiko
Bisnis),
adalah
bervariasinya
penjualan
perusahaan dan kemampuan untuk menjual produk tersebut. Hal tersebut
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016
13
dihubungkan dengan laporan keuangan dan dikaitkan dengan perubahan
selera konsumen dan perubahan kondisi makro ekonomi.
2. Financial Risk (Resiko Finansial). dikaitkan dengan pendapatan dan
bagaimana hal tersebut mempengaruhi resiko bisnis dan struktur
finansial perusahaan dan dihubungkan dengan financial leverage
perusahaan.
3. Inflation Risk/Purchasing Power Risk (Resiko Inflasi / Penurunan Daya
beli), dikaitkan dengan kemungkinan tingkat pengembalian investasi
tidak dapat mengimbangi peningkatan biaya hidup.
4. Interest Rate Risk (Resiko Suku Bunga), dikaitkan dengan perusahaan
akibat kerugian nilai portofolio akibat perubahan suku bunga.
5. Social Risk (Resiko Sosial), dikaitkan dengan kondisi sosial dalam
masyarakat yang akan mempengaruhi kebijakan pada suatu perusahaan.
6. Foreign Exchange Risk (Resiko Nilai Tukar), dikaitkan dengan
kemungkinan terjadinya kerugian akibat perubahan secara relatif nilai
mata uang dunia. Resiko nilai tukar akan mengurangi return dari
investasi.
7. Political Risk (Resiko Situasi Politik), dikaitkan dengan kemungkinan
pemerintah luar negeri ikut campur dalam kegiatan perusahaan maupun
kondisi dalam negeri yang tidak kondusif bagi dunia usaha.
Jenis-jenis resiko di atas merupakan resiko yang tergabung baik dalam resiko
tidak sistematis (unsystematic risk) dan resiko sistematis (systematic risk).
Resiko yang tidak sistematis dapat dihilangkan melalui diversifikasi sedangkan
resiko yang sistematis diakibatkan oleh faktor pasar yang mempengaruhi semua
perusahaan dan tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi seperti suku bunga,
perang, inflasi, kebijakan pemerintah, perubahan politik nasional maupun
internasional. Oleh karena itu, investor (atau perusahaan) lebih memperhatikan
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016
14
resiko yang tidak dapat didiversifikasi yang mencerminkan kontribusi aktiva
terhadap resiko portofolio. Apapun jenis resikonya, maka perusahaan harus
mencermati dan mengantisipasi segala macam resiko yang ada, sehingga
perusahaan dapat terhindar, atau setidaknya dapat meminimalisir, kerugian yang
terjadi.
2.1.3
Keputusan Pendanaan
Menurut Brealey, et.al, (dalam Ningsih dan Indarti, 2012), keputusan
pendanaanmerupakan tanggung jawab utama kedua manajer keuangan untuk
menggalangdana yang dibutuhkan perusahaan untuk investasi dan operasinya.
Ketika suatuperusahaan perlu mendapatkan dana, perusahaan itu bisa
mengundang parainvestor untuk menanamkan uang kas sebagai ganti bagian
laba di masa depan,atau menjanjikan untuk melunasi kas investor itu plus
tingkat bunga tetap. Keputusan pendanaan dan investasi (baik jangka panjang
maupun jangkapendek) tentu saja saling terkait. Jumlah investasi menentukan
jumlahpendanaanyang harus diperoleh, dan para investor yang berkontribusi
mendanaisaat inimengharapkan pengembalian investasi di masa depan. Oleh
sebab itu,investasiyang dilakukan perusahaan saat ini harus menghasilkan
pengembaliandi masadepan untuk dibayarkan kepada para investor.
Menurut Brigham dan Houston (2001), terdapat dua pandangan
mengenai keputusan pendanaan. Pandangan pertama dikenal dengan pandangan
tradisional yang menyatakan bahwa struktur modal mempengaruhi nilai
perusahaan. Pandangan tradisional diwakili oleh dua teori yaitu Trade off
Theory dan Pecking Order Theory. Pandangan kedua dikemukakan oleh
Modigliani dan Miller yang menyatakan bahwa struktur modal tidak
mempengaruhi nilai perusahaan. Masulis melakukan penelitian dalam kaitannya
dengan relevansi keputusan pendanaan, menemukan bahwa terdapat kenaikan
abnormal returns sehari sebelum dan sesudah pengumuman peningkatan
proporsi hutang, sebaliknya terdapat penurunan abnormal returns pada saat
perusahaan
mengumumkan
penurunan
proporsi
hutang.
Masulis
juga
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016
15
menemukan bahwa harga saham perusahaan naik apabila diumumkan akan
diterbitkan pinjaman yang digunakan untuk membeli kembali saham perusahaan
tersebut.
Berbagai penelitian menggunakan DER sebagai proksi atau pengukuran
kebijakan pendanaan.Debt To Equity Ratio menunjukan perbandingan (nisbah)
antara total kewajiban (hutang) dengan seluruh ekuitas (modal sendiri). Semakin
besar jumlah hutang dibandingkan dengan keseluruhan modal sendiri yang
dimiliki, berarti risiko bagi investor (pemodal) semakin tinggi (Fauzan, dkk,
2004, dalam Syamsudin dan Primayuta, 2009).
Menurut Setiawati (2012), suatu perusahaan akan memperoleh hutang
baru untuk membiayai perluasan usahanya. Sebelumnya
harus sudah
direncanakan terlebih dahulu kebutuhan dana untuk membayar kembali hutang
tersebut. Hutang dapat dilunasi pada saat jatuh tempo dengan mengganti hutang
tersebut dengan hutang baru. Alternatif lain adalah perusahaan harus
menyediakan dana sendiri yang berasal dari keuntungan untuk melunasi hutang
tersebut. Salah satu rasio yang dapat menjamin keseluruhan hutangnya dengan
bagian dari modal sendiri adalah Debt to Equity Ratio (DER). DER
menunjukkan bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan
untuk keseluruhan hutangnya.
Arilaha (2009), dengan mengutip pendapat Rozef (1982), mengemukakan
bahwa perusahaan yang leverage operasi atau keuangannya tinggi akan
memberikan dividen yang rendah. Struktur permodalan yang lebih tinggi
dimiliki oleh utang menyebabkan pihak manajemen akan memprioritaskan
pelunasan kewajiban terlebih dahulu sebelum membagikan dividen. Perusahaan
yang memiliki rasio utang lebih besar seharusnya
membagikan dividen lebih kecil karena laba yang diperoleh digunakan
untuk melunasi kewajiban.
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016
16
2.1.4 Kebijakan Deviden
Menurut Ang (dalam Hardinugroho, 2012) deviden merupakan nilai
pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi dengan laba ditahan
(retained earning) yang ditahan sebagai cadangan bagi perusahaan. Pendapatan
bersih setelah pajak disebut NIAT (Net Income After Tax) atau EAT (Earning
After Tax). Deviden dibagikan kepada para pemegang saham sebagai
keuntungan dari laba perusahaan. Besarnya deviden yang dibagikan tergantung
pada kebijakan masing-masing perusahaan, sehingga memerlukan pertimbangan
yang lebih serius dari manajemen perusahaan.
Sejalan dengan uraian di atas, Lisa (dalam Tanti, 2012) menyatakan
bahwa kebijakan deviden perusahaan tergambar pada nilainya, yaitu persentase
laba yang dibagikan dalam bentuk deviden tunai, yang berarti besar kecilnya ini
akan mempengaruhi keputusan investasi para pemegang saham dan di sisi lain
juga berpengaruh terhadap kondisi keuangan perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa deviden
merupakan bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para
pemegang saham. Pembagian deviden maupun besar kecilnya deviden yang
diberikan tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan.
Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh
perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan
ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang.
Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka
akan mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber
dana intern atau internal financing. Sebaliknya jika perusahaan memilih untuk
menahan laba yang diperoleh, maka kemampuan pembentukan dana intern akan
semakin besar (Sartono, dalam Ningsih dan Indarti, 2013).
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), bentuk deviden yang
dibayarkan dapat dibedakan atas:
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016
17
1.
Deviden tunai (cash devidend) adalah deviden yang dibayarkan dalam
bentuk uang tunai. Pengumuman deviden tunai adalah suatu kewajiban dan
pembayaran yang umumnya dilakukan secara sengaja, maka biasanya
merupakan kewajiban lancar.
2.
Deviden saham (stock devidend) adalah deviden yang dibayarkan dalam
bentuk saham dengan proporsi tertentu. Pembagian deviden saham dianggap
besar, jika perbandingan saham baru yang dibagikan dengan saham yang
sudah ada (outstanding share) lebih besar 25%.
3.
Deviden properti (property devidend) adalah pembagian laba kepada
pemegang saham/ investor dalam bentuk barang yang dapat berupa barang
dagangan, real estate atau investasi yang dirancang oleh dewan direksi.
4.
Deviden likuidasi (liquiditing devidend) adalah deviden yang diberikan
kepada pemegang saham sebagai akibat dilikuidasinya perusahaan.
Menurut Sutrisno (2003) ada beberapa bentuk deviden yang akan
dibagikan kepada pemegang saham antara lain:
1. Pembagian deviden secara tunai atau cash devidend.
Pembagian deviden secara tunai terdiri dari beberapa bentuk yaitu:
kebijakan pemberian deviden stabil, kebijakan deviden meningkat,
kebijakan deviden dengan rasio yang konstan, dan kebijakan pemberian
deviden reguler yang rendah ditambah ekstra
2. Pembagian Stock Devidend
Salah satu kebijakan yang bisa diambil perusahaan adalah memberikan
deviden tidak dalam bentuk uang, tetapi dalam bentuk saham. Artinya
pemegang saham diberi tambahan saham sebagai pengganti cash devidend.
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016
18
3.
Kebijakan Stock Split
Perusahaan bisa mengambil kebijaksanaan untuk meningkatkan jumlah
lembar saham melalui stock split yaitu pemecahan nilai nominal saham ke
dalam nilai nominal yang lebih kecil.
4. Kebijakan Repurchase Stock
Repurcahse stock adalah pembelian kembali saham-saham perusahaan yang
dimiliki oleh pemegang saham atau investor.
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), rasio pembayaran deviden
merupakan perbandingan devidend per share terhadap laba perusahaan atau
earning per share. DPR merupakan persentase pendapatan yang akan
dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash devidend. Persentase dari
pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham dengan earning
per share (EPS).
2.1.5 Profitabilitas
Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih
oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya (Hanafi dan Halim,
2008). Sementara Hermuningsih (2014) menyatakan bahwa profitabilitas
adalah rasio dari efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian
yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Husnan (dalam Hermuningsih,
2014),
profitabilitas
adalah
kemampuan
suatu
perusahaan
dalm
menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham
tertentu. Profitabilitas menggambarkan kemampuan badan usaha untuk
menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki.
Sementara
Arilaha
(2009)
berpendapat
bahwa
profitabilitas
perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana
tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Investor
memiliki sejumlah harapan atas sejumlah pengembalian dari investasinya di
saat ini. Pengembalian itu tentunya tergambar jelas pada perusahaan. Jika
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016
19
dari tahun ke tahun perusahaan memiliki keuntungan yang signifikan tentu
pula investor cenderung memiliki harapan yang cukup optimis atas
pengembalian yang pasti didapatnya, sementara jika perusahaan pada tahuntahun terakhir mengalami kerugian maka secara otomatis terbayang di
sejumlah benak investor kerugian yang dihitungnya.
Van
Horne
dan
Wachowicz
(dalam
Hardinugroho,
2012),
menyatakan Return on Investment (ROI) dapat memberitahukan tingkat laba
dari perusahaan yang berhubungan dengan investasi. Return on Investment
diukur dari laba bersih setelah pajak (earning after tax) terhadap total aktiva
yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam penggunaan investasi
yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam rangka menghasilkan
profitabilitas perusahaan. ROI (salah satu ukuran profitabilitas) juga
merupakan ukuran efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
dengan memanfaatkan aktiva tetap yang digunakan dalam menghasilkan
keuntungan untuk operasi. Semakin besar ROI menunjukkan kinerja
perusahaan yang semakin baik karena tingkat pengembalian investasi
(return) yang semakin besar.
Profitabilitas yang digunakan sebagai kriteria penilaian hasil operasi
perusahaan mempunyai manfaat yang sangat penting dan dapat dipakai
sebagai berikut :
1. Analisis kemampuan menghasilkan laba ditujukan untuk mendeteksi
penyebab timbulnya laba atau rugi yang dihasilkan oleh suatu objek
informasi dalam periode akuntansi tertentu.
2. Profitabilitas dapat dimanfaatkan untuk menggambarkan kriteria yang
sangat diperlukan dalam menilai sukses suatu perusahaan dalam hal
kapabilitas dan motivasi dari manajemen.
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016
20
3. Profitabilitas merupakan suatu alat untuk membuat proyeksi laba
perusahaan karena menggambarkan korelasi antra laba dan jumlah modal
yang ditanamkan.
4. Profitabilitas merupakan suatu alat pengendalian bagi manajemen,
profitabilitas dapat dimanfaatkan oleh pihak intern untuk menyusun
target, budget, koordinasi, evaluasi hasil pelaksanaan operasi perusahaan
dan dasar pengambilan keputusan (Riadi, 2012).
Menurut
Harahap
(2010),
jenis-jenis
profitabilitas
dan
pengukurannya adalah sebagai berikut:
a. Profit Margin
Profit Margin = pendapatan bersih / penjualan
Angka ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang
diperoleh setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena
dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.
b. Return on Asset (ROA)
ROA = Laba Bersih / Total Aktiva
Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume
penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa
aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba.
c. Return On Equity (ROE)
ROE = Laba bersih / Rata-rata modal (equity)
Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur
dari modal pemilik. Semakin besar semakin bagus.
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016
21
d. Basic Earning Power
Basic Earning Power = Laba sebelum bunga & pajak / Total Aktiva
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba diukur
dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan
total aktiva. Semakin besar rasio semakin baik.
e. Earning Per Share ( EPS )
Earning Per Share = Laba bagian saham bersangkutan/Jumlah saham
Rasio ini menunjukkan berapa besar kemampuan per lembar saham
menghasilkan laba.
f. Contribution Margin
Contribution Margin = Laba Kotor / Penjualan
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan melahirkan laba yang
akan menutupi biaya-biaya tetap atau biaya operasi lainnya. Dengan
pengetahuan atas rasio ini kita dapat mengontrol pengeluaran untuk biaya
tetap atau biaya operasi sehingga perusahaan dapat menikmati laba.
g. Rasio Rentabilitas
Rasio Rentabilitas = Jumlah Laba / Jumlah Karyawan
Ini biasa juga digambarkan dari segi kemampuan karyawan, cabang, aktiva
tertentu dalam meraih laba, misalnya: kemampuan karyawan per kepala
meraih laba. Rasio ini dapat juga digolongkan sebagai rasio produktivitas.
Dari berbagai pengukuran profitabilitas tersebut di atas, penelitian ini
menggunakan Return on Asset (ROA) untuk mengukur profitabilitas
perusahan manufaktur yang diteliti. Hal ini mengacu pada beberapa hasil
penelitian terdahulu yang menggunakan ROA sebagai variabel untuk
mengukur profitabilitas.
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016
22
2.2 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini dapat
disusun dalam tabel berikut ini:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Nama dan
No.
Tahun
Penelitian
1.
Judul
Variabel
Objek
Penelitian
Penelitian
Penelitian
Hasil Penelitian
Lihan Rini
Pengaruh
Keputusan
Perusahaan Keputusan investasi,
Puspo Wijaya,
Keputusan
investasi,
manufaktur keputusan
dkk (2010)
Investasi,
keputusan
pendanaan, dan
Keputusan
pendanaan,
kebijakan dividen
Pendanaan,
kebijakan
berpengaruh positif
Dan
dividen, nilai
terhadap nilai
Kebijakan
perusahaan
perusahaan.
Dividen
Terhadap
Nilai
Perusahaan
2.
Gany Ibrahim
Pengaruh
Keputusan
Perusahaan Kebijakan dividen
Fenandar dan
Keputusan
investasi,
manufaktur berpengaruh positif
Surya Raharja
Investasi,
keputusan
terhadap nilai
(2012)
Keputusan
pendanaan,
perusahaan,
Pendanaan,
kebijakan
sedangkan keputusan
dan
dividen, nilai
investasi dan
Kebijakan
perusahaan
keputusan
Dividen
pendanaan tidak
Terhadap
berpengaruh positif
Nilai
terhadap nilai
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016
23
Perusahaan
3.
perusahaan.
Ni Luh Putu
Pengaruh
Struktur
Perusahaan Struktur modal dan
Rassri Gayatri
Struktur
modal,
manufaktur keputusan investasi
dan I Ketut
Modal,
Kebijakan
berpengaruh positif
Mustanda
Kebijakan
dividen,
terhadap nilai
(2013)
Dividen
Keputusan
perusahaan,
investasi,
sedangkan kebijakan
Nilai
dividen tidak
perusahaan
berpengaruh positif
dan
Keputusan
Investasi
terhadap nilai
Terhadap
perusahaan.
Nilai
Perusahaan
4.
Putri
Pengaruh
Keputusan
Perusahaan Keputusan investasi
Prihatiningsih
Keputusan
investasi,
manufaktur dan keputusan
dan Iin Indarti
Investasi,
keputusan
pendanaan
(2012)
Keputusan
pendanaan,
berpengaruh positif
Pendanaan,
kebijakan
nilai perusahaan,
dividen, nilai
sedangkan kebijakan
perusahaan
dividen tidak
dan
Kebijakan
Dividen
Terhadap
berpengaruh positif
terhadap nilai
perusahaan
Nilai
Perusahaan
(Studi Kasus
Pada
Perusahaan
Manufaktur
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016
24
yang
Terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia
Periode 20072009)
5.
Indri F. Lestari,
Pengaruh
Kebijakan
Perusahaan Kebijakan dividen
Taufik T,, dan
Kebijakan
Dividen,
manufaktur dan keputusan
Yusralaini
Dividen,
Kebijakan
pendanaan
(2012)
Kebijakan
Hutang,
berpengaruh positif
Hutang,
Keputusan
terhadap nilai
Keputusan
Investasi,
perusahaan,
Investasi, dan
dan
sedangkan keputusan
Kepemilikan
Kepemilikan
investasi tidak
Insider
Insider
berpengaruh positif
terhadap Nilai terhadap
terhadap nilai
Perusahaan
Nilai
perusahaan
(Studi
Perusahaan
Empiris Pada
Seluruh
Perusahaan
yang
Terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia
2008-2011).
6.
Mi Luh Putu
Pengaruh
Keputusan
Perusahaan Kebijakan dividen,
Novita Sartini
Keputusan
investasi,
manufaktur keputusan investasi,
Investasi,
keputusan
dan keputusan
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016
25
dan
Ida Bagus
Anom
Purbawangsa
(2013)
Kebijakan
pendanaan,
pendanaan
Dividen, serta
kebijakan
berpengaruh positif
Keputusan
dividen, nilai
terhadap nilai
Pendanaan
perusahaan
perusahaan
Terhadap
Nilai
Perusahaan
Manufaktur
di Bursa Efek
Indonesia
7.
Sri
Profitabilitas, Perusahaan Profitabilitas, growth
Hermuningsih
growth
(2014)
opportunity,
manufaktur opportunity dan
struktur modal,
struktur
berpengaruh positif
modal, nilai
terhadap nilai
perusahaan.
perusahaan.
2.3 Kerangka Pemikiran
Manajer membuat keputusan investasi, memutuskan bagaimana
membiayai perusahaan dan juga harus memutuskan kebijakan deviden.
Setiap keputusan investasi dan pembiayaan tersebut akan mempengaruhi
tingkat, penetapan waktu, dan risiko arus kas perusahaan, dan akhirnya
harga saham perusahaan (Brigham dan Houston, 2001, dalam Wijaya dan
Wibawa, 2010). Harga saham merupakan cermin dari nilai perusahaan. Jadi
keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen dapat
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut juga telah dibuktikan
melalui beberpa penelitian terdahulu, sebagaimana pada Tabel 2.1
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016
26
Berdasarkan uraian tersebut di atas, kerangka pikir penelitian ini
dapat digambarkan melalui bagan sebagai berikut :
Keputusan Investasi (X1)
H126
Keputusan Pendanaan
(X2)
H2
Nilai Perusahaan
H3
Kebijakan Deviden (X3)
(Y)
H4
Profitabilitas
(X4)
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
2.4 Hipotesis
a. Hipotesis pertama
Dalam menentukan keputusan investasi, calon pemegang saham
selaku principal melihat terlebih dahulu peluang yang akan diperoleh dari
penanaman modal pada suatu perusahaan. Selain itu, calon pemegang saham juga
akan melihat kinerja manajemen perusahaan tersebut. Menurut Wahyudi dan
Pawestri (2006), nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar
saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi.Nilai perusahaan
semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi. Pernyataan sesuai hasil
penelitian Fama dan French (1998), yang menemukan bahwa investasi yang
dihasilkan dari kebijakan dividend dan leverage memiliki informasi yang positif
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016
27
tentang perusahaan di masa yang akan datang, selanjutnya berdampak positif
terhadap nilai perusahaan.
H1 : Keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
b. Hipotesis kedua
Menurut Brigham dan Houston (2001) dalam Wijaya dan Wibawa (2010),
menyatakan bahwa peningkatan hutang diartikan oleh pihak luar tentang
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang akan datang
atau adanya risiko bisnis yang rendah, hal tersebut akan direspon secara positif
oleh pasar. Terdapat dua pandangan mengenai keputusan pendanaan.Pandangan
pertama dikenal dengan pandangan tradisional yang menyatakan bahwa struktur
modal mempengaruhi nilai perusahaan.Peningkatan pendanaan melalui utang
merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi biaya keagenan. Hutang dapat
mengendalikan manajer untuk mengurangi tindakan perquisites dan kinerja
perusahaan menjadi lebih efisien sehingga penilaian investor terhadap perusahaan
akan meningkat. (Arieska dan Gunawan, 2011).
Penelitian Wijaya dan Wibawa (2010), Wahyudi dan Pawestri (2006) dan
Hasnawati(2005) sama-sama menemukan bukti bahwa keputusan pendanaan
mempengaruhi nilai perusahaansecara positif.
H2: Keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
c. Hipotesis ketiga
Kebijakan dividen menentukan berapa banyak keuntungan yang akan
diperoleh pemegang saham. Keuntungan yang akan diperoleh pemegang saham
ini akan menetukan kesejahteraan para pemegang saham yang merupakan tujuan
utama perusahaan. Apabila perusahaan meningkatkan pembayaran dividen,
mungkin diartikan oleh pemodal sebagai sinyal akan membaiknya kinerja
perusahaan di masa yang akan datang. Sehingga kebijakan dividen mempunyai
pengaruh terhadap nilai perusahaan (Sofyaningsih dan Pancawati, 2008:76).
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016
28
Penelitian yang dialakukan Gul sajid (2012),Noerirawan dan Abdul (2012)
dan Artini dan Ni luh (2011) menyatakan bahwa kebijakan dividen (DPR)
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (PBV).
H3: Ada pengaruh positif kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.
d. Hipotesis keempat
Semakin baik pertumbuhan profitabilitas berarti prospek perusahaan di
masa depan dinilai semakin baik juga, artinya semakin baik pula nilai perusahaan
dimata investor. Apabila kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
meningkat, maka harga saham juga akan meningkat (Husnan, 2001:317). Harga
saham yang meningkat mencerminkan nilai perusahaan yang baik bagi investor.
Suharli (2006) dalam Martalina (2011) menyatakan bahwa nilai pemegang saham
akan meningkat apabila nilai perusahaan meningkat yang ditandai dengan tingkat
pengembalian investasi yang tinggi kepada pemegang saham.
Tingkat pengembalian investasi kepada pemegang saham tergantung
pada laba yang dihasilkan perusahaan. Oktaviani (2008) dalam Lifessy (2011)
juga menyatakan bahwa dengan tingginya tingkat laba yang dihasilkan, berarti
prospek perusahaan untuk menjalankan operasinya di masa depan juga tinggi
sehingga nilai perusahaan yang tercermin dari harga saham perusahaan akan
meningkat pula.Sehingga tingkat profitabilitas mengsalilkan pengaruh positif
terhadap nilai perusahaan.
H4 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016
Download