BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran

advertisement
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum PT Bank CIMB Niaga
4.1.1 Sejarah Perusahaan
Sekilas Bank Niaga
Bank Niaga didirikan pada tanggal 26 September 1955, dan saat ini
merupakan bank ke-7 terbesar di Indonesia berdasarkan asset serta ke-2 terbesar
di segmen Kredit
Kepemilikan Rumah dengan pangsa pasar sekitar 9-10%.
Bumiputra-Commerce Holdings Berhad (BCHB) memegang kepemilikan
mayoritas sejak 25 November 2002, kemudian dialihkan kepada CIMB Group,
anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh BCHB, pada 16 Agustus 2007.
Sebagai salah bank paling inovatif di Indonesia, Bank Niaga memperkenalkan
layanan ATM pada tahun 1987 dan menerapkan sistem perbankan on-line pada
tahun 1991. Dengan lebih dari 6.000 karyawan, Bank Niaga menawarkan
rangkaian lengkap produk dan jasa perbankan, baik konvesional maupun syariah
melalui 256 kantor cabang di 48 kota di Indonesia. Bank Niaga memiliki reputasi
yang sangat baik di bidang pelayanan nasabah dan tata kelola perusahaan, serta
telah melahirkan banyak bankir handal di Indonesia. Melalui jaringan kantor
cabang dan ATM yang luas serta keberagaman jalur distribusi perbankan
elektronik, Bank Niaga melahirkan layanan perbankan yang dikemas sesuai selera
nasabahnya. Diantara berbagai penghargaan pernah diterima diantaranya
peringkat pertama untuk Performance Management and Training and
Development pada ajang HR Execellence Award 2007, dinobatkan sebagai Bank
44
Terbaik oleh Majalah Investor, serta predikat “The Most Consistent Bank in
Service Exellence” oleh Marketing Research Indonesia pada tahun 2006. Selama
lima tahun berturut-turut antara 2003 – 2007, Bank Niaga memperoleh
penghargaan Laporan Tahunan Terbaik untuk kategori perusahaan swasta public
sektor keuangan dalam Annual Report Award.
Sekilas Bank Lippo
Bank Lippo didirikan pada bulan Maret 1948. Menyusul merger dengan
PT Bank Umum Asia, Bank Lippo mencatatkan sahamnya di Bursa Efek pada
November 1989. Pemerintah RI menjadi pemegang saham mayoritas di Bank
Lippo melalui program rekapitalisasi yang dilaksanakan pada 28 Mei 1999. Pada
tanggal 30 September 2005, setelah memperoleh persetujuan Bank Indonesia,
Khazanah Nasional Berhad mengakuisisi kepemilikan mayoritas di Bank Lippo.
Sejak saat itu, Bank Lippo bergerak cepat menerapkan strategi pertumbuhan yang
baru, yang dirancang untuk membawa Bank Lippo setara dengan bank kelas
dunia. Bank Lippo mempelopori layanan E-Banking di Indonesia. Saat ini, Bank
Lippo merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia dengan hampir 5.000
karyawan, yang menghadirkan produk dan layanan perbankan berkualitas melalui
401 kantor cabang dan 722 ATM untuk melayani nasabah di lebih dari 120 kota di
seluruh Indonesia.
PT Bank CIMB Niaga berdiri pada tanggal 1 November 2008. PT Bank
CIMB Niaga merupakan hasil merger antara PT Bank Niaga (Persero) Tbk
dengan PT Bank Lippo (Persero) Tbk. Proses merger dilakukan dengan cara
Commerce International Merchant Bankers (CIMB) Group membeli 51 persen
45
saham Bank Lippo yang dimiliki oleh Santubong Ventures, anak perusahaan dari
Khazanah. Khazanah sendiri adalah perusahaan besar dibidang keuangan asal
Malaysia. Total pembelian saham Bank Lippo oleh CIMB Group Rp 5,9 triliun
atau setara 2.1 miliar ringgit Malaysia. Sebagai gantinya Khazanah akan
memperoleh 207,1 juta lembar saham baru di Bank Bumiputra - Commerce
Holding Berhad ( BCHB ) yakni perusahaan pemilik CIMB Group. Seluruh
saham Bank Lippo akan ditukar menjadi saham Bank Niaga dengan rasio 2.822
saham Bank Niaga per 1 lembar saham Bank Lippo. Seluruh asset dan kewajiban
Bank Lippo akan dialihkan ke Bank Niaga. Dalam proses merger tersebut CIMB
menawarkan fasilitas voluntary dan standby facility yang memungkinkan
pemegang saham minoritas dikedua bank untuk melepas saham mereka dan tidak
berpartisipasi dalam proses merger. Nilai saham untuk Bank Niaga adalah Rp
1.052 per saham dan Bank Lippo menjadi Rp 2.969 per saham. Transaksi
komposisi CIMB dan Khazanah dalam bank baru tersebut masing-masing akan
memiliki 58,7 dan 18,7 persen.
Bank CIMB Niaga hadir untuk terus melanjutkan tradisi dan legacy terbaik
dari dua bank besar dan terkemuka di Indonesia, Bank Niaga dan Bank Lippo.
Kedua bank tersebut memiliki pengalaman yang panjang dalam memberikan
layanan prima bagi para nasabahnya di seluruh tanah air, sehingga semakin
memperkuat posisi Bank CIMB Niaga dalam lansekap industri perbankan tanah
air. Proses merger melibatkan dua institusi perbankan terkemuka di Indonesia
yaitu Bank CIMB Niaga (selanjutnya di sebut Bank Niaga) dan Bank Lippo,
menjadi Bank CIMB Niaga. Merger ini berawal dari kebijakan BI mengenai
kepemilikan tunggal di Indonesia, dimana pemegang saham mayoritas dari Bank
46
Niaga maupun Bank Lippo memilih merger sebagai opsi terbaik demi
kepentingan seluruh stakeholder. Merger ini membentuk bank keenam terbesar di
Indonesia berdasarkan asset. Perpaduan keunggulan kedua bank menciptakan
sebuah bank yang lebih baik dan bersaing serta tumbuh ditengah makin ketatnya
persaingan sektor perbankan Indonesia. Bagi CIMB Group, merger ini akan
memperkokoh posisi dan meningkatkan prospek pertumbuhannya sebagai
kelompok bisnis terkemuka di Asia Tenggara.
PT Bank CIMB Niaga dipimpin oleh Dewan Komisaris dan Dewan
Direksi secara kolektif dari jajaran Komisaris dan Direksi Bank Niaga serta Bank
Lippo. Bank hasil merger ini akan membentuk bank yang merupakan bank
terbesar ke-lima di Indonesia berdasarkan jumlah asset dan tabungan dengan total
asset Rp 95,2 triliun, total tabungan Rp 78,1 triliun dan total kantor cabang lebih
dari 650 di seluruh Indonesia (data per 31 Maret 2008). Rencana merger ini juga
sejalan dan merupakan langkah positif yang diambil berkaitan dengan misi Bank
Indonesia (BI) untuk menciptakan institusi keuangan lokal yang lebih besar dan
kuat di Indonesia, dimana hal ini pun sejalan dengan Arsitektur Perbankan
Indonesia (API).
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi CIMB Group “ Menjadi Bank Universal paling bernilai di Asia
Tenggara ”
Misi CIMB Group “ Menjadi Bank terpercaya di Indonesia yang
merupakan bagian dari Bank Universal terkemuka di Asia Tenggara dengan
47
memahami kebutuhan pelanggan, menyediakan solusi keuangan yang tepat dan
menyeluruh serta membangun hubungan yang berkelanjutan.”
4.1.3 Kegiatan Usaha PT Bank CIMB Niaga
PT Bank CIMB Niaga merupakan Bank Swasta yang melakukan kegiatan
perbankan, seperti bank – bank pemerintah dan bank swasta lainnya. PT Bank
CIMB Niaga memberikan pelayanan kepada masyarakat yang menggunakan jasa
perbankan.
Kegiatan usaha PT Bank CIMB Niaga lebih diarahkan kepada perbaikan
ekonomi dan pembayaran ekonomi nasional dengan jalan melakukan kegiatan
perbankan, yaitu dalam pengumpulan dana bank, melakukan usaha simpanan dan
penyaluran dananya dalam bentuk kredit.
Selain itu juga PT Bank CIMB Niaga
juga memberikan jasa – jasa
perbankan dalam negeri maupun luar negeri. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan
produk – produk yang disediakan oleh PT Bank CIMB Niaga, yaitu :
1.
Usaha Simpanan
Pelayanan yang diberikan adalah usaha yang mendominasi bagi PT
Bank CIMB Niaga untuk mendapatkan profit cabang dan juga
merupakan produk yang menjadi ketetapan untuk ditawarkan kepada
masyarakat penabung, usaha ini meliputi :
48
1.
Tabungan
a.
Tabungan X-Tra
Tabungan X-Tra adalah tabungan dengan fleksibilitas,
penarikan dan penyetoran dana setiap saat, dilengkapi
berbagai fasilitas untuk kenyamanan bertransaksi, yang
diperuntukkan bagi nasabah dengan usia diatas 18 tahun.
b.
Tabungan Junior
Tabungan
Junior
diperuntukkan
bagi
adalah
anak
tabungan
untuk
yang
melatih
khusus
kebiasaan
menabung sejak usia dini.
c.
Tabungan Pendidikan
Tabungan
Pendidikan
adalah
tabungan
yang
mempersiapkan dana pendidikan secara rutin setiap bulan
dengan jangka yang diinginkan sesuai dengan tujuan
pendidikan.
d.
Tabungan Mapan
Tabungan Mapan adalah tabungan berjangka untuk
mewujudkan rencana MASA DEPAN dalam mata uang
Rupiah dengan sistem setoran rutin bulanan.
49
e.
Tabungan X-Tra Khusus Mahasiswa
Tabungan X-Tra Khusus Mahasiswa adalah tabungan
khusus untuk mahasiswa yang memberikan berbagai
layanan praktis dan keuntungan sesuai dengan gaya hidup
dan kebutuhan.
f.
Tabungan Syariah
Tabungan Syariah merupakan simpanan dana oihak ketiga
dalam bentuk tabungan dimana pemilik memberikan
kebebasan penuh kepada bank untuk mengelola dananya.
g.
TabunganKu
TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan dengan
persyaratan mudah dan ringan guna menumbuhkan budaya
menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
h.
CIMB NIAGA Air Asia Savers
CIMB NIAGA Air Asia Savers adalah produk tabungan
dari CIMB NIAGA yang memberikan manfaat dalam
bentuk program bonus bekerjasama dengan AirAsia,
disamping manfaat lain seperti Cash Back & Double Poin
Cinta.
i.
CIMB PREFERRED ACCOUNT
CIMB PREFERRED ACCOUNT adalah Tabungan yang
memberikan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi
50
serta berbagai keuntungan dengan standard layanan
perbankan terbaik khusus bagi nasabah CIMB Preferred.
j.
Simpanan Dollar
Simpanan Dollar adalah simpanan dalam mata uang
Dollar bagi nasabah perorangan yang memberikan
berbagai keuntungan dan kemudahan dalam bertransaksi.
2.
3.
Giro Perusahaan dan Giro Perorangan
a.
Giro Rupiah
b.
Giro Valuta Asing
Deposito
a.
Deposito X-Tra
Deposito X-Tra adalah simpanan berjangka dengan
manfaat bunga diterima di depan dan penarikan dana
hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo.
b.
Deposito Berjangka
Deposito Berjangka adalah simpanan berjangka dalam
berbagai pilihan mata uang yang penarikannya hanya
dapat dilakukan pada waktu yang ditetapkan.
51
c.
Power Deposit
Power Deposit adalah deposito berjangka dalam mata
uang rupiah dengan fleksibilitas penarikan dana sewaktuwaktu tanpa biaya penalti dan gratis perlindungan asuransi
jiwa.
d.
2.
Market Linked Deposit
4.
Bancassurance
5.
Invetasi Reksadana dan Obligasi
Usaha Jasa Bank
PT
Bank
CIMB
Niaga
ternyata
mengantisipasi
kebutuhan
masyarakat akan jasa – jasa perbankan untuk mengadakan transaksi
dengan pihak lain, untuk itu PT Bank CIMB Niaga mengeluarkan
berbagai jenis produk layanan yang dapat digunakan oleh
masyarakat berupa :
1.
Dalam Negeri
a.
Pengiriman uang dalam negeri ( transfer )
b.
Inkaso
c.
Perantara perdagangan efek / saham / surat – surat
berharga pasar uang
d.
Jaminan bank
52
2.
e.
Safe Deposit Box (SDB)
f.
Transaksi antar cabang (TAC)
g.
Automatic Teller Mechine (ATM)
h.
Kliring
i.
Self Service Terminal (SST)
Luar Negeri
a.
Ekspor
b.
Impor
c.
Transfer Moneygram
d.
Jual beli valuta asing, bank notes, bank draft, travellers
cheque
3.
e.
Penagihan (collection)
f.
Jaminan bank
g.
Overseas Loan
Usaha pinjaman / kredit
a.
Koperasi
b.
Konstruksi
c.
Kredit Komersial
•
Kredit kecil investasi (KKI) / kredit modal kerja
(KMK)
53
•
Kredit modal kerja ekspor (KMKE) / kredit modal
kerja impor (KMKI)
d.
4.
Kredit consumer
•
KPR ( kredit kepemilikan rumah )
•
KPM ( kredit kepemilikan bermotor )
Jasa bank lainnya
Jasa yang diberikan ini adalah jasa yang tidak termasuk diatas,
melainkan jasa yang diberikan secara khusus oleh PT Bank
CIMB Niaga dalam menjawab tantangan yang semakin
kompleks yaitu penerimaan setoran dan penyaluran dana,
antara lain :
a.
ONH
b.
PBB
c.
Rekening telepon, telex, faximile
4.1.4 Struktur Organisasi
Manfaat struktur organisasi adalah untuk mempermudah
proses
pencapaian tujuan dari suatu lembaga, dalam hal ini bank atau perusahaan pada
umumnya dan PT Bank CIMB Niaga pada khususnya. Dengan adanya strukutur
organisasi ini dapat diketahui asal kesalahan atau penyimpangan di dalam suatu
proses kegiatan.
54
Selain itu juga dengan adanya struktur organisasi ini dapat memberikan
ketegasan dalam hal batas wewenang dan tanggung jawab kepada masing-masing
pejabat atau orang yang akan ditugaskan ini, maka mereka akan dapat
menjalankan tugasnya dengan baik. Struktur organisasi PT Bank CIMB Niaga
saat ini terdiri dari :
1.
Tingkat Kepemilikan
Pada tingkat ini kepemilikan PT Bank CIMB Niaga dimiliki oleh
pemegang saham (RUPS).
2.
Tingkat Penetapan Arah Strategi dan Kebijakan Perusahaan
Pada tingkatan ini terdiri dari :
3.
a.
Presiden Komisaris
b.
Deputy Presiden Komisaris
c.
Komisaris
Tingkat Implementasi Operasi dan Manajemen
Pada tingkatan ini terdiri dari:
a.
Presiden Direktur / CEO (Chief Eksekutif Officer)
b.
Internal Audit
c.
Deputy Internal Audit
Dimana CEO membawahi :
a.
Retail Banking Director
b.
Business Banking Director
c.
Corporate Banking Director
d.
Treasury and FI Director
e.
Operation and IT Director
55
4.2.
f.
Credit and Enterprice Risk Management Director
g.
Finance and Corporate Planning Director
h.
TBA HR and Compliance Director
Hasil Penelitian
Data-data dan informasi dalam hasil penelitian ini didapatkan peneliti
dengan cara melakukan observasi, wawancara dan studi literature. Observasi di
lakukan peneliti selama 3 bulan terakhir. Bentuk observasi yang dilakukan selain
melakukan pengamatan adalah juga dengan mengikuti kegiatan personal selling
secara langsung. Begitu banyaknya produk yang dapat ditawarkan dan dijual
kepada new customer ataupun existing customer, mengharuskan kepada penulis
untuk mengambil salah satu produk yang kiranya memang benar-benar
membutuhkan tenaga marketing untuk melancarkan aksi personal sellingnya
kepada nasabah. Penulis memfokuskan untuk membahas produk Market Linked
Deposit atau biasa disebut dengan MLD karena beberapa hal. Pertama produk ini
hanya diterbitkan oleh PT.Bank CIMB Niaga, kedua produk ini mempunyai syarat
dan ketentuan yang hanya dikeluarkan oleh pihak bank, dan ketiga produk ini
memiliki spesifikasi yang didalamnya terdapat unsur perbankan dan investasi.
Wawancara dilakukan pada kantor PT. Bank CIMB Niaga cabang Fatmawati,
pada hari Senin, 3 September 2012. Peneliti mewawancarai Ibu Meirawaty
Adarisma selaku Branch Manager PT. Bank CIMB Niaga, Ibu Retno Yulianti
selaku Sales Funding Manager, dan Bapak Surya Hadinata selaku Sales Funding
Officer. Penelitian secara studi literatur tentu dilakukan guna mendukung data-
56
data yang sudah didapat serta mencari paparan mendalam terhadap tema
penelitian yang diajukan oleh peneliti.
Dalam proses pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan, peneliti
tidak terlalu menemui kesulitan yang berarti. Ibu Meirawaty Adarisma, Ibu Retno
Yulianti dan Bapak Surya Hadinata sebagai key informan, sangat kooperatif,
dimana disela-sela kesibukannya pengaturan jadwal wawancara menjadi begitu
fleksibel. Sementara dari sisi observasi, peneliti mendapat keleluasaan penuh
untuk dapat melakukan pengamatan, sehingga informasi yang didapat oleh
peneliti cukup bagi pemenuhan kebutuhan penelitian. Referensi buku mengenai
topik dan judul yang dipilih oleh peneliti juga cukup banyak dan hal ini cukup
memudahkan peneliti dalam proses penyusunan dan pengumpulan data-data yang
diperlukan.
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan studi literatur yang
dilakukan, selanjutnya peneliti akan menjelaskan dan memaparkan mengenai
teknik personal selling yang digunakan oleh para marketing PT. Bank CIMB
Niaga dengan pendekatan yang dipraktekkan yaitu : Prospecting, Targeting,
Communicating, Selling, Servicing, Informan gathering, dan Allocating
4.2.1. Personal selling dalam Prospecting
Pada bab sebelumnya peneliti telah memberikan gambaran
mengenai prospecting. Pada bagian ini, peneliti akan lebih memaparkan
mengenai prospecting dan bagaimana aplikasinya dalam kegiatan
pemasaran utamanya dalam kegiatan personal selling baik secara general
57
dan secara khusus terutama pengaplikasiannya pada PT. Bank CIMB
Niaga.
Prospecting mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan
mereka. Prospecting merupakan langkah awal dalam proses penjualan.
Prospek adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk membeli yang
telah menunjukkan rasa tertarik pada produk atau jasa yang ditawarkan.
Terdapat dua alasan pokok yang menyebabkan perusahaan harus secara
konstan mencari prospek baru: (1) untuk meningkatkan penjualan dan (2)
untuk menggantikan konsumen yang tidak lagi membeli produk atau jasa
perusahaan. 44
Prospecting yang dilakukan oleh para marketing PT. Bank CIMB
Niaga khususnya marketing funding untuk menawarkan produk perbankan
dimana dalam hal ini difokuskan kepada produk MLD, dan merupakan
langkah awal yang harus dilakukan dalam mencapai target perbulannya.
Dalam wawancara yang dilakukan peneliti kepada Bapak Surya Hadinata,
terdapat beberapa nasabah yang sudah diberikan oleh perusahaan untuk di
follow up dan di maintenance untuk tetap ditawarkan produk MLD
tersebut. Tetapi selain itu mereka juga tetap menjual produk lain dan
mencari nasabah-nasabah baru untuk di tawarkan. 45
44
Mahmud Machfoedz, Pengantar Pemasaran Modern. Unit Penerbit dan Percetakan Akademi
Manajemen Perusahaan YKPN. 2005. Hal 108
45
Hasil wawancara dengan Surya Hadinata, 6 September 2012, 10.00-12.00
58
Sebelum melakukan prospecting terhadap nasabah-nasabah baru,
hal penting yang harus dilakukan adalah penguasaan knowledge produk
atau product knowledge dan market update. Product knowledge
merupakan pengetahuan tentang produk-produk yang akan dijual kepada
nasabah, marketing harus menguasai semua product knowledge mengenai
produk MLD tersebut agar tidak terjadi misscommunication ketika mengeducate-kan kepada nasabah.
Para marketing PT Bank CIMB Niaga memiliki beberapa alat
penunjang dalam proses menjalankan personal sellingnya untuk menjual
produk perbankan yaitu seperti seperti brosur, iklan, open table di
perusahaan dan bahkan juga di adakan acara gathering untuk sosialisasi
kepada nasabah mengenai produk MLD tersebut.
Kemudian para marketing tersebut juga diminta untuk memahami
secara detail produk MLD yang dijual dan ditawarkan kepada para
nasabah, karena MLD didalamnya memiliki kondisi saving dalam bentuk
investasi, dimana dalam hal ini asset yang disimpan oleh para nasabah
dapat mengalami kenaikan yang cukup signifikan karena jangka waktu
yang ditetapkan juga relatif sangat panjang yaitu selama 5 tahun.
Kondisi 5 tahun yang sudah ditetapkan oleh pihak bank juga
mempunyai beberapa syarat dan ketentuan yang berlaku beberapa
diantaranya adalah pembayaran kupon yang wajib dibayarkan oleh pihak
bank adalah selama tiap 3 bulan atau 4 kali pembayaran dalam setahun.
Kemudian pihak bank juga memiliki hak Call Back , yaitu pihak
bank dapat memberhentikan produk tersebut karena melihat kinerja pasar
59
(Market) yang kurang kondusif sehingga apabila diteruskan akan memiliki
dampak yang kurang baik kepada para nasabah.
4.2.2. Personal selling dalam Targeting
Marketing PT Bank CIMB Niaga dalam pekerjaannya harus
memenuhi target yang telah ditetapkan oleh perusahaan agar dapat
memenuhi
profit
cabangnya
masing-masing.
Diperkirakan
untuk
pencapaian targetnya, masing-masing cabang harus mempunyai minimal 2
orang marketing agar dapat berjalan dengan efisien. 46 Setiap cabang
memiliki target yang telah ditentukan oleh areanya masing-masing
berdasarkan tipe cabang, PT Bank CIMB Niaga Fatmawati yang sedang
peneliti bahas disini merupakan cabang tipe B yang mempunyai High
Target. Dan tipe-tipe selanjutnya merupakan kios-kios kecil atau cabangcabang pembantu yaitu tipe C untuk middle target dan tipe D untuk low
target. Dan cabang Fatmawati sendiri memiliki dua cabang pembantu
seperti CIMB Niaga Pasar Mede dan CIMB Niaga ITC Fatmawati.
Setiap marketing memiliki beban target untuk setiap produk
perbankan yang akan dijualnya, yaitu contohnya seperti : Deposito sebesar
2 Milyar, Tabungan sebesar 500 juta, Bancassurance sebesar 50 juta,
Forex dan investment sebesar 100 juta, Kartu kredit 15 aplikasi dan
Market Linked Deposit sebesar 500 juta.
46
Hasil wawancara dengan Retno Yulianty, 5 September 2012, 11.00-11.30
60
Dalam wawancara dengan Ibu Meirawaty Adarisma, beliau
menyebutkan agar semua market dapat memenuhi target penjualan,
strategi selling yang diterapkan otomatis harus dibarengi dengan sumber
daya manusia yang memiliki kualitas dan kuantitas dalam menjual produk
tersebut, marketing yang ada harus dibarengi dengan personal selling yang
baik, yang berkompeten juga memliki daya pengetahuan luas baik dari
segi produk ataupun wawasan dalam perekonomian dan sosial. 47
Dengan adanya personal selling yang dimiliki oleh para marketing
tersebut nanti bisa memudahkan mereka untuk mengatur baik secara target
yang mereka miliki atau penjualan yang akan mereka kerjakan. Personal
selling tersebut yang akan membantu dalam menjalankan dan mengatur
apa yang harus mereka kerjakan secara target dan apa yang harus mereka
kerjakan secara penjualan.
Kemudian secara khusus untuk target dalam produk MLD setiap
marketing ditargetkan untuk memenuhi kuota 1 milyar setiap produk
tersebut launching, untuk kuota target MLD memang lebih besar dari pada
target lain seperti tabungan atau deposito dikarenakan launching produk
MLD yang bisa terhitung hanya 2 kali terbit setiap tahunnya.
4.2.3. Personal selling dalam Communicating
Communication skill menjadi hal yang utama karena dengan
berkomunikasi, pesan yang ingin disampaikan dapat ditangkap dan dicerna
dengan baik. Keahlian yang baik dalam berkomunikasi, penggunaan
47
Hasil wawancara dengan Meirawaty Adarisma, 3 September 2012, 11.00-12.00
61
susunan kata-kata yang baik serta mudah dimengerti membuat calon
nasabah atau masyarakat dapat mengerti dengan cepat. Penggunaan
communication skill yang baik dapat mempersingkat waktu presentasi
mengenai produk kepada calon nasabah.
Memiliki keahlian berkomunikasi secara baik tidak datang begitu
saja. Tenaga pemasar harus terus berlatih agar dapat bertutur kata secara
lancar dan mudah dimengerti. Berlatih untuk berbicara dengan percaya
diri, berlatih untuk tidak grogi ketika berhadapan dengan calon nasabah,
berlatih menggunakan kata-kata yang sopan dan berstruktur dan berlatih
untuk
mengucapkan
kata-kata
secara
jelas.
Kesempurnaan
dari
communication skill para marketing dapat terus meningkat seiring semakin
terbiasanya mereka berlatih.
“Personal selling menjadi motor kegiatan pemasaran yang kami
pilih dan kami rasa paling efektif karena dengan cara ini, apa dan
bagaimana sesungguhnya keinginan nasabah bisa kami dapatkan secara
jelas dan gamblang, kami pun sebagai penyedia produk bisa memberikan
penjelasan dan pemaparan yang mendetail mengenai produk kami
sehingga calon nasabah juga akan merasa mendapatkan gambaran yang
lebih detail, apakah sesungguhnya keinginannya, mana yang baiknya di
kurangi, mana yang baiknya di tambahkan dan lain sebagainya”, demikian
menurut Ibu Meirawaty Adarisma mengapa kegiatan personal selling yang
dipilih sebagai aktivitas pemasaran terpilih. 48
48
Hasil wawancara dengan Meirawaty Adarisma, 3 September 2012, 11.00-12.00
62
Tenaga pemasar pada kegiatan personal selling haruslah memiliki
keterampilan komunikasi yang baik dan mampu mengemas dirinya dalam
kemasan yang baik, karena dalam pekerjaannya dia akan bertemu dan
berkomunikasi dengan berbagai macam orang dengan latar belakang, baik
pendidikan,
budaya
atau
status
sosial
yang
berbeda-beda
pula.
Kemampuan berkomunikasi yang baik akan sangat membantu berhasilnya
sebuah kegiatan personal selling.
Tantangan yang kerap dihadapi oleh tenaga pemasar baik oleh
perusahaan ini atau perusahaan lain adalah sulitnya membuat orang lain
atau calon nasabah untuk mendengarkan, memperhatikan, merasakan dan
mengerti apa yang disampaikan oleh tenaga pemasar, tenaga pemasar juga
harus membuat calon nasabah setuju dan pada akhirnya bersedia
melakukan action
atau keputusan pembelian, demikian papar Bapak
Surya Hadinata. 49
Dalam beberapa buku dan artikel yang peneliti temukan,
permasalahan-permasalahan yang sering kali di hadapi pada kegiatan
personal selling memang, terkait dengan permasalahan kesulitan para
tenaga pemasar untuk membuat calon nasabahnya memahami dengan baik
hal-hal yang disampaikan oleh tenaga pemasar, seringkali calon nasabah
mengambil kesimpulan atau menolah bahkan pada saat tenaga pemasar
belum selesai menjelaskan, dan mempersuasi calon nasabah sampai pada
akhirnya setuju dan melakukan keputusan pembelian bukanlah hal yang
mudah untuk dilakukan, karena variabel harga, nilai guna produk,
49
Hasil wawancara dengan Surya Hadinata,6 September 2012, 10.00-12.00
63
kompetitor, dan lain sebagainya juga menjadi faktor yang menjadi penentu
keberhasilan kegiatan personal selling.
Menurut Bapak Surya Hadinata peran personal selling dalam
meningkatkan jumlah nasabah di Bank CIMB Niaga khususnya di cabang
Fatmawati tersebut sangat penting guna peningkatan nasabah yang
otomatis akan menambah profit cabang Fatmawati, personal selling
tersebut diperlukan oleh tiap marketing karena nantinya setiap nasabah
yang di handle akan merasa yakin bahwa dia tepat dan aman untuk
menaruh dananya di Cimb Niaga Fatmawati.
Kepuasan nasabah yang sudah menempatkan dananya di CIMB
Niaga bisa menjadi acuan untuk kepada para marketing tersebut
mendapatkan referral dari nasabah untuk mau ikut menempatkan dananya
di CIMB Niaga, sehingga semakin banyak referral nasabah yang dapat di
prospek oleh marketing dan dapat mengasah kemampuan personal selling
mereka guna mendapatkan nasabah yang lebih banyak lagi untuk masuk
ke cabang CIMB Niaga Fatmawati.
Dalam hal penyampaian produk MLD secara khusus, para
marketing harus memiliki personal selling bukan hanya dalam hal
pengetahuan mengenai produk tersebut, tapi juga ada beberapa skill lain
yang harus dimiliki yaitu para marketing juga harus memiliki visi yang di
educate kepada para nasabah mengapa MLD bisa menjadi salah satu
alternatif diversifikasi asset mereka untuk jangka panjang selain deposito.
64
4.2.4. Personal selling dalam Selling
Pada kegiatan ini ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum
akhirnya bertemu dengan calon nasabah. Hal pertama yang harus
dilakukan adalah persiapan. Setelah mendapatkan informasi terutama
mengenai kebutuhan yang diperlukan oleh calon nasabah, hal yang
selanjutnya dilakukan adalah membuat materi presentasi dengan isi sesuai
dengan kebutuhan calon nasabah. Materi presentasi harus dibuat dengan
visualisasi yang menarik dan dan dilengkapi pula dengan audio sehingga
secara tampilan materi presentasi ini akan membuat mereka yang menjadi
audiens menjadi tertarik untuk melihat, mendengar dan memperhatikan.
Bentuk penyajian materi presentasi pun akan disesuaikan tema
template power pointnya dengan perusahaan yang akan didatangi oleh
tenaga pemasar, itulah mengapa penting untuk bisa mengetahui lebih
dahulu nama dari perusahaan calon nasabah, karena dengan informasi
yang sudah diterima tersebut, tenaga pemasar dapat memulai proses
building rapport bahkan mulai dari tampilan template power point nya.
Template ini bisa menggunakan warna dan atau logo dari perusahaan calon
nasabah. Dengan cara ini maka akan mengesankan bahwa tenaga pemasar
memberikan perhatian khusus kepada perusahaan calon nasabah.
Setelah materi presentasi selesai, tenaga pemasar yang akan datang
ke tempat calon nasabah untuk melakukan presentasi harus melatih dirinya
dalam menyampaikan materi presentasinya, dan dalam penyampaian
presentasi ini pemilihan dan penggunaan kata serta kalimat menjadi hal
yang harus diperhatikan, karena sebisa mungkin ketika penyampaian
65
materi, penggunaan kata kerja bisa mewakili ketiga preferensi sistem dari
manusia, sehingga siapapun yang menjadi audiens, selain terbantu dari sisi
tampilan materi presentasi yang secara visual menarik, dan menggunakan
audio yang menarik pula, penyampaian materi dengan penggunaan kata
kerja yang mewakili preferensi sistem mereka akan menjadi sebuah
penyampaian informasi satu paket yang komplit, sehingga akan
memudahkan upaya persuasi yang akan dilakukan.
Ketika pada akhirnya tenaga pemasar menemui calon nasabah, hal
yang harus dilakukan mengacu pada teknik personal selling tentunya
adalah membangun keakraban, membangun keakraban bisa dilakukan
dengan cara memulai perbincangan-perbincangan kecil dengan calon
nasabah. Memulai pembicaraan dengan subjek perbincangan mengenai
perusahaannya, atau latar belakang penyelenggaraan kegiatan atau bahkan
sesederhana membangun keakraban dengan menanyakan hal-hal pribadi
namun bersikap umum seperti hobi, daerah asal, latar belakang
pendidikan, dan lain sebagainya.
Setelah orang-orang yang terkait dengan penyelenggaran yang
biasanya akan ikut berkumpul dan menjadi audiens dari tenaga pemasar
ketika tenaga pemasar menyampaikan materi presentasi yang telah
dibuatnya. Pada saat tenaga pemasar menyampaikan materi presentasi
yang telah disiapkannya, pada saat ia berkomunikasi secara verbal,
ekspresi wajah, bahasa tubuh atau gesturnya juga menjadi hal yang harus
diperhatikan. Sebagimana telah dijelaskan, membangun keakraban
dilakukan
dengan
memberikan
signal-signal
komunikasi
bahwa
66
komunikan didengarkan, ditanggapi dan pada saat yang sama ia juga
dihargai.
Mempertahankan rapport terus dilakukan, bahkan hingga setelah
selesai menyampaikan materi presentasi. Setelah penyampaian materi
presentasi, selanjutnya adalah memberikan kesempatan kepada para
audiens untuk memberikan tanggapan atau pertanyaan mengenai materi
presentasi yang sudah disampaikan terkait dengan kebutuhan-kebutuhan
yang diperlukan oleh calon nasabah.
Pada saat menjawab pertanyaan ini, tenaga pemasar haruslah tetap
membaca dan memperhatikan dengan baik tidak saja pertanyaan yang
diutarakan namun juga bagimana cara pertanyaan itu diutarakan oleh
penanya. Pemilihan kata, penggunaan kalimat, bahasa tubuh, intonasi
suara, bahkan hingga gerakan matanya pun harus diperhatikan. Hal ini
diperlukan untuk membantu tenaga pemasar dalam menjawab pertanyaan
yang diajukan dan bagaiman cara menjawab tenaga pemasar agar sesuai
dengan preferensi sistem si penanya. Hingga jawaban yang memuaskan
bisa diperoleh oleh calon nasabah.
Menutup presentasi juga menjadi hal penting yang tidak boleh
diacuhkan, dengan memberi impresi yang baik pada akhir presentasi,
memberikan informasi kepada calon nasabah bahwa penawaran yang
disampaikan dalam materi presentasi bukanlah sebuah harga mati,
penyesuasian baik dari sisi nilai investasi maupun dari sisi konten dan
konsepnya.
67
Secara kesimpulan personal selling dalam selling merupakan titik
berat atau klimaks seorang marketing untuk mendapatkan target market
yang mereka incar, banyak hal yang dapat dilakukan oleh seorang
marketing utk memperdalam skill mereka dalam personal selling
khususnya dalam hal penjualan, point penting dalam hal tersebut dapat
dimanfaatkan oleh marketing guna mendapatkan hasil yang lebih
maksimal.
4.2.5. Personal selling dalam Servicing
Para marketing harus memberi banyak jasa dan bantuan bagi calon
nasabah untuk menjamin kepuasan mereka dan mengulangi hubungan
bisnis. Marketing harus memastikan pelayanan yang cepat dan tanggap agar
tidak terjadi masalah yang membuat nasabah merasa kecewa.
Dalam pengamatan peneliti, setiap cabang menginginkan agar
nasabah merasa nyaman. Marketing dan para karyawan-karyawan service
yang lain harus melayani nasabah dengan ramah dan menunjukkan rasa
kekeluargaan. Transaksi dilakukan oleh tim service yang professional dan
bertanggung jawab.
Marketing dapat memberikan solusi pelayanan bagi para nasabah
yang tidak sempat bertransaksi di Bank. Setiap nasabah memiliki
kesibukan dan pekerjaan masing-masing yang beragam. Tidak semua
nasabah memiliki waktu untuk bertransaksi langsung di Bank. Ibu
Meirawaty Adarisma dalam wawancaranya mengungkapkan, transaksi
dapat dilakukan melalui transfer dari bank-bank yang lain. Ataupun
68
nasabah dapat melakukan transaksi melalui Internet Banking ataupun
Mobile Banking. Hal serupa juga diungkapkan oleh Bapak Surya Hadinata
mengenai fasilitas transfer antar bank. 50
Selain itu secara konsep pribadi kedekatan dengan nasabah, para
marketing bisa juga menjadi solusi keuangan nasabah, dalam hal ini
mungkin bisa dikatakan sebagai seorang financial planner, fungsi ini guna
mendapatkan personal touching kepada nasabah, sehingga membuat para
customer merasa nyaman dengan pelayanan marketing, bukan hanya
semata-mata untuk mengejar target, tapi marketing juga bisa menjadi
solusi keuangan yang tepat guna memberikan kesempatan kepada para
nasabah mendapatkan benefit yang lebih dari hanya sekedar keuntungan
secara materiil semata.
Secara khusus untuk servicing produk jangka panjang dalam hal ini
adalah
MLD,
setiap
marketing
wajib
meng-update
harga
dan
perkembangan terbaru produk tersebut sehingga nasabah tidak merasa
kehilangan mengenai berita atau update market MLD tersebut. Para
marketing juga dapat meng-update berita-berita tersebut melalui email
para nasabah yang sebeluhmnya memang sudah dicantumkan dalam
aplikasi.
50
Hasil wawancara dengan Surya Hadinata, 6 September 2012, 10.00-12.00
69
4.2.6. Personal selling dalam Informan Gathering
Sampai saat ini tidak ada pembatasan umur dalam penerimaan
nasabah. Masing-masing mempunyai segmen sendiri-sendiri dalam
produk Bank CIMB Niaga. Menurut Ibu Meirawaty Adarisma terdapat
beberapa strategi dalam pembagian market, diantaranya yaitu : market
dalam ruang lingkup seperti sekolah dasar, menengah, tempat les,
preschool dan taman kanak-kanak dikategori untuk penawaran produk
Tabungan Junior, Tabunganku dan Tapen (Tabungan Pendidikan), market
dengan ruang lingkup karyawan restoran, supermarket dan tempat
hiburan, dikategorikan untuk penawaran Tabungan Syariah, Tabungan
Xtra, dan Tabungan Mapan (Masa Depan), market dengan ruang lingkup
pegawai kantor, dari bagian staff sampai manager dikategorikan untuk
penawaran produk Tabungan Xtra, Tabungan Mapan (Masa Depan),
Kartu Kredit, Market Linked Deposit dan Pinjaman Perorangan, market
dengan ruang lingkup perusahaan atau yayasan baik dalam bentuk sekolah
ataupun yayasan swasta dikategorikan untuk penawaran produk Giro
Perusahaan, Forex, Simpanan Mata Uang Asing dan Fasilitas Pinjaman
Perusahaan.
Untuk itu seorang marketing harus bisa mencari celah atau ide guna
mendapatkan informasi hal-hal apa saja yang bisa menjadi mediasi guna
mendapatkan kesempatan untuk kenal dekat dengan nasabah, ada hal lain
yang bisa dilakukan seperti mengadakan event perkumpulan yang
memang didalamnya sudah ada existing nasabah, sehingga nasabah
70
tersebut dapat memperkenalkan marketing CIMB Niaga kepada para
kolega atau rekan-rekannya.
Demikianlah personal selling seorang marketing yang harus
dimiliki dalam hal membentuk atau mengadakan sebuah acara guna
mengumpulkan para nasabah atau memperkenalkan produk-produk CIMB
Niaga secara khususnya.
4.2.7. Personal selling dalam Allocating
Menurut data yang peneliti amati dari dokumentasi formulir
pembuatan nasabah baru, umur termuda yaitu kurang dari 5 tahun hingga
diatas 60 tahun. Tidak ada pembatas bagi seseorang untuk menjadi
nasabah Bank CIMB Niaga. Domisili dari individu yang ingin
mendaftarkan dirinya menjadi nasabah pun tidak dibatasi. Tetapi jika
mereka bertempat tinggal di luar Jakarta, mereka tetap dapat membuka
rekening di Bank CIMB Niaga dengan catatan kantor mereka berada dekat
dengan cabang Bank CIMB Niaga dimana mereka akan membuka
rekening dan mendapatkan surat pernyataan dari perusahaan masingmasing bahwa memang benar mereka menjadi karyawan di perusahaan
tersebut.
Penentuan pelanggan dalam personal selling pada fokus penelitian
disebutkan melalui kunjungan dari pintu ke pintu atau individu ke
individu, sesuai observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa memang
benar marketing Bank CIMB Niaga cabang Fatmawati melakukan
penjualan seperti yang tersebut diatas.
71
Hasil penelitian juga menunjukan bahwasanya perencanaan
seorang marketing CIMB Niaga juga harus dapat memilah atau membagi
produk yang akan mereka tawarkan ke beberapa segmen pasar,
diantaranya anak-anak sekolah, karyawan, para pedagang bahkan sampai
dengan jajaran direksi suatu perusahaan.
Dengan adanya personal selling dalam pengalokasian segmen
nasabah tersebut sehingga membuat market yang ditawarkan atau produk
yang mau dijual bisa lebih maksimal, tentunya didukung dengan
pengetahuan seorang marketing untuk menjalankan strategi-strategi yang
sudah dirangkum dalam strategi market dan bisnis.
4.3.
Pembahasan
Mengacu pada data-data yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara
dengan beberapa orang key informan, hasil dari studi literatur yang peneliti
lakukan terhadap buku-buku dan dokumen-dokumen terkait dengan subjek
penelitian, serta hasil dari pengamatan yang secara langsung peneliti lakukan,
maka peneliti mendapati beberapa hal yang akan menjadi pokok pembahasan
dalam sub bab ini, yaitu aktivitas-aktivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan
oleh perusahaan tempat peneliti melakukan penelitian sehingga bisa mendapatkan
nasabah, keterkaitan konteks komunikasi antar pribadi dengan kegiatan personal
selling, mengapa teknik komunikasi personal selling sangat dibutuhkan oleh para
marketing-marketing Bank CIMB Niaga, serta strategi-strategi personal selling
72
yang sesungguhnya dilakukan guna mempersuasi calon nasabah dari perusahaan
tempat peneliti melakukan penelitan.
Jika peneliti coba gambarkan dalam sebuah tabel, proses personal selling
menurut definisi yang diberikan oleh Murti Sumarni baik secara teoritis dan
dengan kegiatan praktis personal selling yang dilakukan pada perusahaan ini
adalah sebagai berikut :
NO
1
PROSES PERSONAL SELLING
MENURUT MURTI SUMARNI
Prospecting
yaitu
KEGIATAN PERSONAL
SELLING PADA PT. BANK
CIMB NIAGA
memiliki Berdasarkan pengamatan peneliti,
kewajiban dalam mencari pelanggan perusahaan ini sifatnya benar-benar
baru
yang
sebagai
kemudian
dijadikan mencari calon nasabah, sehingga
pelanggan yang sifatnya ketika tenaga pemasar bertemu
potensial bagi perusahaan.
dengan
calon
nasabah
tugas
utamanya selain melakukan upaya
persuasi
agar
calon
nasabah
bersedia membeli produk bank yang
ditawarkan tetapi juga para tenaga
pemasar
ini
bertugas
untuk
membina hubungan dengan calon
nasabahnya.
Mutual
building
relationship
yang
dibangun
memang berorientasi masa depan,
jika pada perjumpaan pertama kerja
sama
tidak
terjadi,
maka
kesempatan untuk bekerja sama di
masa depan masih akan terbuka
73
lebar.
2
Targeting
yaitu
mengalokasikan Dalam
bagian
kelangkaan waktu penjual demi menyimpulkan
pembeli
ini,
peneliti
bahwa
targeting
yang diberikan oleh marketing Bank
CIMB Niaga yaitu dalam setiap
bulannya marketing diberikan target
yang harus dicapai, adapun targettarget yang harus dipenuhi sudah
peneliti sebutkan pada sub-bab hasil
penelitian
tersebut
di
atas.
Perbedaan yang dilakukan oleh
marketing pada Bank CIMB Niaga
dengan acuan peneliti pada buku
Marketing Perbankan dapat terlihat
jelas karena didalam buku tersebut
tidak disebutkan secara rinci hal-hal
apa saja yang menjadi target bagi
para marketing. Tentunya di setiap
Bank, hal yang ditargetkan berbeda,
walaupun mungkin ada beberapa
kesamaan
dalam
produk
yang
dijualnya. Mampu melihat kondisi
market,
lingkungan,
lingkup
berdasarkan
dan
ruang
segmentasi
penjualan produk.
3
Communicating yaitu memberikan Kemampuan para marketing untuk
informasi yang dibutuhkan nasabah dapat menjelaskan produk yang
mengenai seluk beluk produk yang dijual
jelas dan tepat
dan
atau
mempresentasikan
kepada
calon
baik
nasabah
dapat
para
secara
perorangan ataupun perusahaan.
74
4
Selling yaitu harus mengerti seni Kegiatan penjualan pribadi ini pada
menjual,
pelanggan, Bank CIMB Niaga dilakukan secara
mendekati
mempresentasikan
produk, lisan, bertatap muka dengan maksud
menjawab
pertanyaan,
serta untuk menyajikan dan memperluas
pernyataan
mengenai
rasa penjualan produk kepada nasabah.
keterberatan mereka serta menutup Cara yang digunakan yaitu program
penjualan yang telah berlangsung
kunjungan ke nasabah. Juga melalui
undangan
makan
pertandingan
olah
siang,
raga,
yang
dilakukan oleh bank dengan para
calon
nasabah
(Corporate
industry,
institusional
Segment)
lembaga
seperti
pemerintah,
perusahaan swasta dan lain-lainnya.
5
Servicing
yaitu
melakukan Kemampuan
pelayanan
kepada
pelanggan, untuk
bias
seorang
marketing
memberikan
memberikan bantuan teknis dan market,
informasi
melakukan pengiriman
market
keuangan,
update
mengenai
global,
dan
financial education, serta selalu
memberikan pelayanan sesuai SOP
(Standart Operasional Pelayanan).
6
Informan gathering yaitu melakukan Pengimplementasian
skill
dan
riset pasar sehingga mendapatkan pengetahuan untuk market update
informasi mengenai pelanggan dan berupa IHSG, Forex, Daily News
keadaan
pasar
serta
membuat Financial, berita-berita mengenai
laporan kunjungan baik yang akan perbankan
dilakukan
maupun
dilakukan
yang
Indonesia
telah menginformasikan
dan
juga
mengenai
produk-produk terbaru yang dapat
memberikan benefit dan keuntungan
kepada nasabah atau calon nasabah.
7
Allocating
yaitu
memutuskan Kemampuan
seorang
marketing
pelanggan mana yang akan terlebih untuk bisa sebagai financial planner
75
dahulu memperoleh produk apabila atau perencana keuangan, sehingga
terjadi kekurangan produk pada memberikan kenyamanan kepada
produsen
nasabah untuk mendiversifikasikan
dana keuangan nasabah kepada
produk
yang
dia
beli,
disini
marketing juga harus memiliki skill
untuk dapat menempatkan moment
kapan waktu yang tepat nasabah
tersebut
membeli
suatu
produk
perbankan atau investasi.
Personal touch yang dilakukan juga menjadi cara tersendiri yang membuat
calon nasabah menjadi nyaman dengan tenaga pemasar dari perusahaan ini,
menjadi pendengar yang baik, memberi saran terkait dengan kebutuhan calon
nasabah, menjadi problem solver merupakan hal-hal yang secara personal
memberikan nilai tambah bagi para tenaga pemasar perusahaan ini.
Sehingga sesungguhnya aktivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan
oleh perusahaan ini benar-benar mengandalkan kemampuan dari tenaga
pemasarnya, dengan terciptanya hubungan yang baik yang dimiliki antara tenaga
pemasar dan calon nasabahlah kesempatan bagi produk untuk terjual terbuka lebar
tidak hanya pada masa kini tetapi juga pada masa depan.
Sebagai contoh, ketika seorang tenaga pemasar menawarkan suatu produk
pada seorang calon nasabah, dan pada saat itu upaya persuasi yang dilakukannya
tidak berhasil, namun disatu sisi jika tenaga pemasar berhasil membina hubungan
baik dengan calon nasabahnya, maka tidak menutup kemungkinan, di masa depan
ia akan memiliki kesempatan untuk bisa menawarkan produk lain kepada si calon
nasabah.
76
Setelah diketahui bahwa membangun hubungan ternyata menjadi penting
mengingat tingginya tingkat persaingan saat ini, melakukan kegiatan personal
selling tidak bisa dibatasi hanya dengan melakukan upaya persuasi agar calon
nasabah bersedia melakukan keputusan pembelian, namun juga perusahaan harus
menemukan cara hubungan bisa terus terbina dengan baik apakah nasabah
membeli produknya atau tidak. Ada beberapa keuntungan yang bersifat investasi
bagi keberhasilan perusahaan jika berhasil membina hubungan yang baik dengan
nasabah-nasabahnya, antara lain kesempatan diberi rekomendasi oleh nasabah
kepada rekan-rekanannya yang lain, kesempatan berhasil pada penawaran
berikutnya dimasa depan jika terjadi kebutuhan, kesempatan menjadi salah satu
perusahaan yang akan dipertimbangkan oleh nasabah dan lain sebagainya.
Download