BAB2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN Pemasaran 2. 2.1' .1 Pengertian Pemasaran I Pemasaran (marketing) menurut Hasan (2008, konsep ilmu dalam strategi bisnis yang pl) merupakan sebuah bertujuan untuk mencapai kepuasaan berkelanjutan bagi stakeholder (pelanggan, karyawan, pemegang saham). Sebagai ilmu, marketing merupakan ilmu pengetahuan yang obyektif, yang diperoleh dengan penggunaan instrumen - instrumen tertentu untuk mengukur kinerja dari efektifitas bisnis dalam membentuk, mengembangkan, mengarahkan pertukaran yang saling menguntungkan dalam jangka panjang antara produsen dan konsumen atau pemakai. Sebagai strategi bisnis, marketing merupakan tindakan penyesuaian suatu organisasi yang berorientasi pasar dalam menghadapi kenyataan bisnis, baik dalam lingkungan mikro maupun lingkungan makro yang terus berubah. Sedangkan Kotler (2005, p7) mengemukakan bahwa pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Berdasarkan American Market Association (AMA) yang dikutip oleh Kotler dan Keller (2007, p6) mendefinisikan pemasaran yaitu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. pelanggan dengan cara 6 Menurut American adalah suatu proses perencanaan penetapan harga, promosi, jasa - jasa, untuk Marketing hingga Research Kasali (2007, dari eksekusi, distribusi mulai barang p53) pemasaran dari tahap - barang, konsepsi, ide - ide, dan melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan lembaga- lembaganya. I 2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran I Manajemen pemasaran didefinisikan oleh Kotler dan Keller (2007, p6) sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga dan menumbuhkan pelanggan dengan mengomunikasikan nilai pelanggan manajemen pemasaran adalah menciptakan, yang unggul. proses yang menyerahkan Definisi ini mengakui melibatkan analisa, dan bahwa perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak pihak yang terkait. Manajemen analisis, pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2008, plB) perencanaan, adalah implementasi, dan pengendalian dari program - program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan memelihara menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk pertukaran yang mencapai tujuan pemasaran. Managemen pemasaran meliputi mengatur permintaan, yang selanjutnya mencakup mengatur hubungan dengan pelanggan. Manajemen pemasaran dapat diterapkan pada semua bidang usaha. Dalam manajemen pemasaran terdapat fungsi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaanatau penerapan serta pengawasan. Tahap perencanaan merupakan tahap yang menentukan kelangsungan dan kesuksesan suatu organisasi pemasaran. Proses perencanaan merupakan satu proses yang selalu memandang ke depan atau pada kemungkinan masa akan datang termasuk dalam 7 pengembangan program, kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan pemasaran. 2.1.3 Pengertian Pemasaran Jasa ! Jasa menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2008, p6) pada dasarnya merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi, yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai kenyamanan, hiburan, tambah (misalnya kesenangan atau kesehatan) konsumen. Berdasarkan pendapat Kotler (2005, p275) pemasaran jasa merupakan aktivitas atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak yang dasarnya tanpa wujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apa pun dan interaksi antara penyedia jasa dan penerima jasa memengaruhi hasil jasa tersebut. Dari beberapa definisi diatas, tampak bahwa di dalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pihak produsen (jasa), meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa bukan suatu barang, melainkan suatu proses atau aktivitas yang tidak berwujud. 2.:1! 4 Konsep Pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong (2008, pll-13) ada lima konsep alternatif yang mendasari langkah - langkah organisasi dalam merancang dan melaksanakan strategi pemasaran mereka. 1. Konsep Produksi (production concepts) Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk baru yang tersedia dan harganya terjangkau. Karena itu manajemen 8 harus berfokus pada peningkatan efisiensi produksi dan distribusi. Konsep ini merupakan salah satu orientasi tertua yang memandu penjual 2. Konsep Produk (product concepts) Konsep produk yang menyatakan bahwa konsumen menawarkan kualitas, kinerja Bedasarkan konsep ini, strategi akan menyukai produk dan fitur pemasaran inovatif yang terbaik. berfokus pada perbaikan produk yang berkelanjutan. 3. Konsep Penjualan (selling concepts) Banyak perusahaan mengikuti konsep penjualan, yang menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli produk perusahaan kecuali jika produk itu dijual dalam skala penjualan dan usaha promosi yang besar. Konsep ini biasanya dipraktekkan pada barang yang tidak dicari, barang-barang yang tidak terpikir akan dibeli oleh konsumen dalam keadaan normal seperti asuransi atau donor darah, industri-industri ini harus melacak prospek dan menjual produk berdasarkan manfaat produk. Konsep ini mengasumsikan bahwa pelanggan yang terbujuk untuk membeli produk itu akan menyukainya. Atau, jika pelanggan tidak menyukai produk itu, mereka akan melupakan kekecewaan mereka dan membelinya lagi nanti. 4. Konsep Pemasaran (marketing concepts) Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapaian tujuan tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan organisasi dan keinginan target pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan dengan lebih baik daripada pesaing. 9 5. Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial (societal marketing concepts) Prinsip pemasaran yang menyatakan bahwa perusahaan harus mengambil keputusan pemasaran yang baik dengan memperhatikan keinginan konsumen, persyaratan perusahaan, kepentingan jangka panjang konsumen,dan kepentingan jangka panjang masyarakat. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran menurut Bennett dalam Tjiptono (2006, p6) merupakan pernyataan baik secara implisit maupun eksplisit mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya. Strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan berkesinambungan melalui memberikan arah dalam dengan pasar mengembangkan keunggulan bersaing yang yang kaitannya dimasuki dan program pemasaran dengan variabel-variabel seperti segmentasi pasar,identifikasi pasar sasaran (targeting) , positioning, elemen bauran pemasaran dan biaya strategi bauran pemasaran. bisnis yang Strategi memberikan arah pemasaran merupakan bagian pada semua fungsi managemen integral suatu organisasi menurut pandangan Tull dan Kahle dalam Tjiptono (2006, p6). 2.2h Elemen - Elemen Strategi Pemasaran Strategi pemasaran menurut Corey dalam Tjiptono (2006, p6) terdiri atas lima elemen yang saling berkait, kelima elemen tersebut adalah : 1. Pemilihan Pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Keputusan ini didasarkan pada faktor- faktor : a. Persepsi terhadap fungsi produk dan teknologi yang dapat diproteksi dan didominasi. pengelompokkan 10 b. Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya pemusatan (fokus) yang lebih sempit. c. Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial-and error didalam menanggapi peluang dan tantangan. d. Kemampuan khusus yang berasal dari akses terhadap sumber daya langka atau pasar yang terproteksi. 2. Perencanaan Produk, meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan lini produk, dan desain penawaran individual pada masing-masing lini. Produk itu sendiri menawarkan manfaat total yang dapat diperoleh pelanggan dengan melakukan pembelian. Manfaat tersebut meliputi produk itu sendiri, nama merek, produk, ketersediaan produk, jaminan atau garansi, jasa reparasi, dan bantuan teknis yang disediakan penjual, serta hubungan personal yang mungkin terbentuk diantara pembeli dan penjual. 3. Penetapan Harga, menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan. 4. Sistem Distribusi, saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya. 5. Komunikasi Pemasaran (promosi), meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan, direct marketing dan public relations. 2.2 2 Perencanaan Strategi Pemasaran Menurut Hasan (2008, rencana pemasaran p52) yang strategis, bisnis yang berorientasi pasar, penyusunan harus mempertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan dengan pasar. Langkah-langkah perencanaan strategi pemsaran dapat 11 divisualisasikan seperti gambar 2.1 yang dimulai dari (1) riset pemasaran, untuk menentukan konsumen manakah yang akan menjadi sasaran; (2) mengidentifikasi keinginan konsumen agar dapat menentukan kombinasi bauran pemasaran yang paling efektif;(3) menganalisis berbagai faktor lingkungan (pasar, demografi, kondisi perekonomian, sosial dan budaya, politik dan hokum, teknologi, serta persaingan ) ; (4) menganalisis kekuatan dan keterbatasan organisasi. Strategi pemasaran merupakan cara yang akan ditempuh tujuan yangdibangun berdasarkan konsep segmentasi untuk mencapai pasar, targeting positioning, strategi memasuki pasar dan strategi bauran pemasaran. Memilih Pelanggan Sasaran (segmentasi & Mengidentifikasi Kebutuhan- Keinginan target market) Bauran Perusahaan Pemasaran Promosi Analisis PEMASARAN PASAR Lingkungan Gambar 2.1Perencanaan Strategi Pemasaran Sumber : Ali Hasan (2008 ,p53) dan 12 2.3 Bauran Pemasaran pemasaran (marketing mix ) menurut Kotler Bauran seperangkat alat pemasaran yang (2005,p17) adalah digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya dipasar sasaran. Tabel 2.1Indikator Variabel Bauran Pemasaran Produk Instrumen untuk memuaskan • Karakteristik produk: atribut • Pilihan kebutuhan Distribusi - produk baru penghapusan produk • Desain produk dan Kualitas produk • Karakteristik kinerja • Desain kemasan dan branding • Jumlah produk • Garansi produk • Reparasi Instrumen • Harga pokok pembayaran • Diskon produk • Syarat pembayaran • Persyaratan kredit Instrumen • Jenis - jenis saluran distribusi penyediaan produk • Kepadatan system distribusi • Bauran hubungan dagang • Logistik • Persediaan pelanggan Harga produk atau 13 Promosi Instrumen • Pengangkutan • Periklanan : tema, anggaran menurut penawaran produk, jenis harga frekuensi tayang, dan evaluasi. dan distribusi • produk, kampanye, Pemasaran pengiriman langsung; surat, media, jumlah jumlah panggilan telepon. • Selling + penjualan tatap muka: jumlah dan jenis penjualan, wilayah, jumlah anggaran petugas, menurut kompensasi, kuota, pelatihan dan evaluasi. + Promosi menurut penjualan: produk, jenis, anggaran frekuensi , evaluasi. Sumber : Ah Hasan (2008,p42) 2.4 Segmentasi 2.4!1 Pengertian Segmentasi Istilah segmentasi menurut Berrigan and Finkbeiner (1992) yang dikuitip dari Hasan (2008, pasar ke dalam p170) diartikan sebagai pengelompokkan, pembagian, kelompok-kelompok pelanggan pemisahan atau segmen-segmen pelanggan dengan kebutuhan yang sama. Menurut Kasali (2007, p118-119) segmentasi adalah suatu proses membagibagi atau mengelompok-kelompokkan ke dalam kotak-kotak yang lebih homogen. 15 - Pasar pemerintah adalah membeli prodduk untuk lembaga-Jembaga pemerintahan yang menghasilkan pelayanan publik atau memindahkan produk kepada pihak Jainyang membutuhkannya. 2. Pembeli potensial adalah sekumpulan konsumen yang memiliki minat khusus terhadap penawaran pasar tertentu. 2.4 3 Segmentasi Pasar Analisis segmentasi pasar menurut Hasan (2008, p171) adalah proses estimasi Juar pasar khusus yang memiliki respon yang sama, yang diperkirakan akan menjadi caJon pembeli yang menguntungkan dengan cara: Mendefinisikan pasar produk yang dilayani, Menganalisis industri untyk mengetahui peluang dan daya tarik pasar, Menganalisis pesaing kunci untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing, Mengembangkan profile konsumen untuk mengetahui segmen pasar yang profitable. 16 Seleksi segmentasi pasar bazsls segmen Gambar 2.2 Proses Segmentasi Pasar Sumber: Ali Hasan (2008,175) Etzel, Walker and Stanton (1997) dalam Hasan (2008, p170) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai proses membagi pasar keseluruhan untuk suatu produk ke dalam beberapa keompok yang lebih kecil, di mana para anggota masing-masing kelompok mempunyai kesamaan persepsi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan. Setiap kelompok yang homogen tersebut dinamakan segmen pasar. Segmen pasar homogen: • Memiliki kesamaan dalam pola dan kebiasaan membeli, cara penggunaan produk, kebutuhan pemakai, motif pembelian, sikap terhadap produk, dan sebagainya. • Memiliki respon yang sama terhadap bauran pemasaran. 17 • Usaha pemasaran pembelian akan Jebih ekonomis dikelompokkan ke apabila unit dalam beberapa - unit kelompok, sehingga member peluang untuk mencapai Jaba maksimum. 2.4 4 Tujuan Segmentasi Pasar Tujuan segmentasi pasar menurut Weinstein (1994) dalam Kasali (2007, p121) secara umum adalah melayani konsumen Jebih baik dan memperbaiki posisi kompetitif perusahaan. Namun meningkatkan penjualan (dalam melakukan promosi dan secara khusus tujuan unit dan dari segmentasi adalah rupiah), memperbaiki pangsa pasar, komunikasi yang Jebih baik dan memperkuat citra. Keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya segmentasi antara Jain : 1. Mendesain produk yang lebih responsive terhadap kebutuhan pasar 2. Menganalisis pasar 3. Menemukan peluang 4. Menguasai posisi superior 5. Menemukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien 2.4 5 I Pendekatan Segmentasi Untuk membentuk homogenitas pasar konsumen, marketer cenderung menggunakan dua pendekatan berikut ini : 1. Static attribute segmentation approach, yang memandang pasar berdasarkan atribut-atribut statis yang serupa, yang tidak secara langsung memengaruhi keputusan pelanggan untuk membeli. Pendekatan ini terdiri atas: • Segmentasi geografis: populasi (lokasi, besaran, kepadatan), jaringan transportasi (transit massal, berkendaraan, jalan kaki), 18 iklim, tipe komersial (karyawan lokal, penduduk, turis), pendirian ritel (pusat belanja), media (kota, desa, lokal, nasional, internasional, global ), persaingan (kurang, maju, jenuh), pola pertumbuhan (stabil, negatif, positif ),peraturan (keras, longgar), biaya hidup (rendah,sedang,tnggi) • Segmentasi demografis: penghasilan, pekerjaan, umur, hidup jenis kelamin, keluarga, perkawinan, besarnya rumah tangga, mobilitas, kelas sosial, status agama, kesukuan dan pendidikan 2. Dinamic attribute segmentation approach, memandang pasar atribut:-atribut dinamis yang mencerminkan kebiasaan, sikap, keyakinan dan berdasarkan customer characteristic- minat, sebagainya yang secara langsung memengaruhi alasan pelanggan untuk membeli. Pendekatan ini terdiri atas: • Segmentasi psikografis, membagi pasar menurut gaya hidup dan kepribadiaan, manfaat, persepsi, loyalitas merek, pengalaman menggunakan produk, struktur pembelian (informal ke formal, otonomi ke bersama), inovatif (inovator, laggard), opini dan kepentingan membeli. • Segmentasi behavioral, membagi pasar menurut penggunaan dan respon pelanggan terhadap produk. sikap, 19 Varian Produk Tipe Produk Produk Generik Gambar 2.3 Segmentasi Produk Pasar (David Craven ,2000) Sumber: Ali Hasan (2008,p172) 2.4 6 Dasar- Dasar Segmentasi Menurut terdiri Kotler dan Keller (2007, dari segmentasi geografis, p301-315) variabel demografis, psikografis, segmentasi dan perilaku. utama Dimana variable-variabel tersebut dapat dilihat dalam tabel 2.2 1. Segmentasi Geografis Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit unit geografis yang berbeda, seperti negara, negara bagian, wilayah, propinsi, kota, atau lingkungan rumah tangga. 2. Segmentasi Demografis Dalam segmentasi demografis pasar dibagi kedalam kelompok- kelompok berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, 20 agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial. Variabelvariabel demografis kelompok paling populer untuk membedakan . kelompok- pelanggan, salah satu alasannya adalah keinginan, preferensi (kesukaan), dan tingkat pemakaian konsumen yang sangat berhubungan dengan variabel-variabel demografis. 3. Segmentasi Psikografis Psikografis adalah ilmu yang menggunakan psikologis dan demografik untuk lebih memahami konsumen. Dalam segmentasi psikografis,para pembeli dibagi berdasarkan kelompok yang berbeda berdasarkan gaya hidup atau kepribadian atau nilai. Orang-orang dalam kelompok demografis yang sama dapat menunjukkan gambaran psikografis yang sangat berbeda. 4. Segmentasi Perillaku Dalam kelompok segmentasi perilaku, berdasarkan pembeli dibagi pengetahuan, sikap, menjadi kelompokpemakaian, atau tanggapan mereka terhadap produk tertentu. Tabel 2.2 Variabel Segmentai Utama Untuk Pasar Konsumen Geografis Wilayah Pacific, Mountain, West North Central, West South, East North Central, South Atlantic, Middle Atlantic, New England Ukuran Kota atau Dibawah 5.000; 5.000-20.000; 20.000-50.000; Kota Besar 50.000-100.000; 100.000-250.000; 250.000500.000; 500.000-1.000.000; 1.000.000-4.000.000; 21 4.000.000 km2 atau ke atas Kepadatan Perkotaan,pinggiran kota, perdesaan Iklim Utara, Selatan Demografis Usia Dibawah 6, 6-11, 12-19, 20-34, 35-49, 50-64, 65+ Ukuran keluarga 1-2, 3-4, 5+ Siklus Hidup Muda, Lajang;Muda; Menikah,Tidak Punya Anak; Keluarga Muda, Menikah, Anak Termuda Dibawah 6 Tahun; Muda, Menikah, Anak Termuda 6 Tahun Atau Lebih; Tua, Menikah, Punya Anak; Tua, Menikah, Tidak Punya Anak Dibawah 18 Tahun; Tua, Lajang; Lain-lain Jenis Kelamin Pria, Wanita Penghasilan Dibawah $10.000; $10.000-$15.000; $15.000$20.000;$20.000-$30.000; $30.000-$50.000; $50.000-$100.000; $100.000 ke atas Pekerjaan Profesional dan teknikal; Manajer, Pejabat dan Pemilik Perusahaan; Pegawai; Pramuniaga; Pengrajin; Mandor; Petani; Pensiunan; Pelajar; Ibu Rumah tangga;Pengangguran Pendidikan Sekolah dasar Atau Kurang; Pernah Mengikuti Sekolah Menengah; Lulus Sekolah Menengah; Pernah Kuliah; Lulus Perguruan Tinggi Agama Katolik, Protestan, Yahudi, islam, Hindu, Budha, Dan Lain-Lain . 22 Ras Putih, Hitam, Asia, Hispanik Generasi Baby Boomers (lahir di A.S sesudah PD II, tingkat kelahiran pada waktu itu sangat tinggi), Generasi X (lahir di A.S 1960-an- 1970-an,sering dianggap apastis,materilistis,dan tldak bertanggung jawab) Kewarganegaraan Amerika Utara, Amerika Selatan,Inggris, Perancis, Jerman,Italia,Jepang Psikografis Kelas Sosial Bawah Bawah, Bawah Atas, Kelas Pekerja,Kelas Menengah, Atas Bawah, Atas Atas Gaya Hidup LurusjKonvensional perilakunya, Santai,Rambut Panjang Kepribadian Kompulsif (dorongan bertindak yang kurang rasional, berulang, dan kurang bisa bertahan), Suka Berteman, Patuh Pada Penguasa, Ambisius Perilaku Kejadian Kejadian biasa,Kejadian Khusus Manfaat Kualitas, Pelayanan, Ekonomis, Kecepatan Status Pemakai Bukan Pemakai, Bekas Pemakai, Pemakai Potensial, Pemakai Pertama Kali, Pemakai Teratur Tingkat Pemakaian Pemakai Ringan, Pemakai Sedang, Pemakai Berat Status Kesetiaan Tidak Ada, Sedang, Kuat, Mutlak Tahap Kesiapan Tidak Sadar, Sadar, Mengetahui,Tertarik, Pembeli Menginginkan, Bermaksud Membeli Sikap Terhadap Antusias, Positif, Tidak Acuh, Negatif, Membenci 23 I I Produk Sumber : Kotler dan Keller (2007,p302) Wedel & kamakura (1998) dalam jurnal Ocktora, Rowy. 2008. Segmentasi Nasabah Bank Syariah: Hubungan Antara Variabel Demografi Dengan Variabel Manfaat (Studi Kasus Bank Syariah di Yogyakarta). Journal of Islamic Business and Economics Vol. 2 No. 2 mengatakan beberapa basis telah digunakan dalam riset segmentasi pasar selama beberapa dekade. Ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada, demografis dan karakteristik social-ekonomi , kepribadian , nilai - nilai dan karakteristik gaya hidup (psikografis), pola penggunaan produk, sikap terhadap produk, manfaat yang dicari, dan sikap terhadap strategi pemasaran (Beame & Ennis, 1987:, Dickson & Ginter, 1987 ; Tynaen & Drayton 1987; Angin, 1978) I 2.4 7 Segmentasi Manfaat (Benefit Segmentation) Ada tiga keunggulan utama dari benefit segmentation menurut Weinstein (2004, p104-105) adalah sebagai berikut: 1. Widespread application: pendekatan Benefit segmentation merupakan segmentasi yang telah sebuah banyak dipergunakan dan tepat untuk meneliti peluang bisnis domestik dan internasional. Segmentasi ini dapat menjadi cara yang efektif dalam mengakses segmen dan niches untuk produk,layanan,dan ide-ide baru. 2. Flexibility. Benefit segmentation merupakan metode dengan tingkat adaptasi yang tinggi,berikut 3 contohnya: a) Benefit segmentation dapat dilakukan melalui pendekatan yang bervariasi, termasuk dan tidak terbatas pada: focus group, the delphi technique (sekelompok opini orang ahli),in-depth interview, dan penelitian kualitatif (survei melalui surat, telepon, dan 24 interview langsung). Ada banyak metode analisis yang dapat dipergunakan dalam membentuk segmen pasar, mulai dari opini tabulasi hingga analisis multi varian (cluster, conjoint, factor, discriminant, regression, dan lain-lain) b) Pengelompokkan segmen yang umum ataupun custom dapat dipergunakan dalam penelitian. Dari penelitian yang pernah dilakukan, beberapa kelompok segmentasi generik telah ditemukan antara lain: conservative, inner-directed, rational man, dan sekelompok nama segmen lainnya. c) Benefit segmentation dapat dipergunakan bersamaan dengan beberapa dasar segmentasi lain yang berhubungan (misalnya: firmographics, psikografis industri, penggunaan produk, dan lain- lain). 3. Casual Basic. hal yang mencolok dari benefit segmentation adalah segmentasi ini dilakukan sehingga tepat lebih berdasarkan faktor dalam menggambarkan - faktor deskriptif, perilaku membeli konsumen (membentuk suatu hubungan langsung antara motivasi dan pola pembelian). Pola Segmentasi Pasar Preferensi atau hal yang lebih menjadi pilihan konsumen saat ini menjadi suatu hal yang penting untuk diperhatikan lebih lanjut. Menurut Kotler (2006, pp 225 - 226). Segmentasi pasar dapat dibentuk dengan banyak cara, dengan mengidentifikasi segmen preferensi. 11ga pola yang muncul yaitu : yaitu 25 1. Preferensi konsumen Homogen, menunujukan suatu pasar dimana semua secara kasar memiliki preferensi yang sama. Pasar tidak menunjukkan segmen yang alami. 2. Preferensi tersebar, beragam. Merek posisi ditengah berada menunjukkan bahwa preferensi konsumen sangat pertama memasuki pasar kemungkinan mengambil sehingga menarik sebagian besar orang. Merek yang ditengah akan meminimumkan ketidakpuasan konsumen. Pesaing kedua dapat berlokasi di sebelah merek pertama untuk mendapatkan pangsa pasar. Atau ia, dapat dan bertempur berlokasi disudut untuk menyerang kelompok pelanggan yang tidak puas dengan merek yang berada ditengah. Jika beberapa merek mereka kemungkinan akan mengambil posisi ada dalam diseluruh pasar, bidang dan menunjukkan · perbedaan - perbedaan yang nyata untuk memenuhi perbedaan preferensi konsumen. 3. Preferensi berkelompok, pasar mungkin menunjukkan kelompok preferensi yang berbeda - beda yang dinamakan segmen pasar yang alami. Perusahaan pertama di pasar itu memiliki tiga pilihan. Ia dapat mengambil posisi ditengah, kelompok. Ia dapat berharap dapat menarik mengambil posisi di segmen semua pasar terbesar ( pemasaran terkonsentrasi ). 2.4.9 Proses Segmentasi i 1 Menurut Kasali (2007, p148), segmentasi harus didasarkan oleh I 1 pengetahuan yang mendalam tentang pasar, yaitu melalui dengan riset. Tetapi riset membutuhkan waktu, ketrampilan dan biaya. Prosedur yang dianjurkan adalah sebagai berikut: 26 1. Kumpulkan informasi tentang produk, persaingan dan konsumen 2. Pelajari konsumen yang ingin dilayani dan tentukan basis segmentasi yang akan digunakan. 3. Aplikasikan metodelogi untuk mengidentifikasikan sejumlah segmen. 4. Setelah data terkumpul, buatlah profil konsumen pada masing-masing segmen. 5. Pilih target segmen yang paling potensial, baik dari segi besar, daya beli, maupun kemampuan perusahaan untuk melayani. 6. Kembangkan program-program pemasaran yang konsisten dengan segmen yang dipilih melalui program bauran pemasaran. 7. Lakukan evaluasi dan perbaiki program-program yang belum sejalan dengan kebutuhan segmen. 27 Penentuan pasar Proses Identifikasi alternatif- alternative Segmentasi basis untuk segmentasi Pasar -----· Memilih basis terbaik untuk segmentasi Mengidentifikasi dan memilih segmen pasar ·············································· ······························· Mengembalikan positioning bagi pasar sasaran Positioning ·············································· ································ Mengembalikan positioning bagi pasar sasaran Penyusun Bauran Pemasaran Gambar 2.4 Proses Segmentasi Sumber: Payne, A (1993), The Essence of Services Marketing. New York: Prentice Hall, dalam Tjiptono, Strategi Pemasaran, 2006, p70 28 2.4.,10 Segmentasi Yang Efektif Dalam Kotler dan Keller (2007, p318-319) agar dapat berguna, segmensegmen pasar harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Dapat diukur (ukuran, daya belidan profit segmen) 2. Besar, segmen cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani. Suatu segmen harus merupakan kelompok homogen yang paling mungkin, yang berharga untuk diraih dengan program pemasaran yang dirancang khusus. 3. Dapat diakses, segmen dapat dijangkau dan dilayani secara efektif. 4. Dapat dibedakan, segmen-segmen secara konseptual dapat dipisahpisahkan dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan program bauran pemasaran yang berbeda. 5. Dapat dilaksanakan, program-program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen-segmen tersebut. 2.4.11Mengevaluasi dan Memilih Segmen Pasar Dalam Kotler (2005, p314) mengvaluasi segmen perusahaan harus memerhatikan dua faktor, yakni keseluruhan serta tujuan perusahaan. dan sumber segmen-segmen yang berbeda, daya pasar yang daya tarik berbeda segmen secara Setelah mengevaluasi perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola pemilihan pasar sasaran, yaitu sebagai berikut: 1. Konsentrasi Segmen-Tunggal Dengan adanya konsentrasi pada segmen tunggal, perusahaan akan mendapatkan pengetahuan yang kuat tentang kebutuhan dan meraih posisi pasar yang kuat di segmen tersebut. segmen 29 Ml M3 M2 Pl P2 P3 2. Spesialisasi Selektif Perusahaan memilih sejumlah segmen secara objektif, masing masing segmen menarik dan memadai. Mungkin terdapat sedikit atau tidak sinergi diantara segmen-segmen tersebut, tapi masingmasing segmen cakupan berpotensi segmen ganda sebagai itu penghasil memiliki uang. Strategi keunggulan berupa pendiversifikasian resiko perusahaan. Ml M3 M2 Pl P2 P3 3. Spesialisasai Produk Perusahaan beberapa menghasilkan produk segmen sehingga tertentu yang perusahaan membuat dijualnya produk ke yang berbeda bagi beberapa kelompok pelanggan yang berbeda-beda dan membangun reputasi yang kuat dibidang tertentu. Resiko yang tidak menguntungkan yaitu produk membutuhkan teknologi yang benarbenar baru. 30 Ml M2 M3 Pl P2 P3 4. Spesialisasi Pasar Perusahaan berkonsentrasi untuk melayani berbagai kebutuhan kelompok pelanggan tertentu. Perusahaan menjual berbagai macam produk sehingga perusahaan mendapatkan reputasi yang kuat melayani kelompok pelanggan itu dan saluran bagi semua produk tambahan yang dapat digunakan kelompok pelanggan itu. Resiko yang tidak menguntungkan adalah kelompok pelanggan itu mungkin harus mengalami pemotongan anggaran atau menyusutkan ukuran mereka. Ml M2 M3 Pl P2 P3 5. Cakupan ke Seluruh Pasar Perusahaan berusaha melayani seluruh kelompok pelanggan dengan menyediakan pelanggan. semua Perusahaan produk besar yang dapat mungkin mencakup dibutuhkan oleh seluruh pasar 31 dengan dua cara umum, yaitu melalui pemasaran yang terdiferensiasi atau pemasaran yang tidak terdiferensiasi. • Pemasaran yang terdiferensiasi Dalam pemasaran yang terdiferensiasi, bergerakdi beberapa segmen perusahaan pasar dan merancang program yang berbeda bagi masing-masing segmen. • Pemasaran yang tidak terdiferensiasi Dalam pemasaran yang tidak terdiferensiasi, perusahaan mengabaikan perbedaan dunia dengan meusatkan satu perhatian segmen tawaran pada bersifat dasar, bukan pada dan meraih pasar. kebutuhan seluruh Perusahaan pembeli yang perbedaan diantara pembeli. Perusahaan merancang produk dan program pemasaran tertentu yang akan menarik jumlah pembeli terbesar dimana perusahaan menggantungkan pada distribusi . Ml Pl P2 P3 M2 M3 32 2.5 Targeting 2.5.'1 Pengertian Targeting Targeting menurut Kasali (2007, p371) adalah menetapkan target tahap selanjutnya dari analisis segmentaasi. Produk dari Targeting adalah target market (pasar sasaran) yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Targeting diartikan Hasan (2008, p191) sebagai kegiatan menentukan pasar sasaran, yaitu tindakan memilih satu atau lebih segmen untuk dilayani. Hakikatnya potensial bagi targeting adalah perusahaan anda. menentukan segmen-segmen pasar yang Sebelumnya anda perlu memetakan atau mensegmentasikan pasar secara kreatif, sehingga dengan begitu anda benar-benar mengenal potensi segmen pasar yang akan menjadi target perusahaan anda (Kertajaya, 2006, plS). 2.5.2 Kriteria Targeting Yang Optimal Berdasarkan Clansy and Shulman dalam Kasali (2007, p375-377) ada empat kriteria yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pasar sasaran yang optimal. Keempat kriteria tersebut adalah sebagai berikut: 1. Responsif Pasar sasaran harus responsif terhadap produk dan program-program pemasaran yang dikembangkan 2. Potensi Potensi penjualan harus cukup luas. Semakin besar pasar sasaran, semakin besar nilainya. Besarnya bukan hanya ditentukan oleh jumlah populasi tapi juga daya beli dan keinginan pasar untuk memiliki produk atau jasa tersebut. 33 3. Pertumbuhan memadai Pasar tumbuh perlahan-lahan sampai akhirnya meluncur dengan pesat dan mencapai titik pendewasaannya. Kalau pertumbuhannya lambat, tentu dipikirkan langkah-langkah agar produk ini berhasil dipasar. 4. Jangkauan media Pasar sasaran dapat memilih dicapai dengan optimal kalau marketer tepat rnedia untuk mempromosikan dan memperkenalkan produk atau jasanya. Dari keernpat kriteria di atas perlu dipertimbangkan lagi faktor-faktor konsistensi dan juga strategi dari pemasar untuk melengkapi semua agar optimal. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Targeting Menurut Proctor dalam Kasali (2007, p391-393) ada beberapa faktor yang ikut memengaruhi pemilihan strategi pasar sasaran, antara lain: 1. Tahap Dalam Poduct Life-Cycle Pasar sasaran umumnya harus ditinjau kembali begitu produk memasuki tahap pendewasaan. Pada tahap ini, pertumbuhan penjualan produk mulai terhenti dan ada kalanya menurun. 2. Kegiatan Konsumen Dalam Keseluruhan Pasar Pasar yang terdiri dari konsumen yang besarnya terbatas relatif dapat didekati Semakin tanpa kompleks memerlukan strategi struktur pasar, maka diferensiasi semakin pasar. mungkin melakukan diferensiasi pasar. 3.. Potensi Dalam Pasar Posisi perusahaan atau produk menentukan strategi sasaran. relatif terhadap pesaing 34 4. Struktur Dan Intensitas Kompetisi Ketika suatu pasar dikerebuti oleh demikian banyak peminat, maka pemasar harus memilih pasar sasarannya secara efektif. 5. Sumber Daya Sumber daya yang dimiliki menentukan pemilihan pasar sasaran. Agar terjadi keefektifan dan juga efisiensi dalam pengalihan sumber daya yang ada maka faktor sumber daya harus dijadikan pertimbangan agar segala sesuatunya menjadi tepat sasaran. 6. Skala Ekonomis Skala ekonomis produksi menentukan perusahaan untuk memilih pasar sasaran. Proses Targeting Berdasarkan Hasan (2008, p197) pada tahap pertumbuhan, pada umumnya segmentasi dibuat menurut tahap berikutnya (tahap macro segment maturity) segmen Ketika kebutuhan semakin meningkat, dipecah kedalam micro segment Oleh karena itu untuk menentukan target pasar sasaran yang tepat perlu: 1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar yang akan dijadikan target sasaran. 2. Memilih dan berdasarkan menentukan besarnya potensi pertumbuhan segmen pasar pasar potensial sasaran yang menguntungkan. 3. Target-target pasar tersebut member peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan produk strategi bisnis yang digunakan. yang bersesuaian dengan 35 4. Mengevaluasi kelayakan target perusahaan dan sumber pasar sasaran dengan sasaran keunggulan untuk bersaing secara keseluruhan. Evaluasi Targeting Menurut Hasan (2008, p192) setelah mengevaluasi segmen-segmen yang berbeda, perusahaan harus menetapkan segmen mana yang akan dijadikan target pasar sasaran, ada lima pilihan, sebagai berikut: 1. Konsentrasi Segmen Tunggal (1) Perusahaan memilih berkonsentrasi tertentu. Keputusan ini didasarkan pada satu segmen pada pertimbangan perusahaan yang memiliki dana terbatas, tetapi segmen tersebut merupakan segmen yang tidak ada pesaingnya, atau menganggap segmen tersebut merupakan segmen yang paling tidak tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen lain, dan (2} Melalui konsentrasi - spesialisasi produk, distribusi dan promosi pada satu segmen saja, perusahaan dapat memperoleh posisi pasar yang kuat dalam segmen yang dipilih. Posisi yang kuat didapat dari pemahaman kebutuhan kastemer dan reputasi khusus yang diperoleh. 2. Spesialisasi Selektif Perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang dimiliki. Keputusan penggunaan spesialisasi selektif dapat menghindari terjadinya penurunan penjualan perusahaan. 36 3. Spesialisasi Pasar Dalam spesialisasi upaya melayani pasar, berbagai perusahaan memusatkan diri dari kelompok kebutuhan suatu pada kastemer tertentu. 4. Spesialisasi Produk Perusahaan memusatkan pembuatan produk tertentu yang akan ditawarkan kepada berbagai segmen pasar 5. Full Market Coverage Melayani semua kelompok kastemer dengan semua produk yang mungkin dibutuhkan. Perusahaan yang memiliki sumber daya kuat cenderung menggunakan strategi ini. 2.6 Konsep Perilaku Konsumen Agar dapat sukses dalam persaingan, maka perusahaan harus berusaha menciptakan dan mempertahankan pelanggan menyampaikan produk yang dengan diinginkan konsumen cara menghasilkan dan dengan harga yang layak (reasonable). Oleh karena itu, setiap marketer harus berupaya memahami perilaku pelanggan. Perilaku konsumen yang tidak dapat secara langsung dikendalikan oleh perusahaan perlu dicari informasinya semaksimal mungkln. Melalui pemahaman perilaku konsumen yang mendalam,marketer dapat menyusun strategi dan program pemasaran yang tepat untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada secara optimal untuk menghasilkan laba di atas para pesaingnya. Banyak pengertian mengenai konsep perilaku konsumen yang dikemukakan oleh banyak konsumen. ahli. Berikut ini adalah beberapa pendapat mengenai perilaku 37 Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2005, p9), perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana pembuat keputusan (decision units), baik individu, kelompok, ataupun organisasi, membuat keputusan - keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya. Menurut tentang unit Mowen dan Minor (2002, pembelian dan proses p6), perilaku pertukaran konsumen adalah studi yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang,jasa,pengalaman serta ide- ide. Menurut Schiffman dan Kanuk (2004, p6), studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang - barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, dimana mereka membeli, seberapa sering mer.eka membeli, dan seberapa sering mereka menggunakannya. Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertidak pasca konsumsi produk, jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhannya. Menurut The American Marketing Association yang dikutip oleh Setiadi (2003, p3), perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Dari definisi tersebut terdapat tiga ide penting, yaitu : (1) perilaku konsumen adalah dinamis; (2) hal tersebut melibatkan interaksi antara afeksi dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar; serta (3) hal tersebut melibatkan pertukaran. Perilaku konsumen adalah dinamis. Itu berarti bahwa perilaku seorang konsumen, grup konsumen, ataupun masyarakat luas selalu berubah dan bergerak 38 sepanjang waktu. Hal ini memiliki implikasi terhadap studi perilaku konsumen, demikian pula pada pengembangan strategi pemasaran. Dalam hal studi perilaku konsumen, salah satu implikasinya adalah bahwa generalisasi perilaku konsumen biasanya terbatas untuk jangka waktu tertentu. Dalam hal pengembangan strategi pemasaran, sifat dinamis perilaku konsumen menyiratkan bahwa seseorang tidak boleh berharap bahwa suatu strategi pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang sama disepanjang waktu, pasar, dan industri. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran. Itu merupakan hal terakhir yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen yaitu pertukaran diantara individu. Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga menekankan pertukaran. Kenyataannya, adalah untuk menciptakan pertukaran dengan konsumen peran pemasaran melalui formulasi dan penerapan strategi pemasaran. Perilaku konsumen terbagi dua bagian, yang pertama adalah perilaku yang tampak, misalnya jumlah pembelian, waktu, karena siapa, dengan siapa, dan bagaimana konsumen melakukan pembelian. Sedangkan yang kedua adalah perilaku yang tak tampak, misalnya persepsi, ingatan terhadap informasi, dan perasaan kepemilikan oleh konsumen. 2.7 Mempengaruhi Perilaku Konsumen Menurut Kotler (2005, pp202-203), titik tolak untuk memahami perilaku pembeli adalah model rangsangan tanggapan (stimulus - respond model) seperti yang ditunjukkan oleh gambar berikut : 39 Rangsangan Rangsangan Cili-clrl Proses kepubJsan Jain pembeli pembell Keputusan pembell pemasaran masalah Ha1ga Teknologl Saluran Po/itik Pemillhan alternatif Budaya Keputusan pembelian pemasaran produk Pencarian informasi Pemlllhan merek pambellan Promosl Gambar 2.5 Model Perilaku Pembeli Sumber : Kotler (2005,p203) Rangsangan pemasaran dan lingkungan rilasuk ke kesadaran Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusannya pembeli. akan menimbulkan keputusan pembelian tertentu. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi pada kesadaran pembeli sejak masuknya rangsangan dari luar hingga munculnya keputusan pembelian. Menurut Kotler (2005, pp203-218), perilaku pembelian konsumen ini dipengaruhi oleh : • Faktor budaya Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling dasar. Masing masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. 40 • Faktor sosial Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor- faktor sosial : Kelompok acuan Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan kelompok keanggotaan. Beberapa kelompok keanggotaan merupakan kelompok primer, seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja, yang berinteraksi dengan seseorang secara terus - menerus dan informal. Orang juga menjadi anggota kelompok sekunder, seperti kelompok keagamaan, profesi, dan asosiasi perdagangan, yang cenderung lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin. Orang sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka sekurang - kurangnya melalui tiga cara. Kelompok acuan membuat seseorarig menjalani perilaku dan gaya hidup baru, dan mempengaruhi perilaku serta konsep pribadi seseorang, kelompok acuan menuntut orang supaya mengikuti kebiasaan kelompok sehingga dapat mempengaruhi pilihan seseorang akan produk dan merek aktual. Orang juga dipengaruhi oleh berbagai kelompok diluar kelompok mereka. Kelompok aspirasi adalah kelompok yang ingin dimasuki seseorang; kelompok dissosiasi adalah kelompok yang nilai atau perilakunya ditolak oleh seseorang. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok acuan para pelanggan mereka. Namun, tingkat pengaruh kelompok acuan terhadap produk dan merek adalah berbeda - beda. Pemimpin opini (Opinion Leadef) adalah orang yang komunikasi informalnya atas produk dapat memberikan saran 41 atau informasi tentang produk atau jenis produk tertentu,seperti merek apa yang terbaik atau apa manfaat produk tertentu. Para pemasar berusaha menjangkau para pemimpin opini dengan mengidentifikasi ciri - ciri demografis dan psikografis yang berkaitan dengan kepemimpinan opini, mengidentifikasi media yang dibaca oleh pemimpin opini, dan mengarahkan pesan iklan kepada pemimpin opini. Keluarga Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Kita dapat membedakan dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang. Dari orientasi seseorang mendapatkan orientasi atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri, dan cinta. Walaupun pembeli tersebut tidak lagi berinteraksi secara mendalam dengan orang tuanya, pengaruh orang tua terhadap perilaku pembeli dapat tetap signifikan. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari - hari adalah keluarga prokreasi, yaitu pasangan dan sejumlah anak seseorang. Para pemasar tertarik pada peran dan pengaruh relatif suami, istri, dan anak - anak pada pembelian beragam produk dan jasa. Peran itu sangat beragam untuk Negara dan kelas sosial yang berbeda. Peran dan status social Seseorang berpartisipasi ke dalam keluarga, klub, organisasi. banyak kelompok Kedudukan orang itu sepanjang dimasing hidupnya - masing kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan statusnya. Peran meliputi 42 kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing - masing peran menghasilkan status. • Faktor pribadi Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi : Usia dan tahap siklus hidup Orang membeli barang dan jasa berbeda - beda sepanjang hidupnya. Kebutuhan dan selera orang terhadap barang atau jasa berhubungan dengan usia. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga. Para pemasar sering memilih sejumlah kelompok berdasarkan siklus hidup sebagai pasar sasaran mereka. Para pemasar memberikan perhatian yang besar pada perubahan situasi hidup (bercerai, menduda/menjanda, kawin lagi) dan dampak situasi itu pada perilaku konsumsi. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang memiliki minat diatas rata - rata atas produk dan jasa mereka. Perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produknya pada kelompok pekerjaan tertentu. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang : penghasilan yang dapat dibelanjakan (level, kestabilan, pola waktunya), tabungan dan aktiva (termasuk persentase aktiva yang lancer dan liquid), utang, kemampuan untuk meminjam, dan sikap terhadap belanja atau menabung. Para pemasar barang yang peka terhadap harga terus - menerus memperhatikan kecenderungan penghasilan pribadi, tabungan, dan tingkat suku bunga. 43 Gaya hidup Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya. Para pemasar mencari hubungan antara produk mereka dengan kelompok gaya hidup. Kepribadian dan konsep diri Masing - masing orang memiliki karakteristik kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi perilaku pembeliannya. Yang dimaksud kepribadian adalah ciri bawaan psikologi manusia (human psychologic/ traits) yang terbedakan yang menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya. Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen. Gagasannya adalah bahwa merek juga mempunyai kepribadian, dan bahwa konsumen mungkin memilih merek yang kepribadiannya cocok dengan kepribadian dirinya. • Faktor psikologls Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologi utama : Motivasi Seseorang memiliki banyak kebutuhan be,tsifat biogenis; kebutuhan kebutuhan pada waktu tertentu. tersebut biologis seperti lapar, haus, tidak nyaman. Beberapa muncul dari tekanan Kebutuhan yang lain bersifat psikogenis; kebutuhan itu muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, Kebutuhan akan menjadi motif atau rasa jika ia didorong keanggotaan kelompok. hingga mencapai level intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan yang memadai untuk mendorong seseorang bertinda k. 44 Persepsi Seseorang yang termotivasi siap bertindak. Bagaimana tindakan sebenarnya seseorang yang termotivasi akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterprestasi masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi dapat sangat beragam antara individu satu dengan yang lain yang mengalami realitas yang sama. Pembelajaran Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil dari belajar. Ahli teori pembelajaran yakin bahwa pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan, dan penguatan. Keyakinan dan sikap Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya kemudian mempengaruhi perilaku pembelian mereka. 2.8 Analisis Multivariat Analisis multivariat dibutuhkan untuk mengetahui faktor penyebab timbulnya suatu masalah yang umumnya lebih dari satu faktor. Menurut Supranto (2004, p18) berdasarkan tujuan berikut. penelitian, analisis. multivariat dapat diklasifikasikan sebagai 45 Analisis Multivariat I Metode Dependensi Metode Interdepedensi I I Satu variabel Lebih darisatu Fokus pacta Fokus pacta tak bebas variabel tak bebas variabel objek - - Anova dan Ancova - - Analisis faktor - Analisis mancova Regresi klaster - - Korelasi berganda - Manova dan kanonikal Penskalaan multidimensi (diantaranya Analisis analisis diskriminan korespondens i) - Analisis konjoin . Gambar 2.6 Teknik Analisis Multivariat Sumber: Supranto (2004,p18) 2.8.1 Analisis Faktor Menurut Yamin dan Heri (2009, p179) analisis faktor adalah salah · satu keluarga analisis multivariat yang bertujuan untuk meringkas atau mereduksi variabel amatan secara keseluruhan menjadi beberapa variabel atau dimensi baru, akan tetapi variabel atau dimensi baru yang terbentuk tetap mampu merepresentasikan variabel utama. Dalam analisis faktor, dikenal dua pendekatan 46 utama, yaitu exploratory factor Exploratory factor analysis analysis dan confirmatory factor analysis. digunakan bila banyaknya faktor yang akan terbentuk tidak ditentukan terlebih dahulu. Sebaliknya confirmatory factor analysis digunakan apabila faktor yang terbentuk telah ditetapkan terlebih dahulu. 2.8.2 Analisis Klaster Istilah klaster berkenaan dengan objek - objek yang memiliki kemiripan. Dalam pemasaran internasional, negara - negara yang memiliki kemiripan dimasukkan ke dalam satu klaster. Analisis Klaster dapat dipakai dalam bidang apa saja. Namun, memang pemakaian teknik ini lebih familiar pada bidang pemasaran karena salah satu kegiatan yang dilakukan dalam pemasaran adalah pengelompokkan, yang disebut segmentasi pasar. Teknik ini dimasukkan dalam multivariat, akan tetapi, konsep variat (variate) dalam teknik ini berbeda dari konsep variat teknik - teknik multivariat lainnya. Kalau pada teknik - teknik lain variat diartikan sebagai kombinasi linier berbagai variabel, dalam analisis klaster, variat diartikan sebagai sejumlah variabel -yang dianggap sebagai karakteristik- yang dipakai untuk membandingkan sebuah objek dengan objek lainnya. Jadi, dalam analisis klaster, tidak dilakukan pencarian nilai variat secara empiris sebagaimana pada teknik- teknik multivariat lainnya. Analisis klaster (cluster analysis). Menurut Hair, Anderson, Tatham, Black (1995) yang dikutip oleh Yamin dan Heri (2009, p196), analisis kluster adalah tehnik untuk mengelompokkan individu atau objek menjadi beberapa kelompok tertentu dimana setiap objek yang berada dalam kluster yang sama mempunyai kemiripan satu dengan yang lain dibanding dengan anggota kluster lain. Secara khusus, tujuan analisis kluster adalah untuk mengklasifikasikan entitas sampel (individu atau objek) menjadi sejumlah kecil kelompok khusus yang didasarkan pada kemiripan 47 antarentitas. Analisis kluster umumnya membutuhkan dua tahapan. Pertama, mengukur kemiripan atau asosiasi diantara entitas untuk menentukan berapa banyak kelompok yang akan dipakai pada sampel. Kedua, memprofilkan orang atau variabel untuk menentukan posisinya. 2.9 Kerangka Pemikiran Layanan Internet Blackberry ·---------- -----------I • : Analisis Faktor --------: , Faktor- faktor manfaat (benefit segmentation) •----------I I ' ' ' Analisis Crosstabu!ation dan Chi-Square I ·-----------------, ' , !_ : ------------ , : Demografis Psikografis Preferensi I Mengetahui hasil karakteristik segmen dan target pasar Rekomendasi I J I Pre - 1 , I Kuesioner : • -----------------: Perilaku -I Ana!isis cluster Gambar 2.7 Kerangka Pemikiran