ISOLASI DAN PENGUJIAN AKTIVITAS ENZIM PROTEASE MIKROBA DARI TERASI ASAL TAMBAKLOROK KOTA SEMARANG Lina Herlina Nana Kariada, Ibnul Mubarok Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang Penelitian Terapan Sumber Dana DIPA PNBP Universitas Negeri Semarang Tahun 2011 Mutu terasi sangat dipengaruhi oleh mutu bahan baku, cara pengolahan, dan penanganan produk akhir. Selama fermentasi protein akan terhidrolisis menjadi turunannya oleh enzim proteolitik yang terdapat dalam daging atau jeroan ikan atau oleh enzim yang dihasilkan oleh mikroba. Jenis mikroba yang tumbuh selama fermentasi akan sangat mempengaruhi mutu terasi yang dihasilkan. Bakteri terutama berperan dalam pembentukan cita rasa dan aroma terasi yang khas. Selama proses fermentasi akan terjadi aktivitas enzim protease, lipase dan amilase yang diproduksi oleh mikroba yang berperan dalam proses fermentasi yang bersangkutan. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui mikroba yang terdapat pada terasi yang diproduksi di Tambaklorok Kota Semarang serta aktivitas enzim protease bakteri hasil isolasi dari terasi yang diproduksi di Tambaklorok Kota Semarang. Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu tahap pertama isolasi mikroba serta identifikasi mikroba, tahap kedua pengujian aktivitas protease dari mikroba yang diperoleh dari hasil isolasi. Dalam penelitian ini terasi yang diambil berasal dari home industri terasi tambaklorok kota semarang. Daerah Tambaklorok merupakan wilayah dimana 50% penduduknya bekerja sebagai nelayan, terdapat 10 home industri pembuatan tersi degan skala kecil dan pembuatannya masih tradisional..Sampel terasi dalam penelitia ini diambil dari 10 pembuat terasi tradisional di Tambakloro kota Semarang dengan bahan baku sebagian besar dari rebon basah maupun kering. Berdasarkan hasil isolasi mikroba terasi dari Tambakloro kota semarang jumlah bakteri yang diperoleh lebih banyak dibandingkan jamur hal ini karena yang berperan di dalam pembuatan terasi adalah bakteri, sedangkan jamur tidak langsung berperan dalam pembuatan terasi tetapi adanya jamur dapat bermanfaat karena dapat menghasilkan antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri iv pathogen . Beragamnya jenis mikroorganisme yang terlibat di dalam proses fermentasi maka beragam pula jenis metabolit yang terkandung di dalamnya. Beragamnya jenis mikroorganisme yang terlibat dalam proses fermentasi secara tradisional menyebakan terbentuknya metabolit yang tidak terkendali. Penambahan kultur bakteri asam laktat dalam proses fermentasi dapat dikendalikan. Bakteri proteolitik dari jenis micrococci diperlukan pada saat awal fermentasi untuk proses hidrolisis protein. Hasil isolasi dan identifikasi mikroba dalam terasi antara lain Bacillus sp, Pseudomonas fluorescens, Staphylococcus sp, dan Serratia marcescens, Scharomycetes sp, Aspergiluus sp. Adanya aktivitas protease menandakan bahwa terjadi penguraian \protein menjadi asam amino hal ini karena bahan baku dalam pembuatan terasi adalah udang/ rebon yang mempunyai kandungan protein yang tinggi. Di dalam terasi selain kandungan protein terdapat lemak dan karbohidrat sehingga mikroba yang tidak memiliki aktivitas protease menguraikan mampu tumbuh dalam terasi karena dapat menguraikan bahan organik selain protein. 68 Abstrak Hasil Penelitian 2011