Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah mempunyai sifat – sifat teknis yang sangat bervariasi. Dalam bidang teknik sipil tanah mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai pendukung kekuatan suatu struktur, salah satunya sebagai pendukung struktur jalan. Tidak semua jenis tanah mempunyai sifat yang sama karena dipengaruhi oleh keadaan geografis suatu tempat, ada tanah yang memiliki kekuatan dukung yang baik dan ada pula tanah yang memiliki kekuatan dukung yang kurang baik. Apabila ada tanah yang kurang baik dalam kekuatan daya dukungnya maka tanah tersebut dapat di stabilisasi agar menjadi tanah yang lebih baik. Metode stabilisasi tanah pada saat ini sering digunakan untuk pekerjaan jalan. Stabilisasi dipergunakan jika tanah tersebut memiliki nilai pengembangan dan nilai penyusutan yang besar sehingga tidak baik untuk subgrade jalan. Stabilisasi dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu metode mekanis dan metode kimiawi. Metode mekanis yaitu penambahan kekuatan atau daya dukung tanah dengan cara mengatur gradasi tanahnya sedangkan metode kimiawi yaitu usaha untuk mendapatkan tanah dasar yang lebih stabil dengan menggunakan bahan campur (stabilizing agent). Bahan stabilisasi yang umum digunakan yaitu kapur, semen dan fly ash. Untuk mendesain daya dukung pondasi syarat yang harus dipenuhi yaitu harus stabil terhadap penurunan. Untuk tanah lempung biasanya mendesain penurunan konsolidasi menggunakan metode pendekatan 2:1, dalam I-1 Bab I Pendahuluan perhitungannya dibutuhkan data-data yang harus diketahui seperti: nilai Compression Index (Cc), Recompression Index (Cr), Preconsolidation Pressure (Pc) dan Void Ratio (e0). Nilai-nilai tersebut merupakan parameter-parameter dari hasil pengujian konsolidasi, oleh karena itu dibutuhkannya melakukan pengujian ini. Pada tanah yang distabilisasi dengan menggunakan bahan campur (misalnya: kapur, semen dan fly ash) jarang ditemukan penelitian tentang pengujian konsolidasi, banyak peneliti lainnya hanya melakukan pengujian indeks propertis dan engineering propertis tanpa melakukan pengujian konsolidasi. Padahal dari parameter – parameter hasil uji konsolidasi sangat dibutuhkan untuk mendesain suatu pondasi. Di proyek pembangunan dan pengembangan jalan di daerah Muara Teweh – Puruk Cahu banyak ditemukan titik-titik kerusakan, dimana banyak dijumpai umur jalan yang tidak lama sehingga belum mencapai umur pakai yang direncanakan. Pada tanah ini sudah ada beberapa penelitian tentang stabilisasi tanah baik dengan menggunakan semen maupun kapur yang dilakukan oleh Rahman, H.M (2012) dan Hidayanti, N (2012) tetapi belum melakukan pengujian konsolidasi. Permasalahan yang telah diuraikan tersebut yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian uji konsolidasi sehingga dapat melengkapi penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahman, H.M (2012) dan Hidayanti, N (2012) yang melakukan penelitian tentang stabilitas tanah dari lokasi yang sama dengan kapur maupun semen. I-2 Bab I Pendahuluan 1.2 Perumusan Masalah Perumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Pada penelitian tentang stabilitas tanah banyak yang tidak melakukan pengujian sifat teknis penurunan konsolidasi, yang diperlukan untuk mendapatkan Compression Index (Cc), Recompression Index (Cr), Preconsolidation Pressure (Pc), dan Void Ratio (e0) yang dibutuhkan dalam mendesain pondasi baik sebagai subrade jalan maupun pondasi lainnya. 2. Penelitian ini dilakukan untuk melengkapi penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahman, H.M (2012) dan Hidayanti, N (2012) yang melakukan penelitian tentang stabilitas tanah dari lokasi yang sama dengan kapur maupun semen. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian tentang perilaku stabilitas tanah pada ruas jalan Muara Teweh – Puruk Cahu adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui sifat mekanis tanah asli yang berupa parameter uji konsolidasi, yaitu: Compression Index (Cc), Recompression Index (Cr), Preconsolidation Pressure (Pc) dan Void Ratio (e0). 2. Melakukan pengujian konsolidasi pada tanah yang distabilisasi dengan 2 cara pencampuran, yaitu: dengan kapur 3%, 5%, dan 7% dari berat tanah. dengan semen 1%, 3%, 5%, dan 7% dari berat tanah. I-3 Bab I Pendahuluan 1.4 Batasan Masalah Pembatasan masalah yang dibahas dalam penulisan ini perlu dilakukan agar dalam penulisan tidak keluar dari inti permasalahan serta menghindari meluasnya penulisan. Adapun pembatasan masalah yang dilakukan yaitu : 1) Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Mercu Buana. 2) Sampel tanah asli diambil dari Muara Teweh – Puruk Cahu dalam keadaan terganggu (disturb), dengan kondisi sempel kering udara. 3) Kapur yang digunakan merupakan jenis kapur padam Ca(OH)2. 4) Semen yang digunakan semen portland Tiga Roda jenis I. 5) Penelitian ini adalah penelitian perbaikan tanah yang dibatasi hanya pada uji konsolidasi tanah yang distabilitas dengan 2 cara pencampuran, yaitu: dengan kapur 3%, 5%, dan 7% dari berat tanah. dengan semen 1%, 3%, 5%, dan 7% dari berat tanah. 6) Uji laboratorium yang dilakukan yaitu pengujian konsolidasi dengan alat uji oedometer. 7) Proses pemeraman 14 hari. I-4 Bab I Pendahuluan 1.5 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Membahas tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Membahas tentang semua rujukan atau literatur yang termuat dalam penelitian tersebut dan berisikan teori, peraturan, serta batasan-batasan yang menimbulkan gagasan yang mendasari penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berisi diagram alir penelitian (tahapan) atau rangka kerja yang akan dilakukan beserta uraian-uraian dari kerangka kerja tersebut. BAB IV HASIL PENELITIAN Berisikan pengolahan data / perancangan / pembahasan dan analisis dari hasil pengujian tanah tersebut. BAB V PENUTUP Berisi simpulan pokok dari keseluruhan penelitian dan saran yang akan diberikan guna penelitian atau pengembangan lebih lanjut. Serta daftar pustaka dan lampiran-lampiran dan lembar asistensi. I-5