Identitas Budaya Sunda dalam Iklan Politik NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi Oleh: RIKHI SUTRISNO L 100090157 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 2 ABSTRAK Rikhi Sutrisno, L100090157, Representasi Identitas Budaya Sunda dalam Iklan (Analisis Semiotika Iklan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Periode 2013-2018 Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar), Skripsi, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Informatika, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013. Iklan merupakan pesan-pesan dengan menggunakan proses komunikasi yang bersifat persuasif, yang bertujuan untuk memasarkan produk kepada publik. Selain itu, iklan juga dapat berfungsi untuk menyampaikan pesan-pesan politik, atau sering disebut dengan iklan politik.Salah satu iklan politik yang beberapa waktu silam muncul adalah iklan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat periode 2013-2018 Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar.Peneliti memilih tema iklan tersebut sebagai bahan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana representasi identitas budaya sunda yang terdapat pada iklan politik pasangan tersebut.Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika, yaitu pendekatan yang bertujuan untuk mengkaji sebuah iklan dari perspektif semiotika dan untuk membedakan sistem dalam iklan dengan menggunakan sistem tanda yang terdiri dari lambang. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan observasi, yaitu dengan cara mengamati materi-materi yang terkandung pada iklan. Pada poin yang terakhir, peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa identitas budaya mampu dipresentasikan melalui penggunaan bahasa sunda, artefak sebagai perwujudan fisik dari identitas budaya, dan ikon budaya. Kata kunci :Semiotika, Identitas Budaya Sunda, Iklan Calon Gubernur Jawa Barat 13 produk A. Latar Belakang melainkan Sebuah produk tidak dapat meminta elemen tersebut diibartkan seperti mutualisme. semata-mata dukungan suara dari Semakin majunya jaman hal itu yang paling persuasif, iklan juga tidak menutup kemungkinan bahwa budaya lokal akan terkikis diakui sebagai alat yang paling dengan adanya penyebaran budaya efektif untuk memasarkan produk populer melalui media dan membuat (Jefkins, 1997:2). identitas yang menjadi ciri khas Sebuah iklan akan berhasil sebuah daerah semakin tergerus. jika pesan yang terdapat di dalamnya Pesan dan tema iklan politik yang mudah diingat oleh para calon baik mudah diingat oleh masyarakat, pembeli potensial. Selain itu, iklan sehingga besar kemungkinan mereka juga dapat berfungsi sebagai alat akan memberikan suaranya kepada untuk berkomunikasi di ranah publik, calon pemimpinya yang dihasung tak terkecuali di ranah politik yang oleh partai politik atau independen. dikemas dalam iklan politik. Iklan Seperti halnya pada Pilkada Jawa politik tidak termasuk dalam kategori komersial hanya jasa, masyarakat. Iklan merupakan pesan-pesan penjualan iklan maupun bertujuan untuk menarik simpati dan dipisahkan dengan iklan. Kedua simbiosis barang maupun Barat yang sudah dilakukan beberapa iklan bulan yang lalu. layanan masyarakat. Banyak Hal itu dikarenakan iklan tema iklan yang diangkat oleh masing-masing calon politik tidak bertujuan untuk menjual 24 Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa mulai dari versi “Kuis”, versi “Dicky Barat, seperti pasangan Rieke Diah Chandra”, versi “Didi Petet”, versi Pitaloka dan Tenten Masduki yang “Berdoa” dan versi “Oni Kabayan” memilih (Jokowi) dengan durasi waktu berbeda-beda. sebagai aktor dalam iklan politiknya, Sebagian besar versi iklan tersebut yang telah terbukti berhasil dengan memperlihatkan unsur budaya Sunda program-programnya sehingga bisa sebagai ciri khas yang dimilikinya menarik minat masyarakat untuk dan dapat membedakan dengan iklan memilihnya. Selain itu, pasangan politik dari pasangan lainnya. Ahmad Joko Widodo Heryawan dan Deddy Salah satu unsur budaya Mizwar juga tidak mau kalah dengan Sunda yang terdapat dalam iklan pasangan lainnya. Ahmad Heryawan politik adalah Gubernur incumbent atau Heryawan-Deddy petahana dilihat dari bahasa dan pakaian yang yang tentunya sudah dari pasangan Ahmad Mizwar mempunyai kedekatan lebih dengan digunakan. masyarakat dibanding pasangan yang Heryawan lain. mampu memenangkan Pilkada Jawa Dalam Pilkada Jawa Barat Pasangan dapat dan Deddy Ahmad Mizwar Barat periode 2013-2018 dengan periode 2013-2018 ini, sosok yang perolehan suara 6.515.313 atau akrab disapa Aher itu menggandeng 32,39%. Identitas budaya dapat Deddy Mizwar sebagai calon Wakil dikatakan sebagai rasa kepemilikan Gubernurnya. Ada berbagai versi seseorang terhadap budaya atau etnik iklan yang dibuat oleh pasangan ini, di daerah asalnya. 53 Dalam melakukan penelitian ini, peneliti akan pendekatan menggunakan semiotik menganalisis iklan Semiotikadalah suatu metode analisis tanda. Tanda seperangkat Merujuk untuk ilmu atau untuk adalah Wakil Gubernur Jawa Barat Periode 2013-2018 Ahmad Heryawan-Deddy jalan di dunia ini, di tengah – tengah bersama – Mizwar. sama D. Tinjauan Pustaka manusia (Sobur, 2004;15). Teori B. Rumusan masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah disampaiakan sebagai berikut Bagaimana tanda-tanda pertama yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah teori komunikasi massa. Sebagai mana diatas, peneliti merumuskan masalah penelitian Representasi dalam IklanCalon Gubernur dan yang dipakai dalam dan mengetahui tanda-tanda Identitas Budaya Sunda rangka upaya berusaha mencapai manusia perumusan dicapai dalam penelitian ini adalah mengkaji tanda pada masalah maka Tujuan yang ingin tersebut. untuk – C. Tujuan Penelitian dikemukakan : oleh (2005)komunikasi Identitas komunikasi Budaya Sunda yang dipresentasikan Mulyana massa yang adalah menggunakan media massa, baik cetak maupun dalam IklanCalon Gubernur dan elektronik, yang dikelola oleh suatu Wakil Gubernur Jawa Barat Periode lembaga 2013-2018 Ahmad Heryawan-Deddy atau dilembagakan, Mizwar? 64 orang yang yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang fungsi yang lainnya. Hal itu terjadi, tersebar dibanyak tempat, anonim, karena masyarakat masih menjadikan dan hiterogen. televisi sebagai media hiburan. Semua komunikasi tingkatan tentunya 3) Transmisi Budaya dalam Transmisi budaya merupakan mempunyai salah satu fungsi komunikasi yang fungsi masing-masing. Begitu juga dengan komunikasi mempunyai massa fungsi paling yang transmisi tidak bisa dielakan selalu hadir dalam berbagai komunikasi yang 1) Informasi mempunyai Fungsi informasi merupakan komunikasi berita-berita pada 4) Pengawasan massa Bagi komponenya dalam fungsi informasi adalah dampak penerimaan individu. fungsi paling penting yang terdapat ini meskipun budaya paling sedikit dibicarakan diantaranya adalah : dalam luas, massa yang Laswell, komunikasi mempunyai fungsi pengawasan. Artinya, menunjukan disajikan. Iklan pun dalam beberapa pengumpulan hal juga memiliki fungsi memberikan informasi fungsi informasi disamping fungsi- dan mengenai penyebaran kejadian- kejadian yang ada disekitar kita. fungsi yang lain. Fungsi pengawasan dibagi menjadi 2) Hiburan dua, yaitu pengawasan peringatan Fungsi hiburan untuk media dan pengawasan instrumental. elektronik menduduki posisi yang paling tinggi dibandingkan fungsi- 57 4) Korelasi Fungsi dimaksud dapat korelasi adalah fungsi dipisahkan, tetapi terjalin yang secara konten. Apalagi, media massa yang merupakan alat utama di dalam menghubungkan bagian-bagian dari transmisi masyarakat tingkatan tersebut. Dalam tingkatan agar sesuai dengan budaya pada lingkunganya. Erat kaitanya dengan kontemporer, media fungsi media memperkuat konsensus sebagai penghubung antara berbagai masyarakat. Kemampuan komponen membimbing transmisi ini adalah peran masyarakat (Nurudin, 2009;66-82). kedua massa nilai ini budaya sebagai fungsi media massa dan Teori yang kedua digunakan seluruh lembaga pendidikan. oleh penulis adalah identitas budaya Sedangkan, secara historis manusia dalam media massa. Samovar & dkk telah (2010: 184) mendefinisikan Identitas menambahkan pengalaman baru dari budaya sekarang untuk membimbingnya ke adalah identifikasi dari perilaku simbolis verbal dan nonverbal yang memiliki arti dapat melewati atau masa depan (Nurudin, 2009;75). dan Teori selanjutnya, yang dibagikan di antara kelompok yang digunakan adalah iklan politik. iklan memiliki rasa saling memiliki dan politik tidak bertujuan untuk menjual membagi tradisi, warisan, bahasa, produk barang maupun jasa. Akan norma-norma yang sama, identitas tetapi budaya merupakan kontruksi sosial. bertujuan untuk meminta dukungan Dua tingkat tersebut tidak iklan ini semata-mata suara dari masyarakat karena pada 86 umumnya iklan politik muncul disaat yaitu dengan menggunakan beberapa menjelang penelitian terdahulu sebagai acuan pemilu atau saat kampanye (Bungin, 2008; 111). Iklan penulis politik merupakan segala bentuk penelitian ini. macam promosi yang berkaitan dalam menyelesaikan E. Metode penelitian dengan kegiatan politik. Teori yang Metode keempat prosedur digunakan adalah semiotika dalam upaya iklan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis semiotika yang pertama, yaitu semiotika komunikasi. Hal itu dikarenakan juga jawaban atas atau memperoleh permasalahan digunakan rangkain untuk dan simbol dan tanda.Pada semiotika iklan simbol dan tanda digunakan untuk penyampaian pesan. tanda yang terdiri atas lambang. bahwa untuk dalam menginterpretasikan makna melalui untuk iklan dengan menggunakan sistem berpendapat informasi data mempresentasikan membedakan sistem dalam sebuah Sobur dilakukan mendapatkan yang mengkaji sebuah iklan dari perspektif dan yang adalah penelitian. Semiotika adalah metode semiotika komunikasi dapat digunakan untuk semiotika, penelitian Peneliti akan menitiberatkan pada pada semiotika struktural dengan dasarnya lambang yang digunakan pendekatan model analisis tektual dalam iklan terdiri dari dua jenis, Roland yaitu verbal dan non verbal. Teori Bathes. menekankan terakhir adalah penelitian terdahulu pada Peneliti juga pendiskripsian makna yang terkandung dalam tanda97 tanda yang digunakan dalam iklan dan Wakil Gubernur Jawa Barat dengan analisis semiotika model periode Roland Bathes pada level satu, yaitu Heryawan-Deddy denotasi, konotasi, dan mitos. bahwa 2013-2018 Ahmad Mizwar sesunggunya adalah iklan telah berperan serta dalam menanamkan F. Hasil Penelitian dan mengenalkan budaya Sunda. Penelitian ini akan memberikan gambaran tentang Melalui isi dari iklan tersebut serta bagaimana bagaimana identitas budaya pada iklan calon proses komunikasinya dilangsungkan. Iklan calon Gubernur Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa dan Wakil Gubernur Jawa Barat Barat periode 2013-2018 Ahmad periode Heryawan-Deddy Mizwar. Identitas 2013-2018 Ahmad Heryawan-Deddy budaya sendiri adalah identifikasi memberikan dari perilaku simbolis verbal dan Mizwar gambaran mengenai identitas budaya Sunda. non-verbal yang memiliki arti dan Konten-konten dibagikan di antara kelompok yang terkandung memiliki rasa saling memiliki dan dalam yang sebuah iklan bertujuan untuk menciptakan adanya membagi tradisi, warisan, bahasa, pemilih potensial bagi pasangan yang norma-norma yang sama, identitas sedang diiklankan.Dengan demikian budaya merupakan kontruksi sosial mereka (Samovar & dkk, 2010; 184). telah melakukan sebuah konstruksi keadaan yang mampu Apa yang ditemukan peneliti memikat para calon pemilih. Melalui dalam kajian mengenai identitas apa yang ditampilkan dalam iklan budaya dalam iklan calon Gubernur 8 10 identitas budaya dikemas dalam yang terjadi adalah sebuah keharusan penggunaan tanda verbal melalui bagi konsumen untuk mengkonsumsi bahasa yang digunakan dan tanda produk tersebut. Agar kemudian ia non verbal melalui aksesoris dan dapat menjadi salah satu bagian dari penokohan. apa yang telah dikonstruksikan oleh Dengan terbukti jitu strategi tersebut, media, serta tidak terkecuali dengan pasangan Ahmad adanya konstruksi mengenai identitas Heryawan-Deddy Mizwar mampu budaya. meraih kemenangan dalam pilkada G. Kesimpulan & Saran Jawa Barat dengan perolehan suara 6.515.313 atau 32,39%. 1. Kesimpulan Selain Iklan calon Gubernur dan memenangkan pilkada Jawa Barat Wakil Gubernur Jawa Barat periode melalui iklan yang mereka tawarkan mampu kembali 2013-2018 Ahmad Heryawan-Deddy mengingatkan Mizwar yang berjumlah lima versi, khususnya masyarakat Jawa Barat dalam masih banyak budaya-budaya yang dilakukan oleh peneliti pada korpus- Artinya bahwa ketika sebuah korpus yang terdapat dalam lima tentang versi dalam Iklan calon Gubernur bagaimana sebuah produk dapat memberikan dampak iklan budaya. Dengan analisis yang telah mereka tinggalkan. mengkonstruksikan ini mengkonstruksikan sebuah identitas belum mereka ketahui ataupun sudah iklan penelitian dan Wakil Gubernur Jawa Barat mengenai periode kedekatan hubungan sosial, maka 2013-2018 Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar .Dengan 9 11 menggunakan semiotika model Roland analisis Barthes yang sarung, kalung totopong yang serta mampu merepresentasikan sebuah identitas mempresentasikan budaya. kebudayaan Jawa Barat. Maka kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini 3) Identitas digambarkan adalah sebagai berikut: 1) Representasi budaya melaluiikon tokoh-tokoh dikontruksikan masyarakat, dimana dengan penggunaan bahasa mereka mempunyaiandil Sunda yang mencerminkan dan pengaruh besar dari daerah budaya dari Jawa Barat dan tersebut. mampu untuk membedakan Didi budaya yang satu dengan Dicky Chandra, Petet, dan Kabayan budaya yang lain. mereka Artefak dapat dikemas dalam berbagai bentuk, seperti mulai dari memang 2. Saran dapat menjadi ciri khas dari tertentu. bertiga bahwa ikon Jawa Barat. sebuah identitas budaya dan daerah-daerah Oni mampu mempresentasikan salah satuperwujudan fisik dari penggunaan juga budaya yang dihasung oleh identitas 2) Artefakmenjadi budaya Pada penelitian mengenai identitas budayaini masih sangat rentan subjektifitas. menutup pakaian, interpretasi 10 12 Maka kemungkinan setiap orang tidak bahwa akan berbeda dalam memandang sebuah menjadi budaya, khusunya mengenai identitas iklan-iklan budaya. Di sisi lain penelitian ini lainnya. Mengingat pada masih jauh dari kesempurnaan dan tahun memiliki banyak kekurangan. Untuk memasuki tahun politik itu, peneliti memiliki saran yang karena ditujukan untuk semua kalangan pemilihan umum mulai yang dari pemilihan anggota berkaitan serta memiliki karenanya, adanya meraih banyak pengembangan- suara semata PERSANTUNAN tersebut 1. Drs. Joko Sutarso, M.Si Selaku dosen pembimbing I datang. Baik dari segi 2. Palupi, MA (NewMed&Soc.) sudut pandang mengenai Selaku pembimbing II metode maupun dari segi kajian teori. 2. Iklan politik bertemakan budaya ada kebudayaannya. bagi penelitian yang akan identitas akan akan tetapi juga melestarikan Oleh diharapkan pengembangan 2014 diharapkan tidak hanya identitas budaya ini masih pengembangan. politik Presiden. Para elit politik mengenai memerlukan pada DPRD, DPR RI sampai sangkut-paut dengan penelitian ini: 1. Penelitian rujukan bisa 13 11 Daftar Pustaka Bungin, Prof. Dr. H. M. Burhan, S. Sos, M. Si. 2008. Kontruksi Sosial Media Massa. Kencana Prenada Media Grup. Jakarta Jefklin, Frank. 1997. Periklanan. Airlangga. Jakarta Mulyana, Prof. Dr. Deddy, MA., Ph. D. 2009. Ilmu Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Nurudin, M. Si. 2009. Pengantar Komunikasi Massa.PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta Samovar, Larry & dkk. 2010. Komunikasi Lintas Budaya. Salemba Humanika. Jakarta Sobur, Drs. Alex, M. Si. 2004. Semiotika Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung 14 12