[ PURI MANSION apartment]

advertisement
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
BAB III
MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK
3.1 Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara
umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada (tenaga kerja, dana,
material, metode dan alat) pada suatu proyek pembangunan sedemikian rupa
secara efisien dan efektif sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan persyaratan
( specification ) biaya dan waktu yang direncanakan.
Pada proyek Puri Mansion Apartement ruang lingkup pekerjaan yang
termasuk didalam paket pekerjaan ini, sesuai dengan gambar-gambar dan
spesifikasi teknis, secara umum meliputi pekerjaan tanah, pekerjaan struktur
(kecuali pondasi Bore Pile dan Capping Beam), lantai basement sampai dengan
lantai atap (Roof Floor), pekerjaan arsitektur dasar (antara lain dinding bata
ringan, pelapis dinding, pelapis lantai, sanitasi air, dan lain sebagainya). Pada
proyek Puri Mansion Apartement, tanggal mulai pelaksanaan pekerjaan dimulai
pada tanggal 11 Mei 2015 yang dituangkan dalam kontrak dan berakhir sampai
dengan tanggal 23 November 2016. Seluruh pekerjaan dengan total waktu
pelaksanaan 562 (lima ratus enam puluh dua) hari kalender harus diserahkan
kepada pemberi tugas.
Pekerjaan tersebut terdiri dari :
a. Pekerjaan 1
: Tower – A harus selesai tanggal 12 Agustus 2016
b. Pekerjaan 2
: Tower – B harus selesai tanggal 20 September 2016
III - 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
c. Pekerjaan 3
: Tower D harus selesai tanggal 14 Oktober 2016
d. Pekerjaan4
: Tower – C harus selesai tanggal 11 Oktober 2016
e. Pekerjaan 5
: Podium – A harus selesai tanggal 23 November 2016
Manajemen proyek mempunyai ruang lingkup yang luas, karena mencakup
tahapan kegiatan awal pelaksanaan pekerjaan sampai dengan akhir pelaksanaan
yang berupa hasil pembangunan. Fungsi dasar manajemen proyek terdiri dari
pengelolaan-pengelolaan lingkup kerja, waktu, biaya, dan mutu. Pengelolaan
aspek-aspek tersebut dengan benar merupakan kunci keberhasilan dalam
penyelenggaraan suatu proyek.
Adapun definisi lain dari manajemen proyek yaitu, sebagai berikut:
a. Pengertian manajemen proyek menurut H. Kerzner, manajemen proyek
adalah
merencanakan,
menyusun
organisasi,
memimpin
dan
mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka
pendek yang telah ditentukan, lebih jauh lagi manajemen proyek
menggunakan pendekatan hierarki vertikal dan horizontal.
b. Pengertian manajemen proyek menurut Olson (2003;16), manajemen
proyek adalah aplikasi sumber daya yang mencakup pengetahuan,
peralatan, dan teknik untuk merancang aktivitas proyek dan kebutuhan
proyek
c. Pengertian manajemen proyek menurut Schwalbe (2004;8) manajemen
proyek merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan (knowledges),
III - 2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
keterampilan (skills), alat (tools), dan teknik (techniques) dalam aktifitasaktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan proyek
d. Pengertian manajemen proyek menurut Wuflram I. Ervianto (2003:19),
manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,
dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) sampai selesainya proyek
untuk menjamin biaya proyek dilaksanakan tepat waktu, tepat biaya, dan
tepat mutu.
Dengan adanya manajemen proyek maka akan terlihat batasan mengenai
tugas, wewenang dan tanggung jawab dari pihak-pihak yang terlibat dalam proyek
baik langsung maupun tidak langsung, sehingga tidak akan terjadi adanya tugas
dan tanggung jawab yang dilakukan secara bersamaan.
Hubungan keseluruhan antara owner (PT. Agung Sedayu Group), konsultan,
perencana, manajemen konstruksi (PT. Citra Abadi Mandiri), kontraktor (PT.
Totalindo Eka Persada), dan subkontraktor dimaksudkan agar terdapat suatu
keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Hubungan kerja antara owner,
konsultan, perencana, kontraktor, manajemen konstruksi, dan sub kontraktor
adalah
a. Hubungan ikatan kontrak kerja
b. Kontraktor melaksanakan pekerjaan proyek, kemudian menyerahkan hasil
pekerjaannya kepada owner
c. Owner membayar biaya pelaksanaan dan jasa konstruksi kepada
kontraktor
d. Konsultan perencana memberikan hasil rancangannya kepada owner.
III - 3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
e. Owner memberikan imbalan jasa kepada konsultan perencana
f. Konsultan manajemen konstruksi (MK) memberikan pengendalian teknis
pelaksanaan proyek.
Secara umum tahapan proyek konstruksi di bagi menjadi empat bagian yaitu
perencanaan
(planning),
pengorganisasian
(organizing),
pelaksanaan
(actualing),dan pengawasan (controlling).
1. Tahapan perencanaan (Planning)
Tahapan perencanaan (planning) merupakan tahapan yang meliputi
persyaratan teknis dari bangunan, seperti pembuatan gambar perencanaan (soft
drawing) dengan lengkap sesuai dengan standar teknis yang sudah ditentukan dan
menentukan metode-metode pelaksanaan konstruksi. Tahapan perencanaan ini
dapat diaplikasikan dengan cara menentukan metode pelaksanaan dari suatu
bangunan proyek konstruksi tersebut sehingga semua pekerjaan yang sudah
direncankan mampu dijalankan sesuai dengan rencana yang sudah dibuat.
Tindakan perencanaan proyek meliputi:
a.
Menetapkan tujuan dan sasaran proyek
b.
Menganalisis kendala dan risiko yang mungkin terjadi untuk seluruh
proyek ataupun per bagian dari rencana
c.
Menetapkan penggunaan sumber daya
d.
Menyusun rencana induk jangka panjang dan pendek
e.
Menyumbangkan strategi dan prosedur operasi
f.
Menyiapkan pendanaan serta standar kualitas yang di harapkan
III - 4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
g.
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
Menentukan metode dan aspek-aspek teknik yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Manfaat fungsi perencanaan tersebut adalah sebagai alat pengawas
ataupun pengendali kegiatan, atau pedoman pelaksana kegiatan, serta sarana
untuk memilih dan menetapkan kegiatan yang diperlukan.
Secara fungsional, perencanaan dalam manajemen proyek antara lain:
a.
Menentukan sasaran proyek tersebut (sesuai dengan tahapan proyek).
b.
Menentukan kendala dan kepentingan relatif dari tiap-tiap kendala.
c.
Menentukan cara / metode yang mungkin ada.
d.
Telaah kembali yang layak untuk mencapai sasaran.
2. Tahapan pengorganisasian (organizing)
Tahapan pengorganisasian merupakan tahapan kegiatan yang berfungsi
mengatur dan menyusun struktur organisasi yang akan di buat untuk
melaksanankan fungsi dan tanggung jawabnya pada kegiatan proyek konstruksi
dan mampu mengatur hubungan kerja diantara struktur-struktur organisasi.
Pengorganisasian juga dapat diartikan sebagai kegiatan pembagian tugas-tugas
kepada para pihak yang terlibat aktivitas didalamnya, sesuai dengan kompetensi
sumber daya manusia yang dimiliki.
Pada umumnya, fungsi organisasi adalah mempersatukan kumpulan
kegiatan
manusia,
yang
mempunyai
pekerjaan
masing-masing,
saling
berhubungna satu sama lain dengan tata cara tertentu dan berintekrasi dengan
lingkungannya dalam rangka mendukung tercapainya tujuan.
III - 5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
Dalam pengorganisasian kegiatan
yang dilakukan
yakni
staffing
(penempatan staff) dan pemaduan segala sumber daya organisasi. Staffing sangat
penting dalam pengorganisasian, dengan penempatan sumber daya manusia yang
tepat pada tempatnya dalam organisasi, maka kelangsungan aktifitas organisasi
tersebut akan terjamin dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang sudah
direncanakan.
Tindakan organisasi, antara lain:
a.
Menentapkan daftar penugasan
b.
Menyusun lingkup kegiatan
c.
Menyusun struktur kegiatan
d.
Menyusun daftar personel organisasi beserta lingkup tugasnya
Organisasi merupakan pedoman pelaksanaan fungsi, yang di dalamnya
pembagian tugas dan hubungan tanggung jawab serta delegasi kewenangan
terlihat jelas. Fungsi pengorganisasian dan pengisian staf dalam manajemen
proyek antara lain sebagai berikut:
a.
Beban kerja yang lebih merata
b.
Dapat diketahui kemampuan yang harus dimiliki
c.
Controlling penyalahgunaan wewenang adalah dengan sistem umpan
balik
3. Tahapan pelaksanaan (actualing)
III - 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
Fungsi pelaksanaan adalah menyelaraskan seluruh anggota organisasi
dalam kegiatan pelaksanaan, serta mengupayakan agar seluruh anggota organisasi
dapat bekerja sama dalam pencapaian tujuan bersama.
Secara umum kegiatan pelaksanaan meliputi kegiatan pelaksanaan
pekerjaan dalam rangka mewujudkan bangunan yang akan di bangun. Dalam
kegiatan pelaksanaan ini hubungan kerja antara unsur-unsur pelaksana pekerjaan
pembangunan perlu diatur sehingga masing-masing unsur dapat bekerja sesuai
bidangnya serta selalu tunduk dan taat kepada peraturan dan ketentuan yang telah
disepakati bersama.
Tindakan yang dilakukan dalam fungsi pelaksanaan (actuating) antara
lain:
a.
Menggkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
b.
Berkomunikasi secara efektif
c.
Mendistribusikan tugas, wewenang, dan tanggung jawab
d.
Memberikan pengarahan, penugasan dan motivasi
e.
Berusaha memperbaiki pengarahan sesuai petunjuk pengawasan
Manfaat dari fungsi pelaksanaan ini adalah terciptanya keseimbangan tugas, hak
dan kewajiban masing-masing bagian dalam organisasi, dan mendorong
tercapainya efiseinsi serta kebersamaan dalam bekerja sama untuk tujuan
bersama.
4. Tahapan pengawasan (controlling)
III - 7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
Tahapan pengawasan atau pengendalian dilaksanakan dengan tujuan agar
hasil pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan persyaratan biaya dan waktu yang telah
ditetapkan. Manfaat dari fungsi pengendalian adalah memperkecil kemungkinan
kesalahan yang terjadi dari segi kualitas, kuantitas, biaya maupun waktu.
Fungsi pengendalian atau pengawasan adalah mengukur kualitas
penampilan dan penganalisisan serta pengevaluasian penampilan yang diikuti
dengan tindakan perbaikan yang harus diambil terhadap penyimpangan yang
tejadi (di luar batas toleransi). Tindakan pengawasan antara lain:
a.
Mengukur kualitas hasil membandingkan hasil terhadap standar
kualitas
3.2.
b.
Mengevaluasi penyimpangan yang terjadi
c.
Memberikan saran-saran perbaikan
d.
Menyusun laporan kegiatan
Organisasi Proyek
Organisasi adalah salah satu sistem hubungan kerjasama dari berbagai
pihak yang terlibat dari suatu proyekpembangunan dalam mengatur pelaksanaan
berbagai pekerjaan dalam rangka mencapai suatu hasil yang efektif dan seefisien
mungkin sesuai dengan persyaratan yang sudah ditetapkan. Dengan adanya
organisasi proyek ini maka kegiatan masing-masing pihak yang terlibat dalam
suatu proyek pembangunan jelas tidak berbenturan satu dengan yang lainnya. Ada
tugas dan wewenang sesuai dengan jabatan atau kedudukkannya masing-masing
III - 8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
yang harus dipertanggung jawabkan kepada pihak-pihak yang terkait, dalam hal
ini orang yang kedudukannya dalam organisasi berada diatasnya.
Karakteristik struktural semua organisasi adalah:
a.
Pembagian tenaga kerja secara jelas
b.
Hirearki
c.
Prosedur dan aturan yang eksplisit
d.
Keputusan-keputusan yang bersifat netral
e.
Dasar kualifikasi teknis untuk posisi jabatan
f.
Efisiensi organisasi maksimun
g.
Rutinitas dan proses bisnis.
Organisasi juga dapat diartikan sebagai tindakan guna mempersatukan dan
mengatur sumber-sumber daya yang mencakup tenaga kerja serta material yang
terbentuk dalam kumpulan kegiatan manusia yang memiliki tugas masing-masing
dan saling berhubungan satu sama lain.
3.2.1. Struktur organisasi proyek
Struktrur organisasi proyek memperlihatkan fungsi dan kedudukan setiap
orang yang telibat dalam suatu proyek. Struktur organisasi merupakan pedoman
pelaksanaan fungsi manajemen yang menggambarkan pembagian/fungsi dan pola
tanggung jawab berdasarkan pada pengelompokkan kegiatan sesuai dengan
spesialisasi tugas dan wewenang.
III - 9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
Pada hakikatnya bentuk-bentuk organisasi
proyek konstruksi ini
dikelompokkan menjadi empat jenis (Barrie, dkk. 1955), yaitu sebagai berikut:
a.
Organisasi Tradisional ( Traditional/clasiscal organization)
b.
Organisasi Pembangun-Pemilik
c.
Organisasi Proyek putar kunci (Turnkey project)
d.
Organisasi Manajemen Konstruksi
1. Organisasi Tradisional
Pemilik Proyek
Kontraktor
Utama
Konsultan
Sub-Kontraktor
Kerja dengan
kemampuan
sendiri
Gambar 3.0 Organisasi proyek tradisional
Dalam struktur organisasi ini pihak pemilik memperkerjakan seorang
pendesain dengan tugas merancang rencana dan spesifikasi proyek. Tugas
pemilik selanjutnya adalah memonitor dan mengawasi implementasi proyek.
Pembangunan konstruksi dilakukan oleh kontraktor utama yang memberikan
III - 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
jasa kepada pemilik melalui kesepakatan kontrak. Beberapa pekerjaan
konstruksi
dapat
dikerjakan
oleh
kontraktor-kontraktor
lepas
atau
subkontraktor. Hubungan antara subkontraktor dengna kontraktor utama terikat
dalam suatu kontrak kerja, dan subkontraktor berada di bawah pengawasan
kontraktor utama serta bertanggung jawab hanya kepada kontraktor utama.
Jenis-jenis kontrak dalam struktur organisasi tradisional adalah harga tetap
(fixed cost), harga satuan (unit price).
2. Organisasi pembangun-pemilik
Pemilik Proyek
Divisi Pelaksana
Divisi Perencana
Kontraktor
Kerja dengan
kemampuan
sendiri
Sub-kontraktor
Gambar 3.1 Organisasi proyek Pembangun-pemilik
Bentuk organisasi ini merupakan turunan dari organisasi tradisional.
Dalam organisasi ini, pemilik bekerja dengan kemampuan sendiri baik di
bidang perencanaan atau desain maupun pelaksanaan konstruksinya sehingga
III - 11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
tugas pemilik adalah sebagai desainer dan kontraktor. Meskipun pemilik juga
bertindak sebagai kontraktor, beberapa pekerjaan konstruksi dapat di berikan
kepada kontraktor/subkontraktor, dan biasanya jenis kontrak yang mengikat
adalah harga tetap, harga satuan, atau kontrak tertentu yang dinegosiasikan.
3. Organisasi proyek putar kunci (Turn-key project)
Pemilik Proyek
Konsultan
kontraktor
Konsultan
Perencana
Kontraktor
Utama
SubKontraktor
Kerja dengan
kemampuan
sendiri
Gambar 3.2 Organisasi proyek Putar kunci
Pada organisasi ini, kegiatan perencanaan, perancangan, dan pelaksanaan
pembangunan proyek dilakukan oleh suatu perusahaan. Beberapa pekerjaan
yang dilakukan oleh divisi kontraktor dapat dilakukan oleh subkontraktorIII - 12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
subkontraktor. Jenis kontrak yang digunakan pada organisasi ini adalah harga
tetap, harga maksimum, atau putar kunci dengan biaya upah.
4. Organisasi Manajemen Konstruksi
Pemilik Proyek
Manajemen
Konstruksi
Konsultan
perencana
Kontraktor
utama
Gambar 3.3 Organisasi proyek Manajemen Konstruksi
Organisasi ini merupakan bentuk organisasi yang mempersatukan tigas
unsur dalam pembangunan suatu proyek, yaitu pemilik, konsultan, dan manajer
konstruksi dalam suatu hubungan yang tidak saling bertentangan. Manajer
konstruksi bertindak sebagai tangan kanan atau wakil dari pemilik. Keuntungan
bentuk organisasi ini antara lain adalah keterampilan konstruksi yang khusus
dapat dimanfaatkan pada semua tahap proyek tanpa menimbulkan perselisihan
antara pemilik dan perancang proyek serta adanya kesempatan bagi rekayasa
nilai dalam tahap desain, penawaran, dan penunjukkan pemenang kontraktor.
III - 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
Disisi lain, kelemahan yang ditunjukkan pada struktur organisasi ini
adalah keberhasilan proyek utama ditentukan pada perencanaan dan
penjadwalan bergantung pada keterampilan manajer konstruksi.
3.3. Organisasi dan pihak yang terkait
3.3.1. Struktur Organisasi Proyek Apartement Puri Mansion
3.3.2. \
Gambar 3.4 Bagan Struktur Organisasi Proyek Puri Apartement Puri Mansion
Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihakpihak yang terkait antara satu dengan yang lainnya yang mempunyai tugas dan
wewenang masing-masing. Keterkaitan tersebut digambarkan kedalam satu
III - 14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
struktur organisasi yang terdiri dari organisasi-organisasi atau pihak-pihak
yang mempunyai hak dan kewajiban terhadap proyek yang sedang
dilaksanakan. Pada pembangunan proyek Puri Mansion Apartement,
organisasi-organisasi yang terlibat dari segi pembiayaan, pengawasan, segi
perencanaan, dan segi pelaksanaan adalah sebagai berikut:
A.
Pemberi Tugas (Owner)
Pemilik proyek disebut juga sebagai pemberi tugas, owner atau bouwheer
adalah suatu badan usaha atau perorangan, baik pemerintah maupun swasta yang
memiliki, memberikan pekerjaan, serta membiayai suatu proyek dalam proses
pembangunan suatu bangunan.
Tugas, wewenang, dan tanggung jawab pemilik proyek adalah:
a) Menunjuk dan mengangkat wakilnya bagi kebutuhan perencanaan
dan pelaksanaan. Dalam hal ini mengangkat kontraktor pelaksana,
pengawas proyek yang telah terpilih melalui sistem lelang
b) Mengesahkan keputusan yang menyangkut biaya, mutu, dan waktu
pelaksanaan
c) Menyelesaikan perselisihan menyangkut proyek yang terjadi antara
bawahannya dengan pihak pemborong
d) Menyediakan dan mengusahakan pendanaan bagi kontraktor
pelaksana
III - 15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
e) Memberikan keputusan terhadap perubahan waktu pelaksanaan
dengan
memperhatikan,
pertimbagnan
yang
diberikan
oleh
konsultannya.
B. Konsultan Quantity Surveyor
Konsultan Quantity Surveyor ini ditunjuk oleh pemilik proyek sebagai
orang atau badan yang mengatur biaya, waktu, kontrak untuk pekerjaan dalam
proyek serta bernegoisasi. Adapun alasan untuk menggunakan jasa konsultan
Quantity Surveyor ini karena pemilik proyek tidak mempunyai suatu badan
atau orang yang biasa mengatur pendanaan.
Wewenang dan tanggung jawab sebagai penatur biaya, waktu, kontrak
antara lain, yaitu:
a) Pengadaan kontrak kepada pihak-pihak penyediakan jasa (kontraktorkontraktor dan konsultan-konsultan);
b) Bernegoisasi dalam menentukan harga bahan dan jasa kepada pihak
penyedia jasa;
c) Memastikan waktu. yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaanpekerjaan dalam proyek;
d) Melaporkan hasil dari kontrak yang telah disetujui oleh penyedia jasa
kepada pemilik proyek.
III - 16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
C. Konsultan Arsitektur
Konsultan Arsitek adalah suatu badan usaha yang ditunjuk oleh pemilik
proyek untuk menangani dalam hal perencanaan arsitektur serta membantu
pemilik proyek dalam menuangkan konsep-konsepnya ke dalam bentuk
gambar arsitektur.
Tugas dan wewenang dari konsultan arsitektur adalah:
a) Membuat rancangan gambar arsitektur;
b) Membantu dalam proses pelelangan proyek seperti memberikan
penjelasan dalam rapat pemberian pekerjaan;
c) Melakukan konsultasi dengan pihak owner mengenai gambar yang
diinginkan pihak owner;
d) Membuat gambar revisi jika ada perubahan.
D. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah organisasi atau perorangan yang bersifat
multidisiplin yang bekerja untuk dan atas nama pemilik proyek (owner).
Pengawas harus mampu bekerja sama dengan konsultan perencana dalam
suatu proyek.
Pengawas proyek mempunyai kegiatan sebagai berikut:
a) Melakukan pengawasn berkala serta memberikan pengarahan,
petunjuk, dan penjelasan kepada pelaksana konstruksi serta meniliti
hasil-hasil yang telah dikerjakan;
III - 17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
b) Memberikan rekomendasi progress report pekerjaan pelaksana untuk
meminta dana kepada pemilik proyek (owner) untuk membiayai
pelaksanaan pekerjaan selanjutnya;
c) Memberikan teguran atau peringatan kepada pelaksana konstuksi
apabila dalam pelaksanaan pekerjaaan terjadi penyimpangan dari
spesifikasi dan gambar-gambar teknis;
d) Mempersiapkan, mengawasim dan melaporkan hasil pelaksanaan
proyek kepada pemilik proyek (owner).
E. Kontraktor pelaksana
Kontraktor pelaksana adalah perusahaan berbadan hukum yang bergerak
dalam
bidang
pelaksanaan
pemborongan.
Kontraktor
dapat
berupa
perseorangan ataupun badan hukum, baik pemerintah maupun swasta yang
telah ditetapkan dari pemilik proyek serta telah menandatangani Surat
Perjanjian Kerja (SPK). Kontraktor pelaksana ini bekerja dengan mengacu
pada gambar kerja (bestek), rencana kerja, dan syarat-syarat (RKS) yang telah
disusun sebelumnya.
Kegiatan dari kontraktor pelaksana, yaitu:
a) Melaksanakan semua kesepakatan yang ada dalam kontrak kerja, baik
dari segi schedulling pelaksanaan maupun masa pemeliharaan;
b) Mematuhi dan melaksanakan segala petunjuk yang diberikan oleh
direksi;
III - 18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
c) Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor pelaksanan harus membuat dan
menyerahkan gambar kerja (shop drawing) serta metode kerja;
d) Menyediakan tenga kerja, baham, perlengkapan, dan jasa yang
diperlukan sesuai dengan spesifikasi teknis dan gambar yang telah
ditentukan dengan memperhatikan:

Biaya pelaksanaan;

Waktu pelaksanaan;

Kualitas pekerjaan;

Kuantitas pekerjaan;

Keamanan kerja.
e) Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan yang diserahkan
kepada direksi;
f) Bertanggung jawab atas kualitas dan mutu pekerjaan;
g) Membayar ganti rugi akibat kecelakaan yang terjadi pada waktu
pelaksanaan pekerjaan;
h) Berhak menerima sejumlah biaya pelaksanaan pekerjaan yang telah
selesai dari pemberi tugas dengan kesepakatan yang tercantum dari
kontrak kerja.
F. Manajemen Konstruksi
Adalah badan usaha yang ditunjuk oleh pemilik proyek untuk bertindak
sepenuhnya mewakilili pemilik proyek dalam memimpin, mengkoordinir, dan
mengawasi pekerjaan dilapangan pada batas batas yang telah ditentukan.
III - 19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
Tugas dan wewenang Manajemen Konstruksi adalah:
a) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan secara berkala;
b) Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin
c) Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul dilapangan agar
dicapai hasil akhir sesuai kualitas, kuantitas serta waktu pelaksanaan
yang telah ditetapkan;
d) Menerima
atau
menolak
material/peralatan
yang
didatangkan
kontraktor;
e) Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan
yang berlaku;
f) Menyiapkan
dan
menghitung
adanya
kemungkinan
pekerjaan
tambah/kurang.
G. Konsultan Struktrur
Konsultan struktur adalah suatu badan usaha yang ditunjuk oleh pemilik
proyek untuk merencanakan, mendesain, dan menghitung secara lengkap
seluruh struktur pekerjaan proyek agar bangunan proyek tersebut dapat berdiri
kokoh.
Tugas dan wewenang konsultan struktur adalah:
a) Membuat rancangan struktur beserta analisis perhitungannya;
b) Menyusun rancangan detail yang meliputi pembuatan gambar-gambar
detail serta rincian volume pekerjaan;
III - 20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
c) Melakukan controlling terhadap pekerjaan struktur yang dikerjakan di
lapangan
d) Menyusun konsep petunjuk penggunaan dan pemeliharaan bangunan,
buku manual operasi peralatan dan perlengkapan gedung, dengan
segala perubahan-perubahan yang telah dilakukan selama konstruksi.
H. Konsultan Mechanical Electrical
Konsultan Mechanical Electrical adalah pihak yang ditunjuk dan
dipercaya oleh pemilik proyek untuk membuat syarat-syarat teknis dan uraian
pelaksanaan dalam hal mekanikal dan elektrikal.
Tugas dan wewenang konsultan Mechaninal Electrical adalah:
a) Merencanakan penempatan instalasi bangunan yang diperlukan;
b) Menentukan spesifikasi bahan kebutuhan instalasi bangunan yang
diperlukan;
c) Membuat
gambar-gambar
detail
tentang
penempatan
instalasi
bangunan yang diperlukan;
d) Membuat perencanaan ulang apabila terjadi perubahan daru rencana
semula.
I. Sub Kontraktor
Sub Kontraktor adalah badan usaha yang bergerak di bidang jasa
konstruksi, yang ditunjuk oleh kontraktor utama ataupun owner untuk
melksanakan sebagian dari pekerjaan proyek sesuai bidang keahliannya.
III - 21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
Tugas dan wewenang dari sub kontraktor adalah:
a) Melaksanakan pekerjaan pembangunan sesuai dengan bidang keahlian
masing-masing sub kontraktor berdasarkan rencana dan desain yang
telah diberikan kontraktor utama maupun pemilik proyek;
b) Melaksanakan bidang pekerjaan sesuai degan mutu dan jadwal yang
telah ditentukan;
c) Melaksanakan instruksi gambar kontraktor utama dan pemilik proyek
tanpa melanggar ketentuan yang berlaku.
3.3.2. Struktur Organisasi Kontraktor Utama
Gambar 3.5 Bagan Struktur Organisasi PT. Totalindo Eka Persada Proyek Puri Mansion Apartement
III - 22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
Struktur Organisasi Pada gambar 3.5 adahal struktur organisasi PT.
Totalindo Eka Persada, yang merupakan kontraktor utama pada proyek Puri
Mansion Apartement. Adapun tugas dan wewenang dari para anggota struktur
organisasi kontraktor utama adalah:
A. Project Coordination
Project
Coordinator
adalah
seorang
yang
memimpin
dan
mengkoordinasikan beberapa proyek dan bertanggung jawab terhadap semua
komunikasi yang datang dari pemilik proyek. Project coordinator
tidak
mengatur proyek secara langsung, namun meemiliki kekuasaan untuk
mengatur pemimpin-pemimpin proye untuk mencapai tujuan proyek yaitu
menyelesaikan proyek tepat waktu dengan kualitas dan mutu yang memenuhi
perysaratan.
Tugas dan wewenang dari project coordinator adalah :
a) Membina hubungan kerja dengan owner, konsultan perencana,
konsultan pengawas, mitra kerja (supplier, sub kontraktor, dan
mandor);
b) Menjadi pusat informasi dan komunikasi baik kedalam organisasi
maupun keluar organisasi;
c) Mengatur sumber daya manusia dalam organisasi proyek.
III - 23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
B. Project manager (PM)
Project manager adalah perwakilan dari kontraktor yang bertanggung
jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan pekerjaan proyek, sesuai dengan
manajemen proyek dan perencanaan proyek secara menyeluruh. Project
manager bertugas memimpin jalannya suatu pekerjaan, mengevaluasi hasil
dari pekerjaan, dan membandingkan dengan pelaksanaan proyek yang
kemudian disusun dalam sautu format laporan pekerjaan dari awal hingga
akhir pelaksanaan proyek.
Tugas dan wewenang dari Project Manager adalah:
a) Membuat rencana kerja dan anggaran konstruksi;
b) Mengendalikan seluruh kegiatan konstruksi;
c) Melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait;
d) Membangun komunikasi internal maupun eksternal;
e) Menetapkan kebutuhan sumber daya;
f) Menyutujui rencana dan metode kerja;
g) Menuju pemasok dan sub kontraktor;
h) Tercapainya sasaran biaya, mutu, waktu, k3, dan lingkungan;
i) Efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya;
C. Construction manager (CM)
Construction Manager adalah orang yang merumuskan dan menerapkan
metode/sistem kerja efisien.
Tugas dan wewenang dari Construction Manager adalah:
III - 24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
a) Bekerjasama dengan owner proyek dan perencanaan mulai dari
tahap pra rencana hingga selesainya proyek. Pada tahap desain, CM
membuat rekomendasi-rekomendasi untuk perbaikan desain,
teknologi konstruksi yang diperlukan, penjadwalan, dan bagaiman
membuat konstruksi yang efisien dan efekif;
b) Mengajukan beberapa alternatif hasil desain dan rencana konstruksi
termasuk analisa dampak-dampaknya terhadap biaya dan waktu ,
untuk dibicarakan bersama-sama didalamn tim manajemen proyek;
c) Setelah budget konstrukti, penjadwalan dan spesfikasi pekerjaan
sudah disepakati untuk dilaksanakan, CM mengawasi pelaksanaan
dari keputusan yang sudah disepakati agar tidak melampui budget
atau melebihi dari waktu yang sudah direncanakan. Apabila
masalah-masalah tersebut tidak dapat dihindari, maka tugasnya
memberi tahu owner sehingga owner dapat mengetahuinya sedini
mungkin untuk dapat menentukan keputusan apa yang akan
diambil selanjutnya;
d) Memberikan saran dan mengkoordinir kontraktor di lapangan
dalam hal pengadaan material dan peralatan, memperhatikan
penjadwalan
pelaksanaan
pekerjaan
kontraktor
agar
tidak
terlambat, memonitor kontraktor dalam hal pembayaran, pekerjaan
tambah/kurang, meniliti hasil kualitas pekerjaan kontraktor apakah
sesuai dengan spesifikasi yang diminta, melaporkan biaya yang
III - 25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
dikeluarkan termasuk perencanaan biaya yang diperlukan kepada
owner.
D. Engineering manager
Tugas dan wewenang dari engineering manger adalah:
a) Bertanggung jawab atas urusan teknis dilapangan;
b) Memberikan cara-cara penyelesaian atas usul-usul perubahan
desain dari lapangan berdasarkan persetujuan pihak pemberi
perintah kerja, sedemikian rupa sehingga tidak menghambat
kemajuan pelaksanaan di lapangan;
c) Melakuakan pengawasan terharap hasil kerja apakah sesuai dengan
dokumen kontrak .
E. General Affair (GA)
General Affair
mempunyai fungsi sebagai penanggung jawab terhdap
penyediaan fasilitas dan pelayanan administrasi terhadap operasional
perusahaan dan tenaga kerja proyek.
Tugas dan wewenagn dari General Affair adalah:
a) Membuat laporan perkembagan dari karyawan serta memeriksa
absensi dari karyawan;
b) Membuat semua dokumen teknis yang diperlukan;
c) Membuat perkiraan biaya tahunan yang berkaitan degan kegiatan
administrasi proyek;
III - 26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
d) Melaksanakan administrasi keuangan, melaksanakan penutupan
proyek secara administrasi;
e) Menerima berkas-berkas tagihan dan serah terima dokumen
maupun berkas keuangan;
f) Mengatur masalah kerumahtanggaan dalam proyek.
F. Quality control (QC) manager
Quality control manager adalah orang yang bertugas sebagai penanggung
jawab dan mengkoordinir teknis lapangan dalam hal kontrol kualitas.
Tugas dan wewenang dari quantity control manager adalah:
a) Membuat rencana mutu proyek yang disetujui oleh project
manager
b) Mengkoordinir staf quality control untuk melakukan controlling
terhadap pekerjaan yang dilakukan di lapangan;
c) Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan;
d) Merangkum dan mempresentasikan hasil kerja dalam rapat;
e) Menjamin kualitas pekerjaan dari awal pekerjaan termasuk dengan
metode pekerjaan dan penggunaan bahan sampai dengan hasil
pekerjaan.
III - 27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
G. Quantity Surveyor (QS) Manager
Quantity Manager adalah orang yang bertugas sebagai orang yang
bertanggung jawab dan mengkoordinir seluruh pengeluaran dalam hal barang
dan bahan yang digunakan.
Tugas dan wewenang dari Quantity Surveyor Manager adalah:
a) Membuat dan menyiapkan dokumen tender untuk para sub
kontraktor;
b) Menghitung Bill of Quantity dan menetapkan spesifikasi teknis dari
proyek;
c) Melakukan perhitungan biaya konstruksi terhadao desain yang ada
untuk menekan pengeluaran kebutuhan proyek yang berlebihan
tanpa mengurangi tujuan dan fungsi kebutuhan;
d) Membuat klasifikasi pekerjaan dan biaya pengeluaran terhadap
realisasi pelaksanaan pekerjaan agar tidak bertentangan dengan
rencana awal.
H. Mechanial and electrical manager
Adapun tugas dan wewenang dari mechaninal and electrical manager
adalah:
a) Melakukan perencanaan instalasi listrik dan instalasi pipa pada
bangungan;
b) Melakukan konsultasi dengan owner mengenai penempatan
instalasi listrik pada bangunan yang sedang dibangun;
III - 28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
c) Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan arsitektur yang
dikerjakan dilapangan agar sesuai dengan perencanaan yang sudah
ditetapkan sebelumnya.
I. Health and safety environement manager
Adapun tugas dan wewenagn dari health and safety manager adalah:
a) Mengeluarkan
kebutuhan
pemeriksaan
keselamatan
untuk
mengurangi resiko kecelakaan kerja yang kemungkinan dapat
terjadi;
b) Mengeluarkan kebutuhan latihan keselamatan kepada seluruh staff;
c) Mengontrol dan mengkoordinir kegiatan pekerja kesalamatan di
lingkungan proyek.
J. Site engineer nominated sub contractor Mechanical Electrical
Tugas dan wewenang dari site engineer nominated sub contractor
mechanical electrical adalah:
a) Memastikan tersedianya sumber daya listrik dan air pekerja yang
mencukupi untuk kegiatan proyek;
b) Bertanggung jawab terhadap seluruh peralatan diproyek dalam hal
kelancaran fungsi mekanikal dan elektrikal;
c) Melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap alat setiap hari
selama alat tersebut digunakan;
III - 29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
K. Site Manager
Site Manager merupakan wakil dari pimpinan tertinggi suatu proyek yang
dituntut untuk memahami dan menguasai rencana kerja proyek secara
keseluruhan dan mendetail. Site manager juga dituntut untuk memiliki
keterampilan manajemen serta menguasai seluruh sumber daya manusia yang
dibebankan kepadanya secara efisien dan produktif.
Tugas dan wewenang dari Site Manager adalah:
a) Melaksanakan pengawasan terhadap mutu produksi melalui jadwal
inspeksi, progress fisik, pelaksanaan safetypatrol dan safety
meeting, pendatangan material,jadwal maintenance, cash in dan
cash out dan biaya;
b) Merencanakan time schedule pelaksanaan proyek sesuai dengan
kewajiban
dari
perusahaan
terhadap
pemilik
proyek
atau
kepentingan perusahaan sendiri;
c) Memberikan instruksi pekerjaan dan pengarahan kepada pelaksana
dalam
menunjang
pelaksanaan
proyek,
instruksi-instruksi
pekerjaan secara umum dapat diberikan secara lisan dan yang
bersifat secara khusus dibukukan dalam buku instruksi pengawas;
d) Mengadakan kontrol disiplin kerja dari pelaksana-pelaksanan
proyek, mandor maupun tenaga kerja sesuai dengan tugas,
kewajiban dan wewenang masing-masing.
III - 30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
L. Quantity Surveyor
Konsultan Quantity Surveyor ini ditunjuk oleh pemilik proyek sebagai
orang atau badan yang mengatur biaya, waktu, kontrak untuk pekerjaan
dalam proyek serta bernegosiasi. Adapun alasan untuk menggunakan jasa
konsultan Quantity Surveyor ini karena pemilik proyek tidak mempunyai
suatu badan atau orang yang biasa mengatur pendanaan.
Tugas dan wewenang dari Quantity Surveyor adalah:
a) Pengadaan
kontrak
kepada
pihak-pihak
penyediakan
jasa
(kontraktor-kontraktor dan konsultan-konsultan);
b) Bernegosiasi dalam menentkan harga bahan dan jasa kepada pihak
penyedia jasa;
c) Memastikan
waktu
yang
diperlukan
untuk
menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan dalam proyek;
d) Melaporkan hasild ari kontrak yang telah disetujui oleh penyedia
jasa kepada pemilik proyek.
M. Quality Control
Tugas dan wewenang yang dimiliki oleh Quantity Control adalah:
a) Membuat permintaan untuk pemeriksaan atau pengetesan barang
untuk interm kontraktor maupun bersama dengan konsultan
pengawas atau owner untukk memastikan material yang akan
digunakan sudah sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh
pemilik proyek atau owner;
III - 31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
b) Membuat surat teguran atau menegur secara langsung kepada
pelaksana,
sub
kontraktor
atau
mandor
apabila
terjadi
penyimpangan dalam pelaksanaan atau pengadaan material yang
akan mempengaruhi mutu hasil pekerja dilapangan;
c) Meminta contoh material atau brosur yang berisi spesifikasi
mateial bahan kepada supplier sebelum melakukan pembelian
sehingga material terpilih sesuai standar kualitas yang ada dalam
kontrak kerja;
d) Membuat laporan dan data-data yang dibutuhkan perusahaan
dengan pekerjaan Quality Control pada proyek bangunan.
N. Supervisor K3
Tugas dan wewenang dari Supervisor K3 adalah:
a) Mengatur dan mengkoordinir kebersihan dan ketertiban di lokasi
proyek;
b) Menyediakan alat keselamatan bagi para pekerja dilokasi proyek;
c) Bertanggung jawab dan menjamin kesehatan dan keselamatan kerja
(K3) kepada seluruh staff dan pekerja di proyek.
O. Drafter
Drafter pada sebuah proyek konstruksi bangungan baik gedung maupun
infrastruktur lainnya mempunyai berbagai macam tugas dalam pekerjaannya
diantaranya sebagai berikut:
III - 32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
a) Membuat
shop
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
drawing
yang
siap
dilaksanakan
dengan
dikoorinasikan oleh pelaksana;
b) Menyiapkan gambar dari revisi desain dan detail desain yang
dibutuhkan untuk kegiatan pelaksanaan dilapangan;
c) Menghitung volume berdasarkan data lapangan dan melaporkan
pada administrasi teknik;
d) Menjaga peralatan gambar yang digunakan dalam kondisi bagus;
e) Menjelaskan kepada pihak pelaksana lapangan/surveyor gambar
shop drawing yang sudah dibuat, dan melakukan koordinasi
dengan baik kepada pihak lapangan agar struktur bangunan yang di
buat sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.
P. Cost Control
Tugas dan wewenang Cost Control adalah sebagai berikut:
1. Mengendalikan biaya proyek agar bisa digunakan seefisien
mungkin;
2. Melakukan negosiasi dengan supplier tentang bahan yang akan
digunakan dalam proyek dengan prinsip menggunakan bahan
seefisen mungkin dan juga tetap menjaga mutu bahan yang akan
dipakai.
III - 33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
3.4. Hubungan Kerja Antarunsur Pengelola Proyek
Hubungan kerja/koordinasi dalam pengelolaan proyek sangatlah diperlukan untuk
memperoleh ketegasan dalam pembagian kerja sesuai dengan fungsi dan tugas
masing-masing, yang satu sama lainnya harus dapat bekerja sama dengan baik.
Agar pelaksanaan pekerjaan dapat teratur dan berjalan lancar, dalam pelaksanaan
di lapangan dibuat uraian pekerjaan (job description) sehingga masing-masing
unsur dapat mengetahui tugasnya dengan jelas dan tidak ada tugas yang tumpang
tindih antarpihak yang berkaitan.
3.4.1. Hubungan kerja antara owner dengan Konsultan QS (Quantity
Surveyor)
Konsultan QS ditunjuk oleh owner untuk mengatur kontrak dengan
kontraktor ataupun konsultan. Konsultan QS akan bernegosiasi dengan
penyedia jasa (kontraktor dan Konsultan) untuk mencapai kesepakatan
sehingga dibuat kontrak kerja yang berisi biaya, waktu pelaksanaan, tugas,
dan tanggung jawab.
3.4.2. Hubungan kerja antara Owner degngan Konsultan Perencana
Konsultan perencana ditunjuk oleh Owner dan dipercaya untuk
merencanakan dan mendesain bangunan secara keseluruhan sehingga
konsultan perencana wajib menunjukkan perencanaan bangunan tersebut
kepada owner dan dapat merencanakan bangunan sesuai dengan yang
diingingkan oleh owner.
III - 34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
3.4.3. Hubungan kerja sama antara Owner dengan Kontraktor
Ada ikatan kontrak antara keduanya. Kontraktor berkewajiban
melaksanakan pekerjaan proyek dengan baik dan hasil yang memuaskan
serta
harus
mampu
mempertanggungjawabkannya
kepada
ower.
Sebaliknya, owner membayar biaya semua pelaksanaan sesuai dengan
yang tertera dalam dokumen kontrak kepada kontraktor agar proyek
berjalan sesuai dengan ketentuan yang telah menjadi kesepakatan kedua
belah pihak. Koordinasi ini dilakukan secara rutin seminggu sekali,
terutama juka terdapat perubahan rencana, baik bermula dari owner
maupun sebaliknya.
3.4.4. Hubungan kerja sama antara Kontraktor dengan Konsultan
Perencana
Kontraktor wajib melaksanakan pembangunan proyek tersebut
dengan mengacu pada desain rencana yang dibuat oleh konsultan
perencana. Jika terjadi hal-hal yang akan mengubah perencanaan
dikonsultasikan kepada konsultan perencana.
3.5. Proses pelelangan atau pengadaan
Dalam pelaksanaan proyek pembangunan Puri Mansion Apartment, PT.
Agung Sedayu Group melakukan tender secara tertutup dan mengundang
beberapa kontraktor dengan ruang lingkup pekerjaan struktur dan arsitektur.
Proses tender yang dilakukan harus melengkapi beberapa dokumen seperti,
III - 35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
dokumen pelelangan yang telah diisyaratkan pada penjelasan syarat
administrasi pelanggan dengan dilengkapinya dokumen pelelangan yang telah
disepakati maka proses lelang dapat berlangsung dan dapat masuk ke tahap
penjelasaan (Aanwijig), dimana seluruh peserta lelang dapat mengikuti dan
memeplajari isi dokumen dari lelang serta peserta dapat bertanya apabila
terdapat hal yang kurang mengerti. Rapat penjelasan dilakukan agar dapat
mengetahui tentang addendum dan penjelasan pengerjaan.
Setelah itu masuk dalam peninjauan tempat pekerjaan dimana para
peserta lelang dapa meinijau lokasi pekerjaan serta perhitungan biaya dan
resiko pada proses pelaksanaan pekerjaan. Dari situ para peserta lelang dapat
membuat perincian penawaran dan harga satuan pekerjaan baik dari
spesifikasi gambar maupun teknis. Keterangan dan prosedur penawaran yang
akan di ajukan diperhitungkan dan dilihat secara seksama oleh pemilik tender
dengan tata cara pemasukkan surat penawaran harga yang terdiri dari surat
penawaran asli dan sah dengan dicap dan di materai serta di tanda tangani oleh
direktur dan penanggung jawab perusahaan. Setelah itu barulah surat
diserahkan kepada panitia pelelangan. Harga penawaran yang dimasukkan
meliputi semua pekerjaan yang terdapat didalam dokumen lelang seperti
gambar dan spesifikasi teknis dan biaya yang sudah ditawarkan tidak dapat
diganggung gugat.
Dengan dimasukkan harga penawaran yang telah diberikan, maka
jaminan dalam penawaran harus diberikan secara bersama dengan penyerahan
penawaran. Namun apabila terdapat nilai penawaran yang melebihi dana yang
III - 36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[ PURI MANSION APARTMENT]
BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI
PROYEK
tersedia, maka pelelangan dapat dibatalkan ataupun dilakukan pengulangan
dan berhak mencari peserta baru dalam proses tender baru yang akan
dilakukan. Dalam menunggu keputusan pemengan pelelangan, panitia
pelelangan akan diberikan waktu kurang lebih 14 hari untuk menerbitkan surat
keputusan bagi pemenang dari Proyek Puri Mansion Apartement. Dalam
tender ini perusahaan yang memenangkan tender adalah PT. Totalindo Eka
Persada sehingga menandatangani kontrak untuk menyelesaikan proyek
dengan batas waktu yang telah disepakati.
Uraian singkat mengenai pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam
proyek ruang lingkup yang termasuk kedalam paket pekerjaan ini, sesuai
dengan gambar-gambar dan spesifikasi teknis. Secara umum meliputi
pekerjaan tanah, pekerjaan struktur (kecuali pondasi bore pile, dan capping
beam) lantai basement sampai dengan lantai atap (roof floor), pekerjaan
arsitektur dasar (antara lain dinding bata ringan, pelapis dinding, pelapis
lantai, sanitair, dan lain sebagainya.
III - 37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download