SURVEI KREDIT PERBANKAN BANK LOAN SURVEY Triwulan I-2003 Permintaan maupun pemberian persetujuan kredit baru mengalami peningkatan, namun mengalami perlambatan yang cukup besar Kondisi tersebut diprakirakan akan membaik pada triwulan II-2003 Permintaan Kredit Baru Permintaan kredit baru mengalami perlambatan yang cukup besar Ekspansi permintaan kredit diprakirakan mulai membaik Hasil survei yang dilakukan terhadap 40 bank umum pada triwulan I2003 menunjukkan adanya peningkatan seperti tercermin pada angka neto sebesar 47,37%. Namun jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (66,68%) memperlihatkan perlambatan yang cukup besar. Peningkatan tersebut terutama didorong oleh meningkatnya prospek usaha nasabah. Berdasarkan kelompok bank, peningkatan permintaan kredit baru terjadi pada semua kelompok bank. Peningkatan permintaan tertinggi terjadi pada kelompok bank menengah yang mencapai 66,67% diikuti oleh kelompok bank kecil sebesar 42,86% dan kelompok bank besar sebesar 40,00%. Berdasarkan jenis pengunaannya, permintaan kredit baru terutama dalam bentuk kredit modal kerja (KMK), diikuti oleh kredit untuk konsumsi dan kredit untuk investasi. Proporsi permintaan kredit baru dalam bentuk KMK dan kredit investasi sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan IV-2002, sedangkan dalam bentuk kredit konsumsi lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan II-2003, peningkatan permintaan kredit baru diprakirakan masih akan berlanjut. Optimisme permintaan kredit baru mulai membaik pada triwulan II-2003 yang mencapai sebesar 73,68%, atau lebih tinggi dibandingkan realisasi permintaan kredit baru triwulan I-2003 (47,37%). Berdasarkan kelompok bank, peningkatan permintaan kredit baru diprakirakan terjadi pada semua kelompok bank terkecuali pada bank menengah yang mengalami perlambatan. Kelompok bank kecil dan bank besar merupakan kelompok bank yang lebih optimis dalam memprakirakan akan terjadinya peningkatan permintaan kredit baru yang mencapai 91,67% dan 73,33%, kemudian kelompok bank menengah sebesar 66,67%. Berdasarkan jenis pengunaannya, permintaan kredit baru diprakirakan masih akan didominasi dalam bentuk kredit modal kerja (KMK), diikuti oleh kredit konsumsi dan kredit investasi. Proporsi permintaan kredit baru dalam bentuk KMK diprakirakan lebih tinggi dibandingkan proporsi pada triwulan sebelumnya, sedangkan proporsi dalam bentuk kredit konsumsi dan kredit investasi diprakirakan akan sedikit lebih rendah. Metodologi Survei Kredit Perbankan dilaksanakan secara triwulanan terhadap bank-bank umum yang berkantor pusat di Jakarta. Pengiriman dan pengumpulan kuesioner dilakukan dengan menggunakan surat dan faksimili. Metode pengolahan data dengan menggunakan metode saldo bersih (net balance), yakni menghitung selisih antara persentase jumlah responden yang memberikan jawaban meningkat dengan persentase jumlah responden yang memberikan jawaban menurun (dalam laporan ini menggunakan istilah “ angka neto ”). Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 18 Grafik 1 Permintaan Kredit (% Angka Neto) 100 91,67 84,62 80 73,33 73,68 70,26 76,92 77,78 75,00 66,67 63,50 60 53,34 66,67 85,71 66,67 66,67 40 47,37 27,03 40,00 40,00 42,86 20 0 Seluruh Bank Tw II-2002 Bank Besar Tw III-2002 Bank Menengah Tw IV-2002 Tw I-2003 Bank Kecil Prakiraan Tw II-2003 Pemberian Persetujuan Kredit Baru Pemberian persetujuan kredit baru mengalami perlambatan cukup berarti Pemberian persetujuan kredit baru bank umum pada triwulan I-2003 mengalami peningkatan, namun mengalami perlambatan yang cukup besar dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Secara neto, pemberian persetujuan kredit pada triwulan I-2003 tercatat sebesar 39,39%, sedangkan pada triwulan sebelumnya sebesar 68,75%. Perlambatan tersebut disebabkan karena adanya kebijakan intern bank dalam penyaluran dana. Sementara itu, alasan peningkatan pemberian persetujuan kredit baru dari sisi internal bank adalah cukup kuatnya permodalan bank, sedangkan dari sisi eksternal bank adalah meningkatnya prospek usaha nasabah. Grafik 2 Pemberian Persetujuan Kredit Baru (% Angka Neto) 100 80 45.46 . 77,14 69,44 68,75 83,33 92,31 75,0075,00 64,71 60 85,71 85,71 66,67 69,23 56,25 50,00 39,39 42,86 54,55 50,00 40 20 8,33 0 Seluruh Bank Tw II-2002 Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah Bank Besar Tw III-2002 Tw IV-2002 Bank Menengah Tw I-2003 Bank Kecil Prakiraan Tw II-2003 19 Berdasarkan kelompok bank, peningkatan pemberian persetujuan kredit tertinggi terjadi pada kelompok bank menengah (85,71%), diikuti oleh kelompok bank kecil (42,86%) dan bank besar (8,33%). Berdasarkan jenis pengunaannya, pemberian persetujuan kredit baru dalam bentuk kredit modal kerja (KMK) masih menjadi prioritas utama pada triwulan I-2003, diikuti pemberian persetujuan kredit dalam bentuk kredit konsumsi dan kredit investasi. Proporsi bentuk pemberian persetujuan kredit baru tersebut relatif sama dibandingkan dengan triwulan-triwulan sebelumnya. Berdasarkan sektor ekonomi, persetujuan kredit baru terutama diberikan pada sektor perdagangan, hotel & restoran dan diikuti pada sektor industri pengolahan. Peningkatan pemberian persetujuan pada sektor perdagangan, hotel & restoran lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, sebaliknya pada sektor industri pengolahan lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya, … diprakirakan akan meningkat pada triwulan II-2003 Pemberian persetujuan kredit baru bank umum diprakirakan akan mengalami peningkatan pada triwulan II-2003 yakni sebesar 64,71%, sedangkan pada triwulan sebelumnya tercatat sebesar 60,61%. Alasan utama meningkatnya pemberian persetujuan kredit baru dari sisi internal bank adalah masih cukup kuatnya permodalan bank dan berlebihnya likuiditas bank, sedangkan alasan dari sisi eksternal bank adalah membaiknya prospek usaha nasabah. Berdasarkan kelompok bank, peningkatan yang tertinggi dalam pemberian persetujuan kredit diprakirakan akan terjadi pada kelompok bank menengah yakni sebesar 85,71%, kemudian diikuti oleh kelompok bank kecil sebesar 69,23% dan kelompok bank besar sebesar 50,00%. Berdasarkan jenis pengunaannya, prakiraan pemberian persetujuan kredit baru terutama dalam bentuk kredit modal kerja (KMK), diikuti oleh kredit konsumsi dan kredit investasi. Pemberian persetujuan kredit dalam bentuk KMK diprakirakan akan sedikit mengalami peningkatan dibandingkan triwulan I-2003, dan sebaliknya dalam bentuk kredit konsumsi dan kredit investasi. Berdasarkan sektor ekonomi, prakiraan pemberian persetujuan kredit baru terutama diberikan pada sektor perdagangan, hotel & restoran dan diikuti oleh sektor industri pengolahan. Proporsi pemberian persetujuan kredit pada kedua sektor tersebut diprakirakan akan sama dengan proporsi pada triwulan I-2003. Prakiraan Posisi Kredit Posisi kredit diprakirakan akan meningkat Secara neto, sebanyak 75,00% responden memprakirakan posisi kredit pada triwulan II-2003 akan mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Prakiraan peningkatan posisi kredit tersebut terutama akan dialami oleh kelompok bank besar (78,57%), diikuti bank kecil (76,92%), dan bank menengah (66,67%). Prakiraan Dana Pihak Ketiga ... diprakirakan akan mengalami kenaikan terutama berupa deposito Secara neto, sebanyak 39,47% responden memprakirakan akan terjadi peningkatan dana pihak ketiga pada triwulan II-2003. Peningkatan fasilitas & pelayanan jasa perbankan diprakirakan menjadi faktor pendorong peningkatan dana pihak ketiga tersebut. Berdasarkan kelompok bank, peningkatan dana pihak ketiga tertinggi diprakirakan akan terjadi pada kelompok bank kecil (57,14%), diikuti oleh bank besar (33,33%) dan bank menengah (22,22%). Adapun sumber peningkatan dana pihak ketiga tersebut terutama dalam bentuk deposito. Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 20 Prakiraan Penempatan Dana Pemberian kredit masih menjadi alternatif utama penempatan dana Pilihan utama sebagian besar responden dalam menempatkan dananya pada triwulan II-2003 dalah dalam bentuk pemberian kredit, dan diikuti dalam bentuk pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI), antar bank dan obligasi. Alasan utama penempatan dana dalam bentuk pemberian kredit adalah karena return yang lebih baik, meningkatkan profitabiltas dan meningkatnya prospek usaha nasabah. Sementara itu, alasan utama penempatan dana dalam bentuk SBI adalah karena SBI merupakan alternatif penempatan dana yang aman, liquid, dan tingkat suku bunga yang menarik. Alasan utama penempatan dana dalam bentuk antar bank adalah untuk menjaga stabilitas likuiditas jangka pendek. Tingkat keuntungan yang cukup baik dengan risiko yang relatif rendah menjadi pendorong responden untuk menempatkan dananya dalam bentuk obligasi. Suku Bunga Dana Cost of funds mengalami penurunan … demikian juga cost of loanable funds Tingkat suku bunga dana (cost of funds) secara rata-rata sederhana (simple average) baik dalam rupiah maupun valas pada triwulan I-2003 mengalami sedikit penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Tingkat suku bunga dana dalam rupiah berada dalam kisaran 9,55% - 13,44% dan dalam valas berada dalam kisaran 1,15% - 3,34%. Penurunan tingkat suku bunga tersebut diprakirakan akan berlanjut pada triwulan II-2003 yaitu tingkat suku bunga dana dalam rupiah berada dalam kisaran 9,31% - 13,24%, dan dalam valas berada dalam kisaran 1,13% - 3,36%. Cost of loanable funds baik dalam rupiah maupun valas secara ratarata sederhana mengalami sedikit penurunan pada triwulan I-2003. Cost of loanable funds dalam rupiah berada dalam kisaran 11,55% - 17,36% dan dalam valas berada dalam kisaran 1,59% - 6,58%. Pada triwulan II-2003, cost of loanable funds dalam rupiah diprakirakan masih akan mengalami penurunan sedangkan dalam valas diprakirakan relatif sama dengan triwulan I-2003. Cost of loanable funds dalam rupiah berada dalam kisaran 10,92% - 17,07%, dan dalam valas berada dalam kisaran 1,61% - 6,55%. Tabel 1 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Dana (Rupiah dan Valas) Tw IV-2002 SUKU BUNGA DANA Tw I-2003 Rata-rata Rata-rata + SD Rata-rata 1. Cost of funds 12,83% 11,07% - 14,58% 2. Cost of Loanable funds 15,69% 13,37% - 18,01% 1. Cost of funds 2,90% 2. Cost of Loanable funds 4,05% Prakiraan Tw II-2003 Rata-rata + SD Rata-rata Rata-rata + SD 11,49% 9,55% - 13,44% 11,28% 9,31% - 13,24% 14,46% 11,55% - 17,36% 13,99% 10,92% - 17,07% 1,18% - 4,63% 2,24% 1,15% - 3,34% 2,25% 1,13% - 3,36% 1,65% - 6,45% 4,09% 1,59% - 6,58% 4,08% 1,61% - 6,55% A. Dalam Rupiah : B. Dalam Valas : Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 21 Suku Bunga Kredit Suku bunga kredit mengalami penurunan Tingkat suku bunga kredit baik dalam rupiah maupun valas pada triwulan I-2003 mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Sementara itu, tingkat suku bunga kredit baik dalam rupiah maupun valas pada triwulan II-2003 diprakirakan relatif sama dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Tabel 2 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Kredit (Rupiah dan Valas) Tw IV-2002 JENIS KREDIT Tw I-2003 Prakiraan Tw II-2003 Rata-rata Rata-rata + SD Rata-rata Rata-rata + SD Rata-rata Rata-rata + SD A. Dalam Rupiah : 1. Kredit Modal Kerja 19,34% 17,30% - 21,39% 18,68% 16,56% - 20,80% 18,48% 16,24% - 20,73% 2. Kredit Investasi 19,63% 17,78% - 21,48% 18,89% 17,03% - 20,75% 18,63% 16,70% - 20,57% 3. Kredit Konsumsi 20,42% 16,28% - 24,56% 18,73% 14,75% - 22,72% 18,48% 14,42% - 22,55% 1. Kredit Modal Kerja 8,63% 5,37% - 12,01% 8,51% 5,96% - 11,06% 8,37% 5,84% - 10,90% 2. Kredit Investasi 9,26% 6,44% - 12,08% 8,71% 6,37% - 11,05% 8,60% 6,24% - 10,95% 3. Kredit Konsumsi 13,13% 8,19% - 18,06% 9,19% 6,21% - 12,18% 9,28% 6,45% - 12,10% B. Dalam Valas : Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 22