laporan pengelolaan pinjaman dan hibah

advertisement
LAPORAN PENGELOLAAN
PINJAMAN DAN HIBAH
EDISI JULI 2015
Direktorat Pinjaman dan Hibah
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Kementerian Keuangan
Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II di bawah Direktorat
Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan Republik Indonesia
yang tugas utamanya adalah melaksanakan pengelolaan pinjaman dan hibah Pemerintah
Republik Indonesia.




Pengelolaan pinjaman dan hibah dimaksud antara lain meliputi:
Penandatanganan perjanjian pinjaman dan hibah;
Amandemen atas perjanjian pinjaman dan hibah;
Penutupan masa laku penarikan pinjaman dan hibah;
Pengelolaan Debt Swap.
Laporan ini merupakan laporan pengelolaan pinjaman dan hibah yang dilaksanakan
Direktorat Pinjaman dan Hibah selama bulan Juli 2015.
Klasifikasi Pinjaman dan Hibah
Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No.54 tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan
dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri oleh Pemerintah dan PP No. 10 tahun 2011 tentang
Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, pinjaman dapat berupa:

Pinjaman Dalam Negeri
Pinjaman Dalam Negeri (PDN) dapat bersumber dari BUMN, Pemerintah Daerah, dan
Perusahaan Daerah.

Pinjaman Luar Negeri
Pinjaman Luar Negeri dapat bersumber dari:
Kreditor Multilateral, yaitu lembaga keuangan internasional yang
beranggotakan beberapa negara yang memberikan pinjaman kepada
Pemerintah.
Kreditor Bilateral, yaitu pemerintah negara asing atau lembaga yang bertindak
untuk pemerintah negara asing yang memberikan pinjaman kepada Pemerintah.
Kreditor Swasta Asing (KSA), yaitu lembaga keuangan asing, lembaga keuangan
nasional, dan lembaga non keuangan asing yang berdomisili dan melakukan
kegiatan usaha di luar wilayah Negara Republik Indonesia yang memberikan
pinjaman kepada Pemerintah berdasarkan perjanjian pinjaman tanpa jaminan
dari Lembaga Penjamin Kredit Ekspor (LPKE).
LPKE, yaitu lembaga yang ditunjuk negara asing untuk memberikan jaminan,
asuransi, pinjaman langsung, subsidi bunga, dan bantuan keuangan untuk
meningkatkan ekspor negara yang bersangkutan atau bagian terbesar dari dana
tersebut dipergunakan untuk membeli barang/jasa dari negara bersangkutan
Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Juli 2015– hal 1
yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah Negara Republik
Indonesia.
PP No.10 tahun 2011 juga mengatur sumber Hibah sebagai berikut:


Hibah Dalam Negeri, yaitu yang berasal dari lembaga keuangan dalam negeri, lembaga
non keuangan dalam negeri, Pemerintah Daerah, perusahaan asing yang berdomisili
dan melakukan kegiatan di wilayah Negara Republik Indonesia, lembaga lainnya, dan
perorangan.
Hibah Luar Negeri, yaitu yang berasal dari negara asing (bilateral), lembaga di bawah
Perserikatan Bangsa-Bangsa, lembaga multilateral, lembaga keuangan asing, lembaga
non keuangan asing, lembaga keuangan nasional yang berdomisili dan melakukan
kegiatan usaha di luar wilayah Negara Republik Indonesia, dan perorangan.
Kilas Kinerja
Selama bulan Juli 2015 telah dilaksanakan satu penutupan perjanjian pinjaman dari
World Bank. Selain itu, terdapat kesepakatan untuk melakukan amandemen empat
perjanjian pinjaman dengan rincian sebagai berikut:
Jenis
PDN
Pinjaman
KSA/LPKE
Pinjaman
Multilateral
Jenis Amandemen
perubahan kontrak
perpanjangan availability period
perubahan tingkat komponen
dalam negeri
Lender/Donor
Bank BRI
Bank BNI Cabang Tokyo
Deutsche Bank Cabang
London
- perpanjangan availability period
- realokasi antar kategori
World Bank
Jumlah
1
1
1
1
Pengelolaan Pinjaman dan Hibah
1.
Amandemen atas Perjanjian Pinjaman
Amandemen perjanjian pinjaman yang dilakukan pada bulan Juli 2015 dilakukan
untuk empat perjanjian yang terdiri dari satu perjanjian pinjaman dalam negeri, dua
perjanjian pinjaman LPKE/KSA, dan satu perjanjian pinjaman multilateral.
Amandemen perjanjian tersebut bertujuan untuk melakukan perpanjangan
availability period, realokasi antar kategori, perubahan tingkat komponen dalam negeri, dan
mengakomodir perubahan pada kontrak pengadaan.
Satu amandemen perjanjian Pinjaman Dalam Negeri, yang bersumber dari Bank BRI
telah disepakati pada tanggal 9 Juli 2015, bertujuan untuk mengakomodir perubahan pada
kontrak pengadaan Almatsus Polri.
Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Juli 2015– hal 2
Dua perjanjian pinjaman KSA/LPKE yang diamandemen, digunakan untuk membiayai
alutsista Kementerian Pertahanan bersumber dari Bank BNI cabang Tokyo, JBIC, dan
Deutsche Bank cabang London. Amandemen perjanjian pinjaman yang bersumber dari Bank
BNI cabang Tokyo bertujuan untuk melakukan perpanjangan Availability Period, sedangkan
amandemen untuk perjanjian pinjaman yang berasal dari Deutshe Bank cabang London
bertujuan untuk melakukan perubahan komposisi negara asal barang/jasa.
Amandemen perjanjian pinjaman dengan World Bank yang telah ditandatangani
pada tanggal 30 Juni 2015, bertujuan untuk memperpanjang availability period dan
realokasi dana antar kategori. Pinjaman dimaksud digunakan untuk membiayai kegiatan
Dam Operational Improvement and Safety Project (DOISP). Pelaporan atas persetujuan
amandemen perjanjian telah dilaporkan pada bulan Juli namun penyampaian persetujuan
amandemen baru diterima Direktorat Pinjaman dan hibah pada bulan Juli 2015.
Amandemen tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa indikator outcome
diperkirakan belum dapat tercapai sampai dengan loan closing date, terdapat sisa dana
pinjaman sebesar USD 5.189.939,47 yang diperkirakan belum dapat ditarik sampai dengan
loan closing date serta antisipasi terhadap program prioritas nasional pembangunan 65
bendungan baru.
Sumber: www.pu.go.id
2.
Penutupan Masa Laku Penarikan Pinjaman
Pengadministrasian penutupan masa laku pinjaman pada bulan Juli 2015 dilakukan
untuk dua pinjaman bilateral dari JICA dan satu pinjaman multilateral dari World Bank.
Pinjaman bilateral dengan JICA yang telah diakhiri masa penarikan pinjamannya pada
bulan Juli 2015 adalah untuk membiayai kegiatan ICT Utilization Project for Educational
Quality Enhancement in Yogyakarta Province. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan
fasilitas ICT dan jaringan, mengembangkan e-learning system, dan menyediakan barang dan
bantuan yang diperlukan untuk kegiatan di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama
di Provinsi Yogyakarta dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan sebagai model dalam
memanfaatkan ICT di sektor pendidikan di Indonesia.
Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Juli 2015– hal 3
Selain itu juga, telah ditutup masa penarikan pinjaman untuk kegiatan Professional
Human Resource Development Project III (PHRD III). PHRD III merupakan pinjaman kegiatan
dari JICA yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan institusi pemerintah dengan
meningkatkan kemampuan pegawai negeri sipil pada pemerintah pusat dan daerah dengan
penyediaan beasiswa program degree, non degree dan pelatihan kerja baik di Indonesia
maupun di Jepang bagi pegawai yang bertanggung jawab di bidang perencanaan publik dan
keuangan publik. Kedua pinjaman tersebut telah berakhir masa penarikan pinjamannya
pada tanggal 26 Juli 2015.
Perjanjian pinjaman multilateral yang telah ditutup masa penarikan pinjamannya
bersumber dari World Bank, digunakan untuk membiayai kegiatan Financial Sector Reform
and Modernization Development Policy Loan (FIRM 2-DPL). Pinjaman program ini
merupakan pinjaman yang didasarkan pada policy matrix di bidang keuangan. Bank Dunia
melalui surat tanggal 21 Juli 2015 menyampaikan bahwa loan FIRM 2-DPL telah berakhir
masa penarikannya pada tanggal 1 Juli 2015 dan juga telah fully disbursed sehingga
dinyatakan telah closure of account.
Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Juli 2015– hal 4
Download