Interpretasi FAKTOR A Skor Rendah: Cenderung bersikap kaku

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
16 PF
Sejarah, Dasar Teori,
Administrasi, dan Interpretasi
Fakultas
Program Studi
Psikologi
Psikologi
Tatap Muka
06
Kode MK
Disusun Oleh
MK213119
Ajeng Rahmatillah Z., M. Psi., Psikolog
Abstract
Kompetensi
Memberikan materi mengenai tes 16
PF pada mahasiswa
Mahasiswa memiliki pengetahuan
mengenai sejarah singkat, dasar teori,
cara mengadministrasikan, dan
interpretasi tes 16 PF
16 Personality Factor Questionnaire
Sebuah alat ukur yang komprehensif untuk kepribadian dalam range normal yang
digunakan dalam setting yang luas dimana dibutuhkan gambaran utuh yang terintegrasi
mengenai seseorang atau individu. 16 PF bukan hasil kerja ilmiah yang kebetulan.
Penciptanya, Raymond B. Cattell memiliki latar belakang keluarga peneliti dan analitik yang
kuat. Pengaruh keluarganya yang merupakan peneliti dan pioneer menginspirasinya untuk
memperoleh gelar master dalam bidang ilmu Fisika di Universitas London tahun 1920an.
Pada saat itu, bidang ilmu psikologi masih terbatas ruang lingkupnya. Cattell
mempelajari fisiologi dan psikologi eksperimen (seperti, Pavlov, Thorndike, dan Wundt) yang
menggunakan metode ilmiah untuk memeriksa area khusus dalam fungsi manusia seperti
sensasi dan learning. Ia menemukan bahwa teori kepribadian berasal dari filsuf seperti
Aristotle, Locke, dan Nietzche, sedangkan perkembangan modern kebanyakan dihasilkan
oleh profesi medis seperti Sigmund Freud dan Carl Jung yang mempelajari simptom dan
masalah dari pasiennya. Mereka memperoleh ide dari pengalaman klinis dan mengandalkan
instuisi untuk memahami apa yang terjadi di dalam individu dianggap mencemooh ketepatan
dan kecermatan ilmu pengetahuan. Maka, Cattel berpendapat eksperimen tersebut
cenderung hanya mencakup bagian kecil saja dari masalah kepribadian manusia yang
sangat luas.
Cattell dipengaruhi oleh penelitiannya, lingkungan sosial, dan pasca gejolak perang
dunia I London, dimana ia sering terekspos oleh orang-orang seperti George Bernard Shaw,
Aldous Huxley, H. G. Wells, dan Bertram Russell. Pengalam tersebut menggiring Cattell
untuk mempercayai bahwa masalah terbesar di dunia dipengaruhi oleh temperamen dan
motivasi manusia. Di universitas London, Cattell bekerja dengan Charles Spearman yang
mengembangkan metode faktor analisis untuk mengidentifikasi dan mengorganisasikan
elemen dasar dari kemampuan manusia. Keterlibatan Cattell dalam penelitian ini memicu
keyakinannya bahwa faktor analisis, alat yang ampuh untuk menemukan dimensi yang
mendasari dasar di balik fenomena yang kompleks, juga bisa diterapkan secara produktif
dengan kepribadian. Dia berpendapat kepribadian manusia pasti memilki struktur elemen
dasar sama halnya bahwa dunia fisik memiliki blok bangunan dasar (misalnya, oksigen dan
hidrogen). Jika blok bangunan dasar dari kepribadian ditemukan dan struktur kepribadian
memang terukur, maka perilaku manusia akan-sampai batas tertentu-menjadi dimengerti
dan dapat diprediksi. Misalnya, kriteria perilaku kompleks seperti kepemimpinan, harga diri,
dan kreativitas bisa diprediksi dari elemen-elemen struktural dasar kepribadian.
2012
2
Tes Inventori
Ajeng Rahmatillah, M. Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tujuan Cattell membuat 16 PF adalah untuk menyediakan research based map
yang menyeluruh dari kepribadian normal. Cattell berpendapat bahwa dalam memeriksa
kepribadian dalam range yang luas melibatkan roles dan states, pikiran dan aksi, tingkah
laku verbal dan non verbal, kepribadian normal dan abnormal, dan kemampuan serta
variabel minat. Dia berpendapat bahwa untuk memajukan ilmu psikologi sebagai ilmu
pengetahuan, psikolog memerlukan prosedur pengukuran ilmiah untuk 3 domain berbeda
dari karakteristik manusia: kepribadian, kemampuan, dan motivasi (dengan yang terakhir
didefinisikan sebagai drive dinamis seperti need of power, achievement, atau security).
Dengan sampling masing-masing domain dan menerapkan metode faktor-analitik, Cattell
berusaha untuk menemukan jumlah dan sifat dari variabel yang maknanya dibandingkan
satu sama lain.
History and Development of the 16PF Questionnaire
• 1930s—Cattell works with Charles Spearman in the development of factor-analytic methods to study
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
the structure of human abilities.
1940s—Cattell begins comprehensive program of research, applying factor analysis to identify the basic
elements of personality structure.
1949—First publication of the 16PF Questionnaire in the United States.
1952—First publication of the 16PF Questionnaire in Great Britain.
1953—First publication of the High School Personality Questionnaire (HSPQ).
1956—Publication of the 16PF Second Edition.
1959—First publication of the Children’s Personality Questionnaire (CPQ).
1962—Publication of the 16PF Third Edition.
1965—Introduction of computer scoring by mail.
1968—Publication of the 16PF Fourth Edition.
1972—Publication of first computerized interpretive report.
1980—Test translations exceed 35 languages worldwide.
1992—Computer scoring by OnSite software.
1993—Publication of the 16PF Fifth Edition.
• 1999—Online administration and scoring and computerized interpretive reports (NetAssess) were
introduced.
• 1999—Publication of the 16PF Select Questionnaire.
• 2000—Restandardization of the 16PF Fifth Edition with over 10,000 people.
• 2001—Online administration and scoring and computerized interpretive reports became available in
multiple international languages (16PF world.com)
• 2001—Publication of the 16PF Adolescent Personality Questionnaire (APQ, a revision of the HSPQ).
2012
3
Tes Inventori
Ajeng Rahmatillah, M. Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Interpretasi
FAKTOR A
Skor Rendah:

Cenderung bersikap kaku, keras kepala, suka bersitegang, skeptis, dan menjauhkan
diri dari orang lain

Lebih suka benda atau barang daripada orang

Lebih suka bekerja sendiri dan menghindar segala macam kompromi dalam bentuk
apapun

Menyukai ketepatan dan kaku dalam melakukan pekerjaannya maupun dalam
hubungan dengan orang lain
Skor tinggi:

Mudah untuk bekerja sama dengan orang lain

Memiliki perhatian yang besar terhadap orang lain

Hatinya lembut, sikapnya ramah-tamah, dan mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan

Menyukai pekerjaan yang berhubungan dengan orang lain
Faktor B
Skor rendah:

Cenderung lambat dalam mempelajari sesuatu yang baru

Cenderung lambat dalam mengerti dan memahami suatu persoalan

Agak bodoh, segala sesuatu yang diberikan harus bersifat konkret dan nyata.

Mungkin kebodohannya merupakan pantulan dari taraf kecerdasan yang
tergolong rendah

Atau mungkin mencerminkan adanya keburukan dari fungsi berpikirnya yang
disebabkan oleh karena gangguan psikopatologis
Skor tinggi:
2012
4
Tes Inventori
Ajeng Rahmatillah, M. Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Cepat dalam memahami dan mengerti ide-ide baru

Orang yang pandai dan cerdas

Faktor ini sangat berhubungan dengan tingkat kebudayaan setempat dan juga
tergantung dari ketangkasan dari setiap individunya

Yang memiliki skor tinggi pada faktor ini tidak mengalami gangguan pada fungsi
mentalnya, dalam arti bahwa ia tidak menderita kondisi yang patologis
FAKTOR C
Skor rendah:

Orang yang cenderung memiliki derajat toleransi yang rendah terhadap situasi yang
tidak memuaskannya, situasi yang berubah-ubah, dan situasi yang tidak pasti

Cenderung menghindari diri atau mengelakkan diri dari tuntutan-tuntutan realitas
yang diperlukan

Seseorang yang mengalami kelelahan neurotis

Emosional dan mudah jengkel

Selalu merasa tidak puas
Skor Tinggi:

Secara emosional matang, stabil, dan mewakili pandangan yang realistis terhadap
kehidupan.

Tenang, memiliki ego yang kuat, dan akan baik sekali dalam menegakkan semangat
kelompok

Dalam menghadapi masalah emosional yang sulit tampak tabah seperti orang yang
pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan.
FAKTOR E
Skor rendah:
2012

Orang yang cenderung untuk mengalah pada orang lain

Orang yang patuh kepada orang lain dan mudah merasa cocok dengan orang lain

Seringkali menjadi tergantung pada orang lain

Mudah mengakui kesalahannya
5
Tes Inventori
Ajeng Rahmatillah, M. Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Merasa cemas terhadap cara-cara yang tidak benar. Perasaan ini menjadi suatu
obsesi.
Skor Tinggi:

orang yang sikapnya tegas, berkeyakinan diri, dan memiliki pemikiran independen

cenderung menjadi seorang yang keras, mempunya aturan pada diri sendiri

cenderung bersikap menguasai atau mengatur orang lain

bersikap mengabaikan kekuasaan yang ada
FAKTOR F
Skor rendah:

Orang yang cenderung menjadi terkekang, pendiam, dan bersikap mawas diri

Kadang-kadang ia dipandang sebagai orang yang keras dan masam

Sifatnya pesimis, terlalu tenang, dan berhati-hati

Dipandang sebagai orang yang merasa puas dengan dirinya sendiri

Cenderung menjadi orang yang menenangkan dan dapat dipercaya oleh orang
lain
Skor Tinggi

Orang yang bersifat periang

Tingkah lakunya aktif, banyak bicara, blak-blakan, dan mengesankan

Sifatnya gembira dan seolah-olah tidak ada yang dipikirkan

Mungkin pula ia adalah orang yang impulsif dan cepat berubah tanpa diduga-duga
FAKTOR G
Skor Rendah:

Cenderung mudah terombang-ambing di dalam tujuan-tujuannya

Sering kali tidak tetap dan kurang bersemangat dalam mengerjakan usaha-usaha
yang dilakukan oleh kelompokna dan tuntutan lingkungannya

Ketidakterikatan dari pengaruh kelompok dapat menimbulkan tingkah laku yang antisosial
2012
6
Tes Inventori
Ajeng Rahmatillah, M. Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Skor tinggi:

Cenderung memiliki karakter yang cermat

Orang yang tekun dan gigih

Memiliki rasa tanggung jawab yang besar

Kehidupannya sudah terencana

Lebih suka bekerja keras daripada bergurau dengan rekan-rekannya
FAKTOR H
Skor rendah:

Orang yang cenderung memiliki perasaan malu, suka menghindari diri, berhati-hati,
sering merasa segan, dan kuper

Memiliki perasaan rendah diri

Pengekspresian diri terhambat

Kurang menyukai suasana-suasana dan kesempatan dimana banyak orang

Kurang menaruh perhatian pada segala hal yang terjadi di sekitarnya
Skor Tinggi:

Orang yang berjiwa sosial

Orang yang pemberani

Siap mencoba sesuatu yang baru

Tindakannya spontan dan berlebihan di dalam respon-respon emosional

Kurang
memperhatikan
hal-hal
kecil,
tidak
mempedulikan
tanda
bahaya,
menghabiskan banyak waktu untuk mengobrol atau bersosialisasi
FAKTOR I
Skor rendah:

Orang yang cenderung bersikap praktis, realistis, independen, bertanggung jawab,
dan meragukan hal yang subjektif atau tahayul

Tidak mudah terharu, hatinya keras, sinis, dan seolah-olah puas dengan dirinya

Dalam menjalankan tugas kelompok, cenderung untuk bertindak praktis dan realistis,
dan tidak mendasari tindakannya pada hal yang tidak masuk akal
2012
7
Tes Inventori
Ajeng Rahmatillah, M. Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Skor Tinggi:

Cenderung berhati lembut, suka berkhayal, artistik, dan feminim

Sering kali cenderung menuntut perhatian dan bantuan dari orang lain

Sering kali cenderung tidak sabaran, dependen, dan tidak praktis

Cenderung meperlambat prestasi kerja kelompok dan cenderung untuk mengganggu
semangat kerja kelompok dengan kecerewetannya dan tidak realistis
FAKTOR L
Skor rendah:
 Orang yang cenderung bebas dari perasaan cemburu
 Seorang yang mudah menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungannya
 Orang yang periang, tidak suka bersaing, dan selalu memperhatikan tentang
keadaan orang lain
 Seorang anggota kelompok yang baik
Skor tinggi:

Orang yang memiliki sifat curiga, tidak percayaan, merasa sangsi terhadap hal yang
ada di dalam dirinya

Sering kali terlibat dengan egonya sendiri

Memiliki pandangan sendiri dan sangat memperhatikan hal yang ada di dalam
dirinya, yaitu kehidupan mentalnya

Tingkah lakunya itu biasanya dilakukan dengan sengaja

Kurang menaruh perhatian pada orang lain
FAKTOR M
Skor rendah:
2012

Orang yang bersahaja, sederhana, dan wajar

Orang yang sentimentil dan simpel

Bertindak lugu, sangat mudah untuk menerima keadaan seperti apa adanya

Tindakannya benar-benar wajar dan spontan
8
Tes Inventori
Ajeng Rahmatillah, M. Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Skor Tinggi:

Orang yang halus budi bahasanya

Orang yang berpengalaman, keduniawian, dan lihai

Sering kali bertindak keras kepala dan analitis

Pendekatan pada setiap situasi adalah tidak sentimental tetapi sinis
FAKTOR O
Skor rendah:

Orang yang memiliki sikap yang tenang

Orang yang tidak mudah tergoncang oleh ketegangan-ketegangan

Orang yang matang, tidak cemas pada kepercayaan dirinya dan terhadap
kemampuannya untuk menghadapi apapun

Ornag yang tabah dan ulet

Perasaan tentram

Dalam kelompok tampak kurang peka dan kurang tanggao pada semua hal yang
berlangsung
Skor tinggi:

Orang yang merasa tertekan, suka bermurung diri, pencemas, penuh prasangka
atau firasat, suka memikirkan hal sedih

Didalam
menghadapi
kesukaran-kesukaran,
ia
cenderung
merasakan
kecemasan yang kekanak-kanakan

Merasa bahwa dirinya tidak diterima oleh teman-temannya atau merasa bahwa
dirinya tidak bebas berpartisipasi dalam kelompok
FAKTOR Q1
Skor rendah:

Orang yang percaya pada apa yang telah diajari untuk diyakininya dan pada apa
yang telah dibuktikan kebenarannya, walaupun bila ia menemui sesuatu yang lebih
baik ia akan berubah juga

2012
Terhadap ide baru ia bersikap hati-hati dan curiga
9
Tes Inventori
Ajeng Rahmatillah, M. Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Oleh karena itu ia cenderung menentang dan menunda perubahan

Cenderung hidup dalam tradisi-tradisi yang berlaku

Sangat kolot dalam pandangannya

Cenderung tidak menyukai pemikiran analitis yang intelektual
Skor Tinggi:

Selalu memandang segala sesuatu secara intelektual dan selalu meragukan
persoalan yang fundamental

Bersikap ragu-ragu dan selalu mempertanyakan tentang ide-ide, baik ide baru
maupun ide lama

Cenderung menjadi lebih baik bila diberitahu daripada memperbincangkan soal
salah-benar

Cenderung bereksperimen didalam kehidupannya dan lebih toleran pada perubahan
FAKTOR Q2
Skor Rendah:

Orang yang menyiukai kerja sama dan musyawarah dalam mencapai kata sepakat
bersama orang lain

Orang yang menghendaki dan mengandalkan restu dan pujian dari orang lain

Orang yang selalu menyetujui pendapat kelompok dan kurang memiliki ketetapan
hati sendiri

Dalam berteman tidak pandang bulu karena diperlukan dukungan dari orang lain
Skor Tinggi:
 Memiliki temperamen independen, orang yang biasa memakai cara-cara, orang yang
membuat keputusan sendiri dan mengandalkan kekuatan sendiri
 Cenderung untuk mengabaikan pendapat orang lain walaupun hal ini tidak selalu
berarti bahwa ia dominan di dalam hubungan dengan orang lain
 Bukan orang yang tidak menyukai orang lain, tetapi semata-mata tidak memerlukan
persetujuan atau dukungan orang lain
2012
10
Tes Inventori
Ajeng Rahmatillah, M. Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
FAKTOR Q3
Skor rendah:

Orang yang tidak menghiraukan tuntutan sosial yang berlaku

Orang yang tidak terlampau banyak menaruh perhatian, tidak teliti, dan tidak cermat

Orang yang cenderung terganggu dalam penyesuaian diri
Skor Tinggi:

Orang yang memiliki kontrol diri yang kuat terhadap emosinya maupun terhadap
tingkah laku pada umumnya

Orang yang sangat memperhatikan reputasi sosial

Cenderung menjadi keras kepala
FAKTOR Q4
Skor rendah:

Orang yang tenang, tidak suka ribut, santai, tenteram, dan merasa puas

Dalam situasi tertentu keterlalupuasannya itu dapat menimbulkan kemalasan dan
menurunkan prestasi

Apabila perasaan sangat tegang maka prestasi sekolahnya dan hasil kerjanya akan
terganggu
Skor tinggi:

Orang yang cenderung merasa tegang, mudah terangsang, mudah tergugah,
gelisah, dan tidak sabaran

Sering kali merasa keletihan sehingga berbuat lambat pun tidak mampu

Didalam kelompok ia dianggap sebagai orang yang tidak memiliki rasa persatuan,
kurang tertib, dan tidak memiliki sifat kepemimpinan

Perasaan kecewanya ditunjukkan dengan dorongan yang menggebu-gebu walaupun
tidak sampai meledak dan masih terkendali
2012
11
Tes Inventori
Ajeng Rahmatillah, M. Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Hilsenroth, Mark J., et all. 2004. Comprehensive Handbook of Psychological Assessment
volume 2. New Jersey: John Wiley and sons
2012
12
Tes Inventori
Ajeng Rahmatillah, M. Psi., Psikolog
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download