faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku

advertisement
35 - 50
Jurnal e-maksi Harapan
Vol. 1, No. 1, Februari 2013
Jurnal e-maksi Harapan
Februari
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PONSEL BLACKBERRY
PADA MAHASISWA STIE HARAPAN MEDAN
Ade Indah Sari
([email protected])
Dosen Kopertis Wil I Dpk STIE Harapan Medan
ABSTRACT
Development of communications technology from year to year grows very fast, the
producers races - competition does innovation of product, BlackBerry as one of the biggest ponsel
producer in world has become trend usage of ponsel especially in Indonesia, which its(the
consumer between it is student. Purpose of this research to know is marketing mix factor, person,
and social influences behavior of student STIE Harapan Medan in purchasing decision of ponsel
BlackBerry, and factor what which most dominant influences behavior of student STIE Harapan
Medan in purchasing decision of ponsel BlackBerry.
This research is research korelasional. population of Research is semester student VI and
VIII majors Akuntansi and Manajemen using BlackBerry. Number Of Samples that is 100. Technics
of sampling is purposive sampling, Number of samples with student criterion which has applied
minimum BlackBerry of 3 month of usage. Data analysis done with multiple regression method.
Result of research it is obtained that price variable ( X2), person ( X5) and social ( X6), influential
in significan to purchasing decision ( Y), and variable that is most dominant influences behavior of
student STIE Harapan Medan in purchasing decision of ponsel BlackBerry is person variable, that
is 30,5 %.
Keywords : Purchasing Decision, Blackberry
tipe, model dan teknologinya masing-masing
yang disesuaikan dengan kebutuhan profesi,
status, gaya hidup dan hobi penggunanya.
Sehubungan dengan ini, BlackBerry sebagai
salah satu produsen ponsel terbesar di dunia
telah menjadi sebuah trend dalam
penggunaan ponsel di Indonesia, fenomena
ini
bisa
dibilang sebagai
“demam
BlackBerry”.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan teknologi komunikasi dari
tahun ke tahun sudah menunjukkan kemajuan
yang sangat pesat, salah satunya kemajuan
handphone atau biasa kita sebut sebagai
ponsel. Ponsel merupakan suatu alat
komunikasi suara nirkabel (tanpa kabel) yang
dapat dibawa kemana-mana dan sangat
memudahkan manusia dalam bersosialisasi.
Saat ini hampir setiap individu menggunakan
ponsel dalam kehidupannya, penggunaan
ponsel pun tidak lagi sebatas karena
kebutuhan akan komunikasi namun juga
untuk
menunjang
status
individu
penggunanya di masyarakat.
BlackBerry pertama kali diperkenalkan
pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada,
Research In Motion (RIM). BlackBerry
adalah perangkat genggam nirkabel yang
memiliki kemampuan layanan push e-mail,
telepon selular, sms, faksimili Internet,
menjelajah
Internet,
dan
berbagai
kemampuan nirkabel lainnya. BlackBerry
pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada
pertengahan Desember 2004 oleh operator
Para produsen ponsel pun berlombalomba melakukan inovasi produk dengan
35
35 - 50
Jurnal e-maksi Harapan
Indosat dan perusahaan Starhub. Sejak
diluncurkan di Indonesia pada tahun 2004,
BlackBerry bagaikan virus dengan kekuatan
super yang menyebar di Indonesia. Dari
tahun ke tahun pengguna BlackBerry
meningkat dengat pesat. Dari awalnya hanya
400.000 orang, sampai menjadi lebih dari 2
juta pengguna pada akhir 2010. Dengan
angka peningkatan yang sangat signifikan ini,
Indonesia pun didaulat sebagai negara
pengguna terbesar di dunia. Dengan
demikian, tidak heran apabila Indonesia
menjadi target pemasaran utama bagi
BlackBerry. (Lukmanaziz, 2012)
Februari
pesan pendek dan pesan instan (Instant
Messaging). BlackBerry kini menjadi begitu
populer di kampus-kampus Universitas, tak
terkecuali di Inggris. Riset terakhir yang
dilakukan oleh Mobile Youth, sebuah
perusahaan konsultan Inggris, ternyata 2
persen dari mahasiswa Universitas Inggris
menggunakan perangkat BlackBerry. "Ini
adalah jumlah yang cukup banyak, bila
dibandingkan beberapa tahun lalu" ujar Josh
Dhaliwal, dari Mobile Youth, dikutip dari
situs Financial Times. Hasil survei yang
melibatkan 1000 responden di kalangan anak
muda, Nokia adalah perangkat ponsel yang
paling populer, dengan pangsa pasar sebesar
30 persen, diikuti Sony Ericsson, 27 persen.
Dalam
memasarkan
produknya,
perusahaan sebagai pemasar harus selalu
memantau perilaku konsumen sehingga dapat
mengantisipasi adanya perubahan perilaku
konsumen, karena pada dasarnya tujuan
pemasaran adalah memenuhi dan melayani
kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga
produk yang ditawarkan dapat laku terjual.
Perilaku konsumen merupakan proses
pengambilan keputusan dan aktivitas individu
secara fisik yang dilibatkan dalam proses
mengevaluasi, memperoleh, menggunakan
atau dapat mempergunakan barang-barang
dan jasa.
Sedangkan pangsa BlackBerry dari hasil
survei tersebut, memang masih tertinggal
jauh, yakni dua persen. Namun pertumbuhan
tersebut cukup mengejutkan mengingat
perangkat BlackBerry adalah ponsel pintar,
yang tentu saja harganya yang lebih mahal
dari ponsel biasa, terutama bagi ukuran
'kantong' mahasiswa. Persepsi orang terhadap
perangkat BlackBerry, kini telah bergeser
begitu cepat," ujar Carolina Milanesi, seorang
analis firma Gartner. Milanesi menambahkan,
kini kaum muda memiliki persepsi yang
begitu baik terhadap ponsel pintar
BlackBerry. "Anda akan dilihat sangat cool,
bila memiliki perangkat BlackBerry,"
Milanesi menambahkan.
Menurut Kotler (2002) perilaku pembelian
konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Dari
keempat faktor tersebut penulis ingin
mengetahui lebih mendalam tentang perilaku
konsumen dalam pengambilan keputusan
pembelian produk ponsel BlackBerry dengan
melihat dari faktor pribadi dan sosial. Faktor
pribadi merupakan faktor internal yang
berasal dari dalam diri konsumen, dalam
faktor pribadi terdapat konsep gaya hidup
yang digambarkan dengan kegiatan, minat
dan opini dari seseorang (activities, interests,
and opinions). Faktor sosial berasal dari luar
diri konsumen (eksternal), faktor ini
memegang peran yang cukup penting dalam
keputusan pembelian seseorang.
Survey tadi juga mengatakan bahwa
BlackBerry begitu digandrungi karena
kelebihannya di tombol QWERTY dan fitur
messaging yang mengakomodasi para remaja
menyalurkan keranjingan mereka terhadap
pesan instant pesan pendek (SMS).
Sementara, Apple iPhone menjadi perangkat
yang unggul dalam hal pengalaman
berselancar web, dan fungsi multimedianya.
Dari kutipan di atas dapat dilihat bahwa
mahasiswa memiliki peranan penting dalam
pertumbuhan penjualan BlackBerry. Oleh
karena itu, peneliti memilih Mahasiswa STIE
Harapan sebagai objek penelitian, karena
mahasiswa STIE Harapan telah banyak yang
menggunakan BlackBerry dengan berbagai
tipe dan tingkatan harga yang bervariasi.
Alasan
mahasiswa
STIE
Harapan
menggunakan
BlackBerry
untuk
mempermudah
dalam
berkomunikasi
(Darmawan,
2009)
Pertumbuhan
penjualan perangkat BlackBerry, ternyata tak
lepas dari peran pelajar dan mahasiswa.
Ponsel pintar yang awalnya ditujukan bagi
pelanggan korporat ini, kini telah berubah
menjadi perangkat yang dapat memuaskan
ketergantungan kaum muda terhadap fitur
36
2013
Ade Indah Sari
terutama dengan banyaknya fasilitas jejaring
sosial yang dapat diakses dengan mudah
melalui BlackBerry dan adanya layanan push
e-mail serta telah menjadi gaya hidup (Life
Style) bagi Mahasiswa STIE Harapan.
faktor produk, kelima adalah faktor pribadi
dan yang terakhir adalah faktor harga.
Pengertian Perilaku Konsumen
Bidang
ilmu
perilaku
konsumen
mempelajari bagaimana individu, kelompok,
dan organisasi memilih, membeli, memakai,
serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan,
atau pengalaman dalam rangka memuaskan
kebutuhan dan hasrat mereka (Kotler, 2002).
Karena alasan di atas, penulis tertarik
melakukan penelitian untuk mengetahui
faktor-faktor apa yang mempengaruhi
perilaku Mahasiswa STIE Harapan Medan
dalam
Keputusan
Pembelian
Ponsel
BlackBerry.
Sumarwan (2002) menyimpulkan bahwa
perilaku konsumen adalah semua kegiatan,
tindakan, serta proses psikologis yang
mendorong tindakan tersebut pada saat
sebelum
membeli,
ketika
membeli,
menggunakan, menghabiskan produk dan
jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau
kegiatan mengevaluasi.
TINJAUAN PUSTAKA dan HIPOTESIS
Penelitian Terdahulu
Menurut Sari (2010), dalam penelitian
yang berjudul: “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam
Keputusan Pembelian Handphone Merk
BlackBerry.”
Engel et al (1994) mendefinisikan
perilaku konsumen sebagai tindakan yang
langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk
dan jasa, termasuk keputusan yang
mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Analisis
Faktor-faktor
Yang
Mempengaruhi Prilaku Konsumen Dalam
Keputusan Pembelian Handphone Merk
BlackBerry ini bertujuan untuk mengetahui
apakah diantara faktor sosial, pribadi, produk,
harga, manfaat dapat berpengaruh terhadap
keputusan pembelian yang akan dilakukan.
Dan dari faktor tersebut ingin diketahui
faktor manakah yang paling berpengaruh
secara
dominant
terhadap
keputusan
pembelian handphone merk BlackBerry.
Untuk menganalisis perilaku pembelian
konsumen tersebut, maka dilakukan dengan
menggunakan Uji Validitas, Reliabilitas, dan
Uji Chi Square.
Perilaku Konsumen (consumer behaviour)
didefinisikan sebagai studi tentang unit
pembelian (buying units) dan proses
pertukaran yang melibatkan perolehan,
konsumsi, dan pembuangan barang, jasa,
pengalaman, serta ide-ide (Mowen & Minor,
2002).
Menurut Schiffman dan Kranuk dalam
Suryani (2008) bahwa perilaku konsumen
merupakan studi yang mengkaji bagaimana
individu membuat keputusan membelanjakan
sumberdaya yang tersedia dan dimiliki
(waktu, uang dan usaha) untuk mendapatkan
barang atau jasayang nantinya akan
dikonsumsi.
Dari hasil Uji Validitas bila data yang
diolah bersifat valid maka akan digunakan
dalam perhitungan berikutnya, namun bila
tidak valid maka tidak akan digunakan. Dan
saat diuji dengan Uji Reliabilitas data dari
semua variabel bersifat reliabel. Uji Chi
Square digunakan karena data tidak
terdistribusi normal. Dari hasil pengujian
yang dilakukan didapat bahwa seluruh faktor
sosial, pribadi, produk, harga, manfaat
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
pembelian handphone merk BlackBerry.
Namun darisemua faktor tersebut yang paling
dominan adalah yang pertama faktor
manfaat,yang kedua adalah faktor promosi,
ketiga adalah faktor sosial, keempat adalah
Dari beberapa pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa setiap konsumen dalam
melakukan pembelian produk memiliki
perilaku yang berbeda-beda.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perilaku Pembelian Konsumen
Menurut Kotler & Susanto (1999) perilaku
pembelian konsumen dipengaruhi oleh:
37
35 - 50
Jurnal e-maksi Harapan
seperti kelompok acuan, keluarga, serta
peran dan status sosial. Kelompok acuan
seseorang terdiri dari semua kelompok
yang mempunyai pengaruh langsung atau
pengaruh tidak langsung terhadap
pendirian atau perilaku seseorang.
Kelompok acuan menghubungkan seorang
individu dengan perilaku dan gaya hidup
baru. Mereka juga mempengaruhi
pendirian dan konsep pribadi seseorang
karena biasanya dia berhasrat untuk
“sesuai” dengan kelompok tersebut. Dan
kelompok acuan menciptakan tekanan
untuk keseragaman yang mungkin
mempengaruhi pilihan produk dan merek
seseorang yang sebenarnya.
a. Faktor Budaya
Faktor-faktor budaya mempunyai
pengaruh yang paling meluas dan
mendalam terhadap perilaku konsumen.
Perusahaan harus melihat dan mengetahui
peranan yang dimainkan oleh kultur, subkultur, dan kelas sosial pembeli. Kultur
(Kebudayaan) adalah determinan paling
fundamental dari keinginan dan perilaku
seseorang.
Seseorang
memperoleh
serangkaian tata nilai, persepsi, preferensi,
dan perilaku melalui keluarganya dari
lembaga-lembaga kunci lain.
Setiap kultur terdiri dari sub-sub kultur
yang lebih kecil yang memberikan
identifikasi dan sosialisasi anggotanya
yang lebih spesifik. Sub kultur mencakup
kebangsaan, agama, kelompok ras, dan
daerah geografis. Banyak sub kultur
membentuk segmen pasar yang penting,
dan para pemasar sering merancang
produk dan program pemasaran yang
khusus dibuat untuk kebutuhan konsumen.
Keluarga adalah organisasi pembelian
konsumen yang paling penting dalam
masyarakat dan telah diriset secara
ekstensif. Para pemasar tertarik dengan
peran dan pengaruh relatif dari seorang
suami, istri, dan anak-anak dalam
pembelian berbagai produk dan jasa.
Posisi orang dalam setiap kelompok
dapat didefinisikan dalam istilah peran
dan status. Peran meliputi kegiatan yang
diharapkan
akan
dilakukan
oleh
seseorang. Kemudian masing-masing
peran akan menghasilkan status. Orangorang dalam pengambilan keputusan
pembelian memilih produk yang dapat
mengkomunikasikan peran dan status
mereka di masyarakat.
Kelas sosial adalah bagian-bagian yang
relatif homogen dan tetap dalam suatu
masyarakat, yang tersusun secara hirarkis
dan anggota-anggotanya memiliki tata
nilai, minat, dan perilaku yang mirip.
Kelas-kelas sosial memiliki beberapa
karakteristik. Pertama, orang-orang dalam
masing-masing kelas sosial cenderung
untuk berperilaku yang lebih mirip
daripada orang-orang dari dua kelas sosial
yang berbeda. Kedua, orang-orang
dipandang mempunyai posisi yang lebih
tinggi atau rendah menurut kelas sosial
mereka. Ketiga, kelas sosial seseorang
ditandakan oleh sejumlah variabel, seperti
pekerjaan,
penghasilan,
kekayaan,
pendidikan, dan orientasi nilai, dan bukan
satu variabel tunggal tertentu. Keempat,
individu-individu dapat bergerak dari satu
kelas sosial ke yang lain -- naik atau turun
– selama hidup mereka. Sampai di mana
mobilitas ini tergantung pada kelakuan
stratifikasi sosial dalam suatu masyarakat
tertentu.
c. Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi,
yaitu usia pembeli dan tahap siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup,
serta kepribadian dan konsep pribadi
pembeli. Konsumsi dipengaruhi oleh
tahap-tahap dalam siklus hidup keluarga.
Para pemasar sering memilih kelompok
siklus hidup sebagai pasar sasaran mereka.
Pekerjaan
seseorang
juga
mempengaruhi pola konsumsinya. Para
pemasar berusaha untuk mengidentifikasi
kelompok pekerjaan yang mempunyai
minat lebih dari rata-rata pada produk dan
jasa mereka.
b. Faktor Sosial
Perilaku
dipengaruhi
Februari
seorang konsumen juga
oleh faktor-faktor sosial
38
2013
Ade Indah Sari
Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh
keadaaan ekonomi seseorang. Keadaan
ekonomi meliputi pendapatan yang dapat
dibelanjakan
(tingkat
pendapatan,
stabilitas, dan pola waktunya), tabungan
dan kekayaan (termasuk persentase
likuid),
hutang,
kekuatan
untuk
meminjam, dan pendirian terhadap belanja
dan menabung. Para pemasar barangbarang yang peka terhadap pendapatan
terus
memberikan perhatian pada
kecenderungan
pendapatan
pribadi,
tabungan, dan suku bunga.
Seseorang yang telah termotivasi
adalah siap untuk bertindak. Bagaimana
seseorang
benar-benar
bertindak
dipengaruhi oleh persepsi dia mengenai
situasi tertentu. Persepsi didefinisikan
sebagai “proses bagaiman seseorang
menyeleksi,
mengatur,
dan
menginterpretasikan
masukan-masukan
informasi untuk menciptakan gambaran
keseluruhan yang berarti.
Ketika orang-orang bertindak, mereka
belajar,
pengetahuan
menjelaskan
perubahan dalam perilaku suatu individu
yang berasal dari pengalaman. Teori
pengetahuan mengajarkan para pemasar
bahwa mereka dapat menciptakan
permintaan akan suatu produk dengan
menghubungkannya dengan dorongan
yang kuat, menggunakan petunjuk yang
memotivasinya,
dan
memberikan
penguatan yang positif.
Gaya hidup seseorang adalah pola
hidup seseorang di dunia
yang
diungkapkan dalam kegiatan, minat, dan
pendapat
seseorang.
Gaya
hidup
melukiskan “keseluruhan orang” tersebut
berinteraksi dengan lingkungannya, para
pemasar akan mencari hubungan antara
produk mereka dengan gaya hidup
kelompok.
Melalui bertindak dan belajar, orangorang memperoleh kepercayaan dan
pendirian.
Hal-hal
ini
kemudian
mempengaruhi
perilaku
pembelian
mereka. Suatu kepercayaan adalah pikiran
deskriptif yang dianut seseorang mengenai
suatu hal. Para produsen, tentu saja, sangat
tertarik pada kepercayaan yang dianut
orang mengenai produk dan jasa mereka.
Kepercayaan ini menciptakan citra produk
dan merek, dan orang bertindak atas citra
ini. Suatu pendirian menjelaskan evaluasi
kognitif yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan, perasaan emosional, dan
kecenderungan tindakan yang mapan dari
seseorang terhadap suatu obyek atau ide.
Pendirian menempatkan seseorang ke
dalam suatu kerangka pemikiran tentang
menyukai atau tidak menyukai suatu
obyek,
bergerak
menuju
atau
menjauhinya.
Pendirian
seseorang
membentuk sebuah pola yang konsisten,
dan untuk mengubah sebuah pendirian
mungkin membutuhkan penyesuaian
utama terhadap pendirian yang lain. Jadi
sebuah
perusahaan
sebaiknya
menyesuaikan
produknya
dengan
pendirian yang sudah ada daripada
berusaha untuk merubah pendirian orang.
Setiap orang memiliki kepribadian
yang berbeda. Kepribadian didefinisikan
sebagai karakteristik psikologis yang
berbeda
dari
seseorang
yang
menyebabkan tanggapan yang relatif
konsisten
dan
tetap
terhadap
lingkungannya. Kepribadian biasanya
dijelaskan dengan ciri-ciri bawaan seperti
kepercayaan diri, dominasi, otonomi,
perbedaan, kondisi sosial, keadaan
pembelaan
diri,
dan
kemampuan
beradaptasi.
Banyak
pemasar
menggunakan konsep yang berhubungan
dengan kepribadian – konsep pribadi (atau
ciri pribadi) seseorang.
d. Faktor Psikologis
Pilihan
pembelian
seseorang
dipengaruhi lagi oleh empat faktor
psikologis utama - motivasi, persepsi,
pengetahuan, serta kepercayaan dan
pendirian. Seseorang mempunyai banyak
kebutuhan pada setiap waktu tertentu.
Suatu kebutuhan menjadi suatu motif bila
telah mencapai tingkat intensitas yang
cukup. Suatu motif(atau dorongan) adalah
suatu kebutuhan tersebut mengurangi rasa
ketegangannya.
39
35 - 50
Jurnal e-maksi Harapan
barang yaitu barang tidak tahan lama dan
barang tahan lama.
Bauran Pemasaran
Produk
2. Jasa
Produk atau jasa yang sedang ditawarkan.
Yang di maksud dengan produk disini adalah
total produk, yang terdiri atas :
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau
kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
Contohmya bengkel reparasi, salon
kecantikan, kursus, hotel, lembaga
pendidikan, dan lain-lain.
1. Produk inti (core product),
merupakan fungsi inti dari produk tersebut
yaitu
manfaat
yang
sebenarnya
dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh
konsumen dari setiap produk.
Harga
Jumlah uang yang dikeluarkan oleh
konsumen untuk membeli sebuah produk.
Untuk memasarakan suatu barang atau jasa,
setiap perusahaan harus menetapkan harga
secara tepat. Harga merupakan satu-satunya
unsure bauran pemasaran yang memberikan
pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan,
sedangkan
ketiga
unsure
lainnya
menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran).
Harga dapat diungkapkan dengan berbagai
istilah seperti iuran, tarif, sewa, bunga,
premium, komisi, gaji, upah, gaji,
honorarium dan sebagainya.
2. Produk generik (generic product)
yaitu produk dasar yang mampu
memenuhi fungsi produk yang paling
dasar.
3. Produk yang
product)
Februari
diharapkan
(expected
Yaitu produk formal yang ditawarkan
dengan berbagai atribut dan kondisinya
secara normal diharapkan dan disepakati
untuk membeli.
4. Produk tambahan (argumented product)
Menurut para ahli ekonomi, harga, nilai
dan faedah merupakan konsep-konsep yang
berkaitan. Utility adalah atribut suatu produk
yang
dapat
memuaskan
kebutuhan.
Sedangkan nilai adalah ungkapan secara
kuantitatif tentang kekuatan barang untuk
dapat menarik barang lain dalam pertukaran.
Dalam perekonomian kita sekarang ini untuk
mengadakan pertukaran atau untuk mengukur
nilai suatu produk digunakan uang, bukan
sistem barter. Jumlah uang yang digunakan
dalam pertukaran tersebut mencerminkan
tingkat harga suatu barang.
yaitu berbagai atribut produk yang
dilengkapi atau ditambah berbagai
manfaat dan layanan, sehingga dapat
memberikan tambahan kepuasan dan bias
dibedakan dengan produk pesaing.
5. Produk potensial (potential product)
yaitu segala jenis tambahan dan perubahan
yang mungkin dikembangkan untuk suatu
produk pada masa yang akan datang.
Kebijaksanaan
pemasaran
sangat
dipengaruhi oleh jenis produk. Dengan
adanya klasifikasi jenis produk maka akan
mempermudah salesman dalam menentukan
strategi pemasaran yang tepat.
Kotler dan Amstrong (2008) mengatakan
bahwa :”Harga adalah jumlah uang yang
dibebankan untuk sebuah produk barang atau
jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah
nilai yang konsumen pertukarkan untuk
mendapatkan manfaat adari memiliki atau
menggunakan produk atau jasa.”
Berdasarkan berwujud tidaknya, produk
dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok
utama:
1. Barang
Distribusi
Barang merupakan produk yang berwujud
fisik sehingga dapat dilihat, disentuh,
dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan,
dan perlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari
aspek daya tahannya, terdapat dua macam
Fungsi distribusi dan logistik yang
dilibatkan dalam rangka menyediakan produk
dan jasa sebuah perusahaan. Keputusan
saluran distribusi merupakan salah satu
keputuszn penting yang harus dilakukan oleh
40
2013
Ade Indah Sari
setiap manajemen. Saluran-saluran yang
dipilih perusahaan mempengaruhi langsung
setiap keputusan pemasaran lainnya. Suatu
kesalahan memilih dapa memperlambat
bahkan menghambat usaha penyaluran
barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
relations, personal
marketing..
selling
dan
direct
Proses Keputusan Pembelian
Para pemasar harus mendalami berbagai
pengaruh terhadap para pembeli dan
mengembangkan suatu pemahaman mengenai
bagaimana sebenarnya para konsumen
membuat keputusan pembelian. Para pemasar
harus mengidentifikasi siapa yang membuat
keputusan pembelian, jenis keputusan
pembelian, dan langkah-langkah dalam
proses pembelian.
Menurut Lamb, Hair, Mc.Daniel (2001) :
”Saluran pemasaran (channel of distribution)
merupakan serangkaian dari organisasi yang
bergantung yang memudahkan pemindahan
kepemilikan sebagaimana produk-produk
bergerak dari produsen ke pengguna bisnis
atau konsumen.”
Setiap perusahaan selalu berusaha
memiliki mata rantai saluran distribusi yang
paling tepat dan memberikan keuntungan
bagi
perusahaan.
Jika
produsen
menginginkan loyalitas konsumen terhadap
produknya, maka perusahaann harus dapat
menjamin mudahnya produk tersebut
diperoleh diberbagai tempat dan tersedianya
barang dalam jumlah yang cukup utuk
menjamin kelancaran pemasaran.
Peran dalam Pembelian
Untuk banyak produk adalah mudah untuk
mengidentifikasi pembelinya. Terdapat lima
peran yang dimainkan orang dalam suatu
keputusan pembelian:
1. Pencetus ide : Seseorang yang pertama
kali mengusulkan ide untuk membeli
suatu produk atau jasa tertentu;
Saluran distribusi berfungsi untuk
memindahkan barang dari produsien ke
konsumen. Saluran mengatasi kesenjangan
penting dalam hal waktu, tempat dan
kepemilikan, yang memisahkan barang dan
jasa
dari
konsumen
yang
akan
menggunakannya.
2. Pemberi pengaruh : Seseorang yang
pandangan
atau
pendapatnya
mempengaruhi keputusan pembelian;
3. Pengambil keputusan : Seseorang yang
memutuskan setiap komponen dalam
keputusan pembelian: apakah membeli,
apa yang dibeli, bagaimana membeli,
atau di mana membeli;
Promosi
4. Pembeli : Seseorang yang melakukan
pembelian yang sebenarnya;
Promosi merupakan salah satu faktor
penentu
keberhasilan
suatu
program
pemasaran.
Betapapun
berkualitasnya
produk, bila konsumen belum pernah
mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk
itu akan berguna bagi mereka, maka mereka
tidak akan pernah membelinya.
5. Pemakai
:
Seseorang
yang
mengkonsumsi
atau
menggunakan
produk atau jasa tersebut.
Jenis Perilaku Pembelian
Pada dasarnya promosi bertujuan agar
volume penjualan dapat dinaikkan dengan
berusaha
mempengaruhi
keputusan
konsumen untuk memilih dan membeli
produk yang ditawarkan. Secara luas
dikatakan bahwa promosi merupakan bagian
dari proses komunikasi pemasaran, sebagai
arus informasi atau persuasive satu arah yang
dilakukan satu organisasi atau individu
tertentu. Ada beberapa cara dalam
menyebarkan informasi yaitu melalui iklan,
publisitas, promosi penjualan, public
Pengambilan
keputusan
konsumen
bervariasi dengan jenis keputusan pembelian.
Terdapat empat jenis perilaku pembelian,
yaitu:
1. Perilaku pembelian kompleks
2. Perilaku pembelian yang mengurangi
ketidak-sesuaian (disonansi)
3. Perilaku pembelian menurut kebiasaan
4. Perilaku pembelian yang mencari variasi
41
35 - 50
Jurnal e-maksi Harapan
Februari
Tahap-Tahap Dalam Proses Keputusan Pembelian
Menurut Kotler & Amstrong (2008) bahwa proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahap:
Pengenalan
Kebutuhan
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Pembelian
Perilaku
Pascapembelian
Sumber: Kotler & Amstrong (2008)
Gambar 1. Proses Keputusan Pembelian
1. Pengenalan Kebutuhan
pembelinya. Pada umumnya, konsumen
menerima sebagian besar informasi
tentang sebuah produk dari sumber
komersial-sumber yang dikendalikan oleh
pemasar. Meskipun demikian, sumber
yang paling efektif cenderung pribadi.
Sumber komersial biasanya memberitahu
pembeli,
tetapi
sumber
pribadi
melegitimasi atau mengevaluasi produk
untuk
pembeli.
Perusahaan
harus
mengidentifikasi
sumber
informasi
konsumen dan arti penting masing-masing
sumber tersebut secara seksama.
Proses pembelian dimulai dengan
pengenalan kebutuhan (need recognition)
- pembeli menyadari suatu masalah atau
kebutuhan. Kebutuhan dapat dipicu oleh
rangsangan internal ketika salah satu
kebutuhan normal seseorang - rasa lapar,
haus, seks - timbul pada tingkat yang
cukup tinggi sehingga menjadi dorongan.
Kebutuhan juga bisa dipicu oleh
rangsangan eksternal. Pada tahap ini,
pemasar harus meneliti konsumen untuk
menemukan jenis kebutuhan atau masalah
apa
yang
timbul,
apa
yang
menyebabkannya,
dan
bagaimana
masalah itu bisa mengarahkan konsumen
pada produk tertentu ini.
3. Evaluasi Alternatif
Pemasar harus tahu tentang evaluasi
alternatif (alternative evaluation)-yaitu
bagaimana
konsumen
memproses
informasi untuk sampai pada pilihan
merek. Konsumen sampai pada sikap
terhadap merek yang berbeda melalui
beberapa prosedur evaluasi. Bagaimana
cara konsumen mengevaluasi alternatif
bergantung pada konsumen pribadi dan
situasi pembelian tertentu. Dalam
beberapa kasus, konsumen menggunakan
kalkulasi yang cermat dan pemikiran
logis. Pada waktu yang lain, konsumen
yang sama hanya sedikit melakukan
evaluasi atau bahkan tidak mengevaluasi;
sebagai gantinya mereka membeli
berdasarkan dorongan dan bergantung
pada intuisi.
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang tertarik mungkin
mencari lebih banyak informasi atau
mungkin tidak. Jika dorongan konsumen
itu kuat dan produk yang memuaskan ada
di dekat konsumen itu, konsumen
mungkin akan membelinya kemudian.
Jika tidak konsumen bisa menyimpan
kebutuhan itu dalam ingatannya atau
melakukan
pencarian
informasi
(information research) yang berhubungan
dengan kebutuhan.
Konsumen
dapat
memperoleh
informasi dari beberapa sumber. Sumbersumber ini meliputi sumber pribadi
(keluarga, teman, tetangga, rekan), sumber
komersial (iklan, wiraniaga, situs Web,
penyalur, kemasan, tampilan), sumber
publik
(media
massa,
organisasi
pemeringkat
konsumen,
pencarian
Internet), dan sumber pengalaman
(penanganan, pemeriksaan, pemakaian
produk). Pengaruh relatif sumber-sumber
informasi ini bervariasi sesuai produk dan
Pemasar harus mempelajari pembeli
untuk menemukan bagaimana cara mereka
sebenarnya dalam mengevaluasi pilihan
merek. Jika mereka tahu proses evaluasi
apa yang berlangsung, pemasar dapat
mengambil langkah untuk mempengaruhi
keputusan pembeli.
4. Keputusan
evaluasi
42
Pembelian
Dalam
tahap
2013
Ade Indah Sari
Konsumen menentukan peringkat
merek dan membentuk niat pembelian.
Pada umumnya, keputusan pembelian
(purchase decision) konsumen adalah
membeli merek yang paling disukai, tetapi
dua faktor bisa berada antara niat
pembelian dan keputusan pembelian.
Faktor pertama adalah sikap orang lain.
Faktor kedua adalah faktor situasional
yang tidak diharapkan.
Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini
adalah :
H1 : Faktor bauran pemasaran, pribadi dan
sosial secara serentak Mempengaruhi
Perilaku Konsumen Dalam Keputusan
Pembelian Ponsel BlackBerry Pada
Mahasiswa STIE Harapan Medan
H2 : Faktor
yang
paling
dominan
mempengaruhi perilaku konsumen
dalam keputusan pembelian ponsel
BlackBerry pada mahasiswa STIE
Harapan Medan adalah faktor bauran
pemasaran.
5. Perilaku Pascapembelian
Pekerjaan pemasaran tidak berakhir
ketika produk telah dibeli. Setelah
membeli produk, konsumen akan merasa
puas atau tidak puas dan terlibat dalam
perilaku
pembelian
(postpurchase
behaviour) yang harus diperhatikan oleh
pemasar. Semakin besar kesenjangan
antara ekspektasi dan kinerjs, semakin
besar pula ketidakpuasan konsumen. Hal
ini menunjukkan bahwa penjual hanya
boleh menjanjikan apa yang dapat
diberikan mereknya sehingga pembeli
terpuaskan.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti melakukan
penelitian dengan menggunakan jenis
penelitian
korelasional.
Penelitian
korelasional berusaha untuk menentukan
apakah terdapat hubungan (asosiasi) antara
dua variabel atau lebih, serta seberapa jauh
korelasi yang ada di antara variabel yang
diteliti (Kuncoro, 2003).
Hubungan Faktor Pribadi dan Sosial
Terhadap Keputusan Pembelian
Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sumarwan (2002) memahami
kepribadian konsumen adalah penting bagi
pemasar. Karena kepribadian bisa terkait
dengan perilaku konsumen. Perbedaan dalam
kepribadian konsumen akan mempengaruhi
perilakunya dalam memilih atau membeli
produk, karena konsumen akan membeli
barang yang sesuai dengan kepribadiannya.
Singkatnya,
pemahaman
terhadap
kepribadian sangat bermanfaat bagi pemasar
karena kepribadian dapat dijadikan dasar
dalam melakukan pemangsaan pasar (market
segmentation).
Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa yang menggunakan ponsel
BlackBerry di STIE Harapan Medan. Sampel
dalam penelitian ini adalah mahasiswa
semester enam dan semester delapan di STIE
Harapan yang ditunjuk atau dipilih sebagai
responden, karena mahasiswa yang berada di
semester enam dan semester delapan
dianggap telah cukup dewasa dalam berpikir
dan bersikap sehingga jawaban yang
diberikan atas pertanyaan akan lebih akurat.
Sampel diambil dari populasi mahasiswa
semester enam dan delapan STIE Harapan
yang berjumlah 722 mahasiswa, dengan
teknik pengambilan sampel Non Probabilitas
Sampling, yaitu :
Purposive Sampling,
dengan kriteria : mahasiswa yang telah
menggunakan ponsel BlackBerry minimal
selama 3 bulan penggunaan, dengan sampel
sebanyak 100 orang.
Status sosial mempengaruhi di mana dan
gabaimana orang merasa mereka harus
berbelanja. Orang dengan status rendah
memilih tempat lokal yang memungkinkan
bertatap muka di mana mereka mendapatkan
pelayanan yang ramah dan kredit yang
mudah acap kali di dalam lingkungan tempat
tinggal. Konsumen kelas menengah atas
merasa lebih percaya akan kemampuan
mereka dalam berbelanja (Engel et al, 1994).
43
35 - 50
Jurnal e-maksi Harapan
Februari
BlackBerry pada mahasiswa STIE Harapan
Medan.
Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Teknik pengumpulan data yang digunakan
peneliti dalam penelitian ini adalah survei
melalui kuesioner. Kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pertanyaan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008).
HASIL dan PEMBAHASAN
HASIL
Karakteristik Responden
Mahasiswa yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah mahasiswa semester
enam dan delapan. Responden yang diambil
sebanyak
100
responden,
dengan
karakteristik di bawah ini:
Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul akan dianalisis
dengan menggunakan teknik analisis statistik
dengan menggunakan program SPSS.
Dimana rumus statistik yang digunakan
adalah Linier Multiple Regression (regresi
linier berganda), dimana fungsinya adalah:
a. Karakteristik Responden
Jenis Kelamin
Berdasarkan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
maka diperoleh data tentang jenis kelamin
responden yang dapat dilihat pada
Tabel 2.
Y = a + b1 .X1 + b2 .X2 + b3 .X3 + b4 .X4
+ b5 .X5 + b6 .X6 + e
Fungsi tersebut menerangkan hubungan
antara enam variabel bebas (X) dan variabel
terikat (Y), dimana :
Tabel 2
Distribusi Jenis Kelamin Responden
PenelitianMahasiswa STIE Harapan
Medan
Y
: Keputusan Pembelian
a
: Konstanta
b1,b2,
b3, b4,
b5, b6 : Koefesien Regresi
X1
: Faktor Bauran Pemasaran : Produk
X2
: Faktor Bauran pemasaran : Harga
X3
: Faktor Bauran Pemasaran : Tempat
X4
: Faktor Bauran Pemasaran : Promosi
X5
: Faktor Gaya Hidup
X6
: Faktor Sosial
e
: Variabel Pengganggu (Standard error)
No.
1.
2.
Jenis
Kelamin
Perempuan
Laki-laki
Total
Jumlah
Orang
75
25
100
Persentase
75%
25%
100%
Sumber : Data Primer Diolah
Pada Tabel 2 menunjukkan distribusi
jenis kelamin responden didominasi oleh
perempuan sebanyak 75 orang (75%) dan
laki-laki sebanyak 25 orang (25%). Hal ini
menunjukkan bahwa perempuan memang
cenderung lebih memperhatikan gaya
hidupnya dan tidak mau dianggap
ketinggalan
zaman
karena
tidak
menggunakan ponsel BlackBerry.
Sebelum
penelitian
dilaksanakan,
questioner diuji dengan 30 orang responden,
kemudian hasilnya di uji validitas dan
reliabiltas, setelah valid dan reliable,
questioner disebarkan ke seluruh sampel, lalu
hasilnya di coding dan tabulasi, untuk
selanjutnya dianalisa dengan bantuan SPSS
untuk analisa multiple Regression dan diuji
dengan uji F dan uji asumsi klasik. Lalu di
analisa, faktor dengan koefisien regresi yang
terbesar merupakan faktor yang paling
dominan mempengaruhi perilaku konsumen
dalam
keputusan
pembelian
ponsel
b. Karakteristik
Usia
Responden
Berdasarkan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
maka diperoleh data tentang usia
responden yang dapat dilihat pada
Tabel 3.
44
2013
Ade Indah Sari
Tabel 3
Distribusi Usia Responden Penelitian
Mahasiswa STIE Harapan Medan
Tabel 4
Distribusi Status Pekerjaan
Responden Penelitian Mahasiswa
STIE Harapan Medan
No.
Usia
Jumlah
Orang
Persentase
1.
2.
3.
< 20 tahun
20 - 25 tahun
26 - 30 tahun
Total
6
90
4
100
6%
90 %
4%
100%
No.
1.
2.
Jumlah
Orang
32
68
100
Uji Regresi Linier Berganda
Berdasarkan
Pada uji regresi linier berganda
terdapat satu variabel terikat dan lebih dari
satu variabel bebas. Uji regresi linier
berganda dalam penelitian ini digunakan
untuk menghitung besarnya pengaruh
Faktor Produk (X1), Faktor Harga (X 2),
Faktor Tempat (X3), Faktor Promosi (X 4)
(Pribadi (X5) dan Faktor Sosial (X 6)
terhadap Keputusan Pembelian (Y).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
maka diperoleh data tentang status
pekerjaan responden yang dapat dilihat
pada Tabel 4.
Tabel 5
Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
1
B
32%
68%
100%
Pada Tabel 4 dapat diketahui bahwa
responden yang belum bekerja sebanyak
68 orang (68%) dan yang sedang bekerja
sebanyak 32 orang (32%). Data ini
menunjukkan bahwa sebagian besar
responden
menggunakan
ponsel
BlackBerry bukan untuk kebutuhan
pekerjaan melainkan cenderung karena
fakor pribadi dan sosial mereka.
Pada Tabel 3 dapat diketahui bahwa
responden yang berusia kurang dari 20
tahun sebanyak 6 orang (6%), responden
yang berusia antara 20 – 25 tahun
sebanyak 90 orang (90%), dan jumlah
responden yang berusia 26 – 30 tahun
adalah 4 orang (4%). Hal ini menunjukkan
bahwa hampir seluruh responden berada
pada usia yang matang dalam mengambil
keputusan pembelian ponsel BlackBerry.
Model
Persentase
Sumber : Data Primer Diolah
Sumber : Data Primer Diolah
c. Karakteristik Responden
Status Pekerjaan
Status
Pekerjaan
Ya
Belum
Total
Std. Error
(Constant)
1.706
.500
X1
-.183
.092
X2
.232
X3
Standardized
Coefficients
Beta
t
Sig.
3.412
.001
-.197
-1.992
.049
.082
.279
2.830
.006
-.048
.100
-.054
-.480
.633
X4
-.017
.098
-.020
-.172
.864
X5
.305
.140
.240
2.184
.031
X6
.251
.102
.245
2.451
.016
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Primer Diolah
45
35 - 50
Jurnal e-maksi Harapan
Berdasarkan Tabel 5 maka diperoleh
model persamaan regresi sebagai berikut :
94 dan taraf signifikan 0,05 diperoleh ttabel
sebesar 1,986. Dengan membandingkan
thitung dan ttabel maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
Y = 1,076 - 0, 183 X1 + 0,232X2-0,048 X30,017 X4 + 0,305 X5+ 0,251X6 + e
(a) Secara
parsial
faktor
produk
berpengaruh
negatif
dan
tidak
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian ponsel BlackBerry pada
mahasiswa STIE Harapan Medan,
karena t hitung(-1.992) < ttabel (1,986)
serta nilai signifikansinya nyaris
mendekati di 5% (0,049).
Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh
variabel independen (faktor produk, harga,
tempat, promosi, pribadi dan sosial) secara
bersama
terhadap
variabel
dependen
(keputusan pembelian).
(b) Secara
parsial
faktor
harga
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian ponsel
BlackBerry pada mahasiswa STIE
Harapan Medan, karena t hitung (2,830 >
ttabel (1,986) serta nilai signifikansinya
di bawah 5% (0,006 < 0,05).
Tabel 6
Uji F
ANOVAb
Model
1
Regression
Sum of
Squares
Mean
Square
df
8.451
6
1.408
Residual
24.820
93
.267
Total
33.271
99
F
5.277
Februari
Sig.
(c) Secara
parsial
faktor
tempat
berpengaruh
negatif
dan
tidak
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian ponsel BlackBerry pada
mahasiswa STIE Harapan Medan,
karena t hitung (0,696) < ttabel (1,986)
serta nilai signifikansinya di atas 5%
(0,633>0,05).
.000a
a. Predictors: (Constant), X6, X2, X1, X3, X5, X4
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Primer Diolah
(d) Secara
parsial
faktor
promosi
berpengaruh
negatif
dan
tidak
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian ponsel BlackBerry pada
mahasiswa STIE Harapan Medan,
karena thitung(- 0,172) < t tabel (1,986)
serta nilai signifikansinya di atas 5%
(0,864 > 0,05).
Dari Tabel 6 dapat dilihat nilai Fhitung
adalah 5,277, sedangkan nilai Ftabel dapat
diperoleh dengan menggunakan tabel F
dengan df (degree of freedom) residual (sisa)
yaitu 94 sebagai df penyebut dan df
regression (perlakuan) yaitu 2 sebagai df
pembilang dengan taraf signifikan 0,05,
sehingga diperoleh nilai Ftabel adalah 3,09
(lihat di lampiran). Maka nilai Fhitungsebesar
5,277 lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 3,09
(Fhitung > Ftabel) sehingga H0 ditolak.
Berdasarkan nilai signifikan pada kolom Sig.
yaitu 0,000 yang berarti probabilitas 0,000
lebih kecil daripada 0,05 (0,000 < 0,05) maka
H0 ditolak dan Ha diterima,maka model
regresi dapat dipakai untuk memprediksi.
(e) Secara
parsial
faktor
pribadi
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian ponsel
BlackBerry pada mahasiswa STIE
Harapan Medan, karena t hitung (2,184) >
ttabel (1,986) serta nilai signifikansinya
di bawah 5% (0,013 < 0,05).
(f) Secara
parsial
faktor
sosial
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian ponsel
BlackBerry pada mahasiswa STIE
Harapan Medan, karena t hitung (2,451) >
ttabel (1,986) serta nilai signifikansinya
di bawah 5% (0,016 > 0,05).
Uji t
Pengujian
ini
menguji
pengaruh
variabel-variabel bebas (faktor faktor
produk, harga, tempat, promosi, pribadi
dan sosial) terhadap variabel terikat
(keputusan pembelian) secara terpisah.
Pada t tabel dengan df (degree of freedom) =
46
2013
Ade Indah Sari
Uji R2
1. Faktor Produk (X1)
Tabel 7
Uji R2
Faktor produk (X1), memiliki pengaruh
negatif secara tidak signifikan terhadap
keputusan pembelian ponsel BlackBerry
pada mahasiswa STIE Harapan Medan,
dengan koefisien regresi sebesar -0,183
pada
tingkat
kepercayaan
95%.
mempunyai arti bahwa setiap kenaikan
faktor produk (X1) satu satuan maka
keputusan pembelian ponsel BlackBerry
pada Mahasiswa STIE Harapan akan turun
sebesar 0,183.Dengan indikator Merek,
kualitas produk, fitur BlackBerry, dapat
dijelaskan bahwa semakin banyak merek
(jenis) , semakin baik kualitas produk dan
semakin
lengkap
fitur–fitur
yang
ditawarkan,
keputusan
pembelian
mahasiswa STIE Harapan terhadap ponsel
BlackBerry semakin menurun, hal ini
disebabkan karena, pada umumnya
mahasiswa STIE Harapan menggunakan
Balckberry hanya untuk kepentingan
sarana komunikasi, jejaring sosial dan
pada umumnya fitur – fitur yang
ditawarkan di produk baru dari
BlackBerry, hanya menyempurnakan
fitur–fitur yang sudah ada di produk yang
lama, sehingga tidak begitu membedakan
fungsinya, jika dibandingkan antara
produk yang satu dengan produk yang
lainnya dengan kisaran harga yang tidak
begitu berbeda jauh.
Model Summaryb
Model
R
1
.504a
Adjusted Std. Error of
R Square R Square the Estimate
.254
.206
.51661
DurbinWatson
2.176
a. Predictors: (Constant), X6, X2, X1, X3, X5, X4
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Primer Diolah
Pada Tabel 7 menunjukkan nilai koefisien
korelasi (R) adalah 0,504, ini berarti
hubungan antara variabel bebas yang terdiri
dari faktor produk (X1), harga (X2), tempat
(X3), promosi (X4), pribadi (X5)dan sosial
(X6)terhadap variabel terikat keputusan
pembelian (Y) sebesar 50,4 % artinya
hubungan antara variabel sedang. Nilai
koefisien determinan (R2) adalah 0,254,
menunjukkan bahwa ada pengaruh antara
faktor produk (X1), harga (X2), tempat (X3),
promosi (X4), pribadi (X5) dan sosial (X6)
sebagai variabel independen dengan variabel
keputusan pembelian (Y) sebagai variabel
dependen sebesar 25,4%. Dapat disimpulkan
bahwa faktor produk (X1), harga (X2), tempat
(X3), promosi (X4), pribadi (X5) dan sosial
(X6)
mampu
menjelaskan
keputusan
pembelian ponsel BlackBerry sebesar 25,4%
pada Mahasiswa STIE Harapan Medan.
Sedangkan sisanya sebesar 74,6% merupakan
faktor-faktor lain di luar variabel yang
digunakan dalam penelitian.
2. Faktor Harga (X2),
Faktor harga (X2), memiliki pengaruh
positif secara
signifikan terhadap
keputusan pembelian ponsel BlackBerry
pada mahasiswa STIE Harapan Medan,
dengan koefisien regresi sebesar 0,232
pada
tingkat
kepercayaan
95%.mempunyai arti bahwa setiap
kenaikan faktor harga (X2) satu satuan
maka keputusan pembelian ponsel
BlackBerry pada Mahasiswa STIE
Harapan akan naik sebesar 0,232. Dengan
indikatortingkat harga BlackBerry, secara
teori untuk barang normal, variabel harga
memiliki
pengaruh
negatif
pada
permintaan konsumen, artinya jika harga
naik maka permintaan turun dan
sebaliknya jika harga turun maka
permintaan akan naik. Sedangkan yang
PEMBAHASAN
Secara teori diketahui bahwa ada banyak
faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian, Menurut Kotler & Susanto
(1999), faktor – faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen adalah :
faktor budaya, factor sosial, pribadi dan
psikologi. Dalam penelitian ini peneliti
mencoba ingin melihat apakah selain faktor
di atas, faktor bauran pemasaran juga
mempengaruhi keputusan pembelian ponsel
BlackBerry pada mahasiswa STIE Harapan
Medan, dan faktor mana yang paling
dominan
mempengaruhi
keputusan
pembelian. Dari hasil penelitian diperoleh
bahwa :
47
35 - 50
Jurnal e-maksi Harapan
terjadi pada penelitian ini adalah, variabel
harga berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian, dapat dijelaskan
bahwa, kenaikan harga yang terjadi
dikarenakan semakin lengkapnya fitur –
fitur yang ditawarkan. Yang terjadi,
kenaikan harga pada produk – produk
Balckberry terbaru, sedangkan untuk
produk lama, yang terjadi adalah
penurunan harga jual, dikarenakan sudah
ada generasi terbaru dari Blackberry
tersebut. Sehingga jika muncul produk
terbaru dengan harga tinggi, mahasiswa
SYIE Harapan semakin ingin membeli,
karena inovasi lainnya yang ditawarkan.
Februari
kenaikan faktor promosi (X 4) satu satuan
maka keputusan pembelian ponsel
BlackBerry pada Mahasiswa STIE
Harapan akan turun sebesar 0,017, dengan
indikator Iklan yang digunakan, secara
teori,
pengaruh promosi
terhadap
permintaan adalah berpengaruh positif,
tetapi yang terjadi pada penelitian ini,
promosi berpengaruh negatif terhadap
keputusan pembelian, dapat dijelaskan
iklan tidak berpengaruh bagi keputusan
pembelian mahasiswa STIE Harapan,
karena pada dasarnya mahasiswa STIE
Harapan sudah mengetahui keberadaan
ponsel BlackBerry, dan pada umumnya
mereka mengetahui tentang BlackBerry
dari mulut ke mulut, dan dari alat promosi
lainnya.
3. Faktor Tempat (X3)
Faktor tempat (X3), memiliki pengaruh
negatif secara tidaksignifikan terhadap
keputusan pembelian ponsel BlackBerry
pada mahasiswa STIE Harapan Medan,
dengan koefisien regresi sebesar – 0,048
pada
tingkat
kepercayaan
95%.
mempunyai arti bahwa setiap kenaikan
faktor tempat (X3) satu satuan maka
keputusan pembelian ponsel BlackBerry
pada Mahasiswa STIE Harapan akan naik
sebesar
0,084,
dengan
indikator
distributor, toko penyalur, semakain
banyak distributor dan toko penyalur
ponsel BlackBerry, keputusan pembelian
mahasiswa STIE Harapan semakin naik,
karena mahasiswa STIE Harapan semakin
mudah untuk mendapatkan ponsel
BlackBerry jika ingin membeli, di Kota
Medan sendiri banyak dijumpai distributor
resmi dari penjulan Balckberry, banyak
tersebar pada pasar – pasar modern (mall)
yang ada di Kota Medan, alas an lain
karena dengan membeli di toko dan
distributor resmi, mahasiswa STIE
Harapan akan terhindar dari pembelian
Balcberry palsu.
5. Faktor Pribadi (X5)
Faktor pribadi (X5), memiliki pengaruh
positif secara
signifikan terhadap
keputusan pembelian ponsel BlackBerry
pada mahasiswa STIE Harapan Medan,
dengan koefisien regresi sebesar 0,035
pada
tingkat
kepercayaan
95%,
mempunyai arti bahwa setiap kenaikan
faktor pribadi (X5) satu satuan maka
keputusan pembelian ponsel BlackBerry
pada Mahasiswa STIE Harapan akan naik
sebesar 0,305.
Variabel pribadi merupakan variabel
yang paling dominan mempengaruhi
keputusan pembelian mahasiswa STIE
Harapan, dengan koefisien regresi sebesar,
0,305 dan signifikan pada tingkat
kepercayaan 95 % mahasiswa merasa,
BlackBerry memiliki peran yang penting
dalam kehidupan sehari–harinya, terutama
dalam memperoleh tentang informasi
seputar kegiatan kampus, dan dengan
kepemiliki Blackberrry mahasiswa merasa
telah mengikuti trend yang sedang
berlangsung dikalangan mahasiswa STIE
Harapan, dan dengan kepemilikan
BlackBerry, mahasiswa merasa telah
mengikuti perkembangan ponsel dan
Balckberry dianggap sebagai barang
mewah, dengan memiliki BlackBerry
mahasiswa merasa naik gengsinya.
4. Faktor Promosi (X4)
Faktor promosi (X4), memiliki
pengaruh negatif secara tidaksignifikan
terhadap keputusan pembelian ponsel
BlackBerry pada mahasiswa STIE
Harapan Medan, dengan koefisien regresi
sebesar – 0,017 pada tingkat kepercayaan
95%. mempunyai arti bahwa setiap
Selain hal positif yang diberikan
dalam penggunaan ponsel BlackBerry,
48
2013
Ade Indah Sari
juga didapati pengaruh negatif dalam
penggunaannya,
misalnya
dengan
kemampuan fitur–fitur yang diberikan,
memungkinkan mahasiswa untuk berbuat
curang dalam kegiatan ujian dilingkungan
STIE Harapan.
2. Pengguna BlackBerry
Agar lebih bijaksana dalam keputusan
pembelian produk dalam hal ini
BlackBerry, agar lebih memperhatikan sisi
manfaat yang diberikan dan menyesuaikan
dengan kemampuan keuangan masingmasing.
6. Sosial (X6)
3. Mahasiswa STIE Harapan.
Faktor sosial (X6), memiliki pengaruh
positif
secara
signifikan
terhadap
keputusan pembelian ponsel BlackBerry
pada mahasiswa STIE Harapan Medan,
dengan koefisien regresi sebesar 0,251
pada tingkat kepercayaan 95 %,
mempunyai arti bahwa setiap kenaikan
faktor Sosial (X6) satu satuan maka
keputusan pembelian ponsel BlackBerry
pada Mahasiswa STIE Harapan akan naik
sebesar 0,251.
Agar lebih memperhatikan faktor–faktor
lainnya, mengingat karena faktor yang
paling dominan yang mempengaruhi
keputusan pembelian ponsel Blackerry di
kalangan mahasiswa STIE Harapan adalah
faktor pribadi, faktor lainnya tersebut,
terutama faktor marketing mix, dalam hal
ini adalah : produk, harga, tempat dan
promosi.
DAFTAR PUSTAKA
SIMPULAN dan SARAN
Engel, J.F., Blackwell, R.D. & Miniard, P.W.
(1994). Perilaku Konsumen. Jakarta :
Binarupa Aksara.
SIMPULAN
Dari pembahasan pada bab sebelumnya,
dapat disimpulkan bahwa :
Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran.
Terjemahan Edisi Kesepuluh. Jilid 1.
Jakarta : Prenhallindo.
1. Secara Serentak Variabel produk (X1),
harga (X2), tempat (X3), promosi (X4),
pribadi (X5) dan sosial(X6) berpengaruh
secara significan terhadap Keputusan
pembelian (Y) pada tingkat kepercayaan
95%.
Kotler, P. & Amstrong, G. (2008). Prinsipprinsip Pemasaran. Edisi keduabelas.
Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Kotler, P. & Susanto, A.B. (1999).
Manajemen Pemasaran Di Indonesia.
Edisi Pertama. Jilid 1. Jakarta : Salemba
Empat.
2. Secara Parsial Variabel harga (X2), pribadi
(X5) dan sosial (X6), berpengaruh secara
signifikan terhadap Keputusan pembelian
(Y) pada tingkat kepercayaan 95 %.
Kuncoro, M. (2003). Metode Riset Untuk
Bisnis & Ekonomi. Jakarta : Erlangga.
3. Variabel
yang
paling
dominan
mempengaruhi perilaku konsumen dalam
keputusan pembelian ponsel BlackBerry
pada mahasiswa STIE Harapan Medan
adalah variabel pribadi sebesar 30,5 %.
Mowen, J.C., Minor, M. (2002). Perilaku
Konsumen. Jakarta : Erlangga.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis.
Bandung : Alfabeta.
Sumarwan, U. (2002). Perilaku Konsumen
Teori Dan Penerapannya Dalam
Pemasaran. Bogor Selatan : Ghalia
Indonesia.
SARAN
Berdasarkan dari pembahasan pada bab
sebelumnya, disarankan :
1. Perusahaan produsen BlackBerry dan
Perusahaan Penyalur.
Suryani, T. (2008). Perilaku Konsumen:
Implikasi Pada Strategi Pemasaran.
Edisi pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Untuk lebih memperhatikan faktor–faktor
yang mempengaruhi keputusan konsumen
dalam pembelian ponsel BlackBerry.
Lukmanaziz. (2011). Indonesia Pengguna
BlackBerry No.1 di Dunia. Vivanews.
49
35 - 50
Jurnal e-maksi Harapan
http://ureport.vivanews.com/news/read/2
33574-indonesia-pengguna-BlackBerryno-1-di-dunia diakses 9 Maret, 2012
Darmawan, Indra. (2009). BlackBerry Makin
Digandrungi Mahasiswa. Vivanews.
http://teknologi.vivanews.com/news/
read/116910BlackBerry_makin_digandrungi_mahasi
swa diakses 24 April, 2012
Sari, Ratna (2010), Analisis Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Perilaku
Konsumen Dalam Keputusan Pembelian
Handphone
Merk
Blackberry,
www.openstorage.gunadarma.ac.id,
google.com, diakses 20 April 2012.
50
Februari
Download