35 - 50 Jurnal e-maksi Harapan Vol. 1, No. 1, Februari 2013 Jurnal e-maksi Harapan Februari FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PONSEL BLACKBERRY PADA MAHASISWA STIE HARAPAN MEDAN Ade Indah Sari ([email protected]) Dosen Kopertis Wil I Dpk STIE Harapan Medan ABSTRACT Development of communications technology from year to year grows very fast, the producers races - competition does innovation of product, BlackBerry as one of the biggest ponsel producer in world has become trend usage of ponsel especially in Indonesia, which its(the consumer between it is student. Purpose of this research to know is marketing mix factor, person, and social influences behavior of student STIE Harapan Medan in purchasing decision of ponsel BlackBerry, and factor what which most dominant influences behavior of student STIE Harapan Medan in purchasing decision of ponsel BlackBerry. This research is research korelasional. population of Research is semester student VI and VIII majors Akuntansi and Manajemen using BlackBerry. Number Of Samples that is 100. Technics of sampling is purposive sampling, Number of samples with student criterion which has applied minimum BlackBerry of 3 month of usage. Data analysis done with multiple regression method. Result of research it is obtained that price variable ( X2), person ( X5) and social ( X6), influential in significan to purchasing decision ( Y), and variable that is most dominant influences behavior of student STIE Harapan Medan in purchasing decision of ponsel BlackBerry is person variable, that is 30,5 %. Keywords : Purchasing Decision, Blackberry tipe, model dan teknologinya masing-masing yang disesuaikan dengan kebutuhan profesi, status, gaya hidup dan hobi penggunanya. Sehubungan dengan ini, BlackBerry sebagai salah satu produsen ponsel terbesar di dunia telah menjadi sebuah trend dalam penggunaan ponsel di Indonesia, fenomena ini bisa dibilang sebagai “demam BlackBerry”. PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi dari tahun ke tahun sudah menunjukkan kemajuan yang sangat pesat, salah satunya kemajuan handphone atau biasa kita sebut sebagai ponsel. Ponsel merupakan suatu alat komunikasi suara nirkabel (tanpa kabel) yang dapat dibawa kemana-mana dan sangat memudahkan manusia dalam bersosialisasi. Saat ini hampir setiap individu menggunakan ponsel dalam kehidupannya, penggunaan ponsel pun tidak lagi sebatas karena kebutuhan akan komunikasi namun juga untuk menunjang status individu penggunanya di masyarakat. BlackBerry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion (RIM). BlackBerry adalah perangkat genggam nirkabel yang memiliki kemampuan layanan push e-mail, telepon selular, sms, faksimili Internet, menjelajah Internet, dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. BlackBerry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Para produsen ponsel pun berlombalomba melakukan inovasi produk dengan 35 35 - 50 Jurnal e-maksi Harapan Indosat dan perusahaan Starhub. Sejak diluncurkan di Indonesia pada tahun 2004, BlackBerry bagaikan virus dengan kekuatan super yang menyebar di Indonesia. Dari tahun ke tahun pengguna BlackBerry meningkat dengat pesat. Dari awalnya hanya 400.000 orang, sampai menjadi lebih dari 2 juta pengguna pada akhir 2010. Dengan angka peningkatan yang sangat signifikan ini, Indonesia pun didaulat sebagai negara pengguna terbesar di dunia. Dengan demikian, tidak heran apabila Indonesia menjadi target pemasaran utama bagi BlackBerry. (Lukmanaziz, 2012) Februari pesan pendek dan pesan instan (Instant Messaging). BlackBerry kini menjadi begitu populer di kampus-kampus Universitas, tak terkecuali di Inggris. Riset terakhir yang dilakukan oleh Mobile Youth, sebuah perusahaan konsultan Inggris, ternyata 2 persen dari mahasiswa Universitas Inggris menggunakan perangkat BlackBerry. "Ini adalah jumlah yang cukup banyak, bila dibandingkan beberapa tahun lalu" ujar Josh Dhaliwal, dari Mobile Youth, dikutip dari situs Financial Times. Hasil survei yang melibatkan 1000 responden di kalangan anak muda, Nokia adalah perangkat ponsel yang paling populer, dengan pangsa pasar sebesar 30 persen, diikuti Sony Ericsson, 27 persen. Dalam memasarkan produknya, perusahaan sebagai pemasar harus selalu memantau perilaku konsumen sehingga dapat mengantisipasi adanya perubahan perilaku konsumen, karena pada dasarnya tujuan pemasaran adalah memenuhi dan melayani kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga produk yang ditawarkan dapat laku terjual. Perilaku konsumen merupakan proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam proses mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang dan jasa. Sedangkan pangsa BlackBerry dari hasil survei tersebut, memang masih tertinggal jauh, yakni dua persen. Namun pertumbuhan tersebut cukup mengejutkan mengingat perangkat BlackBerry adalah ponsel pintar, yang tentu saja harganya yang lebih mahal dari ponsel biasa, terutama bagi ukuran 'kantong' mahasiswa. Persepsi orang terhadap perangkat BlackBerry, kini telah bergeser begitu cepat," ujar Carolina Milanesi, seorang analis firma Gartner. Milanesi menambahkan, kini kaum muda memiliki persepsi yang begitu baik terhadap ponsel pintar BlackBerry. "Anda akan dilihat sangat cool, bila memiliki perangkat BlackBerry," Milanesi menambahkan. Menurut Kotler (2002) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Dari keempat faktor tersebut penulis ingin mengetahui lebih mendalam tentang perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk ponsel BlackBerry dengan melihat dari faktor pribadi dan sosial. Faktor pribadi merupakan faktor internal yang berasal dari dalam diri konsumen, dalam faktor pribadi terdapat konsep gaya hidup yang digambarkan dengan kegiatan, minat dan opini dari seseorang (activities, interests, and opinions). Faktor sosial berasal dari luar diri konsumen (eksternal), faktor ini memegang peran yang cukup penting dalam keputusan pembelian seseorang. Survey tadi juga mengatakan bahwa BlackBerry begitu digandrungi karena kelebihannya di tombol QWERTY dan fitur messaging yang mengakomodasi para remaja menyalurkan keranjingan mereka terhadap pesan instant pesan pendek (SMS). Sementara, Apple iPhone menjadi perangkat yang unggul dalam hal pengalaman berselancar web, dan fungsi multimedianya. Dari kutipan di atas dapat dilihat bahwa mahasiswa memiliki peranan penting dalam pertumbuhan penjualan BlackBerry. Oleh karena itu, peneliti memilih Mahasiswa STIE Harapan sebagai objek penelitian, karena mahasiswa STIE Harapan telah banyak yang menggunakan BlackBerry dengan berbagai tipe dan tingkatan harga yang bervariasi. Alasan mahasiswa STIE Harapan menggunakan BlackBerry untuk mempermudah dalam berkomunikasi (Darmawan, 2009) Pertumbuhan penjualan perangkat BlackBerry, ternyata tak lepas dari peran pelajar dan mahasiswa. Ponsel pintar yang awalnya ditujukan bagi pelanggan korporat ini, kini telah berubah menjadi perangkat yang dapat memuaskan ketergantungan kaum muda terhadap fitur 36 2013 Ade Indah Sari terutama dengan banyaknya fasilitas jejaring sosial yang dapat diakses dengan mudah melalui BlackBerry dan adanya layanan push e-mail serta telah menjadi gaya hidup (Life Style) bagi Mahasiswa STIE Harapan. faktor produk, kelima adalah faktor pribadi dan yang terakhir adalah faktor harga. Pengertian Perilaku Konsumen Bidang ilmu perilaku konsumen mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka (Kotler, 2002). Karena alasan di atas, penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi perilaku Mahasiswa STIE Harapan Medan dalam Keputusan Pembelian Ponsel BlackBerry. Sumarwan (2002) menyimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi. TINJAUAN PUSTAKA dan HIPOTESIS Penelitian Terdahulu Menurut Sari (2010), dalam penelitian yang berjudul: “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Handphone Merk BlackBerry.” Engel et al (1994) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Handphone Merk BlackBerry ini bertujuan untuk mengetahui apakah diantara faktor sosial, pribadi, produk, harga, manfaat dapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian yang akan dilakukan. Dan dari faktor tersebut ingin diketahui faktor manakah yang paling berpengaruh secara dominant terhadap keputusan pembelian handphone merk BlackBerry. Untuk menganalisis perilaku pembelian konsumen tersebut, maka dilakukan dengan menggunakan Uji Validitas, Reliabilitas, dan Uji Chi Square. Perilaku Konsumen (consumer behaviour) didefinisikan sebagai studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide (Mowen & Minor, 2002). Menurut Schiffman dan Kranuk dalam Suryani (2008) bahwa perilaku konsumen merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan membelanjakan sumberdaya yang tersedia dan dimiliki (waktu, uang dan usaha) untuk mendapatkan barang atau jasayang nantinya akan dikonsumsi. Dari hasil Uji Validitas bila data yang diolah bersifat valid maka akan digunakan dalam perhitungan berikutnya, namun bila tidak valid maka tidak akan digunakan. Dan saat diuji dengan Uji Reliabilitas data dari semua variabel bersifat reliabel. Uji Chi Square digunakan karena data tidak terdistribusi normal. Dari hasil pengujian yang dilakukan didapat bahwa seluruh faktor sosial, pribadi, produk, harga, manfaat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian handphone merk BlackBerry. Namun darisemua faktor tersebut yang paling dominan adalah yang pertama faktor manfaat,yang kedua adalah faktor promosi, ketiga adalah faktor sosial, keempat adalah Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa setiap konsumen dalam melakukan pembelian produk memiliki perilaku yang berbeda-beda. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen Menurut Kotler & Susanto (1999) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh: 37 35 - 50 Jurnal e-maksi Harapan seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau pengaruh tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang. Kelompok acuan menghubungkan seorang individu dengan perilaku dan gaya hidup baru. Mereka juga mempengaruhi pendirian dan konsep pribadi seseorang karena biasanya dia berhasrat untuk “sesuai” dengan kelompok tersebut. Dan kelompok acuan menciptakan tekanan untuk keseragaman yang mungkin mempengaruhi pilihan produk dan merek seseorang yang sebenarnya. a. Faktor Budaya Faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling meluas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Perusahaan harus melihat dan mengetahui peranan yang dimainkan oleh kultur, subkultur, dan kelas sosial pembeli. Kultur (Kebudayaan) adalah determinan paling fundamental dari keinginan dan perilaku seseorang. Seseorang memperoleh serangkaian tata nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui keluarganya dari lembaga-lembaga kunci lain. Setiap kultur terdiri dari sub-sub kultur yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang lebih spesifik. Sub kultur mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis. Banyak sub kultur membentuk segmen pasar yang penting, dan para pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang khusus dibuat untuk kebutuhan konsumen. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan telah diriset secara ekstensif. Para pemasar tertarik dengan peran dan pengaruh relatif dari seorang suami, istri, dan anak-anak dalam pembelian berbagai produk dan jasa. Posisi orang dalam setiap kelompok dapat didefinisikan dalam istilah peran dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Kemudian masing-masing peran akan menghasilkan status. Orangorang dalam pengambilan keputusan pembelian memilih produk yang dapat mengkomunikasikan peran dan status mereka di masyarakat. Kelas sosial adalah bagian-bagian yang relatif homogen dan tetap dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hirarkis dan anggota-anggotanya memiliki tata nilai, minat, dan perilaku yang mirip. Kelas-kelas sosial memiliki beberapa karakteristik. Pertama, orang-orang dalam masing-masing kelas sosial cenderung untuk berperilaku yang lebih mirip daripada orang-orang dari dua kelas sosial yang berbeda. Kedua, orang-orang dipandang mempunyai posisi yang lebih tinggi atau rendah menurut kelas sosial mereka. Ketiga, kelas sosial seseorang ditandakan oleh sejumlah variabel, seperti pekerjaan, penghasilan, kekayaan, pendidikan, dan orientasi nilai, dan bukan satu variabel tunggal tertentu. Keempat, individu-individu dapat bergerak dari satu kelas sosial ke yang lain -- naik atau turun – selama hidup mereka. Sampai di mana mobilitas ini tergantung pada kelakuan stratifikasi sosial dalam suatu masyarakat tertentu. c. Faktor Pribadi Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu usia pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep pribadi pembeli. Konsumsi dipengaruhi oleh tahap-tahap dalam siklus hidup keluarga. Para pemasar sering memilih kelompok siklus hidup sebagai pasar sasaran mereka. Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Para pemasar berusaha untuk mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang mempunyai minat lebih dari rata-rata pada produk dan jasa mereka. b. Faktor Sosial Perilaku dipengaruhi Februari seorang konsumen juga oleh faktor-faktor sosial 38 2013 Ade Indah Sari Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaaan ekonomi seseorang. Keadaan ekonomi meliputi pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkat pendapatan, stabilitas, dan pola waktunya), tabungan dan kekayaan (termasuk persentase likuid), hutang, kekuatan untuk meminjam, dan pendirian terhadap belanja dan menabung. Para pemasar barangbarang yang peka terhadap pendapatan terus memberikan perhatian pada kecenderungan pendapatan pribadi, tabungan, dan suku bunga. Seseorang yang telah termotivasi adalah siap untuk bertindak. Bagaimana seseorang benar-benar bertindak dipengaruhi oleh persepsi dia mengenai situasi tertentu. Persepsi didefinisikan sebagai “proses bagaiman seseorang menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Ketika orang-orang bertindak, mereka belajar, pengetahuan menjelaskan perubahan dalam perilaku suatu individu yang berasal dari pengalaman. Teori pengetahuan mengajarkan para pemasar bahwa mereka dapat menciptakan permintaan akan suatu produk dengan menghubungkannya dengan dorongan yang kuat, menggunakan petunjuk yang memotivasinya, dan memberikan penguatan yang positif. Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang di dunia yang diungkapkan dalam kegiatan, minat, dan pendapat seseorang. Gaya hidup melukiskan “keseluruhan orang” tersebut berinteraksi dengan lingkungannya, para pemasar akan mencari hubungan antara produk mereka dengan gaya hidup kelompok. Melalui bertindak dan belajar, orangorang memperoleh kepercayaan dan pendirian. Hal-hal ini kemudian mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Suatu kepercayaan adalah pikiran deskriptif yang dianut seseorang mengenai suatu hal. Para produsen, tentu saja, sangat tertarik pada kepercayaan yang dianut orang mengenai produk dan jasa mereka. Kepercayaan ini menciptakan citra produk dan merek, dan orang bertindak atas citra ini. Suatu pendirian menjelaskan evaluasi kognitif yang menguntungkan atau tidak menguntungkan, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang mapan dari seseorang terhadap suatu obyek atau ide. Pendirian menempatkan seseorang ke dalam suatu kerangka pemikiran tentang menyukai atau tidak menyukai suatu obyek, bergerak menuju atau menjauhinya. Pendirian seseorang membentuk sebuah pola yang konsisten, dan untuk mengubah sebuah pendirian mungkin membutuhkan penyesuaian utama terhadap pendirian yang lain. Jadi sebuah perusahaan sebaiknya menyesuaikan produknya dengan pendirian yang sudah ada daripada berusaha untuk merubah pendirian orang. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda. Kepribadian didefinisikan sebagai karakteristik psikologis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan tetap terhadap lingkungannya. Kepribadian biasanya dijelaskan dengan ciri-ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, perbedaan, kondisi sosial, keadaan pembelaan diri, dan kemampuan beradaptasi. Banyak pemasar menggunakan konsep yang berhubungan dengan kepribadian – konsep pribadi (atau ciri pribadi) seseorang. d. Faktor Psikologis Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi lagi oleh empat faktor psikologis utama - motivasi, persepsi, pengetahuan, serta kepercayaan dan pendirian. Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada setiap waktu tertentu. Suatu kebutuhan menjadi suatu motif bila telah mencapai tingkat intensitas yang cukup. Suatu motif(atau dorongan) adalah suatu kebutuhan tersebut mengurangi rasa ketegangannya. 39 35 - 50 Jurnal e-maksi Harapan barang yaitu barang tidak tahan lama dan barang tahan lama. Bauran Pemasaran Produk 2. Jasa Produk atau jasa yang sedang ditawarkan. Yang di maksud dengan produk disini adalah total produk, yang terdiri atas : Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohmya bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus, hotel, lembaga pendidikan, dan lain-lain. 1. Produk inti (core product), merupakan fungsi inti dari produk tersebut yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh konsumen dari setiap produk. Harga Jumlah uang yang dikeluarkan oleh konsumen untuk membeli sebuah produk. Untuk memasarakan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harga secara tepat. Harga merupakan satu-satunya unsure bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsure lainnya menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran). Harga dapat diungkapkan dengan berbagai istilah seperti iuran, tarif, sewa, bunga, premium, komisi, gaji, upah, gaji, honorarium dan sebagainya. 2. Produk generik (generic product) yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar. 3. Produk yang product) Februari diharapkan (expected Yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal diharapkan dan disepakati untuk membeli. 4. Produk tambahan (argumented product) Menurut para ahli ekonomi, harga, nilai dan faedah merupakan konsep-konsep yang berkaitan. Utility adalah atribut suatu produk yang dapat memuaskan kebutuhan. Sedangkan nilai adalah ungkapan secara kuantitatif tentang kekuatan barang untuk dapat menarik barang lain dalam pertukaran. Dalam perekonomian kita sekarang ini untuk mengadakan pertukaran atau untuk mengukur nilai suatu produk digunakan uang, bukan sistem barter. Jumlah uang yang digunakan dalam pertukaran tersebut mencerminkan tingkat harga suatu barang. yaitu berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambah berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bias dibedakan dengan produk pesaing. 5. Produk potensial (potential product) yaitu segala jenis tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk pada masa yang akan datang. Kebijaksanaan pemasaran sangat dipengaruhi oleh jenis produk. Dengan adanya klasifikasi jenis produk maka akan mempermudah salesman dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Kotler dan Amstrong (2008) mengatakan bahwa :”Harga adalah jumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk barang atau jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah nilai yang konsumen pertukarkan untuk mendapatkan manfaat adari memiliki atau menggunakan produk atau jasa.” Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok utama: 1. Barang Distribusi Barang merupakan produk yang berwujud fisik sehingga dapat dilihat, disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam Fungsi distribusi dan logistik yang dilibatkan dalam rangka menyediakan produk dan jasa sebuah perusahaan. Keputusan saluran distribusi merupakan salah satu keputuszn penting yang harus dilakukan oleh 40 2013 Ade Indah Sari setiap manajemen. Saluran-saluran yang dipilih perusahaan mempengaruhi langsung setiap keputusan pemasaran lainnya. Suatu kesalahan memilih dapa memperlambat bahkan menghambat usaha penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. relations, personal marketing.. selling dan direct Proses Keputusan Pembelian Para pemasar harus mendalami berbagai pengaruh terhadap para pembeli dan mengembangkan suatu pemahaman mengenai bagaimana sebenarnya para konsumen membuat keputusan pembelian. Para pemasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis keputusan pembelian, dan langkah-langkah dalam proses pembelian. Menurut Lamb, Hair, Mc.Daniel (2001) : ”Saluran pemasaran (channel of distribution) merupakan serangkaian dari organisasi yang bergantung yang memudahkan pemindahan kepemilikan sebagaimana produk-produk bergerak dari produsen ke pengguna bisnis atau konsumen.” Setiap perusahaan selalu berusaha memiliki mata rantai saluran distribusi yang paling tepat dan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Jika produsen menginginkan loyalitas konsumen terhadap produknya, maka perusahaann harus dapat menjamin mudahnya produk tersebut diperoleh diberbagai tempat dan tersedianya barang dalam jumlah yang cukup utuk menjamin kelancaran pemasaran. Peran dalam Pembelian Untuk banyak produk adalah mudah untuk mengidentifikasi pembelinya. Terdapat lima peran yang dimainkan orang dalam suatu keputusan pembelian: 1. Pencetus ide : Seseorang yang pertama kali mengusulkan ide untuk membeli suatu produk atau jasa tertentu; Saluran distribusi berfungsi untuk memindahkan barang dari produsien ke konsumen. Saluran mengatasi kesenjangan penting dalam hal waktu, tempat dan kepemilikan, yang memisahkan barang dan jasa dari konsumen yang akan menggunakannya. 2. Pemberi pengaruh : Seseorang yang pandangan atau pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian; 3. Pengambil keputusan : Seseorang yang memutuskan setiap komponen dalam keputusan pembelian: apakah membeli, apa yang dibeli, bagaimana membeli, atau di mana membeli; Promosi 4. Pembeli : Seseorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya; Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. 5. Pemakai : Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Jenis Perilaku Pembelian Pada dasarnya promosi bertujuan agar volume penjualan dapat dinaikkan dengan berusaha mempengaruhi keputusan konsumen untuk memilih dan membeli produk yang ditawarkan. Secara luas dikatakan bahwa promosi merupakan bagian dari proses komunikasi pemasaran, sebagai arus informasi atau persuasive satu arah yang dilakukan satu organisasi atau individu tertentu. Ada beberapa cara dalam menyebarkan informasi yaitu melalui iklan, publisitas, promosi penjualan, public Pengambilan keputusan konsumen bervariasi dengan jenis keputusan pembelian. Terdapat empat jenis perilaku pembelian, yaitu: 1. Perilaku pembelian kompleks 2. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidak-sesuaian (disonansi) 3. Perilaku pembelian menurut kebiasaan 4. Perilaku pembelian yang mencari variasi 41 35 - 50 Jurnal e-maksi Harapan Februari Tahap-Tahap Dalam Proses Keputusan Pembelian Menurut Kotler & Amstrong (2008) bahwa proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahap: Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Pascapembelian Sumber: Kotler & Amstrong (2008) Gambar 1. Proses Keputusan Pembelian 1. Pengenalan Kebutuhan pembelinya. Pada umumnya, konsumen menerima sebagian besar informasi tentang sebuah produk dari sumber komersial-sumber yang dikendalikan oleh pemasar. Meskipun demikian, sumber yang paling efektif cenderung pribadi. Sumber komersial biasanya memberitahu pembeli, tetapi sumber pribadi melegitimasi atau mengevaluasi produk untuk pembeli. Perusahaan harus mengidentifikasi sumber informasi konsumen dan arti penting masing-masing sumber tersebut secara seksama. Proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan (need recognition) - pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang - rasa lapar, haus, seks - timbul pada tingkat yang cukup tinggi sehingga menjadi dorongan. Kebutuhan juga bisa dipicu oleh rangsangan eksternal. Pada tahap ini, pemasar harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan atau masalah apa yang timbul, apa yang menyebabkannya, dan bagaimana masalah itu bisa mengarahkan konsumen pada produk tertentu ini. 3. Evaluasi Alternatif Pemasar harus tahu tentang evaluasi alternatif (alternative evaluation)-yaitu bagaimana konsumen memproses informasi untuk sampai pada pilihan merek. Konsumen sampai pada sikap terhadap merek yang berbeda melalui beberapa prosedur evaluasi. Bagaimana cara konsumen mengevaluasi alternatif bergantung pada konsumen pribadi dan situasi pembelian tertentu. Dalam beberapa kasus, konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat dan pemikiran logis. Pada waktu yang lain, konsumen yang sama hanya sedikit melakukan evaluasi atau bahkan tidak mengevaluasi; sebagai gantinya mereka membeli berdasarkan dorongan dan bergantung pada intuisi. 2. Pencarian Informasi Konsumen yang tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi atau mungkin tidak. Jika dorongan konsumen itu kuat dan produk yang memuaskan ada di dekat konsumen itu, konsumen mungkin akan membelinya kemudian. Jika tidak konsumen bisa menyimpan kebutuhan itu dalam ingatannya atau melakukan pencarian informasi (information research) yang berhubungan dengan kebutuhan. Konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber. Sumbersumber ini meliputi sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan), sumber komersial (iklan, wiraniaga, situs Web, penyalur, kemasan, tampilan), sumber publik (media massa, organisasi pemeringkat konsumen, pencarian Internet), dan sumber pengalaman (penanganan, pemeriksaan, pemakaian produk). Pengaruh relatif sumber-sumber informasi ini bervariasi sesuai produk dan Pemasar harus mempelajari pembeli untuk menemukan bagaimana cara mereka sebenarnya dalam mengevaluasi pilihan merek. Jika mereka tahu proses evaluasi apa yang berlangsung, pemasar dapat mengambil langkah untuk mempengaruhi keputusan pembeli. 4. Keputusan evaluasi 42 Pembelian Dalam tahap 2013 Ade Indah Sari Konsumen menentukan peringkat merek dan membentuk niat pembelian. Pada umumnya, keputusan pembelian (purchase decision) konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain. Faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan. Hipotesis Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : H1 : Faktor bauran pemasaran, pribadi dan sosial secara serentak Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Ponsel BlackBerry Pada Mahasiswa STIE Harapan Medan H2 : Faktor yang paling dominan mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian ponsel BlackBerry pada mahasiswa STIE Harapan Medan adalah faktor bauran pemasaran. 5. Perilaku Pascapembelian Pekerjaan pemasaran tidak berakhir ketika produk telah dibeli. Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan terlibat dalam perilaku pembelian (postpurchase behaviour) yang harus diperhatikan oleh pemasar. Semakin besar kesenjangan antara ekspektasi dan kinerjs, semakin besar pula ketidakpuasan konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa penjual hanya boleh menjanjikan apa yang dapat diberikan mereknya sehingga pembeli terpuaskan. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan jenis penelitian korelasional. Penelitian korelasional berusaha untuk menentukan apakah terdapat hubungan (asosiasi) antara dua variabel atau lebih, serta seberapa jauh korelasi yang ada di antara variabel yang diteliti (Kuncoro, 2003). Hubungan Faktor Pribadi dan Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sumarwan (2002) memahami kepribadian konsumen adalah penting bagi pemasar. Karena kepribadian bisa terkait dengan perilaku konsumen. Perbedaan dalam kepribadian konsumen akan mempengaruhi perilakunya dalam memilih atau membeli produk, karena konsumen akan membeli barang yang sesuai dengan kepribadiannya. Singkatnya, pemahaman terhadap kepribadian sangat bermanfaat bagi pemasar karena kepribadian dapat dijadikan dasar dalam melakukan pemangsaan pasar (market segmentation). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang menggunakan ponsel BlackBerry di STIE Harapan Medan. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester enam dan semester delapan di STIE Harapan yang ditunjuk atau dipilih sebagai responden, karena mahasiswa yang berada di semester enam dan semester delapan dianggap telah cukup dewasa dalam berpikir dan bersikap sehingga jawaban yang diberikan atas pertanyaan akan lebih akurat. Sampel diambil dari populasi mahasiswa semester enam dan delapan STIE Harapan yang berjumlah 722 mahasiswa, dengan teknik pengambilan sampel Non Probabilitas Sampling, yaitu : Purposive Sampling, dengan kriteria : mahasiswa yang telah menggunakan ponsel BlackBerry minimal selama 3 bulan penggunaan, dengan sampel sebanyak 100 orang. Status sosial mempengaruhi di mana dan gabaimana orang merasa mereka harus berbelanja. Orang dengan status rendah memilih tempat lokal yang memungkinkan bertatap muka di mana mereka mendapatkan pelayanan yang ramah dan kredit yang mudah acap kali di dalam lingkungan tempat tinggal. Konsumen kelas menengah atas merasa lebih percaya akan kemampuan mereka dalam berbelanja (Engel et al, 1994). 43 35 - 50 Jurnal e-maksi Harapan Februari BlackBerry pada mahasiswa STIE Harapan Medan. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah survei melalui kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008). HASIL dan PEMBAHASAN HASIL Karakteristik Responden Mahasiswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester enam dan delapan. Responden yang diambil sebanyak 100 responden, dengan karakteristik di bawah ini: Teknik Analisis Data Data yang terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik dengan menggunakan program SPSS. Dimana rumus statistik yang digunakan adalah Linier Multiple Regression (regresi linier berganda), dimana fungsinya adalah: a. Karakteristik Responden Jenis Kelamin Berdasarkan Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh data tentang jenis kelamin responden yang dapat dilihat pada Tabel 2. Y = a + b1 .X1 + b2 .X2 + b3 .X3 + b4 .X4 + b5 .X5 + b6 .X6 + e Fungsi tersebut menerangkan hubungan antara enam variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), dimana : Tabel 2 Distribusi Jenis Kelamin Responden PenelitianMahasiswa STIE Harapan Medan Y : Keputusan Pembelian a : Konstanta b1,b2, b3, b4, b5, b6 : Koefesien Regresi X1 : Faktor Bauran Pemasaran : Produk X2 : Faktor Bauran pemasaran : Harga X3 : Faktor Bauran Pemasaran : Tempat X4 : Faktor Bauran Pemasaran : Promosi X5 : Faktor Gaya Hidup X6 : Faktor Sosial e : Variabel Pengganggu (Standard error) No. 1. 2. Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Total Jumlah Orang 75 25 100 Persentase 75% 25% 100% Sumber : Data Primer Diolah Pada Tabel 2 menunjukkan distribusi jenis kelamin responden didominasi oleh perempuan sebanyak 75 orang (75%) dan laki-laki sebanyak 25 orang (25%). Hal ini menunjukkan bahwa perempuan memang cenderung lebih memperhatikan gaya hidupnya dan tidak mau dianggap ketinggalan zaman karena tidak menggunakan ponsel BlackBerry. Sebelum penelitian dilaksanakan, questioner diuji dengan 30 orang responden, kemudian hasilnya di uji validitas dan reliabiltas, setelah valid dan reliable, questioner disebarkan ke seluruh sampel, lalu hasilnya di coding dan tabulasi, untuk selanjutnya dianalisa dengan bantuan SPSS untuk analisa multiple Regression dan diuji dengan uji F dan uji asumsi klasik. Lalu di analisa, faktor dengan koefisien regresi yang terbesar merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian ponsel b. Karakteristik Usia Responden Berdasarkan Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh data tentang usia responden yang dapat dilihat pada Tabel 3. 44 2013 Ade Indah Sari Tabel 3 Distribusi Usia Responden Penelitian Mahasiswa STIE Harapan Medan Tabel 4 Distribusi Status Pekerjaan Responden Penelitian Mahasiswa STIE Harapan Medan No. Usia Jumlah Orang Persentase 1. 2. 3. < 20 tahun 20 - 25 tahun 26 - 30 tahun Total 6 90 4 100 6% 90 % 4% 100% No. 1. 2. Jumlah Orang 32 68 100 Uji Regresi Linier Berganda Berdasarkan Pada uji regresi linier berganda terdapat satu variabel terikat dan lebih dari satu variabel bebas. Uji regresi linier berganda dalam penelitian ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh Faktor Produk (X1), Faktor Harga (X 2), Faktor Tempat (X3), Faktor Promosi (X 4) (Pribadi (X5) dan Faktor Sosial (X 6) terhadap Keputusan Pembelian (Y). Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka diperoleh data tentang status pekerjaan responden yang dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 5 Regresi Linier Berganda Coefficientsa Unstandardized Coefficients 1 B 32% 68% 100% Pada Tabel 4 dapat diketahui bahwa responden yang belum bekerja sebanyak 68 orang (68%) dan yang sedang bekerja sebanyak 32 orang (32%). Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menggunakan ponsel BlackBerry bukan untuk kebutuhan pekerjaan melainkan cenderung karena fakor pribadi dan sosial mereka. Pada Tabel 3 dapat diketahui bahwa responden yang berusia kurang dari 20 tahun sebanyak 6 orang (6%), responden yang berusia antara 20 – 25 tahun sebanyak 90 orang (90%), dan jumlah responden yang berusia 26 – 30 tahun adalah 4 orang (4%). Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh responden berada pada usia yang matang dalam mengambil keputusan pembelian ponsel BlackBerry. Model Persentase Sumber : Data Primer Diolah Sumber : Data Primer Diolah c. Karakteristik Responden Status Pekerjaan Status Pekerjaan Ya Belum Total Std. Error (Constant) 1.706 .500 X1 -.183 .092 X2 .232 X3 Standardized Coefficients Beta t Sig. 3.412 .001 -.197 -1.992 .049 .082 .279 2.830 .006 -.048 .100 -.054 -.480 .633 X4 -.017 .098 -.020 -.172 .864 X5 .305 .140 .240 2.184 .031 X6 .251 .102 .245 2.451 .016 a. Dependent Variable: Y Sumber : Data Primer Diolah 45 35 - 50 Jurnal e-maksi Harapan Berdasarkan Tabel 5 maka diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut : 94 dan taraf signifikan 0,05 diperoleh ttabel sebesar 1,986. Dengan membandingkan thitung dan ttabel maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Y = 1,076 - 0, 183 X1 + 0,232X2-0,048 X30,017 X4 + 0,305 X5+ 0,251X6 + e (a) Secara parsial faktor produk berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel BlackBerry pada mahasiswa STIE Harapan Medan, karena t hitung(-1.992) < ttabel (1,986) serta nilai signifikansinya nyaris mendekati di 5% (0,049). Uji F Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen (faktor produk, harga, tempat, promosi, pribadi dan sosial) secara bersama terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). (b) Secara parsial faktor harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel BlackBerry pada mahasiswa STIE Harapan Medan, karena t hitung (2,830 > ttabel (1,986) serta nilai signifikansinya di bawah 5% (0,006 < 0,05). Tabel 6 Uji F ANOVAb Model 1 Regression Sum of Squares Mean Square df 8.451 6 1.408 Residual 24.820 93 .267 Total 33.271 99 F 5.277 Februari Sig. (c) Secara parsial faktor tempat berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel BlackBerry pada mahasiswa STIE Harapan Medan, karena t hitung (0,696) < ttabel (1,986) serta nilai signifikansinya di atas 5% (0,633>0,05). .000a a. Predictors: (Constant), X6, X2, X1, X3, X5, X4 b. Dependent Variable: Y Sumber : Data Primer Diolah (d) Secara parsial faktor promosi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel BlackBerry pada mahasiswa STIE Harapan Medan, karena thitung(- 0,172) < t tabel (1,986) serta nilai signifikansinya di atas 5% (0,864 > 0,05). Dari Tabel 6 dapat dilihat nilai Fhitung adalah 5,277, sedangkan nilai Ftabel dapat diperoleh dengan menggunakan tabel F dengan df (degree of freedom) residual (sisa) yaitu 94 sebagai df penyebut dan df regression (perlakuan) yaitu 2 sebagai df pembilang dengan taraf signifikan 0,05, sehingga diperoleh nilai Ftabel adalah 3,09 (lihat di lampiran). Maka nilai Fhitungsebesar 5,277 lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 3,09 (Fhitung > Ftabel) sehingga H0 ditolak. Berdasarkan nilai signifikan pada kolom Sig. yaitu 0,000 yang berarti probabilitas 0,000 lebih kecil daripada 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima,maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi. (e) Secara parsial faktor pribadi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel BlackBerry pada mahasiswa STIE Harapan Medan, karena t hitung (2,184) > ttabel (1,986) serta nilai signifikansinya di bawah 5% (0,013 < 0,05). (f) Secara parsial faktor sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel BlackBerry pada mahasiswa STIE Harapan Medan, karena t hitung (2,451) > ttabel (1,986) serta nilai signifikansinya di bawah 5% (0,016 > 0,05). Uji t Pengujian ini menguji pengaruh variabel-variabel bebas (faktor faktor produk, harga, tempat, promosi, pribadi dan sosial) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian) secara terpisah. Pada t tabel dengan df (degree of freedom) = 46 2013 Ade Indah Sari Uji R2 1. Faktor Produk (X1) Tabel 7 Uji R2 Faktor produk (X1), memiliki pengaruh negatif secara tidak signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel BlackBerry pada mahasiswa STIE Harapan Medan, dengan koefisien regresi sebesar -0,183 pada tingkat kepercayaan 95%. mempunyai arti bahwa setiap kenaikan faktor produk (X1) satu satuan maka keputusan pembelian ponsel BlackBerry pada Mahasiswa STIE Harapan akan turun sebesar 0,183.Dengan indikator Merek, kualitas produk, fitur BlackBerry, dapat dijelaskan bahwa semakin banyak merek (jenis) , semakin baik kualitas produk dan semakin lengkap fitur–fitur yang ditawarkan, keputusan pembelian mahasiswa STIE Harapan terhadap ponsel BlackBerry semakin menurun, hal ini disebabkan karena, pada umumnya mahasiswa STIE Harapan menggunakan Balckberry hanya untuk kepentingan sarana komunikasi, jejaring sosial dan pada umumnya fitur – fitur yang ditawarkan di produk baru dari BlackBerry, hanya menyempurnakan fitur–fitur yang sudah ada di produk yang lama, sehingga tidak begitu membedakan fungsinya, jika dibandingkan antara produk yang satu dengan produk yang lainnya dengan kisaran harga yang tidak begitu berbeda jauh. Model Summaryb Model R 1 .504a Adjusted Std. Error of R Square R Square the Estimate .254 .206 .51661 DurbinWatson 2.176 a. Predictors: (Constant), X6, X2, X1, X3, X5, X4 b. Dependent Variable: Y Sumber : Data Primer Diolah Pada Tabel 7 menunjukkan nilai koefisien korelasi (R) adalah 0,504, ini berarti hubungan antara variabel bebas yang terdiri dari faktor produk (X1), harga (X2), tempat (X3), promosi (X4), pribadi (X5)dan sosial (X6)terhadap variabel terikat keputusan pembelian (Y) sebesar 50,4 % artinya hubungan antara variabel sedang. Nilai koefisien determinan (R2) adalah 0,254, menunjukkan bahwa ada pengaruh antara faktor produk (X1), harga (X2), tempat (X3), promosi (X4), pribadi (X5) dan sosial (X6) sebagai variabel independen dengan variabel keputusan pembelian (Y) sebagai variabel dependen sebesar 25,4%. Dapat disimpulkan bahwa faktor produk (X1), harga (X2), tempat (X3), promosi (X4), pribadi (X5) dan sosial (X6) mampu menjelaskan keputusan pembelian ponsel BlackBerry sebesar 25,4% pada Mahasiswa STIE Harapan Medan. Sedangkan sisanya sebesar 74,6% merupakan faktor-faktor lain di luar variabel yang digunakan dalam penelitian. 2. Faktor Harga (X2), Faktor harga (X2), memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel BlackBerry pada mahasiswa STIE Harapan Medan, dengan koefisien regresi sebesar 0,232 pada tingkat kepercayaan 95%.mempunyai arti bahwa setiap kenaikan faktor harga (X2) satu satuan maka keputusan pembelian ponsel BlackBerry pada Mahasiswa STIE Harapan akan naik sebesar 0,232. Dengan indikatortingkat harga BlackBerry, secara teori untuk barang normal, variabel harga memiliki pengaruh negatif pada permintaan konsumen, artinya jika harga naik maka permintaan turun dan sebaliknya jika harga turun maka permintaan akan naik. Sedangkan yang PEMBAHASAN Secara teori diketahui bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, Menurut Kotler & Susanto (1999), faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah : faktor budaya, factor sosial, pribadi dan psikologi. Dalam penelitian ini peneliti mencoba ingin melihat apakah selain faktor di atas, faktor bauran pemasaran juga mempengaruhi keputusan pembelian ponsel BlackBerry pada mahasiswa STIE Harapan Medan, dan faktor mana yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa : 47 35 - 50 Jurnal e-maksi Harapan terjadi pada penelitian ini adalah, variabel harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, dapat dijelaskan bahwa, kenaikan harga yang terjadi dikarenakan semakin lengkapnya fitur – fitur yang ditawarkan. Yang terjadi, kenaikan harga pada produk – produk Balckberry terbaru, sedangkan untuk produk lama, yang terjadi adalah penurunan harga jual, dikarenakan sudah ada generasi terbaru dari Blackberry tersebut. Sehingga jika muncul produk terbaru dengan harga tinggi, mahasiswa SYIE Harapan semakin ingin membeli, karena inovasi lainnya yang ditawarkan. Februari kenaikan faktor promosi (X 4) satu satuan maka keputusan pembelian ponsel BlackBerry pada Mahasiswa STIE Harapan akan turun sebesar 0,017, dengan indikator Iklan yang digunakan, secara teori, pengaruh promosi terhadap permintaan adalah berpengaruh positif, tetapi yang terjadi pada penelitian ini, promosi berpengaruh negatif terhadap keputusan pembelian, dapat dijelaskan iklan tidak berpengaruh bagi keputusan pembelian mahasiswa STIE Harapan, karena pada dasarnya mahasiswa STIE Harapan sudah mengetahui keberadaan ponsel BlackBerry, dan pada umumnya mereka mengetahui tentang BlackBerry dari mulut ke mulut, dan dari alat promosi lainnya. 3. Faktor Tempat (X3) Faktor tempat (X3), memiliki pengaruh negatif secara tidaksignifikan terhadap keputusan pembelian ponsel BlackBerry pada mahasiswa STIE Harapan Medan, dengan koefisien regresi sebesar – 0,048 pada tingkat kepercayaan 95%. mempunyai arti bahwa setiap kenaikan faktor tempat (X3) satu satuan maka keputusan pembelian ponsel BlackBerry pada Mahasiswa STIE Harapan akan naik sebesar 0,084, dengan indikator distributor, toko penyalur, semakain banyak distributor dan toko penyalur ponsel BlackBerry, keputusan pembelian mahasiswa STIE Harapan semakin naik, karena mahasiswa STIE Harapan semakin mudah untuk mendapatkan ponsel BlackBerry jika ingin membeli, di Kota Medan sendiri banyak dijumpai distributor resmi dari penjulan Balckberry, banyak tersebar pada pasar – pasar modern (mall) yang ada di Kota Medan, alas an lain karena dengan membeli di toko dan distributor resmi, mahasiswa STIE Harapan akan terhindar dari pembelian Balcberry palsu. 5. Faktor Pribadi (X5) Faktor pribadi (X5), memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel BlackBerry pada mahasiswa STIE Harapan Medan, dengan koefisien regresi sebesar 0,035 pada tingkat kepercayaan 95%, mempunyai arti bahwa setiap kenaikan faktor pribadi (X5) satu satuan maka keputusan pembelian ponsel BlackBerry pada Mahasiswa STIE Harapan akan naik sebesar 0,305. Variabel pribadi merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian mahasiswa STIE Harapan, dengan koefisien regresi sebesar, 0,305 dan signifikan pada tingkat kepercayaan 95 % mahasiswa merasa, BlackBerry memiliki peran yang penting dalam kehidupan sehari–harinya, terutama dalam memperoleh tentang informasi seputar kegiatan kampus, dan dengan kepemiliki Blackberrry mahasiswa merasa telah mengikuti trend yang sedang berlangsung dikalangan mahasiswa STIE Harapan, dan dengan kepemilikan BlackBerry, mahasiswa merasa telah mengikuti perkembangan ponsel dan Balckberry dianggap sebagai barang mewah, dengan memiliki BlackBerry mahasiswa merasa naik gengsinya. 4. Faktor Promosi (X4) Faktor promosi (X4), memiliki pengaruh negatif secara tidaksignifikan terhadap keputusan pembelian ponsel BlackBerry pada mahasiswa STIE Harapan Medan, dengan koefisien regresi sebesar – 0,017 pada tingkat kepercayaan 95%. mempunyai arti bahwa setiap Selain hal positif yang diberikan dalam penggunaan ponsel BlackBerry, 48 2013 Ade Indah Sari juga didapati pengaruh negatif dalam penggunaannya, misalnya dengan kemampuan fitur–fitur yang diberikan, memungkinkan mahasiswa untuk berbuat curang dalam kegiatan ujian dilingkungan STIE Harapan. 2. Pengguna BlackBerry Agar lebih bijaksana dalam keputusan pembelian produk dalam hal ini BlackBerry, agar lebih memperhatikan sisi manfaat yang diberikan dan menyesuaikan dengan kemampuan keuangan masingmasing. 6. Sosial (X6) 3. Mahasiswa STIE Harapan. Faktor sosial (X6), memiliki pengaruh positif secara signifikan terhadap keputusan pembelian ponsel BlackBerry pada mahasiswa STIE Harapan Medan, dengan koefisien regresi sebesar 0,251 pada tingkat kepercayaan 95 %, mempunyai arti bahwa setiap kenaikan faktor Sosial (X6) satu satuan maka keputusan pembelian ponsel BlackBerry pada Mahasiswa STIE Harapan akan naik sebesar 0,251. Agar lebih memperhatikan faktor–faktor lainnya, mengingat karena faktor yang paling dominan yang mempengaruhi keputusan pembelian ponsel Blackerry di kalangan mahasiswa STIE Harapan adalah faktor pribadi, faktor lainnya tersebut, terutama faktor marketing mix, dalam hal ini adalah : produk, harga, tempat dan promosi. DAFTAR PUSTAKA SIMPULAN dan SARAN Engel, J.F., Blackwell, R.D. & Miniard, P.W. (1994). Perilaku Konsumen. Jakarta : Binarupa Aksara. SIMPULAN Dari pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran. Terjemahan Edisi Kesepuluh. Jilid 1. Jakarta : Prenhallindo. 1. Secara Serentak Variabel produk (X1), harga (X2), tempat (X3), promosi (X4), pribadi (X5) dan sosial(X6) berpengaruh secara significan terhadap Keputusan pembelian (Y) pada tingkat kepercayaan 95%. Kotler, P. & Amstrong, G. (2008). Prinsipprinsip Pemasaran. Edisi keduabelas. Jilid 1. Jakarta : Erlangga Kotler, P. & Susanto, A.B. (1999). Manajemen Pemasaran Di Indonesia. Edisi Pertama. Jilid 1. Jakarta : Salemba Empat. 2. Secara Parsial Variabel harga (X2), pribadi (X5) dan sosial (X6), berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan pembelian (Y) pada tingkat kepercayaan 95 %. Kuncoro, M. (2003). Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta : Erlangga. 3. Variabel yang paling dominan mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian ponsel BlackBerry pada mahasiswa STIE Harapan Medan adalah variabel pribadi sebesar 30,5 %. Mowen, J.C., Minor, M. (2002). Perilaku Konsumen. Jakarta : Erlangga. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. Sumarwan, U. (2002). Perilaku Konsumen Teori Dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Bogor Selatan : Ghalia Indonesia. SARAN Berdasarkan dari pembahasan pada bab sebelumnya, disarankan : 1. Perusahaan produsen BlackBerry dan Perusahaan Penyalur. Suryani, T. (2008). Perilaku Konsumen: Implikasi Pada Strategi Pemasaran. Edisi pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu. Untuk lebih memperhatikan faktor–faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian ponsel BlackBerry. Lukmanaziz. (2011). Indonesia Pengguna BlackBerry No.1 di Dunia. Vivanews. 49 35 - 50 Jurnal e-maksi Harapan http://ureport.vivanews.com/news/read/2 33574-indonesia-pengguna-BlackBerryno-1-di-dunia diakses 9 Maret, 2012 Darmawan, Indra. (2009). BlackBerry Makin Digandrungi Mahasiswa. Vivanews. http://teknologi.vivanews.com/news/ read/116910BlackBerry_makin_digandrungi_mahasi swa diakses 24 April, 2012 Sari, Ratna (2010), Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Handphone Merk Blackberry, www.openstorage.gunadarma.ac.id, google.com, diakses 20 April 2012. 50 Februari