Bozem Morokrembangan Butuhkan 17 Pompa Tambahan Bozem

advertisement
Bozem Morokrembangan Butuhkan 17 Pompa Tambahan
Bozem Morokrembangan sebagai kolam penampung air dan pengendali banjir dalam Sistem
Dranase Kota Surabaya saat ini masih membutuhkan 17 unit pompa lagi. Bozem yanag terletak di
Kecamatan Krembangan Kota Surabaya ini menjadi tempat tampungan bermuaranya 3 Sungai
(Greges, Salatiga, Pesapean).
Kapasitas tampungan mencapai 1.072 ribu m3 dengan catchment area 13.622 km. Dengan
dipenuhinya pompa tambahan nanti maka Kota Surabaya khususnya bagian Utara dan Selatan
yang rawan genangan air akan terbebas dari banjir.
“Kami masih butuh 17 unit pompa lagi. Tapi 2 unit sangat urgent untuk direalisasikan.
Manfaatnya sungguh besar dalam mengurangi genangan air di daerah rawan banjir saat musim
tiba― tutur Erna Purnawati, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan, dari Pemkot Surabaya
kepada rombongan Komisi V yang melakukan kunjungan ke lokasi Bozem kemarin (26/9).
Erna mengaku, peranan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Ditjen Sumber Daya Air
(SDA) dan Ditjen Cipta Karya sangat besar khususnya dalam memberikan dukungan terhadap
keberadan Bozem.
Dikatakan, sejak tahun 2000, infrastruktur yang dibangun Kolonial Belanda ini difungsikan sebagai
lahan tambak. Sejalan dengan waktu, pada tahun 1976 pengelolaan Bozem diserahkan ke Badan
Pelaksana Proyek Induk Serbaguna Kali Brantas di bawah Ditjen SDA. Atas permintaan Walikota
Surabaya kepada Kementerian PU akhirnya Bozem ini diserahkan kepada Pemkot Surabaya untuk
dikelola.
Menurutnya, kawasan Bozem saat ini sudah jauh lebih baik dan tertata cukup baik. Terlebih lagi
masalah pemeliharaan kebersihan melibatkan swadaya masyarakat sekitar. Pembersihan sampah
dan enceng gondok yang dulu tumbuh subur saat ini sudah tidak ada lagi.
Dengan demikian memudahkan petugas operasional pompa dan pintu air. Penata Lingkungan
sekitar Bozem semakin indah karena didukung Ditjen Cipta Karya, Kementerian PU, tambah
Erna.
page 1 / 2
Bozem Morokrembangan tahun 2000 diperbaiki Proyek Induk Pengembangan Wilayah Sungai
Brantas. Sebelumnya selama 20 tahun (1976 -1996) juga telah dilakukan pengerukan. Selain itu,
seputar Bozem dibangun perkuatan tebing berikut jalan inspeksi dilengkapi dengan jembatan
penghubung 2unit.
BBWS Brantas hingga kini hanya melakukan pengoperasian pompa dan pintu air pada bagian
Muara Bozem. Guna menciptakan penataan lingkungan dan pemukiman yang lebih baik, maka
Ditjen Cipta Karya telah merencanakan membangun rumah susun.
“Pemkot Surabaya berjanji akan menyelesaikan masalah sosisal yang mungkin terjadi,― ucap
Erna.
ANggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo berjanji akan memberikan dukungan penuh terhadap
keberadaan Bozem. Dia meminta Pemkot Surabaya untuk memberikan usulan/masukan terhadap
rencana ke depan terkait pengembangan Bozem dimasa datang.
“Kami atas nama Komisi V akan berupaya menyampaikan aspirasi yang Ibu usulkan untuk
kemudian mencarikan solusi pembiayaannya. Kami senang karena keberadaan Bozem mampu
mengurangi bahkan menghilangkan genangan banjir pada saat musim penghujan,― tegas Sigit.
(Sony)
Pusat Komunikasi Publik
300913
page 2 / 2
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Download