pengaruh kualitas tenaga pemasar kredit(credit marketing officer)

advertisement
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1): 277-288
ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id
© Copyright 2016
PENGARUH KUALITAS TENAGA PEMASAR
KREDIT(CREDIT MARKETING OFFICER) TERHADAP
KINERJA TENAGA PEMASAR KREDIT PADA PT.
SUZUKI FINANCE INDONESIA
CABANG SAMARINDA
Haryanto Ashad 1
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kualitas tenaga
pemasar kredit terhadap kinerja tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki Finance
Indonesia cabang Samarinda.temuan dari hasil penelitian ini adalah, terdapat
pengaruh antara Kualitas Tenaga Pemasar Kredit(Credit Marketing Officer)
Terhadap Kinerja Tenaga Pemasar Kredit Pada PT. Suzuki Finance Indonesia
Cabang Samarinda dengan persamaan regresi yaitu Y=6,990+0,799 ini berarti
bahwa kualitas tenaga pemasar kredit (X) bertambah sebesar 1 satuan, maka
akan meningkatkan kinerja tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki Finance
Indonesia Cabang Samarinda sebesar 0,799. Sedangkan nilai constanta sebesar
6,990 yang berarti bahwa jika tidak ditunjang dengan kualitas maka nilai kinerja
sebesar 6,990 atau setiap kenaikan kualitas 1 poin maka akan menaikan kinerja
sebesar 79,9%.
Kata Kunci : Kualitas Tenaga Pemasar Kredit, Regresi Linier Sederhana
Pendahuluan
Dalam era globalisasi, peran sumber daya manusia dalam organisasi bisnis
menjadi isu penting. Sumber daya manusia memegang peran utama dalam setiap
kegiatan perusahaan. Banyaknya sarana dan prasarana serta sumber daya, tanpa
dukungan sumber daya manusia yang handal, kegiatan perusahaan tidak akan
berjalan dengan baik.
PT. Suzuki Finance Indonesia cabang samarinda adalah perseroan
terbatas yang beralamat di jalan Ir. Juanda 8 no.48 yang berdasarkan surat
keputusan menteri keuangan Republik Indonesia, mempunyai usaha atau bergerak
dibidang pembiayaan dan berkantor pusat di Jakarta. Karena PT. Suzuki Finance
Indonesia cabang samarinda adalah perusahaan yang bergerak dibidang
pembiayaan, maka tujuan utama dari perusahaan ini adalah mencari konsumen
yang ingin menggunakan jasa pembiayaan untuk bisa memiliki kendaraan
bermotor dengan cara kredit. Dan tugas tersebut dilakukan oleh divisi bagian
marketing. Dimana divisi ini yang bertugas untuk memasarkan produk
1
Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
Pengaruh Kualitas Tenaga Pemasar Kredit terhadap kinerja marketing (anto)
pembiayaan dari sebuah perusahaan pembiayaan sepeda motor. Oleh sebab itu
tenaga pemasar kredit atau Credit marketing officer yang tergabung dalam divisi
marketing haruslah memiliki kualitas sehingga dapat menghasilkan kinerja
yang baik. Seperti yang dikemukakan oleh (Kristina, 2005) kualitas tenaga
pemasar kredit adalah suatu bentuk pengetahuan atau kemampuan yang dimiliki
oleh tenaga pemasar kredit yang nantinya akan berpengaruh pada hubungan
bisnis.
Sementara itu pengertian dari kinerja tenaga pemasar kredit adalah
performa yang menunjukkan keefektifan, presentasi dan keaktraktifan dalam
memasarkan suatu produk Permadi (2008:70). Tenaga pemasar kredit atau Credit
Marketing Officer adalah ujung tombak dari perusahaan pembiayaan sepeda
motor dan citra dari perusahaan bisa terbentuk dari kualitas dan kinerja seorang
Credit marketing Officer yang dimilikinya. Secara objektif, kualitas dan kinerja
tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang samarinda tidak
semuanya baik.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
guna mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas tenaga pemasar kredit
terhadap kinerja tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki Finance Indonesia
cabang samarinda yang dituangkan dalam judul : “Pengaruh kualitas tenaga
pemasar kredit terhadap kinerja tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki Finance
Indonesia cabang samarinda”.
Kerangka Dasar Teori
Manajemen Sumberdaya Manusia
Suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber
daya yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan
secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan
masyarakat menjadi maksimal. Manajemen sumber daya manusia didasari pada
suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia bukan mesin dan bukan
semata- mata menjadi sumber daya bisnis.
Dan berikut adalah beberapa uraian tentang pengertian manajemen
sumber daya manusia menurut para ahli.
Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Moh.Agus Tulus
(2008:57) adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
atas pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan dan pemutusan hubungan tenaga kerja dengan maksud untuk
membantu mencapai tujuan organisasi, individu dan masyarakat.
Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Edwin B. Flippo
“T.Hani Handoko”(2009:37) adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia
agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat.
277
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 277-288
Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Wendell French
adalah penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber
daya manusia oleh organisasi. Berdasarkan uraian pengertian manajemen sumber
daya manusia menurut beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
manajemen sumber daya manusia adalah segala usaha yang dilakukan untuk
menambah nilai dari sumber daya manusia tersebut berdasarkan kualitas untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Tujuan perusahaan dapat tercapai apabila kualitas sumber daya
manusianya bisa maksimal dalam bekerja.
Kualitas Sumber Daya Manusia
Kualitas sumber daya manusia adalah kekuatan daya pikir atau daya cipta
manusia yang tersimpan dan tidak dapat diketahui dengan pasti kapasitasnya.
Kualitas sumber daya manusia juga dapat diartikan sebagai nilai dari perilaku
seseorang dalam mempertanggungjawabkan semua perbuatannya baik dalam
kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan
berbangsa. Dengan demikian kualitas SDM ditentukan oleh sikap mental
manusia.
Dan berikut adalah beberapa uraian tentang pengertian kualitas sumber
daya manusia dari beberapa ahli.
Pengertian kualitas sumber daya manusia menurut Salim (2007:35) dalam
bukunya “Aspek Sikap Mental dalam Manajemen sumber Daya Manusia”
mengemukakan pengertian Kualitas Sumber Daya Manusia sebagai berikut:
Kualitas Sumber Daya Manusia adalah nilai dari perilaku seseorang dalam
mempertanggungjawabkan semua perbuatannya baik dalam kehidupan pribadi
maupun kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Menurut Ndraha (2006) dalam bukunya “Pengantar Teori Pengembangan
Sumber Daya Manusia” mengatakan bahwa pengertian kualitas sumber daya
manusia, yaitu: Sumber Daya Manusia yang berkualitas adalah sumber daya
manusia yang mampu menciptakan bukan saja nilai komparatif, tetapi juga nilai
kompetitif – generatif – inovatif dengan menggunakan energi tertinggi seperti
intelligence, creativity, dan imagination, tidak lagi semata-mata menggunakan
energi kasar seperti bahan mentah, lahan, air, energi otot, dan sebagainya.
Sebagai bahan perbandingan, penulis juga mengemukakan pengertian
kualitas sumber daya manusia menurut Matindas (2007) dalam bukunya
“Kualitas Sumber Daya Manusia”, sebagai berikut: Kualitas Sumber Daya
manusia adalah sumber daya manusia yang bukan hanya memiliki kesanggupan
untuk menyelesaikan pekerjaannya, melainkan juga untuk mengembangkan
dirinya serta mendorong pengembangan diri rekan-rekannya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia
menurut( Buku Mengkaji Ilmu sumber daya manusia). Sugiyatno. Danang
Endarto antara lain sbb:
a. Pendidikan dan latihan
278
Pengaruh Kualitas Tenaga Pemasar Kredit terhadap kinerja marketing (anto)
Pendidikan dapat menghasilkan tenaga kerja yang lebih baik
kualitasnya.Hal itu dapat meningkatkan peroduktivitas kerja dari tenaga kerja
yang bersangkutan. Dengan pendidikan dan latihan, dapat dihasilkan
berbagai jenis tenaga ahli dan terlatih yang mampu bekerja lebih baik dengan
melakukan kesalahan semaksimal mungkin. Pendidikan di negara-negara
maju umumnya lebih sempurna dan beranekaragan. Hal ini disebabkan
sumber daya manusianya memiliki kualitas yang lebih tinggi.
b. Gizi dan kesehatan masyarakat
Untuk mengerjakan suatu kegiatan, manusia memerlukan gizi yang
cukup sebagai sumber energi. Keadaan kesehatan masyarakat sangat
memengaruhi aktivitas manusia untuk bekerja. Kondisi kesehatan yang tidak
baik menyebabkan seseorang tidak dapat bekerja dengan baik. Jadi, keadaan
gizi dan kesehatan masyarakat sangat memengaruhi kualitas sumber daya
manusia.
c. Kondisi lingkungan dan sosial budaya
Faktor lain yang memengaruhi kualitas sumber daya manusia adalah
kondisi hidup yang berkualitaas rendah dengan berbagai pencemaran dan
semangat kerja yang rendah. Selain itu, motivasi untuk menikmati hasil kerja
juga merupakan faktor penting bagi produktivitas kerja. Masyarakat yang
merasa tidak menikmati hasil pekerjaan secara adil akan memengaruhi
kegairahan dan aktivitas kerjanya.
Kualitas Tenaga Pemasar Kredit
Kualitas tenaga pemasar kredit merupakan suatu bentuk pengetahuan atau
kemampuan yang dimiliki oleh tenaga pemasar kredit yang nantinya akan
berpengaruh pada hubungan bisnis (Kristina, 2005). Kualitas tenaga pemasar
kredit pada umumnya sering ditunjukkan melalui tindakan atau solusi-solusi yang
diberikan oleh tenaga pemasar untuk pelanggan. Liu dan Leach (2001)
menyebutkan bahwa seorang tenaga pemasar kredit harus mampu menyampaikan
informasi yang dimilikinya kepada pelanggan agar pelanggan dapat menjadi
yakin untuk menjalin kerjasama yang baik. Untuk dapat menyampaikan
informasi-informasi yang demikian seorang tenaga pemasar kredit perlu memiliki
pengetahuan yang cukup mengenai produknya dan juga harus mampu
memberikan solusi-solusi yang dibutuhkan pelanggan.
Tenaga pemasar kredit juga harus dapat dijadikan sandaran oleh
pelanggan dalam hal keahlian dan pengetahuannya mengenai produk yang
ditawarkan. Liu dan Leach (2001) dalam penelitiannya juga melaporkan bahwa
kualitas tenaga pemasar kredit berpengaruh secara signifikan pada kepercayaan
pelanggan dan kepercayaan terhadap tenaga pemasar dipengaruhi oleh beberapa
karakteristik salah satunya adalah keahlian dari tenaga pemasar itu sendiri. Dalam
melakukan pekerjaannya tenaga pemasar membutuhkan rasa percaya dari para
pelanggan bahwa tenaga pemasar kredit akan menepati janji serta memperhatikan
pelayanan terhadap pelanggan secara keseluruhan. Dalam konsep relationship
marketing, tenaga pemasar kredit perlu memfokuskan suatu kepercayaan dan
279
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 277-288
keramahan yang dapat menjamin hubungan antara pembeli dengan penjual
(Foster & Cadogan 2000 dalam Kristina, 2005). Lebih jauh Foster & Cadogan 24
(2000 dalam Kristina, 2005) menyebutkan kepercayaan pelanggan terhadap
tenaga pemasar telah diyakini sebagai faktor penentu kesuksesan pemasaran.
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tenaga Pemasar Kredit adalah
sebagai berikut (Delly herdiana : 2010) :
a. Berpenampilan menarik
Karena tugas seorang tenaga pemasar adalah menjual memasarkan produk
pembiayaan, maka hendaknya selalu berpenampilan menarik. Misalnya,
cara berpakaian, berbicara, senyum dan sebagainya.
b. Pandai berbicara
Keterampilan berbicara ini adalah hal yang paling penting bagi
perkembangan karier seorang tenaga pemasar.Yang dimaksud pandai
berbicara disini, bukan pandai menggoda, menipu, membohongi, tetapi
yang dimaksud adalah kepandaian kita untuk memasarkan produk
pembiayaan yang dipasarkan. Apa yang kita ucapkan harus benar sesuai,
karena meraka akan menjadi calon konsumen.
c. Murah senyum dan selalu ceria
Sifat murah senyum dan selalu ceria dengan rasa penuh optimis, akan
dapat membuat suasana menjadi senang.
d. Pandai bergaul
Sebagai seorang tenaga pemasar kredit, kita harus berusaha agar banyak
dikenal orang maupun masyarakat luas. Kita harus bergaul dengan tidak
membeda-bedakan antara orang yang stu dengan yang lainnya.
e. Bersikap jujur
Seorang tenaga pemasar kredit harus berprikebadian dan bersifat jujur.
Karena sekali kita tidak jujur, selamanya orang tidak percaya lagi kepada
kita.
f. Berlaku hati-hati
Kita harus berhati-hati dalam bertindak agar mendapatkan hasil yang
sempurna dan memuaskan.
g. Harus kreatif, kritis dan banyak akal
Kita harus dengan mudah mengurangi secepat mungkin masalah yang
sedang dihadapi, jangan bingung tetapi selalu tenang, berpkir jernih dalam
menghadapi sesuatu masalah.
h. Memiliki disiplin
Sifat disiplin seorang Salesman merupakan kunci kesuksesan.
Menurut Prof. Sondang P.Siagian (2009), indikator-indikator yang
mempengaruhi kualitas tenaga pemasar kredit adalah sebagai berikut:
a. Pengalaman.
Dengan pengalaman yang lebih banyak diharapkan kemampuan yang lebih
tinggi, ide-ide yang lebih banyak dan sebagainya.
b. Tingkat pendidikan
280
Pengaruh Kualitas Tenaga Pemasar Kredit terhadap kinerja marketing (anto)
Bahwa dengan pendidikan yang lebih tinggi diharapkan pemikiran yang lebih
baik.
a. Loyalitas
Dengan loyalitas yang tinggi dapat diharapkan antara lain tanggung jawab
yang lebih besar.
b. Kejujuran
Dengan kejujuran diharapkan dapat meningkatkan nilai kualitas dan semua
elemen yang terkait dengan pekerjaan dapat selalu mempercayai setiap
perkataan.
c. Tanggung jawab
Tanggungjawab dalam pekerjaan yaitu mampu mempertanggungjawabkan
apa yang telah dikerjakan baik hasil yang baik atau buruk.
d. Kepandaian bergaul
Seorang tenaga pemasar kredit harus mau dan mampu bergaul dengan siapa
saja, baik sales, konsumen atau rekan kerja.
Kinerja
Dalam penilaian karyawan, kinerja merupakan hal yang bisa mewakili
apa yang karyawan tersebut lakukan. Sebagaimana yang dijelaskan Simamora
(2007:25) bahwa kinerja adalah performa yang ditunjukkan seorang karyawan/
pegawai atas apa yang dikerjakan. Pengertian ini memberikan pemahaman bahwa
kinerja mencakup kemampuan seseorang karyawan melaksanakan suatu
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Dengan demikian, maka
untuk mengetahui kinerja seseorang karyawan dapat diketahui melalui beberapa
hal seperti tingkat pencapaian pekerjaan, kesesuaian antara target dan realisasi
pekerjaan serta kektepatan waktu penyelesaian pekerjaan.
Ada tiga elemen yang saling terkait dari kinerja tersebut menurut Timpe
(2009: 43), yaitu:
1. Tingkat keterampilan, yaitu tingkat pengetahuan, kemampuan, dan kecakapan
interpersonal serta kecakapan teknis dan tenaga untuk menghasilkan prestasi
kerja.
2. Tingkat upaya, yaitu tingkat motivasi yang diperlihatkan karyawan untuk
menyelesaikan pekerjaan. Meskipun karyawan memiliki tingkat keterampilan
untuk melakukan suatu pekerjaan akan tidak bekerja efektif bila hanya sedikit
berupaya atau tidak ada upaya sama sekali.
3. Kondisi eksternal yaitu mendukung produktivitas karyawan. Meskipun
karyawan memiliki tingkat keterampilan dan upaya yang diperlukan untuk
berhasil, karyawan tersebut mungkin saja tidak berhasil. Hal ini diakibatkan
kondisi yang tidak mendukung dan berada diluar kendali karyawan.
Misalnya keadaan ekonomi, sarana, pengembangan dan sebagainya.
Penilaian Kinerja
Milkovich (2008:39) mengemukakan bahwa penilaian kinerja adalah
akibat dari aktivitas manajemn sumberdaya manusia serta keputusan untuk
mengurangi kegiatan yang tidak begitu penting antara kondisi yang diharapkan
281
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 277-288
dengan kondisi sekarang atau mengantisipai yang dapat menyiapkan informasi
untuk revisi serta membangun sasaran baru.
Simamora (2007:416) memberikan pengertian bahwa penilaian kinerja
adalah proses dengan organisasi megevaluasi pelaksanaan pekerjaan individu.
Dalam penilaian kinerja dinilai kontribusi pegawai kepada organisasi selama
periode waktu tertentu. Umpan balik kineja memungkunkan pegawai mengetahui
seberapa baik mereka jika dibandingkan dengan standar organisasi.
Metode Penelitian
Metode analisis data yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode
analisis data secara deskriptif kuantitatif, yaitu mengumpulkan data yang berisi
uraian, paparan, tentang objek sebagaimana adanya pada suatu waktu.
Untuk menganalisa data secara deskriptif peneliti mempergunakan metode
analisis deskriptif, yaitu data yang diperoleh dipilih dan disusun secara sistematis
kemudian dianalisa berdasarkan kajian teori untuk mendapatkan deskripsi
tentang kualitas tenaga pemasar kredit terhadap kinerja pada PT. Suzuki Finance
Indonesia cabang samarinda kemudian menguji data dalam bentuk kuesioner
berdasarkan skala likert dengan metode analisis regresi linear sederhana.
Definisi Oprasional
1. Kualitas Tenaga Pemasar Kredit (credit marketing Officer) (X) yang
dimaksud dari penelitian ini adalah sekumpulan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki seorang tenaga pemasar kredit (credit marketing
officer) yang didasari dari pengalamannya, pendidikannya yang baik, sikap
loyal, kejujuran, rasa tanggung jawabnya untuk melakukan aktivitas tersebut
dalam menghasilkan manfaat dan nilai manfaat atas yang dikerjakan,
2. Kinerja tenaga pemasar kredit (Y) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
suatu performa seorang tenaga pemasar kredit yang memiliki kemampuan
motivasi, dan keahlian memasarkan produk jasa pada PT.Suzuki finance
Indonesia cabang samarinda.
Populasi
Dalam hal ini penelitian ini menjadi populasi adalah para karyawan bagian
marketing yang berjumlah 20 orang pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang
Samarinda.
Sumber Data
a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data asli.
Sumber ini diperoleh dengan melakukan wawancara langsung atau menyebar
angket/kuesioner kepada karyawan bagian marketing PT. Suzuki Finance
Indonesia cabang Samarinda.
b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak ketiga berupa informasi
tulisan dan bahan-bahan dokumentasi yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti serta buku-buku referensi lainnya yang diperoleh melalui library
research.
282
Pengaruh Kualitas Tenaga Pemasar Kredit terhadap kinerja marketing (anto)
Tehnik pengumpulan data
a. Penelitian Lapangan (Field Work Research), yaitu pengumpulan data primer
yang dilakukan langsung ke obyek penelitian dengan teknik:
1. Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti.
2. Interview, yaitu melakukan wawancara atau tanya jawab dengan beberapa
responden.
3. Penyebaran kuesioner, yaitu mengumpulkan data dengan membagikan
daftar pertanyaan kepada responden.
b. Studi kepustakaan (Library Research), yaitu mengumpulkan data sekunder
dari sumber sekunder seperti brosur, prospektus atau laporan-laporan yang
relevan dengan tujuan penelitian ini.
Alat analisis dan pengumpulan data
Semua pertanyaan maupun pernyataan yang terdapat dalam kuisioner
merupakan bentuk pertanyaan dan pernyataan positif. Dari setiap pertanyaan atau
pernyataan yang diberikan disediakan 5 (Lima) alternative jawaban dengan
gradasi terendah sampai dengan tertinggi. Data yang dikumpulkan kemudian
diberikan nilai-nilai atau skor dengan menggunakan skala Likert menurut Djaali
(2008: 28) dengan perincian sebagai berikut:
a. Sangat Buruk
dengan bobot 1
b. Buruk
dengan bobot 2
c. Cukup baik
dengan bobot 3
d. Baik
dengan bobot 4
e. Sangat baik
dengan bobot 5
Untuk mengetahui pengaruh kualitas tenaga pemasar kredit (X) terhadap
kinerja (Y), Dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan adalah regresi linier
sederhana dengan menggunakan model persamaan sebagai berikut
(Gujarati,1999:121) :
Y = a + bX
dimana :
Keterangan :
Y = kinerja
X = Kualitas tenaga pemasar kredit
b = Koefisien regresi
a = Konstanta
Hasil penelitian dan Pembahasan
Tabel Hasil pengujian validitas
Nomor Angka Butir r hitung
r tabel
Keterangan
(r hitung > r tabel)
283
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 277-288
1
Kualitas
Butir 1
0,572
0,444
Valid
Butir 2
0,745
0,444
Valid
Butir 3
0,712
0,444
Valid
Butir 4
0,608
0,444
Valid
Butir 5
0,532
0,444
Valid
Butir 6
0,712
0,444
Valid
Butir 7
0,747
0,444
Valid
Butir 8
0,745
0,444
Valid
2
Kinerja
Butir 9
0,794
0,444
Valid
Butir 10
0,703
0,444
Valid
Butir 11
0,609
0,444
Valid
Butir 12
0,687
0,444
Valid
Butir 13
0,635
0,444
Valid
Butir 14
0,687
0,444
Valid
Butir 15
0,609
0,444
Valid
Butir 16
0,639
0,444
Valid
Berdasarkan tabel Hasil pengujian validitas di atas dapat dijelaskan bahwa
setiap item pertanyaan yang diajukan diperoleh rhitung lebih besar dari rtabel =
0,444, maka pernyataan dalam penelitian diatas adalah valid. Dengan demikian
data yang diperoleh layak digunakan untuk analisis regresi linier sederhana.
Tabel Hasil Pengujian Reliabilitas
Cronbach’s Alpha
N of Items
,705
16
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS.21
Dari hasil hasil uji reliabilitas di atas, dapat dinyatakan bahwa semua
variabel mempunyai koefisien cronbach’s alpha lebih besar yaitu diatas 0,60.
Maka dengan nilai reliabilitas (cronbach’s alpha) sebesar 0,705 > 0,60 dapat
disimpulkan kuisioner dalam penelitian ini merupakan kuisioner yang relibel dan
handal sehingga layak digunakan dalam penelitian selanjutnya.
Analisis
Tabel Coefficients regression kualitas tenaga pemasar kredit terhadap kinerja
tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang samarinda
Model
Unstandardized
Coeffisients
B
Std.
Error
1 (Constant)
6,990
3,619
Kualitas tenaga pemasar
.799
.111
kredit
284
Pengaruh Kualitas Tenaga Pemasar Kredit terhadap kinerja marketing (anto)
Sumber : Hasil Perhitungan SPSS.21
Berdasarkan tabel Coefficients regression kualitas tenaga pemasar kredit
terhadap kinerja tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki Finance Indonesia
cabang samarinda di atas maka persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
Y = 6,990+0,799 X
Dari model regresi tersebut di atas menunjukkan bahwa kualitas tenaga
pemasar kredit (X) bertambah sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan kinerja
tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang samarinda
sebesar 0,799. Sedangkan koefisien bernilai positif yaitu 0,799 artinya setiap
kenaikan kualitas 1 poin maka akan menaikkan kinerja sebesar 79,9%.
Sedangkan nilai konstanta sebesar 6,990 yang berarti jika kualitas tenaga
pemasar kredit=0 maka nilai kinerja tenaga pemasar kredit sebesar 6,990.
Berdasarkan hasil tersebut maka terdapat pengaruh antara kualitas dan kinerja.
Dari hasil tersebut menunjukkan semakin baik kualitas yang diberikan maka
semakin meningkat pula kinerjanya.
Analisi koefisien Korelasi (R)
Pengujian koefisien korelasi (R) bertujuan untuk mengetahui
hubungan yang erat antara variable independen yaitu kualitas tenaga pemasar
kredit (X) terhadap kinerja tenaga pemasar kredit (Y) pada PT. Suzuki Finance
Indonesia cabang Samarinda. Dalam output SPSS, koefisien korelasi terletak
pada table Hasil Analisis Koefisien Korelasi.
Tabel
Hasil Analisis Koefisien Korelasi
Mo
R
R Square
Std. Error of the
del
estimate
1
.
.743
1,71901
862
Sumber : Hasil perhitungan SPSS.21
Dalam output SPSS.21 diperoleh koefisien korelasi (R) sebesar 0,862
atau 86,2% yang berarti tingkat hubungan antara variabel kualitas tenaga
pemasar kredit (X) terhadap kinerja tenaga pemasar kredit (Y) pada PT. Suzuki
Finance Indonesia cabang Samarinda termasuk pada tingkat sangat kuat.
Analisis Koefisiensi Determinasi (R2)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui presentase jumlah pengaruh
kualitas tenaga pemasar kredit (X) terhadap kinerja tenaga pemasar kredit (Y)
pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang samarinda. Adapun hasil dari
perhitungan dengan menggunaka SPSS.21 adalah sebagai berikut:
Tabel Model summary Pengaruh kualitas tenaga pemasar kredit terhadap kinerja
tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang samarinda
Mo
R
R
Std. Error of the
del
Square
estimate
1
.
.743
1,71901
862
285
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 277-288
Sumber : Hasil perhitungan SPSS.21
Pada tabel diatas diperoleh nilai R2 ( R Square ) atau koefisien
determinasi sebesar 0,743 yang dapat ditaksir bahwa variabel kualitas (X)
memiliki pengaruh dengan kontribusi sebesar 74,3% terhadap variabel kinerja
atau dengan kata lain kualitas memberi sumbangan sebesar 74,3% terhadap
kinerja (Y) dan 25,7% lainnya dipengaruhi oleh faktor diluar dari variabel X
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Pembahasan
Kualitas tenaga pemasar kredit adalah sekumpulan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki seorang tenaga pemasar kredit yang didasari dari
pengalamannya, pendidikannya yang baik, sikap loyal, kejujuran, rasa tanggung
jawabnya yang dipergunakan untuk merekomendasikan atau menawarkan produk
jasanya kepada para nasabah agar nasabah mau menggunakan produk jasa yang
ditawarkannya.
Kualitas berperan penting dalam meningkatkan kinerja, karena kualitas
merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kinerja, itu sebabnya
mengapa dalam pelaksanaan kegiatan suatu organisasi, kualitas penting untuk
diperhatikan, karena tanpa didukung kualitas yang tinggi seseorang tidak akan
mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
Seperti yang telah dikemukakan oleh Prof. Sondang P.Siagian (2009)
yang mempengaruhi kualitas tenaga pemasar kredit adalah pengalaman, tingkat
pendidikan, loyalitas, kejujuran, tanggungjawab dan pandai bergaul.
Dengan memperhatikan kualitas tenaga pemasar kredit maka akan
berpengaruh pula terhadap kinerjanya. Masalah kinerja bagi perusahaan adalah
masalah yang sangat penting, tanpa adanya kinerja yang baik tidak mungkin
perusahaan dapat menghasilkan produktifitas yang baik. Peningkatan kinerja
mempunyai implikasi yang positif bagi perusahaan itu sendiri dan juga terhadap
kualitas karyawan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang
signifikan antara kualitas terhadap kinerja serta untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan sumbangan variabel X terhadap variabel Y pada PT. Suzuki Finance
Indonesia cabang samarinda. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah
keseluruhan populasi yang berjumlah 20 responden, teknik sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh (sensus). Penelitian ini hanya
dilakukan pada karyawan PT. Suzuki Finance Indonesia cabang Samarinda
bagian marketing yang berjumlah 20 orang responden.
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan teknik regresi linier
sederhana dengan menggunakan SPSS.21 diperoleh persamaan regresinya yaitu
Y = 6,990+0,799X, ini berarti bahwa setiap model regresi sederhana yang
didapat, menunjukan kualitas (X) bertambah sebesar 1 satuan, maka akan
meningkatkan kinerja tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki Finance Indonesia
cabang Samarinda sebesar 0,799, atau setiap kenaikan satu poin maka akan
menaikkan kinerja sebesar 0,799, sedangkan nialai konstanta sebesar 6,990
286
Pengaruh Kualitas Tenaga Pemasar Kredit terhadap kinerja marketing (anto)
menunjukan bahwa kinerja tanpa ditunjang kualitas maka akan konstanta atau
maka akan stabil dinilai 6,990. Dengan demikian berdasarkan hasil tersebut
menunjukan keseluruhan nilai adalah positif dan dapat dijelaskan bahwa kualitas
berpengaruh positif terhadap kinerja tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki
Finance Indonesia cabang Samarinda.
Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar sumbangan variabel
independen (kualitas tenaga pemasar kredit) terhadap variabel dependen ( kinerja
tenaga pemasar kredit) dapat dilihat pada Tabel Coefficients regression kualitas
tenaga pemasar kredit terhadap kinerja tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki
Finance Indonesia cabang samarinda, diperoleh nilai koefisien determinasi/R2 (R
Square) sebesar 0,743 yang berarti, kualitas tenaga pemasar kredit (X) memiliki
pengaruh dengan kontribusai sebesar 74,3% terhadap kinerja tenaga pemasar
kredit (Y) sedangkan 25,7% dipengaruhi faktor lain yang berada diluar variabel
X yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Berdasarkan data yang penulis peroleh selama penelitian dan hasil
analisis menggunakan regresi linier sederhana dan koefisien determinasi (R 2)
seperti yang penulis telah uraikan di atas, menunjukan bahwa kualitas tenaga
pemasar kredit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja tenaga
pemasar kredit, dan kualitas merupakan faktor yang dominan yang
mempengaruhi kinerja tenaga pemasar kredit karena kualitas memiliki pengaruh
dengan kontribusi lebih dari 50% yaitu 74,3%. Maka dalam hal ini kualitas
menjadi hal yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh pihak menejemen,
karena dalam meningkatkan kinerja dibutuhkan kualitas yang tinggi.
Pihak menejemen PT. Suzuki Finance Indonesia cabang samarinda perlu
melakukan pembenahan terhadap sistem kualitas tenaga pemasar kredit untuk
lebih meningkatkan kinerja tenaga pemasar kredit agar lebih baik lagi. Berkaitan
dengan hal tersebut, perlu disadari benar bahwa, sumber daya manusia
mempunyai peranan yang sangat penting baik secara perorangan maupun
kelompok, dan sumber daya manusia juga sebagai penggerak utama atas
kelancaran kegiatan sebuah organisasi. Dalam hal ini penting bagi perusahaan
untuk menyadari bahwa karyawan adalah asset yang harus dijaga karena
keberhasilan sebuah perusahaan ditentukan oleh sumber daya manusia yang
bekerja didalamnya. Perusahaan tidak cukup hanya menginginkan pegawainya
bekerja sesuai standar, tetapi peusahaan juga harus ikut berperan dalam
meningkatkan kualitas karyawannya.
Kualitas merupakan suatu kekuatan yang potensial yang ada dalam diri
karyawan dan dapat dikembangkan. Kualitas sangat penting dalam pencapaian
kinerja, karena belum optimalnya kinerja tenaga pemasar kredit banyak
disebabkan kurangnya kualitas yang dimiliki.
Penutup
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kualitas tenaga pemasar kredit
berpengaruh signifikan terhadap kinerja tenaga pemasar kredit. Sistem kualitas
287
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 277-288
yang baik maka akan meningkatkan kinerja tenaga pemasar kredit tersebut.
Penelitian ini memberikan gambaran bahwa kualitas merupakan faktor
dominan yang mempengaruhi kinerja tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki
Finance Indonesia cabang samarinda.
PT. Suzuki Finance Indonesia cabang Samarinda telah menerapkan
standar kualitas tenaga pemasar kredit yang cukup baik sebagai upaya untuk
meningkatkan kinerja tenaga pemasar kredit. Berdasarkan hasil penelitian
disarankan apa yang menjadi standar kualitas tenaga pemasar kredit perlu
ditingkatkan agar karyawan bisa menghasilkan kinerja yang baik sehingga, dapat
meningkatkan produktifitas perusahaan.
Melakukan pelatihan atau diklat bagi para karyawan khususnya dibagian
marketing.
Daftar pustaka
Azwar, Saifuddin. 2010. Reabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Hartono, 2008, Statistik Untuk Penelitian, edisi revisi, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Handoko, T. Hani,2009, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,
BPPE, Yogyakarta.
Matindas, 2007, Kualitas Sumber Daya Manusia BPPE, Yogyakarta
Marwansyah, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta
Priyanto. 2011. Buku Saku SPSS Analisis Statistik Data lebih cepat efisien dan
akurat. Yogyakarta : MediaKom
Simamora,2007, Personel/Human Reseources Management, Business
Publication, INC, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Siemens, 2009, “Staff Perfomance and Apparaisial System”, Makalah Seminar
Siemen
Salim, 2007, Aspek Sikap Mental Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia,
Elex Media Komputindo Gramedia, Jakarta.
Timpe, Dok, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Elex Media
Komputindo Gramedia, Jakarta.
Tulus Moh. Agus,2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku Panduan
Mahasiswa, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sumber Internet :
Kristina, 2005. “ Kualitas Tenaga Pemasar “, ( http//www.kualitas tenaga
pemasar.blogspot.com) diakses tanggal 1 Februari 2014
Delly herdiana, 2010. “Faktor yang mempengaruhi kualitas tenaga pemasar
kredit”, (http//.Faktor yang mempengaruhi kualitas tenaga pemasar
kredit.blogspot.com) diakses tanggal 1 Februari 2014
Spiro&Weitz, 2005. “ Kinerja tenaga pemasar” (http//www.kinerja tenaga
pemasar.com)diakses tanggal 3 Februari 2014
288
Download