eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (1): 277-288 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016 PENGARUH KUALITAS TENAGA PEMASAR KREDIT(CREDIT MARKETING OFFICER) TERHADAP KINERJA TENAGA PEMASAR KREDIT PADA PT. SUZUKI FINANCE INDONESIA CABANG SAMARINDA Haryanto Ashad 1 Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kualitas tenaga pemasar kredit terhadap kinerja tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang Samarinda.temuan dari hasil penelitian ini adalah, terdapat pengaruh antara Kualitas Tenaga Pemasar Kredit(Credit Marketing Officer) Terhadap Kinerja Tenaga Pemasar Kredit Pada PT. Suzuki Finance Indonesia Cabang Samarinda dengan persamaan regresi yaitu Y=6,990+0,799 ini berarti bahwa kualitas tenaga pemasar kredit (X) bertambah sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan kinerja tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki Finance Indonesia Cabang Samarinda sebesar 0,799. Sedangkan nilai constanta sebesar 6,990 yang berarti bahwa jika tidak ditunjang dengan kualitas maka nilai kinerja sebesar 6,990 atau setiap kenaikan kualitas 1 poin maka akan menaikan kinerja sebesar 79,9%. Kata Kunci : Kualitas Tenaga Pemasar Kredit, Regresi Linier Sederhana Pendahuluan Dalam era globalisasi, peran sumber daya manusia dalam organisasi bisnis menjadi isu penting. Sumber daya manusia memegang peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan. Banyaknya sarana dan prasarana serta sumber daya, tanpa dukungan sumber daya manusia yang handal, kegiatan perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. PT. Suzuki Finance Indonesia cabang samarinda adalah perseroan terbatas yang beralamat di jalan Ir. Juanda 8 no.48 yang berdasarkan surat keputusan menteri keuangan Republik Indonesia, mempunyai usaha atau bergerak dibidang pembiayaan dan berkantor pusat di Jakarta. Karena PT. Suzuki Finance Indonesia cabang samarinda adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembiayaan, maka tujuan utama dari perusahaan ini adalah mencari konsumen yang ingin menggunakan jasa pembiayaan untuk bisa memiliki kendaraan bermotor dengan cara kredit. Dan tugas tersebut dilakukan oleh divisi bagian marketing. Dimana divisi ini yang bertugas untuk memasarkan produk 1 Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected] Pengaruh Kualitas Tenaga Pemasar Kredit terhadap kinerja marketing (anto) pembiayaan dari sebuah perusahaan pembiayaan sepeda motor. Oleh sebab itu tenaga pemasar kredit atau Credit marketing officer yang tergabung dalam divisi marketing haruslah memiliki kualitas sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik. Seperti yang dikemukakan oleh (Kristina, 2005) kualitas tenaga pemasar kredit adalah suatu bentuk pengetahuan atau kemampuan yang dimiliki oleh tenaga pemasar kredit yang nantinya akan berpengaruh pada hubungan bisnis. Sementara itu pengertian dari kinerja tenaga pemasar kredit adalah performa yang menunjukkan keefektifan, presentasi dan keaktraktifan dalam memasarkan suatu produk Permadi (2008:70). Tenaga pemasar kredit atau Credit Marketing Officer adalah ujung tombak dari perusahaan pembiayaan sepeda motor dan citra dari perusahaan bisa terbentuk dari kualitas dan kinerja seorang Credit marketing Officer yang dimilikinya. Secara objektif, kualitas dan kinerja tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang samarinda tidak semuanya baik. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian guna mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas tenaga pemasar kredit terhadap kinerja tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang samarinda yang dituangkan dalam judul : “Pengaruh kualitas tenaga pemasar kredit terhadap kinerja tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang samarinda”. Kerangka Dasar Teori Manajemen Sumberdaya Manusia Suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Manajemen sumber daya manusia didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia bukan mesin dan bukan semata- mata menjadi sumber daya bisnis. Dan berikut adalah beberapa uraian tentang pengertian manajemen sumber daya manusia menurut para ahli. Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Moh.Agus Tulus (2008:57) adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan tenaga kerja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan organisasi, individu dan masyarakat. Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Edwin B. Flippo “T.Hani Handoko”(2009:37) adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat. 277 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 277-288 Pengertian manajemen sumber daya manusia menurut Wendell French adalah penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi. Berdasarkan uraian pengertian manajemen sumber daya manusia menurut beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah segala usaha yang dilakukan untuk menambah nilai dari sumber daya manusia tersebut berdasarkan kualitas untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan dapat tercapai apabila kualitas sumber daya manusianya bisa maksimal dalam bekerja. Kualitas Sumber Daya Manusia Kualitas sumber daya manusia adalah kekuatan daya pikir atau daya cipta manusia yang tersimpan dan tidak dapat diketahui dengan pasti kapasitasnya. Kualitas sumber daya manusia juga dapat diartikan sebagai nilai dari perilaku seseorang dalam mempertanggungjawabkan semua perbuatannya baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan berbangsa. Dengan demikian kualitas SDM ditentukan oleh sikap mental manusia. Dan berikut adalah beberapa uraian tentang pengertian kualitas sumber daya manusia dari beberapa ahli. Pengertian kualitas sumber daya manusia menurut Salim (2007:35) dalam bukunya “Aspek Sikap Mental dalam Manajemen sumber Daya Manusia” mengemukakan pengertian Kualitas Sumber Daya Manusia sebagai berikut: Kualitas Sumber Daya Manusia adalah nilai dari perilaku seseorang dalam mempertanggungjawabkan semua perbuatannya baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Menurut Ndraha (2006) dalam bukunya “Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia” mengatakan bahwa pengertian kualitas sumber daya manusia, yaitu: Sumber Daya Manusia yang berkualitas adalah sumber daya manusia yang mampu menciptakan bukan saja nilai komparatif, tetapi juga nilai kompetitif – generatif – inovatif dengan menggunakan energi tertinggi seperti intelligence, creativity, dan imagination, tidak lagi semata-mata menggunakan energi kasar seperti bahan mentah, lahan, air, energi otot, dan sebagainya. Sebagai bahan perbandingan, penulis juga mengemukakan pengertian kualitas sumber daya manusia menurut Matindas (2007) dalam bukunya “Kualitas Sumber Daya Manusia”, sebagai berikut: Kualitas Sumber Daya manusia adalah sumber daya manusia yang bukan hanya memiliki kesanggupan untuk menyelesaikan pekerjaannya, melainkan juga untuk mengembangkan dirinya serta mendorong pengembangan diri rekan-rekannya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia menurut( Buku Mengkaji Ilmu sumber daya manusia). Sugiyatno. Danang Endarto antara lain sbb: a. Pendidikan dan latihan 278 Pengaruh Kualitas Tenaga Pemasar Kredit terhadap kinerja marketing (anto) Pendidikan dapat menghasilkan tenaga kerja yang lebih baik kualitasnya.Hal itu dapat meningkatkan peroduktivitas kerja dari tenaga kerja yang bersangkutan. Dengan pendidikan dan latihan, dapat dihasilkan berbagai jenis tenaga ahli dan terlatih yang mampu bekerja lebih baik dengan melakukan kesalahan semaksimal mungkin. Pendidikan di negara-negara maju umumnya lebih sempurna dan beranekaragan. Hal ini disebabkan sumber daya manusianya memiliki kualitas yang lebih tinggi. b. Gizi dan kesehatan masyarakat Untuk mengerjakan suatu kegiatan, manusia memerlukan gizi yang cukup sebagai sumber energi. Keadaan kesehatan masyarakat sangat memengaruhi aktivitas manusia untuk bekerja. Kondisi kesehatan yang tidak baik menyebabkan seseorang tidak dapat bekerja dengan baik. Jadi, keadaan gizi dan kesehatan masyarakat sangat memengaruhi kualitas sumber daya manusia. c. Kondisi lingkungan dan sosial budaya Faktor lain yang memengaruhi kualitas sumber daya manusia adalah kondisi hidup yang berkualitaas rendah dengan berbagai pencemaran dan semangat kerja yang rendah. Selain itu, motivasi untuk menikmati hasil kerja juga merupakan faktor penting bagi produktivitas kerja. Masyarakat yang merasa tidak menikmati hasil pekerjaan secara adil akan memengaruhi kegairahan dan aktivitas kerjanya. Kualitas Tenaga Pemasar Kredit Kualitas tenaga pemasar kredit merupakan suatu bentuk pengetahuan atau kemampuan yang dimiliki oleh tenaga pemasar kredit yang nantinya akan berpengaruh pada hubungan bisnis (Kristina, 2005). Kualitas tenaga pemasar kredit pada umumnya sering ditunjukkan melalui tindakan atau solusi-solusi yang diberikan oleh tenaga pemasar untuk pelanggan. Liu dan Leach (2001) menyebutkan bahwa seorang tenaga pemasar kredit harus mampu menyampaikan informasi yang dimilikinya kepada pelanggan agar pelanggan dapat menjadi yakin untuk menjalin kerjasama yang baik. Untuk dapat menyampaikan informasi-informasi yang demikian seorang tenaga pemasar kredit perlu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai produknya dan juga harus mampu memberikan solusi-solusi yang dibutuhkan pelanggan. Tenaga pemasar kredit juga harus dapat dijadikan sandaran oleh pelanggan dalam hal keahlian dan pengetahuannya mengenai produk yang ditawarkan. Liu dan Leach (2001) dalam penelitiannya juga melaporkan bahwa kualitas tenaga pemasar kredit berpengaruh secara signifikan pada kepercayaan pelanggan dan kepercayaan terhadap tenaga pemasar dipengaruhi oleh beberapa karakteristik salah satunya adalah keahlian dari tenaga pemasar itu sendiri. Dalam melakukan pekerjaannya tenaga pemasar membutuhkan rasa percaya dari para pelanggan bahwa tenaga pemasar kredit akan menepati janji serta memperhatikan pelayanan terhadap pelanggan secara keseluruhan. Dalam konsep relationship marketing, tenaga pemasar kredit perlu memfokuskan suatu kepercayaan dan 279 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 277-288 keramahan yang dapat menjamin hubungan antara pembeli dengan penjual (Foster & Cadogan 2000 dalam Kristina, 2005). Lebih jauh Foster & Cadogan 24 (2000 dalam Kristina, 2005) menyebutkan kepercayaan pelanggan terhadap tenaga pemasar telah diyakini sebagai faktor penentu kesuksesan pemasaran. 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tenaga Pemasar Kredit adalah sebagai berikut (Delly herdiana : 2010) : a. Berpenampilan menarik Karena tugas seorang tenaga pemasar adalah menjual memasarkan produk pembiayaan, maka hendaknya selalu berpenampilan menarik. Misalnya, cara berpakaian, berbicara, senyum dan sebagainya. b. Pandai berbicara Keterampilan berbicara ini adalah hal yang paling penting bagi perkembangan karier seorang tenaga pemasar.Yang dimaksud pandai berbicara disini, bukan pandai menggoda, menipu, membohongi, tetapi yang dimaksud adalah kepandaian kita untuk memasarkan produk pembiayaan yang dipasarkan. Apa yang kita ucapkan harus benar sesuai, karena meraka akan menjadi calon konsumen. c. Murah senyum dan selalu ceria Sifat murah senyum dan selalu ceria dengan rasa penuh optimis, akan dapat membuat suasana menjadi senang. d. Pandai bergaul Sebagai seorang tenaga pemasar kredit, kita harus berusaha agar banyak dikenal orang maupun masyarakat luas. Kita harus bergaul dengan tidak membeda-bedakan antara orang yang stu dengan yang lainnya. e. Bersikap jujur Seorang tenaga pemasar kredit harus berprikebadian dan bersifat jujur. Karena sekali kita tidak jujur, selamanya orang tidak percaya lagi kepada kita. f. Berlaku hati-hati Kita harus berhati-hati dalam bertindak agar mendapatkan hasil yang sempurna dan memuaskan. g. Harus kreatif, kritis dan banyak akal Kita harus dengan mudah mengurangi secepat mungkin masalah yang sedang dihadapi, jangan bingung tetapi selalu tenang, berpkir jernih dalam menghadapi sesuatu masalah. h. Memiliki disiplin Sifat disiplin seorang Salesman merupakan kunci kesuksesan. Menurut Prof. Sondang P.Siagian (2009), indikator-indikator yang mempengaruhi kualitas tenaga pemasar kredit adalah sebagai berikut: a. Pengalaman. Dengan pengalaman yang lebih banyak diharapkan kemampuan yang lebih tinggi, ide-ide yang lebih banyak dan sebagainya. b. Tingkat pendidikan 280 Pengaruh Kualitas Tenaga Pemasar Kredit terhadap kinerja marketing (anto) Bahwa dengan pendidikan yang lebih tinggi diharapkan pemikiran yang lebih baik. a. Loyalitas Dengan loyalitas yang tinggi dapat diharapkan antara lain tanggung jawab yang lebih besar. b. Kejujuran Dengan kejujuran diharapkan dapat meningkatkan nilai kualitas dan semua elemen yang terkait dengan pekerjaan dapat selalu mempercayai setiap perkataan. c. Tanggung jawab Tanggungjawab dalam pekerjaan yaitu mampu mempertanggungjawabkan apa yang telah dikerjakan baik hasil yang baik atau buruk. d. Kepandaian bergaul Seorang tenaga pemasar kredit harus mau dan mampu bergaul dengan siapa saja, baik sales, konsumen atau rekan kerja. Kinerja Dalam penilaian karyawan, kinerja merupakan hal yang bisa mewakili apa yang karyawan tersebut lakukan. Sebagaimana yang dijelaskan Simamora (2007:25) bahwa kinerja adalah performa yang ditunjukkan seorang karyawan/ pegawai atas apa yang dikerjakan. Pengertian ini memberikan pemahaman bahwa kinerja mencakup kemampuan seseorang karyawan melaksanakan suatu pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Dengan demikian, maka untuk mengetahui kinerja seseorang karyawan dapat diketahui melalui beberapa hal seperti tingkat pencapaian pekerjaan, kesesuaian antara target dan realisasi pekerjaan serta kektepatan waktu penyelesaian pekerjaan. Ada tiga elemen yang saling terkait dari kinerja tersebut menurut Timpe (2009: 43), yaitu: 1. Tingkat keterampilan, yaitu tingkat pengetahuan, kemampuan, dan kecakapan interpersonal serta kecakapan teknis dan tenaga untuk menghasilkan prestasi kerja. 2. Tingkat upaya, yaitu tingkat motivasi yang diperlihatkan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan. Meskipun karyawan memiliki tingkat keterampilan untuk melakukan suatu pekerjaan akan tidak bekerja efektif bila hanya sedikit berupaya atau tidak ada upaya sama sekali. 3. Kondisi eksternal yaitu mendukung produktivitas karyawan. Meskipun karyawan memiliki tingkat keterampilan dan upaya yang diperlukan untuk berhasil, karyawan tersebut mungkin saja tidak berhasil. Hal ini diakibatkan kondisi yang tidak mendukung dan berada diluar kendali karyawan. Misalnya keadaan ekonomi, sarana, pengembangan dan sebagainya. Penilaian Kinerja Milkovich (2008:39) mengemukakan bahwa penilaian kinerja adalah akibat dari aktivitas manajemn sumberdaya manusia serta keputusan untuk mengurangi kegiatan yang tidak begitu penting antara kondisi yang diharapkan 281 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 277-288 dengan kondisi sekarang atau mengantisipai yang dapat menyiapkan informasi untuk revisi serta membangun sasaran baru. Simamora (2007:416) memberikan pengertian bahwa penilaian kinerja adalah proses dengan organisasi megevaluasi pelaksanaan pekerjaan individu. Dalam penilaian kinerja dinilai kontribusi pegawai kepada organisasi selama periode waktu tertentu. Umpan balik kineja memungkunkan pegawai mengetahui seberapa baik mereka jika dibandingkan dengan standar organisasi. Metode Penelitian Metode analisis data yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode analisis data secara deskriptif kuantitatif, yaitu mengumpulkan data yang berisi uraian, paparan, tentang objek sebagaimana adanya pada suatu waktu. Untuk menganalisa data secara deskriptif peneliti mempergunakan metode analisis deskriptif, yaitu data yang diperoleh dipilih dan disusun secara sistematis kemudian dianalisa berdasarkan kajian teori untuk mendapatkan deskripsi tentang kualitas tenaga pemasar kredit terhadap kinerja pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang samarinda kemudian menguji data dalam bentuk kuesioner berdasarkan skala likert dengan metode analisis regresi linear sederhana. Definisi Oprasional 1. Kualitas Tenaga Pemasar Kredit (credit marketing Officer) (X) yang dimaksud dari penelitian ini adalah sekumpulan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki seorang tenaga pemasar kredit (credit marketing officer) yang didasari dari pengalamannya, pendidikannya yang baik, sikap loyal, kejujuran, rasa tanggung jawabnya untuk melakukan aktivitas tersebut dalam menghasilkan manfaat dan nilai manfaat atas yang dikerjakan, 2. Kinerja tenaga pemasar kredit (Y) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu performa seorang tenaga pemasar kredit yang memiliki kemampuan motivasi, dan keahlian memasarkan produk jasa pada PT.Suzuki finance Indonesia cabang samarinda. Populasi Dalam hal ini penelitian ini menjadi populasi adalah para karyawan bagian marketing yang berjumlah 20 orang pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang Samarinda. Sumber Data a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data asli. Sumber ini diperoleh dengan melakukan wawancara langsung atau menyebar angket/kuesioner kepada karyawan bagian marketing PT. Suzuki Finance Indonesia cabang Samarinda. b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak ketiga berupa informasi tulisan dan bahan-bahan dokumentasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti serta buku-buku referensi lainnya yang diperoleh melalui library research. 282 Pengaruh Kualitas Tenaga Pemasar Kredit terhadap kinerja marketing (anto) Tehnik pengumpulan data a. Penelitian Lapangan (Field Work Research), yaitu pengumpulan data primer yang dilakukan langsung ke obyek penelitian dengan teknik: 1. Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti. 2. Interview, yaitu melakukan wawancara atau tanya jawab dengan beberapa responden. 3. Penyebaran kuesioner, yaitu mengumpulkan data dengan membagikan daftar pertanyaan kepada responden. b. Studi kepustakaan (Library Research), yaitu mengumpulkan data sekunder dari sumber sekunder seperti brosur, prospektus atau laporan-laporan yang relevan dengan tujuan penelitian ini. Alat analisis dan pengumpulan data Semua pertanyaan maupun pernyataan yang terdapat dalam kuisioner merupakan bentuk pertanyaan dan pernyataan positif. Dari setiap pertanyaan atau pernyataan yang diberikan disediakan 5 (Lima) alternative jawaban dengan gradasi terendah sampai dengan tertinggi. Data yang dikumpulkan kemudian diberikan nilai-nilai atau skor dengan menggunakan skala Likert menurut Djaali (2008: 28) dengan perincian sebagai berikut: a. Sangat Buruk dengan bobot 1 b. Buruk dengan bobot 2 c. Cukup baik dengan bobot 3 d. Baik dengan bobot 4 e. Sangat baik dengan bobot 5 Untuk mengetahui pengaruh kualitas tenaga pemasar kredit (X) terhadap kinerja (Y), Dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan menggunakan model persamaan sebagai berikut (Gujarati,1999:121) : Y = a + bX dimana : Keterangan : Y = kinerja X = Kualitas tenaga pemasar kredit b = Koefisien regresi a = Konstanta Hasil penelitian dan Pembahasan Tabel Hasil pengujian validitas Nomor Angka Butir r hitung r tabel Keterangan (r hitung > r tabel) 283 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 277-288 1 Kualitas Butir 1 0,572 0,444 Valid Butir 2 0,745 0,444 Valid Butir 3 0,712 0,444 Valid Butir 4 0,608 0,444 Valid Butir 5 0,532 0,444 Valid Butir 6 0,712 0,444 Valid Butir 7 0,747 0,444 Valid Butir 8 0,745 0,444 Valid 2 Kinerja Butir 9 0,794 0,444 Valid Butir 10 0,703 0,444 Valid Butir 11 0,609 0,444 Valid Butir 12 0,687 0,444 Valid Butir 13 0,635 0,444 Valid Butir 14 0,687 0,444 Valid Butir 15 0,609 0,444 Valid Butir 16 0,639 0,444 Valid Berdasarkan tabel Hasil pengujian validitas di atas dapat dijelaskan bahwa setiap item pertanyaan yang diajukan diperoleh rhitung lebih besar dari rtabel = 0,444, maka pernyataan dalam penelitian diatas adalah valid. Dengan demikian data yang diperoleh layak digunakan untuk analisis regresi linier sederhana. Tabel Hasil Pengujian Reliabilitas Cronbach’s Alpha N of Items ,705 16 Sumber : Hasil Perhitungan SPSS.21 Dari hasil hasil uji reliabilitas di atas, dapat dinyatakan bahwa semua variabel mempunyai koefisien cronbach’s alpha lebih besar yaitu diatas 0,60. Maka dengan nilai reliabilitas (cronbach’s alpha) sebesar 0,705 > 0,60 dapat disimpulkan kuisioner dalam penelitian ini merupakan kuisioner yang relibel dan handal sehingga layak digunakan dalam penelitian selanjutnya. Analisis Tabel Coefficients regression kualitas tenaga pemasar kredit terhadap kinerja tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang samarinda Model Unstandardized Coeffisients B Std. Error 1 (Constant) 6,990 3,619 Kualitas tenaga pemasar .799 .111 kredit 284 Pengaruh Kualitas Tenaga Pemasar Kredit terhadap kinerja marketing (anto) Sumber : Hasil Perhitungan SPSS.21 Berdasarkan tabel Coefficients regression kualitas tenaga pemasar kredit terhadap kinerja tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang samarinda di atas maka persamaan regresinya adalah sebagai berikut: Y = 6,990+0,799 X Dari model regresi tersebut di atas menunjukkan bahwa kualitas tenaga pemasar kredit (X) bertambah sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan kinerja tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang samarinda sebesar 0,799. Sedangkan koefisien bernilai positif yaitu 0,799 artinya setiap kenaikan kualitas 1 poin maka akan menaikkan kinerja sebesar 79,9%. Sedangkan nilai konstanta sebesar 6,990 yang berarti jika kualitas tenaga pemasar kredit=0 maka nilai kinerja tenaga pemasar kredit sebesar 6,990. Berdasarkan hasil tersebut maka terdapat pengaruh antara kualitas dan kinerja. Dari hasil tersebut menunjukkan semakin baik kualitas yang diberikan maka semakin meningkat pula kinerjanya. Analisi koefisien Korelasi (R) Pengujian koefisien korelasi (R) bertujuan untuk mengetahui hubungan yang erat antara variable independen yaitu kualitas tenaga pemasar kredit (X) terhadap kinerja tenaga pemasar kredit (Y) pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang Samarinda. Dalam output SPSS, koefisien korelasi terletak pada table Hasil Analisis Koefisien Korelasi. Tabel Hasil Analisis Koefisien Korelasi Mo R R Square Std. Error of the del estimate 1 . .743 1,71901 862 Sumber : Hasil perhitungan SPSS.21 Dalam output SPSS.21 diperoleh koefisien korelasi (R) sebesar 0,862 atau 86,2% yang berarti tingkat hubungan antara variabel kualitas tenaga pemasar kredit (X) terhadap kinerja tenaga pemasar kredit (Y) pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang Samarinda termasuk pada tingkat sangat kuat. Analisis Koefisiensi Determinasi (R2) Analisis ini digunakan untuk mengetahui presentase jumlah pengaruh kualitas tenaga pemasar kredit (X) terhadap kinerja tenaga pemasar kredit (Y) pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang samarinda. Adapun hasil dari perhitungan dengan menggunaka SPSS.21 adalah sebagai berikut: Tabel Model summary Pengaruh kualitas tenaga pemasar kredit terhadap kinerja tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang samarinda Mo R R Std. Error of the del Square estimate 1 . .743 1,71901 862 285 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 277-288 Sumber : Hasil perhitungan SPSS.21 Pada tabel diatas diperoleh nilai R2 ( R Square ) atau koefisien determinasi sebesar 0,743 yang dapat ditaksir bahwa variabel kualitas (X) memiliki pengaruh dengan kontribusi sebesar 74,3% terhadap variabel kinerja atau dengan kata lain kualitas memberi sumbangan sebesar 74,3% terhadap kinerja (Y) dan 25,7% lainnya dipengaruhi oleh faktor diluar dari variabel X yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Pembahasan Kualitas tenaga pemasar kredit adalah sekumpulan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki seorang tenaga pemasar kredit yang didasari dari pengalamannya, pendidikannya yang baik, sikap loyal, kejujuran, rasa tanggung jawabnya yang dipergunakan untuk merekomendasikan atau menawarkan produk jasanya kepada para nasabah agar nasabah mau menggunakan produk jasa yang ditawarkannya. Kualitas berperan penting dalam meningkatkan kinerja, karena kualitas merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kinerja, itu sebabnya mengapa dalam pelaksanaan kegiatan suatu organisasi, kualitas penting untuk diperhatikan, karena tanpa didukung kualitas yang tinggi seseorang tidak akan mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Seperti yang telah dikemukakan oleh Prof. Sondang P.Siagian (2009) yang mempengaruhi kualitas tenaga pemasar kredit adalah pengalaman, tingkat pendidikan, loyalitas, kejujuran, tanggungjawab dan pandai bergaul. Dengan memperhatikan kualitas tenaga pemasar kredit maka akan berpengaruh pula terhadap kinerjanya. Masalah kinerja bagi perusahaan adalah masalah yang sangat penting, tanpa adanya kinerja yang baik tidak mungkin perusahaan dapat menghasilkan produktifitas yang baik. Peningkatan kinerja mempunyai implikasi yang positif bagi perusahaan itu sendiri dan juga terhadap kualitas karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas terhadap kinerja serta untuk mengetahui seberapa besar sumbangan sumbangan variabel X terhadap variabel Y pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang samarinda. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah keseluruhan populasi yang berjumlah 20 responden, teknik sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh (sensus). Penelitian ini hanya dilakukan pada karyawan PT. Suzuki Finance Indonesia cabang Samarinda bagian marketing yang berjumlah 20 orang responden. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan teknik regresi linier sederhana dengan menggunakan SPSS.21 diperoleh persamaan regresinya yaitu Y = 6,990+0,799X, ini berarti bahwa setiap model regresi sederhana yang didapat, menunjukan kualitas (X) bertambah sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan kinerja tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang Samarinda sebesar 0,799, atau setiap kenaikan satu poin maka akan menaikkan kinerja sebesar 0,799, sedangkan nialai konstanta sebesar 6,990 286 Pengaruh Kualitas Tenaga Pemasar Kredit terhadap kinerja marketing (anto) menunjukan bahwa kinerja tanpa ditunjang kualitas maka akan konstanta atau maka akan stabil dinilai 6,990. Dengan demikian berdasarkan hasil tersebut menunjukan keseluruhan nilai adalah positif dan dapat dijelaskan bahwa kualitas berpengaruh positif terhadap kinerja tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang Samarinda. Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar sumbangan variabel independen (kualitas tenaga pemasar kredit) terhadap variabel dependen ( kinerja tenaga pemasar kredit) dapat dilihat pada Tabel Coefficients regression kualitas tenaga pemasar kredit terhadap kinerja tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang samarinda, diperoleh nilai koefisien determinasi/R2 (R Square) sebesar 0,743 yang berarti, kualitas tenaga pemasar kredit (X) memiliki pengaruh dengan kontribusai sebesar 74,3% terhadap kinerja tenaga pemasar kredit (Y) sedangkan 25,7% dipengaruhi faktor lain yang berada diluar variabel X yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan data yang penulis peroleh selama penelitian dan hasil analisis menggunakan regresi linier sederhana dan koefisien determinasi (R 2) seperti yang penulis telah uraikan di atas, menunjukan bahwa kualitas tenaga pemasar kredit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja tenaga pemasar kredit, dan kualitas merupakan faktor yang dominan yang mempengaruhi kinerja tenaga pemasar kredit karena kualitas memiliki pengaruh dengan kontribusi lebih dari 50% yaitu 74,3%. Maka dalam hal ini kualitas menjadi hal yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh pihak menejemen, karena dalam meningkatkan kinerja dibutuhkan kualitas yang tinggi. Pihak menejemen PT. Suzuki Finance Indonesia cabang samarinda perlu melakukan pembenahan terhadap sistem kualitas tenaga pemasar kredit untuk lebih meningkatkan kinerja tenaga pemasar kredit agar lebih baik lagi. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu disadari benar bahwa, sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting baik secara perorangan maupun kelompok, dan sumber daya manusia juga sebagai penggerak utama atas kelancaran kegiatan sebuah organisasi. Dalam hal ini penting bagi perusahaan untuk menyadari bahwa karyawan adalah asset yang harus dijaga karena keberhasilan sebuah perusahaan ditentukan oleh sumber daya manusia yang bekerja didalamnya. Perusahaan tidak cukup hanya menginginkan pegawainya bekerja sesuai standar, tetapi peusahaan juga harus ikut berperan dalam meningkatkan kualitas karyawannya. Kualitas merupakan suatu kekuatan yang potensial yang ada dalam diri karyawan dan dapat dikembangkan. Kualitas sangat penting dalam pencapaian kinerja, karena belum optimalnya kinerja tenaga pemasar kredit banyak disebabkan kurangnya kualitas yang dimiliki. Penutup Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kualitas tenaga pemasar kredit berpengaruh signifikan terhadap kinerja tenaga pemasar kredit. Sistem kualitas 287 eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 1, 2016: 277-288 yang baik maka akan meningkatkan kinerja tenaga pemasar kredit tersebut. Penelitian ini memberikan gambaran bahwa kualitas merupakan faktor dominan yang mempengaruhi kinerja tenaga pemasar kredit pada PT. Suzuki Finance Indonesia cabang samarinda. PT. Suzuki Finance Indonesia cabang Samarinda telah menerapkan standar kualitas tenaga pemasar kredit yang cukup baik sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja tenaga pemasar kredit. Berdasarkan hasil penelitian disarankan apa yang menjadi standar kualitas tenaga pemasar kredit perlu ditingkatkan agar karyawan bisa menghasilkan kinerja yang baik sehingga, dapat meningkatkan produktifitas perusahaan. Melakukan pelatihan atau diklat bagi para karyawan khususnya dibagian marketing. Daftar pustaka Azwar, Saifuddin. 2010. Reabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar Hartono, 2008, Statistik Untuk Penelitian, edisi revisi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Handoko, T. Hani,2009, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPPE, Yogyakarta. Matindas, 2007, Kualitas Sumber Daya Manusia BPPE, Yogyakarta Marwansyah, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta Priyanto. 2011. Buku Saku SPSS Analisis Statistik Data lebih cepat efisien dan akurat. Yogyakarta : MediaKom Simamora,2007, Personel/Human Reseources Management, Business Publication, INC, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Siemens, 2009, “Staff Perfomance and Apparaisial System”, Makalah Seminar Siemen Salim, 2007, Aspek Sikap Mental Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia, Elex Media Komputindo Gramedia, Jakarta. Timpe, Dok, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Elex Media Komputindo Gramedia, Jakarta. Tulus Moh. Agus,2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku Panduan Mahasiswa, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sumber Internet : Kristina, 2005. “ Kualitas Tenaga Pemasar “, ( http//www.kualitas tenaga pemasar.blogspot.com) diakses tanggal 1 Februari 2014 Delly herdiana, 2010. “Faktor yang mempengaruhi kualitas tenaga pemasar kredit”, (http//.Faktor yang mempengaruhi kualitas tenaga pemasar kredit.blogspot.com) diakses tanggal 1 Februari 2014 Spiro&Weitz, 2005. “ Kinerja tenaga pemasar” (http//www.kinerja tenaga pemasar.com)diakses tanggal 3 Februari 2014 288