F. LESI MERAH BIRU Terdiri dari Intravaskuler dan ekstravaskuler. Fokal Intravaskuler t a : Developmental lesion ..................> Hemangioma Reactive lesion ...........................> Pyogenic Granuloma Peripheral Giant Cell Granuloma Median Rhomboid Glossitis Neoplasma ................................> Erythroplakia Kaposi's Sarkoma Etiologinya tak diketahui...............> Geographic Tongue Psoriasis. Diffus intravaskuler t a : Metabolic-Endocrine Conditions .. > Vitamin B Deficiency Pernicious Anemia Iron Deficiency Anemia Burning Mouth Syndrome Infectious Conditions ................... > Scarlet Fever Atrophic Candidiasis Immunologic Abnormalities...... ... > Plasma Cell Gingivitis Drug reactiona and Contact Allergies Ekstravaskuler t a : Petechiae dan Ecchymoses 1. Fokal intravaskuler a. Lesi perkembangan 1). Hemangioma Gambaran Klinis: Lesi merah biro yang memucat jika ditekan, merupakan istilah yang digunakan untuk neoplasma2 vaskuler, hamartoma dan malformasi yang muncul pada waktu lahir atau setelah lahir. Paling sering muncul di kulit, bibir, lidah, dan mukosa bukal, sering pada kulit, jarang pada membrane mukosa dan jarang sekali pada tulang. Bagian dari Syndrom Sturge-Weber yaitu Kalsifikasi Intrakranial, seizures, retardasi mental; Teleangiektasia merupakan dilatasi fokal yang kecil pada pembuluh darah terminal, akan memucat jika ditekan; biasanya dijumpai pada kulit yang rusak oleh karena sinar matahari juga terjadi pada sindrom Rendu-Osler-Weber atau Hereditary Hemorrhagic Teleangiectasia (HET). Venous Varix merupakan bentuk malformasi kapiler yang terlihat pada bibir bawah dan ventral lidah. Penyebab: adanya neoplasma congenital yang jinak, yang termasuk juga abnormalitas morfogenesis pembuluh darah(malformasi vaskuler); HHT :autosomal dominan Venous Varix : kongenital atau terpapar sinar UV. Histopatologi : 1. Tampak suatu kapiler atau cavernosa tergantung ukuran vaskuler. 2. Dibatasi oleh endothelium tanpa otot pendukung 3. Malformasi vaskuler tak hanya terdiri dari kapiler tetapi dapat juga vena dan arteri dan saluran2 limfatik. Lesi dapat murni berasal dari satu pembuluh darah tetapi dapat terdiri dari dua atau lebih kombinasi. Perawatan : Tanpa terapi untuk lesi2 kongenital. Surgical removal untuk malformasi vaskuler Mungkin dirawat dengan pembedahan atau cautery untuk HHT Venous Varix tidak dirawat. b. Lesi reaktif 1). Pyogenik granuloma Etiologi : muncul karena reaksi jaringan pengikat yang berlebihan karena adanya trauma! iritasi/rangsang. Terlihat sebagai masa merah karena tersusun oleh jaringan granulasi yang hiperplastik yang berisi lebih banyak kapiler, pyogenik granuloma sebetulnya merupakan istilah yang tidak tepat karena tidak ada pus yang dihasilkan disini. Gambaran klinis Asimtomatis, pembengkakan merah tersusun dari jaringan granulasi, paling sering muncul pada gingival ; berasal dari jaringan periodontal,kemungkinan sekunder terjadi ulserasi. Penyebab: Trauma atau iritasi kronis; perubahan hormon. DD : peripheral giant cell granuloma, peripheral fibroma. Perawatan Eksisi. 2). Peripheral giant cell granuloma Etiologi : Relatif jarang terjadi dan merupakan respon yang jarang dari jaringan hiperplastik terhadap trauma pada gingiva, ini merupakan salah satu reaksi hiperplasi yang sering terlihat pada membran mukosa mulut yang mununjukkan respon penyembuhan yang baik Terhadap iritasi kronis. Gambaran Klinis: Asimtomatis, pembengkakan merah yang tersusun dari jaringan granulasi dan multinucleated giant cell . Dijumpai terutama pada orang dewasa pada daerah bekas gigi susu, pada daerah yang tidak bergigi terlihat seperti mangkuk, tetapi ini jarang terjadi.Umumnya pada area antara premolar pertama dan insisivus. Penyebab : trauma atau iritasi kronis. DD : Pyogenic granuloma. Perawatan : eksisi. 3). Median rhomboid glossitis Etiologi : Infeksi kandida albikan yang kronis. Mungkin congenital yang berhubungan dengan menetapnya struktur embrionik midline lidah yang diketahui sebagi tuberkulum impar. Gambaran Klinis : Pada umumnya lesi dengan peninggian berwarna merah berbentuk rhomboid atau oval pada bagian dorsal midline lidah dari depan sampai papilla sirkum valata. Beberapa agak sakit tapi ada juga yang asimtomatis. Histopatologi : Hiperplasi epitel tampak pada rete ridge bentuk bulbous sering dijumpai hiphe c. albikan. Jaringan ikat hialin tebal memisahkan epithelium dengan jaringan dibawahnya. Terapi : Tidak ada, tetapi jika terasa sakit dapat diberkan obat2 simtomatis. MRG tidak potensial menjadi ganas. c. Neoplasma 1). Eritroplakia Etiologi : tidak diketahui, hanya beberapa pendapat menganggap penyebabnya sama dengan penyebab kanker mulut, seperti tembakau, alcohol, kesalahan nutrisi, irritasi kronis & faktor2 lain yang memberikan kontribusi dengan berbagai modifikasi. Gambaran klinis : asimptomatis, bagian merah scperti bludru biasanya dijumpai pada dasar mulut atau area retromolar pada orang dewasa. Pada orang yang lebih tua lesi merah dapat merupakan foci dr white hyperkeratosis (speckled erythroplakia). Histopatologi : 40% displasia hebat atau in situ carcinoma. Pada biopsy hampir 90% eritroplakia memperlihatkan displasia yang hebat dan separuhnya berubah menjadi invasive squameus cell carcinoma, sisanya displasia sedang. Penurunan produksi keratin dan kenaikan relative vaskularisasi memperlihatkan warna klinis lesi ini. DD : Atrophic candidiasis, macula pada Kaposi's sarcoma, ecchymosis, kontak alergi, malformasi vaskuler dan psoriasis Terapi : eksisi 2). Kaposi's sarcoma Etiologi : merupakan neoplasma maligna yang berasal dari sel endotel, beberapa kemungkinan lain termasuk factor genetic, infeksi terutama virus, lingkungan seperti keadaan geografis dan gangguan imunitas seperti penurunan imunitas. Gambaran Klinis : neoplasma yang berasal dari kapiler mungkin bagian dari AIDS, sering pada ekstremitas tapi mungkin di mulut terutama palatum; nodula berwarna merah kecoklatan atau merah sampai biru. Histopatologi : awal dari lesi hampir sama dengan kapiler hemangioma & pyogenic granuloma. Saluran vaskuler yang atipik, extravasasi sel darah merah, hemosiderin, san sel2 inflamasi merupakan gambaran karakteristik kaposi's sarcoma. Pada stadium lanjut terlihat komponen sel spindle yang menyolok dan adanya gambaran mitotik membantu menginterpretasikan keadaan ini. DD : hemangioma, eritroplakia, melanoma, dan pyogenic granuloma. Terapi : pembedahan, radiasi dan khemoterapi. d. Tidak diketahui penyebabnya 1). Geographic tongue Merupakan benign migratory glossitis Gambaran klinis : Lesi yang berwarna putih (keratinisasi) dengan bagian tengah yang berwarna merah karena atropi. Terlihat bagian yang merah pada dorsum lidah, pada umumnya sakit. DD : psoriasis, reiter's sindrom, plasma sel stomatitis, mucous patches dari syphilis sekunder , candididasis. Terapi : tidak ada atau simtomatis jika diperlukan. 2). Psoriasis Gambaran klinis : Penyakit kulit kronis yang jarang menyebabkan lesi di mulut, lesi pada kulit seperti tertutup sisik berwarna keperakan. Lesi pada mulut berwarna merah sampai putih. Diduga factor keturunan menjadi penyebabnya. Dapat muncul pada semua umur, tapi paling sering muncul ketika masih muda. Penyakit kulit ini dapat terus muncul seumur hidup dengan periode kekambuhan dan penurunan. Beberapa factor pemicu Seperti trauma, infeksi dan stress mungkin menyebabkan kemunculan baru. Perkembangan lesi psoriasis yang mengikuti trauma pada kulit yang tampaknya normal disebut sebagai reaksi Koebner's atau phenomenon. Histopatologi : karena adanya sifat hiperproliferasi pada psoriasis, hiperplasi epitel termasuk akantosisi & parakeratosisi dapat terlihat, papaillae jaringan pengikat berisi limfosit dan kapiler terlihat mencolok dan ditutupi oleh epitel yang tipis. Perdarahan yang berasal dari tempat ini klinis merupakan tanda Auspitz. Neutrofil biasanya dijumpai pada Epithelium, sering pada agreget diantara sell epitel menghasilkan Munro microabscesses. Terapi : Tergantung pada response pasien, pengalaman klinisian. Topikal : tars, anthralin, dan corticosteroid., agen sistemik : methotrexate dan retinoid dan fotokhemoterapi : psoralens plus UVA light. Pasien lebih baik ditangani oleh dermatologis. 2. Diffus Intravaskuler a. Kondisi metabolik- endokrin 1) Defisiensi vitamin B Gambaran klinis : pada umumnya perubahan mulut oleh karena defisiensi vitamin B adalah chelitis dan glossitis, bibir kering berkerak dan berfisur terutama pads sudut mulut yang disebut angular cheilitis. Lidah menjadi merah dengan atropi papilla dan terasa sakit dan terbakar. Defisiensi riboflavin menyebabkan keratitis mats, kulit bersisik terutama nasolabial & genitalia. Defisiensi Niacin adalah dermatitis, diarrhea, dementia dan kematian. Defisiensi Asam folat yaitu megaloblastic bone marrow , anemia macrocutic dan abnormalitas gastrointestinal, termasuk diarrhea dan lesi mulut pada umumnya seperti yang telah dinyatakan diatas. Defisiensi vitamin B12 hampir sama dengan defisiensi asam folat.Diagnosa dan perawtan tergantung riwayat, penemuan klinis dan data laboratories. 2). Anemia Pernisiosa Etiologi : terutama karena defisiensi vitamin B12 (erythrocyte maturing factor atau extrinsic factor), yang berguna untuk sintesis DNA, terutama pembelahan sel yang cepat, seperti yang di jumpai pada sumsum tulang dan tract gastrointestinal. Gambaran klinis : Lemah, pucat, nafas pendek, kesukaran bernafas, mudah lelah . Pada beberapa kasus dapat muncul gangguan pada system saraf pusat berupa sakit kepala puling dan tinnitus. Manifestasi gastrointestinal yaitu nausea, diarrhea dan stomatitis. Keluhan dimulut yang spesifik adalah sekitar lidah . Sakit dan rasa terbakar , lidah menjadi lebih merah karena adanya atropi papilla.Keadaan lidah yang halus, penampakan yang merah disebut sebagai Hunter's glossitis atau Moeller' glossitis. Terapi : pemberian vitamin B12 secara parenteral. 3). Anemia defisiensi besi Etiologi : dapat oleh karena intake yang tidak cukup, gangguan absorpsi, penyakit gastrointestinal, kehilangan darah kronis termasuk masalah menstruasi yang berlebihan, perdarahan gastrointestinal dan pemakaian aspirin, dan kenaikan kebutuhan selama masa kanak2 & hamil. Gambaran klinik : Lebih banyak terjadi pada perempuan, secara klinik tanda dan simtomnya seperti anemia pada umumnya. Defisiensi besi dapat mengakibatkan kerapuhan kuku , dan rambut dan koilonychias (kuku berbentuk sendok). Lidah menjadi merah, sakit dan halus. Angular chelitis juga dapat terlihat. Yang berhubungan dengan defisiensi besi, sindrom Plummer Vinson termasuk disfagia, atrofi saluran pencernaan atas dan predisposisi perkembangan kanker mulut. Diagnosis : Pemeriksaan darah terlihat sedikit penurunan hematokrit, serum besi juga rendah.Terapi : Menemukan penyebabnya, Diet suplemen2 besi akan menaikkan level hemoglobin dan mengisi lagi simpanan besi. 4). Sindrom mulut terbakar (burning mouth syndrom) Mulut terbakar atau sindrom lidah terbakar, sering muncul tetapi tidak ada lesi yang terdeteksi secara klinik walaupun rasa sakit dan terbakar tetap ada. Sindrom mulut terbakar dapat disebabkan oleh defisiensi vitamin B, anemi pernisiosa, defisiensi besi & atropik kandidiasis. Etiologi : 1. Mikroorganisma, terutama jamur (c. albican), kemungkinan bakteri (stafilokokus, streptokokus, anaerob). 2. Xerostomia berhubungan dengan sindrom Sjogren's, perubahan umur, obat2an seperti enti hipertensi, anti hipoglikemi, beta bloker & anti inflamasi non steroid. 3. Kesalahan nutrisi berhubungan terutama vitamin B kompleks atau besi. 4. Anemia, pernisiosa dan defisiensi besi. 5. Ketidak seimbangan hormone, terutama hipoestrinisme yang berhubungan denganperubahan post menoposal. 6. Abnormalitas neurology seperti depresi, kanker fobia & masalah2 psikokogenik lain. 7. Diabetes mellitus. 8. Trauma mekanis seperti oral habit atau iritasi gigi tiruan yang kronis. 9. Penyebab idiopatik. Pada beberapa pasien mungkin penyebabnya tidak hanya satu, etiologi penting lainnya adalah dysgeusia (perubahan rasa). Dysgeusia berhubungan dengan factor termasuk defisiensi besi, obat terutama antibiotic, abnormalitas endokrin, infeksi Vincent, intoksikasi logam berat, kelukaan chorda tympani danpsikogenik dan penyebab idiopatik. Gambaran klinik : Muncul pada perempuan setengah umur. Pria biasanya lebih lambat dari pada perempuan. Jarang terjadi pada anak2 dan remaja, relative sering muncul setelah umur 40 tahun. Dapat disebabkan oleh penyakit yang disebabkan pekerjaan dental yang jelek, bridge atau ekstraksi gigi. Histopatologi : TIDAK DIANJURKAN BIOPSI. Diagnosa tergantung pada riwayat yang lengkap. Terapi tergantung penyebabnya. b.Kondisi infeksi 1). Scarlet fever Etiologi : Oleh karena infeksi bakteri secara sistemik mengakibatkan streptokokus grup A memproduksi erithrogeniktoxin yang menyebabkan kerusakan kapiler.Strain lainnya dari streptokokus grup A akan menyebabkan faringitis tetapi tanpa ruam merah pada kulit dan tanda2 oral dari scarlet fever. Penularan lewat droplet. Gambaran klinik : Anak2 sering terkena; simtom yang berguna pada semua infeksi Streptokokus grup A akan menyebabkan faringitis, tonsillitis, demam, limfadenopati, malaise & sakit kepala. Pada anak2 juga terlihat ruam kulit yang merah yang mulai dari dada & menyebar kepermukaan lain, wajah kemerahan, kecuali daerah sekitar mulut pucat , palatum terlihat perubahan kearah peradangan dan lidah tertutup oleh lapisan putih pada papilla fungiformis dan meluas dan strawberry tongue. Akhirnya lapisan hilang meninggalkan lidah yang berwarna merah (red strawberry tongue etau raspberry tongue. DD : infeksi stafilokokus aureus, infeksi virus. Terapi : Penicillin. 2). Atropik Candidiasis Penyebab jamur, c.albicans, bentuk penyakit ini lebih merupakan lesi merah dibanding lesi putih tradisional yang selalu dihubungkan dengan candidiasis, jamur ini merupakan flora normal mulut, jika keadaan lokal & sistemik berubah akan mendukung pertumbuhan jamur. Atropik candidiasis akut diikuti hilangnya koloni putih jamur dari permukaan mukosa, lesi berwarna merah & sakit, umumnya dibawah gigi palsu atas atau pada komisura mulut (angular chelitis atau parleche). c. Abnormalitas immunologik 1). Plasma cell gingivitis Etiologi : mulanya disebut plasma cell gingivostomatitis sebab mencoloknya sel plasma yang menginfiltrasi jaringan yang terlihat dan tidak diketahui asalnya, keadaan ini juga disebut allergic gingivostomatitis karena banyak kasus berhubungan dengan mengunyah permen karet yang dipercaya dapat mendatangkan reaksi alergi. Jika permen karet dihilangkan dari diet orang yang terlibat maka jaringan akan berubah normal kembali dalam beberapa minggu. Gambaran klinik : rasa terbakar pada mulut, lidah, bibir biasa dikeluhkan pasien dengan plasma cell gingivitis.Timbulnya yang tiba2, dan ketidak nyamanan dapat bertambah atau berkurang, keadaan ini tidak dapat diklasifikasikan sebagai sindrom mulut terbakar karena adanya Perubahan klinis tersendiri. Attached gingival merah dan tidak ulserasi, mukosa lidah atropik dan merah; dan komisura merah kering dan berfisur. Disini tidak ada limfadenopati dan tidak ada keluhan sistemik. HistopatologiEpitelium yang terlibat menjadi spongiotik dan terinfiltrasi bermacam macam tipe sel inflamasi, sel langerhans juga mencolok dan kadang2 keratinosit yang nekrotik juga terlihat. Pada lamina propria terlihat kapiler2 yang mencolok dan diinfiltrasi oleh sel2 plasma dari morfologi normal. DD : Triad gingivitis, glossitis dan angular cheilitis membedakan ini dengan keadaan mulut lainnya. Jika lidah dan perubahan komisura terlihat, defisiensi vit B atau anemi termasuk dalam DD. Jika perubahan gingival yang agak mencolok maka discoid lupus eritematosus, atropik lichen planus, psoriasis, cicatrical pemphigoid & reaksi kontak alergi dapat dipertimbangkan. Terapi : Menghilangkan penyebab dan riwayat dietnya diteliti. 2) Reaksi obat dan kontak alergi Beberapa bahan dapat menyebabkan alergi pada orang2 yan merupakan predisposisi pada alergi. Gambaran klinis : Sebagai respon alergi adalah kulit yang berwarna merah eritematous sampai ruam urtikaria (gatal) sampai vesikuler atau ulceration eruption. Tipe perubahan yang sama terlihat pada mukosa mulut. Etiologi : reaksi immune terhadap allergen. Terapi menghilangkan allergen. 3. Extra vaskular a. Petechiae dan Ecchymoses Gambaran klinik : bintik hemoragi ( merah, biru, ungu, hitam ) yang tersusun dari ekstravasasi darah pada jaringan lunak; tidak pucat ketika ditekan, mungkin terlihat pada kulit atau mukosa setelah trauma ; perubahan warna darah bertingkat tergantung resorbsinya. Etiologi :karena trauma seperti ekstraksi gigi, tergigit, felatio, batuk kronis.atau penyakit darah. Terapi Observasi tergantung penyebabnya.