BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Public

advertisement
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan
Public Relations dalam perusahaan memiliki kewajiban untuk menciptakan
komunikasi eksternal dan komunikasi internal. Komunikasi eksternal dilakukan kepada
stakeholder. Komunkasi eksternal dilakukan untuk menciptakan sebuah image positif
terhadap stakeholder agar perusahaan mendapatkan sebuah kepercayaan.
Divisi Public Relations memanfaatkan buletin “CAHAYA” sebagai media
komunikasi internal PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dengan
tujuan adalah menciptakan rasa memiliki terhadap perusahaan, menumbuhkan perasaan
bangga dari diri pegawai, mewujudkan rasa kebersamaan antar pegawai sehingga
perubahan-perubahan sikap tersebut akan berdampak positif dan menguntungkan bagi
perusahaan.
Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian di PT PLN (Persero) Distribusi
Jakarta Raya dan Tangerang mengenai dampak peran media komunikasi internal buletin
“CAHAYA” terhadap perilaku pegawai. Redaksi buletin “CAHAYA” berharap adanya
perubahan perilaku, minat pegawai setelah membaca buletin “CAHAYA”, namun dari
hasil penelitian, sebagian besar dari pegawai merasa tidak ada dampak terhadap perilaku
pegawai setelah memanfaatkan buletin “CAHAYA” dan pegawai merasa tidak tertarik
terhadap buletin “CAHAYA” seperti beberapa faktor, faktor pertama adalah
pendistribusian
buletin
“CAHAYA”
yang
kurang
maksimal,
karena
buletin
“CAHAYA” tidak diserahkan secara langsung kepada pegawai melainkan hanya
disimpan di ruang rapat atau di ruang tamu tiap kantor divisi.
Faktor selanjutnya pegawai merasa bahwa berita yang dimuat oleh redaksi tidak
up to date, terkadang berita yang dimuat sudah diketahui oleh pegawai sebelumnya
sehingga agenda yang dibentuk oleh redaksi tidak tercapai serta buletin tidak berperan
besar dalam mempengaruhi perilaku pegawai. Faktor lain yang menjadi penghambat
agenda perusahaan tidak tercapai design yang diciptakan oleh redaksi buletin
“CAHAYA” sangat kaku dan tidak mengikuti perkembangan zaman.
5.2
Saran
Saran yang dapat diberikan peneliti sesuai dengan hasil penelitian yang didapat
kepada Divisi Public Relations khususnya redaksi buletin “CAHAYA”, peneliti
menyarankan agar isu yang dibuat oleh redaksi dibuat agar lebih up to date sehingga
pegawai merasa baru pertama kali mengetahui isu tersebut, isu yang dimuat dalam
buletin dibuat spesifik dan fokus terhadap satu isu yang menjadi agenda pihak redaksi,
sehingga hal tersebut menjadi hangat diperbincangkan dikalangan pegawai. Redaksi
juga dapat memanfaatkan isi buletin “CAHAYA” sebagai ajang promosi program PT
PLN (Persero) karena pegawai merupakan pengguna listrik.
Peneliti menyarankan kepada redaksi untuk mengubah design buletin
“CAHAYA” semenarik mungkin, sesuai dengan target audience pembaca di lingkungan
kerja PT PLN (Persero) Distribusi Jakarata Raya dan Tangerang dan mengikuti era
perkembangan zaman namun tetap tidak keluar dari image PT PLN (Persero) Distribusi
Jakarta Raya dan Tangerang
sehingga pegawai dapat lebih tertarik untuk
memanfaatkan buletin “CAHAYA” sebagai sumber informasi.
Pendistribusian untuk buletin “CAHAYA” dilakukan dan diberikan secara
langsung kepada pegawai, sehingga buletin “CAHAYA” dipastikan diterima oleh
pegawai, selain itu bentuk penyajian buletin “CAHAYA” dibuat secara online. Dengan
disajikannya buletin “CAHAYA” secara online dapat diharapkan agar hal ini dapat
mengatasi adanya keterlambatan percetakan dan penerbitan serta penyajian informasi
yang lebih up to date, agar pihak Divisi Komunikasi dan Bina Lingkungan dapat
meminimalisir anggaran percetakan, dan pegawai pun dapat mengakses buletin
“CAHAYA” dimana dan kapan saja, selain itu pihak redaksi dapat dengan mudah
mengupdate berita, isu atau informasi mengenai PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta
Raya dan Tangerang dengan cepat.
Saran selanjutnya divisi Public Relations dapat menggunakan empat tahapan
Public Relations untuk dapat memastikan apakah program yang dijalankan dapat sesuai
dengan yang diinginkan, Berikut ini empat tahapan proses PR yang dinyatakan oleh
Cutlip, Center, dan Broom:
1. Defining the problem
Langkah pertama ini melibatkan pengkajian dan pemantauan pengetahuan,
opini, sikap, dan perilaku yang terkait dengan tindakan dan kebijakan
organisasi. Seperti apa yang harus dibuat oleh divisi Public Relationss PT
PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dan apa yang harus
diperbaharui pada Buletin “CAHAYA”.
2. Planning and programming
Informasi yang terkumpul pada langkah pertama digunakan untuk membuat
keputusan mengenai publik, sasaran, tindakan dan strategi komunikasi, taktik
dan tujuan program. Setelah pihak Redaksi Internal buletin tahu apa yang
harus diperbaharui, pihak redaksi harus membuat rencana bagaimana cara
memperbaharui buletin, seperti hasil penelitian redaksi rencana yang harus
dilakukan adalah fokus pada isi buletin agar lebih up to date, rencana
membuat konsep design buletin agar lebih menarik menarik, dan rencanarencana perbaikan lainnya.
3. Taking action and communicating
Langkah ketiga melibatkan implementasi program dari tindakan dan
komunikasi yang telah didesain untuk mencapai tujuan spesifik bagi setiap
publik untuk mencapai sasaran program. Rencana-rencana yang sudah
disusun untuk memperbaharui buletin, dipraktekan sesuai rencana.
4. Evaluating the program
Langkah terakhir dalam proses ini melibatkan kesiapan penilaian,
implementasi, dan hasil dari program tersebut. Setelah semua dilakukan,
untuk megetahui hasil dari perubahan buletin, pihak redaksi internal
melakukan eveluasi adakah perubahan tersebut menarik minat pegawai untuk
memanfaatkan buletin “CAHAYA”.
Saran berikutnya peneliti menyarankan adanya promosi buletin “CAHAYA”
kepada pegawai sehingga pegawai merasa tertarik untuk membaca buletin. Promosi
dapat dilakukan dengan melalui proses dan prinsip AIDA (Attention, Interest, Desire,
Action).
1. Perhatian (Attention) prinsip utamanya adalah pihak Public Relations dari PT
PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang harus meyakinkan
pegawai bahwa buletin memiliki sesuatu yang bermanfaat misalnya informasi
yang disajikan berisi informasi penting yang harus diketahui pegawai.
2. Menarik (Interest) hal ini dapat diungkapkan bahwa buletin ”CAHAYA”
harus menarik perhatian pegawai dengan menjelaskan relevansi pesan-pesan
yang disampaikan kepada pegawai, sehingga hal tersebut akan menciptakan
ketertarikan kepada buletin misalnya bentuk design yang disajikan lebih
modern dengan warna yang eye cathing tentunya dengan menyesuaikan
image perusahaan, membuat poster-poster mengenai buletin dan poster
diletakan ditempat strategis.
3. Hasrat (Desire) hal yang dapat diartikan bahwa pihak Public Relations harus
dapat menumbuhkan hasrat pegawai agar pegawai ingin mengetahui lebih
lanjut mengenai buletin tersebut.
4. Tindakan (Action) hal ini dapat diartikan bahwa Public Relations harus dapat
membuat pegawai mengambil tindakan tertentu yaitu menggunakan dan
memanfaatkan buletin perusahaan sesuai dengan harapan dan keinginan
perusahaan, sehingga agenda yang disiapkan oleh pihak redaksi tercapai.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh peneliti yang
disesuaikan dengan hasil penelitian.
Download