BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak orang yang masih menganggap bahwa matematika itu kurang menyenangkan dan susah untuk di pelajari, namun jika kita berusaha dan memikirkan bahwa matematika itu menyenangkan, pasti kita bisa mempelajari matematika itu. Bukankah di dunia ini atau persisnya di dalam kehidupan kita ini semuanya menggunakan matematika? Untuk menumbuhkan rasa menyenangkan ketika kita belajar matematika, yaitu gunakan imajinasimu bahwa matematika itu menyenangkan, berikan rasa percaya diri di dalam kepalamu bahwa matematika itu gampang, dan kalau perlu ketika kita mengerjakan soal matematika kita harus berimajinasi seperti pemandu sorak yang tidak sabar menunggu hasil pertandingan yang berakhir dengan kemenangan. Didalam matematika terdapat sebuah metode pembuktian yang disebut induksi matematik yang jika dipelajari terlihat sulit namun akan semakin menarik. Induksi matematika sendiri merupakan suatu metode pembuktian deduktif dalam matematika untuk menyatakan suatu pernyataan adalah benar untuk semua bilangan asli. Meski namanya induksi. Induksi matematika atau disebut juga induksi lengkap sering dipergunakan untuk pernyataan-pernyataan yang menyangkut bilangan-bilangan asli. Bukan hanya itu induksi matematika pun mempunyai prinsip tersendiri untuk memecahkan suatu permasalahan dan menyelesaikannya yaitu prinsip terurut rapi (well-ordering principle) dari bilangan asli. Seperti kita ketahui, himpunan bilangan asli adalah himpunan yang memiliki anggota 1, 2, 3, 4, … yang dapat dituliskan sebagai berikut: N = 1,2,3,4,................ Induksi matematik adalah suatu teknik pembuktian penting dan dapat digunakan untuk membuktikan pernyataan benar. Dalam bagian ini kita akan 1 menggambarkan bagaimana induksi matematik dapat digunakan dan mengapa induksi matematik merupakan suatu teknik pembuktian valid. Dengan mencatat bahwa induksi matematik hanya dapat digunakan untuk membuktikan hasil yang diperoleh. Ini bukan merupakan alat untuk menemukan formula atau teorema. Selanjutnya, tentang induksi matematik akan dibahas lebih dalam pada makalah ini. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang di atas penulis melakukan pengidentifikasian masalah sebagai berikut: 1. Banyak orang yang masih menganggap bahwa matematika itu kurang menyenangkan dan susah untuk di pelajari. 2. Didalam matematika terdapat sebuah metode pembuktian yang disebut induksi matematik yang jika dipelajari terlihat sulit namun akan semakin menarik. 3. Induksi matematik bukan merupakan alat untuk menemukan formula atau teorema. C. Pembatasan Masalah Untuk mempermudah arah pembahasan masalah ini penulis membuat batasan masalah sebagai berikut: 1. Sejarah dari Induksi Matematik. 2. Pengertian dari Induksi Matematik. 3. Tahapan Induksi Matematik. 4. Prinsip Induksi Matematik. 5. Contoh soal penggunaan Induksi Matematik. 6. Konsep, prinsip dan contoh-contoh penggunaan notasi 2 (sigma). D. Rumusan Masalah Dari latar belakang dan identifikasi masalah yang ada maka rumusan masalah yang digunakan adalah: 1. Bagaimana sejarah adanya Induksi Matematik? 2. Apa yang dimaksud dengan Induksi Matematik? 3. Bagaimana tahapan Induksi Matematik? 4. Bagaimana prinsip Induksi Matematik? 5. Bagaimana contoh soal penggunaan Induksi Matematik? 6. Bagaimana konsep, prinsip dan contoh-contoh penggunaan notasi (sigma)? E. Tujuan Pembahasan Tujuan dari makalah ini, antara lain: 1. Mengetahui sejarah dari Induksi Matematik. 2. Memahami konsep Induksi Matematik. 3. Mengetahui tahapan Induksi Matematik. 4. Mengetahui prinsip Induksi Matematik. 5. Mengetahui contoh soal penggunaan Induksi Matematik. 6. Mengetahui konsep, prinsip dan contoh-contoh penggunaan notasi (sigma). 3 F. Manfaat Pembahasan Penulis berharap makalah ini memiliki manfaat bagi kita semua. Dimana dengan adanya makalah ini dapat membantu semua kalangan baik itu mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum dalam mendalami Induksi Matematik dengan sejarah, konsep, prinsip, dan hubungan prinsip. Selain itu dapat menambah wawasan mengenai contoh soal penggunaanya. 4 BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Induksi Matematik Sebuah bukti implisit dengan induksi matematika untuk urutan aritmatika diperkenalkan dalam al-Fakhri yang ditulis oleh al-Karaji sekitar 1000 Masehi, yang menggunakannya untuk membuktikan teorema binomial dan sifat segitiga Pascal. Selain al-Fakhri terdapat juga ilmuwan Yunani kuno yang membuktikan induksi matematika untuk menyatakan bahwa sifat bilangan prima yang tidak terbatas. Tidak satupun ahli matematika kuno yang dapat membuktikan induksi matematika secara eksplisit. Barulah pada tahun 1665 ilmuwan Prancis yang bernama Blaise Pascal dapat membuktikannya secara eksplisit. Bukti induksi secara eksplisit dia tuliskan dalam bukunya yang berjudul arithmétique segitiga du Traité. Pada akhir abad ke19 ilmu induksi matematika diperbarui kembali oleh dua orang matematikawan yang bernama Richard Dedekind dan Guiseppe Peano. Dedekind mengembangkan sekumpulan aksioma yang menggambarkan bilangan bulat positif. Peano memperbaiki aksioma tersebut dan memberikan interpretasi logis. Keseluruhan aksioma tersebut dinamakan Postulat Peano. Gambar 3. Richard Dedekind dan Guiseppe Peano 5 B. Pengertian Induksi Matematik Induksi matematika merupakan salah satu metode/cara pembuktian yang absah dalam matematik untuk membuktikan suatu pernyataan matematika apakah benar atau salah. Seringkali kita hanya menerima saja pernyataan atau argumen matematika, tanpa mengetahui kebenaran pernyataan tersebut. Oleh karena itu kita membutuhkan suatu metode untuk membuktikan kebenaran pernyataan matematika yang disebut induksi matematika. Meskipun namanya induksi matematik, namun metode ini merupakan penalaran deduktif. Induksi matematik merupakan salah satu argumentasi pembuktian suatu teorema atau pernyataan matematika yang semesta pembicaranya kumpulan bilangan bulat atau lebih khusus himpunan bilangan asli. Melalui induksi matematik ini kita dapat mengurangi langkah-langkah pembuktian bahwa semua bilangan bulat termasuk ke dalam suatu himpunan kebenaran dengan hanya sejumlah langkah terbatas. Induksi matematik yang sesungguhnya merupakan salah satu aksioma yang dipenuhi oleh sistem bilangan asli. Bentuk umum induksi matematik sebagai berikut: Misalkan N adalah himpunan semua bilangan asli. Dapat dituliskan sebagai berikut: N = 1,2,3,4,................ C. Tahapan Induksi Matematika Induksi matematika adalah suatu metode yang digunakan untuk memeriksa validasi suatu pernyataan yang diberikan dalam himpunan bilangan positif atau himpunan bilangan asli. Pembuktian dengan cara ini terdiri dari tiga langkah, yaitu: a. Langkah Basis Menunjukkan bahwa pernyataan itu berlaku untuk bilangan 1 b. Langkah Induksi Menunjukkan bahwa jika pernyataan itu berlaku untuk bilangan n = k, maka pernyataan itu juga berlaku untuk bilangan n = k + 1 c. Kesimpulan 6 Definisi : Misalkan untuk setiap bilangan asli n kita mempunyai pernyataan P(n) yang bisa benar atau salah. Misalkan, 1. P(1), benar 2. Jika untuk n = k yaitu P(k) benar, maka untuk n = k + 1 harus kita buktikan P(k+1) benar Sehingga P(n) benar untuk setiap bilangan asli n Contoh Soal Gunakan induksi matematik untuk membuktikan bahwa jumlah n buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2. 1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) = n2\ Penyelesaian: (i) Langkah Basis: Misalkan, p (n) adalah 1 + 3 + 5 + … + (2n – 1) = n2 p (1) (2n – 1) = n2 (2.1 – 1) = 12 1 = 1 (benar) Jadi, p (1) benar. (ii) Langkah induksi: mengasumsikan bahwa pernyataan tersebut benar untuk n = k, yaitu: n=k 1 + 3 + 5 + … + (2k – 1) = k2 Kita harus memperlihatkan bahwa n = k +1 n = k +1 1 + 3 + 5 + … + (2k – 1) + (2n-1) = n2 1 + 3 + 5 + … + (2k – 1) + (2(k + 1) - 1) = (k + 1)2 1 + 3 + 5 + … + (2k – 1) + (2k + 2-1) = (k + 1)2 k2 + (2k + 1) = (k + 1)2 (k + 1)2 7 = (k + 1)2 (Terbukti) Jadi, p (k+1) benar. (iii) Kesimpulan: Karena langkah basis dan langkah induksi keduanya telah diperlihatkann benar, maka jumlah n buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2. D. Prinsip Induksi Matematika 1. Prinsip Induksi Sederhana Misal p (n) adalah pernyataan yang bergantung pada n bilangan bulat positif. Kita ingin membuktikan bahwa p(n) benar utnuk semua bilangan bulat positif. Langkah induksi: 1. Basis: tunjukan p (1) benar. 2. Induksi: Misal p (n) benar untuk semua bilangan positif n ≥ 1. 3. Kesimpulan: Buktikan bahwa p (n+1) benar. Contoh Soal: 1. Tunjukkan bahwa 1 + 2 + 3 + … + n = 1 n( n 1) untuk setiap bilangan asli n. 2 Penyelesaian: (i) Langkah Basis: Misalkan, p (n) adalah 1 + 2 + 3 + … + n = p = 11 1 n(n 1) 2 1= 1 1(1 1) 2 1= 1 n( n 1) 2 1 (2) 2 1 = 1 (benar) Jadi, p (1) benar (ii) Langkah Induksi: Diasumsikan bahwa p (k) benar untuk suatu bilangan asli k, yaitu: n=k 1+2+3+…+n= 8 1 n( n 1) 2 1 k (k 1) 2 1+2+3+…+k= Selanjutnya harus ditunjukkan bahwa p (k+1) benar, yaitu: n = (k+1) 1 +2+3 +… +k+n = 1 n(n 1) 2 1 + 2 + 3 + … + k + (k + 1) = 1 (k 1) ((k+1)+1) 2 1 k (k 1) 2 1 + (k + 1) = (k 1) (k+2) 2 1 2 (k k ) 2 + 1 2 (k k ) 2 + 2 1 (k 1) = (k 1) (k+2) 2 2 1 2 (k k ) 2 + 1 1 (2k 2) = (k 1) (k+2) 2 2 1 2 (k k ) (2k 2) 2 1 2 k k 2k 2 2 1 2 k 3k 2 2 1 = (k 1) (k+2) 2 1 (k 1)( k 2) 2 1 = (k 1) (k+2) 2 2 1 (k 1) = (k 1) (k+2) 2 2 1 = (k 1) (k+2) 2 1 = (k 1) (k+2) 2 (Terbukti) Jadi, p (k+1) benar. (iii) Kesimpulan: Jadi, 1 + 2 + 3 + … + k + (k + 1)= 1 k (k 1) (k+2), 2 berarti p (k+1) benar. Sehingga p (n) benar untuk setiap bilangan asli n. 2. Prinsip Induksi yang Dirapatkan (Generalized) Prinsip induksi sederhana digunakan untuk membuktikkan pernyataan p (n) dimana n dimulai dari 1. Prinsip induksi yang dirapatkan digunakan untuk membuktikkan pernyataan p (n) dimana n tidak harus dimulai dari 1, tetapi 9 berlaku untuk untuk semua bilangan bulat positif (non negatif). Misal p (n) adalah pernyataan. Kita akan buktikan p (n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ n0. Langkah induksi: 1. Basis : p (n0) benar. 2. Induksi : Andaikan p(n) benar untuk n ≥ n0. 3. Kesimpulan : Buktikan bahwa p(n+1) benar. Contoh Soal: Tunjukkan bahwa untuk semua bilangan bulat non negatif. 2 0 21 2 2 ....... 2 n 2 n 1 1 Penyelesaian: (i) Langkah Basis: Misalkan, p (n) adalah 2 0 21 2 2 ... 2 n 2 n 1 1 Untuk p (0) 2 0 2 0 1 1 1=2–1 1 = 1 (benar) Jadi, p (0) benar. (ii) Langkah Induksi: andaikan n = 0, 2 0 21 2 2 ....... 2 n 2 n 1 1 adalah benar. Akan dibuktikan untuk p (n+1) : n = (n+1) 2 0 21 2 2 ... 2 n 2 n 2 n 1 1 20 21 2 2 ... 2 n 2 n1 2(( n1)1) 1 2 n 1 1 2n1 2n2 1 2 n1 2 n1 1 2 n2 1 2.2 n 1 1 2 n 2 1 2 n2 1 2 n2 1 (Terbukti) (iii) Kesimpulan: 2 0 21 2 2 ... 2 n 2 n 1 1 , bilangan bulat positif. 10 untuk semua 3. Prinsip Induksi Kuat Misal p(n) adalah suatu pernyataan yang menyangkut bilangan bulat. Kita akan buktikan bahwa p(n) adalah benar untuk semua bilanagn n n0 . Langkah induksi: 1. Basis : p(n0) benar. 2. Induksi : Andaikan untuk semua bilanagn bulat n n0 , p (n0), p (n0+1), … p(n) benar. 3. Kesimpulan : Buktikan bahwa p (n+1) benar. Contoh Soal: Tunjukkan bahwa bilangan bulat positif adalah bilangan prima jika dan hanya habis dibagi 1 dan dirinya sendiri. Penyelesaian: Kita akan buktikan bahwa untuk setiap bilangan bulat n 2 , dapat dinyatakan sebagai hasil kali satu atau lebih bilangan prima. (i) Langkah Basis: Misalnya, untuk n = 2 2 1.2 (dapat dinyatakan sebagai perkalian satu bilangan prima) benar. (ii) Langkah Induksi: Misalkan 2, 3. 4. …..n dapat dinyatakan sebagai hasil kali satu atau lebih bilangan prima. Buktikan bahwa (n+1) dapat dinyatakan sebagai hasil kali satu atau lebih bilangan prima. Jika (n+1) adalah bilangan prima, maka (n+1) dapat dinyatakan sebagai hasil kali satu bilangan prima yaitu (n+1) = 1.(n+1) Jika (n+1) bukan bilangan prima, maka terdapat bilangan positif a sedemikian sehingga 2 < a < (n+1) yang membagi habis (n+1). Dengan kata lain: (n 1) b a (n+1) = ab (Terbukti) (iii) Kesimpulan: Karena 2 < a , b < n maka a dan b dapat dinyatakan sebagai hasil kali satu atau lebih bilangan prima jadi, ab juga dapat dinyatakan sebagai hasil kali satu atau lebih bilangan prima, 11 sehingga (n+1) dapat dinyatakan sebagai hasil kali satu atau lebih bilangan prima. E. Contoh Soal Penggunaan Induksi Matematik Pembuktian dengan Induksi matematik dapat diilustrasikan dengan fenomena yang terkenal dengan Efek Domino. Sejumlah batu domino diletakan berdiri dengan jarak ruang yang sama satu dengan yang lain. Untuk merebahkan domino kita hanya cukup mendorong domino 1 ke kanan. Jika Domino 1 didorong kekanan, ia akan memdorong domino ke 2, domino 2 mendorong domino 3, dst sampai semua domino rebah ke kanan. Adapun beberapa contoh soal penggunaan induksi matematika sebagai berikut ini: 1. Buktikanlah bahwa untuk setiap bilangan asli n berlaku: 12 2 2 3 2 ... n 2 n(n 1)( 2n 1) 6 Penyelesaian: (i) Langkah Basis: Misalkan p (n) adalah 12 22 32 ... n 2 p(1) 12 1= 1(1 1)( 2.1 1) 6 1(2)(3) 6 1 = 1 (benar) Jadi p (1) benar. 12 n(n 1)( 2n 1) 6 (ii) Langkah Induksi: Diasumsikan bahwa p (k) benar untuk suatu bilangan asli k, yaitu: n = k 12 22 32 ... n 2 n(n 1)( 2n 1) 6 12 2 2 3 2 ... k 2 k (k 1)( 2k 1) 6 Dan harus ditunjukkan bahwa p (k+1) benar, yaitu ditunjukkan bahwa n = (k+1) 12 22 32 ... k 2 n 2 n(n 1)( 2n 1) 6 12 22 32 ... k 2 (k 1) 2 (12 22 32 ... k 2 ) (k 1) 2 (k 1)k 1 12(k 1) 1 6 (k 1)( k 2)( 2k 3) 6 k (k 1)( 2k 1) (k 1)( k 2)( 2k 3) (k 1) 2 6 6 1 1 (k 1) k (2k 1) (k 1) (k 1)( k 2)( 2k 3) 6 6 6 1 1 (k 1) (2k 2 k ) (k 1) (k 1)( k 2)( 2k 3) 6 6 6 1 1 1 (k 1) (2k 2 k ) (6k 6) (k 1)( k 2)( 2k 3) 6 6 6 1 1 (k 1) (2k 2 k 6k 6) (k 1)( k 2)( 2k 3) 6 6 1 1 (k 1) (2k 2 7k 6) (k 1)( k 2)( 2k 3) 6 6 1 1 (k 1) (k 2)( 2k 3) (k 1)( k 2)( 2k 3) 6 6 1 1 (k 1)( k 2)( 2k 3) (k 1)( k 2)( 2k 3) 6 6 (Terbukti) Jadi, p (k+1) benar. (iii) Kesimpulan: Dari langkah-langkah (i) dan (ii) disimpulkan bahwa p (n) benar untuk setiap bilangan asli n. 13 2. Untuk semua 𝑛 ≥ 1, buktikan dengan induksi matematika bahwa 𝑛3 + 2𝑛 habis dibagi 3. Penyelesaian: (i) Langkah Basis: Misalkan p (n) adalah 𝑛3 + 2𝑛 P (1) 13 + 2(1) habis dibagi 3 = 3 habis dibagi 3 (benar) Jadi p (1) benar. (ii) Langkah Induksi: Diasumsikan bahwa pernyataan tersebut benar untuk n = k yaitu:untuk n = k benar, yaitu: n=k 𝑛3 + 2𝑛 habis dibagi 3 = 𝑘 3 + 2k habis dibagi 3 Kita harus memperlihatkan bahwa n = k +1 juga benar, yaitu : n = (k+1) 𝑛3 + 2𝑛 habis dibagi 3 = (𝑘 + 1)3 + 2(𝑘 + 1) habis dibagi 3 = k 3 3k 2 3k 1 (2k 2) habis dibagi 3 = k 3 3k 2 3k 1 2k 2 habis dibagi 3 = (k 3 2k ) 3k 2 3k 3 habis dibagi 3 Karena (𝑘 3 + 2𝑘) adalah habis dibagi 3 (dari hipotesis induksi di atas). = (k 3 2k ) 3(k 2 k 1) habis dibagi 3 maka 3(𝑘 3 + 𝑘 + 1) juga habis dibagi 3. (Terbukti) Jadi (𝑘 3 + 2𝑘) + 3(𝑘 3 + 𝑘 + 1) adalah jumlah dua buah bilangan yang habis dibagi 3, karena itu (𝑘 3 + 2𝑘) + 3(𝑘 3 + 𝑘 + 1) juga habis dibagi 3. Jadi, p (k+1) benar. (iii) Kesimpulan: Karena langkah (i) dan (ii) sudah diperlihatkan benar, maka terbukti bahwa untuk semua 𝑛 ≥ 1, 𝑛3 + 2𝑛 habis dibagi 3. 3. Buktikan dengan induksi matematika bahwa 3n < n! untuk setiap bilangan bulat positif n ≥ 7. 14 Penyelesaian: (i) Langkah Basis: Misalkan p (n) adalah 3n < n! Misalnya n = 7 n = 7 37 < 7! = 3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3 < 7 x 6 x 5 x4 x 3 x2 x1 = 2187 < 5040 (benar) Jadi p (7) benar. (ii) Langkah Induksi: Diasumsikan bahwa pernyataan tersebut benar untuk n = k, yaitu: n=k 3n < n! = kn < k! Kita harus memperlihatkan bahwa n = k +1 juga benar, yaitu : n = (k+1) 3n < n ! = 3k+1 < (k+1) ! = 3k.31 < (k+1) k! 3 = 3k k 1 < k! Menurut hipotesis induksi, 3𝑘 < 𝑘!, sedangkan untuk n ≥ 7, nilai 3 (𝑘+1) < 3 1, sehingga (𝑘+1) akan memperkecil nilai di ruas kiri pertidaksamaan. Efek 3 nettonya, 3𝑘 . (𝑘+1) < 𝑘! jelas benar. (iii) Kesimpulan: Karena langkah (i) dan (ii) sudah ditunjukkan benar, maka terbukti bahwa 3n < n! untuk setiap bilangan bulat positif n ≥ 7. 4. Gunakan induksi matematika untuk membuktikan bahwa 5n − 1 dapat dibagi 4 untuk setiap n = 1, 2, ... Penyelesaian: Adapun langkah-langkahnya yaitu: 15 (i) Langkah Basis: Misalkan p (n) adalah 5n − 1 habis dibagi 4 untuk untuk setiap n = 1, 2, ... n = 1 5n − 1 habis dibagi 4 = 51− 1 habis dibagi 4 = 5 − 1 habis dibagi 4 = 4 habis dibagi 4 (benar) Jadi, p (1) benar. (ii) Langkah Induksi: Asumsikan bahwa 5n − 1 habis dibagi 4 untuk n = k, yaitu: n=k 5n − 1 habis dibagi 4 = 5k − 1 habis dibagi 4 Pembuktian untuk n = k + 1, n = (k+1) 5n − 1 habis dibagi 4 = (5) k+1 − 1 habis dibagi 4 = [5k.5] – 1 habis dibagi 4 = 5k (1 + 4) – 1 habis dibagi 4 = 5k +4. 5k − 1 habis dibagi 4 = (5k – 1) + 4. 5k habis dibagi 4 (Terbukti) Jadi, p (k+1) benar. Karena n = k = 1, 2, … Maka jika n = k =1 (5k – 1) + 4. 5k habis dibagi 4 = (52-1) + 4.52 habis dibagi 4 = (25-1) + 4.25 habis dibagi 4 = 24 + 100 =124 habis dibagi 4 Jadi, 124 dibagi 4 akan bernilai 31 (iii) Kesimpulan: Dari langkah basis dan induksi dapat disimpulkan bahwa 5n − 1 dapat dibagi 4 untuk setiap n = 1, 2, ... 16 F. Konsep, Prinsip dan Contoh Penggunaan Notasi (Sigma) Jumlahan untuk bilangan-bilangan yang teratur dapat ditulis lebih singkat dengan mengguankan notasi (sigma). Berikut ini konsep, prinsip, dan contoh-contoh penggunaan notasi-notasi . n 1) k 1 2 3 ... n k 1 n 2) k (2k 1) 1 2 3 ... (2n 1) k 1 3) n n k 1 k 1 ck c k n 4) n , dengan c = konstanta n a b (a l 1 l l 1 l l 1 l bl ) n 5) d d d d ... d nd l 1 Keterangan: dengan n = suku ke-. Contoh Soal: 5 1. k 1 2 3 4 5 15 k 1 2. 7 7 l 1 l 1 6i 6 i 6(1 2 3 4 5 6 7) 168 6 3. 10 10 10 10 10 10 10 60 l 1 4. 3 3 3 k 1 k 1 k 1 (3k 2k ) 3 k 2k 3(1 2 3) (21 22 23 ) 32 3k 2 2 3n n 5. Buktikan bahwa 1 2 n untuk setiap bilangan asli n. k 1 Penyelesaian: (i) Langkah Basis: 3k 2 2 3n n Misalkan p (n) menyatakan 1 k 1 n P (1) 3k 2 k 1 1 3.12 1 2 17 2 n 1 3 1 2 3 .1 2 1 2 2 3-2= 1 = 1 (benar) Jadi, p (1) benar. (ii) Langkah Induksi: Diasumsikan p (t) benar untuk suatu bilangan asli t, yaitu: 3k 2 1 3n n n=t 2 2 k 1 3k 2 1 3t 2 t 2 n t k 1 Tunjukkan bahwa p (t+1) benar, yaitu: 3k 2 1 3n n n = (t+1) n 2 2 k 1 3k 2 1 3(t 1) 2 t 1 2 (t 1) k 1 (3k 2) 3(t 1) 2 t k 1 1 3(t 2 2t 1) t 1 2 1 1 2 (3t t ) (3t 3 2) (3t 2 6t 3) t 1 2 2 1 2 1 (3t t ) (3t 1) 3t 2 5t 2 2 2 1 2 2 1 (3t t ) (3t 1) 3t 2 5t 2 2 2 2 1 2 1 1 (3t t ) (6t 2) 3t 2 5t 2 2 2 2 1 (3t 2 2 t ) (6t 2) 1 3t 2 2 t 6t 2 1 3t 2 2 5t 2 Jadi p (t+1) benar. 18 1 2 3t 5t 2 2 1 2 3t 5t 2 2 1 2 3t 5t 2 (Terbukti) 2 (iii) Kesimpulan: Jadi p (t+1) benar sehingga p (n) benar untuk setiap bilangan. Contoh di atas dapat dibuktikan meggunakan sifat-sifat notasi sebagai berikut: n n n k 1 k 1 k 1 3k 2 3k 2 n = 3 k 2n k 1 3(1 2 3 ... n) (2n) menggunakan contoh sebelumnya, n maka ingat bahwa 1 k 1 2 3 ... n 2 n(n 1) k 1 1 = 3 n(n 1) 2n 2 = 1 3n 2 3n 4n 2 = 1 3n 2 n 2 6. Buktikan bahwa untuk setiap bilangan asli n, 7n – 2n selalu terbagi habis oleh 5. Penyelesaian: (i) Langkah Basis: Misalkan p (n) menyatakan 7n – 2n selalu terbagi habis oleh 5. p (1) 71- 2 1 terbagi habis oleh 5 = 7 – 2 terbagi habis oleh 5 =5 terbagi habis oleh 5 Jadi, p (1) benar. (ii) Langkah Induksi: Diasumsikan p (k) benar untuk suatu bilangan asli k, yaitu : n = k 7n – 2n terbagi habis oleh 5 = 7k – 2k terbagi habis oleh 5 Tunjukkan bahwa p (k+1) benar, yaitu : n = (k+1) 7n – 2n terbagi habis oleh 5 19 = 7k+1 – 2k+1 terbagi habis oleh 5 = 7 k .7 2 k .2 terbagi habis oleh 5 = 7 k.7 2k.2 (2k.7 2k.7) terbagi habis oleh 5 = 7 k .7 2 k .2 2 k .7 2 k .7 terbagi habis oleh 5 = (7 k.7 2k.7) (2k.7 2k.2) terbagi habis oleh 5 = 7 7 2 .5 terbagi habis oleh 5 = 7 7 k 2 k 2 k (7 2) terbagi habis oleh 5 k 2k k (Terbukti) Telah diasumsikan bahwa (7k - 2k) terbagi habis oleh 5. Maka 7 (7k - 2k) terbagi habis oleh 5 pula. (2k.5) jelas terbagi habis oleh 5, sebab mempunyai faktor 5. Sehingga 7 7 k 2 k 2 k .5 terbagi habis oleh 5. Jadi 7k+1 – 2k+1 terbagi habis oleh 5. Maka p (k+1) benar. (iii) Kesimpulan: dari langkah (i) dan (ii) dapat disimpulkan bahwa 7n – 2n terbagi habis oleh 5 untuk setiap bilangan asli n. 7. Misalkan, banyaknya elemen himpunan Sn adalah n (suatu bilangan asli). Berapakah banyaknya semua himpunan bagian dari Sn. Penyelesaian: Misalkan Sn = a1 , a 2 , a3, ...., a n Jika S1 = a1 maka himpunan bagian dari S1 adalah dan a1 . Sehingga banyaknya himpunan bagian dari S1 adalah 2. Coba periksalah banyaknya himpunan bagian dari himpunan-himpunan berikut ini! Banyaknya himpunan bagian dari S2 = a1 ,a2 adalah 4. Banyaknya himpunan bagian dari S3 = a1 , a2 , a3 adalah 8. Banyaknya himpunan bagian dari S4 = a , a 1 2 , a3, , a 4 adalah 16 dan seterusnya. Untuk melihat hal ini dengan lebih jelas perhatikan Tabel 1. Tabel 1 Banyaknya Himpunan Sn Himpunan bagian dari S 20 Banyak elemen Sn himpunan bagian dari Sn 0 1 = 20 1 a1 a1 ,a2 a1 , a2 , a3 a1 2 = 21 a1 , a2 , a1 ,a2 4 = 22 a1 , a2 , a3 , a1 ,a2 , 8 = 23 2 3 . a1 , a3 , a2 ,a3 . a1 , a2 , a3 . . n a1 , a 2 , a3 ,...., a n Tampak dalam kolom terakhir dari Tabel 1 tersebut bahwa banyaknya himpunan bagian tersebut merupakan perpangkatan dari 2. Sehingga kita dapat menduga bahwa banyaknya himpunan bagian dari Sn = a1 , a 2 , a3, ...., a n adalah 2n. akan tetapi dugaan ini harus dibuktikan kebenarannya. Akan kita buktikan dengan induksi matematik. Misalkan p (n) menyatakan “banyaknya himpunan bagian Sn = a1 , a 2 , a3, ...., a n adalah 2n. untuk setiap bilangan asli n”. (i) Langkah Basis: p (1) banyaknya himpunan bagian dari S1 = a1 adalah 21. Hal ini benar, sebab himpunan bagian dari S1 adalah dan a1 . Jadi , p(1) benar. (ii) Langkah Induksi: Diasumsikan p(k) benar untuk suatu bilangan asli k, yaitu banyaknya a1 , a 2 , a3 ,...., a k adalah yaitu, banyaknya himpunan bagian dari Sk = 2k dan harus ditunjukkan p(k+1) benar himpunan bagian dari Sk+1 = a1 , a 2 , a3 ,...., a k , a k 1 adalah 2k+1. Telah diasumsikan bahwa banyaknya himpunan bagian dari Sk adalah 2k. Maka banyaknya himpunan bagian dari Sk+1 adalah banyaknya himpunan bagian dari Sk ditambah dengan banyaknya 21 himpunan bagian dari Sk+1 yang bukan merupakan himpunan bagian dari Sk , yaitu himpunan bagian dari Sk yang masing- masing dilengkapi dengan elemen a k 1 yaitu sebanyak 2k pula. jadi banyaknya himpunan bagian dari Sk+1 adalah 2k + 2k = 2k+1. Sehingga p (k+1) benar. (iii) Kesimpulan: Selanjutnya dapat disimpulkan dari (i) dan (ii) bahwa p (n) benar untuk setiap bilangan asli n. BAB III PENUTUP 22 A. Kesimpulan Induksi matematika merupakan suatu metode pembuktian deduktif dalam matematika untuk menyatakan suatu pernyataan adalah benar untuk semua bilangan asli. Suatu prinsip yang digunakan untuk membuktikan induksi matematika, yaitu prinsip induksi sederhana, induksi yang dirapatkan (Generalized) dan induksi kuat dari bilangan asli. Seperti kita ketahui, himpunan bilangan asli adalah himpunan yang memiliki anggota 1, 2, 3, … yang dapat dituliskan sebagai berikut. Induksi N = 1,2,3,4,................ matematik digunakan untuk membuktikan hasil tentang kompleksitas algoritma, pembetulan tipe program komputer tertentu, teorema tentang graf dan pohon, dan juga suatu range luas dari identitas dan pertidaksamaan. Induksi Matematika juga merupakan suatu teknik yang dikembangkan untuk membuktikan pernyataan tertentu berlaku untuk setiap bilangan asli. Selain itu Induksi Matematika juga digunakan untuk mengecek hasil proses yang terjadi secara berulang sesuai dengan pola tertentu. B. Saran Dalam makalah ini penulis memiliki harapan agar pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun. Karena penulis sadar dalam penulisan makalah ini terdapat begitu banyak kekurangan. Selain itu, penulis juga menyarankan setelah membaca makalah ini kita semua dapat mengatakan bahwa matematika itu asyik. Setelah kita belajar tentang induksi Matematika kita akan lebih tertantang lagi dan lebih bersemangat dalam belajar khususnya matematika. 23 DAFTAR PUSTAKA “Contoh Daddy. Pembuktian Dengan Induksi Matematika”. 19 Agustus 2015. http://askyourdaddy.blog.uns.ac.id/2014/09/12/contoh-pembuktian-dengan-induksimatematika/ Ningsih, Novia. “Induksi Matematika”. 19 Agustus 2015. .http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/KHUSNUL_NOV IANIGSIH/INDUKSI_MATEMATIK.pdf Salim, Asbar. “Induksi Matematika”. 19 Agustus http://asbarsalim009.blogspot.com/2015/02/induksi-matematika.html Sukirman. 2008. Teori Bilangan. Jakarta: Universitas Terbuka. Yosi. “Induksi Matematika”. 19 Agustus 2015. https://yos3prens.wordpress.com/2013/10/06/induksi-matematik 24 2015.