Heri Kurniawan (0911010035) 1. Dapatkah perubahan kurs pada sistem mata uang mengambang terkendali berfluktuasi tinggi? Akibat adanya tekanan depresiasi yang semakin meningkat dan untuk mengamankan cadangan devisa yang terus berkurang, pemerintah menghapus rentang intervensi. Pergerakan nilai tukar rupiah mengalami fluktuasi yang cukup tinggi. Fluktuasi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor fundamental ekonomi, tetapi juga oleh faktor-faktor non ekonomis. 2. Dapatkah koordinasi kebijakan ekonomi membuat kurs lebih atau kurang stabil ? • • • • • Tingkat keterbukaan ekonomi pun menentukan effektifitas kebijakan devaluasi Tiga phase berbahayanya pada kebijakan moneter. Phase pertama, exchange ratebased stabilization berjalan dengan baik dan dapat menekan inflasi yang meningkatkan stabilisasi ekonomi. Kemudian, pada phase kedua, secara perlahan terjadi apresiasi terhadap riil nilai tukar (real appreciation). Phase ketiga, akibat apresiasi nilai tukar, daya saing ekpor telihat jelas menurun, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah kebijakan devaluasi. Kondisi politik tidak mengizinkan untuk dilakukannya devaluasi: krisis keuangan Stabilitas ekonomi juga tergantung kepada kondisi perekonomian negara yang dipatok mata uangnya Tingkat fleksibilitas upah dan harga domestik merupakan salah satu faktor penting dalam penerapan sistem nilai tukar tetap. Sebagai contoh, untuk mengatasi defisit perdagangan melalui kekuatan pasar, nilai tukar tetap pada umumnya menyebabkan berkurangnya money income relatif terhadap negara lain (mitra dagang) 3. Bagaimana perbedaan sistem Bretton Woods dengan standar emas? • SISTEM BRETTON WOODS (1946-1968) Sistem ini beroperasi atas dasar standar pertukaran emas. • SBW berusaha mencegah berulangnya nasiona-lisme ekonomi dengan kebijakan destruktif “memiskinkan negara tetangga” dan mengarah pada kekurangan peraturan2 yang jelas atas terganggunya permainan selama perang. • Desain sistem tukar emas: setiap negara menentukan nilai pari mata uangnya pada US$, dan US$ menambatkan pada emas ($35/ons). Negara yang memegang US$, seperti emas, dapat digunakan sebagai alat pembayaran internasional (dollar berdasarkan standar tukar emas). • Standar Emas: Apabila negara-negara sepakat untuk membeli atau menjual emas dengan sejumlah satuan mata uang yang telah ditetapkan