PSIKOLOGI KOGNITIF “Memory (Ingatan)” Kelompok 5: Lia Anggraeni (2012.08.0.0015) Sinta Dewi (2012.08.0.0018) Carina Dwi C L (2012.08.0.0029) Sella Putri Nastiti (2012.08.0.0053) FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA 3013 MEMORY (INGATAN) Memory adalah lemari kaca tempat khayalan disimpan, peti harta logika dijaga, pintu depan tempat kesadaran masuk, dan sekaligus sebuah dewan penasihat bagi pikiran-pikiran kita (St. Basile). Memory juga merupakan sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Proses memori dapat dibagi menjadi tiga tahap utama, yaitu; 1. Pengkodean (encoding) – dimana informasi baru diterima. Proses mengubah suatu informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan memori organisme. Proses ini sangat mempengaruhi lamanya suatu informasi disimpan dalam memori. 2. Penyimpanan (storage) – dimana informasi disimpan untuk penggunaan di masa mendatang. Sesuatu yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejakjejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga disebut dengan memory traces. Walaupun disimpan namun jika tidak sering digunakan maka memory traces tersebut bisa sulit untuk ditimbulkan kembali bahkan juga hilang, dan ini yang disebut dengan kelupaan. 3. Penarikan (retrieval) – dimana informasi ditarik dari penyimpanan untuk digunakan. Proses mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali bila dibutuhkan. Mekanisme dalam proses mengingat kembali sangat membantu organisme dalam menghadapi berbagai persoalan sehari-hari. Seseorang dikatakan “Belajar dari Pengalaman” karena ia mampu menggunakan berbagai informasi yang telah diterimanya di masa lalu untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi saat ini juga. Gambar: Proses memori pada tiga tahap utama Pengkodean (encoding): Penyimpanan (storage): Penarikan (retrieval): Proses meletakkan infor- Proses Proses masi informasi dalam memori; kembali informasi yang ada disimpan dalam memori sesuai dalam dengan yang di presepsi. memori, bentuk penyimpanan perubahan dan/ fungsi otak. struktur menemukan untuk digunakan. Meski ada banyak model ingatan sebagaimana dikemukakan, namun pada kesempatan ini akan dipusatkan kepada tiga model ingatan manusia. Pertama, model yang di kemukakan oleh Atkinson dan Shiffrin yang membedakan ingatan jangka pendek (STM) dan ingatan jangka penjang (LTM) atau disebut juga dengan teori memori penyimpanan ganda. Kedua, model ingatan yang diajukan oleh Craik dan Lockhart yang menekankan pada tingkat proses informasi dalam ingatan atau tingkat-tingakat pemprosesan. Ketiga, model ingatan yang dikemukakan oleh Tulving yang membedakan antara ingatan episodik dan ingatan semantik (Ellis dan Hunt, 1993; Halpern, 1996; Matlin, 1989). TEORI MEMORI PENYIMPANAN GANDA Menurut pendapat Atkinson dan Shiffrin informasi yang diterima kemudian diproses melalui pencatatan indera menuju pada ingatan jangka pendek, dan akhirnya sampai pada penyimpanan yang lebih permanen didalam ingatan jangka panjang. Dalam model Atkinson dan Shiffrin, memori memiliki tiga area penyimpanan, yaitu: 1. Memori sensorik – Ingatan yang berkaitan dengan penyimpanan informasi sementara yang dibawa oleh pancaindera. Setiap pancaindera memiliki satu macam memori sensoris. Memori Sensoris adalah informasi sensoris yang masih tersisa sesaat setelah stimulus terjadi. Jadi, di dalam diri manusia ada beberapa macam sensori-motorik, yaitu sensori-motorik visual (penglihatan), sensori-motorik audio (pendengaran), dan sebaganya. Memori sensorik cukup pendek, dan biasanya akan menghilang segera setelah apa yang kita rasakan berakhir. Sebagai contoh, ketika anda melihat. Kita melihat ratusan hal ketika berjalan selama beberapa menit. Meskipun perhatian tertuju oleh sesuatu yang anda lihat, itu segera terlupakan oleh sesuatu yang lain yang menarik perhatian anda di antara sekian banyak yang ditangkap indera penglihatan. Ketika kita mendengar sesuatu, melihat sesuatu, atau meraba sesuatu, informasiinformasi dari indera-indera itu diubah dalam bentuk impuls-impuls neural (bentuk neuron) dan dikirim ke bagian-bagian tertentu dari otak. Proses tersebut berlangsung dalam sepersekian detik. Sebenarnya memori sensoris berkapasitas besar untuk menyimpan informasi, akan tetapi yang disimpan tersebut cepat sekali menghilang, dikatakan bahwa informasi tersebut akan menghilang setelah sepersepuluh detik, lalu akan menghilang sama sekali setelah lewat dari satu detik. Keberadaan memori sensoris mempunyai peran yang penting dalam hidup manusia. Orang harus menaruh perhatian pada suatu informasi bila informasi itu harus diingat. Dengan begitu ada proses seleksi dari kesadaran, untuk membedakan mana informasi yang diperlukan dan mana yang tidak. 2. Memori jangka pendek atau Short-Term Memory (STM) – Suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi tersebut masih dibutuhkan. Memori jangka pendek adalah tempat kita menyimpan ingatan yang baru saja kita pikirkan. Ingatan yang masuk dalam memori sensoris diteruskan kepada ingatan jangka pendek. Ingatan jangka pendek berlangsung sedikit lebih lama dari memori sensoris, selama anda menaruh perhatian pada sesuatu, anda dapat mengingatnya dalam ingatan jangka pendek. Dari momori jangka pendek ini, ada sebagian materi yang hilang, sebagian lagi diteruskan ke dalam memori jangka panjang. Jika kita mengingat kembali akan suatu informasi, informasi dari memori jangka panjang tadi akan dikembalikan ke memori jangka pendek. Misalnya, pada nomor telepon yang telah anda ulang terus sampai anda bisa menuliskannya, dan nomor tersebut akan tetap tersimpan dalam memori anda selama anda aktif memikirkannya. Jika anda berhenti memberikan perhatian pada itu, maka akan terhapus dalam waktu 10–20 detik. Dalam rangka untuk mengingat sesuatu berikutnya, otak mentransfernya ke memori jangka panjang. Proses mengingat nomor telepon, pada kenyataannya suatu cara untuk memindahkan nomor dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang. Jumlah informasi yang bisa disimpan dalam memori jangka pendek sangat terbatas. Hanya lima hingga sembilan informasi saja yang dapat berada dalam memori jangka pendek sekaligus. Setiap kali anda memberikan perhatian ke informasi baru yang berasal dari memori sensori, Anda harus mendorong keluar sesuatu yang telah anda perhatikan sebelumnya. Misalnya, jika ada sesuatu yang mengganggu konsentrasi anda ketika berlatih mengulang nomor telepon sebelum informasi nomor tersebut mencapai ke memori jangka panjang, maka informasi akan terlempar keluar dan anda harus melihat dan mengingat kembali. Ingatan jangka pendek terdiri dari tiga unit terpisah; putaran fonologi (phonological loop), gambaran penglihatan-ruang (visuo-spatial sketchpad), dan pelaksana pusat (central executive). Putaran fonologi (phonological loop) – menyimpan dan mengingat kembali katakata yang saat itu sedang dipikirkan. Baddeley (1975) dalam penelitiannya, meminta partisipan mengingat kembali beberapa daftar pendek berisi kata-kata secara berurutan. Ia menemukan bahwa partisipan mampu mengingat kata-kata yang mereka sebutkan dalam dua detik. Kesimpulannya, putaran fonologi dapat menyimpan kata dengan baik dalam dua detik. Gambaran penglihatan-ruang (visuo-spatial sketchpad) – ketika kita membentuk citra/gambaran mental tentang sesuatu. Gambaran penglihatan-ruang juga berperan dalam tugas-tugas spasial, misalnya mencari jalan memutar dan menentukan jarak. Ingatan jangka pendek bukan hanya sebuah tempat penyimpanan ingatan sementara, tetapi juga lokasi berpikir secara aktif, tempat menyaring, memilah, dan menggabungkan informasi lama dengan informasi yang baru, lalu mengambil keputusan. Proses ini disebut penemuan mental. Penemuan mental merupakan salah satu fungsi terpenting dalam memori jangka pendek. Misalnya, bayangkan sebuah segitiga, lingkaran, dan empat persegi panjang. Gabungkan ketiganya, gambarlah objek yang anda ciptakan tersebut. Kini, secara mental anda telah menciptakan objek baru yang meungkin menyerupai atau tidak menyerupai objek yang anda kenal. Proses kreatif ini merupakan versi sederhana seorang seniman atau musisi dalam menciptakan karyanya. 3. Memori jangka panjang atau Long-Term Memory (LTM) – Suatu proses memori atau ingatan yang bersifat permanen, artinya informasi yang disimpan sanggup bertahan dalam waktu yang sangat panjang. Kapasitas yang dimiliki ingatan jangka panjang ini tidak terbatas. Memori jangka panjang adalah gundangnya informasi yang dimiliki oleh manusia. Ingatan jangka panjang berisi informasi dalam kondisi psikologis masa lampau, yaitu semua informasi yang telah disimpan, tetapi saat ini tidak sedang dipikirkan. Informasi yang disimpan dalam memori jangka panjang diduga dapat bertahan dalam waktu yang panjang bahkan selamanya. Kehilangan ingatan pada memori jangka panjang ini hanya dimungkinkan apabila seseorang mengalami kerusakan fungsional dari sistem ingatannya. Proses masuknya informasi ke dalam memori jangka panjang tetap melalui tahap memori sensoris. Pada tahap ini informasi dari luar yang diterima oleh indera diubah menjadi impuls-impuls neural sesuai dengan masing-masing fungsi indera, kemudian impuls-impuls neural yang mengandung informasi ini diteruskan ke memori jangka pendek. Setelah informasi masuk ke dalam memori jangka pendek, di seleksi sedemikian rupa mana yang dianggap penting dan tidak, kemudian diteruskan ke memori jangka panjang. Sebelum masuk ke memori jangka panjang, informasi yang telah disaring pada memori jangka pendek, perlu dilakukan proses semantic atau imagery coding. Dalam proses ini arti dari informasi dianalisis lebih jauh lagi. Misalnya saat kita mendengar seseorang yang mengatakan, “Atun dihina oleh Nana sampai sakit hati”, maka kita tidak hanya mengerti arti masing-masing kata dalam kalimat tersebut, tetapi kita juga berusaha mengerti apa yang terjadi sebenarnya dari keseluruhan kalimat tersebut. Sebaliknya bila kita mendengar kata-kata lain yang unsurnya sama, seperti “Nana dihina Atun sampai sakit hati”, maka kita tahu bahwa yang terjadi sekarang berbeda dari yang pertama. Dalam kedua kalimat tersebut kalau kita mengingat arti dari kata-kata dalam keseluruhan kalimat itu, maka kita sedang melakukan semantic coding; tetapi kalau kita membayangkan reaksi dari Atun atau Nina dalam peristiwa itu, maka kita melakukan imagery coding. Jadi, memori jangka panjang akan melakukan penyaringan informasi berdasarkan arti dari informasi tersebut, makna, keadaan emosi, gambaran akibat dan sebagainya, oleh karena itu penyimpanan informasi dapat berlangsung secara permanen. Tujuan sebuah informasi dimasukkan ke dalam memori jangka panjang adalah untuk Anda ingat selamanya. Hebatnya, ingatan yang telah tersimpan dalam memori jangka panjang bisa anda munculkan kembali saat Anda menginginkannya. Kemampuan mengenang atau menarik ingatan kembali ini disebut recall memory. Ketika seseorang yang anda sayangi pergi dari sisi anda, mungkin anda akan mengingat kembali kenangan-kenangan yang tersimpan dalam memori jangka panjang Anda. Anda dapat mengingat dengan sangat detil bahkan tanpa Anda sadari bahwa Anda telah menyimpan informasi tersebut. Anda mungkin mengenang tempat di mana Anda menghabiskan waktu dengan orang tersebut dengan mengingat pemandangan, bau dan bahkan perasaan dengan akurasi yang mengejutkan. TEORI TINGKATAN PEMPROSESAN INFORMASI Teori tingkatan pemprosesan informasi diajukan oleh Craik dan Lockhart pada tahun 1972 (Matlin, 1989). Teori ini menekankan pada aspek keluwesan atau fleksibilitas manusia di dalam memproses informasi, teori ini juga disebut dengan LOP–Level Of Processing. Craik dan Lochart berpendapat bahwa memori tidak terdiri dari penyimpanan yang berbeda, melainkan suatu kontinum di mana kedalaman pengodean bervariasi. Pemprosesan dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu: 1. Analisis dangkal (shallow level) – misalnya, apakah suatu kata ditulis dalam hurufhuruf besar atau ditulis miring,dan apakah sama bunyi dengan kata lain. 2. Analisis mendalam (deeper level) – misalnya, apakah kata tersebut merupakan jenis tanaman). Pemprosesan mendalam menghasilkan jejak-jejak memori yang lebih kuat dan lebih mungkin untuk diingat. Sedangkan LOP–Level Of Processing dalam latihan membedakan antara latihan pemeliharaan dan latihan elaboratif. Latihan pemeliharaan terjadi ketika informasi objek diulang, sedangkan latihan elaboratif melibatkan analisis yang lebih mendalam. MEMORI KERJA Model memori kerja (WM–Working Memory) yang dikembangkan oleh Baddeley dan Hitch pada tahun 1974 merupakan upaya untuk meniru proses-proses yang bekerja dalam STM sehingga dapat menjadi LTM. Di mana didalamnya terdapat memori aktif sebagai lawan dari memori tidak aktif. Memori aktif (active memory) adalah tidak hanya menunjuk pada pemrosesan peristiwa-peristiwa yang kini terjadi tetapi juga aktivitas dan perhitungan yang didasarkan pada informasi yang berasal dari ingatan jangka panjang. Informasi yang disimpan didalam ingatan jangka panjang yang tidak di perlukan atau tidak diaktifkan bagi tugas pada waktu itu disebut ingatan tidak aktif atau (inactive memory). Memori kerja/ingatan kerja didefinisikan secara konseptual sebagai suatu tipe meja kerja atau (workbench) yang secara konstan mengubah, mengkombinasi, dan memperbarui informasi baru dan lama. Model ingatan kerja menyangga pandangan bahwa STM hanyalah sebagai suatu “kotak” dikepala semacam unit pemrosesan sederhana tempat informasi dikirim ke LTM, atau lenyap. KESIMPULAN Memory adalah lemari kaca tempat khayalan disimpan, peti harta logika dijaga, pintu depan tempat kesadaran masuk, dan sekaligus sebuah dewan penasihat bagi pikiran-pikiran kita (St. Basile). Manusia dapat mempertahankan dan menggambarkan pengalaman masa lalunya dan menggunakan hal tersebut sebagai sumber informasi saat ini. Memori juga merupakan sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Proses memori dapat dibagi menjadi tiga tahap utama, yaitu; pengodean (encoding), penyimpanan (storage), dan penarikan (retrieval). Kemudian muncullah teori memori penyimpanan ganda, yaitu; memori sensori, memori jangka pendek dan memori jangka panjang yang merupakan proses selanjutnya dari tiga tahap utama, serta terdapat juga teori tingkatan pemprosesan informasi yang terdiri dari dua kategori, yaitu; analisis dangkal (shallow level) dan anilisis dalam (deeper level). DAFTAR PUSTAKA Suharan. 2005. Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi. Solso, Robert L, Otto H Maclin, dan M. Kimberly Maclin. 2008. Psikologi Kognitif, Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga. Ling, Jonathan, dan Jonathan Catling. 2012. Seri Belajar Cepat Psikologi: Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga. Budi, Widjajaning. 2012. Hand Out Psikologi Kognitig. Surabaya: Universitas Hang Tuah