ITD Lakukan Riset Herbal Atasi Virus Hepatitis C UNAIR NEWS – ITD (Institute of Tropical Disease) bekerja sama dengan Kobe Universiy Jepang dibawah SATREPS Project (Science and Technology Research Patnership for Sustainable Development Program), melakukan riset tentang obat herbal anti virus Hepatitis C. Program aplikatif ini mendapat hibah dari JICA (Japan International Coorperation Agency) dan JST (Japan Science and Technology Agency). Menurut Dr. Ahmad Fuad Hafid, Ms., Apt selaku Division of Natural Medicine Research Development ITD, program ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman aktif di Indonesia sebagai anti virus hepatitis C. Walaupun masih dalam tahap laboratorium hasil ini sudah dipublisakan secara internasional. Bahan-bahan anti virus ini didapat dari beberapa tanaman yang ada di Taman Nasional Alas Purwo Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati aktivitas virus hepatitis C di dalam sel hepar dengan pemberian 20 ekstrak dari 10 jenis tanaman. “Ini memang belum sampai diuji pada manusia. Karena memang, untuk jadi sebuah produk, hasil penelitian memerlukan waktu yang panjang bahkan hingga puluhan tahun,” katanya. Adita Ayu Permatasari S.Si, salah satu anggota tim riset, mengatakan, untuk pengaplikasian terhadap manusia membutuhkan beberapa tahap dan harus dilakukan oleh ahlinya. Walaupun herbal, bukan berarti bisa digunakan secara sembarangan. Perlu melalui tahap uji klinis. Hepatitis C adalah salah satu penyakit yang dapat menyerang hati. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini dapat memicu infeksi dan inflamasi pada hati. Menurut WHO, jumlah penderita hepatitis C di dunia mencapai 130-150 juta jiwa dan menyebabkan kematian pada sekitar 350-500 ribu penderitanya. Virus hepatitis C berkembang dalam darah. Penularannya, melalui kontak dengan darah penderita (jarum suntik atau donor darah). Virus ini tidak akan menular melalui air susu ibu, makanan, minuman, atau bersentuhan. (*) Penulis: Lutfi Marzuki Editor: Rio F. Rachman