BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan media komunikasi yang penting bagi manajemen perusahaan dalam memberikan informasi kepada investor dan pihak lain yang membutuhkan. Perilaku dan kualitas keputusan investor dipengaruhi oleh kualitas informasi yang diungkapkan perusahaan lain dalam laporan keuangan. Informasi yang berkualitas tersebut berguna bagi investor untuk menurunkan asimetri informasi. Teori agensi juga mengimplikasikan terjadinya asimetri informasi antara manajer sebagai agen dengan pemilik yang dalam hal ini merupakan pemegang saham/investor, dimana manajemen memiliki informasi lebih banyak dan akurat daripada pemegang saham akan cenderung ingin menyampaikan kondisi perusahaan yang baik, walaupun terkadang realitanya kurang mendukung. Asimetri informasi muncul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan dimasa yang akan datang dibandingkan pemegang saham dan stakeholder lainnya. Apabila dihubungkan dengan peningkatan perusahaan, ketika terdapat asimetri informasi, manajer dapat memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada investor guna memaksimasi nilai saham perusahaan. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui ungkapan (disclosure) informasi akuntansi. Ungkapan informasi yang memadai diberikan oleh perusahaan karena mempunyai 1 2 kepentingan yaitu adanya harapan mengenai adanya dampak positif dari ungkapan informasi yang disampaikan (Gulo, 2000).Dalam penelitiannya Gulo (2000) mencoba meregresi indeks pengungkapan sukarela, beta saham, dan nilai ekuitas pasar perusahaan terhadap costof equity capital perusahaan. Hasil pengujian empiris menunjukkan bahwa variabel indeks ungkapan sukarela yang disampaikan oleh perusahaan dalam laporan tahunan secara statistik tidak berpengaruh terhadap cost of equity capital. Informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu ungkapan wajib (mandatory disclosure) dan ungkapan sukarela (voluntary disclosure). Ungkapan wajib merupakan informasi yang harus diungkapkan oleh perusahaan dalam laporan keuangan yang diatur oleh suatu peraturan pasar modal yang berlaku. Ungkapan sukarela merupakan informasi yang tidak diwajibkan oleh suatu peraturan pasar modal yang berlaku tetapi diungkapkan oleh perusahaan karena dipandang relevan dengan kebutuhan pemakai laporan keuangan.Manajemen perusahaan dalam mengungkapan informasi secara sukarela dipengaruhi oleh biaya dan manfaat yang diperolehnya. Aktivitas yang mereka lakukan utamanya dipengaruhi oleh informasi terima baik secara langsung (laporan publik) maupun tidak langsung (insider trading). Untuk itu, para pelaku pasar membutuhkan informasi yang berguna sebagai pengambilan keputusan investasi dan ekonomi. Informasi tersebut dapat berupa pengungkapan informasi akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan dalam laporan tahunan. 3 Penelitian yang menguji secara langsung antara pengungkapan informasi akuntansi dan cost of equity capital adalah Botosan (dalam Murni, 2003) yang berusaha menguji apakah tingkat pengungkapan sukarela dapat mengurangi cost of equity capital. Botosan (dalam Murni, 2003) menetapkan suatu penilaian terhadap pengungkapan yang dilakukan perusahaan dengan menggunakan indeks pengungkapan sukarela dan menemukan bahwa semakin besar tingkat pengungkapan sukarela yang dilakukan oleh perusahaan,semakin rendah cost of equity capital-nya. Elliot dan Jacobson (Dalam Febrian, 2007) menemukan bahwa manfaat pengungkapan informasi privat akan dapat menurunkan cost of equity capital. Manfaat tersebut diperoleh karena pengungkapan informasi perusahaan akan membantu investor dan kreditur memahami risiko investasi dan juga sebagai informasi dalam pengambilan keputusan investasi. Diamond dan Verrecchia (dalam Komalasari 2000) menunjukan bahwa dengan mengungkapkan informasi privat maka tuntutan investor terhadap kompensasi menurun karena biaya transaksi turun sehingga komponen adverse selection dan bid-ask spread berkurang, dan pada akhirnya cost of equity capital juga turun. Ungkapan informasi akuntansi benar-benar dapat mempengaruhi asimetri informasi yang ditangkap oleh bid-ask spread. Seorang investor didalam menanamkan financial asset di dalam suatu perusahaan, ia berharap mendapatkan suatu tingkat kemakmuran dari hasil berinvestasinya tersebut. Return yang akan diperoleh dapat ditunjukkan 4 oleh perubahan harga saham perusahaan yang bervariasi yang ada di pasar. Oleh karena itu, seorang investor sebelum menanamkan investasi di pasar modal akan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin yang nantinya berguna untuk pengambilan keputusannya. Dengan mengetahui beta saham, investor bisa mengukur tingkat sensitifitas saham terhadap resiko pasar yang ada. Beta merupakan indikator yang mencerminkan tingkat resiko yang terkandung dalam saham terhadap tingkat resiko pasar. Ukuran perusahaan berhubungan langsung dengan adanya biaya politik (political cost). Pada penelitian sebelumnya, Gulo (dalam Bayu, 2007) menggunakan nilai ekuitas pasar perusahaan. Penelitian ini menggunakan aset total sebagai proksi ukuran perusahaan karena ukuran perusahaan lebih mencerminkan nilai kekayaan perusahaan, Fitriany (dalam Bayu, 2007).Marwata (dalam Murni (2003) mengemukakan bahwa perusahaan yang berukembang lebih besar cenderung memiliki public demand akan informasi lebih tinggi dibandingkan denganperusahaan yang berukuran lebih kecil. Berbagai penelitian terdahulu mengenai hubungan antara tingkat ungkapan dengan cost of equity capital menunjukan hasil yang belum konsisten. Ketidakkonsistenan pada hasil penelitian tersebut semakin menambah perdebatan diantara para praktisi mengenai manfaat dari semakin luasnya ungkapan, sehingga penelitian untuk mengetahui hubungan antara tingkat ungkapan dan asimetri terhadap cost of equity capital merupakan hal yang penting untuk dilakukan. 5 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Apakah luas ungkapan sukarela berpengaruh terhadap cost of equity capital perusahaan? 2. Apakah asimetri informasi berpengaruh terhadap cost of equity capital perusahaan? 3. Apakah beta perusahaan berpengaruh terhadapcost of equity capital perusahaan? 4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadapcost of equity capital perusahaan? 1.3Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai : 1. Pengaruh luas ungkapan sukarela terhadap cost of equity capital perusahaan. 2. Pengaruh asimetri informasi terhadap cost of equity capital perusahaan. 3. Pengaruh beta terhadap cost of equity capital perusahaan. 4. Pengaruh ukuran (size) perusahaan terhadap cost of equity capital perusahaan. 6 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari dilakukannya penelitian ini adalah : a. Kontribusi Praktis 1. Bagi perusahaan, memberikan pengetahuan mengenai penurunan cost of equity capital yang timbul dari menurunnya asimetri informasi. 2. Bagi manajemen, membantu mengungkapkan informasi yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. 3. Bagi investor, membantu dalam menilai suatu perusahaan sehingga dapat membantu membuat suatu keputusan ekonomi yang benar. a. Kontribusi Teoretis Bagi IAI, membantu membuat suatu pedoman ungkapan informasi akuntansi yang lebih akomodatif yang sesuai dengan kondisi di Indonesia. b. Kontribusi Kebijakan Bagi Bapepam, membantu menerbitkan aturan-aturan mengenai pengungkapan informasi serta lebih memperketat praktik penyampaian informasi oleh manajemen kepada masyarakat sehingga diharapkan asimetri informasi antara manajemen dan pemegang saham dapat lebih kecil. 7 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah pembahasan untuk menguji pengaruh luas ungkapan sukarela, asimetri informasi, beta, dan ukuran perusahaan (size) terhadap cost of equity capital perusahaan.