ROMANSA PESISIR

advertisement
Travel
M
enyambangi sejenak tetangga terdekat Pulau Dewata,
Interior Kampong Lombok Bungalows.
CASA Indonesia larut dalam kisah kejayaan Nusantara
Paduan budaya di kamar
Dadap Merah.
yang terekam dalam ragam artefak di Pulau Lombok.
Ya, pulau yang berbatasan dengan Pulau Bali dan
Sumbawa ini juga menyimpan sejuta pesona. Bahkan, pesona
Pulau Lombok tercatat dalam kitab Negarakertagama yang
ditulis oleh Mpu Prapanca berabad silam. Kitab yang diwariskan
Kerajaan Majapahit itu menyebut “Lombok Sasak Mirah Adi” yang
Suasana restoran Gedong Gandrung.
bermakna “Orang-orang Lombok (suku Sasak) memiliki hati yang
lurus untuk mencapai kejayaan”. Itulah asal-usul nama Lombok
yang sampai kini dikenal sebagai Pulau Lombok hingga kancah
internasional.
Pelesir CASA Indonesia kali ini ke Pulau Lombok tertuju pada
satu mutiara di pesisir Pantai Sire, yaitu Hotel Tugu. Bertandang
ke hotel ini seakan kembali pada rengkuhan nenek moyang. Hotel
Pesona bangunan budaya di area
Bale Kokok Pletok.
Tugu di Lombok tidak hanya sebuah tempat untuk melepas lelah
dan mengusir kepenatan, melainkan mencari jati diri sebagai
bangsa dengan sejuta identitas Nusantara. Memasuki area hotel,
pikiran layaknya bernapak tilas pada masa Kerajaan Majapahit
ROMANSA
PESISIR
dengan adaptasi bentuk-bentuk bangunan candi Hindu serta
berbagai macam benda bersejarah yang tersimpan di dalamnya.
Tugu yang berarti monumen memang menjawab sebuah
kebutuhan wisata yang monumental, atau bisa saja disebut
lengkap dari segala sisi, termasuk edukasi. Berdiri di atas lahan
seluas 3,5 hektar, lokasi Hotel Tugu sendiri hanya berjarak
sekitar 20 menit penyeberangan dari Kepulauan Gili. Menyusuri
Buih ombak menyapa kaki beralas pasir
putih selembut permadani. Arak-arakan
awan putih seirama berlatar langit biru,
memayungi sebuah hotel yang menyimpan
kisah Ibu Pertiwi.
Hotel Tugu, para tamu akan disuguhi beberapa tipe akomodasi
yang sarat akan nilai budaya yaitu vila Sang Hyang Nirvana atau
Jagatnata, Puri Dadap Merah, Sang Hyang Djiwo, Bhagavat Gita
Oceanfront Suites, Aloon-Aloon Garden Villas, Swarga Villas,
Kampong Lombok Bungalows, Ampenan Bungalows, serta 2
Bedroom Villa.
Nama-nama akomodasi yang diimplementasikan dari bahasa
Hindi atau Sansekerta tersebut merupakan wujud nyata inspirasi
Teks oleh Prastia Putra
kompleks Kerajaan Majapahit. Mengagumi kebesaran Tuhan,
membuai diri dalam elok rupa lukisan alam adalah sajian saat
melabuh diri di vila Sang Hyang Nirvana. Memiliki luasan hingga
600m2, vila Sang Hyang Nirvana siap membuai nurani yang ingin
Hamparan pasir putih di Forest Bar.
bercengkerama bersama iklim tropis hangat khas Pulau Lombok.
Sang Hyang sendiri dimaknai sebagai Tuhan atau Sang Pencipta,
sementara Nirvana berarti surga. Dengan private pool berukuran
digunakan sebagai pemandian raja-raja Mataram Islam dahulu kala.
makan ditempatkan di area tengah hotel dengan ikon tugu Dewa
luas menghadap langsung ke pantai, membuat vila Sang Hyang
Pada bagian dalam vila, interiornya penuh dengan artefak-artefak
Wisnu yang menjulang hingga 10 meter dikelilingi patung dewa-dewi
Nirvana menjadi salah satu primadona pelesir Hotel Tugu di
budaya seperti ranjang kelambu, sofa jati ukir, dan beberapa ornamen
Hindu lainnya. Sajian Grand Rijsttafel merupakan salah satu ciri khas
Lombok.
bernafaskan Cina peranakan.
kuliner dari Hotel Tugu. Kekayaan rempah dan berbagai kreasi kuliner
Bicara mengenai kuliner, Hotel Tugu di Lombok memiliki beberapa
tercipta dengan anggun di vila Sang Hyang Djiwo. Dengan luasan
kreasi masakan dengan penyajian yang avant garde. Salah satunya
yang juga mencapai 600m2, Sang Hyang Djiwo menawarkan
imajinasi puri atau tempat tinggal anggota kerajaan di zaman
Majapahit. Di bagian selasarnya, terdapat tugu-tugu candi yang
mengapit antara bangunan utama dengan private pool sepanjang
Iringan-iringan persiapan santap bersama dengan
gaya Royal Tugudom Dining.
casa 172
tujuh meter. Bentuk pembagian ruang ini sekilas mengingatkan
pada struktur pemandian Tamansari di Yogyakarta yang juga
Foto: Dok. Tugu Hotel
Imajinasi akan sebuah peristirahatan eksklusif bergaya etnik
Indonesia dirayakan dalam jamuan makan bersama sebagai bagian dari
warisan budaya Belanda di era kolonial berabad silam.
adalah Royal Tugudom Dining, dimana momen santap bersama dikemas
Membuat diri lunglai, pasrah dalam buai desir angin pesisir di Bale
dalam prosesi layaknya acara makan kerajaan di era Majapahit.
Kokok Pletok menjadi bagian tak terlupakan saat CASA Indonesia
Beberapa pelayan akan datang mengusung sebuah tandu dalam kostum
menghabiskan waktu menanti senja tiba. Alunan manis Mrs. Cold
tradisional, menyajikan satu demi satu sajian masakan selayaknya
dari Kings of Convenience semakin membenam sukma pada pendar
melayani seorang raja. Para tamu juga dapat merasakan sensasi santap
buih ombak di kejauhan, memaksa otak kiri untuk melupakan segala
bersama di alam terbuka dalam konsep Quixotic Dreams Dinner. Area
kesibukan kota metropolitan... Thank you, God. ■
casa 173
Download