BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Republik Demokratik

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) merupakan negara yang baru
mulai tumbuh, Negara belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan bahan pangan
untuk rakyatnya. Sampai saat ini negara masih mengandalkan import dari luar
negeri khususnya untuk kebutuhan protein asal hewan seperti susu, daging dan
produk olahan asal hewan lainnya. Beberapa negara importir diantaranya adalah
dari Brazil dan Amerika dengan jumlah rata-rata lebih 180.000 kg /bulan
(Laporan Stasiun Karantina Timor Leste, 2009).
Masalah keamanan pangan (food safety) merupakan perioritas bagi WHO,
FAO, OIE, dan Codex Alimentarius untuk berperan dalam kesehatan masyarakat
dunia. Negara wajib menyediakan bahan pangan yang aman bagi masyarakat
(FAO/WHO, 2010 ). Hal ini juga harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah
Timor Leste khususnya tentang program ketahanan pangan (food securitiy) dan
keamanan pangan (food safety).
Residu antibiotika pada bahan asal hewan, seperti daging sapi, babi dan ayam
sampai saat ini masih merupakan masalah di beberapa negara seperti Vietnam
dilaporkan adanya residu sebesar 150-450 μg/kg pada 17,5 % dari jumlah
sampel yang diperiksa (Yamaguchi et al, 2015). Buket, et al (2013) melaporkan
bahwa di Turki ditemukan (45.7%) dari daging ayam lokal yang diperiksa positif
mengandung residu quinolon. Di Vietnam juga ditemukan adanya residu
tetrasiklin 8 % di dalam danging ayam (Nhiem at al, 2006) dan di India
dilaporkan juga ditemukan residu antibiotika tertrasiklin 18 % di dalam muskulus
daging ayam (Ramakant, et al, 2014). Brasil merupakan salah satu negara dengan
produksi ternak unggasnya yang baik, namun masih menghadapi kendala terutama
penyakit. Permasalahan peternakan unggas di Brasil adalah masih adanya kasus
endemik salmonellosis dan kolibaccilosis (Patricia, 2013). Selain itu bahkan
Amerika juga menghadapi masalah tentang residu antibiotika pada produk
tertentu.
1
Beberapa penelitian tentang kasus ini telah dilaporkan (Cabelo, 2006;
Ezenduka et al, 2014; Ramakant, et al. 2014). Dampak dari residu antibiotika
akan menjadi sangat serius terhadap kesehatan konsumen, karena manusia yang
mengkonsumsi
bahan makanan yang mengandung residu antibiotika dalam
jangka panjang akan mengalami resistensi antibiotika dengan timbulnya reaksi
hipersensitif mulai dari yang ringan sampai parah (Phillips et al. 2004; Crawford,
1994).
Sampai saat ini Timor Leste belum mempunyai peraturan tentang residu
antibiotika pada bahan makanan asal hewan. Sebagai tindakan perlindungan pada
masyarakat maka perlu dilakukan penelitian tentang residu antibiotika pada bahan
asal hewan khususnya daging ayam yang diimpor dari luar negeri (EU.,2006).
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah yang
ada, adalah seberapa besar residu antibiotika fluoroquinolon dan tetrasiklin dalam
daging ayam yang diimpor dari Brazil dan Amerika yang masuk melalui Stasiun
Karantina di Dili Timor Leste
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat residu antibiotika
pada daging ayam impor yang masuk melalui Stasiun Karantina di Dili Timor
Leste
1.4 Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini nantinya merupakan data base yang sangat penting
sebagai dasar kebijakan bagi pemerintah RDTL terkait dengan keamanan
pangan khususnya importasi daging ayam dari luar negeri.
2. Metode pengujian yang dipakai nantinya dapat digunakan sebagai model
skrining pengujian residu antibiotika pada produk asal hewan yang masuk
ke wilayah RDTL.
3
Download