Kota Hijau Solusi Pembangunan Berkelanjutan Untuk mengatasi persoalan-persoalan lingkungan yang muncul akibat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, kita perlu mengupayakan penerapan konsep pembangunan perkotaan berkelanjutan yang bertumpu pada tiga aspek utama yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto menegaskan hal tersebut pada Opening Plenary World Cities Summit 2012, yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan dan Sumber Daya Air dan Urban Redevelopment Authority, Singapura pada 1-4 Juli 2012. Selain Djoko Kirmanto, beberapa tokoh lainnya yang berbicara pada acara pembuka tersebut di antaranya Dr. Vivian Balakrishnan, Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air, Singapura; Kamal Nath, Menteri Pengembangan Perkotaan India; Ama Pepple, Menteri Pertanahan, Perumahan dan Pengembangan Perkotaan Nigeria; serta Pamela Cox, Regional Vice President Bank Dunia. Turut mendampingi Menteri PU pada acara ini antara lain Direktur Jenderal Penataan Ruang, Imam S Ernawi, Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Penataan Ruang, Ruchyat Deni Djakapermana dan Sekretaris Ditjen Cipta Karya Dadan Krisnandar. page 1 / 3 Djoko Kirmanto menyatakan, salah satu tantangan yang terberat dalam penyediaan infrastruktur di Indonesia adalah mengalokasikan dana yang terbatas untuk berbagai program yang tersebar di 33 Provinsi, 398 Kabupaten dan 93 Kota di Indonesia, baik untuk pemeliharaan, peningkatan dan pembangunan baru. Selain itu, peningkatan urbanisasi yang pesat juga mengakibatkan adanya kota-kota baru yang menimbulkan fenomena urban sprawl yang boros lahan, serta meningkatkan kebutuhan transportasi ulang-alik antar kawasan. “Di sekitar Jabodetabek saja saat ini terdapat lebih dari 25 kota baru yang tersebar baik di sebelah barat, selatan, dan timur kota Jakarta,― ungkap Djoko Kirmanto. Menteri PU juga menekankan pentingnya infrastruktur dalam menjaga tingkat daya saing ekonomi, sekaligus menjamin konektivitas serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini menjadikan tugas Kementerian PU menjadi semakin berat, karena harus dapat menjamin aksesibilitas wilayah baik pada koridor-koridor ekonomi, maupun kawasan-kawasan terpencil seperti di perbatasan dan pulau-pulau terluar. page 2 / 3 Untuk menjawab tantangan dari aspek lingkungan dan perubahan iklim, salah satu program unggulan Kementerian PU adalah Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH). Pemerintah terus mendorong upaya pemerintah daerah untuk mencapai target Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebesar 30 persen dari luas wilayah di kawasan perkotaan. Melalui program ini, diharapkan pertumbuhan ekonomi (pro growth) dapat berjalan seiring dengan penyediaan lapangan pekerjaan (pro jobs), pengentasan kemiskinan (pro poor), sekaligus upaya pelestarian lingkungan (pro green). Dengan demikian program kota hijau diharapkan dapat menjadi solusi dalam pengembangan perkotaan yang berkelanjutan. (dn/nik) Pusat Komunikasi Publik 030712 page 3 / 3 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)