relasi kuasa dalam tradisi molodhan di sumenep, madura

advertisement
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 12 Nomor 2 Desember 2014
RELASI KUASA DALAM TRADISI MOLODHAN
DI SUMENEP, MADURA, JAWA TIMUR
Zaimatur Rofi’ah1
Abstrak
Tradisi di Madura yang sangat berhubungan dengan agama adalah tradisi
perayaan Molodhan (Maulid nabi). Perayaan ini telah ada sejak lama dan mengalami
perubahan yang signifikan tetapi tidak mengurangi makna dan fungsinya bagi
masyarakat Madura. Di Madura sendiri perayaan Molodhan biasanya dimeriahkan
dengan adanya pengajian dan jamuan-jamuan. Yang menarik, dalam acara Molodhan
ini semua kalangan berbaur menjadi satu membentuk sebuah interaksi masyarakat
yang tanpa batasan apapun. Molodhan seolah menjadi media untuk menyatukan
semua lapisan. Di bulan Rabiul Awal yang merupakan bulan diadakannya Molodhan,
masyarakat Madura yang bekerja keluar daerah juga melakukan tradisi mudik demi
bisa mengikuti tradisi ini.
Kata kunci: Molodhan, Relasi kuasa.
1
Penulis adalah dosen STAI Sunan Drajat Kranji Paciran Lamongan.
230
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 12 Nomor 2 Desember 2014
A. Pendahuluan
agama, yang diwujudkan dalam bentuk
Di mata orang luar, masyarakat
spiritualitas, etika dan simbol.
Madura pada umumnya cenderung di
Salah satu contoh tradisi di
stereotipkan sebagai masyarakat yang
Madura
penuh
suka
dengan agama, yang juga menjadi
menerabas norma sosial yang ada di
kajian dalam penelitian ini adalah
saat berada di negeri tertentu. Meski
tradisi perayaan
sifatnya dangkal dan menggeneralisir,
nabi).Perayaan ini telah ada sejak
pandangan orang luar tersebut pada
lama dan mengalami perubahan yang
taraf tertentu dapatlah ditolerir.Karena
signifikan
selama ini masyarakat Madura hanya
makna dan fungsinya bagi masyarakat
dilihat oleh orang luar dari sudut
Madura.Di Madura sendiri perayaan
pandang
Molodhan
kekerasan,
egois,
etnosentrisme
mereka
yang
sangat
tetapi
berhubungan
Molodhan (Maulid
tidak
biasanya
mengurangi
dimeriahkan
semata. Selain itu budaya Madura
dengan adanya pengajian dan jamuan-
yang unik juga menambah pandangan
jamuan.Yang menarik, dalam acara
beragam
Molodhan ini semua kalangan berbaur
dari
masyarakat
diluar
Madura.
menjadi
satu
religiusitas,
interaksi
masyarakat
masyarakat Madura dikenal memegang
batasan
apapun.Molodhan
kuat
menjadi
Dalam
ajaran
konteks
Islam
dalam
pola
media
membentuk
untuk
sebuah
yang
tanpa
seolah
menyatukan
kehidupannya kendati pun menyisakan
semua lapisan.Di bulan Rabiul Awal
“dilema,”
adanya
yang merupakan bulan diadakannya
deviasi atau kontradiksi antara ajaran
Molodhan, masyarakat Madura yang
Islam (formal dan substantif) dan pola
bekerja keluar daerah juga melakukan
perilaku sosiokultural dalam praksis
tradisi mudik demi bisa mengikuti
keberagamaan mereka itu. Hal ini
tradisi ini.
untuk
menyebut
sesuai dengan pernyataan Kuntowijoyo
dalam
Anwar
(1996:
291)
Perayaan Molodhan di Madura
yang
pada awalnya hanya perayaan biasa
mengatakan bahwa budaya Madura
dengan
adalah budaya yang dipengaruhi oleh
kelahiran nabi tetapi kemudian polanya
berubah
231
tujuan
sedikit
bergembira
demi
sedikit
atas
dan
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 12 Nomor 2 Desember 2014
diselingi beberapa kepentingan sesuai
individual
dengan
hubungan
experience.Ada
kekuasaan
di
tradisi
Molodhan.
pengkondisian dan syarat-syarat yang
harus ada dalam perayaan ini misalkan
B. Metode Penelitian
penyelenggara haruslah berasal dari
Penelitian
status
sosial
dan
merupakan
kultural
penelitian etnografis karena bergerak
tertentu.Tentu saja untuk mencapai
pada tataran sifat-sifat suatu individu,
syarat-syarat tersebut, penyelenggara
pandangan,
memerlukan field (s).Dalam hal ini
kelompok
Molodhan dapat dikategorikan sebagai
penyebaran suatu gejala atau frekuensi
field karena didalamnya terdapat para
adanya hubungan tertentu antar suatu
aktor dan orang-orang yang saling
gejala
berjuang
untuk
masyarakat.
publik
adalah analisa secara cermat dari satu
terhadap status sosial. Strategi-strategi
atau lebih variabel terikat dalam suatu
yang
kelompok
satu
status
ini
sama
memperebutkan
lain
pengakuan
dilakukan
oleh
beberapa
keadaan,
gejala
tertentu,
dan
atau
frekuensi
gejala
lain
Pokok
perhatiannya
penduduk
dalam
tertentu
atau
masyarakat Sumenep yang berperan
dalam sampel dari kelompok penduduk
sebagai penyelenggara Molodhan ini
tertentu itu.
untuk mencapai kepentingan semacam
itu
umumnya
kekuasaan
tidak
simbolik
Lokasi
penelitian
adalah
terlepas
dari
kabupaten Sumenep.Alasan dipilihnya
dan
juga
daerah ini adalah karena kondisi sosial
kekuasaan modal.
masyarakat
yang
masih
bercirikan
Adapun tujuan dari penelitian ini
santri mengingat terdapat pesantren
adalah (a) Untuk mengetahui aktor
besar yang menjadi tujuan masyarakat
yang terlibat dalam relasi kekuasaan
dari seluruh penjuru nusantara untuk
pada tradisi
Molodhan; (b) untuk
menuntut ilmu agama.Stratifikasi sosial
mengetahui pola-pola kekuasaan yang
di daerah ini juga masih sangat terasa
digunakan dalam tradisi Molodhan ; (c)
dalam
Untuk mengetahui adakah hubungan
masyarakatnya.Mengingat
kelas, laki-laki dan perempuan, serta
Molodhan
hubungan hierarkis yang terjadi dalam
dilaksanakan oleh kalangan tertentu,
232
kehidupan
di
Sumenep
sehari-hari
tradisi
ini
hanya
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 12 Nomor 2 Desember 2014
kiranya tepat jika daerah ini dijadikan
sebagai pedoman hidup, prinsip dasar
sebagai daerah penelitian.
interaksi
sosial,
standar
penilaian
Dengan pendekatan naturalistik
dalam hal tata karma, sebagai media
teknik
data
domestifikasi dan hegemoni, ataupun
wawancara, observasidan dokumentasi,
sebagai sarana pemelihara, pelestari,
penelitian
dan
dan
pengumpulan
ini
mengkaji
tiga
memperluas
aspek
permasalahan, yaitu nilai-nilai yang
kekuasaan.Intinya, tubuh merupakan
dianut dan diyakini masyarakat dalam
tempat
tradisi Molodhan, faktor-faktor yang
peristiwa
menjadi
konteslasi
penyebab
berkembangnya
tertanamnya
yang
sejarah
berkorelasi
kekuasaan
atau
dengan
yang
diikat
nilai-nilai tersebut dan peranan nilai-
melalui bahasa, gagasan, tradisi, dan
nilai
perangkat
tersebut
perkembangan
dalam
konteks
dan
perubahan
domestifikasi
lainnya
(Foucault dalam Scott Lash, 1990:74-
masyarakat.
74).
Meskipun
tradisi
C. Hasil dan Pembahasan
dilaksanakan
Gambaran Lokasi Penelitian
masyarakat muslim, namun perayaan
Penelitian ini dilaksanakan di
Molodhan
oleh
Molodhan
di
hampir
Sumenep
setiap
memiliki
Sumenep yang merupakan salah satu
perbedaan. Hanya para elite lokal yang
kabupaten yang terdapat di pulau
boleh mengadakan Molodhan yakni
Madura.Stratifikasi
mereka
sosial
yang
memiliki
modal
masyarakatnya serta loyalitas terhadap
kuasa.Ada beberapa elite lokal yang
pemimpin keagaamaan menjadi faktor
dikenal
menarik
kehidupan masyarakat Madura seperti
bagi
peneliti
mengadakan
penelitian
ini.Loyalitas
terhadap
untuk
di
daerah
pemilik
memiliki
pengaruh
pesantren,
para
haji,
dalam
dan
pemimpin
pengusaha.Mereka adalah para elite
keagamaan ini terkait erat dengan
lokal masyarakat Sumenep.Para elite
nilai-nilai
lokal
masyarakat
memiliki
budaya
di
dalam
Sumenepyang
bermacam
tubuh
tentunya
ini
memiliki
kuasa
untuk
mendominasi dengan instrument dan
tujuan.Yakni
cara
sebagai acuan penuntun tingkah laku,
masing-masing.Kondisi
menyebabkan
233
seseorang
yang
atau
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 12 Nomor 2 Desember 2014
sekelompok
orang
mampu
resistensi dari masyarakat yang lain.
mendominasi sejumlah massa dibagi
Resistensi seperti dilakukan oleh pak
beberapa
Slamet yang meskipun bukan bagian
tipe
dominasi.Pertama,
dominasi tradisional; didapat berdasar
dari
pada tradisi yang ada dan berlaku
mengadakan Molodhan.Resistensi yang
dalam
yang
dilakukan bukan dalam bentuk represif
kepatuhan
dan keras.Meskipun tidak semua orang
masyarakat.Kepatuhan
didasarkan
bukan
pada
elite
lokal
namun
hukum formal tetapi pada konvensi
melakukan
yang terbentuk menurut tradisi yang
menandakan
berlaku.
pergulatan kuasa yang berlangsung
Tipe kedua adalah dominasi
sumber
kekuasaan
namun
bahwa
ini
terdapat
dalam tradisi perayaan Molodhan.
kharismatik. Aliran Weberian melihat
bahwa
resistensi
juga
Pola-pola
kekuasaan
yang
dapat
terjadi dalam tradisi Molodhan sangat
berasal dari kekuatan kharisma yang
beragam dan berubah-ubah tergantung
dimiliki seseorang atau sekelompok
bagaimana
para
aktor
orang (Rozaki, 2004: 86).Tipe ketiga
menggunakannya.
Satu
kepentingan
yaitu dominasi legal rasional; berasal
mendukung kepentingan yang lain.
dari kesepakatan anggota masyarakat
Kuasa dari satu aktor ternyata sangat
terhadap seperangkat peraturan yang
dipengaruhi oleh kuasa aktor yang lain.
diundangkan secara resmi.
Hubungan-hubungan kekuasaan dalam
Sedangkan
yang
tradisi ini bisa saling tarik ulur, saling
termasuk dalam golongan menengah
silang, tarik menarik dan seterusnya.
ke bawah yakni mereka yang tidak
Bila dikontekskan dengan pemikiran
masuk dalam kelompok elite lokal tidak
Bourdieu,
berhak mengadakan Molodhan karena
permasalahan
ketidakmampuan
kekuasaan terletak pada aspek habitus.
modal
masyarakat
mereka
kuasa.Hal
ini
memiliki
akan
tampak
utama
bahwa
hubungan
menimbulkan
potensi terjadinya kuasa antara aktor
Kekuasaan Laki-Laki dan Perempuan
yang
Dalam Tradisi Molodhan
terlibat
dalam
tradisi
Molodhan.Hal inilah yang kemudian
menimbulkan
pertentangan
Molodhan merupakan hajatan
dan
besar yang rutin dilaksanakan oleh
234
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 12 Nomor 2 Desember 2014
masyarakat
Sumenep.Dalam
hal
karenanya
hajatan posisi laki laki dan perempuan
tampak
dari
kelompok
pembagian
perempuan
laki.Dalam tradisi
tradisi
yang
berhak
atas
penentuan keputusan.
kelompok
dan
laki-laki
Mitos
tradisional
juga
laki
mendukung terjadinya kekuasaan laki-
apapun terutama
laki terhadap perempuan. Contohnya
berhubungan
dengan
dalam penyelenggaraan Molodhan di
tradisi keislaman, laki laki ada di
tempat
depan, sementara posisi perempuan
menentukan perempuan seperti apa
berada di samping
yang boleh terlibat dalam perayaan
yaitu di dalam
ji
Sopyan
rumah. Laki-laki sebagai undangan inti
Molodhan yang
sementara
perempuan
perempuan
sebagai
pelengkap yakni penyedia konsumsi.
Sedangkan
yang
berhak
diadakannya. Para
yang
bertugas
dalam
perayaan Molodhan ini tidak boleh
untuk
sembarangan,
artinya
perempuan
penyelenggaraan Molodhan di tempat
harus dalam keadaan suci (tidak dalam
Nyi Tus sangat tergantung pada izin
keadaan menstruasi). Jika perempuan
suaminya yakni kèAsy’ari.Bukan hanya
yang bertugas memasak diketahui tidak
izin melaksanakan Molodhan, namun
sedang dalam keadaan suci, maka
waktu pelaksanaan juga tergantung
dipercaya
pada
keputusan
KèAsy’ari.
Alasan
keburukan
yang
diberikan
Nyi
adalah
tersebut.
permasalahan
dengan
yang
norma
Tus
berhubungan
agama
akan
bagi
Bagi
mendatangkan
acara
sebagian
sebagai ‘the others’ perempuan juga
perbedaan kedudukan laki-laki dan
berperan
perempuan. Walaupun hal ini masih
mendatangkan keburukan.
bersifat
tekstual
namun
atau
pemahaman
kontekstual
Molodhan
terlanjur terbentuk bahwa kedudukan
Di
dan
perempuan
dalam
menciptakan
dan
Kekuasaan Hierarkis dalam Tradisi
sudah
laki-laki
masyarakat
besar
masyarakat Sumenep, selain dianggap
mengenai
menjadi perdebatan apakah
Molodhan
memang
kekuasaan
dalam
tradisi
hierarkis
Molodhan
terlihat
dari
berbeda. Laki-laki sebagai pemimpin
hubungan antara guru dan murid.Nyi
dan
Tus,
perempuan
sebagai
wakil,
235
Kè
Dulla
serta
Ji
Sopyan,
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 12 Nomor 2 Desember 2014
ketiganya mempunyai pengaruh yang
simbol yang terkait dengan sopan
luas pada masyarakat di sekitarnya.
santun.
Ketiganya
merupakan
gurubagi
Bagi masyarakat Madura, ketika
masyarakat
ditempat
mereka
berhadapan dengan yang lebih tua,
tinggal.Bagi
masyarakat
Madura
atau dituakan seperti kiai, nyai dan
gurumenduduki posisi hierarkis tertinggi
tokoh masyarakat, maka tempat duduk
dalam
dan
harus setara atau lebih rendah.Cara
pengabdian melebihi pemerintah.Relasi
duduknyapun tidak boleh ajerukkong,
antara guru dan murid, tidak hanya
namun duduk dengan sopan.
hal
penghormatan
ditujukan pada mereka yang secara
Urutan pertama dalam hierarki
langsung menuntut ilmu pada ketiga
sosial masyarakat Sumenep adalah
orang tersebut.Namun bagi masyarakat
kiai.Karena itu dia dianggap memiliki
Madura guru yang telah mengajari
otoritas
putra
putrinya
baginya.Karena
juga
itu
atas
kemampuannya
berarti
guru
mengajarkan
ilmu
mereka
perlu
masyarakat.Konsekuensi
kepada
logis
dari
menghormati dan mengabdikan dirinya
otoritasnya itu adalah mendapatkan
seperti halnya putra putri mereka.Hal
penghormatan
ini terlihat pada penempatan tempat
mencium tangan dari masyarakat yang
duduk bagi para undangan terpilih.
datang padanya termasuk pada seluruh
Undangan
anggota keluarganya. Jika ini tidak
terpilih
adalah
para
dilakukan
mereka
hubungan
mendatangkan hukuman yang sifatnya
kekerabatan.Hal ini memang terlihat
represif namun pelakunya dipercaya
sangat
peneliti
tidak akan mendapatkan ilmu yang
melihat kuatnya kekuasaan hierarkis
bermanfaat. Dalam kehidupan sehari-
dalam masalah ini.Stratifikasi bahwa
hari saja mencium tangan seorang kiai
mereka berasal dari golongan mana
adalah kewajiban apalagi ketika di
ditentukan oleh penempatan tempat
pertemukan
duduk
Molodhan
ada
sederhana
yang
panitia.Hal
ini
namun
telah
dipersiapkan
merupakan
bahasa
saja
kerelaan
pengasuh pesantren lain. Biasanya
masih
tentu
berupa
dengan
yang
dipercaya
mendatangkan barokah.
236
tidak
akan
perayaan
banyak
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 12 Nomor 2 Desember 2014
Kekuasaan Kelas Ekonomi Dalam
komunitas
Tradisi Molodhan
1994:138).Selain
Tradisi
diadakan
Molodhan
oleh
memiliki
umumnya
masyarakat
status
sosial
(Bourdieu,
rumah
mewah
dengan segala perabotannya, yang
yang
termasuk
tinggi.Status
modal
simbolik
kewibawaan,
pakaian,
adalah
gelar
sosial yang tinggi bisa karena tingkat
pendidikan, bahasa yang digunakan
ekonomi yang di atas masyarakat pada
dalam percakapan sehari-hari dan lain
umumnya
sebagainya.
(modal
ekonomi),
penghargaan atas dasar modal religi
(kiai,
pemilik
pesantren),
dan
Kekuasaan
penghargaan kultural (masyarakat yang
telah
bergelar
penyelenggaraan
Dalam
Tradisi
Molodhan
haji).Dalam
Molodhan,
Politis
Molodhan juga dipakai oleh
ketiga
beberapa
partai
politik
untuk
orang penyelenggara Molodhan yang
kepentingan tertentu.Partai politik yang
menjadi narasumber penelitian tersebut
berkepentingan menggunakan kuasa
diketahui sebagai orang yang secara
kiai
ekonomi lebih mapan dari masyarakat
melanggengkan kekuasaannya pada
pada umumnya.Ini terlihat dari bentuk
masyarakat selaku pemilih.Suatu pihak
rumah
akan
yang
masyarakat
lebih
mencolok
disekitarnya
dari
serta
untuk
dianggap
membantunya
berkuasa
atau
pemegang kuasa, apabila ia menguasai
perabotan rumah yang relatif modern
dan
dilengkapi
pribadi
kekuasaan dalam suatu lingkungan
sebagai alat transportasinya.Ini menjadi
masyarakat. Tanpa itu, mereka tidak
salah
atau
dengan
satu
mobil
modal
kekuasaan
memiliki
belum
sumber-sumber
dianggap
sebagai
mereka.Bourdieu menyebutnya dengan
pemegang kuasa. Sumber kekuasaan
modal simbolik.Modal simbolik tidak
itu bisa melalui ekonomi, politik, dan
lepas dari kekuasaan simbolik yaitu
kultural (Soekanto, op.cit., 2003: 268;
kekuasaan
bandingkan Haryanto, op.cit, 2005:
untuk
mentasbihkan
seseorang, karena kekuasaan fisik dan
ekonomi
yang
22).
dimiliki.Kekuasaan
Molodhan menjadi arena untuk
simbolik juga terbentuk dalam suatu
menentukan dan mempertegas status
237
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 12 Nomor 2 Desember 2014
orang
yang
terlibat
dalamnya.Misalkan
saja
klèbun(kepala
klèbun dalam masyarakat Sumenep
di
seorang
merupakan
media
untuk
semakin
desa).Klèbun
mengukuhkan status sosial pada level
menjadikan Molodhan sebagai arena
yang lebih dihormati di masyarakat,
perjuangannya
karena tidak sembarang orang dapat
meraih
kuasa.Menariknya klèbun tidak perlu
mengadakan
Molodhan
menduduki posisi ini.
sendiri.Dia
cukup hadir dalam Molodhan yang
diselenggarakan
warganya
dipandang
sebagai
klèbun
kehormatan.Bagi
C. Kesimpulan
dan
Maulid Nabi merupakan ritual
tamu
memperingati
kelahiran
nabi
sendiri,
Muhammad saw. Masyakat dibelahan
moment Molodhan seperti ini adalah
dunia merayakannya dengan tradisi
ruang
warga
masing-masing.Perayaan Maulid nabi
setempat.Kehadirannya dalam ritual ini
bisa dikatakan sebagai ritual tahunan
menjadikannya
sebagai
yang telah dilaksanakan turun temurun,
pemimpin yang dekat dan perduli pada
generasi ke generasi di hampir seluruh
masyarakatnya. Sedangkan bagi warga
negeri
akansangat
merasa
Maulid Nabi lebih dikenal dengan
mendapat kehormatan dan perhatian
sebutan Molodhan. Masyarakat Madura
jika klèbun menyempatkan diri untuk
menyambutnya dengan penuh antusias
hadir
mereka
sama halnya dengan perayaan Idul Fitri
selenggarakan.Ini akan menjadi nilai
serta Idul Adha. Molodhan merupakan
lebih pada acara yang diadakan oleh
realitas kultural yang menghubungkan
masyarakatnya.
banyak
komunikasi
Pada
dikenal
bangga
dalam
dengan
acara
dan
yang
masyarakat
ditingkat
kaum
muslimin.Di
orang
berikut
Madura
berbagai
kepentingannya. Hal inilah yang ingin
pedesaan, posisi klèbun dalam struktur
peneliti
birokrasi mempunyai peran penting di
menjadi media bagi berbagai kalangan
masyarakat, karena pejabat inilah yang
untuk meraih kuasanya atas yang lain
bersentuhan
maupun sekedar mempertegas wilayah
langsung
dengan
penduduk desa maupun kota. Karena
kaji
kekuasaannya.
itulah penting bahwa jabatan sebagai
238
bahwasanya
ritual
ini
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 12 Nomor 2 Desember 2014
Hal yang penting dibahas dalam
Bentuk-bentuk
tradisi Molodhan ini adalah produksi
dalam
makna Molodhan itu sendiri.Bagaimana
kekuasaan laki-laki dan perempuan,
signifikansinya dalam perebutan makna
kekuasaan hierarkis, kekuasaan kelas
sehingga
terbuka
tradisi
kekuasaan
Molodhan
peluang
berebut
ekonomi,
kita
ketahui,
politis.Kekuasaan
kuasa.Sebagaimana
serta
adalah
kekuasaan
laki-laki
dan
dalam kebudayaan suatu masyarakat -
perempuan dilakukan oleh ke dulla
termasuk
terhadap
diantaranya
Molodhan
-
para
pekerjanya
dipastikan adanya perebutan makna
pembagian
antarsesama
bermaksud memetakan perbedaan laki-
aktor
sebagai
pelaku
budaya.
tugas
yang
yakni
memang
laki dan perempuan.Perempuan lebih
Dalam
konteks
Molodhan,
banyak diposisikan sebagai pihak yang
kekuasaan tidak hanya dilancarkan
pekerjaannya
oleh
urusan
Negara
tetapi
kekuasaan
itu
tidak
dapur
jauh-jauh
yakni
dari
menyediakan
menyebar dan dimiliki oleh setiap
konsumsi.Sedangkan
individu karena memang kekuasaan
menurutnya lebih pantas mengurusi
merupakan sesuatu yang melingkupi
tenda serta menyiapkan undangan, hal
seluruh
kehidupan.Dengan
yang berhubungan dengan tenaga dan
otak.Menurutnya laki-laki lebih kuat
aspek
demikian
setiap
individu
memiliki
potensi
untuk
berkuasa
mengekspresikan
atau
dan
hasrat
pintar
laki-laki
daripada
sehingga
perempuan
pekerjaannya
kuasanya.Permasalahan utama relasi
disesuaikan
kekuasaan
kemampuannya.Unsur-unsur
terletak
pada
aspek
harus
dengan
habitus.Dinamika habitus ada karena
kekuasaan yang ada dalam Molodhan
hadirnya
mengacu
hubungan-hubungan
kekuasaan
yang
berkontradiksi
munculnya
yang
tarik
yang
ulur
dan
memungkinkan
aktif,
perbedaan
perilaku
antara laki-laki dan perempuan yang
termanifestasi
pemahaman-pemahaman
bersifat
pada
melalui
sikap
dan
perilaku para aktor.Dalam pertaliannya
bermutasi,
dengan
gender,
kekuasaan
yang
bertransformasi, dan berubah bentuk
dipergunakan dalam analisis ini adalah
terhadap suatu objek.
kekuasaan
239
yang
dkhususkan
pada
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 12 Nomor 2 Desember 2014
relasi laki-laki dan perempuan atas
ibarat piring emas yang bila pecah
dasar ideologi gender, yaitu ideologi
masih
yang
jenis
perempuan ibarat piring kaca yang
kelamin itu kedalam pola maskulinitas-
apabila pecah menjadi tidak berharga
feminitas.
lagi. Oposisi jenis kelamin yang seperti
menghubungkan
Kekuasaan
kedua
berharga
sedangkan
bersifat
ini melahirkan prasangka gender yang
membedakan peran dan fungsi juga
berdampak pada pola hubungan laki-
terlihat
yang
laki dan perempuan. Laki-laki menjadi
momentum
superordinant sedangkan perempuan
dari
disampaikan
isi
yang
tetap
ceramah
dalam
Molodhan ini.Ceramah ini merupakan
menjadi
bentuk
bagaimana
perempuan tidak hanya memunculkan
perempuan memandang dirinya sendiri
perilaku inferior dalam hubungannya
sebagai pihak oposisi biner dari laki-
dengan
laki.Bentuk kekuasaan laki-laki dalam
perempuan
ceramah ini adalah perempuan yang
inferior dan mendorong diri sendiri
baik adalah perempuan yang harus
kepada
selalu
hubungannya
persetujuan
terlihat
cantik
dan
menarik.Tujuannya
adalah
untuk
menyenangkan
suaminya
hati
subordinat.Pada
pihak
juga
posisi
akhirnya
laki-laki.Namun
membentuk
citra
subordinat
dengan
dalam
sesama
perempuan.
dan
Kekuasaan
hierarkis
dalam
suami memiliki pilihan untuk pergi jika
Molodhan ini ditunjukkan oleh nyi Tus
perempuan tidak bisa memenuhi syarat
beserta keluarganya terhadap para
tersebut.Perempuan sendiri kemudian
undangan yang datang pada acara
tidak
Molodhan
mempunyai
setuju.Bagi
pilihan
perempuan
selain
Madura
yang
diadakannya.Kekuasaan
pada
laki adalah pemimpin yang tugasnya
murid.Dengan posisinya sebagai guru,
mengatur hidup perempuan karena
nyi Tus memiliki kuasa untuk menyuruh
telah memiliki tanggung jawab untuk
para santrinya untuk ikut terlibat dalam
memenuhi
ekonomi
mempersiapkan Molodhan. Walaupun
perempuan.Bahkan ada adagium di
tanpa disuruh santri-santrinya akan
masyarakat Madura bahwa laki-laki
dengan
240
sukarela
antara
terlihat
termasuk perempuan Sumenep, laki-
kebutuhan
hubungan
ini
guru
membantu.
dan
Bagi
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 12 Nomor 2 Desember 2014
santri-santri Nyi Tus, membantu guru
sebagai penentu atas kemudi orang
merupakan jalam baginya untuk meraih
lain yang terdapat disekelilingnya. Atas
barokah berupa ilmu yang bermanfaat.
prinsip kekuasaan inilah Aristoteles
Selain
yang
menegaskan bahwa dalam diri manusia
satri
terdapat
itu
para
kebanyakan
undangan
merupakan
wali
sebuah
kemampuan
atau
pesantren tersebut juga beranggapan
kecenderungan terhadap sesuatu untuk
demikian.guru yang mengajar anaknya
tetap
juga merupakan gurunya yang tentunya
Keberadaan ini berjalan dalam diri
juga harus dihormati. Penghormatan ini
individu guna mempertahankan bentuk
tampak dari antrian undangan untuk
substansialnya meskipun ada upaya-
bersalaman kepada
upaya dari pihak lain yang ingin
Nyi Tus.bukan
hanya terhadap Nyi Tus melainkan juga
terhadap
keluarganya.
bersalaman
yang
membungkuk
dan
dirinya
sendiri.
mengubahnya.
Cara
dengan
menjadi
Kekuasaan
ekonomis
terlihat
sedikit
pada penyelenggaraan Molodhan yang
menunduk
banyak diadakan oleh masyarakat yang
merupakan cara mengekspresikan rasa
memiliki
hormat mereka. Tempat duduk dalam
modal ekonominya elite ini merasa
acara
memiliki
Molodhan
menggambarkan
ini
bahwa
hierarkis
antara
guru
memang
sangat
terasa.
juga
kekuasaan
dan
modal
tanggungjawab
mengadakan
murid
yang
Undangan
ekonomi.
lain
Molodhan
tidak.
untuk
sedangkan
Ada
menyelenggarakannya
yang
secara
yang berasal dari kerabat Nyi Tus
sederhana
menempati
depan
besaran. Molodhan hanya diadakan
besar-besar
oleh kalangan elite ekonomi, elite
yang
kultural serta tidak ketinggalan elite
dengan
tempat
kursi
paling
yang
sedangkan
undangan
menempati
tempat
lain
dibelakangnya.
struktural
maupun
Dengan
karena
secara
mereka
besar-
memiliki
Kekuasaan merupakan pangkal utama
empat modal kuasa untuk mengadakan
individu
laju
Molodhan, seperti yang dikatakan oleh
sebuah katifitas dalam keluarga bahkan
Bourdieu yakni modal ekonomi, modal
masyarakat.kuatnya
budaya, modal sosial, dan modal
dalam
menggerakkan
kekuatan
yang
dimiliki oleh individu menjadikannya
simbolik.
241
Kalangan
elite
yang
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 12 Nomor 2 Desember 2014
mengadakan Molodhan adalah mereka
pemimpin dalam sebuah acara yang
yang memiliki pesantren, para haji,
diselenggarakannya
serta para calon bupati. Para elite ini
kehormatan besar. Pemimpin tersebut
menggunakan Molodhan sebagai arena
akan
untuk
dianggap dekat dan memperhatikan
mempertegas
kelas
sosial
mereka bahwa mereka memang pantas
semakin
merupakan
dihormati
karena
masyarakatnya.
mengadakan Molodhan karena modal-
Kekuasaan yang dilakukan oleh
modal tersebut, sedangkan yang lain
beberapa kalangan tertentu melalui
‘tidak pantas’.
momentum Molodhan ini mendapatkan
Sedangkan
elite,
resistensi
dari
Molodhan dianggap sebagai kendaraan
dianggap
tidak
untuk
di
melaksanakan Molodhan.Resistensi ini
masyarakatnya.Terlihat dari perayaan
contohnya dilakukan oleh Pak Slamet
Molodhan yang diadakan ké Rusli,
yang sebenarnya tidak memiliki modal
yang
dengan
kuasa untuk mengadakan Molodhan.
pemilihan
Meskipun diadakan secara sederhana
Kapedi
namun itu membentuk pemikiran yang
mengundang
tidak umum did lam masyarakat bahwa
meraih
bagi
posisi
bertepatan
menjelang
para
tertinggi
juga
diadakannya
klebun
di
daerah
Sumenep.Dengan
masyarakat
memiliki
kewajiban
penceramah dia meminta dukungan
Molodhan
suara kepada masyarakat yang datang
muslim yang setiap orang berhak
dalam acara Molodhannya. Berbeda
mengadakannya.
dengan klebun Pragaan, ké Syafi’i,
yang
tidak
perlu
memang
yang
Masyarakat
millik
kelas
semua
menengah
mengadakan
kebawah yang merupakan bagian dari
Molodhan untuk meraih kuasa karena
masyarakat yang tidak mengadakan
dengan
Molodhan
hanya
datang
menghadiri
justru
menggunakan
Molodhan yang diadakan warganya,
posisinya tersebut untuk menekan para
dengan
elite
kuasa
dimilikinya,
struktural
semakin
yang
untuk
mengadakan
memperkuat
Molodhan.Merekalah alasan para elite
posisinya sebagai orang yang dihormati
tersebut untuk mengadakan Molodhan.
oleh
Pandangan
masyarakat.
masyarakat
Karena
Madura
bagi
ajji apah, kyaeh apah,
reng soghi cerre’ akan selalu melekat
kehadiran
242
Jurnal Studi Islam Madinah, Volume 12 Nomor 2 Desember 2014
______________. 1996. Distinction:
pada mereka yang tidak mengadakan
bisa
A Social Critique the Judgement
melaksanakannya. Inilah yang menurut
of Taste. London, Routledge
Bourdieu bahwa ”tindakan” (practice)
dan Kagen paul
Molodhan
sementara
mereka
Kekuasaan
atau apa yang secara aktual dilakukan
Haryatmoko.2002.
seseorang, merupakan bentukan dari
“Melahirkan
(dan
terhadap)
dalam Basis, nomor 01-02,
aturan-aturan dan konvensi-konvensi
tahun ke-51, Januari-Februari.
budaya.
Yogyakarta: Kanisius
sekaligus
respons
Rozaki,
Abdur.
Anti
Kekuasaan”
2004.
Menabur
D. Daftar Pustaka
Kharisma Menuai Kuasa; Kiprah
Anwar, Kh. 1996. Dinamika Kultural
Kiai dan Blater sebagai Rezim
Masyarakat Madura, dalam :
Kembar di Madura.Yogyakarta:
Ruh
Pustaka Marwa.
Islam
Bangsa.
dalam
Jakarta:
Budaya
Storey, John. 2006. Cultural Studies
Yayasan
dan
Festifal Istiqlal.
Bourdieu, Pierre. 1977. Outline of a
Kajian
Budaya
Yogyakarta: Jalasutra.
Theory of Practice. Cambridge:
Cambridge University Press
243
Pop.
Download