ILMU MANAJEMEN PELAYANAN ANALISIS ANTRIAN (Studi Kasus Pada Salah Satu Pelayanan Perawatan Taksi di Jakarta) YantiMurni ABSTRACT Basically, queeingproblem in the work system is emerged because of the fact the available speed of service capacity cannot fill costumer 's velocity to be served. Applying of queeing theory will consider current direct cost and direct expense. A case study has been taken in the cab's company in Jakarta to look into the optimum amount of time to handle repairing work of cabs. Keywords : Optimal Services with Cost Minimum PENDAHULUAN Dalam banyak hal, proses produksi produk dan proses produksi jasa sama sekali tidak berbeda, walaupun desain (rancangan) jasa adalah kegiatan yang lebih kabur dibandingkan desain produk. Apabila produk dirancang, kemudian proses produksi dimulai maka "apa yang kita lihat, itulah yang kita dapat", tetapi jasa biasanya merupakan hal yang kurang dapat didefmisikan dengan pasti. Organisasi jasa harus menentukan berapa luas dan besarnya pelayanan yang akan dikelola. Studi kasus diambil pada salah satu pelayanan perawatan (bengkel) taksi di Jakarta, ingin diperoleh informasi sudah optimalkah jumlah montir yang ada, haruskah perusahaan menambah atau mengurangi montir yang ada, atau membuka bengkel pelayanan di lain tempat, dan berapa banyak montir yang ideal dengan mengeluarkan biaya yang optimal. Analisis mengenai hal tersebut harus mempertimbangkan beberapahalpenting dalam pengambilan keputusan mengenai tingkat pelayanan. Salah satu pertimbangan penting adalah menyangkut "pertukaran" (trade of!) antar biaya waktu tunggu pelanggan sampai dilayani dengan biaya pemberian tambahan kapasitas pelayanan untuk mengurangi waktu tunggu ( ini merupakan biaya dari kelebihan kapasitas yang menganggur selama tidak ada permintaan pelayanan). Metodologi yang umum digunakan di dalam analisis seperti di atas adalah: Analisis Antrian. Sebab pada dasamya tujuan penggunaan teori antrian adalah merancang fasilitas pelayanan untuk mengatasi permintaan pelayanan yang berfluktuasi secara random dan menjaga keseimbangan antar biaya (waktu menganggur) pelayanan dan biaya (waktu) yang diperlukan selama antri. Yanti Murni, Dosen STIE Swadaya ILMU Dan BUDAYA Volume : 30, No. 19, Agustus 2009 1867