E Magazine 19 Februari 2017 - REC | Reformed Exodus Community

advertisement
A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER
Susunan Liturgi Ibadah Minggu
Panggilan Beribadah
Votum
Bacaan Bertanggapan
Pujian Pengakuan Dosa
Doa Pengakuan Dosa Secara
Pribadi
Doa Pengakuan Dosa
Berita Anugerah
Petunjuk Hidup baru
Pujian “Salam Damai” / “Shalom
shalom”
Pujian Syukur 1
Pujian Syukur 2
Pengakuan Iman
Pujian
Doa Firman Tuhan
Khotbah
Persembahan
Doa Persembahan & Doa Syafaat
Pengumuman & Seri Pembinaan
Doxology /
“Kami memuji Kebesaran-Mu”
Doa berkat
Amin / “Thank You Lord”
Theme Song “Jesus At The Center“
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Jemaat
Liturgos
Liturgos
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Liturgos & Jemaat
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Liturgos & Jemaat
Petugas Doa
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Pengkhotbah
Pengkhotbah
2
Hamba Tuhan REC
GEMBALA SIDANG SENIOR
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Telp : 0815 5055 985
Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL NGINDEN
Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A.
Telp. 081-233780070
Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL ESTE SQUARE
Pdt. Reyco Wattimury, S.Th.
Telp.081-331515954
Email: [email protected]
GEMBALA LOKAL POS PI BATAM
Ev. Samuel Sambudjo Budiman, M.K.
Telp. 081-931003006
Email: [email protected] /
[email protected]
GEMBALA LOKAL CABANG BAVARIAN
Pdt. Novida Lassa, M.Th.
Telp. 081-13321904
Email: [email protected]
3
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ
Kasih Yang Besar dan Terpuji
(Mazmur 138)| Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
S
ebagaimana tertulis di bagian awal, Mazmur 138 merupakan karya
Daud. Kita tidak dapat mengetahui dengan pasti kapan dan mengapa
mazmur ini ditulis. Teks hanya memberi petunjuk bahwa mazmur ini
muncul dari sebuah situasi sulit yang dihadapi oleh Daud. Secara khusus,
ia sedang berada dalam kesesakan karena musuh-musuhnya. Mungkin
dia sedang menghadapi pertempuran yang sengit melawan bangsa
Filistin. Mungkin juga dia sedang melarikan diri dari Saul atau Absalom.
Alternatif manapun yang benar, hal itu tidak akan terlalu mempengaruhi
penafsiran detil terhadap mazmur ini. Paling tidak, latar belakang secara
umum ini bermanfaat sebagai sebuah perspektif dalam memahami pikiran
penulisnya.
4
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Sebagian besar penafsir
sepakat bahwa inti dari
mazmur ini terletak di ayat 6. Ayat
ini menjadi simpul yang mengaitkan
ayat 1-5 dengan ayat 7-8. Penekanan
pada transendensi atau kebesaran
TUHAN di awal ayat 6 (“TUHAN
itu tinggi”) merujuk balik pada ayat
1-5, sedangkan petunjuk tentang
imanensi atau kedekatan TUHAN
di bagian selanjutnya (“Ia melihat
orang yang hina”) menjadi landasan
bagi permohonan di ayat 7-8.
bersyukur kepada TUHAN.
Berdasarkan penjelasan di atas,
mazmur ini dapat dibagi menjadi
tiga bagian: ucapan syukur kepada
TUHAN (ayat 1-5), TUHAN
yang jauh sekaligus dekat (ayat
6), keyakinan dan permohonan
(ayat 7-8). Marilah kita sekarang
menguraikan
masiing-masing
bagian ini.
Apa yang dimaksud dengan
“bersyukur”? Studi kata yādâ di
Alkitab menunjukkan bahwa makna
dasar yang terkandung di dalamnya
adalah “mengakui”. Itulah sebabnya
penerjemah Septuaginta seringkali
menerjemahkan kata ini dengan
exomologeō (“mengakui”). Yang
ditekankan dalam kata ini adalah
pengakuan atau deklarasi terhadap
suatu fakta, entah itu berhubungan
dengan dosa, sifat dan tindakan
Allah, maupun karakter manusia
(TWOT). Dalam konteks Mazmur
138, fakta yang diketahui dan diakui
berhubungan dengan TUHAN: sifatsifat Allah (siapa Allah) dan karya
Allah (apa yang Allah lakukan).
Ucapan syukur (ayat 1-5)
Istilah “ucapan syukur” atau
“mengucap syukur” sudah begitu
terbiasa di telinga kita. Sebagian
dari kita mungkin bahkan sudah
menjadikan ini sebagai gaya hidup
kita. Dalam situasi apapun kita
Itulah yang ditunjukkan oleh
Daud di sini. Walaupun ia berada
di tengah situasi yang pelik, ia
memilih untuk merespons hal
tersebut dengan ucapan syukur. Kata
kerja “bersyukur” (yādâ) muncul
sebanyak tiga kali di mazmur ini
(ayat 1, 4, 5). Pemunculan di ayat
4 sayangnya tidak tercermin dalam
terjemahan LAI:TB, karena yādâ di
sana diterjemahkan “memuji”.
5
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Sifat-sifat Allah (ayat
2a). Dua sifat Allah yang
ditekankan di mazmur ini adalah
kasih-setia (khesed, LAI:TB “kasihMu”) dan kebenaran (’ĕmet, LAI:TB
“setia-Mu”). Kata “khesed” merujuk
pada kasih Allah, dan seringkali
muncul dalam konteks perjanjian.
Para ahli umumnya memahami
khesed sebagai kasih TUHAN yang
rela mengikatkan diri dalam sebuah
perjanjian dan menjaga perjanjian
itu sedemikian rupa sehingga tidak
gagal. Penerjemah LAI:TB biasanya
memilih terjemahan “kasih-setia”
untuk kata khesed. Karena kasihNya, TUHAN setia menjaga
perjanjian-Nya.
Kata ’ĕmet bisa berarti keteguhan
atau kebenaran. Jika keteguhan ini
berhubungan dengan janji, ’ĕmet
dapat diterjemahkan kesetiaan (RSV/
NIV/ESV). Melihat keseluruhan
konteks Mazmur 138, kita sebaiknya
menerjemahkan ’ĕmet dengan
“kebenaran”
(KJV/ASV/NASB).
Yang ditekankan di sini adalah
perkataan TUHAN (’imrâ di ayat
2 atau ’ōmer di ayat 4). Sayangnya,
penerjemah LAI:TB mengaburkan
ide ini dengan memilih terjemahan
“janji”. Hampir semua terjemahan
Inggris mengambil terjemahan
“word”. Begitu pula dengan
penerjemah Septuaginta yang
menggunakan logion (ayat 2) dan
rhēma (ayat 4).
Penekanan pada kasih-setia dan
kebenaran TUHAN di mazmur
ini sangat mungkin mengacu
pada perkataan TUHAN melalui
Nabi Natan kepada Daud bahwa
keturunannya akan terus-menerus
ada di tahta Israel (2 Sam 7:1216). Daud sendiri memandang hal
ini sebagai sebuah nubuat yang
akan digenapi di masa yang akan
datang (2 Sam 7:19-21). Nubuat ini
berhubungan dengan kebesaran
TUHAN atas segala bangsa (2 Sam
7:22-29). Intinya, dalam MAzmur
138 Daud sedang mengungkapkan
keyakinannya terhadap janji dan
nubuat TUHAN di 2 Samuel 7:12-29.
Di tengah keadaan serumit apapun,
ia selalu mengingat dan mengakui
kebenaran dari perkataan TUHAN.
Karya Allah (ayat 2b-3). Siapa Allah
(sifat-Nya) menentukan apa yang Ia
perbuat (karya-Nya). TUHAN tidak
mungkin melakukan sesuatu yang
bertabrakan dengan sifat-sifat-Nya.
6
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Itulah yang diamini oleh
Daud dalam mazmur ini.
TUHAN telah meninggikan nama
dan
perkataan-Nya
melebihi
segala sesuatu (ayat 2b). Melalui
berbagai perbuatan ajaib yang Dia
lakukan, Allah telah menunjukkan
kemuliaan-Nya atas segala bangsa
dan dewa. Sebagai contoh, pada saat
Ia menghukum bangsa Mesir dan
Firaun, berita itu tersebar ke seluruh
pelosok dunia kuno (Yos 9:9-10; Rm
9:17).
Bukan hanya itu. TUHAN juga
mengabulkan doa (ayat 3). Di tengah
keadaan yang genting, Dia langsung
memberikan pertolongan pada hari
itu juga (ayat 3a). Dia mengenal jiwa
yang terpuruk. Itulah sebabnya Dia
memberi pertolongan agar jiwa yang
lemah itu dapat dikuatkan kembali
(ayat 3b).
Pemaparan di atas mengajarkan
kepada kita bahwa bersyukur
kepada Allah tidak sama dengan
menyangkali realita yang buruk
atau menghibur diri sendiri dengan
harapan kosong. Bersyukur terkait
dengan fakta dan bagaimana kita
mengetahui maupun mengakui
fakta tentang TUHAN. Tanpa
pengetahuan dan pengakuan ini,
semua pujian kita (sebagai salah satu
bentuk ucapan syukur, bandingkan
ayat 2b dan ayat 5) tidak akan berarti
apa-apa. Itu hanyalah kata-kata
indah tanpa makna. Sehubungan
dengan hal ini, Daud memberi
contoh bagaimana ucapan syukur
seyogyanya dilakukan. Bersyukur
sepatutnya dimulai dari hati (ayat
1a). Ini terutama bukan tentang apa
yang kita ucapkan, melainkan apa
yang kita percayai.
TUHAN yang jauh sekaligus
dekat (ayat 6)
Berbagai agama dan aliran
kepercayaan menawarkan beragam
bentuk relasi antara Allah dan
manusia.
Ada
yang
terlalu
menekankan transendensi Allah.
Allah itu mahabesar, mahakuasa,
mahamulia, dsb. Filsafat Deisme
yang berkembang mulai akhir abad
ke-17 mengajarkan Allah sebagai
pembuat jam tangan. Sesudah Ia
menciptakan alam semesta, Allah
mengatur semuanya berdasarkan
hukum alam. Tidak ada intervensi
ilahi secara langsung di dalam dunia.
7
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Allah yang dipercayai oleh para penganut Deisme adalah Allah
yang (sangat) jauh.
Beberapa ajaran terlalu mengedepankan imanensi Allah. Allah ada di
mana-mana. Segala sesuatu adalah Allah. Melalui cara tertentu, manusia
dapat menjadi Allah. Agama-agama misteri pada zaman Yunani-Romawi
kuno menawarkan konsep tentang Allah yang seperti ini. Allah yang
dipercayai oleh penganut Gerakan Zaman Baru juga sama.
Alkitab menyediakan cara pandang yang seimbang. TUHAN memang
Allah yang besar dan mulia (ayat 6a). Ia lebih berkuasa daripada segala
dewa (ayat 1) dan raja (ayat 4). Besar kemuliaan-Nya (ayat 5b). Tinggi
luhur nama dan perkataan-Nya (ayat 2b).
Walaupun demikian, TUHAN juga sangat dekat (ayat 6b). Ia melihat
orang yang hina. Melihat di sini jelas menyiratkan kedekatan (bdk. ayat 6c
“mengenal orang yang sombong dari jauh”). Ia mengenal orang yang hina
bukan hanya karena TUHAN mahatahu. Ia mengenal, karena Ia dekat
dengan mereka. Banyak penerjemah berusaha mengekspresikan makna
ini melalui terjemahan “menghargai” (regard or respect, kontra NIV “look
upon”).
Perpaduan antara transendensi dan imanensi inilah yang membuat kasih
Allah terlihat begitu istimewa. Apa artinya memiliki Allah yang mahabesar
tetapi tidak terlibat secara dekat dan nyata dalam kehidupan sehari-hari?
Apa artinya memiliki Allah yang dekat tetapi tidak mampu melakukan apa
pun yang luar biasa? Bukankah kasih akan tampak semakin indah apabila
dilakukan oleh pribadi yang begitu mulia kepada pribadi lain yang begitu
hina? Itulah TUHAN kita!
8
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ Keyakinan dan permohonan (ayat 7-8)
Pengetahuan dan pengakuan terhadap sifat dan karya TUHAN merupakan
sauh yang kuat untuk menambatkan pengharapan kita. Pengharapan ini
tidak akan bergoncang oleh perubahan keadaan atau besarnya tantangan.
Sebagaimana TUHAN tidak pernah berubah, begitu pula pengharapan
kita kepada-Nya.
Daud sangat memahami hal
ini. Walaupun ia berada dalam
kesesakan (ayat 7a, lit. “berjalan
di tenggah-tengah kesulitan”), ia
meyakini pemeliharaan (“Engkau
mempertahankan
hidupku”),
pembelaan (“Engkau mengulurkan
tangan-Mu’), dan keselamatan
(“menyelamatkan aku”) dari
TUHAN (ayat 7b). Musuhmusuhnya tidak akan berhasil
membunuh dia dan merampas
tahta dari keturunannya. Berbagai
pengalaman di dalam hidup Daud
menjadi bukti tak terbantahkan
tentang hal ini.
Apa artinya memiliki
Allah yang mahabesar
tetapi tidak terlibat
secara dekat dan nyata
dalam kehidupan
sehari-hari? Apa
artinya memiliki Allah
yang dekat tetapi tidak
mampu melakukan apa
pun yang luar biasa?
Apa yang dilakukan TUHAN di masa lalu memberi alasan yang teguh
untuk menantikan janji TUHAN di masa yang akan datang. Allah akan
menyelesaikan semuanya bagi Daud (ayat 8a). Maksudnya, janji ilahi
tentang kekekalan dan kebesaran tahta Daud pasti akan terwujud. Kasihsetia TUHAN memastikan bahwa Dia tidak akan meninggalkan apa yang
Dia sudah mulai (ayat 8b). Permohonan yang penuh kepastian ini tidak
jauh berbeda dengan doa Paulus untuk jemaat Filipi: “Akan hal ini aku
9
e
Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G
MAGZ yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik
di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya
pada hari Kristus Yesus” (Flp 1:6).
Apa yang dikatakan oleh TUHAN dan dimani oleh Daud akhirnya
menjadi kenyataan melalui Yesus Kristus. Dalam keadaan-Nya sebagai
manusia, Dia adalah keturunan Daud (Mat 1:1; Rm 1:3). Dalam keadaanNya sebagai Allah, Dia adalah Anak Allah yang berkuasa (Rm 1:4). Kelak
semua lutut akan bertelut dan segala lidah akan mengaku bahwa Yesus
Kristus adalah Tuhan (Flp 2:9-11). Apa yang telah diperlihatkan TUHAN
kepada Daud sejak lama akan menjadi kenyataan di akhir zaman. Soli
Deo Gloria.
“Though our feelings
come and go, God’s love
for us does not”
- C.S Lewis
10
e
MAGZ
Po ko k Do a Syafaat | #T E AC H I N G
POKOK DOA SYAFAAT
1. Bersyukur untuk Pilkada serentak yang telah berjalan.
•Doakan agar yang pemimpin terpilih dapat menjalankan
pemerintahan dengan penuh tanggung jawab dan berpihak pada
rakyat.
•Doakan untuk pilkada putaran kedua bagi beberapa daerah,
kiranya Tuhan menolong agar dapat berjalan dengan baik
•Doakan untuk keamanan di semua daerah.
2. Doakan untuk komisi misi.
•Kiranya Tim dapat melayani dengan baik di dalam memonitoring
pelayanan yang ada di Tumbang Tukun, Yalengga dan Sorong.
•Kiranya Tuhan memelihara para misionaris di lapangan.
•Kiranya kebutuhan dana misi dapat dicukupkan.
11
e
MAGZ
K atek ism us Wes t m i n s t e r | #T E AC H I N G
KATEKISMUS WESTMINSTER
Pertanyaan 103:
Apa kewajiban-kewajiban yang pelaksanaannya dituntut dalam
hukum yang pertama?
Jawaban :
Tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut dalam
hukum yang pertama ialah agar kita mengenal dan mengakui Allah
sebagai satu-satunya Allah yang sejati, dan sebagai Allah kita, dan
menyembah serta memuliakan Dia sesuai dengan itu. Caranya
dengan memikirkan Dia, merenungkan Dia, ingat kepada-Nya,
memandang tinggi, menghormati, menyembah, memilih, mengasihi,
dan mengingini Dia takut kepadaNya, mempercayai Dia, bertopang
pada-Nya, berharap kepada-Nya, bergembira dan bersukacita
dalam Dia, melayani Dia dengan roh yang menyala-nyala, berseru
kepadaNya dan mempersembahkan segala puji-pujian dan syukur
kepada-Nya serta bersikap patuh dan takluk kepada-Nya sebagai
manusia seutuhnya; berikhtiar agar dalam segala hal kita berbuat
apa yang berkemam kepada-Nya, menunjukkan penyesalan bila
kita telah menyakiti hati-Nya dalam sesuatu hal, dan menempuh
kehidupan bersama Dia dengan rendah hati.
a. 1Ta 28:9; Ula 26:17; Yes 43:10; Yer 14:22. b. Maz 95:6-7; Mat 4:10; Maz 29:2. c.
Mal 3:16. d. Maz 63:7. e. Pengk 12:1. f. Maz 71:19. g. Mal 1:6. h. Yes 45:23. i. Yos
24:15, 22. j. Ula 6:5. k. Maz 73:25. l. Yes 8:13. m. Kel 14:31. n. Yes 26:4. o. Maz
130:7. p. Maz 37:4. q. Maz 37:11. r. Rom 12:11 bersama Bil 25:11. s. Fil 4:6. t. Yer
7:23; Yak 4:7. u. 1Yo 3:22. v. Yer 31:18; Maz 119:136. w. Mik 6:8.
12
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ
SEBUAH BENTUK KETAATAN YANG BERBEDA
M
Maria | Saat Hidup Ini Terasa Melimpah
alam ini terasa sangat hening,
tidak seperti biasanya. Begitu
heningnya sehingga Maria bisa
mendengar bunyi nafas ayahnya di
kamar sebelah. Lama dia berbaring
di tempat tidurnya tanpa bisa
memejamkan mata.
Sejenak semuanya gelap dan tenang,
namun kemudian sesuatu yang
bercahaya dengan sangat perlahan
mulai menghampiri. Pada awalnya
samar-samar – kemudian dengan
sangat cepat, ruangan tidurnya
diliputi oleh cahaya seperti kilauan
cahaya matahari. Di saat Maria
mulai bisa melihat sesosok manusia
berdiri di dalam ruangannya, dia
menjadi begitu ketakutan. Pada saat
itu dia mendengar sebuah suara
yang indah, “Salam, hai engkau
yang dikaruniai, Tuhan menyertai
engkau.”
Rasa
takutnya
hilang,
dan
kebingungannya membuat Maria
bertanya-tanya. Satu hal yang pasti:
Tamunya itu seorang malaikat!
“Jangan takut, hai Maria, sebab
engkau beroleh kasih karunia
13
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ di
hadapan
Allah.
Sesungguhnya
engkau
akan mengandung dan akan
melahirkan seorang anak lelaki
dan hendaklah engkau menamai
dia Yesus. Ia akan menjadi besar
dan akan disebut Anak Allah Yang
Mahatinggi. Dan Tuhan Allah
akan mengaruniakan kepada-Nya
takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
dan . . . Kerajaan-Nya tidak akan
berkesudahan.”
Tiba-tiba Maria tersentak. Malaikat
itu tidak berkata, “Engkau dan Yusuf
akan memiliki seorang anak lelaki.”
Dia hanya berkata, sesungguhnya
engkau akan mengandung Anak
Allah Yang Mahatinggi.”
Maria bingung dan terheran-heran.
Dia terlalu terkejut dengan semua
yang diucapkan kepadanya sehingga
otaknya tidak mampu memikirkan
jawaban yang harus dikatakannya.
Namun, hati Maria, yang memiliki
“hati Allah” menaikkan pujian
yang berasal dari ketaatannya,
“Sesungguhnya, aku ini hamba
Tuhan, jadilah padaku menurut
perkataanmu itu.”
Kemudian malaikat itu pergi.
Kehadiran Allah terasa begitu
hangat, sama seperti cahaya matahari
di siang hari, namun dia tidak bisa
melihat-Nya. Di dalam suasana ilahi
itu, Raja Kemuliaan meninggalkan
sorga. Firman yang pada mulanya
bersama-sama dengan Allah, yang
oleh-Nya semua hal dijadikan,
Kehidupan dan Terang Dunia ini,
satu-satunya Anak yang dikasihi
Bapa, saat ini mengenakan tubuh
manusia. Maria mulai merasakan
kehadiran Allah perlahan-lahan
menghilang dari ruangan. Namun,
kemuliaan itu masih tetap ada . . .
karena sekarang di dalam tubuhnya
dia mengandung Sang Anak Allah
itu.
Kemudian dia melihat cahaya yang
berasal dari lampu minyak. Seperti
biasanya, ibunya menghampirinya
untuk melihat kalau-kalau ada
sesuatu yang terjadi pada diri anak
gadisnya.
“Maria, apakah engkau sakit?” tanya
Hana, ibunya cemas. Saat itu dia juga
melihat ayahnya, Yonadab masuk ke
dalam ruangan. Dia tampak cemas
14
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ saat melihat anak gadisnya kami apa yang mencemaskanmu.”
terlihat pucat.
Hana menjawab, “Sebenarnya aku
sudah akan mengatakannya pada
“Aku
mendapat
penglihatan, saat makan malam tadi, tetapi Maria
seorang malaikat mendatangiku.” begitu gembira mengenai Yusuf.
Maria tiba-tiba menyadari bahwa Dan aku pikir waktunya belum tepat.
perkataan itu meluncur begitu Siang tadi ada kabar dari Yudea.
saja. Sekarang dia bertanya-tanya Kabar dari Elisabet . . . dia sedang
apakah dia perlu menceritakan apa mengandung . . . dan kandungannya
yang telah dikatakan malaikat itu sudah enam bulan.”
kepadanya.
Hana meneruskan, “Aku rasa
Melihat keraguan Maria, ayahnya Elisabet belum mendengar tentang
bertanya perlahan, “Apakah engkau pernikahan Maria, karena itu dia
mengerti apa yang dikatakan meminta Maria agar bisa datang
malaikat itu?”
mengunjunginya selama tiga bulan
terakhir masa kehamilannya. Jika
Ibunya tampaknya tidak begitu aku bisa, aku sendiri yang akan pergi
senang mendengar cerita tentang ke sana.”
penglihatan dan malaikat, bertanya,
“Apa itu, sayang?”
“Tidak Ibu,” potong Maria, “biar aku
saja yang pergi.”
“Ibu, malaikat itu berkata bahwa
meskipun Elisabet sudah tua, namun
saat ini dia sedang mengandung
seorang bayi lelaki. Dan usia
kandungannya sudah enam bulan.”
Ibunya
terkejut.
Yonadab
menangkap pandangan mata istrinya
dan wajahnya berubah menjadi
pucat. Yonadab kemudian berkata
dengan tegas, “Katakan kepada
15
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ Sebenarnya,
Yonadab
ingin
mendengar
kelanjutan dari cerita Maria tentang
malaikat itu, tetapi dia menyadari
bahwa ini bukan saat yang tepat
untuk itu.
“Ayah, malaikat itu berkata bahwa
aku akan mendapat seorang bayi.”
“Itu luar biasa sekali, Maria!”
“Oh, Ayah, Ayah tidak mengerti.
Ketika malaikat itu mengatakan
kepadaku bahwa aku akan
mempunyai seorang bayi, aku
bertanya bagaimana itu bisa terjadi
karena aku belum menikah. Lalu
malaikat itu menjawab, ‘Roh Kudus
akan turun atasmu dan kuasa Allah
Yang Mahatinggi akan menaungi
engkau.’” Maria terdiam sesaat,
lalu berkata, “Ayah . . . aku sedang
mengandung!”
Ini adalah hari terakhir perjalanan
mereka, dan Maria merasa lelah
naik keledai. Jadi, dia memutuskan
untuk berjalan kaki bersama
ayahnya. Sambil berjalan, Maria
berulang-ulang mengingat kembali
kunjungan malaikat pada malam itu.
Dia berusaha untuk mencari katakata yang tepat untuk menceritakan
bagian yang belum diberitahukannya
kepada ayahnya. Kalau saja hal “Maria, ceritakan sekali lagi dari
yang akan disampaikannya bukan awal dan katakan kepada Ayah
sesuatu yang ajaib dan sukar untuk semua yang bisa kau ingat.”
dipercaya, maka tidak akan ada
masalah. Akhirnya ia berkata, “Ayah,
aku harus mengatakan sesuatu, yang
perlu Ayah ketahui.”
“Saat Ayah kembali dan mengatakan
kepada kami bahwa Yusuf setuju
untuk menunda pernikahan kami,
aku menangis. Ayah, jika Yusuf
mengetahui apa yang malaikat itu
katakan kepadaku, dia mungkin
tidak mau lagi menikahiku.”
Sambil berjalan,
Maria berulang-ulang
mengingat kembali
kunjungan malaikat
pada malam itu.
16
e
Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E
MAGZ Dari nada suaranya, Maria mengetahui bahwa Ayahnya tidak
bisa memahami semua yang baru saja diceritakannya. Ayahnya
seorang lali-laki yang baik dan lembut. Semua orang Nazaret mengenalnya
karena kesalehan, iman, dan kebijaksanaannya.
Saat mereka sudah tiba di rumah Zakharia, Maria memanggil-manggil
Elisabet. Yonadab memperhatikan Elisabet berjalan kaku dari arah
belakang rumah. Wajahnya memancarkan sukacita saat melihat Maria.
Tiba-tiba mereka berdua terkejut saat Elisabet mulai berbicara dengan
suara lantang, “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan
diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang
mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada
telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan...”
Yonadab berdiri kaku di tempatnya. Dengan rasa kagum yang penuh
hormat dia melihat pancaran sukacita yang ada di wajah Elisabet mulai
memancar di wajah Maria. Sekali lagi, Yonadab merasa sekujur tubuhnya
dingin saat dia mendengar Maria menaikkan pujian dengan lembut:
Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah
Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.
Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut
aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatanperbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.
Marianya . . . Maria miliknya itu ternyata adalah seorang perawan yang
sedang mengandung Mesias yang sudah lama dinanti-nantikan itu!
Namun, terlepas dari semuanya ini, di dalam hatinya, Maria tetaplah gadis
kecilnya.
Dan, Mesias itu?! Imanuel . . . Allah beserta kita!
Cucunya! Seperti apa Dia nanti? IMANUEL! – MATIUS 1:18-25.
Ringkasan tentang Maria: A Different Kind of Strength
Beverly LaHaye & Janice Shaw Crouse. bersambung . . .
17
e
B agaim an ak ah M e n o l o n g An ak D al am Pe n ggu naan Gad g et?#Q and A
MAGZ
Bagaimana Menolong Anak dalam
Penggunaan Gadget?
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
(Lanjutan tgl 12 Februari 2017)
Orang tua perlu memberi teladan hidup
A
lkitab mengajarkan berkali-kali tentang nilai penting keteladanan
hidup. Timotius diberi nasihat oleh Paulus untuk menjadi teladan bagi
orang-orang percaya dalam segala hal (1 Timotius 4:12). Paulus sendiri
mengajak jemaat Korintus untuk mengikuti teladannya, sebagaimana ia
telah meneladani Kristus (1 Korintus 11:1).
Sayangnya, kebenaran di atas tampaknya tidak ditanggapi serius oleh
sebagian orang tua. Mereka menerapkan aturan yang tidak konsisten bagi diri
mereka dan anak-anak dalam hal penggunaan gadget dan medsos. Orang tua
18
e
B agaim an ak ah M e n o l o n g An ak D al am Pe n ggu naan Gad g et?#Q and A
MAGZ bebas menggunakannya,
sedangkan
anak-anak
dikekang begitu rupa.
Alasan yang diberikan bermacammacam, misalnya anak-anak harus
berfokus pada studi.
Jikalau orang tua
sendiri terlihat
sulit memisahkan
diri dari gadget,
bagaimana anak-anak
mendapatkan suntikan
semangat yang mereka
perlukan?
Sikap di atas jelas tidak tepat.
Pembatasan penggunaan gadget
dan medsos terutama bukan
ditujukan untuk meningkatkan
prestasi anak-anak di sekolah.
Pembatasan ini lebih berhubungan
dengan tanggung-jawab dalam
mengisi kehidupan, penguasaan diri, dan kedewasaan karakter. Hal-hal ini
tentu saja tidak hanya dibutuhkan oleh anak-anak. Orang tua juga perlu
mengejar semuanya ini. Apakah mereka sudah menjalankan tanggungjawab untuk meluangkan waktu bersama anak-anak, mengenal dunia
mereka, dan memperhatikan kesusahan mereka sudah dilakukan oleh
orang tua? Jika para orang tua selalu menyibukkan diri dengan gadget dan
medsos, bagaimana semua tanggung-jawab ini dapat dipenuhi? Apakah
orang tua sudah memberi bukti nyata bahwa pengendalian diri bukanlah
sesuatu yang mustahil untuk dilakukan?
Bagi anak-anak yang benar-benar bergumul dengan kecanduan, mereka
ingin diberi dorongan yang nyata melalui keteladanan hidup orang-orang
di sekitarnya bahwa kecanduan dapat dipatahkan. Godaan untuk terus
memegang gadget dapat dikalahkan. Jikalau orang tua sendiri terlihat
sulit memisahkan diri dari gadget, bagaimana anak-anak mendapatkan
suntikan semangat yang mereka perlukan?
19
e
B agaim an ak ah M e n o l o n g An ak D al am Pe n ggu naan Gad g et?#Q and A
MAGZ Keteladanan hidup bukan hanya diperlukan sebagai sarana
pembelajaran, tetapi juga sangat efektif. Pada umumnya anakanak tidak suka diberi teguran atau ceramah. Mereka rata-rata sudah
mengetahui bahwa apa yang mereka lakukan dengan gadget mereka
adalah sesuatu yang keliru. Persoalannya, mereka memerlukan bimbingan
dan bantuan untuk mengubahnya. Terlalu banyak bicara tidak banyak
berguna. Nasihat secara verbal berupa teguran perlu dikurangi. Sebaliknya,
pemberian semangat untuk perubahan perlu ditingkatkan, baik dorongan
secara verbal (kata-kata yang menguatkan dan inspiratif) maupun nonverbal (keteladanan hidup)
Soli Deo Gloria.
20
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ
MISTERI YANG AGUNG
(Lanjutan tgl 12 Februari 2017)
2. Suatu misteri
D
an kaum Calvinis tidak merasa malu hanya karena tidak memahami
segala sesuatu mengenai Allah. Karena, seperti tingginya langit dari
bumi, demikianlah tingginya jalan Tuhan dari jalan manusia (Yes. 55:9). Bila
manusia memahami segala sesuatu, seperti misalnya mengapa ada kejahatan
didunia, maka manusia akan memiliki pikiran sebesar pikiran Allah.
Ketika Ayub tidak dapat memahami mengapa ia mengalami penderitaanpenderitaannya yang sangat berat itu dan meragukan kebaikan Allah, Allah
bertanya kepada Ayub, Dimanakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar
bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian!” kemudian
Allah melanjutkan dengan menyindir: “bukankah engkau mengetahuinya?”
untuk menunjukkan betapa kecilnya Ayub, Allah melanjutkan dengan
pertanyaan: “pernahkah dalam hidupmu engkau menyuruh datang
dini hari atau fajar kau tunjukkan tempatnya?” “Engkaukah yang turun
21
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ sampai ke sumber laut?”
“Apakah pintu gerbang
maut tersingkap bagimu?”
“Dimanakah jalan ke tempat
kediaman terang dan di manakah
tempat
tinggal
kegelapan?”
kemudian Allah melanjutkan dengan
jawaban yang sungguh keras: “Tentu
engkau mengenalnya, karena ketika
itu engkau telah lahir dan jumlah
hari-harimu telah banyak!” (Ayb.
38).
Tujuan dari pertanyaan-pertanyaan
yang Allah ajukan adalah agar Ayub
mengerti bahwa sesungguhnya
dirinya kecil sekali dan Allah lebih
besar tanpa batas daripada dia.
Karena itu, tidak mengherankan
bila Ayub tidak dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan
tersebut.
Ada hal-hal yang hanya diketahui
Allah dan tidak akan pernah dapat
dipahami oleh manusia karena Allah
jauh lebih besar daripada manusia.
kita sampai selama-lamanya, supaya
kita melakukan segala perkataan
hukum Taurat ini.”
Ada hal-hal yang terlalu dalam bagi
manusia. Manusia tidak dapat dan
tidak akan pernah memahaminya.
Manusia terbatas sedangkan Allah
tidak terbatas. Salah satu dari hal-hal
yang tak terpahami itu adalah faktafakta tentang kedaulatan Tuhan
dan tangung jawab manusia yang
tampak berkontradiksi. Rahasia
ini adalah milik Tuhan, Allah kita,
dan kita harus menerimanya. Kita
tidak sepatutnya memaksa masuk
ke dalam rahasia pikiran Allah.
Tetapi ada banyak kehendak Allah
yang telah dinyatakan kepada kita,
antara lain perintah untuk percaya,
hukum-hukum moral, Sepuluh
Perintah Allah, Khotbah di Bukit
dan acara-cara untuk hidup kudus.
Tidak ada yang tidak kita mengerti
mengenai hal-hal ini, dan kita harus
Ayat pedoman kaum Calvinis mempelajarinya, mengajarkannya
terdapat pada Ulangan 29:29 di mana kepada anak-anak kita, serta
Musa menyatakan: “Hal-hal yang menaatinya.
tersembunyi ialah bagi Tuhan, Allah
kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan
ialah bagi kita dan bagi anak-anak
22
e
Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G
MAGZ Disini terlihat kerendahan hati secara rohani dari kaum
Calvinis. Mereka mengaku: “Kami tidak tahu. Kami tidak dapat
memahami segala sesuatu; tetapi karena Alkitab mengajarkan
bahwa Allah berdaulat penuh, namun manusia tetap bertanggung jawab
atas perbuatannya, maka kami mempercayainya. Dan kami berusaha
menaati semua yang Allah perintahkan.”
Bersambung……...
Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer
23
e
Mel etak k an dan m e l ah i r k an an ak d i p an gk u an|#D OYO U KNOW
MAGZ
Meletakkan dan Melahirkan Anak di
Pangkuan
(Lanjutan tgl 12 Februari 2017)
Melahirkan di Pangkuan
F
rase ‘melahirkan di pangkuan’
mungkin terasa aneh terdengar
di telinga. Terlepas dari keasingan
istilah yang didengar, akan lebih aneh
jika mengetahui istilah aslinya dalam
bahasa Ibrani ‘born on the knees’,
lahir di lutut. Ada setidaknya dua
penjelasan yang melatarbelakangi
pemakaian frase ini.
Pertama, ada indikasi bahwa cara
wanita Israel kuno dulu melahirkan
seorang bayi melibatkan ‘lutut’ orang
lain. Ada beberapa kemungkinan
posisi seorang wanita yang akan
melahirkan; dia bisa berjongkok
ataupun membungkuk. Biasanya
orang lain yang membantu proses
kelahiran, dalam hal ini bidan,
duduk di depan berhadapan
muka dengan muka dengan posisi
wanita yang entah berjongkok
atau membungkuk, dengan kaki
dan lutut yang bersiap menerima
24
e
Mel etak k an dan m e l ah i r k an an ak d i p an gk u an|#D OYO U KNOW
MAGZ
bayi yang akan segera
keluar. Ada juga yang
mempergunakan alat tertentu yang
disebut dengan ovnayim (Lit : 2
batu). Keluaran 1:16 menyebutkan
kemunculan alat ini walaupun LAI
tidak menyebutkannya:
bayi. Ayub 3: 12 menyatakan,
Mengapa pangkuan (lutut; berek)
menerima aku; mengapa ada buah
dada,
sehingga aku dapat menyusu?
Bagian dari keluhan Ayub ini
mengindikasikan bahwa ‘lutut’
adalah benda pertama yang
Apabila kamu menolong perempuan ‘menyambut’ bayi yang baru lahir.
Ibrani pada waktu bersalin, kamu
harus memperhatikan waktu anak Kedua, penggunaan frase ‘born on
itu lahir: jika anak laki-laki, kamu the knees’ merupakan gambaran
harus membunuhnya, tetapi jika simbolis tentang upacara formal
anak perempuan, bolehlah ia hidup.” pengangkatan seorang anak oleh
orang tua lain. Ada berbagai
Beberapa terjemahan bahasa Inggris perbedaan penafsiran tentang
menerjemahkannya dengan ‘…..see makna frase ini, ada yang menolak
them upon the birthstool.’ Ovnayim menafsirkan frase ‘born on the knees’
ini berbentuk semacam bangku sebagai frase untuk menyatakan
dengan lubang di tengahnya dimana adopsi terhadap seorang anak.
wanita yang akan melahirkan duduk Namun tidak banyak yang menolak
di lubang tersebut. Sementara itu penafsiran tersebut. Dalam legenda
bidan merentangkan lututnya untuk orang Yunani, Hercules diadopsi oleh
menerima bayi yang akan keluar. Hera, istri ayahnya, dewa Zeus. Hera
Tidak heran para bidan seringkali berbaring di atas tempat tidurnya dan
dijuluki ‘wanita ovnayim’. Apapun berpura-pura hendak melahirkan
cara melahirkan, entah sang wanita anak, sedangkan Hercules (yang
mempergunakan ovnayim atau pun sebenarnya telah dewasa) muncul
hanya sekedar membungkuk atau dari antara lutut Hera. Setidaknya
berjongkok, ada keterlibatan lutut ide yang menghubungan adopsi
orang lain yang membantu persalinan dengan lutut telah menjadi legenda
25
e
MAGZ
Mel etak k an dan m e l ah i r k an an ak d i p an gk u an|#D OYO U KNOW
yang menghiasi kisah banyak bangsa.
Hal ini akan cocok diterapkan pada kasus Rahel dan Yusuf. Rahel adalah
wanita mandul (Kej. 29:31). Dalam budaya hukum orang-orang saat itu,
ketika seorang wanita kedapatan mandul, maka dia berhak memberikan
budak wanitanya tidur dengan suaminya. Anak yang lahir dari budak
wanita dan suaminya itu diangkat anak menjadi anak dari wanita yang
mandul tersebut. Begitulah yang terjadi dalam kisah Sarah, Lea dan Rahel.
Ketika Rahel kedapatan mandul, dia berkata kepada Yakub suaminya, “Ini
Bilha, budakku perempuan, hampirilah dia, supaya ia melahirkan anak di
pangkuanku, dan supaya oleh dia akupun mempunyai keturunan” (Kej.
30:3). Ketika Rahel mengatakan ‘supaya ia melahirkan anak di pangkuanku’,
secara tersirat dapat dibayangkan bahwa ketika Bilha sedang berusaha
melahirkan anaknya, maka Rahel meletakkan lututnya di bawah untuk
menunggu bayi yang akan keluar dari rahim Bilha. Tindakan Rahel ini
dipahami sebagai upacara resmi pengangkatan seorang anak darirahim
Bilha, budaknya. Namun bagaimanakah hal itu berlaku pada kasus Yusuf?
Di Mesopotamia kuno frase ‘lahir di pangkuan’ (born on the knees) tidak
hanya berlaku secara literal, tetapi juga menjadi semacam idiom yang
berlaku di era itu untuk merujuk pada istilah mengadopsi anak orang lain.
Ketika dikatakan, “Jadi Yusuf sempat melihat anak cucu Efraim sampai
keturunan yang ketiga; juga anak-anak Makhir, anak Manasye, lahir di
pangkuan Yusuf ” (Kej. 50:23), hal ini berarti Yusuf mengangkat cucunya,
anak Manasye, anak Makhir menjadi anak angkatnya. Mengapa anak
Makhir yang mendapat perlakuan istimewa dari Yusuf? Nama Makhir
artinya ‘yang dijual’, mengingatkan Yusuf akan peristiwa yang pernah
dialami, ketika dia dijual oleh saudara-saudaranya (Kej. 37:28; 45:5)
NK_P
26
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ
HAK memilih teman sepelayanan
(Lanjutan tgl 12 Februari 2017)
rang-orang yang lebih tua,
biasanya lebih berpengalaman
,bisa membuat membuatu pilihan
yang lebih bijaksana dari pada
pilihan orang-orang muda itu
sendiri. mungkin lebih baik
mempunyai seorang perantara
yang dapat dipercaya, daripada
berusaha memilih sendiri. jika ini
benar dalamhal seorang perantara
duniawi, betapa jauh lebih benar
lagi dalam hal Dia yang memilih
O
bagi kita! Perantara duniawi
mungkin berhasil dalam banyak
kasus, tetapi ada saatnya dia keliru.
Dia yang telah memilih bagi kita,
tidak pernah membuat kekeliruan.
Jadi, baik dalam masalah menerima
seorang rekan kerja yang tidak Anda
sukai, maupun melepaskan rekan
kerja yang Anda ingin pertahankan,
ingatlah bahwa Dia yang membuat
pilihan bagi kita, tidak pernah
keliru.
27
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ Apabila sekelompok misionaris muda yang pulang dari Cina
dan berkumpul di tanah airnya, mereka biasanya pergi ke
restoran Cina untuk makan. Hal yang pertama yang mereka
lakukan setelah memesan makanan adalah mereka meminta makanan itu
dihidangkan dalam mangkuk dan minta disediakan sumpit sebagai ganti
pisau dan garpu. Mengapa? Alasannya adalah, cita rasanya berbeda jika
kita makan menggunakan pisau dan garpu! Aneh bukan.
Sungguh mengherankan, betapa sulitnya bagi orang Amerika untuk bisa
menyadari kenyataan bahwa cara-cara penduduk di setiap Negara dalam
banyak hal lebih baik bagi mereka dari pada cara-cara kita. Apabila Anda
pergi ke ladang asing dengan tujuan mengajarkan “cara hidup Amerika,”
lebih baik Anda tinggal di rumah saja. Saya tidak bermaksud mengatakan
bahwa orang-orang Amerika tidak mempunya keahlian-keahlian tertentu,
yang bisa bermanfaat untuk dipelajari oleh penduduk setempat di ladang
misi. Tetapi misionaris yang merasa bahwa cara-caranya melakukan segala
sesuatu lebih baik, hanya karena cara-cara itu lebih kelihatan beradab,
atau merupakan cara Amerika yang modern.
Ketika saya pertama kali pergi ke Cina, saya tidak menyangka
memiliki perasaan bahwa bangsa saya lebih unggul. Kemudian
suatu insiden terjadi, yang membuat saya menyadari bahwa saya
tidak begitu rendah hati seperti yang saya sangka. Ketika itu menjelang
Tahun Baru Imlek, merupakan suatu hari yang dinanti-nanti oleh penduduk
setempat, Mereka mempersiapkan beragam makanan istimewa dan dalam
masa seperti itu, kerap kali beberapa wanita Kristen mengirim sebuah
mangkuk atau pinggan berisi makanan-makanan khas kepada kami. Semua
ini menyiratkan keramahan hidup bertetangga yang menghangatkan hati
saya. Kemudian suatu ketika, seorang wanita Kristen yang cukup kaya,
dia baru pindah ke daerah kami, menyuruh pembantunya ke tempat
kami membawa sebuah hadiah yang berbeda. Kali ini bukan makanan,
melainkan uang, nilainya kira-kira setara dengan dua dolar Amerika. Ini
28
e
B AB V | #MI S S I O N
MAGZ adalah pemberian yang pertama saya terima dalam bentuk uang.
Saya senang jika diberikan makanan, tetapi saat menerima uang
ini, saya bereaksi negative. Ada sesuatu dalam diri saya yang memberontak,
Saya tidak butuh untuk diberi uang. Namun saya sadar, bahwa menolak
pemberian bisa berakibat fatal bagi pelayanan kami. Saat saya merenung,
mengapa saya resah dengan pemberian uang. Saya sampai pada suatu
kesimpulan, saat kita menerima makanan itu adalah tanda persahabatan;
tetapi jika menerima uang itu menganggap si penerima lebih rendah
kedudukannya. Uang biasa diberikan oleh orang yang berkedudukan lebih
tinggi, seperti ayah kepada anaknya, atau nyonya kepada pembantunya;
seorang yang mampu kepada yang kekurangan. Mungkin si pemberi tidak
menganggap demikian. Bersambung………..
29
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
RENUNGAN HARIAN
Senin, 20 Februari 2017
BERJALANLAH KE ARAH TUHAN
(Bacaan: Mazmur 113)
Setelah sebuah pesawat yang dibajak menghantam gedung Pentagon pada
tanggal 11 September 2001, banyak orang terjebak di dalam gumpalan
asap yang tebal dan pekat di dalam gedung tersebut. Petugas polisi Isaac
Hoopi berlari ke dalam gedung yang penuh asap itu untuk mencari orangorang yang selamat, dan mendengar orang-orang berseru minta tolong.
Ia pun mulai balas berteriak tanpa henti, “Berjalanlah ke arah suara saya!
Berjalanlah ke arah suara saya!” Enam orang yang telah kehilangan arah
dalam lorong yang penuh asap itu, mendengar teriakan polisi tersebut
dan mengikutinya. Suara Hoopi menuntun mereka keluar dari gedung
itu dengan selamat. Sebagaimana orang-orang ini selamat karena
berjalan mengikuti suara sang polisi, maka demikian juga kita. Kita akan
menemukan hidup ketika terus berjalan ke arah Allah.
Mazmur ini biasanya dinyanyikan oleh orang Yahudi pada saat merayakan
hari raya Paskah. Hari raya Paskah adalah hari di mana orang Yahudi
memperingati peristiwa Tuhan membawa keluar bangsa Israel dari tanah
Mesir dan memimpin mereka memasuki negeri yang dijanjikan oleh
Tuhan. Allah begitu nyata dirasakan oleh bangsa Israel pada waktu itu.
Ini merupakan anugerah Allah yang besar. Sebelumnya mereka percaya
kepada Allah, namun Allah yang mereka kenal adalah Allah yang sangat
tinggi, kudus, mulia di atas sana. Peristiwa keluar dari bangsa mesir
membuat mereka bukan hanya mengenal Allah yang transenden, namun
juga Allah yang imanen (Allah yang sangat dekat dengan umatNya). Ia
memperhatikan umat-Nya yang miskin, bahkan memperhatikan wanita
yang mandul, padahal wanita yang mandul pada waktu itu dipandang
sebagai manusia yang hina oleh masyarakat. Sungguh, Allah itu luar biasa!
Anugerah Allah melampaui apa yang dapat kita bayangkan.
30
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ Tidak perduli seberat apapun beban saudara, berjalanlah ke
arah Tuhanmu. Dia adalah Allah yang sangat dekat denganmu
dan tidak akan membiarkan engkau celaka.
Selasa, 21 Februari 2017
ANDALKANLAH DIA
(Bacaan: Mazmur 33: 16-22)
Hidup sering sekali menyuguhkan kesusahan, penderitaan, penyakit,
keputusasaan. Yang lebih realistis kelihatannya adalah berkeluh kesah
atau melawan karena tidak ada yang dapat membela kita kecuali diri kita
sendiri. Namun berbeda dengan sikap pemazmur di dalam teks kita ini.
Pemazmur mengajak umat memuji Tuhan dengan sungguh-sungguh,
bahkan dengan nyanyian dan musik karena beberapa alasan. Pertama,
memuji Tuhan adalah ciri wajar dari orang-orang yang hidup tulus di
hadapan Allah (ayat 1b). Kedua, rancangan Tuhan berlaku atas seluruh
umat manusia (ayat 10-12). Betapa pun hebat rancangan para musuh umat
Allah, Tuhan mampu menghancurkannya, demi kesejahteraan umat-Nya.
Ketiga, Sebenarnya Tuhan memperhatikan umat manusia. Tidak ada yang
luput dari pengamatan-Nya (ayat 13-15). Jadi, kehidupan setiap orang ada
di tangan-Nya. Keempat, pertolongan sejati hanya datang dari Tuhan,
bukan dari kekuatan politik, militer, ekonomi atau apa pun yang orang
dunia sering andalkan (ayat 18-19).
Apakah saudara sedang dalam masa sukar, kesusahan, kekuatiran atau
putus asa? Ingatlah Firman Tuhan ini. Pujilah Tuhan sebab Ia Allah yang
berdaulat atas hidupmu, Ia memperhatikan hidupmu, dan pertolongan
sejati hanya datang dariNya. Jangan mengandalkan pertolongan dari
diri sendiri atau dari orang lain... Andalkanlah Allah yang berdaulat atas
segalanya.
31
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Rabu, 22 Februari 2017
BERSERAH PADA ALLAH
(Bacaan: Mazmur 30)
Pada usia 16 tahun, Jeanne Guyon (1648-1717) dipaksa menikah dengan
pria cacat berusia 22 tahun. Namun dalam pernikahannya itu ia merasa
sangat direndahkan. Suaminya kerap marah-marah dan bersikap
melankolis. Ibu mertuanya seorang pengkritik yang kejam. Bahkan
pembantunya pun berani merendahkan dia. Meski telah berusaha keras
membaktikan diri kepada suami dan keluarganya, ia tetap dikecam dengan
kejam. Karena dilarang ke gereja oleh suaminya, ia mencari Allah melalui
Alkitab dan beribadah secara sembunyi-sembunyi. Ia belajar bahwa di
tengah keadaannya yang suram sekalipun, ia “berada dalam kondisi sangat
baik, dalam tangan Allah yang aman”. Dalam bukunya Experiencing The
Depths Of Jesus Christ, ia menulis, “Sikap berserah penuh merupakan
kunci untuk mendapat pemahaman yang sulit dimengerti. Sikap berserah
adalah suatu kunci dalam kehidupan rohani.” Melalui persekutuan yang
akrab dengan Kristus, akhirnya ratapan dan penderitaan madame Jeanne
Guyon diubah oleh Tuhan menjadi pengakuan dan ketegaran iman yang
luar biasa.
Di dalam Mazmur ini, si pemazmur kelihatannya sedang mengalami
sakit parah. “TUHAN, Allahku, kepadaMu aku berteriak minta tolong.”
KepadaMu TUHAN aku berseru, dan kepada Tuhanku aku memohon:
apakah untungnya kalau darahku tertumpah, kalau aku turun ke lobang
kubur? Melalui ratapan pemazmur, kita memahami ketidakberdayaannya
ketika ia bergulat dengan maut! ia sekarat dan berada di ambang kematian.
Tetapi di tengah-tengah keadaan yang parah itu, sesuatu yang luar biasa
terjadi. Allah mendengarkan doanya dan meluputkan dia dari maut! (ay
6, 12). Melalui pengalaman imannya ini, lahirlah pengakuan iman yang
sangat indah! Ia mendeklarasikan imannya bahwa ia akan bergantung
kepada tuhan yang sanggup meluputkan dia dari maut (ay 7-8). Ia mau
32
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ bersyukur atas hikmat dan kebaikan tuhan yang tak pernah
berkesudahan (ay 5-6). I mempersembahkan seluruh hidupnya
kepada tuhan (ay 5). Ia pun berkomitmen untuk memuliakan tuhan
selama-lamanya (ay 13).
Apakah saudara sedang berada dalam masa-masa yang sulit saudara
pikirkan? Laluilah bersama Tuhan melalui Firman-Nya dan berserahlah
pada pimpinanNya.
Kams, 23 Februari 2017
HANYA TUHAN YANG SANGGUP
(Bacaan: Mazmur 34)
Ada banyak cara yang dilakukan manusia ketika menghadapi ketakutan
dalam hidupnya. Ada yang menggunakan obat penenang; ada yang
bersembunyi dan mengurung diri dari dunia luar; ada juga yang melarikan
diri dari tanggung jawab; dan yang memprihatikan ialah mereka yang
melakukan tindak bunuh diri. Ketakutan menggambarkan rapuhnya
pertahanan diri seseorang menghadapi kekuatan lain di luar dirinya. Mazmur ini mengajak umat Tuhan agar tidak mengandalkan diri sendiri
dalam menjalani persoalan hidup. Mereka diingatkan untuk mencari
Tuhan. Pemazmur telah mengalami sendiri. Saat hidupnya terancam,
Daud melarikan diri dari Saul yang bermaksud membunuhnya dan
berlaku tidak waras saat berhadapan dengan Abimelekh (ay. 1). Pemazmur
menghadapi hari-hari yang berat dan mengakui tak seorang pun dapat
menolongnya. Daud mengalami pemeliharaan Tuhan setiap hari sehingga
dengan jujur dia memuji nama Tuhan dengan mulutnya di setiap waktu.
Tuhan yang telah meluputkan Daud dari bahaya maut.
Pengalaman hidup pemazmur mengajar kita untuk tidak mencoba
menjalani hidup ini dengan rencana dan kehendak kita sendiri. Seringkali
33
e
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
MAGZ apa yang direncanakan manusia tidak seindah yang dibayangkan.
Saat kehidupan penuh dengan tantangan, datanglah kepada
Tuhan, Ia mampu memelihara saudara.
Jumat, 24 Februari 2017
MENARUH HARAPAN PADA ALLAH
(Bacaan: Mazmur 40)
Pernahkah saudara berada dalam kondisi yang buntu? Saudara sangat
membutuhkan pertolongan, namun diri sendiri sudah tidak mungkin
diandalkan, orang-orang di sekitar juga tidak mungkin dapat membantu.
Bagaimana perasaan saudara ketika berada dalam keadaan siatuasi yang
demikian, lalu datanglah pertolongan dari seseorang? Tentu pertolongan
itu menjadi sesuatu yang sangat melegakan sekali bukan?
Mazmur ini adalah ungkapan hati Daud atas keselamatan yang telah
dinyatakan oleh Tuhan atas hidupnya. Ungkapan ”Aku sangat menantinantikan Tuhan”, dalam terjemahan asli ’qavah’ NIV ’waited patiently’
artinya menunggu dengan sabar, atau menantikan dengan begitu sangat
lama. Dari sini kita memahami bagaimana Daud setia dengan sabar
menantikan pertolongan Tuhan dalam hidupnya, ketika ia berada dalam
tekanan. Diri sendiri dan siapapun manusia sudah tidak masuk hitungan,
tidak mungkin diandalkan. Yang membuat ia bertahan yaitu dengan
menaruh sepenuhnya pengharapannya kepada Tuhan yang ia sembah
yaitu Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Raja Daud sungguh menyadari
begitu banyak hal yang Tuhan telah perbuat dalam hidupnya, kebaikan
Tuhan terhadap Daud tidak terhitung dan Allah melakukan hal-hal yang
ajaib
Bagaimana dengan kita, sudah sampai dimana kita menaruh pengharapan
kita kepada Tuhan? sejauh mana kita menantikan jawaban Tuhan? atau
mungkin kita lebih percaya kepada pikiran, kepintaran kita?
34
e
MAGZ
Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E
Sabtu, 25 Februari 2017
RENUNGKAN KEMBALI
(Bacaan: Mazmur 66)
Banyak orang yang tidak suka melihat masa lalunya, malah memilih untuk
melupakannya saja karena menganggap masa lalunya kelam. Tak ada yang
menyenangkan dan pantas untuk diingat.
Pemazmur dalam bacaan kita hari ini, begitu bersemangat melihat ulang
pengalaman hidup yang telah dia lalui. Pemazmur mengajak umatnya
untuk mengingat kembali setiap perbuatan-perbuatan Allah kepada nenek
moyang mereka pada masa awal pembentukan mereka menjadi umat
pilihan Allah. Hal yang mustahil telah dimungkinkan menjadi sesuatu
yang nyata oleh kedahsyatan kuasa Allah. Allah yang telah menebus umat
Israel dari tanah perbudakan di Mesir, mengiring mereka dengan setia
sepanjang di perjalanan. Allah mengeringkan Laut Merah (Teberau), dan
membiarkan nenek moyang mereka berjalan menyeberanginya sehingga
mereka selamat (lih Kel. 14:15-31). Ini merupakan janji dan perwuju dan
dari pemeliharaan Allah terhadap setiap umat Allah. Ketika Allah telah
memutuskan untuk memilih, maka Ia akan dengan setia memelihara
umat-Nya.
Seberapa sering hati Anda terangkat karena mengingat ulang karya Tuhan
dalam perjalanan hidup? Ketika hidup terasa menekan, ketika Anda
kehilangan sukacita, mari ingat lagi apa yang telah Allah lakukan dalam
hidup Semua itu akan menyatakan kebesaran dan kasih Allah.
35
e
P E N G UM UM AN
MAGZ
AGENDA MINGGU INI
Hari / Tanggal
Pukul
Senin, 20 Februari 2017
23.00
Selasa, 21 Februari 2017
18.30
Rabu, 22 Februari 2017
Kamis, 23 Februari 2017
19.00
06.00
19.00
Jumat, 24 Februari 2017
18.30
Sabtu, 25 Februari 2017
06.00
18.30
22.00
Minggu, 26 Februari 2017 10.00
Keterangan
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt.
Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio
Bahtera Yudha , 96,4 FM
STAR: ESKATOLOGI
Oleh: EDO WALLA, M. DIV.
HUT: Sdr. Ishak V Iyai
Latihan Musik KU 3
Doa Pagi
Latihan Musik KU 1 dan KU 2
HUT: Sdri. Angie Nathania Irwanto
KTB
CPC:
“PERSUASIVE
MARKETING”
Oleh Ps Yakub Tri Handoko
Di Kapulaga Resto
HUT: Sdr. Michael Anderson
Wardhana
HUT: Bp. Yulius Handy Arthur
Doa Pemuridan
Persekutuan Pemuda
Siaran rohani “Grace Alone” Pdt.
Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM
HUT: Anak Jocelyn Divina Lieman
HUT: Sdr. Yedya K.V Suwarso
HUT REC DARMO KE-4
“WHY DO WE EXIST?”
Oleh: Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.
36
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 19 Februari 2017
Penatalayanan
Ibadah
Remaja
(Pk. 10.00
WIB)
Ibadah
Umum I
(Pk. 07.00)
(Pk. 10.00)
Ibadah
Umum III
(Pk. 17.00)
Pengkhotbah
Ev. Yohanes Dodik
Liturgos
Ibu Debby
Pelayan
Musik
Bp. Willy
TW
Bp. Eliazar
Pelayan
LCD
(Pk. 10.00)
Gabung
Ibadah
umum
Ev. Edo Walla
Ibu Wilis
Ev. Edo
Walla
Sdr. Ishak
Sdr. Willy
Sdr. Hizkia
Sdr. Ishak
TEAM
Sdri. Ririt
Sdri.
Vionatha
Sdr. Yusuf K
Ibu Yatmi
Ibu Fenny
Ibu Herlin
Bp.
Lipurno
Ibu Hariati
Ibu Wiwin
Ibu Yuli
Sdr. Ishak
Sdri. Natalia
Bp. Suyono
Bp. Donny
Sdri. Marlin
Sdri. Suci
Sdri.
Clarine
Sdri. Clarine
Sdri. Lina
Ibu Wilis
Ev. Edo
Walla
Sdri. Suci
Sdri. Clarine
Sdri.
Victory
Sdri.
Ester
Sdri.
Grace
Ibu Hariati
Ev. Heri
Ev. Dodik
Doa Pra
& pasca
Ibadah
Singer
(07.00)
Sdri. Kezia
Sola
Doa Syafaat
Doa
Persembahan
Cab. Ba- Cab. Bavarian
varian
Kasih Yang Termulia dan Terpuji (Mazmur 138)
Tema
Penyambut
Jemaat
Ibadah
Umum II
Bp. Willy
Sdri. Henny
Ibu Dinna
Sdr. Edo
Ibu Dinna
Sdri. Lia
Sdr. Irsan
37
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
IBADAH UMUM
MAGZ
Minggu, 26 Februari 2017
Penatalayanan
Ibadah
Remaja
(Pk. 10.00
WIB)
Ibadah
Umum I
(Pk. 07.00)
Ibadah
Umum II
(Pk. 10.00)
Ibadah
Umum III
(Pk. 17.00)
Pengkhotbah
Ev.
Yohanes
Dodik
Liturgos
Sdri.
Caroline
Pelayan
Musik
Sdr. Arka
Sdr.
Andreas
Sdr. Yeyel
Sdr. Faith
Pelayan
LCD
Sdr. Daniel
Penyambut Sdr. Apin
Jemaat
Sdri. Angie
Pdt.
Yakub Tri
Handoko,
Th.M
Ev. Heri
Kristanto
(Pk. 10.00)
Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M
Ibu Wilis
Sdri. Henny
Sdri. Grace
Bp. Eliazar
Sdr. Ishak
Sdr. Toni
Sdr. Hizkia
Sdr. Irsan
TEAM
Ibu Herlin
Sdri.
Melissa
Sdri. Vionatha
Sdri. Marlin
Ibu Vena
Ibu Debby
Bp. Yefta
Bp. Budhi
TS
Ibu
Handayani
Bp. Budi
SG
Ibu Lisa
Sdr. Nobel
Sdr. Yono
Sdri. Erista
Sdri. Zizi
Sdri. Ester
Sdri. Victory
Doa Syafaat
Sdri. Grace
Ibu Vena
Bp.
Santoso
Ibu Carla
Doa Pra
& pasca
Ibadah
Ibu Wilis
Ibu Wilis
Ev. Dodik
Singer
Ibu Santi
Sdr. Ikhsan
Bp. Stevi
Sdri.
Eveelyn
Sdri. Christin
Sdri. Clara
Doa
Persembahan
(07.00)
Gab. Ibadah HUT
L e-4 (10.00)
EKSPOSISI 1 KORINTUS
Tema
Cab. Ba- Cab. Bavarian
varian
Sdri. Angie
Sdri. Ester
Virgin, Clarine
Fredy, Dita
38
e
JADWAL P E NATAL AYANAN
MAGZ
SEKOLAH MINGGU
19 Februari 2017
26 Februari 2017
Liturgis
Kak Evelyn
Kak Kezia
Pelayan Musik
Kak Eliazar
Kak Willy
Doa Pra/Pasca
SM
Kak Suani
Kak Vena
Tema
Allah Menciptakan Cakrawala
dan Air
Allah memisahkan daratan dari
lautan
Bahan Alkitab
Kejadian 1:6-8
Kejadian 1:6-8
Sion
Kak Suani
Kak Budi
Getsemani
Kak Suani
Kak Suani
Yerusalem
Kak Vena
Kak Vena
Nazareth
Kak Debby
Kak Dessy
Betlehem
Kak Kezia
Kak Fenny
Keterangan
(Pk. 09.30 WIB)
(Pk. 09.30 WIB)
IBADAH PEMUDA
Keterangan
Sabtu, 18 Februari 2017
(Pk. 18.30 WIB)
Sabtu, 25 Februari 2017
(Pk. 18.30 WIB)
Tema
“Pacaran Anak Muda Kristen”
Pengkhotbah
Pdt. Reyco
Pdt. Reyco
Litrugos
Sdri. Christine
Sdr. Fredy
Pelayan Musik
TEAM
TEAM
Pelayan LCD
Sdri. Clara
Sdri. Marlin
Penyambut Jemaat
Sdri. Rina
Sdr. Milka
Sdr. Yando
Sdr. Demsak
Petugas Doa
Sdr. Efraim
Sdr. Yando
Singer
Sdr. Fredy
Sdri. Tri
39
e
Data Keh adir an Je m aat
MAGZ
DATA KEHADIRAN JEMAAT
Ibadah
Hari/Tanggal
Jumlah Jemaat
Umum 1
Minggu, 12 Feb 2017
32 orang
Umum 2
Minggu, 12 Feb 2017
93 orang
Umum 3
Minggu, 12 Feb 2017
54 Orang
Sekolah Minggu
Minggu, 12 Feb 2017
32 Orang
Remaja
Minggu, 12 Feb 2017
18 Orang
Pemuda
Minggu, 12 Feb 2017
31 Orang
Cab. Bavarian KU 1
Minggu, 12 Feb 2017
33 Orang
Cab. Bavarian KU 2
Minggu, 12 Feb 2017
44 Orang
POS Batam
(Gabungan)
Minggu, 12 Feb 2017
101 Orang
Keterangan
HUT Batam ke 5
40
Download