A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Susunan Liturgi Ibadah Minggu Panggilan Beribadah Votum Bacaan Bertanggapan Pujian Pengakuan Dosa Doa Pengakuan Dosa Secara Pribadi Doa Pengakuan Dosa Berita Anugerah Petunjuk Hidup baru Pujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Pujian Syukur 1 Pujian Syukur 2 Pengakuan Iman Pujian Doa Firman Tuhan Khotbah Persembahan Doa Persembahan & Doa Syafaat Pengumuman & Seri Pembinaan Doxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Doa berkat Amin / “Thank You Lord” Theme Song “Jesus At The Center“ Pengkhotbah Pengkhotbah Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Jemaat Liturgos Liturgos Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Pengkhotbah Pengkhotbah Liturgos & Jemaat Petugas Doa Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah 2 Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email: [email protected] GEMBALA LOKAL NGINDEN Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A. Telp. 081-233780070 Email: [email protected] GEMBALA LOKAL ESTE SQUARE Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email: [email protected] GEMBALA LOKAL POS PI BATAM Ev. Samuel Sambudjo Budiman, M.K. Telp. 081-931003006 Email: [email protected] / [email protected] GEMBALA LOKAL CABANG BAVARIAN Pdt. Novida Lassa, M.Th. Telp. 081-13321904 Email: [email protected] 3 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ Kasih Yang Besar dan Terpuji (Mazmur 138)| Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M S ebagaimana tertulis di bagian awal, Mazmur 138 merupakan karya Daud. Kita tidak dapat mengetahui dengan pasti kapan dan mengapa mazmur ini ditulis. Teks hanya memberi petunjuk bahwa mazmur ini muncul dari sebuah situasi sulit yang dihadapi oleh Daud. Secara khusus, ia sedang berada dalam kesesakan karena musuh-musuhnya. Mungkin dia sedang menghadapi pertempuran yang sengit melawan bangsa Filistin. Mungkin juga dia sedang melarikan diri dari Saul atau Absalom. Alternatif manapun yang benar, hal itu tidak akan terlalu mempengaruhi penafsiran detil terhadap mazmur ini. Paling tidak, latar belakang secara umum ini bermanfaat sebagai sebuah perspektif dalam memahami pikiran penulisnya. 4 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ Sebagian besar penafsir sepakat bahwa inti dari mazmur ini terletak di ayat 6. Ayat ini menjadi simpul yang mengaitkan ayat 1-5 dengan ayat 7-8. Penekanan pada transendensi atau kebesaran TUHAN di awal ayat 6 (“TUHAN itu tinggi”) merujuk balik pada ayat 1-5, sedangkan petunjuk tentang imanensi atau kedekatan TUHAN di bagian selanjutnya (“Ia melihat orang yang hina”) menjadi landasan bagi permohonan di ayat 7-8. bersyukur kepada TUHAN. Berdasarkan penjelasan di atas, mazmur ini dapat dibagi menjadi tiga bagian: ucapan syukur kepada TUHAN (ayat 1-5), TUHAN yang jauh sekaligus dekat (ayat 6), keyakinan dan permohonan (ayat 7-8). Marilah kita sekarang menguraikan masiing-masing bagian ini. Apa yang dimaksud dengan “bersyukur”? Studi kata yādâ di Alkitab menunjukkan bahwa makna dasar yang terkandung di dalamnya adalah “mengakui”. Itulah sebabnya penerjemah Septuaginta seringkali menerjemahkan kata ini dengan exomologeō (“mengakui”). Yang ditekankan dalam kata ini adalah pengakuan atau deklarasi terhadap suatu fakta, entah itu berhubungan dengan dosa, sifat dan tindakan Allah, maupun karakter manusia (TWOT). Dalam konteks Mazmur 138, fakta yang diketahui dan diakui berhubungan dengan TUHAN: sifatsifat Allah (siapa Allah) dan karya Allah (apa yang Allah lakukan). Ucapan syukur (ayat 1-5) Istilah “ucapan syukur” atau “mengucap syukur” sudah begitu terbiasa di telinga kita. Sebagian dari kita mungkin bahkan sudah menjadikan ini sebagai gaya hidup kita. Dalam situasi apapun kita Itulah yang ditunjukkan oleh Daud di sini. Walaupun ia berada di tengah situasi yang pelik, ia memilih untuk merespons hal tersebut dengan ucapan syukur. Kata kerja “bersyukur” (yādâ) muncul sebanyak tiga kali di mazmur ini (ayat 1, 4, 5). Pemunculan di ayat 4 sayangnya tidak tercermin dalam terjemahan LAI:TB, karena yādâ di sana diterjemahkan “memuji”. 5 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ Sifat-sifat Allah (ayat 2a). Dua sifat Allah yang ditekankan di mazmur ini adalah kasih-setia (khesed, LAI:TB “kasihMu”) dan kebenaran (’ĕmet, LAI:TB “setia-Mu”). Kata “khesed” merujuk pada kasih Allah, dan seringkali muncul dalam konteks perjanjian. Para ahli umumnya memahami khesed sebagai kasih TUHAN yang rela mengikatkan diri dalam sebuah perjanjian dan menjaga perjanjian itu sedemikian rupa sehingga tidak gagal. Penerjemah LAI:TB biasanya memilih terjemahan “kasih-setia” untuk kata khesed. Karena kasihNya, TUHAN setia menjaga perjanjian-Nya. Kata ’ĕmet bisa berarti keteguhan atau kebenaran. Jika keteguhan ini berhubungan dengan janji, ’ĕmet dapat diterjemahkan kesetiaan (RSV/ NIV/ESV). Melihat keseluruhan konteks Mazmur 138, kita sebaiknya menerjemahkan ’ĕmet dengan “kebenaran” (KJV/ASV/NASB). Yang ditekankan di sini adalah perkataan TUHAN (’imrâ di ayat 2 atau ’ōmer di ayat 4). Sayangnya, penerjemah LAI:TB mengaburkan ide ini dengan memilih terjemahan “janji”. Hampir semua terjemahan Inggris mengambil terjemahan “word”. Begitu pula dengan penerjemah Septuaginta yang menggunakan logion (ayat 2) dan rhēma (ayat 4). Penekanan pada kasih-setia dan kebenaran TUHAN di mazmur ini sangat mungkin mengacu pada perkataan TUHAN melalui Nabi Natan kepada Daud bahwa keturunannya akan terus-menerus ada di tahta Israel (2 Sam 7:1216). Daud sendiri memandang hal ini sebagai sebuah nubuat yang akan digenapi di masa yang akan datang (2 Sam 7:19-21). Nubuat ini berhubungan dengan kebesaran TUHAN atas segala bangsa (2 Sam 7:22-29). Intinya, dalam MAzmur 138 Daud sedang mengungkapkan keyakinannya terhadap janji dan nubuat TUHAN di 2 Samuel 7:12-29. Di tengah keadaan serumit apapun, ia selalu mengingat dan mengakui kebenaran dari perkataan TUHAN. Karya Allah (ayat 2b-3). Siapa Allah (sifat-Nya) menentukan apa yang Ia perbuat (karya-Nya). TUHAN tidak mungkin melakukan sesuatu yang bertabrakan dengan sifat-sifat-Nya. 6 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ Itulah yang diamini oleh Daud dalam mazmur ini. TUHAN telah meninggikan nama dan perkataan-Nya melebihi segala sesuatu (ayat 2b). Melalui berbagai perbuatan ajaib yang Dia lakukan, Allah telah menunjukkan kemuliaan-Nya atas segala bangsa dan dewa. Sebagai contoh, pada saat Ia menghukum bangsa Mesir dan Firaun, berita itu tersebar ke seluruh pelosok dunia kuno (Yos 9:9-10; Rm 9:17). Bukan hanya itu. TUHAN juga mengabulkan doa (ayat 3). Di tengah keadaan yang genting, Dia langsung memberikan pertolongan pada hari itu juga (ayat 3a). Dia mengenal jiwa yang terpuruk. Itulah sebabnya Dia memberi pertolongan agar jiwa yang lemah itu dapat dikuatkan kembali (ayat 3b). Pemaparan di atas mengajarkan kepada kita bahwa bersyukur kepada Allah tidak sama dengan menyangkali realita yang buruk atau menghibur diri sendiri dengan harapan kosong. Bersyukur terkait dengan fakta dan bagaimana kita mengetahui maupun mengakui fakta tentang TUHAN. Tanpa pengetahuan dan pengakuan ini, semua pujian kita (sebagai salah satu bentuk ucapan syukur, bandingkan ayat 2b dan ayat 5) tidak akan berarti apa-apa. Itu hanyalah kata-kata indah tanpa makna. Sehubungan dengan hal ini, Daud memberi contoh bagaimana ucapan syukur seyogyanya dilakukan. Bersyukur sepatutnya dimulai dari hati (ayat 1a). Ini terutama bukan tentang apa yang kita ucapkan, melainkan apa yang kita percayai. TUHAN yang jauh sekaligus dekat (ayat 6) Berbagai agama dan aliran kepercayaan menawarkan beragam bentuk relasi antara Allah dan manusia. Ada yang terlalu menekankan transendensi Allah. Allah itu mahabesar, mahakuasa, mahamulia, dsb. Filsafat Deisme yang berkembang mulai akhir abad ke-17 mengajarkan Allah sebagai pembuat jam tangan. Sesudah Ia menciptakan alam semesta, Allah mengatur semuanya berdasarkan hukum alam. Tidak ada intervensi ilahi secara langsung di dalam dunia. 7 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ Allah yang dipercayai oleh para penganut Deisme adalah Allah yang (sangat) jauh. Beberapa ajaran terlalu mengedepankan imanensi Allah. Allah ada di mana-mana. Segala sesuatu adalah Allah. Melalui cara tertentu, manusia dapat menjadi Allah. Agama-agama misteri pada zaman Yunani-Romawi kuno menawarkan konsep tentang Allah yang seperti ini. Allah yang dipercayai oleh penganut Gerakan Zaman Baru juga sama. Alkitab menyediakan cara pandang yang seimbang. TUHAN memang Allah yang besar dan mulia (ayat 6a). Ia lebih berkuasa daripada segala dewa (ayat 1) dan raja (ayat 4). Besar kemuliaan-Nya (ayat 5b). Tinggi luhur nama dan perkataan-Nya (ayat 2b). Walaupun demikian, TUHAN juga sangat dekat (ayat 6b). Ia melihat orang yang hina. Melihat di sini jelas menyiratkan kedekatan (bdk. ayat 6c “mengenal orang yang sombong dari jauh”). Ia mengenal orang yang hina bukan hanya karena TUHAN mahatahu. Ia mengenal, karena Ia dekat dengan mereka. Banyak penerjemah berusaha mengekspresikan makna ini melalui terjemahan “menghargai” (regard or respect, kontra NIV “look upon”). Perpaduan antara transendensi dan imanensi inilah yang membuat kasih Allah terlihat begitu istimewa. Apa artinya memiliki Allah yang mahabesar tetapi tidak terlibat secara dekat dan nyata dalam kehidupan sehari-hari? Apa artinya memiliki Allah yang dekat tetapi tidak mampu melakukan apa pun yang luar biasa? Bukankah kasih akan tampak semakin indah apabila dilakukan oleh pribadi yang begitu mulia kepada pribadi lain yang begitu hina? Itulah TUHAN kita! 8 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ Keyakinan dan permohonan (ayat 7-8) Pengetahuan dan pengakuan terhadap sifat dan karya TUHAN merupakan sauh yang kuat untuk menambatkan pengharapan kita. Pengharapan ini tidak akan bergoncang oleh perubahan keadaan atau besarnya tantangan. Sebagaimana TUHAN tidak pernah berubah, begitu pula pengharapan kita kepada-Nya. Daud sangat memahami hal ini. Walaupun ia berada dalam kesesakan (ayat 7a, lit. “berjalan di tenggah-tengah kesulitan”), ia meyakini pemeliharaan (“Engkau mempertahankan hidupku”), pembelaan (“Engkau mengulurkan tangan-Mu’), dan keselamatan (“menyelamatkan aku”) dari TUHAN (ayat 7b). Musuhmusuhnya tidak akan berhasil membunuh dia dan merampas tahta dari keturunannya. Berbagai pengalaman di dalam hidup Daud menjadi bukti tak terbantahkan tentang hal ini. Apa artinya memiliki Allah yang mahabesar tetapi tidak terlibat secara dekat dan nyata dalam kehidupan sehari-hari? Apa artinya memiliki Allah yang dekat tetapi tidak mampu melakukan apa pun yang luar biasa? Apa yang dilakukan TUHAN di masa lalu memberi alasan yang teguh untuk menantikan janji TUHAN di masa yang akan datang. Allah akan menyelesaikan semuanya bagi Daud (ayat 8a). Maksudnya, janji ilahi tentang kekekalan dan kebesaran tahta Daud pasti akan terwujud. Kasihsetia TUHAN memastikan bahwa Dia tidak akan meninggalkan apa yang Dia sudah mulai (ayat 8b). Permohonan yang penuh kepastian ini tidak jauh berbeda dengan doa Paulus untuk jemaat Filipi: “Akan hal ini aku 9 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus” (Flp 1:6). Apa yang dikatakan oleh TUHAN dan dimani oleh Daud akhirnya menjadi kenyataan melalui Yesus Kristus. Dalam keadaan-Nya sebagai manusia, Dia adalah keturunan Daud (Mat 1:1; Rm 1:3). Dalam keadaanNya sebagai Allah, Dia adalah Anak Allah yang berkuasa (Rm 1:4). Kelak semua lutut akan bertelut dan segala lidah akan mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan (Flp 2:9-11). Apa yang telah diperlihatkan TUHAN kepada Daud sejak lama akan menjadi kenyataan di akhir zaman. Soli Deo Gloria. “Though our feelings come and go, God’s love for us does not” - C.S Lewis 10 e MAGZ Po ko k Do a Syafaat | #T E AC H I N G POKOK DOA SYAFAAT 1. Bersyukur untuk Pilkada serentak yang telah berjalan. •Doakan agar yang pemimpin terpilih dapat menjalankan pemerintahan dengan penuh tanggung jawab dan berpihak pada rakyat. •Doakan untuk pilkada putaran kedua bagi beberapa daerah, kiranya Tuhan menolong agar dapat berjalan dengan baik •Doakan untuk keamanan di semua daerah. 2. Doakan untuk komisi misi. •Kiranya Tim dapat melayani dengan baik di dalam memonitoring pelayanan yang ada di Tumbang Tukun, Yalengga dan Sorong. •Kiranya Tuhan memelihara para misionaris di lapangan. •Kiranya kebutuhan dana misi dapat dicukupkan. 11 e MAGZ K atek ism us Wes t m i n s t e r | #T E AC H I N G KATEKISMUS WESTMINSTER Pertanyaan 103: Apa kewajiban-kewajiban yang pelaksanaannya dituntut dalam hukum yang pertama? Jawaban : Tugas-tugas kewajiban yang pelaksanaannya dituntut dalam hukum yang pertama ialah agar kita mengenal dan mengakui Allah sebagai satu-satunya Allah yang sejati, dan sebagai Allah kita, dan menyembah serta memuliakan Dia sesuai dengan itu. Caranya dengan memikirkan Dia, merenungkan Dia, ingat kepada-Nya, memandang tinggi, menghormati, menyembah, memilih, mengasihi, dan mengingini Dia takut kepadaNya, mempercayai Dia, bertopang pada-Nya, berharap kepada-Nya, bergembira dan bersukacita dalam Dia, melayani Dia dengan roh yang menyala-nyala, berseru kepadaNya dan mempersembahkan segala puji-pujian dan syukur kepada-Nya serta bersikap patuh dan takluk kepada-Nya sebagai manusia seutuhnya; berikhtiar agar dalam segala hal kita berbuat apa yang berkemam kepada-Nya, menunjukkan penyesalan bila kita telah menyakiti hati-Nya dalam sesuatu hal, dan menempuh kehidupan bersama Dia dengan rendah hati. a. 1Ta 28:9; Ula 26:17; Yes 43:10; Yer 14:22. b. Maz 95:6-7; Mat 4:10; Maz 29:2. c. Mal 3:16. d. Maz 63:7. e. Pengk 12:1. f. Maz 71:19. g. Mal 1:6. h. Yes 45:23. i. Yos 24:15, 22. j. Ula 6:5. k. Maz 73:25. l. Yes 8:13. m. Kel 14:31. n. Yes 26:4. o. Maz 130:7. p. Maz 37:4. q. Maz 37:11. r. Rom 12:11 bersama Bil 25:11. s. Fil 4:6. t. Yer 7:23; Yak 4:7. u. 1Yo 3:22. v. Yer 31:18; Maz 119:136. w. Mik 6:8. 12 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ SEBUAH BENTUK KETAATAN YANG BERBEDA M Maria | Saat Hidup Ini Terasa Melimpah alam ini terasa sangat hening, tidak seperti biasanya. Begitu heningnya sehingga Maria bisa mendengar bunyi nafas ayahnya di kamar sebelah. Lama dia berbaring di tempat tidurnya tanpa bisa memejamkan mata. Sejenak semuanya gelap dan tenang, namun kemudian sesuatu yang bercahaya dengan sangat perlahan mulai menghampiri. Pada awalnya samar-samar – kemudian dengan sangat cepat, ruangan tidurnya diliputi oleh cahaya seperti kilauan cahaya matahari. Di saat Maria mulai bisa melihat sesosok manusia berdiri di dalam ruangannya, dia menjadi begitu ketakutan. Pada saat itu dia mendengar sebuah suara yang indah, “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Rasa takutnya hilang, dan kebingungannya membuat Maria bertanya-tanya. Satu hal yang pasti: Tamunya itu seorang malaikat! “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia 13 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak lelaki dan hendaklah engkau menamai dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan . . . Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Tiba-tiba Maria tersentak. Malaikat itu tidak berkata, “Engkau dan Yusuf akan memiliki seorang anak lelaki.” Dia hanya berkata, sesungguhnya engkau akan mengandung Anak Allah Yang Mahatinggi.” Maria bingung dan terheran-heran. Dia terlalu terkejut dengan semua yang diucapkan kepadanya sehingga otaknya tidak mampu memikirkan jawaban yang harus dikatakannya. Namun, hati Maria, yang memiliki “hati Allah” menaikkan pujian yang berasal dari ketaatannya, “Sesungguhnya, aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Kemudian malaikat itu pergi. Kehadiran Allah terasa begitu hangat, sama seperti cahaya matahari di siang hari, namun dia tidak bisa melihat-Nya. Di dalam suasana ilahi itu, Raja Kemuliaan meninggalkan sorga. Firman yang pada mulanya bersama-sama dengan Allah, yang oleh-Nya semua hal dijadikan, Kehidupan dan Terang Dunia ini, satu-satunya Anak yang dikasihi Bapa, saat ini mengenakan tubuh manusia. Maria mulai merasakan kehadiran Allah perlahan-lahan menghilang dari ruangan. Namun, kemuliaan itu masih tetap ada . . . karena sekarang di dalam tubuhnya dia mengandung Sang Anak Allah itu. Kemudian dia melihat cahaya yang berasal dari lampu minyak. Seperti biasanya, ibunya menghampirinya untuk melihat kalau-kalau ada sesuatu yang terjadi pada diri anak gadisnya. “Maria, apakah engkau sakit?” tanya Hana, ibunya cemas. Saat itu dia juga melihat ayahnya, Yonadab masuk ke dalam ruangan. Dia tampak cemas 14 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ saat melihat anak gadisnya kami apa yang mencemaskanmu.” terlihat pucat. Hana menjawab, “Sebenarnya aku sudah akan mengatakannya pada “Aku mendapat penglihatan, saat makan malam tadi, tetapi Maria seorang malaikat mendatangiku.” begitu gembira mengenai Yusuf. Maria tiba-tiba menyadari bahwa Dan aku pikir waktunya belum tepat. perkataan itu meluncur begitu Siang tadi ada kabar dari Yudea. saja. Sekarang dia bertanya-tanya Kabar dari Elisabet . . . dia sedang apakah dia perlu menceritakan apa mengandung . . . dan kandungannya yang telah dikatakan malaikat itu sudah enam bulan.” kepadanya. Hana meneruskan, “Aku rasa Melihat keraguan Maria, ayahnya Elisabet belum mendengar tentang bertanya perlahan, “Apakah engkau pernikahan Maria, karena itu dia mengerti apa yang dikatakan meminta Maria agar bisa datang malaikat itu?” mengunjunginya selama tiga bulan terakhir masa kehamilannya. Jika Ibunya tampaknya tidak begitu aku bisa, aku sendiri yang akan pergi senang mendengar cerita tentang ke sana.” penglihatan dan malaikat, bertanya, “Apa itu, sayang?” “Tidak Ibu,” potong Maria, “biar aku saja yang pergi.” “Ibu, malaikat itu berkata bahwa meskipun Elisabet sudah tua, namun saat ini dia sedang mengandung seorang bayi lelaki. Dan usia kandungannya sudah enam bulan.” Ibunya terkejut. Yonadab menangkap pandangan mata istrinya dan wajahnya berubah menjadi pucat. Yonadab kemudian berkata dengan tegas, “Katakan kepada 15 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ Sebenarnya, Yonadab ingin mendengar kelanjutan dari cerita Maria tentang malaikat itu, tetapi dia menyadari bahwa ini bukan saat yang tepat untuk itu. “Ayah, malaikat itu berkata bahwa aku akan mendapat seorang bayi.” “Itu luar biasa sekali, Maria!” “Oh, Ayah, Ayah tidak mengerti. Ketika malaikat itu mengatakan kepadaku bahwa aku akan mempunyai seorang bayi, aku bertanya bagaimana itu bisa terjadi karena aku belum menikah. Lalu malaikat itu menjawab, ‘Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau.’” Maria terdiam sesaat, lalu berkata, “Ayah . . . aku sedang mengandung!” Ini adalah hari terakhir perjalanan mereka, dan Maria merasa lelah naik keledai. Jadi, dia memutuskan untuk berjalan kaki bersama ayahnya. Sambil berjalan, Maria berulang-ulang mengingat kembali kunjungan malaikat pada malam itu. Dia berusaha untuk mencari katakata yang tepat untuk menceritakan bagian yang belum diberitahukannya kepada ayahnya. Kalau saja hal “Maria, ceritakan sekali lagi dari yang akan disampaikannya bukan awal dan katakan kepada Ayah sesuatu yang ajaib dan sukar untuk semua yang bisa kau ingat.” dipercaya, maka tidak akan ada masalah. Akhirnya ia berkata, “Ayah, aku harus mengatakan sesuatu, yang perlu Ayah ketahui.” “Saat Ayah kembali dan mengatakan kepada kami bahwa Yusuf setuju untuk menunda pernikahan kami, aku menangis. Ayah, jika Yusuf mengetahui apa yang malaikat itu katakan kepadaku, dia mungkin tidak mau lagi menikahiku.” Sambil berjalan, Maria berulang-ulang mengingat kembali kunjungan malaikat pada malam itu. 16 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ Dari nada suaranya, Maria mengetahui bahwa Ayahnya tidak bisa memahami semua yang baru saja diceritakannya. Ayahnya seorang lali-laki yang baik dan lembut. Semua orang Nazaret mengenalnya karena kesalehan, iman, dan kebijaksanaannya. Saat mereka sudah tiba di rumah Zakharia, Maria memanggil-manggil Elisabet. Yonadab memperhatikan Elisabet berjalan kaku dari arah belakang rumah. Wajahnya memancarkan sukacita saat melihat Maria. Tiba-tiba mereka berdua terkejut saat Elisabet mulai berbicara dengan suara lantang, “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan...” Yonadab berdiri kaku di tempatnya. Dengan rasa kagum yang penuh hormat dia melihat pancaran sukacita yang ada di wajah Elisabet mulai memancar di wajah Maria. Sekali lagi, Yonadab merasa sekujur tubuhnya dingin saat dia mendengar Maria menaikkan pujian dengan lembut: Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatanperbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Marianya . . . Maria miliknya itu ternyata adalah seorang perawan yang sedang mengandung Mesias yang sudah lama dinanti-nantikan itu! Namun, terlepas dari semuanya ini, di dalam hatinya, Maria tetaplah gadis kecilnya. Dan, Mesias itu?! Imanuel . . . Allah beserta kita! Cucunya! Seperti apa Dia nanti? IMANUEL! – MATIUS 1:18-25. Ringkasan tentang Maria: A Different Kind of Strength Beverly LaHaye & Janice Shaw Crouse. bersambung . . . 17 e B agaim an ak ah M e n o l o n g An ak D al am Pe n ggu naan Gad g et?#Q and A MAGZ Bagaimana Menolong Anak dalam Penggunaan Gadget? Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M (Lanjutan tgl 12 Februari 2017) Orang tua perlu memberi teladan hidup A lkitab mengajarkan berkali-kali tentang nilai penting keteladanan hidup. Timotius diberi nasihat oleh Paulus untuk menjadi teladan bagi orang-orang percaya dalam segala hal (1 Timotius 4:12). Paulus sendiri mengajak jemaat Korintus untuk mengikuti teladannya, sebagaimana ia telah meneladani Kristus (1 Korintus 11:1). Sayangnya, kebenaran di atas tampaknya tidak ditanggapi serius oleh sebagian orang tua. Mereka menerapkan aturan yang tidak konsisten bagi diri mereka dan anak-anak dalam hal penggunaan gadget dan medsos. Orang tua 18 e B agaim an ak ah M e n o l o n g An ak D al am Pe n ggu naan Gad g et?#Q and A MAGZ bebas menggunakannya, sedangkan anak-anak dikekang begitu rupa. Alasan yang diberikan bermacammacam, misalnya anak-anak harus berfokus pada studi. Jikalau orang tua sendiri terlihat sulit memisahkan diri dari gadget, bagaimana anak-anak mendapatkan suntikan semangat yang mereka perlukan? Sikap di atas jelas tidak tepat. Pembatasan penggunaan gadget dan medsos terutama bukan ditujukan untuk meningkatkan prestasi anak-anak di sekolah. Pembatasan ini lebih berhubungan dengan tanggung-jawab dalam mengisi kehidupan, penguasaan diri, dan kedewasaan karakter. Hal-hal ini tentu saja tidak hanya dibutuhkan oleh anak-anak. Orang tua juga perlu mengejar semuanya ini. Apakah mereka sudah menjalankan tanggungjawab untuk meluangkan waktu bersama anak-anak, mengenal dunia mereka, dan memperhatikan kesusahan mereka sudah dilakukan oleh orang tua? Jika para orang tua selalu menyibukkan diri dengan gadget dan medsos, bagaimana semua tanggung-jawab ini dapat dipenuhi? Apakah orang tua sudah memberi bukti nyata bahwa pengendalian diri bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dilakukan? Bagi anak-anak yang benar-benar bergumul dengan kecanduan, mereka ingin diberi dorongan yang nyata melalui keteladanan hidup orang-orang di sekitarnya bahwa kecanduan dapat dipatahkan. Godaan untuk terus memegang gadget dapat dikalahkan. Jikalau orang tua sendiri terlihat sulit memisahkan diri dari gadget, bagaimana anak-anak mendapatkan suntikan semangat yang mereka perlukan? 19 e B agaim an ak ah M e n o l o n g An ak D al am Pe n ggu naan Gad g et?#Q and A MAGZ Keteladanan hidup bukan hanya diperlukan sebagai sarana pembelajaran, tetapi juga sangat efektif. Pada umumnya anakanak tidak suka diberi teguran atau ceramah. Mereka rata-rata sudah mengetahui bahwa apa yang mereka lakukan dengan gadget mereka adalah sesuatu yang keliru. Persoalannya, mereka memerlukan bimbingan dan bantuan untuk mengubahnya. Terlalu banyak bicara tidak banyak berguna. Nasihat secara verbal berupa teguran perlu dikurangi. Sebaliknya, pemberian semangat untuk perubahan perlu ditingkatkan, baik dorongan secara verbal (kata-kata yang menguatkan dan inspiratif) maupun nonverbal (keteladanan hidup) Soli Deo Gloria. 20 e Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G MAGZ MISTERI YANG AGUNG (Lanjutan tgl 12 Februari 2017) 2. Suatu misteri D an kaum Calvinis tidak merasa malu hanya karena tidak memahami segala sesuatu mengenai Allah. Karena, seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan Tuhan dari jalan manusia (Yes. 55:9). Bila manusia memahami segala sesuatu, seperti misalnya mengapa ada kejahatan didunia, maka manusia akan memiliki pikiran sebesar pikiran Allah. Ketika Ayub tidak dapat memahami mengapa ia mengalami penderitaanpenderitaannya yang sangat berat itu dan meragukan kebaikan Allah, Allah bertanya kepada Ayub, Dimanakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian!” kemudian Allah melanjutkan dengan menyindir: “bukankah engkau mengetahuinya?” untuk menunjukkan betapa kecilnya Ayub, Allah melanjutkan dengan pertanyaan: “pernahkah dalam hidupmu engkau menyuruh datang dini hari atau fajar kau tunjukkan tempatnya?” “Engkaukah yang turun 21 e Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G MAGZ sampai ke sumber laut?” “Apakah pintu gerbang maut tersingkap bagimu?” “Dimanakah jalan ke tempat kediaman terang dan di manakah tempat tinggal kegelapan?” kemudian Allah melanjutkan dengan jawaban yang sungguh keras: “Tentu engkau mengenalnya, karena ketika itu engkau telah lahir dan jumlah hari-harimu telah banyak!” (Ayb. 38). Tujuan dari pertanyaan-pertanyaan yang Allah ajukan adalah agar Ayub mengerti bahwa sesungguhnya dirinya kecil sekali dan Allah lebih besar tanpa batas daripada dia. Karena itu, tidak mengherankan bila Ayub tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ada hal-hal yang hanya diketahui Allah dan tidak akan pernah dapat dipahami oleh manusia karena Allah jauh lebih besar daripada manusia. kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini.” Ada hal-hal yang terlalu dalam bagi manusia. Manusia tidak dapat dan tidak akan pernah memahaminya. Manusia terbatas sedangkan Allah tidak terbatas. Salah satu dari hal-hal yang tak terpahami itu adalah faktafakta tentang kedaulatan Tuhan dan tangung jawab manusia yang tampak berkontradiksi. Rahasia ini adalah milik Tuhan, Allah kita, dan kita harus menerimanya. Kita tidak sepatutnya memaksa masuk ke dalam rahasia pikiran Allah. Tetapi ada banyak kehendak Allah yang telah dinyatakan kepada kita, antara lain perintah untuk percaya, hukum-hukum moral, Sepuluh Perintah Allah, Khotbah di Bukit dan acara-cara untuk hidup kudus. Tidak ada yang tidak kita mengerti mengenai hal-hal ini, dan kita harus Ayat pedoman kaum Calvinis mempelajarinya, mengajarkannya terdapat pada Ulangan 29:29 di mana kepada anak-anak kita, serta Musa menyatakan: “Hal-hal yang menaatinya. tersembunyi ialah bagi Tuhan, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak 22 e Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G MAGZ Disini terlihat kerendahan hati secara rohani dari kaum Calvinis. Mereka mengaku: “Kami tidak tahu. Kami tidak dapat memahami segala sesuatu; tetapi karena Alkitab mengajarkan bahwa Allah berdaulat penuh, namun manusia tetap bertanggung jawab atas perbuatannya, maka kami mempercayainya. Dan kami berusaha menaati semua yang Allah perintahkan.” Bersambung……... Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer 23 e Mel etak k an dan m e l ah i r k an an ak d i p an gk u an|#D OYO U KNOW MAGZ Meletakkan dan Melahirkan Anak di Pangkuan (Lanjutan tgl 12 Februari 2017) Melahirkan di Pangkuan F rase ‘melahirkan di pangkuan’ mungkin terasa aneh terdengar di telinga. Terlepas dari keasingan istilah yang didengar, akan lebih aneh jika mengetahui istilah aslinya dalam bahasa Ibrani ‘born on the knees’, lahir di lutut. Ada setidaknya dua penjelasan yang melatarbelakangi pemakaian frase ini. Pertama, ada indikasi bahwa cara wanita Israel kuno dulu melahirkan seorang bayi melibatkan ‘lutut’ orang lain. Ada beberapa kemungkinan posisi seorang wanita yang akan melahirkan; dia bisa berjongkok ataupun membungkuk. Biasanya orang lain yang membantu proses kelahiran, dalam hal ini bidan, duduk di depan berhadapan muka dengan muka dengan posisi wanita yang entah berjongkok atau membungkuk, dengan kaki dan lutut yang bersiap menerima 24 e Mel etak k an dan m e l ah i r k an an ak d i p an gk u an|#D OYO U KNOW MAGZ bayi yang akan segera keluar. Ada juga yang mempergunakan alat tertentu yang disebut dengan ovnayim (Lit : 2 batu). Keluaran 1:16 menyebutkan kemunculan alat ini walaupun LAI tidak menyebutkannya: bayi. Ayub 3: 12 menyatakan, Mengapa pangkuan (lutut; berek) menerima aku; mengapa ada buah dada, sehingga aku dapat menyusu? Bagian dari keluhan Ayub ini mengindikasikan bahwa ‘lutut’ adalah benda pertama yang Apabila kamu menolong perempuan ‘menyambut’ bayi yang baru lahir. Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak Kedua, penggunaan frase ‘born on itu lahir: jika anak laki-laki, kamu the knees’ merupakan gambaran harus membunuhnya, tetapi jika simbolis tentang upacara formal anak perempuan, bolehlah ia hidup.” pengangkatan seorang anak oleh orang tua lain. Ada berbagai Beberapa terjemahan bahasa Inggris perbedaan penafsiran tentang menerjemahkannya dengan ‘…..see makna frase ini, ada yang menolak them upon the birthstool.’ Ovnayim menafsirkan frase ‘born on the knees’ ini berbentuk semacam bangku sebagai frase untuk menyatakan dengan lubang di tengahnya dimana adopsi terhadap seorang anak. wanita yang akan melahirkan duduk Namun tidak banyak yang menolak di lubang tersebut. Sementara itu penafsiran tersebut. Dalam legenda bidan merentangkan lututnya untuk orang Yunani, Hercules diadopsi oleh menerima bayi yang akan keluar. Hera, istri ayahnya, dewa Zeus. Hera Tidak heran para bidan seringkali berbaring di atas tempat tidurnya dan dijuluki ‘wanita ovnayim’. Apapun berpura-pura hendak melahirkan cara melahirkan, entah sang wanita anak, sedangkan Hercules (yang mempergunakan ovnayim atau pun sebenarnya telah dewasa) muncul hanya sekedar membungkuk atau dari antara lutut Hera. Setidaknya berjongkok, ada keterlibatan lutut ide yang menghubungan adopsi orang lain yang membantu persalinan dengan lutut telah menjadi legenda 25 e MAGZ Mel etak k an dan m e l ah i r k an an ak d i p an gk u an|#D OYO U KNOW yang menghiasi kisah banyak bangsa. Hal ini akan cocok diterapkan pada kasus Rahel dan Yusuf. Rahel adalah wanita mandul (Kej. 29:31). Dalam budaya hukum orang-orang saat itu, ketika seorang wanita kedapatan mandul, maka dia berhak memberikan budak wanitanya tidur dengan suaminya. Anak yang lahir dari budak wanita dan suaminya itu diangkat anak menjadi anak dari wanita yang mandul tersebut. Begitulah yang terjadi dalam kisah Sarah, Lea dan Rahel. Ketika Rahel kedapatan mandul, dia berkata kepada Yakub suaminya, “Ini Bilha, budakku perempuan, hampirilah dia, supaya ia melahirkan anak di pangkuanku, dan supaya oleh dia akupun mempunyai keturunan” (Kej. 30:3). Ketika Rahel mengatakan ‘supaya ia melahirkan anak di pangkuanku’, secara tersirat dapat dibayangkan bahwa ketika Bilha sedang berusaha melahirkan anaknya, maka Rahel meletakkan lututnya di bawah untuk menunggu bayi yang akan keluar dari rahim Bilha. Tindakan Rahel ini dipahami sebagai upacara resmi pengangkatan seorang anak darirahim Bilha, budaknya. Namun bagaimanakah hal itu berlaku pada kasus Yusuf? Di Mesopotamia kuno frase ‘lahir di pangkuan’ (born on the knees) tidak hanya berlaku secara literal, tetapi juga menjadi semacam idiom yang berlaku di era itu untuk merujuk pada istilah mengadopsi anak orang lain. Ketika dikatakan, “Jadi Yusuf sempat melihat anak cucu Efraim sampai keturunan yang ketiga; juga anak-anak Makhir, anak Manasye, lahir di pangkuan Yusuf ” (Kej. 50:23), hal ini berarti Yusuf mengangkat cucunya, anak Manasye, anak Makhir menjadi anak angkatnya. Mengapa anak Makhir yang mendapat perlakuan istimewa dari Yusuf? Nama Makhir artinya ‘yang dijual’, mengingatkan Yusuf akan peristiwa yang pernah dialami, ketika dia dijual oleh saudara-saudaranya (Kej. 37:28; 45:5) NK_P 26 e B AB V | #MI S S I O N MAGZ HAK memilih teman sepelayanan (Lanjutan tgl 12 Februari 2017) rang-orang yang lebih tua, biasanya lebih berpengalaman ,bisa membuat membuatu pilihan yang lebih bijaksana dari pada pilihan orang-orang muda itu sendiri. mungkin lebih baik mempunyai seorang perantara yang dapat dipercaya, daripada berusaha memilih sendiri. jika ini benar dalamhal seorang perantara duniawi, betapa jauh lebih benar lagi dalam hal Dia yang memilih O bagi kita! Perantara duniawi mungkin berhasil dalam banyak kasus, tetapi ada saatnya dia keliru. Dia yang telah memilih bagi kita, tidak pernah membuat kekeliruan. Jadi, baik dalam masalah menerima seorang rekan kerja yang tidak Anda sukai, maupun melepaskan rekan kerja yang Anda ingin pertahankan, ingatlah bahwa Dia yang membuat pilihan bagi kita, tidak pernah keliru. 27 e B AB V | #MI S S I O N MAGZ Apabila sekelompok misionaris muda yang pulang dari Cina dan berkumpul di tanah airnya, mereka biasanya pergi ke restoran Cina untuk makan. Hal yang pertama yang mereka lakukan setelah memesan makanan adalah mereka meminta makanan itu dihidangkan dalam mangkuk dan minta disediakan sumpit sebagai ganti pisau dan garpu. Mengapa? Alasannya adalah, cita rasanya berbeda jika kita makan menggunakan pisau dan garpu! Aneh bukan. Sungguh mengherankan, betapa sulitnya bagi orang Amerika untuk bisa menyadari kenyataan bahwa cara-cara penduduk di setiap Negara dalam banyak hal lebih baik bagi mereka dari pada cara-cara kita. Apabila Anda pergi ke ladang asing dengan tujuan mengajarkan “cara hidup Amerika,” lebih baik Anda tinggal di rumah saja. Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa orang-orang Amerika tidak mempunya keahlian-keahlian tertentu, yang bisa bermanfaat untuk dipelajari oleh penduduk setempat di ladang misi. Tetapi misionaris yang merasa bahwa cara-caranya melakukan segala sesuatu lebih baik, hanya karena cara-cara itu lebih kelihatan beradab, atau merupakan cara Amerika yang modern. Ketika saya pertama kali pergi ke Cina, saya tidak menyangka memiliki perasaan bahwa bangsa saya lebih unggul. Kemudian suatu insiden terjadi, yang membuat saya menyadari bahwa saya tidak begitu rendah hati seperti yang saya sangka. Ketika itu menjelang Tahun Baru Imlek, merupakan suatu hari yang dinanti-nanti oleh penduduk setempat, Mereka mempersiapkan beragam makanan istimewa dan dalam masa seperti itu, kerap kali beberapa wanita Kristen mengirim sebuah mangkuk atau pinggan berisi makanan-makanan khas kepada kami. Semua ini menyiratkan keramahan hidup bertetangga yang menghangatkan hati saya. Kemudian suatu ketika, seorang wanita Kristen yang cukup kaya, dia baru pindah ke daerah kami, menyuruh pembantunya ke tempat kami membawa sebuah hadiah yang berbeda. Kali ini bukan makanan, melainkan uang, nilainya kira-kira setara dengan dua dolar Amerika. Ini 28 e B AB V | #MI S S I O N MAGZ adalah pemberian yang pertama saya terima dalam bentuk uang. Saya senang jika diberikan makanan, tetapi saat menerima uang ini, saya bereaksi negative. Ada sesuatu dalam diri saya yang memberontak, Saya tidak butuh untuk diberi uang. Namun saya sadar, bahwa menolak pemberian bisa berakibat fatal bagi pelayanan kami. Saat saya merenung, mengapa saya resah dengan pemberian uang. Saya sampai pada suatu kesimpulan, saat kita menerima makanan itu adalah tanda persahabatan; tetapi jika menerima uang itu menganggap si penerima lebih rendah kedudukannya. Uang biasa diberikan oleh orang yang berkedudukan lebih tinggi, seperti ayah kepada anaknya, atau nyonya kepada pembantunya; seorang yang mampu kepada yang kekurangan. Mungkin si pemberi tidak menganggap demikian. Bersambung……….. 29 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E RENUNGAN HARIAN Senin, 20 Februari 2017 BERJALANLAH KE ARAH TUHAN (Bacaan: Mazmur 113) Setelah sebuah pesawat yang dibajak menghantam gedung Pentagon pada tanggal 11 September 2001, banyak orang terjebak di dalam gumpalan asap yang tebal dan pekat di dalam gedung tersebut. Petugas polisi Isaac Hoopi berlari ke dalam gedung yang penuh asap itu untuk mencari orangorang yang selamat, dan mendengar orang-orang berseru minta tolong. Ia pun mulai balas berteriak tanpa henti, “Berjalanlah ke arah suara saya! Berjalanlah ke arah suara saya!” Enam orang yang telah kehilangan arah dalam lorong yang penuh asap itu, mendengar teriakan polisi tersebut dan mengikutinya. Suara Hoopi menuntun mereka keluar dari gedung itu dengan selamat. Sebagaimana orang-orang ini selamat karena berjalan mengikuti suara sang polisi, maka demikian juga kita. Kita akan menemukan hidup ketika terus berjalan ke arah Allah. Mazmur ini biasanya dinyanyikan oleh orang Yahudi pada saat merayakan hari raya Paskah. Hari raya Paskah adalah hari di mana orang Yahudi memperingati peristiwa Tuhan membawa keluar bangsa Israel dari tanah Mesir dan memimpin mereka memasuki negeri yang dijanjikan oleh Tuhan. Allah begitu nyata dirasakan oleh bangsa Israel pada waktu itu. Ini merupakan anugerah Allah yang besar. Sebelumnya mereka percaya kepada Allah, namun Allah yang mereka kenal adalah Allah yang sangat tinggi, kudus, mulia di atas sana. Peristiwa keluar dari bangsa mesir membuat mereka bukan hanya mengenal Allah yang transenden, namun juga Allah yang imanen (Allah yang sangat dekat dengan umatNya). Ia memperhatikan umat-Nya yang miskin, bahkan memperhatikan wanita yang mandul, padahal wanita yang mandul pada waktu itu dipandang sebagai manusia yang hina oleh masyarakat. Sungguh, Allah itu luar biasa! Anugerah Allah melampaui apa yang dapat kita bayangkan. 30 e Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E MAGZ Tidak perduli seberat apapun beban saudara, berjalanlah ke arah Tuhanmu. Dia adalah Allah yang sangat dekat denganmu dan tidak akan membiarkan engkau celaka. Selasa, 21 Februari 2017 ANDALKANLAH DIA (Bacaan: Mazmur 33: 16-22) Hidup sering sekali menyuguhkan kesusahan, penderitaan, penyakit, keputusasaan. Yang lebih realistis kelihatannya adalah berkeluh kesah atau melawan karena tidak ada yang dapat membela kita kecuali diri kita sendiri. Namun berbeda dengan sikap pemazmur di dalam teks kita ini. Pemazmur mengajak umat memuji Tuhan dengan sungguh-sungguh, bahkan dengan nyanyian dan musik karena beberapa alasan. Pertama, memuji Tuhan adalah ciri wajar dari orang-orang yang hidup tulus di hadapan Allah (ayat 1b). Kedua, rancangan Tuhan berlaku atas seluruh umat manusia (ayat 10-12). Betapa pun hebat rancangan para musuh umat Allah, Tuhan mampu menghancurkannya, demi kesejahteraan umat-Nya. Ketiga, Sebenarnya Tuhan memperhatikan umat manusia. Tidak ada yang luput dari pengamatan-Nya (ayat 13-15). Jadi, kehidupan setiap orang ada di tangan-Nya. Keempat, pertolongan sejati hanya datang dari Tuhan, bukan dari kekuatan politik, militer, ekonomi atau apa pun yang orang dunia sering andalkan (ayat 18-19). Apakah saudara sedang dalam masa sukar, kesusahan, kekuatiran atau putus asa? Ingatlah Firman Tuhan ini. Pujilah Tuhan sebab Ia Allah yang berdaulat atas hidupmu, Ia memperhatikan hidupmu, dan pertolongan sejati hanya datang dariNya. Jangan mengandalkan pertolongan dari diri sendiri atau dari orang lain... Andalkanlah Allah yang berdaulat atas segalanya. 31 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E Rabu, 22 Februari 2017 BERSERAH PADA ALLAH (Bacaan: Mazmur 30) Pada usia 16 tahun, Jeanne Guyon (1648-1717) dipaksa menikah dengan pria cacat berusia 22 tahun. Namun dalam pernikahannya itu ia merasa sangat direndahkan. Suaminya kerap marah-marah dan bersikap melankolis. Ibu mertuanya seorang pengkritik yang kejam. Bahkan pembantunya pun berani merendahkan dia. Meski telah berusaha keras membaktikan diri kepada suami dan keluarganya, ia tetap dikecam dengan kejam. Karena dilarang ke gereja oleh suaminya, ia mencari Allah melalui Alkitab dan beribadah secara sembunyi-sembunyi. Ia belajar bahwa di tengah keadaannya yang suram sekalipun, ia “berada dalam kondisi sangat baik, dalam tangan Allah yang aman”. Dalam bukunya Experiencing The Depths Of Jesus Christ, ia menulis, “Sikap berserah penuh merupakan kunci untuk mendapat pemahaman yang sulit dimengerti. Sikap berserah adalah suatu kunci dalam kehidupan rohani.” Melalui persekutuan yang akrab dengan Kristus, akhirnya ratapan dan penderitaan madame Jeanne Guyon diubah oleh Tuhan menjadi pengakuan dan ketegaran iman yang luar biasa. Di dalam Mazmur ini, si pemazmur kelihatannya sedang mengalami sakit parah. “TUHAN, Allahku, kepadaMu aku berteriak minta tolong.” KepadaMu TUHAN aku berseru, dan kepada Tuhanku aku memohon: apakah untungnya kalau darahku tertumpah, kalau aku turun ke lobang kubur? Melalui ratapan pemazmur, kita memahami ketidakberdayaannya ketika ia bergulat dengan maut! ia sekarat dan berada di ambang kematian. Tetapi di tengah-tengah keadaan yang parah itu, sesuatu yang luar biasa terjadi. Allah mendengarkan doanya dan meluputkan dia dari maut! (ay 6, 12). Melalui pengalaman imannya ini, lahirlah pengakuan iman yang sangat indah! Ia mendeklarasikan imannya bahwa ia akan bergantung kepada tuhan yang sanggup meluputkan dia dari maut (ay 7-8). Ia mau 32 e Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E MAGZ bersyukur atas hikmat dan kebaikan tuhan yang tak pernah berkesudahan (ay 5-6). I mempersembahkan seluruh hidupnya kepada tuhan (ay 5). Ia pun berkomitmen untuk memuliakan tuhan selama-lamanya (ay 13). Apakah saudara sedang berada dalam masa-masa yang sulit saudara pikirkan? Laluilah bersama Tuhan melalui Firman-Nya dan berserahlah pada pimpinanNya. Kams, 23 Februari 2017 HANYA TUHAN YANG SANGGUP (Bacaan: Mazmur 34) Ada banyak cara yang dilakukan manusia ketika menghadapi ketakutan dalam hidupnya. Ada yang menggunakan obat penenang; ada yang bersembunyi dan mengurung diri dari dunia luar; ada juga yang melarikan diri dari tanggung jawab; dan yang memprihatikan ialah mereka yang melakukan tindak bunuh diri. Ketakutan menggambarkan rapuhnya pertahanan diri seseorang menghadapi kekuatan lain di luar dirinya. Mazmur ini mengajak umat Tuhan agar tidak mengandalkan diri sendiri dalam menjalani persoalan hidup. Mereka diingatkan untuk mencari Tuhan. Pemazmur telah mengalami sendiri. Saat hidupnya terancam, Daud melarikan diri dari Saul yang bermaksud membunuhnya dan berlaku tidak waras saat berhadapan dengan Abimelekh (ay. 1). Pemazmur menghadapi hari-hari yang berat dan mengakui tak seorang pun dapat menolongnya. Daud mengalami pemeliharaan Tuhan setiap hari sehingga dengan jujur dia memuji nama Tuhan dengan mulutnya di setiap waktu. Tuhan yang telah meluputkan Daud dari bahaya maut. Pengalaman hidup pemazmur mengajar kita untuk tidak mencoba menjalani hidup ini dengan rencana dan kehendak kita sendiri. Seringkali 33 e Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E MAGZ apa yang direncanakan manusia tidak seindah yang dibayangkan. Saat kehidupan penuh dengan tantangan, datanglah kepada Tuhan, Ia mampu memelihara saudara. Jumat, 24 Februari 2017 MENARUH HARAPAN PADA ALLAH (Bacaan: Mazmur 40) Pernahkah saudara berada dalam kondisi yang buntu? Saudara sangat membutuhkan pertolongan, namun diri sendiri sudah tidak mungkin diandalkan, orang-orang di sekitar juga tidak mungkin dapat membantu. Bagaimana perasaan saudara ketika berada dalam keadaan siatuasi yang demikian, lalu datanglah pertolongan dari seseorang? Tentu pertolongan itu menjadi sesuatu yang sangat melegakan sekali bukan? Mazmur ini adalah ungkapan hati Daud atas keselamatan yang telah dinyatakan oleh Tuhan atas hidupnya. Ungkapan ”Aku sangat menantinantikan Tuhan”, dalam terjemahan asli ’qavah’ NIV ’waited patiently’ artinya menunggu dengan sabar, atau menantikan dengan begitu sangat lama. Dari sini kita memahami bagaimana Daud setia dengan sabar menantikan pertolongan Tuhan dalam hidupnya, ketika ia berada dalam tekanan. Diri sendiri dan siapapun manusia sudah tidak masuk hitungan, tidak mungkin diandalkan. Yang membuat ia bertahan yaitu dengan menaruh sepenuhnya pengharapannya kepada Tuhan yang ia sembah yaitu Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Raja Daud sungguh menyadari begitu banyak hal yang Tuhan telah perbuat dalam hidupnya, kebaikan Tuhan terhadap Daud tidak terhitung dan Allah melakukan hal-hal yang ajaib Bagaimana dengan kita, sudah sampai dimana kita menaruh pengharapan kita kepada Tuhan? sejauh mana kita menantikan jawaban Tuhan? atau mungkin kita lebih percaya kepada pikiran, kepintaran kita? 34 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E Sabtu, 25 Februari 2017 RENUNGKAN KEMBALI (Bacaan: Mazmur 66) Banyak orang yang tidak suka melihat masa lalunya, malah memilih untuk melupakannya saja karena menganggap masa lalunya kelam. Tak ada yang menyenangkan dan pantas untuk diingat. Pemazmur dalam bacaan kita hari ini, begitu bersemangat melihat ulang pengalaman hidup yang telah dia lalui. Pemazmur mengajak umatnya untuk mengingat kembali setiap perbuatan-perbuatan Allah kepada nenek moyang mereka pada masa awal pembentukan mereka menjadi umat pilihan Allah. Hal yang mustahil telah dimungkinkan menjadi sesuatu yang nyata oleh kedahsyatan kuasa Allah. Allah yang telah menebus umat Israel dari tanah perbudakan di Mesir, mengiring mereka dengan setia sepanjang di perjalanan. Allah mengeringkan Laut Merah (Teberau), dan membiarkan nenek moyang mereka berjalan menyeberanginya sehingga mereka selamat (lih Kel. 14:15-31). Ini merupakan janji dan perwuju dan dari pemeliharaan Allah terhadap setiap umat Allah. Ketika Allah telah memutuskan untuk memilih, maka Ia akan dengan setia memelihara umat-Nya. Seberapa sering hati Anda terangkat karena mengingat ulang karya Tuhan dalam perjalanan hidup? Ketika hidup terasa menekan, ketika Anda kehilangan sukacita, mari ingat lagi apa yang telah Allah lakukan dalam hidup Semua itu akan menyatakan kebesaran dan kasih Allah. 35 e P E N G UM UM AN MAGZ AGENDA MINGGU INI Hari / Tanggal Pukul Senin, 20 Februari 2017 23.00 Selasa, 21 Februari 2017 18.30 Rabu, 22 Februari 2017 Kamis, 23 Februari 2017 19.00 06.00 19.00 Jumat, 24 Februari 2017 18.30 Sabtu, 25 Februari 2017 06.00 18.30 22.00 Minggu, 26 Februari 2017 10.00 Keterangan Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM STAR: ESKATOLOGI Oleh: EDO WALLA, M. DIV. HUT: Sdr. Ishak V Iyai Latihan Musik KU 3 Doa Pagi Latihan Musik KU 1 dan KU 2 HUT: Sdri. Angie Nathania Irwanto KTB CPC: “PERSUASIVE MARKETING” Oleh Ps Yakub Tri Handoko Di Kapulaga Resto HUT: Sdr. Michael Anderson Wardhana HUT: Bp. Yulius Handy Arthur Doa Pemuridan Persekutuan Pemuda Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM HUT: Anak Jocelyn Divina Lieman HUT: Sdr. Yedya K.V Suwarso HUT REC DARMO KE-4 “WHY DO WE EXIST?” Oleh: Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M. 36 e JADWAL P E NATAL AYANAN IBADAH UMUM MAGZ Minggu, 19 Februari 2017 Penatalayanan Ibadah Remaja (Pk. 10.00 WIB) Ibadah Umum I (Pk. 07.00) (Pk. 10.00) Ibadah Umum III (Pk. 17.00) Pengkhotbah Ev. Yohanes Dodik Liturgos Ibu Debby Pelayan Musik Bp. Willy TW Bp. Eliazar Pelayan LCD (Pk. 10.00) Gabung Ibadah umum Ev. Edo Walla Ibu Wilis Ev. Edo Walla Sdr. Ishak Sdr. Willy Sdr. Hizkia Sdr. Ishak TEAM Sdri. Ririt Sdri. Vionatha Sdr. Yusuf K Ibu Yatmi Ibu Fenny Ibu Herlin Bp. Lipurno Ibu Hariati Ibu Wiwin Ibu Yuli Sdr. Ishak Sdri. Natalia Bp. Suyono Bp. Donny Sdri. Marlin Sdri. Suci Sdri. Clarine Sdri. Clarine Sdri. Lina Ibu Wilis Ev. Edo Walla Sdri. Suci Sdri. Clarine Sdri. Victory Sdri. Ester Sdri. Grace Ibu Hariati Ev. Heri Ev. Dodik Doa Pra & pasca Ibadah Singer (07.00) Sdri. Kezia Sola Doa Syafaat Doa Persembahan Cab. Ba- Cab. Bavarian varian Kasih Yang Termulia dan Terpuji (Mazmur 138) Tema Penyambut Jemaat Ibadah Umum II Bp. Willy Sdri. Henny Ibu Dinna Sdr. Edo Ibu Dinna Sdri. Lia Sdr. Irsan 37 e JADWAL P E NATAL AYANAN IBADAH UMUM MAGZ Minggu, 26 Februari 2017 Penatalayanan Ibadah Remaja (Pk. 10.00 WIB) Ibadah Umum I (Pk. 07.00) Ibadah Umum II (Pk. 10.00) Ibadah Umum III (Pk. 17.00) Pengkhotbah Ev. Yohanes Dodik Liturgos Sdri. Caroline Pelayan Musik Sdr. Arka Sdr. Andreas Sdr. Yeyel Sdr. Faith Pelayan LCD Sdr. Daniel Penyambut Sdr. Apin Jemaat Sdri. Angie Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Ev. Heri Kristanto (Pk. 10.00) Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Ibu Wilis Sdri. Henny Sdri. Grace Bp. Eliazar Sdr. Ishak Sdr. Toni Sdr. Hizkia Sdr. Irsan TEAM Ibu Herlin Sdri. Melissa Sdri. Vionatha Sdri. Marlin Ibu Vena Ibu Debby Bp. Yefta Bp. Budhi TS Ibu Handayani Bp. Budi SG Ibu Lisa Sdr. Nobel Sdr. Yono Sdri. Erista Sdri. Zizi Sdri. Ester Sdri. Victory Doa Syafaat Sdri. Grace Ibu Vena Bp. Santoso Ibu Carla Doa Pra & pasca Ibadah Ibu Wilis Ibu Wilis Ev. Dodik Singer Ibu Santi Sdr. Ikhsan Bp. Stevi Sdri. Eveelyn Sdri. Christin Sdri. Clara Doa Persembahan (07.00) Gab. Ibadah HUT L e-4 (10.00) EKSPOSISI 1 KORINTUS Tema Cab. Ba- Cab. Bavarian varian Sdri. Angie Sdri. Ester Virgin, Clarine Fredy, Dita 38 e JADWAL P E NATAL AYANAN MAGZ SEKOLAH MINGGU 19 Februari 2017 26 Februari 2017 Liturgis Kak Evelyn Kak Kezia Pelayan Musik Kak Eliazar Kak Willy Doa Pra/Pasca SM Kak Suani Kak Vena Tema Allah Menciptakan Cakrawala dan Air Allah memisahkan daratan dari lautan Bahan Alkitab Kejadian 1:6-8 Kejadian 1:6-8 Sion Kak Suani Kak Budi Getsemani Kak Suani Kak Suani Yerusalem Kak Vena Kak Vena Nazareth Kak Debby Kak Dessy Betlehem Kak Kezia Kak Fenny Keterangan (Pk. 09.30 WIB) (Pk. 09.30 WIB) IBADAH PEMUDA Keterangan Sabtu, 18 Februari 2017 (Pk. 18.30 WIB) Sabtu, 25 Februari 2017 (Pk. 18.30 WIB) Tema “Pacaran Anak Muda Kristen” Pengkhotbah Pdt. Reyco Pdt. Reyco Litrugos Sdri. Christine Sdr. Fredy Pelayan Musik TEAM TEAM Pelayan LCD Sdri. Clara Sdri. Marlin Penyambut Jemaat Sdri. Rina Sdr. Milka Sdr. Yando Sdr. Demsak Petugas Doa Sdr. Efraim Sdr. Yando Singer Sdr. Fredy Sdri. Tri 39 e Data Keh adir an Je m aat MAGZ DATA KEHADIRAN JEMAAT Ibadah Hari/Tanggal Jumlah Jemaat Umum 1 Minggu, 12 Feb 2017 32 orang Umum 2 Minggu, 12 Feb 2017 93 orang Umum 3 Minggu, 12 Feb 2017 54 Orang Sekolah Minggu Minggu, 12 Feb 2017 32 Orang Remaja Minggu, 12 Feb 2017 18 Orang Pemuda Minggu, 12 Feb 2017 31 Orang Cab. Bavarian KU 1 Minggu, 12 Feb 2017 33 Orang Cab. Bavarian KU 2 Minggu, 12 Feb 2017 44 Orang POS Batam (Gabungan) Minggu, 12 Feb 2017 101 Orang Keterangan HUT Batam ke 5 40