Senin, 14 Januari 2008 KEDU & DIY HB X: RRI Harus Tetap Eksis YOGYAKARTA - Di tengah kompetisi dunia penyiaran semakin kompetitif, pasar tidak lagi dapat dipahami berdasar data demografi, akan tetapi sudah mengarah pada psikografi untuk dapat mengenali karakteristik pendengar potensial secara keseluruhan. Sebab, kata Sri Sultan Hamengku Buwono X, keberadaan radio-radio swasta yang dianggap lebih menarik, kaya akan informasi dan lebih fleksibel dalam mengemas acara, menjadi tantangan bagi RRI untuk terus mengukuhkan eksistensinya. Sri Sultan mengatakan hal itu pada syukuran renovasi Gedung RRI Yogyakarta di Kotabaru, Yogyakarta, Sabtu (11/1). Hadir dalam acara tersebut Direktur Utama LPP RRI Parni Hardi. Karena itu, lanjut orang pertama di Keraton Yogyakarta, RRI perlu terus berusaha meningkatkan kualitas siarannya serta melengkapi diri dengan kemampuan memahami aspirasi khalayak. Status RRI sebagai lembaga penyiaran publik, tambah dia, mestinya juga menjadi peluang bagi RRI untuk lebih leluasa dalam mengemas format siaran karena adanya jarak dengan kekuatan pasar yang pada tingkat tertentu ternyata juga mempunyai sejumlah kekurangan. Pencerahan Penetrasi pasar dalam lembaga penyiaran, menurut Sultan, lebih-lebih pada televisi, ternyata mulai dikeluhkan masyarakat karena berdampak pada tersingkirnya peran media dalam ikut memberikan pencerahan kepada masyarakat. Sebagai lembaga penyiaran publik, lanjut dia, RRI mempunyai tugas memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol, dan perekat sosial. Selain itu, bertugas melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran radio yang menjangkau seluruh wilayah NKRI. Apalagi, tutur Sultan, dalam pelaksanaan penyiaran RRI menggunakan empat prinsip dasar, yakni bersifat independen, netral, tidak komersial, dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat. Namun HB X juga mengingatkan, pelayanan kepada masyarakat bukan hal yang mudah. RRI seharusnya tetap siap dan sigap untuk melangkah ke depan menuju radio pelayanan masyarakat. Target RRI sebagai radio publik akan dinilai sukses jika bisa membuka ruang publik dengan memberikan hak memperoleh informasi yang benar dan menyampaikan pendapat umum atau aspirasi bagi masyarakat, sehingga menempatkan masyarakat sebagai pemilik RRI. (sgt-70)