“ ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (Yoh. 3 : 30) Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Selamat Paskah 2012! Bulan April tahun ini adalah bulan yang penting bagi kita umat Katolik dan umat Kristen umumnya karena dalam bulan ini kita merayakan Pesta Paskah, Hari Raya Kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus. Ketika Anda membaca Warta KKI edisi ini, Paskah dan semua upacara selama Pekan Suci yang begitu padat telah kita lewati. Secara intens kita mengikuti riwayat hidup Yesus sejak memasuki Yerusalem dengan menunggang seekor keledai (Minggu Palma), Perjamuan MalamNya bersama para Rasul (Kamis Suci), Jalan Salib dan Wafat Yesus (Jumat Agung) dan hari KebangkitanNya (Minggu Paskah). Bagi kita KKI, seperti halnya dengan paroki-paroki pada umumnya, masa Prapaskah dan Pekan Suci adalah waktu yang sibuk. Banyak anggota KKI telah terlibat dalam kegiatan menjelang Paskah, khususnya selama Pekan Suci dan kita bersyukur bahwa kegiatan-kegiatan ini telah berjalan dengan baik. Terima kasih kepada semua yang telah mengurbankan banyak waktu dan tenaga untuk mengatur dan melaksanakan jalannya upacara-upacara tersebut. Secara khusus kita berterima kasih kepada chaplain kita Romo Waris yang pasti paling sibuk sejak hari Minggu Palma dan sepanjang Pekan Suci yang penuh dengan upacara dan perayaan liturgi. Dan sesudah Paskah, Romo masih mendampingi para mudika dalam retret mereka. Begitu pentingnya Hari Raya Paskah dalam ajaran Gereja Katolik sehingga pada setiap Hari Paskah Bapa Suci memberikan berkat Urbi et Orbi (kepada kota/Roma dan dunia) sambil menyampaikan Pesan Paskah. Paus Benediktus XVI dalam Pesan Paskahnya tahun ini mengisahkan peristiwa Paskah yang dirangkai berdasarkan Madah Paskah dan dimulai dengan “Kristus, harapanku, telah bangkit” (Surrexit Christus, spes mea). Maria Magdalena adalah tokoh sentral yang menjadi contoh setiap orang Kristen dalam harapan. Harapan yang disertai iman. Ringkasan isi Pesan Paskah 2012 Bapa Suci dapat Anda baca dalam Warta KKI edisi ini. Anda juga dapat membaca renungan Paskah tulisan chaplain kita Romo Waris yang berjudul “Dia Hidup- refleksi Paskah 2012”. Inti renungan ini adalah bahwa kebahagiaan yang sebenarnya tidak akan kita capai kalau aktivitas hidup kita hanya mengarah kepada kepentingan pribadi dan tidak diarahkan kepada rasa cinta kepada Tuhan. Tuhan yang hidup, bukan hanya dalam perayaan-perayaan tetapi juga dalam hidup keseharian kita. Dan iman kita hendaknya seperti Maria Magdalena yang cukup dengan satu kali penampakan langsung percaya akan kebangkitan Yesus, tidak ragu-ragu seperti para Rasul. EDISI April 2012 MISA KKI Minggu, 6 Mei 2012 St Martin de Porres 25 Bellin Street Laverton VIC Pukul: 11.30 Minggu, 13 Mei 2012 St. Joseph Church 95 Stokes Street Port Melbourne VIC Pukul: 11.30 Minggu, 20 Mei 2012 St Francis’ Church 326 Lonsdale St Melbourne VIC Pukul: 14:45 Sabtu, 27 Mei 2012 St. Paschal 98-100 Albion Rd Box Hill VIC Pukul: 11.30 MISA MUDIKA Sabtu pertama Monastry Hall St. Francis Church 326 Lonsdale Street Melbourne VIC Pukul: 12.00 PDKKI Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Hari Paskah baru saja kita lewati. Semoga Perayaan Kebangkitan Yesus, Pesan Paskah Bapa Suci dan Refleksi Paskah menguatkan kita dalam iman, harapan dan cinta, baik dalam keluarga kita masing-masing, dalam KKI, dan dalam masyarakat yang lebih luas. Selamat membaca dan sampai jumpa dalam kegiatan-kegiatan KKI. Setiap Sabtu St. Augustine’s City Church 631 Bourke Street Melbourne VIC Pukul: 18.00 1 SUSUNAN PENGURUS KKI 2009-2012 Website: www.kki-mel.org Informasi [email protected] Moderator/Pembimbing Rohani: Romo Paulus Waris Santoso O.Carm Ketua: Heru Prasetyo Wakil ketua I: Andi K Mihardja Wakil ketua II: Prabudi Darmawan Bendahara: Matheus Huang, Hari Setiawan Sekretaris: Ray Christian, Eko Aryanto Sekolah Minggu: Suria Winarni, Aureine Wibrata, Samy Sugiana, Sintia Hermawan Kegiatan Reguler Port Melbourne: Linda Munanto, Bradley & Christine Kegiatan Reguler Boxhill: Julius Indria Wijaya, Caesar Sutiono, Chandra & Lina Terliatan Website KKI: Hanny Santoso, Erick Kuncoro Sie Liturgie: Robin Surjadi, Lucie Hadi, Anna Munanto, Rudy Pangestu Warta KKI: Edy Lianto, Sucipto, Benjamin Sugija, Rufin Kedang Sie Konsumsi: Inge Setiawan, Angela Roy Mudika: Utusan Mudika PDKKI: Utusan PDKKI KTM: Utusan KTM Kegiatan Reguler Point Cook: Ray Christian, Suhandi Kegiatan Reguler St Francis: Robin Surjadi, FX Heru Sugiharjo Kegiatan Non Reguler: Thomas Yani, Bernadette Sidharta, Lylia Dewi, Siska Setjadiningrat Urbi et Orbi. Pesan Paskah 2012 Paus Benediktus XVI (Ringkasan) Sesuai dengan tradisi Gereja Katolik, sesudah Perayan Misa Paskah pada hari Minggu 8 April 2012 ini, Paus Benediktus XVI menyampaikan Pesan Paskah “Urbi et Orbi” (untuk kota Roma dan untuk dunia) dari balkon tengah Basilika Santo Petrus di hadapan lautan manusia yang memenuhi St. Peter’s Square di Vatikan, Roma. Pesan Paus Benediktus dimulai dengan kutipan dari Madah Paskah lewat kata-kata jawaban Maria Magdalena ketika ditanyai mengenai apa yang dilihatnya: “Surrexit Christus , spes mea” (“Kristus, harapanku, telah bangkit”). Seperti Maria Magdalena, kita yang baru saja melewati Masa Prapaskah dan Minggu Sengsara, kini dapat bersama-sama menyampaikan seruan kemenangan “Dia telah bangkit! Dia sungguh telah bangkit!” Setiap orang Kristen menghayati pengalaman Maria Magdalena, yaitu pertemuan dengan Kristus yang bangkit yang menjadi harapan kita untuk mencapai hidup yang baik, penuh dan kekal. Pada fajar hari sesudah Sabbath, kubur ditemukan kosong, Yesus menampakkan diri kepada Maria Magdalena, kepada wanita-wanita yang lain dan kepada murid-muridNya. Iman diperteguh karena kematian telah dikalahkan. Yesus yang bangkit bukan hanya pengalaman masa lampau, tetapi juga masa kini, karena Kristus adalah harapan dan kekuatan khususnya bagi komunitas Kristen yang menderita diskriminasi dan penganiayaan karena iman mereka. Kristus hadir sebagai kekuatan harapan lewat GerejaNya yang selalu dekat dengan situasi manusia dalam penderitaan dan ketidakadilan. Bapa Suci selanjutnya mendoakan agar Kristus yang bangkit membawa harapan di Timur Tengah, agar semua kelompok etnis, budaya dan agama di daerah itu dapat bekerja sama “to advance the common good and respect for human rights”. Khususnya di Syria, semoga pertumpahan darah dihentikan dan komitmen ke jalan respek, dialog dan rekonsiliasi segera dilaksanakan. Semoga para refugees dari negeri itu yang memerlukan bantuan kemanusiaan mendapat jalan keluar dari penderitaan mereka . Semoga kemenangan Paskah mendorong rakyat Irak untuk berjuang mencapai kestabilan. Dan di Tanah Suci, semoga bangsa Israel dan Palestina berani mengambil jalan baru menuju proses perdamaian. Pada akhirnya Bapa Suci mengarahkan perhatian kita ke benua Afrika. Semoga Yesus, Pemenang atas kematian dan kejahatan, menjaga dan menguatkan komunitas-komunitas Kristen di Afrika. Memberi mereka harapan dalam menghadapi penderitaan mereka, menjadikan mereka pembawa damai dan agen pembangunan dalam masyarakat di mana mereka berada. Secara khusus Bapa Suci menyebut tempat-tempat di Afrika, yakni Horn of Africa, Great Lakes Region, Sudan dan South Sudan, Mali dan Nigeria. Semoga Yesus yang bangkit dan kebahagiaan Paskah membawa kekuatan bagi mereka yang menderita dan saling pengampunan bagi mereka yang bertikai. Selamat Paskah bagi kita semua! 2 DiaHidup... Refleksi Paskah 2012 “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit.” (Lukas 24:5-6) Saudari-saudara terkasih. Sudah sangat lama saya tidak menyapa Anda sekalian dalam tulisan. Seingat saya, terakhir menyapa adalah tahun baru. Anda yang membaca warta KKI, masih mendapat sapaan. Bagi Anda yang ikut misa KKI, juga masih mendengar suara saya. Sedangkan Anda yang bertemu dalam pertemuan-pertemuan rutin lingkungan atau kelompok, juga masih mendengarkan suara saya. Tetapi bagi yang tidak turut dalam banyak kesempatan yang saya sebut di atas, saya mohon maaf jka sudah lama tidak menyapa Anda. Saya harus katakan bahwa semangat menulis saya benar-benar sekarat. Ini bukan bercanda. Daya menulis yang dulu begitu bergelegak, setiap hari mengalir berbagai catatan; belakangan ini rebah seolah kena panah. Ide bisa punah. Semangat layu terkulai bak gelagah patah. Hah! Sudahlah. Padat dan Kalut Mampetnya segala daya kreatifitas dalam menulis yang pernah saya banggakan, mungkin bermula dari padatnya aktivitas dan kalutnya otak dan hati saya. Ada banyak hal yang tidak berjalan seperti yang saya pikirkan. Ada banyak rencana yang harus saya batalkan. Ada berbagai agenda yang harus saya jadwal ulang. Hal ini sungguh membuat aktivitas harian saya kalang kabut. Kekalutan yang membuat hidup kalang kabut itu ternyata bersumber dari alpanya motivasi yg murni dari sekian banyak kegiatan. mungkin tidak benar-benar alpa, tetapi menyimpang dari arah yang benar. saya temukan kemudian bahwa, banyaknya kegiatan yang ada, yang saya jalani, tidak semuanya mengarah kepada kedekatan kepada Tuhan. ada banyak yang dibuat hanya asal dibuat. atau bukan asal dibuat, tetapi arahnya kurang pas saja. Apakah arah yang kurang pas ini? Dan manakah arah yang seharusnya di tuju? Allah dan cinta kepada Allah-lah yang harus menjadi arah yang tepat dan harus di tuju. Saya sadari kemudian, banyak hal yang saya lakukan tidak mengarah kepada Allah. Masih ada banyak hal hanyalah usaha untuk mencari kesenangan diri, mencari nama diri. Di sini sumber kalut dan kalang kabut. Bukan aku yang hidup... Sahabat, kekalutan hidup saya mencapai puncaknya dalam rasa lelah dan stress. Karena daya juang dan semangat telah hilang. Akhirnya saya jatuh terpuruk, tersuruk dalam jalanan terjal penuh bebatuan. Sakit. Ya, sakit sekali rasanya. Di sanalah akhirnya saya disadarkan. Disadarkan untuk mencari yang benar. Segudang kegiatan dan acara masih boleh digelar, tetapi arah dan motivasi harus benar. Maka setelah tersadar, saya memulai semua dengan lebih segar. Cinta kepada Allah harus menjadi dasar dari setiap kegiatan. Apapun itu bentuknya, berapapun peserta yang terlibat di dalamnya, cinta kepada Allah harus mendapatkan tempat terdepan. Hasilnya belum tentu pujian dan ucapans elamat, tetapi itu tidak lagi menajdi beban. Karena pujian dan ucapan selamat hanya akan membuat arah angin mudah terbelokkan. dari cinta kepada Allah kepada kehendak untuk mencari sanjungan. Bahkan badanpun akan dikuatkan tenaganya. Di sini saya temukan benar-benar, bahwa rasa lelah dan capai, hanya timbul ketika segala aktivitas mengarah kepada kepentingan pribadi. Meskipun unsurnya adalah pelayanan, kalau tidak diarahkan kepada rasa cinta kepada Tuhan, rasa capai akan sungguh datang tak terelakkan. Maka, sungguh mengherankan. Saya tidak merasakan lelah sedikitpun. Dari semua hal yang sudah boleh saya jalani, dari persiapan Paskah hingga selesai, pada Minggu Kedua Paskah, saya tidak merasakan lelah sedikitpun. Hal yang berbeda terjadi tahun lalu. Saya sakit tak henti-hentinya. Flu seperti tidak memiliki masa rehat. Dia terus datang menghampiri. Sehingga saya melayani dengan suara yang parau dan hidung tersumbat. Sungguh sangat menyiksa, padahal kegiatan yang ada tidak sepadat tahun ini. Namun kelelahan yang muncul jauh melebih yang seharusnya. Maka kata-kata Santo Paulus, “bukan aku yang bekerja, tetapi Kristus yang bekerja” sungguhlah benar. Kita hanya menyediakan badan, menyiapkan daging. Selebihnya Tuhan yang akan berperan. Dia akan berikan semuanya, tenaga dan 3 semangat. Bahkan rasa senang juga akan dituang. Mungkin Anda bertanya soal rasa senang yang dituang. Itu saya alami tatkala mempersembahkan Ekaristi. Dulu, ketika motivasi dan arah hati dari setiap tindakan saya belum mengarah kepada yang ilahi; rasa kurang senang kerap datang. Apalagi jika umat yang datang dalam perayaan ekaristi sangatlah sedikit. Namun sekarang semuanya berbeda. Entah yang datang 7 atau 70 orang, bahkan 200 orang, semuanya mendatangkan kegirangan yang sama. Di sini benar-benar saya rasakan, sukacita itu bukan berasal dari jumlah umat yang datang, tetapi karena boleh merayakan Ekaristi. Kegembiraan itu dituang oleh Allah, sehingga hati ini penuh dengan sukacita, karena memang hati hanya terarah kepadaNya. Dia Hidup... Sahabat, pada akhirnya saya harus mengatakan bahwa Tuhan itu benar-benar hidup. Dia sungguh hidup bukan karena saya mengatakannya, atau karena dalam perdebatan ditemukan bahwa Allah itu hidup. Dia hidup hanya karena Dia hidup. Seperti kata teman-teman kita, just because! Apakah kemudian kita akan berhenti mencari dan menelaah karena mendapatkan jawaban itu? Mungkin tidak, mungkin kita akan terus mencari. Tetapi bukan mencari untuk kemudian menyerah dan berhenti mengimani, tetapi mencari dan menelaah untuk menebalkan iman dan cinta kita kepadaNya. Baiklah saya ambilkan satu dua contoh yang bisa membantu. Santo Thomas Aquinas, salah satu orang yang paling pandai dalam sejarah Gereja Katolik. Ketika masih kecil, masih kanak-kanak dia memiliki keinginan untuk mengerti Allah. Siapakah Allah itu? Apakah Allah itu? itulah pertanyaan yang selalu hinggap di kepalanya. Kemudian seluruh hidupnya dihabiskan untuk mencari. Maka lahirlah berbagai buku teologi yang sangat berguna bagi Gereja. Apakah kemudian dia bisa menjelaskan Allah itu siapa dengans angat gamblang? Ternyata tidak. Pada akhirnya dia berkata, “indera tidak mampu, hanya iman saja yang dapat.” Pada akhirnya, kemampuan manusia yang terbatas ini memang tidak akan mampu menjelaskan berbagai misteri Allah yang memang sungguh tak terbatas. Maka, keterbatasan manusia ini tidak bisa membuat keberadaan Allah menjadi tiada. Dia tetap ada dan hidup, kendati kita tidak mampu memahaminya. Contoh kedua adalah apa yang terjadi dengan para murid. Jika Anda mengikuti bacaan-bacaan Kitab Suci selama masa oktaf Paskah, Anda akan menjumpai kenyataan yang cukup menyedikan dari para Murid. Baiklah kita pakai gambaran lelaki dan perempuan. Bukan bermaksud bias gender, tetapi ada hal yang menarik dari refleksi perempuan dan laki-laki dalam hal beriman. Ini semua adalah apa yang saya baca dan refleksikan dari teks Kitab Suci. Setelah kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diri kepada Maria Magdalena, dan kepada para murid yang lain. Maria Magdalena mendapatkan penampakan satu kali saja, tetapi itu sudah cukup. Ia langsung percaya bahwa Yesus benarbenar sudah bangkit. Berbeda dengan para murid yang lain, yang adalah laki-laki. Mereka tidak langsung percaya bahwa Yesus sudah bangkit, meskipun mereka sudah mendapatkan penampakan. Mereka masih dikungkung rasa takut dan ketidakpercayaan. Bahkan, dalam diri Thomas kita mendapatkan gambaran mengenai keangkuhan laki-laki, yang tidak gampang percaya, yang selalu membutuhkan bukti. Yah, karena kedegilan kitalah pada akhirnya kita diberi bukti. Maka benarlah yang dikatakan Yesus, “berbahagialah yang tidak melihat namun percaya”. Ya, Allah itu sungguh ada dan hidup, meski kita tidak melihatnya. Allah sungguh ada dan hidup, Ia menyertai hidup kita, setiap hari, dari hal yang kecil hingga yang besar. Kerap kita tidak merasakan kehadiranNya, karena hati kitalah yang degil. Kita mengacuhkan kehadiranNya, kita meng-ignore Dia. Maka, meski Dia hadir dan mendampingi, kita tidak merasakan-Nya. Sahabat, Umat Allah yang dikasihi Allah yang sangat saya kasihi juga, sekali lagi selamat menikmati kasih Allah. Dia sungguh hidup, bukan hanya dalam perayaan-erayaan, tetapi sungguh hidup dalam keseharian Anda. 4 Teruslah mencintai dan meayani Dia, karena Dia juga terus mencintai Anda. kepada sahabatku para pengurus wilayah maupun kelompok, para pengurus inti KKI, terimakasih atas semua cinta dan pelayanan kalian di masa Paskah ini. Allah yang kalian kasihi, Dialah yang akan mengganjar Anda dengan berkat melimpah. Satu harapan saya, kalian makin mencintai Allah. Tuhan memberkati Port Melbourne, 17 April 2012 Paulus Waris Santoso, O.Carm Catatan: Tulisan serial Ekaristi, “Hati yang Terbakar” bagian 3, tidak saya masukkan bulan ini, karena sudah banyak tulisan. Trims 5