5 Bisnis Indonesia, Rabu, 8 Desember 2010 Indojasa jajaki emisi obligasi Rp300 miliar Pembiayaan baru ditargetkan capai Rp800 miliar OLEH M. TAHIR SALEH Bisnis Indonesia JAKARTA: PT Indojasa Pratama Finance menjajaki penerbitan obligasi sebesar Rp200 miliar hingga Rp300 miliar pada semester II/2011 guna ekspansi bisnis perseroan. Direktur Keuangan Indojasa Finance Putra Darma mengatakan perseroan sudah menerbitkan obligasi pertama sebesar Rp40 miliar pada 2003. Selanjutnya, perseroan memutuskan kembali masuk ke pasar modal melalui penerbitan surat utang pada tahun depan. “Kami akan menerbitkan bond pada semester kedua tahun depan atau sekitar Rp200 miliar sampai Rp300 miliar untuk mendanai ekspansi bisnis,” katanya kepada Bisnis akhir pekan lalu. Perseroan pernah emisi obligasi sebesar Rp40 miliar di Bursa Efek Surabaya dengan peringkat BBB+ dari PT Kasnic Credit Rating Indonesia. Putra mengatakan rencana tersebut ditujukan guna memastikan dana ekspansi bisnis, sedangkan alas- an lainnya, yaitu menyelaraskan beban bunga atau cost of fund pendanaan yang selama ini diperoleh dari perbankan. Dia mengatakan selama besaran kupon menarik, rencana emisi obligasi merupakan suatu manfaat yang baik di tengah kebutuhan dana ekspansi yang cukup tinggi. “Kami pikir multifinance sudah saatnya masuk ke pasar modal guna meraih likuiditas yang makin besar. Kalau pembiayaan direm tidak bagus, jadi opsinya, yaitu menerbitkan obligasi,” katanya. Terkait dengan rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), Putra menegaskan hal tersebut masih dalam rencana jangka panjang. “Kalau IPO masih dalam rencana, tetapi hal itu sudah masuk dalam blueprint kami,” katanya. Pada akhir November lalu, Indojasa meraih pinjaman perbankan sebesar Rp100 miliar dari PT Bank DKI guna menyokong penyaluran pembiayaan baru (booking) kendaraan roda empat bekas hingga awal tahun depan. Putra menambahkan pinjaman tersebut diterima dalam bentuk pembiayaan bersama (joint financing) untuk mendukung ekspansi pembiayaan mobil bekas yang menjadi fokus bisnis perseroan sejak awal berdiri pada 2001. “Kami bekerja sama dengan Bank DKI pada 22 November 2010. Perbankan saat ini gencar memberikan pinjaman kepada multifinance,” kata Putra. Pinjaman bank Dia mengatakan Bank DKI sebelumnya telah memberikan tiga pinjaman dengan total Rp150 miliar. Hingga saat ini, total kerja sama dengan bank yang dulunya bernama PT Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya itu mencapai Rp250 miliar. Perseroan, kata dia, juga dalam proses meminjam dana dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk senilai Rp200 miliar guna ekspansi pembiayaan. Direktur Pemasaran dan Penjualan Indojasa Finance Lianto Winata Vachon booking perseroan mencapai Rp600 miliar pada akhir tahun lalu, sedangkan target pembiayaan baru pada tahun ini menjadi Rp800 miliar. Per Januari-Oktober tahun ini, Indojasa Finance mencatatkan penyaluran pembiayaan baru (booking) mencapai Rp700 miliar atau tumbuh 40% jika dibandingkan dengan periode Januari-Oktober tahun lalu sebesar Rp500 miliar. (SYLVIANA PRAVITA R.K.N.) ([email protected]) Pembahasan RUU BPJS buntu lagi OLEH M. TAHIR SALEH & SYLVIANA PRAVITA R.K.N. Bisnis Indonesia JAKARTA: Forum lobi pemerintah dan parlemen yang membahas tiga substansi masalah Rancangan UU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (RUU BPJS) kembali buntu. Ketiga permasalahan tersebut, yaitu pertama, RUU tersebut bersifat penetapan atau sekaligus pengaturan. Kedua, bentuk hukum BPJS apakah badan khusus wali amanat atau badan usaha milik negara nirlaba. Ketiga, bentuk badan penyelenggara majemuk atau tunggal. Kepala Pusat Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan Usman Sumantri mengatakan pertemuan pemerintah dan DPR pada pekan lalu itu belum menghasilkan titik temu. “Setahu saya, pertemuan tersebut masih buntu. Belum ada titik temu antara pemerintah dan DPR,” kata Usman kepada Bisnis kemarin. Terkait dengan perkembangan pembahasan forum lobi tersebut, Menteri Keuangan Agus Martowardojo belum bersedia berkomentar. Pada rapat Pansus 24 November, Menkeu mengatakan materi RUU BPJS perlu dikaji mendalam melalui forum lobi. Anggota Pansus RUU BPJS Rieke Diah Pitaloka mengatakan pertemuan kedua akan dijadwalkan pada 15 Desember 2010 atau 2 pekan setelah lobi pertama.