1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan pada

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan pada dunia usaha semakin hari kian ketat, banyak
perusahaan perusahaan yang giat berusaha untuk mencari konsumen baru
dan mendapatkan pangsa pasar guna mendapatkan laba yang maksimal.
Pesaing yang semakin banyak akan menjadi ancaman bagi perusahaan,
maka perusahaan harus mempunyai banyak startegi untuk dapat
meningkatkan produktivitas perusahaannya. Adanya banyak pesaing maka
akan membuat konsumen semakin banyak pilihan yang sesuai dengan
harapannya. Menurut Harcar, Kara, dan Kucukemiroglu (2006), “store
brand” atau “private label” adalah barang-barang dagangan yang
menggunakan nama merek distributor atau peritel atau nama merek yang
diciptakan eksklusif untuk distributor atau peritel. Private label dibuat oleh
perusahaan pemasok yang telah terikat kontrak dengan peritel. Produkproduk private label hanya tersedia di toko peritel saja. American
Marketing Association (Kotler & Keller, 2009:258) mendefinisikan merek
sebagai nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang
dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu
penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari para
pesaing.
Giddens (2002) dalam Sasongko Jati, (2010) menyatakan bahwa
loyalitas merek adalah pilihan yang dilakukan konsumen untuk membeli
merek tertentu dibandingkan merek lain dalam satu kategori produk.
Sedangkan Mowen dan Minor (1998) dalam Indrayani (2004) menggu1
2
nakan definisi loyalitas merek dalam arti kondisi dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah merek, mempunyai komitmen pada
merek tersebut, dan bermaksud meneruskan pembeliannya dimasa
mendatang. Apabila konsumen merasa puas akan suatu merek maka
konsumen tersebut akan membeli merek tersebut terus-menerus dan ketika
merek yang diinginkannya tidak ditemukan maka konsumen tersebut akan
mencari tempat lain. Ketika konsumen loyal terhadap suatu merek maka
akan membuat konsumen tidak akan berpindah menggunakan merek
lainnya.
Menurut Giddens (2002) dalam Fajrianthi dan Farrah (2005),
konsumen yang loyal terhadap suatu merek memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1.
Memiliki komitmen pada merek tersebut.
2.
Berani membayar lebih pada merek tersebut bila
dibandingkan dengan merek yang lain.
3.
Merekomendasikan merek tersebut pada orang lain.
4.
Dalam melakukan pembelian kembali produk tersebut
tidak melakukan pertimbangan.
5.
Selalu mengikuti informasi yang berkaitan merek tersebut
6.
Mereka dapat menjadi semacam juru bicara dari merek
tersebut dan mereka selalu mengembangkan hubungan
dengan merek tersebut.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri
konsumen yang loyal terhadap suatu merek adalah konsumen yang
memiliki komitmen terhadap suatu merek, bersedia untuk membayar lebih
terhadap merek tersebut, merekomendasikan merek tersebut pada orang
lain, melakukan pembelian berulang, selalu mengikuti informasi yang
3
berkaitan dengan merek dan menjadi semacam juru bicara dari merek
tersebut.
Pemahaman mengenai loyalitas merek tidak dapat diperoleh tanpa
penjelasan mengenai kepercayaan terhadap merek (trust in a brand) dan
bagaimana hubungannya dengan loyalitas merek. Menurut Ananto (2003:
68) mendefinisikan suatu kepercayaan adalah sebagai suatu rasa percaya
kepada mitra dimana seseorang berhubungan, sementara menurut Indarjo
(2002: 73) mendefinisikan kepercayaan sebagai suatu kerelaan untuk
bergantung kepada partner dalam suatu hubungan transakasi dimana dalam
diri partner itu sendiri diletakan keyakinan. Ketika konsumen mulai percaya
akan merek yang dimiliki sebuah toko maka secara tidak langsung
konsumen itu merasa puas akan merek yang digunakannya. Kepuasan
pelanggan merupakan salah satu alat ukur untuk melihat daya saing suatu
perusahaan. Berdasarkan beberapa artikel ilmiah tentang kepuasan
pelanggan. (Irawan, 2003)
Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) perceived product value adalah
suatu trade-off antara customer’s perceived benefit (atau perceived quality
— dapat bersifat economic, functional, dan psychological—) atas suatu
produk dengan perceived sacrifice (baik monetary dan non-monetary,
seperti waktu, tenaga, atau psychological) yang dibutuhkan untuk
mendapatkan produk tersebut.
Hasil
penelitian
yang
dilakukan
oleh
Mohammad
(2012)
menunjukkan bahwa kerangka kepercayaan merek (Brand Trust), nilai yang
dipersepsikan (Perceived Value), dan loyalitas merek (Brand Loyalty)
adalah instrumen yang valid dan dapat diandalkan. Dari analisis, pertamatama dapat disimpulkan, bahwa ada perbedaan dalam anteseden loyalitas
merek antara Trust dan nilai yang dirasakan. Nilai yang dirasakan
tampaknya memainkan peran yang lebih penting dalam loyalitas merek
4
dibandingkan
Trust.
Hasil
analisis
statistik
menunjukkan
bahwa
kepercayaan pada merek adalah penting dan merupakan faktor kunci dalam
pengembangan loyalitas merek.
Super Indo memang merupakan tempat belanja dimana uang
pelanggan bernilai lebih, pelanggan dapat menikmati layanan Bakar Goreng
Gratis untuk pembelian ikan, cukup membeli produk ikan dengan harga
mentah dan membawa pulang dalam keadaan matang. Produk Private Label
Super Indo hadir dengan kualitas setara dengan produk nasional. Dalam
upaya Super Indo melindungi lingkungan hidup digunakan peralatan
pendukung operasional seperti lemari pendingin yang menggunakan freon
ramah lingkungan dan pintu yang tertutup sehingga dapat menghemat
energi sampai dengan 40%. Super Indo juga terus memiliki semangat untuk
menjaga kelestarian lingkungan dengan aktif mengajak para pelanggannya
mengurangi sampah plastik dengan menggunakan tas belanja ulang dan
kardus bekas. Sedangkan untuk pelanggan yang belum menggunakan tas
belanja ulang, Super Indo menggunakan kantong belanja degradable yang
akan hancur dengan sendirinya dalam waktu kurang lebih dua tahun.
Supermarket Super Indo lebih identik dengan produk-produk yang fresh
sehingga image yang terbangun bukan pada produk private label nya
melainkan pada produk yang lain sekalipun pada produk private label dari
Super Indo terdapat berbagai macam produk yaitu berupa kecap, tisu, air
miniral, gula, dll tetapi tidak banyak konsumen memilih produk private
label dari Super Indo, selain itu harga yang ditawarkan hampir sama dengan
merek lainnya.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Trust dan Perceived
Value Terhadap Brand Loyalty Pada Private Label Brand
Surabaya”.
Super Indo
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang didapat
adalah:
1.
Apakah Trust berpengaruh terhadap Brand Loyalty pada Private
Label Brand Super Indo Surabaya?
2.
Apakah Perceived Value berpengaruh terhadap Brand Loyalty
pada Private Label Brand Super Indo Surabaya?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka
penelitian ini bertujuan untuk :
1.
Menguji pengaruh tentang Trust terhadap Brand Loyalty pada
Private Label Brand Super Indo Surabaya.
2.
Menguji pengaruh tentang perceived value terhadap Brand Loyalty
pada Private Label Brand Super Indo Surabaya.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan dan memperluas
pengetahuan dan wawasan serta menambah pembendaharaan teori
untuk memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya khususnya
tentang trust, perceived value dan brand loyalty
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pemikiran dan
memberikan
sumbangan
gagasan
diterapkan pada suatu organisasi.
sebagai
wawasan
untuk
6
1.5 Sistematika Skripsi
Penelitian ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB 1 Pendahuluan
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi.
BAB 2 Tinjauan Kepustakaan
Bab ini terdiri dari landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka
pemikiran teoritis, dan hipotesis penelitian.
BAB 3
Metode Penelitian
Bab ini terdiri dari variabel penelitian dan definisi operasional,
populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan
data dan metode analisis.
BAB 4
Analisis dan Pembahasan
Bab ini terdiri dari deskripsi objek penelitian, analisis data, dan
interpretasi.
BAB 5
Simpulan dan Saran
Bab ini terdiri dari kesimpulan, keterbatasan, dan saran.
Download