PT TUNAS RIDEAN Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND

advertisement
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 MARET / MARCH 2013
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Lampiran
1/1
Schedule
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2012
(DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION
AS AT 31 MARCH 2013 (UNAUDITED)
AND 31 DECEMBER 2012
(AUDITED)
(Expressed in millions of Rupiah)
31 Mar
2013
Catatan/
Notes
31 Des
2012
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha
- Pihak ketiga
- Pihak berelasi
Piutang lain-lain:
- Pihak ketiga
- Pihak berelasi
Persediaan
Biaya dibayar dimuka
Pajak dibayar dimuka
- Pajak penghasilan
- Pajak lain-lain
Aset lancar lain-lain
Jumlah aset lancar
ASSETS
5,744
8,103
10,764
1,163
25,795
13,234
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Third parties Related parties Other receivables:
Third parties Related parties Inventories
Prepayments
Prepaid taxes
Corporate income taxes Other taxes Other current assets
1,899,895
1,799,872
Total current assets
230,349
4
316,546
588,720
19,963
5
5,28
312,995
12,653
92,914
4,756
917,184
21,398
ASET TIDAK LANCAR
Deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya
Aset pajak tangguhan
Investasi pada entitas asosiasi
Aset tetap
Properti investasi
Biaya dibayar dimuka
Aset tidak lancar lain-lain
28,639
41,114
284,412
1,209,726
10,534
3,662
4,320
Jumlah aset tidak lancar
JUMLAH ASET
28
6
7
8a
113,057
6,605
978,415
19,409
NON-CURRENT ASSETS
25,139
38,829
265,217
1,166,939
10,534
3,755
2,100
Restricted time deposits
Deferred tax assets
Investment in associates
Fixed assets
Investment properties
Prepayments
Other non-current assets
1,582,407
1,512,513
Total non-current assets
3,482,302
3,312,385
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian
8d
9
10
11
7
TOTAL ASSETS
The accompanying notes form an integral part of the
consolidated financial statements
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Lampiran
1/1
Schedule
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2012
(DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION
AS AT 31 MARCH 2013 (UNAUDITED)
AND 31 DECEMBER 2012
(AUDITED)
(Expressed in millions of Rupiah)
31 Mar
2013
Catatan/
Notes
31 Des
2012
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Pinjaman jangka pendek
Utang usaha:
- Pihak ketiga
- Pihak berelasi
Uang muka konsumen
Utang lain-lain:
- Pihak ketiga
- Pihak berelasi
Pendapatan sewa tangguhan
Utang pajak
- Pajak penghasilan
- Pajak lain-lain
Akrual
Liabilitas imbalan kerja
jangka pendek
Pinjaman jangka panjang
bagian lancar
Jumlah liabilitas jangka pendek
LIABILITIES
43,223
11,185
26,823
16
36,503
14,991
38,221
34,441
16
56,686
137,101
17
149,954
CURRENT LIABILITIES
Short-term loans
Trade payables:
Third parties Related parties Customer advances
Other payables:
Third parties Related parties Unearned rental income
Taxes payable
Corporate income taxes Other taxes Accruals
Short-term employee
benefits liabilities
Current portion of long-term
loans
1,236,526
Total current liabilities
221,183
503,867
12
442,566
253,363
135,908
46,597
13
13, 28
14
114,428
162,131
168,135
75,901
2,487
14,040
15
15, 28
44,657
4,267
3,987
8b
1,284,936
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Pinjaman jangka panjang, setelah
dikurangi bagian jangka pendek
Liabilitas imbalan kerja
jangka panjang
237,306
91,170
86,377
NON-CURRENT LIABILITIES
Long-term loans, net of
current portion
Long-term employee
benefits liabilities
Jumlah liabilitas jangka panjang
328,476
307,560
Total non-current liabilities
1,613,412
1,544,086
TOTAL LIABILITIES
JUMLAH LIABILITAS
17
18
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of the
consolidated financial statements
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Lampiran
1/1
Schedule
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2012
(DIAUDIT)
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION
AS AT 31 MARCH 2013 (UNAUDITED)
AND 31 DECEMBER 2012
(AUDITED)
(Expressed in millions of Rupiah)
31 Mar
2013
Catatan/
Notes
31 Des
2012
EKUITAS
Modal saham
- Modal dasar 10.000.000.000
lembar saham biasa
dengan nilai nominal Rp 25
(Rupiah penuh) per lembar
EQUITY
Share capital
Authorised capital 10,000,000,000 ordinary
shares with par value
of Rp 25 (full Rupiah)
per share
Issued and fully paid 5,580,000,000 ordinary
shares
Additional paid-in capital
Retained earnings:
- Modal ditempatkan dan disetor
penuh 5.580.000.000 lembar
saham biasa
Tambahan modal disetor
Saldo laba:
- Yang telah ditentukan
penggunaannya
- Yang belum ditentukan
penggunaannya
Cadangan lainnya
1,707,061
(486)
Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
1,868,617
273
1,768,299
-
Equity attributable to
owners of the parent
Non-controlling interest
JUMLAH EKUITAS
1,868,890
1,768,299
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS
DAN EKUITAS
3,482,302
3,312,385
TOTAL LIABILITIES AND
EQUITY
139,500
1,100
19
20
139,500
1,100
21,442
21a
21,442
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian
21b
1,606,866
(609)
Appropriated Unappropriated Other reserves
The accompanying notes form an integral part of the
consolidated financial statements
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Lampiran
1/1
Schedule
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR
31 MARET 2013 DAN 2012
TIDAK DIAUDIT
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
CONSOLIDATED COMPREHENSIVE
PROFIT AND LOSS ACCOUNT
FOR THE PERIODS ENDED
31 MARCH 2013 AND 2012
UNAUDITED
(Expressed in millions of Rupiah)
31 Mar
2013
Pendapatan bersih
Beban pokok pendapatan
Catatan/
Notes
31 Mar
2012
2,823,429
22
2,587,904
(2,619,091)
23
(2,376,089)
211,815
Net revenue
Cost of revenue
Laba kotor
204,338
Gross profit
Beban penjualan
(74,847)
24
(69,202)
Beban umum dan administrasi
Biaya keuangan
Penghasilan keuangan
Penghasilan lainnya - bersih
Bagian atas laba bersih
entitas asosiasi, bersih setelah
pajak
(45,711)
(10,174)
2,221
31,580
24
25
26
(43,651)
(9,064)
3,630
37,147
Selling expenses
General and administration
expenses
Financial costs
Financial income
Other income - net
19,195
9
9,667
Share of net profit
of associates, net of tax
(77,736)
(71,473)
Laba sebelum pajak penghasilan
126,602
140,342
Beban pajak penghasilan
(26,134)
Laba periode berjalan
100,468
107,162
Profit for the period
Laba yang diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
100,195
273
107,162
-
Profit attributable to:
Owners of the parent
Non-controlling interests
100,468
107,162
Pendapatan/(beban)
komprehensif lain:
Lindung nilai arus kas
164
Beban pajak penghasilan terkait
(41)
Pendapatan (Beban)
komprehensif lain periode
berjalan, bersih setelah pajak
Laba komprehensif yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
8c
(33,180)
(203)
8d
51
Profit before income tax
Income tax expenses
Other comprehensive
income/(expense):
Cash flow hedges
Related income tax expense
123
Other comprehensive income
(expense) for the period,
(152)
net of tax
100,318
273
107,010
-
Comprehensive income
attributable to:
owners of the parent
Non-controlling interests
100,591
107,010
Laba per saham dasar dan dilusian
(Rupiah penuh)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian
18
27
19
Earnings per share basic and diluted
(full Rupiah)
The accompanying notes form an integral part of the
consolidated financial statements
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Lampiran
3
Schedule
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR
31 MARET 2013 DAN 2012
TIDAK DIAUDIT
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Catatan/Notes
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES
IN EQUITY FOR THE PERIODS ENDED
31 MARCH 2013 AND 2012
UNAUDITED
(Expressed in millions of Rupiah)
Saldo laba/Retained earnings*)
Tidak
Dicadangkan/
dicadangkan/
Appropriated
Unappropriated
Tambahan
modal disetor/
Additional
paid-in capital
Modal
saham/
Share capital
Lindung nilai
arus kas/Cash
flow hedges
Jumlah/
Total
139,500
1,100
18,219
1,309,963
Laba periode berjalan
-
-
-
107,162
Beban komprehensif lain
Laba komprehensif
periode berjalan
-
-
-
-
(152)
-
-
-
107,162
(152)
107,010
Profit for the period
Other comprehensive
expenses
Comprehensive income
for the period
Saldo 31 Maret 2012
139,500
1,100
18,219
1,417,125
(1,159)
1,574,785
Balance at
31 March 2012
Saldo 1 Januari 2013
139,500
1,100
21,442
1,606,866
(609)
1,768,299
Balance at 1 January 2013
Laba periode berjalan
-
-
-
100,468
-
100,468
Pendapatan komprehensif lain
Laba komprehensif
periode berjalan
-
-
-
-
123
123
-
-
-
100,468
123
100,591
Profit for the period
Other comprehensive
income
Comprehensive income
for the period
139,500
1,100
21,442
1,707,334
1,868,890
Balance at
31 March 2013
Saldo 31 Maret 2013
*) Saldo laba termasuk kerugian aktuarial imbalan kerja karyawan
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian
*)
(1,007)
-
(486)
1,467,775
Balance at
1 January 2012
Saldo 1 Januari 2012
107,162
(152)
Retained earnings include actuarial losses on employee benefits liabilities
The accompanying notes form an integral part of the consolidated financial statements
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
Lampiran
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR
31 MARET 2013 DAN 2012
TIDAK DIAUDIT
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
Kas yang dihasilkan dari
operasi
Penerimaan bunga
Pembayaran bunga
Pembayaran pajak
penghasilan badan
Arus kas bersih yang
(digunakan untuk)/diperoleh
dari aktivitas operasi
Schedule
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE PERIODS ENDED
31 MARCH 2013 AND 2012
UNAUDITED
(Expressed in millions of Rupiah)
31 Mar
2013
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kepada pemasok dan
beban usaha lainnya
Penerimaan dari aktivitas operasi
lainnya
Pembayaran kepada karyawan
4/1
Catatan/
Notes
31 Mar
2012
Cash flows from operating
activities
Receipts from customers
Payments to suppliers and
other operating expenses
Received from other operating
activities
Payments to employees
2,432,098
2,286,637
(2,379,448)
(2,298,105)
74,890
(109,091)
(74,679)
(18,449)
1,777
(7,681)
(86,147)
3,630
(9,064)
(26,451)
(52,195)
Cash generated from
operations
Interest received
Interest payments
Payments of corporate
income tax
(143,776)
Net cash flows
(used for)/provided from
operating activities
(50,804)
Arus kas dari aktivitas investasi
Penjualan aset tetap
Penempatan deposito yang
dibatasi penggunaannya
Pembelian aset tetap dan
properti investasi
(127,626)
(29,740)
Cash flows from investing
activities
Sale of fixed assets
Placement of restricted
time deposits
Purchase of fixed assets and
investment properties
Arus kas bersih yang digunakan
untuk aktivitas investasi
(119,090)
(26,191)
Net cash flows used
for investing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Penerimaan pinjaman jangka
panjang
Kenaikan pinjaman jangka pendek
Pembayaran pinjaman jangka
panjang
Arus kas bersih yang diperoleh
dari/(digunakan untuk)
aktivitas pendanaan
(Penurunan)/kenaikan bersih
kas, setara kas, dan cerukan
Kas, setara kas dan cerukan pada
awal tahun
Kas, setara kas, dan cerukan pada
akhir tahun
12,036
(3,500)
3,549
-
36,648
61,301
43,040
92,887
(33,378)
(32,125)
64,571
(105,323)
312,335
207,012
Kas, setara kas dan cerukan terdiri dari:
Kas dan setara kas
Cerukan
10
230,349
(23,337)
207,012
103,082
(66,165)
Cash flows from financing
activities
Proceeds from long-term
loans
Increase in short-term loans
Repayments of long-term
loans
Net cash flows provided
from/(used for)
financing activities
Net (decrease)/increase in
cash, cash equivalents,
and overdrafts
371,226
Cash, cash equivalents
and overdrafts at
the beginning of the year
305,061
Cash, cash equivalents
and overdrafts at
the end of the year
The cash, cash equivalents and overdrafts comprise
following:
4
305,061
Cash and cash equivalents
12
Overdrafts
305,061
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
UMUM
1.
GENERAL
PT Tunas Ridean Tbk (“Perseroan”) didirikan
berdasarkan Akta Notaris Winanto Wiryomartani,
S.H., No. 102 tanggal 24 Juli 1980. Akta
pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. Y.A.5/140/1 tanggal 7 April 1981 dan
diumumkan dalam Berita Negara No. 935,
Tambahan No. 84 tanggal 21 Oktober 1983.
PT Tunas Ridean Tbk (the “Company”) was
established based on Notarial Deed No. 102 of
Winanto Wiryomartani, S.H., dated 24 July 1980.
The deed of establishment was approved by the
Minister of Justice of the Republic of Indonesia in
Decision
Letter
No.
Y.A.5/140/1
dated
7 April 1981 and was published in State Gazette
No.
935,
Supplement
No.
84
dated
21 October 1983.
Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali
diubah. Perubahan terakhir dengan Akta Notaris
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 9
tanggal 6 Mei 2010 sehubungan dengan
perubahan nominal saham (pemecahan saham)
dari Rp 100 (Rupiah penuh) menjadi Rp 25
(Rupiah penuh) per saham, sehingga mengubah
jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
dari
1.395.000.000
saham
menjadi
5.580.000.000 saham. Perubahan tersebut telah
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. AHU-AH.01.10-11859 tanggal 14
Mei 2010.
The Company’s Articles of Association have been
amended several times. The latest amendment
was in accordance with Notarial Deed No. 9 of
Ms. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. dated 6 May
2010 pertaining to the change in par value
(stock split) from Rp 100 (full Rupiah) to Rp 25
(full Rupiah) per share, that changed the number
of shares issued and fully paid from
1,395,000,000 shares into 5,580,000,000 shares.
This change has been approved by the Minister
of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia in Decision Letter No. AHU-AH.01.1011859 dated 14 May 2010.
Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang
tertuang dalam Anggaran Dasar Perseroan
adalah
keagenan,
penyaluran,
industri,
perdagangan, pengangkutan dan kontraktor.
Ruang lingkup kegiatan utama entitas anak
meliputi
keagenan,
penyaluran,
industri,
perdagangan, pengangkutan dan penyewaan
kendaraan bermotor.
The scope of the Company’s activities as set out
in its Articles of Association is those of
dealership,
distributor,
industry,
trading,
transportation and contractor. The subsidiaries’
main activities are those of dealership, distributor,
industry, trading, transportation and rent of motor
vehicles.
Perseroan berkedudukan di Jakarta dan
mempunyai beberapa cabang di Indonesia.
Kegiatan komersial Perseroan dimulai tahun
1981.
The Company is domiciled in Jakarta and has
operational branches in several cities throughout
Indonesia.
The
Company
commenced
commercial activities in 1981.
Seluruh saham Perseroan yang ditempatkan
telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia sejak
16 Mei 1995.
All of the Company’s issued shares have been
listed on the Indonesia Stock Exchange since
16 May 1995.
Pada tanggal 31 Maret 2013, Perseroan
mempunyai kepemilikan baik secara langsung
maupun tidak langsung pada entitas anak
sebagai berikut:
As at 31 March 2013, the Company had either
direct or indirect ownership in the following
subsidiaries:
Halaman
5/1
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Nama perseroan/
Company’s name
Kedudukan/
Domicile
Tahun operasi
komersial
dimulai/Year
commercial
operations
commenced
Otomotif/Automotive
PT Tunas Dwipa Matra (“TDM”)
PT Tunas Mobilindo Parama (“TMP”)
PT Tunas Mobilindo Perkasa (”TMP2”)
PT Surya Mobil Megahtama (”SMM”)
PT Tunas Asset Sarana (”TAS”)
PT Rahardja Ekalancar (”REL”)*
Lampung
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
1984
1984
1986
1997
2002
1990
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
450,494
464,577
548,325
28,008
12,735
62,145
290,825
422,635
537,901
26,556
7,658
60,714
Jakarta
Jakarta
1989
2013
100.00
51.00
100.00
-
645,913
1,378
618,310
-
Jasa sewa/Rental services
PT Surya Sudeco (”SS”)
PT Mitra Asri Pratama (”MAP”)
*)
*)
Diakuisisi Perseroan dan entitas anak pada tahun 2012
(lihat Catatan 34)
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 2012, susunan
anggota Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan
Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris:
Wakil Komisaris Utama
Independen:
Komisaris:
Komisaris Independen:
Direksi
Presiden Direktur:
Direktur:
Komite Audit
Ketua:
Anggota:
Persentase
kepemilikan (%)/
Percentage of
ownership (%)
31 Mar
31 Des
2013
2012
Acquired by the Company and subsidiaries in 2012
(refer to Note 34)
As at 31 March 2013 and 2012, the composition
of the members of the Company’s Board of
Commissioners, Board of Directors and Audit
Committee was as follows:
Anton Setiawan
Dr. Cosmas Batubara
Suliawati Tjokro
Cheah Kim Teck
Heng Carla Hendriek
Rico Adisurja Setiawan
Tenny Febyana Halim
Tan Thomas Kae Jye
Hong Anton Leoman
Heng Carla Hendriek
Chiew Sin Cheok
Rodion Wikanto Njotowidjojo
Hendra Kustarjo
Pada tanggal 31 Maret 2013, Perseroan dan
entitas anak (”Grup”) memiliki 2.738 karyawan
tetap (31 Desember 2012: 2.707) - tidak diaudit.
Halaman
Jumlah aset/
Total assets
(sebelum eliminasi/
before elimination)
31 Mar
31 Des
2013
2012
Board of Commissioners
President Commissioner:
Independent Vice President
Commissioner:
Commissioners:
Independent Commissioner:
Board of Directors
President Director:
Directors:
Audit Committee
Chairman:
Members:
As at 31 March 2013, the Company and its
subsidiaries (“the Group”) had a total of 2,738
permanent employees (31 December 2012:
2,707) - unaudited.
5/2
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian Grup disiapkan
oleh Direksi dan diotorisasi pada tanggal 29 April
2013.
The consolidated financial statements of the
Group were prepared by the Board of Directors
and authorised on 29 April 2013.
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan
dalam
penyusunan
laporan
keuangan
konsolidasian Grup, adalah seperti dijabarkan
dibawah ini. Kebijakan ini telah diterapkan secara
konsisten
untuk
tahun-tahun
yang
dipresentasikan, kecuali dinyatakan lain.
The principal accounting policies applied in the
preparation of these consolidated financial
statements of the Group, are set out below.
These policies have been consistently applied to
the years presented, unless otherwise stated.
a. Dasar penyusunan
konsolidasian
a.
laporan
keuangan
Basis of preparation of the consolidated
financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia.
The consolidated financial statements have
been
prepared
in
accordance
with
Indonesian Financial Accounting Standards.
Laporan keuangan konsolidasian disusun
dengan dasar harga perolehan. Laporan
keuangan konsolidasian juga disusun
dengan menggunakan konsep akrual,
kecuali
untuk
laporan
arus
kas
konsolidasian.
The consolidated financial statements have
been prepared on the basis of historical cost.
The consolidated financial statements have
also been prepared using the accruals
concept, except for the consolidated
statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun
menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas ke dalam
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian,
kas dan setara kas disajikan setelah
dikurangi cerukan, jika ada.
The consolidated statements of cash flows
are prepared based on the direct method by
classifying cash flows on the basis of
operating, investing, and financing activities.
For the purposes of the consolidated
statements of cash flows, cash and cash
equivalents are shown net of overdrafts, if
any.
Seluruh angka dalam laporan keuangan
konsolidasian ini dibulatkan dan disajikan
dalam jutaan Rupiah (”Rp”), kecuali
dinyatakan lain.
Figures in the consolidated financial
statements are rounded and stated in millions
of Rupiah (“Rp”), unless otherwise stated.
Penyusunan laporan keuangan sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia
mengharuskan
penggunaan
estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga
mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan dalam proses penerapan
kebijakan akuntansi Grup. Area yang
kompleks
atau
memerlukan
tingkat
pertimbangan yang lebih tinggi atau area di
mana asumsi dan estimasi dapat berdampak
signifikan terhadap laporan keuangan
konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of financial statements in
conformity
with
Indonesian
Financial
Accounting Standards requires the use of
certain critical accounting estimates and
assumptions. It also requires management to
exercise its judgement in the process of
applying the Group’s accounting policies. The
areas involving a higher degree of judgement
or complexity, or areas where assumptions
and estimates are significant to the
consolidated
financial
statements
are
disclosed in Note 3.
Halaman
5/3
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
a. Dasar penyusunan laporan
konsolidasian (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
YANG
2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
a.
Basis of preparation of the consolidated
financial statements (continued)
Perubahan pada pernyataan standar
akuntansi keuangan dan interpretasi
pernyataan standar keuangan
Changes to the statements of financial
accounting standards and interpretations
of statements of financial accounting
standards
Pada tanggal 1 Januari 2012, Grup
menerapkan pernyataan standar akuntansi
keuangan (“PSAK”) dan interpretasi standar
akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi
yang efektif sejak tanggal tersebut.
Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah
dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai
dengan
ketentuan
transisi
dalam
masing-masing standar dan interpretasi.
On 1 January 2012, the Group adopted new
and revised statements of financial accounting
standards (“SFAS”) and interpretations of
statements of financial accounting standards
(“ISFAS”) that are mandatory for application
from that date. Changes to the Group’s
accounting policies have been made as
required, in accordance with the transitional
provisions in the respective standards and
interpretations.
Penerapan standar dan interpretasi baru
atau revisi, yang relevan dengan operasi
Grup dan memberikan dampak pada laporan
keuangan konsolidasian, adalah sebagai
berikut:
The adoption of the following new or revised
standards and interpretations, which are
relevant to the Group’s operations and
resulted in an effect on the consolidated
financial statements, are as follows:
PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”
SFAS 24
Benefits”
Standar yang direvisi ini memperkenalkan
alternatif metode baru untuk mengakui
keuntungan/(kerugian)
aktuarial,
yaitu
dengan
mengakui
seluruh
keuntungan/(kerugian) melalui pendapatan
komprehensif lainnya.
The revised standard introduces a new
alternative method to recognise actuarial
gains/(losses), that is to recognise all actuarial
gains/(losses)
in
full
through
other
comprehensive income.
Grup memutuskan untuk mengakui semua
kerugian aktuarial atas imbalan pasca-kerja
sebesar Rp 13.439 dan pajak tangguhan
terkait sebesar Rp 3.360 sebagai beban
komprehensif lain pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian tahun 2012.
The Group decided to fully record actuarial
gain/loss from post-employee benefits
amounting to Rp 13,439 and its related
deferred tax amounting to Rp 3,360 as part of
other comprehensive expense in the
consolidated statements of comprehensive
income for year 2012.
Berdasarkan penelaahan terhadap asumsi
aktuaria, Grup memutuskan untuk tidak
mengakui kerugian aktuarial atas imbalan
pasca-kerja dan pajak tangguhan terkait
sebagai beban komprehensif lain pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
31 Maret 2013 karena dampaknya tidak
material.
Based on a review of the actuarial
assumptions, the Group decided not to record
actuarial gain/loss from post-employee
benefits and its related deferred tax impact to
other comprehensive expense in the
consolidated statements of comprehensive
income for 31 March 2013 as the impact is
believed not to be material.
Standar yang direvisi juga mensyaratkan
tambahan
pengungkapan
baru.
Pengungkapan yang disyaratkan tersebut
telah diungkapkan dalam Catatan 18 yang
telah disusun sesuai dengan standar.
The revised standard also introduces
additional new disclosures. The new
disclosure requirements as disclosed in
Note 18 have been prepared in accordance
with the standard.
Halaman
5/4
Page
(Revised
2010),
“Employee
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
a. Dasar penyusunan laporan
konsolidasian (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
keuangan
a. Basis of preparation of the consolidated
financial statements (continued)
Perubahan pada pernyataan standar
akuntansi keuangan dan interpretasi
pernyataan standar keuangan (lanjutan)
Changes to the statements of financial
accounting standards and interpretations
of statements of financial accounting
standards (continued)
PSAK
60,
“Instrumen
Pengungkapan”
SFAS
60,
Disclosures”
Keuangan:
“Financial
Instrument:
Standar yang direvisi ini memperkenalkan
pengungkapan
baru
terkait
dengan
instrumen keuangan. Standar ini tidak
berdampak pada klasifikasi dan penilaian
atas instrumen keuangan Grup.
The revised standard introduces new
disclosure relating to financial instruments.
The standard does not have any impact on
the classification and valuation of the Group’s
financial instruments.
Grup telah menyertakan pengungkapan baru
agar sesuai dengan persyaratan dari
standar.
The Group has incorporated the new
disclosures to conform to the requirements of
the standard.
Lain-lain
Others
Penerapan dari standar dan interpretasi
baru/revisi berikut, tidak menimbulkan
perubahan
besar
terhadap
kebijakan
akuntansi Grup dan efek material jumlah
yang dilaporkan atas periode berjalan atau
periode sebelumnya:
The adoption of these new/revised standards
and interpretations was relevant but did not
result in substantial changes to the Group’s
accounting policies and had no material effect
on the amounts reported for the current or
prior financial periods:
-
PSAK/SFAS No. 10
-
PSAK/SFAS No. 13
PSAK/SFAS No. 16
PSAK/SFAS No. 30
PSAK/SFAS No. 46
PSAK/SFAS No. 50
PSAK/SFAS No. 55
-
PSAK/SFAS No. 56
ISAK/ISFAS No. 25
: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing/The Effects of Changes in
Foreign Exchange Rate
: Properti Investasi/Investment Property
: Aset Tetap/Fixed Assets
: Sewa/Leases
: Pajak Penghasilan/Income Taxes
: Instrumen Keuangan: Penyajian/Financial Instruments: Presentation
: Instrumen
Keuangan:
Pengakuan
dan
Pengukuran/Financial
Instruments:Recognition and Measurement
: Laba per Saham/Earnings per Share
: Hak Atas Tanah/Land Use Rights
Pencabutan standar akuntansi
Withdrawal of accounting standards
Pencabutan standar yang relevan berikut,
tidak
menimbulkan
perubahan
besar
terhadap kebijakan akuntansi Grup dan efek
material jumlah yang dilaporkan atas periode
berjalan atau periode sebelumnya:
Withdrawal of these relevant standards which
did not result in substantial changes to the
Group’s accounting policies and had no
material effect on the amounts reported for the
current or prior financial periods:
Halaman
5/5
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
a. Dasar penyusunan laporan
konsolidasian (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
YANG
2.
keuangan
a.
Pencabutan standar akuntansi (lanjutan)
-
PSAK/SFAS No. 11
-
PSAK/SFAS No. 47
PSAK/SFAS No. 52
ISAK/ISFAS No. 4
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
Basis of preparation of the consolidated
financial statements (continued)
Withdrawal
(continued)
of
accounting
standards
: Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing/Translation of
Financial Statements in Foreign Currencies
: Akuntansi Tanah/Accounting for Land
: Akuntansi Mata Uang Pelaporan/Reporting Currencies
: Alternatif Perlakuan yang Diijinkan atas Selisih Kurs/Allowable
Alternative Treatment of Foreign Exchange Differences
PSAK dan ISAK yang berlaku efektif pada
tahun 2013
SFAS and ISFAS effective in 2013
Standar akuntansi dan interpretasi baru atau
revisi, yang relevan terhadap kegiatan
operasi Perseroan dan entitas anak, yang
telah dipublikasikan dan diwajibkan untuk
tahun yang dimulai sejak atau setelah
1 Januari 2013 adalah sebagai berikut:
The following new or revised accounting
standards and interpretations, which are
relevant to the Company and subsidiaries’
operations, have been published and are
mandatory for financial years beginning on or
after 1 January 2013 as follows:
- Penyesuaian PSAK/
Imrovement SFAS No.60 : Instrumen Keuangan: Pengungkapan/Financial Instruments:
Disclosures
- PSAK/SFAS No. 38
: Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali/Business
Involving Entities under Common Control
Combinations
Grup masih mengevaluasi dampak yang
mungkin timbul atas penerbitan standar
akuntansi keuangan tersebut.
The Group is still evaluating the potential
impact from the issuance of these financial
accounting standards.
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan
Regulation of Capital Market and
Financial Institution Supervisory Agency
Pada tanggal 25 Juni 2012, Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (“Bapepam”) menerbitkan versi
terbaru dari peraturan No. VIII.G.7,
sebagaimana
terlampir
dalam
surat
keputusan No. KEP-347/BL/2012, tentang
penyajian dan pengungkapan laporan
keuangan
bagi
perusahaan
publik
di Indonesia.
On 25 June 2012, the Capital Market and
Financial Institution Supervisory Agency
(“Bapepam”) issued a new version of
regulation No. VIII.G.7, enclosed in the
decision letter No. KEP-347/BL/2012,
regarding the presentation and disclosure
requirements
for
financial
statements
prepared by publicly listed entities in
Indonesia.
Halaman
5/6
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
a. Dasar penyusunan laporan
konsolidasian (lanjutan)
2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
a.
Basis of preparation of the consolidated
financial statements (continued)
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan (lanjutan)
Regulation of Capital Market and
Financial Institution Supervisory Agency
(continued)
Grup melakukan penerapan atas peraturan
baru tersebut untuk laporan keuangan
konsolidasian
yang
berakhir
31 Desember 2012, yang berdampak antara
lain pada perubahan penyajian semua
bagian dari pendapatan dan beban dari dua
laporan (laporan laba rugi dan laporan laba
rugi komprehensif) menjadi satu laporan
(laporan laba rugi komprehensif), dan
reklasifikasi beberapa akun di laporan posisi
keuangan konsolidasian pada tanggal
31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011.
The Group applied the new regulation to
consolidated financial statements for the year
ended 31 December 2012, which resulted in
the change of the presentation of all items of
income and expenses from two statements
(profit
or
loss
and
statements
of
comprehensive income) to one statement
(statements of comprehensive income), and
the reclassification of certain accounts in the
consolidated statements of financial position
as at 31 December 2011 and 1 January
2011.
b. Prinsip-prinsip konsolidasi
b.
Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi
laporan keuangan Perseroan dan entitas
anak.
The consolidated financial statements
include the financial statements of the
Company and its subsidiaries.
a) Entitas anak
a) Subsidiaries
Entitas anak adalah entitas dimana Grup
memiliki kekuasaan untuk mengatur
kebijakan keuangan dan operasional.
Subsidiaries are entities over which the
Group has the power to govern the
financial and operating policies.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh
sejak tanggal di mana pengendalian
dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak
dikonsolidasikan lagi sejak tanggal Grup
kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from
the date on which control is transferred to
the Group. They are de-consolidated from
the date on which that control ceases.
Grup menerapkan metode akuisisi untuk
mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang
dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak
adalah sebesar nilai wajar aset yang
dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap
pemilik pihak yang diakuisisi sebelumnya
dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan
oleh Grup. Imbalan yang dialihkan
termasuk nilai wajar aset atau liabilitas
yang timbul dari kesepakatan imbalan
kontinjensi.
The Group applies the acquisition method
to account for business combinations. The
consideration
transferred
for
the
acquisition of a subsidiary is the fair value
of the assets transferred, the liabilities
incurred to the former owners of the
acquiree and the equity interests issued
by the Group. The consideration
transferred includes the fair value of any
asset or liability resulting from a contingent
consideration arrangement.
Halaman
5/7
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
2.
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
b.
a) Entitas anak (lanjutan)
Principles of consolidation (continued)
a) Subsidiaries (continued)
Aset teridentifikasi yang diperoleh dan
liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang
diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis
diukur pada awalnya sebesar nilai wajar
pada tanggal akuisisi.
Identifiable assets acquired and liabilities
and contingent liabilities assumed in a
business combination are measured
initially at their fair values at the
acquisition date.
Biaya yang terkait dengan akuisisi
dibebankan pada saat terjadinya.
Acquisition-related costs are expensed as
incurred.
Selisih lebih dari jumlah imbalan yang
dialihkan dengan nilai wajar jumlah
kepentingan nonpengendali atas jumlah
neto aset dan kewajiban teridentifikasi
yang diakusisi dicatat sebagai goodwill.
Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai
wajar aset neto entitas yang diakuisisi
dalam kasus pembelian dengan diskon,
selisihnya diakui langsung dalam laporan
laba rugi.
Goodwill is initially measured as the
excess of the aggregate of the
consideration transferred, and the fair
value of the non-controlling interest over
the net identifiable assets acquired and
liabilities assumed. If this consideration is
lower than the fair value of the net assets
of the subsidiary acquired, the difference
is recognised directly in the profit or loss.
Transaksi, saldo dan keuntungan antar
entitas Grup yang belum direalisasi telah
dieliminasi.
Kerugian
yang
belum
direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan
akuntansi entitas anak diubah jika
diperlukan untuk memastikan konsistensi
dengan kebijakan akuntasi yang diadopsi
Grup.
Inter-company transactions, balances and
unrealised gains on transactions between
Group
companies
are
eliminated.
Unrealised losses are also eliminated.
Accounting policies of subsidiaries have
been changed where necessary to ensure
consistency with the policies adopted by
the Group.
b) Entitas asosiasi
b) Associates
Entitas asosiasi adalah suatu entitas, yang
bukan merupakan entitas anak ataupun
pengendalian bersama entitas, tetapi Grup
memiliki pengaruh signifikan. Entitas
asosiasi dicatat dengan menggunakan
metode ekuitas.
Halaman
Associates are entities, not being
subsidiaries or jointly controlled entities,
over which the Group exercises significant
influence. Associates are accounted for
using the equity method.
5/8
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
2.
b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
b.
b) Entitas asosiasi (lanjutan)
Principles of consolidation (continued)
b) Associates (continued)
Bagian Grup atas laba atau rugi entitas
asosiasi pasca akuisisi diakui dalam
laporan laba rugi dan bagian atas mutasi
pendapatan komprehensif lainnya pasca
akuisisi diakui di dalam pendapatan
komprehensif lainnya dan diikuti dengan
penyesuaian
pada
jumlah
tercatat
investasi. Dividen yang akan diterima dari
entitas asosiasi diakui sebagai pengurang
jumlah tercatat investasi. Jika bagian Grup
atas kerugian entitas asosiasi sama
dengan atau melebihi kepentingannya
pada entitas asosiasi, termasuk piutang
tanpa
agunan,
Grup menghentikan
pengakuan bagian kerugiannya, kecuali
Grup memiliki kewajiban atau melakukan
pembayaran atas nama entitas asosiasi.
The Group’s share of post-acquisition
profits or losses is recognised in the profit
or loss, and its share of post-acquisition
movements in other comprehensive
income
is
recognised
in
other
comprehensive
income
with
a
corresponding adjustment to the carrying
amount of the investment. Dividends
receivable from associates are recognised
as a reduction in the carrying amount of
the investment. When the Group’s share
of losses in an associate equals or
exceeds its interest in the associate,
including
any
other
unsecured
receivables, the Group does not recognise
further losses, unless it has incurred legal
or constructive obligations or made
payments on behalf of the associate.
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup
menentukan apakah terdapat bukti objektif
bahwa telah terjadi penurunan nilai pada
investasi pada entitas asosiasi. Jika
demikian, maka Grup menghitung besarnya
penurunan nilai sebagai selisih antara
jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat
atas investasi pada entitas asosiasi dan
mengakui selisih tersebut pada “bagian atas
laba/(rugi) bersih entitas asosiasi” di laporan
laba rugi. Kerugian yang belum direalisasi
juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut
memberikan bukti penurunan nilai atas aset
yang ditransfer. Kebijakan akuntansi entitas
asosiasi disesuaikan jika diperlukan untuk
memastikan konsistensi dengan kebijakan
yang diterapkan oleh Grup.
The Group determines at each reporting
date whether there is any objective
evidence that the investment in the
associate is impaired. If this is the case,
the Group calculates the amount of
impairment as the difference between the
recoverable amount of the associate and
its carrying value and recognises the
amount adjacent to “share of net
profit/(loss) of associates” in the profit or
loss. Unrealised losses are eliminated
unless the transaction provides evidence
of an impairment of the asset transferred.
Accounting policies of associates have
been changed where necessary to ensure
consistency with the policies adopted by
the Group.
c. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
c.
Transactions with related parties
Grup mempunyai transaksi dengan pihakpihak berelasi. Definisi pihak-pihak berelasi
yang dipakai adalah sesuai dengan PSAK 7
(Revisi
2010)
“Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi”.
The Group has transactions with related
parties. The definition of related parties used
is
in
accordance
with
SFAS
7
(Revised 2010) “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi dan saldo yang material
dengan
pihak-pihak
berelasi
telah
diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan konsolidasian.
All significant transactions and balances with
related parties are disclosed in the notes to
the consolidated financial statements.
Halaman
5/9
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
d.
e.
2.
Penjabaran mata uang asing
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d.
Laporan keuangan konsolidasian dijabarkan
dalam mata uang Rupiah yang merupakan
mata uang fungsional Grup.
The consolidated financial statements are
presented in Rupiah, which is the functional
currency of the Group.
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan
ke mata uang Rupiah dengan menggunakan
kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing dijabarkan
dengan kurs yang berlaku pada tanggal
pelaporan. Kurs yang digunakan sebagai
acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh
Bank Indonesia.
Transactions denominated in a foreign
currency are converted into Rupiah at the
prevailing exchange rate on the date of the
transaction. At the reporting date, monetary
assets and liabilities in foreign currencies are
translated at the prevailing exchange rates
on that date. The exchange rate used as a
benchmark is the rate which is issued by
Bank Indonesia.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang
timbul dari penyelesaian transaksi dalam
mata uang asing dan dari penjabaran aset
dan liabilitas moneter dalam mata uang
asing diakui pada laporan laba rugi.
Foreign exchange gains and losses arising
on settlement of transactions in foreign
currency and on the translation of foreign
currency monetary assets and liabilities are
recognised in the profit or loss.
Kas dan setara kas
e.
Kas dan setara kas mencakup kas, kas di
bank dan deposito berjangka dengan jangka
waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.
Cerukan disajikan sebagai bagian dari
liabilitas jangka pendek dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian.
f.
Foreign currency translations
Deposito
berjangka
penggunaannya
yang
Cash and cash equivalents include cash on
hand, cash in banks and time deposits with a
maturity of three months or less. Overdrafts
are shown as current liabilities on the
consolidated statements of financial position.
dibatasi
f.
Dana pada deposito berjangka yang tidak
dapat dicairkan sampai dengan saat renovasi
atas bengkel dan ruang pamer tertentu telah
diselesaikan, dan juga dana yang digunakan
sebagai jaminan atas pembelian kendaraan
bermotor dan suku cadang, disajikan sebagai
deposito
berjangka
yang
dibatasi
penggunaannya.
Restricted time deposits
Funds in time deposit that will not be
released until such time as specific
renovations to workshops and showrooms
have been completed, and also funds used
as guarantees for purchases of motor
vehicles and spare parts, are classified as
restricted time deposits.
g. Piutang usaha dan piutang lain-lain
g.
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada
awalnya diakui sebesar nilai wajar dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi, setelah dikurangi penyisihan
atas penurunan nilai.
Halaman
Cash and cash equivalents
Trade and other receivables
Trade and other receivables are recognised
initially at fair value and subsequently
measured at amortised cost, less any
provision for impairment.
5/10
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
g. Piutang usaha
(lanjutan)
dan
piutang
2.
lain-lain
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
g.
Penyisihan atas penurunan nilai piutang
dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif
bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih.
Piutang yang mengalami penurunan nilai
dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak
tertagih.
h.
i.
Provision for impairment of receivables is
established when there is objective evidence
that the outstanding amounts will not be
collected. The impaired receivables are
written off during the period in which they are
determined to be not collectible.
Persediaan
h.
Inventories
Persediaan
dinyatakan
sebesar
nilai
terendah antara harga perolehan atau nilai
realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan
dengan menggunakan metode identifikasi
khusus untuk kendaraan bermotor dan
dengan metode rata-rata bergerak untuk
persediaan lainnya.
Inventories are stated at the lower of cost or
net realisable value. Cost is determined using
the specific identification method for motor
vehicles and the moving average method for
other inventories.
Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga
penjualan dalam kegiatan usaha normal,
dikurangi estimasi beban penjualan.
Net realisable value is the estimate of the
selling price in the ordinary course of
business, less estimated selling expenses.
Penyisihan untuk persediaan usang dan
tidak lancar ditentukan berdasarkan estimasi
penjualan masing-masing jenis persediaan
pada masa mendatang.
A provision for obsolete and slow moving
inventory is determined on the basis of
estimated future sales of individual inventory
items.
Beban dibayar dimuka
i.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi dengan
metode garis lurus dalam laporan laba rugi
selama masa manfaat yang diharapkan.
j.
Trade and other receivables (continued)
Prepayments
Prepayments are amortised on a straight-line
method in the profit or loss over the expected
period of benefit.
Aset tetap dan aset dalam penyelesaian
j.
Fixed assets and construction in progress
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya
perolehan
setelah
dikurangi
dengan
akumulasi penyusutan. Biaya perolehan
mencakup semua pengeluaran yang terkait
secara langsung dengan perolehan aset
tetap.
Fixed assets are stated at historical cost less
accumulated depreciation. Historical cost
includes expenditure that is directly
attributable to the acquisition of the assets.
Biaya-biaya setelah perolehan awal aset
diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset
atau
sebagai
aset
yang
terpisah,
sebagaimana mestinya, hanya apabila
kemungkinan besar Grup akan mendapatkan
manfaat ekonomis masa depan berkenaan
dengan aset tersebut dan biaya perolehan
aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat
komponen yang diganti tidak lagi diakui.
Subsequent costs are included in the
asset’s carrying amount or recognised as a
separate asset, as appropriate, only when it
is probable that future economic benefits
associated with the asset will flow to the
Group and the cost of the asset can be
measured reliably. The carrying amount of
the replaced part is derecognised.
Halaman
5/11
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
j.
2.
Aset tetap dan aset dalam penyelesaian
(lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
j.
Fixed assets and construction in progress
(continued)
Biaya
perbaikan
dan
pemeliharaan
dibebankan ke dalam laporan laba rugi
selama periode dimana biaya-biaya tersebut
terjadi.
All other repair and maintenance are charged
to the profit or loss account during the
financial period in which they are incurred.
Tanah tidak disusutkan. Penyusutan untuk
aset
tetap
lainnya
dihitung
dengan
menggunakan metode garis lurus untuk
mengalokasikan biaya perolehan aset
tersebut sampai dengan nilai sisanya selama
taksiran masa manfaat sebagai berikut:
Land is not depreciated. Depreciation on
other fixed assets is calculated using the
straight-line method to allocate their cost to
their residual values over their estimated
useful lives as follows:
Tahun/Years
Bangunan
Perabotan dan peralatan kantor
Kendaraan bermotor
Peralatan dan perkakas bengkel
Kendaraan bermotor yang disewakan
melalui sewa operasi
20
5
5
5
4-7
Buildings
Furniture and office equipment
Motor vehicles
Tools and workshop equipment
Motor vehicles leased out under
operating leases
Nilai residu, metode depresiasi, dan umur
manfaat
setiap
aset
ditelaah,
dan
disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal
pelaporan.
The assets’ residual values, depreciation
method, and useful lives are reviewed, and
adjusted if appropriate, at each reporting
date.
Nilai tercatat aset segera diturunkan sebesar
jumlah yang dapat dipulihkan jika nilai
tercatat aset lebih besar dari estimasi jumlah
yang dapat dipulihkan (lihat Catatan 2l).
An asset’s carrying amount is written down
immediately to its recoverable amount if the
asset’s carrying amount is greater than its
estimated recoverable amount (refer to
Note 2l).
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau
dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi
penyusutannya dikeluarkan dari laporan
keuangan konsolidasian, dan keuntungan
dan kerugian yang dihasilkan diakui dalam
laporan laba rugi.
When assets are retired or otherwise
disposed of, their carrying values and the
related
accumulated
depreciation
are
eliminated from the consolidated financial
statements, and the resulting gain or loss on
the disposal of fixed assets is recognised in
the profit or loss.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan
dikapitalisasi
sebagai
aset
dalam
penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi
ke akun aset tetap pada saat proses
konstruksi
selesai.
Penyusutan
mulai
dibebankan pada saat aset tersebut siap
digunakan.
The accumulated costs of the construction of
buildings are capitalised as construction in
progress. These costs are reclassified to
fixed asset accounts when the construction is
completed. Depreciation is charged from the
date when the assets are available for use.
Halaman
5/12
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
k.
l.
2.
Properti investasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
k.
Investment properties
Properti investasi merupakan tanah dan/atau
bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi
atau kenaikan nilai, dan tidak digunakan
dalam kegiatan operasi. Biaya perolehan
mencakup semua pengeluaran yang terkait
secara langsung dengan perolehan properti
investasi.
Investment properties represent land and/or
buildings held for operating lease or for
capital appreciation, rather than for use in the
ordinary course of business. Historical cost
includes expenditure that is directly
attributable to the acquisition of the
investment properties.
Biaya-biaya setelah perolehan awal aset
diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset
atau
sebagai
aset
yang
terpisah,
sebagaimana mestinya, hanya apabila
kemungkinan besar Grup akan mendapatkan
manfaat ekonomis masa depan berkenaan
dengan aset tersebut dan biaya perolehan
aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat
komponen yang diganti tidak lagi diakui.
Biaya
perbaikan
dan
pemeliharaan
dibebankan ke dalam laporan laba rugi
selama periode dimana biaya-biaya tersebut
terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s
carrying amount or recognised as a separate
asset, as appropriate, only when it is
probable that future economic benefits
associated with the asset will flow to the
Group and the cost of the asset can be
measured reliably. The carrying amount of
the replaced part is derecognised. All other
repair and maintenance are charged to the
profit or loss account during the financial
period in which they are incurred.
Properti investasi dicatat sebesar harga
perolehan
setelah
dikurangi
dengan
akumulasi
penyusutan.
Tanah
tidak
disusutkan. Penyusutan untuk bangunan
dihitung dengan menggunakan metode garis
lurus untuk mengalokasikan harga perolehan
aset tersebut sampai dengan nilai sisanya
selama 20 tahun berdasarkan taksiran masa
manfaat.
Investment properties are stated at cost less
accumulated depreciation. Land is not
depreciated. Depreciation on buildings is
calculated using the straight-line method to
allocate their cost to their residual values
over their estimated useful lives of 20 years.
Penurunan nilai aset non-keuangan
l.
Impairment of non-financial assets
Aset tetap, properti investasi dan aset tidak
lancar lainnya, ditelaah untuk mengetahui
apakah telah terjadi penurunan nilai
bilamana terdapat kejadian atau perubahan
keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai
tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh
kembali. Kerugian akibat penurunan nilai
diakui
sebesar selisih antara nilai
tercatat aset dengan nilai yang dapat
diperoleh kembali dari aset tersebut.
Fixed assets, investment properties and
other non-current assets are reviewed for
impairment whenever events or changes in
circumstances indicate that the carrying
amount may not be recoverable. An
impairment loss is recognised for the amount
by which the carrying amount of the asset
exceeds its recoverable amount.
Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah
nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih
dengan nilai pakai aset. Dalam rangka
mengukur
penurunan
nilai,
aset
dikelompokkan hingga unit terkecil yang
menghasilkan arus kas terpisah.
The recoverable amount is the higher of its
fair value less cost to sell and its value in
use. For the purposes of assessing
impairment, assets are grouped at the
smallest levels for which there are separately
identifiable cash flows.
Halaman
5/13
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
2.
m. Instrumen keuangan derivatif
n.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
m. Derivative financial instrument
Grup hanya melakukan kontrak instrumen
keuangan
derivatif
untuk
melindungi
eksposur yang mendasarinya (‘’underlying’’).
Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar
nilai
wajarnya.
Metode
pengakuan
keuntungan atau kerugian yang timbul
tergantung dari apakah derivatif tersebut
dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai
untuk tujuan akuntansi dan sifat dari item
yang dilindung nilai. Grup menentukan
derivatif sebagai lindung nilai atas risiko suku
bunga sehubungan dengan liabilitas yang
diakui (lindung nilai atas arus kas).
The Group only enters into derivative
financial instrument contracts in order to
hedge underlying exposures. Derivative
financial instruments are recognised at their
fair values. The method of recognising the
resulting gains or losses is dependent on
whether the derivative is designated as a
hedging instrument for accounting purposes
and the nature of the item being hedged. The
Group designates derivatives as a hedge of
interest rates associated with a recognised
liability (cash flow hedge).
Perubahan nilai wajar derivatif yang
ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung
nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi,
bagian efektifnya, diakui di ekuitas. Ketika
instrumen derivatif tersebut kadaluarsa atau
tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai
untuk tujuan akuntansi, maka keuntungan
atau kerugian kumulatif di ekuitas, diakui
pada laporan laba rugi.
Changes in the fair value of derivatives that
are designated and qualify as cash flow
hedges for accounting purposes and that are
effective
are
recognised
in
other
comprehensive income. When a hedging
instrument expires, or when a hedge no
longer meets the criteria for hedge
accounting, the cumulative gain or loss in
equity is recognised in the profit or loss.
Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak
memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan
akuntansi diakui pada laporan laba rugi.
Changes in the fair value of derivatives that
do not meet the criteria of hedging for
accounting purposes are recorded in the
profit or loss.
Nilai wajar instrumen keuangan derivatif
diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas
tidak lancar jika sisa jatuh tempo instrumen
keuangan derivatif yang dilindung nilai lebih
dari 12 bulan.
The fair value of derivative financial
instruments is classified as a non-current
asset or liability if the remaining maturities of
the derivative financial instruments are
greater than 12 months.
Utang usaha dan utang lain-lain
n.
Utang usaha dan utang lain-lain pada
awalnya diakui sebesar nilai wajar dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi.
o.
Trade and other payables are initially
measured at fair value and subsequently
measured at amortised cost.
Pinjaman
o.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui
sebesar nilai wajar, dikurangi dengan
biaya-biaya
transaksi
yang
terjadi.
Selanjutnya, pinjaman diukur pada biaya
perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Halaman
Trade and other payables
Borrowings
Borrowings are initially recognised at fair
value, net of transaction costs incurred.
Subsequently, borrowings are stated at
amortised cost using the effective interest
method.
5/14
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
o.
2.
Pinjaman (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
o.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas
jangka pendek kecuali Grup memiliki hak
tanpa syarat untuk menunda pembayaran
liabilitas selama paling tidak 12 bulan setelah
tanggal pelaporan.
p.
q.
Borrowings (continued)
Borrowings are classified as current liabilities
unless the Group has an unconditional right
to defer the settlement of the borrowings for
at least 12 months after the end of the
reporting period.
Pengakuan pendapatan dan beban
p.
Revenue and expense recognition
Pendapatan terdiri dari nilai wajar imbalan
yang diterima atau akan diterima dari
penjualan barang dan jasa dalam kegiatan
usaha normal Grup. Pendapatan disajikan
neto setelah dikurangi pajak pertambahan
nilai, retur, potongan harga dan diskon dan
setelah mengeliminasi penjualan dalam
Grup.
Revenue comprises the fair value of the
consideration received or receivable for the
sale of goods and services in the ordinary
course of the Group’s activities. Revenue is
shown net of value-added tax, returns,
rebates and discounts and after eliminating
sales within the Group.
Grup mengakui pendapatan pada saat
jumlah pendapatan dapat diukur dengan
andal, besar kemungkinan bahwa manfaat
ekonomi masa depan akan mengalir ke
entitas dan ketika kriteria tertentu terpenuhi
untuk setiap aktivitas Grup seperti yang
dijelaskan di bawah.
The Group recognises revenue when the
amount of revenue can be reliably measured,
it is probable that future economic benefits
will flow to the entity and when specific
criteria have been met for each of the
Group’s activities as described below.
Pendapatan dari penjualan kendaraan
bermotor diakui pada saat kendaraan
bermotor diserahkan kepada pelanggan,
sedangkan pendapatan jasa, termasuk
pendapatan sewa operasi (lihat Catatan 2q)
dan bengkel diakui pada saat jasa diberikan,
dimana jumlah tersebut dapat diukur dengan
andal.
Revenue from sales of vehicles is recognised
when the vehicles are delivered to the
customer, while revenue from the rendering
of services, including operating leases
(refer to Note 2q) and workshop services
income is recognised when the services are
performed, provided that the amount can be
measured reliably.
Beban diakui pada saat terjadinya, dengan
menggunakan dasar akrual.
Expenses are recognised as incurred on an
accrual basis.
Sewa operasi
q.
Operating leases
Transaksi sewa operasi yang risiko dan
manfaat kepemilikan atas aset tidak
berpindah dari pihak yang menyewakan
(lessor), diperlakukan sebagai transaksi
sewa operasi. Pendapatan sewa operasi
diakui berdasarkan garis lurus sesuai
dengan jangka waktu kontrak sewa operasi.
Leases in which all the risks and benefits of
ownership are effectively retained by the
lessor, are classified as operating leases.
Operating lease income is recognised on a
straight-line basis over the lease term.
Angsuran sewa operasi yang diterima
dimuka dicatat sebagai pendapatan sewa
operasi tangguhan dan diakui dalam laporan
laba rugi pada saat menjadi hak.
Lease instalments received in advance are
recorded as unearned rental income and
credited to the profit or loss when earned.
Halaman
5/15
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
r.
s.
2.
Perpajakan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
r.
Taxation
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak
tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba
rugi, kecuali apabila pajak tersebut terkait
dengan transaksi atau kejadian yang
langsung diakui di pendapatan komprehensif
lainnya atau langsung diakui ke ekuitas.
Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing
diakui dalam pendapatan komprehensif lain
atau ekuitas.
The tax expense comprises current and
deferred tax. Tax is recognised in the profit or
loss, except to the extent that it relates to
items
recognised
directly
in
other
comprehensive income or directly in equity.
In this case, the tax is also recognised in
other comprehensive income or directly in
equity, respectively.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan
peraturan perpajakan yang berlaku pada
tanggal pelaporan keuangan. Manajemen
secara periodik mengevaluasi posisi yang
dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan
(SPT) sehubungan dengan situasi di mana
aturan pajak yang berlaku membutuhkan
interpretasi.
Jika
perlu,
manajemen
menentukan provisi berdasarkan jumlah
yang diharapkan akan dibayar kepada
otoritas pajak.
The current income tax charge is calculated
on the basis of the tax laws enacted or
substantively enacted at the reporting date.
Management periodically evaluates positions
taken in tax returns with respect to situations
in which applicable tax regulation is subject to
interpretation. It establishes provision where
appropriate on the basis of amounts
expected to be paid to the tax authorities.
Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan
menggunakan metode balance sheet liability
untuk semua perbedaan temporer antara
dasar pengenaan pajak atas aset dan
liabilitas dengan nilai tercatatnya pada
laporan posisi keuangan konsolidasian.
Deferred income tax is provided using the
balance sheet liability method, for all
temporary differences arising between the tax
bases of assets and liabilities and their
carrying amount in the consolidated
statements of financial position.
Pajak
tangguhan
ditentukan
dengan
menggunakan tarif pajak yang telah
diberlakukan atau secara substansi telah
diberlakukan pada tanggal pelaporan dan
diharapkan berlaku pada saat aset pajak
tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak
tangguhan diselesaikan.
Deferred tax is determined using tax rates
that have been enacted or substantially
enacted at the recording date and are
expected to apply when the related deferred
tax asset is realised or the deferred tax
liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar
kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak
di masa mendatang akan memadai untuk
dikompensasi dengan perbedaan temporer
yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang
masih dapat dimanfaatkan.
Deferred tax assets are recognised to the
extent that it is probable that future taxable
profit will be available against which the
deductible temporary differences and tax
losses carried forward can be utilised.
Imbalan kerja
s.
Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada
saat terutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits are recognised
when they accrue to the employees.
Halaman
5/16
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
s.
2.
Imbalan kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
s.
Employee benefits (continued)
Imbalan pascakerja
Post-employment benefits
Imbalan pascakerja, seperti pensiun, uang
pisah, uang penghargaan, dan imbalan
lainnya diberikan sesuai dengan Peraturan
Grup dan Undang-Undang Ketenagakerjaan
No. 13/2003 (“UU 13/2003”).
Post-employment benefits, such as pension,
severance pay, service pay, and other
benefits are provided in accordance with the
Group’s Regulations and Labour Law
No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
Grup harus menyediakan program pensiun
dengan imbalan yang minimal sama dengan
imbalan
pensiun
yang
diatur
dalam UU 13/2003. Imbalan pensiun sesuai
UU 13/2003 adalah program imbalan pasti.
The Group is required to provide pension
benefits, with minimum benefits as stipulated
in Law 13/2003. Pension benefits under
Law 13/2003 represent a defined benefit
plan.
Program pensiun imbalan pasti adalah
program pensiun yang menentukan jumlah
imbalan pensiun yang akan diberikan,
biasanya berdasarkan pada satu faktor atau
lebih seperti usia, masa kerja, atau
kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that
defines an amount of pension benefits to be
provided, usually as a function of one or
more factors such as age, years of service,
or compensation.
Mulai tahun buku 2012, liabilitas yang diakui
di laporan posisi keuangan konsolidasian
adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada
tanggal
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian sesuai dengan UU 13/2003
atau Peraturan Perseroan (mana yang lebih
tinggi), dikurangi dengan penyesuaian atas
biaya jasa lalu yang belum diakui. Sebelum
tahun buku 2012, liabilitas yang disebutkan di
atas mencakup penyesuaian terhadap
keuntungan atau kerugian aktuarial yang
belum diakui. Perubahan ini disebabkan
karena penerapan PSAK 24 (Revisi 2010)
yang telah diungkapkan pada Catatan 2a
dimana Grup memutuskan untuk mengakui
seluruh keuntungan atau kerugian aktuarial
melalui pendapatan komprehensif lainnya.
Sebagai dampak dari keputusan ini, kerugian
aktuarial yang belum diakui, yang tercatat
sebagai bagian dari liabilitas pada awal tahun
buku, dibebankan langsung ke pendapatan
komprehensif
lainnya
sesuai
dengan
ketentuan transisi yang berlaku.
Starting in 2012, the liabilities recognised in
the consolidated statements of financial
position are the present values of the defined
benefits obligations as at the consolidated
statements of financial position date in
accordance with Law 13/2003 or the
Company’s regulations (whichever is higher),
less adjustment for unrecognised pastservice costs. Prior to 2012, the above
mentioned liabilities include adjustment for
unrecognised actuarial gains or losses.This
change was attributable to the application of
SFAS 24 (Revised 2010) which has been
disclosed in Note 2a where the Group
decided to recognise all actuarial gains or
losses through other comprehensive income.
As an impact of this decision, the
unrecognised actuarial losses, which were
recorded as part of the liabilities at the
beginning of the year, were directly charged
to
other
comprehensive
income
in
accordance with the relevant transitional
provision.
Halaman
5/17
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
s.
t.
2.
Imbalan kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
s.
Employee benefits (continued)
Imbalan pascakerja (lanjutan)
Post-employment benefits (continued)
Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun
oleh
aktuaris
independen
dengan
menggunakan metode projected unit credit.
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan
dengan mendiskontokan arus kas estimasian
menggunakan
tingkat
bunga
obligasi
pemerintah (dengan pertimbangan saat ini
tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat
berkualitas tinggi) dalam mata uang yang
sama dengan mata uang imbalan yang akan
dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang
kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo
liabilitas pensiun yang bersangkutan.
The defined benefits obligations are
calculated annually by an independent
actuary using the projected unit credit
method. The present value of the defined
benefits obligations is determined by
discounting the estimated future cash
outflows using interest rates of government
bonds (considering currently there is no deep
market for high-quality corporate bonds) that
are denominated in the currency in which the
benefit will be paid, and that have terms to
maturity approximating the terms of the
related pension liability.
Mulai tahun buku 2012, sehubungan dengan
penerapan PSAK 24 (Revisi 2010) yang telah
disebutkan di atas, Grup mengakui seluruh
keuntungan atau kerugian aktuarial melalui
pendapatan komprehensif lainnya. Sebelum
tahun buku 2012, keuntungan atau kerugian
aktuarial yang timbul dari penyesuaian,
perubahan dalam asumsi aktuarial, dan
perubahan dalam program pensiun yang
jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar
antara 10% dari nilai wajar aset program atau
10% dari nilai kini imbalan pasti, dikreditkan
atau dibebankan ke laporan laba rugi selama
rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan
dari karyawan tersebut.
Starting in 2012, in relation with the above
mentioned
application
of
SFAS
24
(Revised 2010), the Group recognised all
actuarial gains or losses through other
comprehensive income. Prior to 2012,
actuarial gains and losses arising from
experience adjustments, changes in actuarial
assumptions and amendments to pension
plans in excess of the greater of 10% of the
fair value of plan assets or 10% of the
present value of the defined benefits
obligations were credited or charged to profit
or loss over the employees’ expected
average remaining service lives.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di
laporan laba rugi, kecuali perubahan
terhadap
program
pensiun
tersebut
tergantung pada karyawan yang tetap
bekerja selama periode waktu tertentu
(periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa
lalu
diamortisasi
secara
garis
lurus
sepanjang periode vesting.
Past
service
costs
are
recognised
immediately in the profit or loss, unless the
changes to the pension plan are conditional
on the employees remaining in service for a
specified period of time (the vesting period).
In this case, the past service costs are
amortised on a straight-line basis over the
vesting period.
Dividen
t.
Pembagian dividen final diakui sebagai
liabilitas ketika dividen tersebut disetujui
Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan.
Pembagian dividen interim diakui sebagai
liabilitas ketika dividen disetujui berdasarkan
keputusan rapat Direksi dan disetujui oleh
Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran
Dasar Perseroan.
Halaman
Dividends
Final dividend distributions are recognised
as a liability when the dividends are
approved in the Company’s General Meeting
of the Shareholders. Interim dividend.
Distributions are recognised as a liability
when the dividends are approved by a Board
of Directors’ resolution and approval has
been obtained from the Board of
Commissioners in accordance with the
Company’s Articles of Association.
5/18
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (lanjutan)
u.
v.
2.
Laba per saham
u.
Earnings per share
Laba per saham dihitung dengan membagi
laba yang diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham biasa yang beredar
selama setahun.
Earnings per share are computed by dividing
profit attributable to owners of the parent
with the weighted-average number of
common shares outstanding during the year.
Laba bersih per saham dilusian dihitung
dengan membagi laba bersih dengan
rata-rata tertimbang jumlah saham yang
beredar
ditambah
dengan
rata-rata
tertimbang jumlah saham yang akan
diterbitkan atas konversi efek
yang
berpotensi saham yang bersifat dilutif.
Diluted earnings per share is calculated by
dividing net income by the weighted average
number of shares outstanding plus the
weighted average number of shares
outstanding which would be issued on the
conversion of the dilutive potential shares.
Pelaporan segmen
v.
Segmen operasi dilaporkan dengan cara
yang konsisten dengan pelaporan internal
yang diberikan kepada pengambil keputusan
operasional.
Pengambil
keputusan
operasional bertanggung jawab untuk
mengalokasikan sumber daya, menilai
kinerja segmen operasi dan membuat
keputusan strategis.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING
Segment reporting
Operating segment are reported in a manner
consistent with the internal reporting
provided to the chief operating decisionmaker. The chief operating decision-maker is
responsible
for
allocating
resources,
assessing performance of the operating
segment and making strategic decisions.
3.
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGEMENTS
Estimasi dan pertimbangan yang digunakan
dalam
penyusunan
laporan
keuangan
konsolidasian terus dievaluasi berdasarkan
pengalaman historis dan faktor lainnya, termasuk
ekspektasi dari peristiwa masa depan yang
diyakini wajar. Hasil aktual dapat berbeda dengan
jumlah yang diestimasi. Estimasi, asumsi dan
pertimbangan yang memiliki pengaruh signifikan
terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas
diungkapkan di bawah ini.
Estimates and judgments used in preparing the
consolidated financial statements are continually
evaluated and are based on historical experience
and other factors, including expectations of future
events that are believed to be reasonable. Actual
results may differ from these estimates. The
estimates, assumptions and judgments that have
a significant effect on the carrying amounts of
assets and liabilities are disclosed below.
Penyusutan aset tetap
Depreciation of fixed assets
Manajemen menentukan estimasi masa manfaat,
nilai residu dan beban penyusutan dari aset tetap
yang dimiliki Grup, terutama kendaraan bermotor
yang
disewakan
melalui
sewa
operasi.
Manajemen
akan
menyesuaikan
beban
penyusutan dan nilai residu jika masa manfaatnya
berbeda
dari
estimasi
sebelumnya
atau
manajemen akan menghapusbukukan atau
melakukan penurunan nilai atas aset yang secara
teknis telah usang atau aset non-strategis yang
dihentikan penggunaannya atau dijual.
Management determines the estimated useful
lives, residual values and related depreciation
charges for the Group’s fixed assets, particularly
motor vehicles leased out under operating lease.
Management will revise the depreciation charge
where useful lives and residual values are
different to those previously estimated, or it will
write off or write down technically obsolete or
non-strategic assets that have been abandoned or
sold.
Halaman
5/19
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
3.
4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (lanjutan)
3.
CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND
JUDGEMENTS (continued)
Klasifikasi sewa
Lease classifications
Seperti dijelaskan dalam Catatan 2q, Grup
menyewakan
kendaraan
bermotor
dan
mengklasifikasikan sewa tersebut sebagai sewa
operasi.
As explained in Note 2q, the Group leases out its
motor vehicles and accounts these leases as
operating leases.
Manajemen mengikuti panduan PSAK 30 “Sewa”
dalam menentukan klasifikasi sewa. Penentuan ini
memerlukan pertimbangan yang signifikan. Dalam
pertimbangan ini, manajemen mengevaluasi
berbagai faktor, antara lain umur ekonomis
kendaraan, struktur biaya sewa, dan tingkat
diskonto. Perubahan klasifikasi sewa dapat
memberikan dampak signifikan atas laporan
keuangan konsolidasian.
Management follows the guidance of SFAS 30
“Leases” to determine the lease classification. The
determination requires significant judgement. In
making this judgement, management evaluates,
among other factors, the economic lives of
vehicles, lease cost structure and discount rate.
The change in the lease classification could have
a significant impact on the consolidated financial
statements.
Perpajakan
Taxation
Grup beroperasi di bawah peraturan perpajakan
di Indonesia. Pertimbangan yang signifikan
diperlukan untuk menentukan provisi pajak
penghasilan dan pajak pertambahan nilai.
Apabila keputusan final atas pajak tersebut
berbeda dari jumlah yang pada awalnya dicatat,
perbedaan tersebut akan dicatat di laporan laba
rugi pada periode dimana hasil tersebut
dikeluarkan.
The Group operates under the tax regulations in
Indonesia. Significant judgement is required in
determining the provision for income taxes and
value added taxes. Where the final tax outcome of
these matters is different from the amounts that
were initially recorded, such differences will be
recorded in the profit or loss in the period in which
such determination is made.
Liabilitas imbalan kerja
Employee benefits liabilities
Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada
sejumlah faktor yang ditentukan dengan
menggunakan asumsi aktuarial. Asumsi yang
digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk
pensiun termasuk kenaikan gaji di masa datang
dan tingkat diskonto. Setiap perubahan dalam
asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat
liabilitas imbalan kerja.
The present value of the employee benefits
liabilities depends on a number of factors that are
determined on an actuarial basis using a number
of assumptions. The assumptions used in
determining the net cost for pensions include the
future salary increase and the discount rate. Any
changes in these assumptions will have an impact
the carrying amount of employee benefits
liabilities.
KAS DAN SETARA KAS
Kas
Kas di bank
Deposito berjangka
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
31 Mar
31 Des
2013
2012
5,145
94,184
131,020
7,227
269,319
40,000
230,349
316,546
Halaman
5/20
Page
Cash on hand
Cash in bank
Time deposits
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
31 Mar
31 Des
2013
2012
Kas di bank
Pihak berelasi
Cash in bank
Related party
Rupiah
PT Bank Permata Tbk
3,904
8,310
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank NISP Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Jabar Banten Tbk
Lain-lain
Third parties
62,373
129,077
240
110,112
309
7,041
7,487
6,516
1,923
3,322
404
14,610
2,211
1,637
1,374
2,511
94,126
269,235
58
84
94,184
269,319
Dolar AS
Standard Chartered Bank
Deposito berjangka
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Danamon
Indonesia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank NISP Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Jabar Banten Tbk
Others
US Dollars
Standard Chartered Bank
Time deposits
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank NISP Tbk
PT Bank Mega
PT Bank Nusantara
Parahiyangan
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk
PT Bank UOB Buana
Rupiah
PT Bank Permata Tbk
Third parties
48,500
4,820
24,700
-
27,000
-
26,000
-
31,000
9,000
131,020
40,000
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank NISP Tbk
PT Bank Mega
PT Bank Nusantara
Parahiyangan
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk
PT Bank UOB Buana
Tingkat suku bunga deposito berjangka kurang
dari tiga bulan dalam mata uang Rupiah berkisar
antara 3,25% - 7,50% per tahun (31 Desember
2012: 3,25% - 8,00%)
The interest rates for time deposits of less than
three months denominated in Rupiah ranged
from 3.25% - 7.50% per annum (31 December
2012: 3.25% - 8.00%)
Pada tanggal 31 Maret 2013 kas dan setara kas
Grup telah diasuransikan terhadap risiko
kehilangan dalam perjalanan dengan nilai
pertanggungan sejumlah Rp 32.713 (31
Desember 2012: Rp 32.292) yang menurut
pendapat Direksi cukup untuk menutupi kerugian.
As at 31 March 2013 cash and cash equivalents
of the Group were covered by insurance against
losses during transit up to Rp 32,713 (31
December 2012: Rp 32,292) which the Directors
believe is adequate to cover losses.
Halaman
5/21
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
4.
5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan
transaksi dengan pihak yang berelasi.
Refer to Note 28 for details of balances and
transactions with related parties.
Lihat Catatan 32 untuk rincian saldo dalam mata
uang asing.
Refer to Note 32 for details of balances in foreign
currencies.
PIUTANG USAHA
Pihak ketiga
Piutang penjualan kendaraan
bermotor
5.
TRADE RECEIVABLES
31 Mar
31 Des
2013
2012
526,889
274,892
Piutang sewa operasi
46,544
26,637
Piutang jasa bengkel
22,407
15,459
595,840
316,988
Dikurangi:
Penyisihan atas penurunan nilai
Pihak ketiga, bersih
(7,120)
(3,993)
588,720
312,995
Pihak berelasi
Piutang penjualan kendaraan
bermotor
8,614
2,017
Piutang sewa operasi
3,318
3,209
Piutang jasa bengkel
8,031
7,427
19,963
12,653
608,683
325,648
Halaman
5/22
Page
Third parties
Receivables from sales of
motor vehicles
Receivables from operating
leases
Receivables from workshop
services
Less:
Provision for impairment
Third parties, net
Related parties
Receivables from sales of
motor vehicles
Receivables from operating
leases
Receivables from workshop
services
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
TRADE RECEIVABLES (continued)
Rata-rata periode kredit atas penjualan barang
dan jasa untuk seluruh bisnis Grup bervariasi,
tetapi tidak lebih dari 60 hari. Sebelum
penerimaan konsumen baru, Grup melakukan
analisa kredit dan menetapkan batasan kredit
konsumen. Batasan kredit ini ditinjau secara
berkala. Kesulitan keuangan yang signifikan dari
debitur, kemungkinan debitor mengalami pailit
atau melakukan reorganisasi keuangan dan
wanprestasi
atau
tunggakan
pembayaran
dipertimbangkan sebagai indikasi penurunan nilai
dan penyisihan atas penurunan nilai dibuat
berdasarkan jumlah yang tidak dapat terpulihkan
yang ditentukan dari pengalaman masa lalu.
The average credit period on sale of goods and
services varies among Group businesses, but is
not more than 60 days. Before accepting any new
customer, the Group assesses the potential
customer’s credit quality and sets credit limits by
customer. These limits are reviewed periodically.
Significant financial difficulties of the debtor, the
probability that the debtor will enter bankruptcy or
financial
reorganisation
and
default
or
delinquency in payment are considered indicators
that the debtor is impaired and an provision for
impairment is made based on the estimated
irrecoverable amount determined by reference to
past default experience.
Pada tanggal 31 Maret 2013, piutang usaha
sebesar Rp 374.567 (31 Desember 2012: Rp
188.598) belum jatuh tempo dan tidak mengalami
penurunan nilai. Piutang tersebut akan jatuh
tempo dalam 30 hari ke depan. Hal ini terkait
dengan sejumlah pelanggan yang tidak memiliki
sejarah gagal bayar.
As at 31 March 2013, trade receivables of Rp
374,567 (31 December 2012: Rp 188,598) were
not yet past due nor impaired. Those receivables
will be due within 30 days. These relate to a
number of customers for whom there is no recent
history of default.
Pada tanggal 31 Maret 2013, piutang usaha
sebesar Rp 228.253 (31 Desember 2012:
134.813) telah lewat jatuh tempo namun tidak
mengalami penurunan nilai. Hal ini terkait dengan
sejumlah pelanggan yang tidak memiliki sejarah
gagal bayar.
As at 31 March 2013, trade receivables of Rp
228,253 (31 December 2012: Rp 134,813) were
past due but not impaired. These relate to a
number of customers for whom there is no recent
history of default.
Pada tanggal 31 Maret 2013, piutang usaha yang
telah jatuh tempo lebih dari 60 hari sebesar Rp
5.863 (31 Desember 2012: Rp 2.237) mengalami
penurunan nilai dan telah diprovisikan sebesar Rp
7.120 (31 Desember 2012: Rp 3.993). Piutang
usaha yang diturunkan nilainya terutama terkait
dengan pelanggan yang secara tidak terduga
mengalami situasi ekonomi yang sulit. Sebagian
piutang ini diharapkan dapat dipulihkan.
As at 31 March 2013, trade receivables overdue
more
than
60
days
of
Rp
5,863
(31 December 2012: Rp 2,237) were impaired for
which Rp 7,120 (31 December 2012: Rp 3,993)
was provisioned. The impaired trade receivables
are from customers in unexpectedly difficult
economic situations. It was assessed that a
portion of the receivables is expected to be
recovered.
Umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging of trade receivables is as follows:
31 Mar
2013
Belum jatuh tempo
Jatuh tempo 1 - 60 hari
Jatuh tempo > 60 hari
31 Des
2011
374,567
228,253
5,863
188,598
134,813
2,237
608,683
325,648
Halaman
5/23
Page
Not yet post due
Overdue 1 - 60 days
Overdue > 60 days
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
5.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
5.
Mutasi penyisihan atas penurunan nilai adalah
sebagai berikut:
TRADE RECEIVABLES (continued)
The movement in the provision for impairment is
as follows:
31 Mar
2013
31 Des
2012
Saldo awal
Penyisihan bersih tahun berjalan
3,993
3,127
1,344
2,649
Beginning balance
Net provision during the year
Saldo akhir
7,120
3,993
Ending balance
Seluruh piutang usaha adalah dalam mata uang
Rupiah.
All trade receivables are denominated in Rupiah.
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan
sehubungan dengan pinjaman jangka pendek
dan jangka panjang seperti yang diungkapkan
pada Catatan 12 dan 17.
Trade receivables are used as collateral for
short-term and long-term loans as disclosed in
the Notes 12 and 17.
Berdasarkan penelaahan terhadap akun piutang
usaha pada akhir tahun, Direksi berkeyakinan
bahwa penyisihan atas penurunan nilai tersebut
adalah cukup untuk menutupi kerugian dari tidak
tertagihnya piutang usaha.
Based on a review of the status of trade
receivables at the end of the year, the Directors
are of the opinion that the provision for
impairment is sufficient to cover losses from
uncollectible trade receivables.
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan transaksi
dengan pihak berelasi.
Refer to Note 28 for details of balances and
transactions with related parties.
6. PERSEDIAAN
6.
31 Mar
2013
Kendaraan bermotor
Suku cadang dan perlengkapan
kendaraan bermotor
Dikurangi:
Penyisihan persediaan usang
dan tidak lancar
INVENTORIES
31 Des
2012
878,095
966,753
43,029
28,990
921,124
995,743
(3,940)
(17,328)
917,184
Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak
lancar adalah sebagai berikut:
Less:
Provision for obsolete and slow
moving inventories
978,415
The movement in the provision for obsolete and
slow moving inventories is as follows:
31 Mar
2013
Saldo awal
Penyisihan/(pembalikan) bersih
tahun berjalan
Motor vehicles
Spare parts and motor vehicles
accessories
31 Des
2012
17,328
9,278
(13,388)
8,050
Beginning balance
Net provision/(reversal) made
during the year
3,940
17,328
Ending balance
Saldo akhir
Halaman
5/24
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
6. PERSEDIAAN (lanjutan)
7.
6.
INVENTORIES (continued)
Direksi berkeyakinan bahwa penyisihan untuk
persediaan usang dan tidak lancar cukup untuk
menutupi kerugian karena penurunan nilai
persediaan.
The Directors believe that the provision for
obsolete and slow moving inventories is adequate
to cover loss due to the impairment.
Pada tanggal 31 Maret 2013, persediaan Grup
telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran
dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan
setara
dengan
Rp
658.563
(31 Desember 2012: Rp 1.390.894) yang
menurut pendapat Direksi cukup untuk menutup
kerugian.
As at 31 March 2013, the inventories of the Group
were covered by insurance against loss by fire
and other risks equivalent to Rp 658,563 (31
Desember 2012: Rp 1,390,894) which the
Directors believe is adequate to cover losses.
Persediaan
digunakan
sebagai
jaminan
sehubungan dengan pinjaman jangka pendek
seperti yang diungkapkan pada Catatan 12.
Inventories are used as collateral for short-term
loans as disclosed in the Note 12.
BIAYA DIBAYAR DIMUKA
7.
PREPAYMENTS
31 Mar
2013
Sewa
Asuransi
Perijinan
Lain-lain
31 Des
2012
10,894
8,235
4,596
1,335
11,029
6,023
4,357
1,755
25,060
23,164
Terdiri dari:
Consist of:
31 Mar
2013
Bagian jangka pendek
Bagian jangka panjang
8.
Rent
Insurance
Permits
Others
31 Des
2012
21,398
3,662
19,409
3,755
25,060
23,164
PERPAJAKAN
8.
a. Pajak dibayar dimuka
TAXATION
a.
31 Mar
2013
Perseroan
Pajak lain-lain:
Pajak Pertambahan Nilai
Prepaid taxes
31 Des
2012
-
Entitas anak
Pajak penghasilan:
Lebih bayar 2011
Lebih bayar 2012
Lebih bayar 2013
Pajak lain-lain:
Pajak Pertambahan Nilai
21,730
574
589
4,581
574
589
-
8,103
4,065
13,847
5,228
13,847
26,958
Halaman
Current portion
Non-current portion
5/25
Page
The Company
Other taxes:
Value Added Tax
Subsidiaries
Corporate income tax:
Overpayment of 2011
Overpayment of 2012
Other taxes:
Value Added Tax
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
PERPAJAKAN (lanjutan)
8.
b. Utang pajak
TAXATION (continued)
b.
31 Mar
2013
Perseroan
Pajak penghasilan:
Pasal 29
Pasal 25
Pajak lain-lain:
Pajak Pertambahan Nilai
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 26
Entitas anak
Pajak penghasilan:
Pasal 29
Pasal 25
Pajak lain-lain:
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pajak Pertambahan Nilai
23,388
1,591
3,510
545
77
4
5,888
185
4
32,596
31,056
15,004
(241)
11,069
455
1,972
13
897
4,167
4,150
276
4,488
21,812
20,438
54,408
51,494
c.
31 Mar
2013
15,021
20,971
3,226
6,436
1,007
274
11,687
248
10,669
12,209
3,670
24,346
(2,326)
726
35,661
(3,207)
25,690
33,180
5/26
Subsidiaries
Corporate income tax:
Article 29
Article 25
Other taxes:
Article 21
Article 22
Article 23
Value Added Tax
31 Mar
2012
452
23,974
(3,455)
Halaman
The Company
Corporate income tax:
Article 29
Article 25
Other taxes:
Value Added Tax
Article 21
Article 23
Article 26
Income tax expenses
444
17,910
(3,333)
Entitas anak
Kini:
Final
Non final
Tangguhan
Konsolidasian
Kini:
Final
Non final
Tangguhan
31 Des
2012
26,869
1,591
c. Beban pajak penghasilan
Perseroan
Kini:
Final
Non final
Tangguhan
Taxes payable
Page
The Company
Current:
Final
Non final
Deferred
Subsidiaries
Current:
Final
Non final
Deferred
Consolidated
Current:
Final
Non final
Deferred
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
PERPAJAKAN (lanjutan)
8.
c. Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
Pajak atas laba Grup sebelum pajak berbeda
dari nilai teoritis yang mungkin muncul
apabila menggunakan tarif pajak yang
berlaku terhadap laba pada entitas
konsolidasian dalam jumlah sebagai berikut:
Beban pajak penghasilan
konsolidasi
Income tax expenses (continued)
The tax on the Group’s profit before tax
differs from the theoretical amount that would
arise using the applicable tax rate to profits
on the consolidated entities as follows:
31 Mar
2013
Laba konsolidasian sebelum
pajak penghasilan
Pajak dihitung dengan
tarif pajak yang berlaku
Dampak pajak penghasilan pada:
- Bagian atas laba bersih
entitas asosiasi
- Perbedaan antara tarif pajak
final dan tarif pajak yang berlaku
- Beban yang tidak dapat
dikurangkan
TAXATION (continued)
31 Mar
2012
246
Consolidated profit before
income tax
Tax calculated at
applicable tax rates
Tax effects of:
Share of net profit of associates
Difference between final tax and applicable tax rate
559
265
Non deductible expenses -
26,134
33,180
Consolidated income tax
expenses
126,602
140,342
31,650
35,086
(4,799)
(2,417)
(1,276)
Rekonsiliasi
antara
beban
pajak
penghasilan dan hasil perhitungan teoritis
laba sebelum pajak penghasilan adalah
sebagai berikut:
The reconciliation between income tax
expenses and the theoretical tax amount on
profit before income tax is as follows:
31 Mar
2013
31 Mar
2012
Laba konsolidasian sebelum pajak
penghasilan
Dikurangi: laba sebelum pajak
penghasilan - entitas anak
Disesuaikan dengan jurnal
eliminasi konsolidasi
Laba sebelum pajak
penghasilan Perseroan
Consolidated profit before
126,602
140,342
(46,920)
(49,528)
1,504
2,362
81,186
93,176
income tax
Less: profit before income
tax - subsidiaries
Adjusted for consolidation
elimination
Profit before income tax
of the Company
2,120
6,970
Fiscal corrections:
Provision for bonus
2,697
327
2,722
2,561
3,256
895
2,663
Koreksi fiskal:
Penyisihan bonus
Penyisihan atas penurunan nilai
piutang
Penyisihan lain-lain
Penyusutan
Liabilitas imbalan kerja
Penyisihan persediaan usang
dan tidak lancar
Bagian atas laba bersih entitas anak
dan entitas asosiasi
(2,613)
35
(19,195)
Halaman
5/27
(9,667)
Page
Provision for impairment of
receivables
Other provision
Depreciation
Employee benefits liabilities
Provision for obsolete and
slow moving inventories
Share of net profit subsidiaries
and associates
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
PERPAJAKAN (lanjutan)
8.
c. Beban pajak penghasilan (lanjutan)
TAXATION (continued)
c. Income tax expenses (continued)
Beban yang tidak dapat dikurangkan
Penghasilan kena pajak final
2,238
(404)
1,061
(2,493)
Non-deductible expenses
Income subject to final tax
Penghasilan kena pajak
Perseroan
71,639
95,896
Taxable income of
the Company
Beban pajak penghasilan kini tidak final
17,910
23,974
Current income tax expense non final
(14,429)
(12,960)
Less:
Prepaid taxes of the Company
Utang pajak penghasilan
badan Perseroan
3,481
11,014
Corporate income tax payable
by the Company
Beban pajak penghasilan kini
entitas anak
6,436
11,687
Current income tax expense
of subsidiaries
Dikurangi:
Pajak dibayar dimuka Perseroan
Dikurangi:
Pajak dibayar dimuka
entitas anak
3,398
(5,928)
Utang pajak penghasilan
entitas anak-bersih
9,834
5,759
Utang pajak penghasilan entitas anak terdiri
dari:
Corporate income tax payable
by subsidiaries-net
Corporate income taxes
subsidiaries consist of:
31 Mar
2013
payable
by
31 Mar
2012
Lebih bayar penghasilan badan
(5,170)
(1,887)
Utang pajak penghasilan badan
15,004
5,759
9,834
3,872
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk
tahun yang berakhir 31 Maret 2013 dan
2012 adalah suatu perhitungan sementara
yang dibuat untuk maksud akuntansi dan
kemungkinan dapat berubah pada saat
Perseroan dan entitas anak menyampaikan
Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak.
Halaman
Less:
Prepaid taxes of
subsidiaries
Overpayment of corporate
income tax
Corporate income tax payable
The corporate income tax calculations for the
years ended 31 March 2013 and 2012 are
preliminary estimates made for accounting
purposes and are subject to revision when
the Company and subsidiaries lodge their
Annual Corporate Tax Return.
5/28
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
PERPAJAKAN (lanjutan)
8.
d. Aset pajak tangguhan
TAXATION (continued)
d.
Deferred tax assets
2013
Pada awal
periode/
At begining
of period
Perseroan
Aset tetap
Penyisihan persediaan usang
dan tidak lancar
Penyisihan atas penurunan nilai
piutang
Penyisihan bonus
Liabilitas imbalan kerja
Penyisihan lain-lain
Entitas Anak
Aset tetap
Instrumen keuangan derivatif
Penyisihan persediaan usang
dan tidak lancar
Penyisihan atas penurunan nilai
piutang
Penyisihan bonus
Liabilitas imbalan kerja
Akumulasi kerugian pajak
Penyisihan lain-lain
Jumlah aset pajak tangguhan
Dikreditkan/
(dibebankan)
Dikreditkan/
ke pendapatan
(dibebankan)
komprehensif lain/
ke laporan laba rugi/ Credited/(charged)
Credited/
to other
(charged) to the
comprehensive
profit or loss
income
Entitas
anak
baru/
New
subsidiary
(1,018)
-
1,818
-
598
432
12,005
1,130
-
14,965
2,344
Pada akhir
periode/
At ending
of period
-
1,326
(653)
-
1,165
674
640
328
-
1,272
432
12,645
1,458
-
3,333
-
11,241
202
-
(2,417)
-
2,482
-
10
-
396
183
9,435
14
(89)
-
452
349
599
-
-
-
(41)
The Company
Fixed assets
Provision for obsolete and
slow moving inventories
Provision for impairment of
receivables
Provision for bonus
Employee benefits liabilities
Other provisions
18,298
Subsidiaries
8,824
Fixed assets
161 Derivative financial instruments
Provision for obsolete and
2,492
slow moving inventories
Provision for impairment of
848
receivables
532
Provision for bonus
10,034
Employee benefits liabilities
14
Accumulated tax losses
(89)
Other provisions
23,864
-
(1,007)
(41)
22,816
38,829
-
2,326
(41)
41,114
Total deferred tax assets
2012
Pada awal
periode/
At begining
of period
Perseroan
Aset tetap
Penyisihan persediaan usang
dan tidak lancar
Penyisihan atas penurunan nilai
piutang
Penyisihan bonus
Liabilitas imbalan kerja
Penyisihan lain-lain
Jumlah aset pajak tangguhan
Entitas
anak
baru/
New
subsidiary
Pada akhir
periode/
At ending
of period
(903)
-
(115)
-
(1,018)
823
-
995
-
1,818
76
138
3,511
2,168
-
522
294
2,183
(1,038)
6,311
-
598
432
12,005
1,130
2,841
6,311
14,965
5,813
Entitas Anak
Aset tetap
Instrumen keuangan derivatif
Penyisihan persediaan usang
dan tidak lancar
Penyisihan atas penurunan nilai
piutang
Penyisihan bonus
Liabilitas imbalan kerja
Akumulasi kerugian pajak
Penyisihan lain-lain
Dikreditkan/
(dibebankan)
Dikreditkan/
ke pendapatan
(dibebankan)
komprehensif lain/
ke laporan laba rugi/ Credited/(charged)
Credited/
to other
(charged) to the
comprehensive
profit or loss
income
-
The Company
Fixed assets
Provision for obsolete and
slow moving inventories
Provision for impairment of
receivables
Provision for bonus
Employee benefits liabilities
Other provisions
1,498
-
984
277
143
3,549
85
-
-
119
40
1,969
(71)
(89)
3,917
-
Subsidiaries
11,241
Fixed assets
202 Derivative financial instruments
Provision for obsolete and
2,482
slow moving inventories
Provision for impairment of
396
receivables
183
Provision for bonus
9,435
Employee benefits liabilities
14
Accumulated tax losses
(89)
Other provisions
23,864
13,621
335
(44)
-
(2,336)
-
(133)
-
19,508
(44)
616
3,784
25,321
(44)
3,457
10,095
Halaman
5/29
Page
38,829
Total deferred tax assets
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
PERPAJAKAN (lanjutan)
e.
8.
Administrasi
TAXATION (continued)
e.
Administration
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan
yang berlaku di Indonesia, Perseroan dan
entitas anak menghitung, menetapkan dan
membayar sendiri besarnya jumlah pajak
yang terutang. Direktur Jenderal Pajak
("DJP") dapat menetapkan atau mengubah
liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh
tahun sejak saat terutangnya pajak, atau
akhir tahun 2013, mana yang lebih awal.
Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap
tahun
pajak
2008
dan
tahun-tahun
selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat
menetapkan atau mengubah liabilitas pajak
tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak
saat terutangnya pajak.
9.
Under the Taxation Laws of Indonesia,
the Company and subsidiaries submits tax
returns on the basis of self assessment.
The Director General of Tax ("DGT") may
assess or amend taxes within ten years of the
time the tax becomes due, or until the end of
2013, whichever is earlier. There are new rules
applicable to fiscal year 2008 and subsequent
years stipulating that the DGT may assess or
amend taxes within five years of the time the
tax becomes due.
INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
9.
INVESTMENT IN ASSOCIATES
2013
Bidang usaha/
Business activities
PT Mandiri Tunas Finance
PT Adedanmas
Jasa keuangan/
Financial services
Otomotif/Automotive
Persentase
kepemilikan/
Percentage of
ownership
Bagian atas hasil
bersih entitas
asosiasi/
Share of results
of associates
Pada awal periode/
At beginning of
period
49%
259,257
35%
Pada akhir
periode/
At end of period
Dividen/
Dividends
19,195
-
278,452
5,960
-
-
5,960
265,217
19,195
-
284,412
2012
Bidang usaha/
Business activities
PT Mandiri Tunas Finance
PT Adedanmas
Jasa keuangan/
Financial services
Otomotif/Automotive
Persentase
kepemilikan/
Percentage of
ownership
Bagian atas hasil
bersih entitas
asosiasi/
Share of results
of associates
Pada awal tahun/
At beginning of
year
Pada akhir
tahun/
At end of year
Dividen/
Dividends
49%
202,148
57,109
-
35%
4,712
1,248
-
259,257
5,960
206,860
58,357
-
265,217
Grup memiliki 35% dari total saham PT LPG
Indoauto yang tidak ditampilkan karena per
31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 nilai
tercatat investasi sudah nihil.
The Group owned 35% total shares of PT LPG
Indoauto which is not presented because the
investment’s carrying amount as at 31 March 2013
and 31 December 2012 was nil.
Entitas asosiasi yang dimiliki oleh
seluruhnya beroperasi di Indonesia.
Grup
Associates of the Group exclusively operate in
Indonesia.
Bagian Grup atas aset, liabilitas dan hasil usaha
dari entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
The Group’s share of the assets, liabilities and
results of associates are as follows:
Jumlah aset
Jumlah liabilitas
Pendapatan bersih
Laba tahun berjalan
31 Mar
2013
31 Des
2012
3,263,068
2,984,681
132,134
19,195
2,276,037
2,010,884
664,719
58,357
Halaman
5/30
Page
Total assets
Total liabilities
Net revenue
Profit for the year
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
10. ASET TETAP
10. FIXED ASSETS
2013
Pada awal
periode/
At begining
of period
Harga perolehan
Tanah
Bangunan
Perabotan dan peralatan
kantor
Kendaraan bermotor
Peralatan dan perkakas
bengkel
Kendaraan bermotor yang
disewakan melalui
sewa operasi
Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan
Bangunan
Perabotan dan peralatan
kantor
Kendaraan bermotor
Peralatan dan perkakas
bengkel
Kendaraan bermotor yang
disewakan melalui
sewa operasi
Nilai buku bersih
Entitas
anak
baru/New
subsidiary
Pada akhir
periode/
Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/
At ending
Additions
Disposals
Reclassification of period
370,554
243,102
-
1,605
13,628
67,265
46,544
-
1,694
14,449
26,624
-
123
856,433
16,266
-
80,454
4,098
1,626,788
-
116,051
-
-
372,159
256,730
(132)
(17,725)
-
68,827
43,268
(44)
-
26,703
(17,901)
(58,831)
-
878,056
20,364
Acquisition cost
Land
Buildings
Furniture and office
equipment
Motor vehicles
Tools and workshop
equipment
Motor vehicles leased
out under operating
lease
Construction in progress
(58,831) 1,666,107
(62,060)
-
(3,068)
-
-
(65,128)
(45,258)
(13,529)
-
(1,955)
(2,115)
130
4,433
-
(47,083)
(11,211)
(20,903)
-
(504)
38
-
(21,369)
(318,099)
-
(35,555)
-
42,064
(311,590)
(459,849)
-
(43,197)
4,601
42,064
(456,381)
1,166,939
Accumulated
depreciation
Buildings
Furniture and office
equipment
Motor vehicles
Tools and workshop
equipment
Motor vehicles leased
out under operating
lease
1,209,726
Net book value
2012
Pada awal
tahun/
At begining
of year
Harga perolehan
Tanah
Bangunan
Perabotan dan peralatan
kantor
Kendaraan bermotor
Peralatan dan perkakas
bengkel
Kendaraan bermotor yang
disewakan melalui
sewa operasi
Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan
Bangunan
Perabotan dan peralatan
kantor
Kendaraan bermotor
Peralatan dan perkakas
bengkel
Kendaraan bermotor yang
disewakan melalui
sewa operasi
Pada akhir
tahun/
Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/
At ending
Additions
Disposals
Reclassification
of year
262,270
174,398
20,386
19,139
81,936
8,983
56,586
30,466
184
296
10,822
30,243
(1,017)
(14,431)
690
(30)
67,265
46,544
23,588
340
2,964
(200)
(68)
26,624
747,526
24,973
-
247,258
31,206
(138,351)
(39,913)
856,433
16,266
1,319,807
40,345
413,412
-
(15,648)
5,962
40,582
370,554
243,102
(595)
(9,838)
-
(1,876)
(62,060)
(38,967)
(9,140)
(20)
(39)
(7,101)
(7,511)
843
3,158
(13)
3
(45,258)
(13,529)
(19,027)
(39)
(2,030)
183
10
(20,903)
(131,633)
-
96,103
(318,099)
(158,113)
4,184
94,227
(459,849)
(282,569)
(693)
920,353
Acquisition cost
Land
Buildings
Furniture and office
equipment
Motor vehicles
Tools and workshop
equipment
Motor vehicles leased
out under operating
lease
Construction in progress
(131,128) 1,626,788
(49,751)
(399,454)
Nilai buku bersih
Entitas
anak
baru/New
subsidiary
1,166,939
Halaman
5/31
Page
Accumulated
depreciation
Buildings
Furniture and office
equipment
Motor vehicles
Tools and workshop
equipment
Motor vehicles leased
out under operating
lease
Net book value
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
10. FIXED ASSETS (continued)
10. ASET TETAP (lanjutan)
Alokasi
berikut:
beban
penyusutan
adalah
sebagai
Allocation of depreciation expenses is as follows:
31 Mar
2013
Beban pokok pendapatan
(lihat Catatan 23)
Beban penjualan, umum dan
administrasi (lihat Catatan 24)
31 Mar
2012
Cost of revenue
(refer to Note 23)
Selling expenses, general and
6,360 administration (refer to Note 24)
35,555
32,503
7,642
43,197
38,863
Tanah Grup berupa sertifikat Hak Guna
Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai yang
mempunyai masa manfaat selama 20 dan 50
tahun dan akan berakhir antara 2013 sampai
dengan 2053, sedangkan HGB dan Hak Pakai
untuk beberapa bidang tanah yang diperoleh di
tahun 2013 masih dalam proses pembuatan.
Direksi berkeyakinan bahwa sertifikat HGB dan
Hak Pakai dapat diperpanjang pada akhir masa
manfaatnya.
The Group’s land is held in the form of Hak Guna
Bangunan (“HGB”) and “Hak Pakai” titles, which
have useful lives of 20 and 50 years and will
mature from 2013 to 2053, whereas “HGB” and
“Hak Pakai” related to several plots of lands
acquired in 2013 is still in the process of being
issued. The Directors believe that “HGB” and
“Hak Pakai” titles can be extended at the end of
the useful lives.
Aset
dalam
penyelesaian
terdiri
dari
pembangunan ruang pamer dan bengkel di
Jakarta, Tangerang, Lampung, dan Garut. Pada
tanggal 31 Maret 2013, persentase penyelesaian
aset dalam penyelesaian berkisar 3% - 94% dan
diperkirakan akan selesai pada tahun 2013.
Construction in progress represents construction
of showroom and workshop in Jakarta,
Tangerang, Lampung, and Garut. As at 31 March
2013, the percentage of completion for
construction in progress was approximately from
3% - 94% and are estimated to be completed in
2013.
Perhitungan keuntungan penjualan aset tetap
adalah sebagai berikut:
The calculation of the gain on sale of fixed assets
is as follows:
31 Mar
2013
Harga jual
Nilai buku bersih
Keuntungan(Rugi) penjualan aset tetap
31 Mar
2012
12,036
(13,300)
3,549
(2,695)
(1,264)
854
Proceeds
Net book value
Gain on sale of fixed assets
Nilai dari tanah dan bangunan Grup berdasarkan
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah sebesar
Rp 919.390.
The value of the Group’s land and buildings
based on the latest available property tax
assessment was Rp 919,390.
Selain tanah dan bangunan, tidak ada perbedaan
yang signifikan antara nilai wajar aset tetap
dengan nilai tercatatnya.
There is no significant difference between the fair
value and carrying value of fixed assets other
than land and buildings.
Sebagian tanah dan bangunan digunakan
sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman
jangka pendek seperti diungkapkan pada
Catatan 12.
Certain land and buildings are used for collateral
for short-term loans as disclosed in the Note 12.
Halaman
5/32
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Maret 2013, kendaraan
bermotor yang disewakan untuk sewa operasi
dengan nilai buku bersih sejumlah Rp 325.855
(31 Desember 2012: Rp 346.545) dijaminkan
untuk pinjaman jangka panjang seperti yang
diungkapkan pada Catatan 17.
As at 31 March 2013, motor vehicles leased out
under operating lease with a net book value of
Rp 325,855 (31 December 2012: Rp 346,545)
have been used as collateral for long-term loans
as disclosed in Note 17.
Seluruh aset tetap, kecuali tanah, telah
diasuransikan dengan jumlah pertanggungan
asuransi sebesar Rp 1.128.272 pada tanggal
31 Maret 2013 (31 Desember 2012: Rp
1.105.662), yang menurut Direksi cukup untuk
menutupi kerugian.
Fixed assets, except for land, were insured for a
sum of Rp 1,128,272 as at 31 March 2013 (31
December 2012: Rp 1,105,662), which the
Directors believe is sufficient to cover losses.
Jumlah harga perolehan aset tetap yang telah
disusutkan penuh dan masih digunakan adalah
sebesar Rp 50.354 (31 Desember 2012: Rp
71,286).
The acquisition costs of fixed asset which have
been fully depreciated and are still being used
amounted to Rp 50,354 (31 December 2012: Rp
71,286).
Direksi berpendapat bahwa tidak terdapat
penurunan atas nilai tercatat aset tetap tersebut.
The Directors are of the view that there has been
no impairment in the carrying amount of fixed
assets.
11. PROPERTI INVESTASI
11. INVESTMENT PROPERTIES
2013
Biaya perolehan
Tanah
Bangunan
Akumulasi penyusutan
Bangunan
Nilai buku bersih
Pada awal
periode/
At beginning
Of period
Penambahan/
Additions
10,514
23
-
10,537
(3)
Reklasifikasi/
Reclassification
Pada akhir
periode/
At end of
period
-
-
10,514
23
-
-
-
10,537
-
-
-
Pengurangan/
Disposals
10,534
(3)
10,534
Acquisition cost
Land
Buildings
Accumulated depreciation
Buildings
Net book value
2012
Pada awal
tahun/
At begining
of year
Biaya perolehan
Tanah
Bangunan
Akumulasi penyusutan
Bangunan
Nilai buku bersih
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Disposals
Reklasifikasi/
Reclassification
Pada akhir
tahun/
At ending
of year
16,475
1,200
83
-
(5,961)
(1,260)
10,514
23
17,675
83
-
(7,221)
10,537
(944)
-
1,874
(933)
16,742
(3)
10,534
Properti investasi dicatat berdasarkan biaya
perolehan.
Halaman
Acquisition cost
Land
Buildings
Accumulated depreciation
Buildings
Net book value
Investment properties are recorded based on
historical cost.
5/33
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
11. PROPERTI INVESTASI (lanjutan)
11. INVESTMENT PROPERTIES (continued)
Nilai dari tanah dan bangunan Grup berdasarkan
laporan penilaian dari penilai independen tanggal
20 Desember 2010 adalah sebesar Rp 44.965.
The value of the Group’s land and buildings
based
on
the
appraisal
report
dated
20 December 2010 from the independent
appraiser was Rp 44,965.
Penilai menggunakan perbandingan data pasar,
dengan cara membandingkan properti yang
dinilai dengan properti lain di daerah sekitar, baik
yang sudah terjual maupun yang sedang
ditawarkan kepada pasar.
The appraiser used comparative market data, by
comparing the property with other properties
within the surrounding area, either which are
already sold or still being offered to the market.
Nama penilai independen adalah KJPP Maulana,
Andesta & Rekan. Tanggal penilaian adalah
2 dan 6 Desember 2010.
The name of the independent appraiser is KJPP
Maulana, Andesta & Rekan. Dates of appraisal
were 2 and 6 December 2010.
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK
12. SHORT-TERM LOANS
Jumlah fasilitas/
Facility amount
31 Mar
31 Des
2013
2012
Jumlah pinjaman/
Loan amount
31 Mar
31 Des
2013
2012
Jatuh tempo fasilitas/
Maturity date of the facility
31 Mar
31 Des
2013
2012
Pihak berelasi/Related party
Revolving
PT Bank Permata Tbk
40,000
30,000
29,251
14,989
Juni/June 2013
Juni/June 2013
25
25
8
19
Juli/July 2013
Juli/July 2013
40,025
30,025
29,259
15,008
325,000
325,000
183,568
293,192
270,100
270,100
32,797
11,199
39,000
127,500
10,000
39,000
127,500
10,000
20,677
109,229
10,000
11,344
82,612
10,000
125,000
50,000
20,000
125,000
50,000
20,000
25,000
50,000
20,000
15,000
-
Agustus/
August 2013
Agustus/
August 2013
September/
September 2013
Juni/June 2013
April/April 2013
Desember/
December 2013
Mei/May 2013
Mei/May 2013
Agustus/
August 2013
Agustus/
August 2013
September/
September 2013
Juni/June 2013
April/April 2013
Desember/
December 2013
Mei/May 2013
Mei/May 2013
966,600
966,600
451,271
423,347
Pihak ketiga/Third parties
Revolving
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Mizuho
Indonesia
Standard Chartered Bank
Halaman
5/34
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM LOANS (continued)
Jumlah fasilitas/
Facility amount
31 Mar
31 Des
2013
2012
Jumlah pinjaman/
Loan amount
31 Mar
31 Des
2013
2012
Jatuh tempo fasilitas/
Maturity date of the facility
31 Mar
31 Des
2013
2012
Cerukan/Overdrafts
PT Bank Central Asia Tbk
Standard Chartered Bank
4,211
Agustus/
August 2013
Oktober/
October 2013
Agustus/
August 2013
September/
September 2013
Agustus/
August 2013
Oktober/
October 2013
Agustus/
August 2013
September/
September 2013
19,034
-
Mei/May 2013
Mei/May 2013
46,250
23,337
4,211
1,042,875
503,867
442,566
11,250
10,250
-
-
4,000
4,000
-
-
4,000
4,000
-
-
8,000
8,000
4,303
20,000
20,000
47,250
1,053,875
Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dalam mata uang
Rupiah dan dipergunakan untuk modal kerja
kegiatan usaha Grup.
The loan facilities are in Rupiah and used for the
Group’s working capital.
Pada tahun 2013, pinjaman jangka pendek di
atas dalam mata uang Rupiah dan dikenakan
bunga berkisar antara 7,35% - 10,75% per tahun
(2012: 7,35% - 10,75% per tahun).
In 2013, the above short-term loans were
denominated in Rupiah and bore interest at rates
ranging from 7.35% - 10.75% per annum
(2012: 7.35% - 10.75%per annum).
Pada tanggal 31 Maret 2013, pinjaman jangka
pendek sejumlah Rp 503.867 (31 Desember
2012: Rp 442.566) yang diperoleh Grup dijamin
dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap
(lihat Catatan 5, 6 dan 10).
As at 31 March 2013, the short-term loans of Rp
503,867 (31 December 2012: Rp 442,566)
obtained by the Group were secured by trade
receivables, inventories and fixed assets (refer to
Notes 5, 6 and 10).
Berikut ini rincian jaminan dari pinjaman jangka
pendek Grup:
The details of collateral from the Group’s
short-term loans are as follows:
Kreditur/Creditor
Jaminan/Collateral
Pihak berelasi/Related party
PT Bank Permata Tbk
Tanah, bangunan, persediaan, deposito atau piutang
usaha/Land, buildings, inventories, time deposits or trade
receivables
Pihak ketiga/Third parties
PT Bank Central Asia Tbk
Tanah, bangunan, persediaan, deposito, atau piutang
usaha/Land, buildings, inventories, time deposits, or
trade receivables
PT Bank OCBC NISP Tbk
Tanah, bangunan, persediaan, atau piutang usaha/
Land, buildings, inventories, or trade receivables
Standard Chartered Bank
Persediaan/Inventories
PT Bank Mizuho Indonesia
Tidak ada/None
Halaman
5/35
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM LOANS (continued)
Fasilitas pinjaman dari bank-bank tersebut
mensyaratkan
Grup
untuk
mendapatkan
persetujuan tertulis atau pemberitahuan tertulis
dalam hal pembagian dividen, perubahan modal
dan pemegang saham, perubahan susunan
Direksi dan Komisaris, perubahan bisnis utama,
investasi, dan perolehan pinjaman baru dari bank
lain. Disamping itu, Grup juga diwajibkan untuk
memenuhi persyaratan keuangan tertentu dan
kewajiban penyampaian laporan lainnya.
The loan facilities from those banks require the
Group to obtain written approval or provide
written notification in respect of dividend
payments, changes of capital and shareholders,
changes of Directors and Commissioners,
changes of main business activities, investments,
and new loan facilities obtained from other banks.
In addition, the Group is also obligated to comply
with certain financial covenants and other
reporting obligations.
Kreditur/Creditor
Persyaratan/Covenants
Pihak ketiga/Third parties
PT Bank Central Asia Tbk - PT Tunas Ridean Tbk
Rasio hutang terhadap ekuitas pemegang saham
maksimum sebesar 2/Debt to equity ratio maximum 2.
Rasio EBITDA to interest minimum sebesar 1,5/EBITDA to
interest ratio minimum 1.5.
Perseroan harus mempertahankan kepemilikan saham
atas PT Surya Mobil Megahtama, PT Tunas Mobilindo
Parama, PT Tunas Dwipa Matra, PT Tunas Mobilindo
Perkasa, dan PT Rahardja Ekalancar, baik secara
langsung maupun tidak langsung dari waktu ke waktu
sekurang-kurangnya sebesar 51%/ The Company shall
keep ownership at least 51% of PT Surya Mobil
Megahtama, PT Tunas Mobilindo Parama, PT Tunas
Dwipa Matra, PT Tunas Mobilindo Perkasa, and
PT Rahardja Ekalancar, either directly or indirectly,
accross time.
PT Bank Central Asia Tbk - PT Rahardja Ekalancar
Rasio hutang terhadap ekuitas pemegang saham
maksimum sebesar 2/Debt to equity ratio maximum 2.
Rasio EBITDA to interest minimum sebesar 1,5/
EBITDA to interest ratio minimum 1.5.
PT
Rahardja
Ekalancar
harus
mempertahankan
kepemilikan PT Tunas Ridean Tbk, baik secara
langsung maupun tidak langsung dari waktu ke waktu
sekurang-kurangnya
sebesar
51%/PT
Rahardja
Ekalancar shall maintain ownership by PT Tunas Ridean
Tbk, at least at 51%, either directly or indirectly, across
time.
Jumlah saldo kas dan bank ditambah piutang usaha dan
persedian berupa kendaraan lebih besar dari total utang
usaha ditambah utang bank jangka pendek/Total cash
and bank balances plus accounts receivable and
inventory (vehicle) must greater than the total account
payable and short-term bank loan.
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember
2012, Grup memiliki fasilitas pinjaman berikut
yang belum digunakan:
As at 31 March 2013 and 31 December 2012,
The Group had the following undrawn borrowing
facilities:
31 Mar
2013
31 Des
2012
Revolving
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Mizuho Indonesia
Standard Chartered Bank
Revolving
10,766
397,058
18,271
100,000
-
Halaman
5/36
15,017
318,365
44,888
160,000
20,000
Page
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Mizuho Indonesia
Standard Chartered Bank
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
12. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
12. SHORT-TERM LOANS (continued)
Cerukan
PT Bank Central Asia Tbk
Standard Chartered Bank
Overdraft
22,947
966
22,039
20,000
550,008
600,309
13. UTANG USAHA
13. TRADE PAYABLES
31 Mar
2013
Pihak ketiga
Pihak berelasi
PT Bank Central Asia Tbk
Standard Chartered Bank
31 Des
2012
253,363
135,908
114,428
162,131
389,271
276,559
Third parties
Related parties
Seluruh utang usaha adalah dalam mata uang
Rupiah.
All trade payables are denominated in Rupiah.
Tidak ada jaminan yang diberikan atas utang
usaha Grup.
There is no security given on the Group trade
payables.
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan
transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 28 for details of balances and
transactions with related parties.
14. UANG MUKA KONSUMEN
14. CUSTOMER ADVANCES
Uang muka konsumen merupakan uang muka
yang diterima dari pelanggan pihak ketiga
sehubungan dengan penjualan dan penyewaan
kendaraan bermotor.
Customer
advances
represent
advances
received from third party customers related to
sales and rental of motor vehicles.
15. UTANG LAIN-LAIN
15. OTHER PAYABLES
31 Mar
2013
Pihak ketiga
Pembelian aset tetap
Program pemasaran
Liabilitas derivatif
Uang jaminan konsumen
Lain-lain
31 Des
2012
6,892
30,432
801
571
37,205
18,467
7,132
984
571
17,503
75,901
44,657
2,487
3,524
743
2,487
4,267
78,429
48,924
Pihak berelasi
Pembelian aset tetap
Lain-lain
Halaman
5/37
Page
Third parties
Purchases of fixed assets
Marketing programme
Derivative liabilities
Customer security deposits
Others
Related parties
Purchases of fixed assets
Others
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
15. UTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
15. OTHER PAYABLES (continued)
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan transaksii
dengan pihak berelasi.
Refer to Note 28 for details of balances and
transactions with related parties.
Liabilitas derivatif
Derivative liabilities
Transaksi diatas sehubungan dengan interest
rate swaps untuk memberikan lindung nilai atas
pinjaman bank tertentu, dan perubahan atas nilai
wajar dicatat di ekuitas. Nilai ini kemudian diakui
ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian atas
beban bunga pinjaman terkait yang dilindung
nilai pada periode yang sama dimana beban
bunga tersebut mempengaruhi laba rugi.
These relate to interest rate swaps to hedge
specific borrowings and changes in fair value are
recorded in equity. The amounts subsequently
are recognised in the profit or loss as
adjustments of the interest payments related to
the hedged borrowings in the same period in
which the related interest affects earnings.
Jumlah nosional dari saldo interest rate swaps
pada tanggal 31 Maret 2013 adalah sebesar Rp
26.060 (31 Desember 2012: Rp 33.851). Pada
tanggal 31 Maret 2013, pihak yang terikat dalam
kontrak sehubungan dengan liabilitas derivatif
adalah PT Bank Mizuho Indonesia, dengan
jadwal penyelesaian di bulan Maret 2013 sampai
dengan Juli 2014.
The total notional amount of the outstanding
interest rate swaps as at 31 March 2013 was
Rp 26,060 (31 Desember 2012: Rp 33,851). As
at 31 March 2013, the counterparty of the
derivative liabilities was PT Bank Mizuho
Indonesia, with settlement schedule in March
2013 to July 2014.
Pengukuran nilai wajar atas kontrak interest rate
swaps ditentukan berdasarkan kuotasi dari bank
pada tanggal pelaporan.
The fair value measurements of interest rate
swaps have been determined based on
quotations from banks at the reporting date.
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember
2012, tingkat suku bunga tetap sehubungan
dengan interest rate swaps berkisar antara
9,10%
sampai
10,80%.
Suku
bunga
mengambang utama yang digunakan untuk
pinjaman bank adalah Sertifikat Bank Indonesia
(SBI).
As at 31 March 2013 and 31 December 2012, the
fixed interest rates relating to interest rate swaps
varied from 9.10% to 10.80%. The main floating
rate used for bank loans is Bank Indonesia
Certificate.
16. AKRUAL DAN IMBALAN KERJA JANGKA
PENDEK
16. ACCRUALS AND SHORT-TERM EMPLOYEE
BENEFITS LIABILITIES
Akrual
Accruals
31 Mar
2013
Bonus sub-dealers
Beban bunga
Jasa profesional
Acara perseroan
Perbaikan dan pemeliharaan
Lain-lain
31 Des
2012
7,108
5,654
934
1,411
886
10,830
9,244
3,750
1,302
1,103
501
22,321
26,823
38,221
Halaman
5/38
Page
Sub-dealers bonuses
Interest expenses
Professional fees
Corporate event
Repair and maintenance
Others
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
16. AKRUAL DAN IMBALAN KERJA JANGKA
PENDEK (lanjutan)
16. ACCRUALS AND SHORT-TERM EMPLOYEE
BENEFITS LIABILITIES (continued)
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits liabilities
31 Mar
31 Des
2013
2012
Bonus, insentif dan gaji
34,441
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan
transaksi pihak berelasi.
56,686 Bonuses, incentives and salaries
Refer to Note 28 for details of balances and
transactions with related parties.
17. PINJAMAN JANGKA PANJANG
17. LONG-TERM LOANS
Jumlah fasilitas/
Facility amount
31 Mar
31 Des
2013
2012
Jumlah pinjaman/
Loan amount
31 Mar
31 Des
2013
2012
Jadwal pembayaran/
Repayment date
31 Mar
31 Des
2013
2012
Non revolving
PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
11,750
Agustus/
August 2014
Desember/
December 2015
Agustus/
August 2014
Desember/
December 2015
8,519
11,013
Desember/
December 2013
Desember/
December 2013
3,459
441
761
Agustus/
August 2013
Agustus/
August 2013
50,000
50,000
26,060
33,851
Juli/July 2014
Juli/July 2014
332,623
332,623
64,160
83,922
30,037
70,328
13,016
32,949
100,000
100,000
96,740
63,149
Juni/June 2013
Desember/
December 2014
Juni/June 2013
Desember/
December 2014
58,241
58,241
46,082
48,746
Juni/June 2015
Desember/
Juni/June 2015
Desember/
88,665
100,000
19,408
20,327
200,000
200,000
135,001
122,044
December 2015
Februari/
February 2016
December 2015
September/
September 2015
476,943
528,569
310,247
287,215
809,566
861,192
374,407
371,137
200,000
200,000
19,203
26,547
PT Bank OCBC NISP Tbk
29,164
29,164
9,937
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
50,000
50,000
3,459
PT Bank Panin Tbk
PT Bank Mizuho Indonesia
Revolving
Standard Chartered Bank
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
Terdiri dari:
Consists of:
31 Mar
2013
Bagian jangka pendek
Bagian jangka panjang
31 Des
2012
137,101
237,306
149,954
221,183
374,407
371,137
Halaman
5/39
Page
Current portion
Non-current portion
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
17. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
17. LONG-TERM LOANS (continued)
Fasilitas-fasilitas pinjaman ini dalam mata uang
Rupiah dan dipergunakan untuk barang modal
Grup sehubungan dengan pembelian kendaraan
bermotor.
The loan facilities are in Rupiah and used for the
Group’s capital expenditures related to the
purchase of motor vehicles.
Pada tahun 2013, pinjaman jangka panjang di
atas dalam mata uang Rupiah, dan dikenakan
bunga berkisar antara 8,40% - 11,47% (31
Desember 2012: 8,40% - 11,47% per tahun).
In 2013, the above long term loans were
denominated in Rupiah, and subject to interest
rates
ranging
from
8.40%
11.47%
(31 December 2012: 8.40% - 11.47% per
annum).
Pada tanggal 31 Maret 2013, pinjaman jangka
panjang sejumlah Rp 374,407 (31 Desember
2012: Rp 371.137) yang diperoleh Grup dijamin
dengan piutang usaha, aset tetap, dan jaminan
Perseroan (lihat Catatan 5 dan 10).
As at 31 March 2013, long-term loans of
Rp 374,407 (31 December 2012: Rp 371,137)
were secured by the Group’s trade receivables,
fixed assets, and Corporate guarantees (refer to
Notes 5 and 10).
Berikut ini rincian jaminan dari pinjaman jangka
panjang Grup:
The details of collateral from the Group’s long
term loans are as follows:
Kreditur/Creditor
Jaminan/Collateral
Pihak ketiga/Third parties
Standard Chartered Bank
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Aset tetap/Fixed asset
Aset tetap atau piutang usaha/Fixed asset or trade
receivables
Aset tetap dan jaminan Perseroan/Fixed asset and
corporate guarantee
Aset tetap dan jaminan Perseroan/Fixed asset and
corporate guarantee
Aset tetap/Fixed asset
Aset tetap/Fixed asset
Aset tetap/Fixed asset
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
PT Bank Panin Tbk
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Fasilitas pinjaman dari bank-bank tersebut
mensyaratkan
Grup
untuk
mendapatkan
persetujuan tertulis atau pemberitahuan tertulis
dalam hal pembagian dividen, perubahan modal
dan pemegang saham, perubahan susunan
Direksi dan Komisaris, perubahan kegiatan bisnis
utama, investasi, dan perolehan pinjaman baru
dari bank lain. Disamping itu, Grup juga
diwajibkan
untuk
memenuhi
persyaratan
keuangan tertentu dan kewajiban penyampaian
laporan lainnya.
The loan facilities from those banks require the
Group to obtain written approval or provide
written notification in respect of dividend
payments, changes of capital and shareholders,
changes of Directors and Commissioners,
changes of main business activities, investments,
and new loan facilities obtained from other banks.
In addition, the Group is also obligated to comply
with certain financial covenants and other
reporting obligations.
Kreditur/Creditor
Jaminan/Collateral
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - PT Surya Sudeco
Rasio hutang terhadap ekuitas pemegang saham
Maksimum sebesar 6/Debt to equity ratio maximum 6.
PT Surya Sudeco harus mempertahankan kepemilikan
PT Tunas Ridean Tbk, baik secara langsung maupun
tidak langsung dari waktu ke waktu sekurang-kurangnya
sebesar 50%/PT Surya Sudeco shall maintain ownership
by PT Tunas Ridean Tbk at least at 50%, either directly
or indirectly, across time.
Halaman
5/40
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
17. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
17. LONG-TERM LOANS (continued)
Grup memiliki fasilitas pinjaman berikut yang
belum digunakan:
The Group has the following undrawn borrowing
facilities:
31 Mar
2013
Revolving
Standard Chartered Bank
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
31 Des
2012
68,235
39,369
64,999
77,956
133,234
117,325
Jumlah pembayaran yang dilakukan untuk
periode dan tahun yang berakhir 31 Maret 2013
dan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp
56.170 dan Rp 194.453.
The amount of payments made for period and the
years ended 31 March 2013 and 31 December
2012 were Rp 56,170 and Rp 194,453
respectively.
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA
18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES
Mutasi liabilitas imbalan kerja yang diakui pada
laporan posisi keuangan konsolidasian adalah
sebagai berikut:
The movement in employee benefits liabilities in
the consolidated statements of financial position
is as follows:
31 Mar
2013
31 Des
2012
Saldo awal
Dibebankan pada tahun berjalan
Imbalan yang dibayarkan
Kumulatif kerugian
aktuarial yang diakui
pada beban komprehensif lainnya
Kerugian aktuarial yang diakui
pada beban komprehensif
lainnya
86,377
4,793
-
Saldo akhir
91,170
28,240
Beginning balance
17,907 Expense charged during the year
(680)
Benefits paid
Cumulative actuarial losses
recognised in other
13,439
comprehensive expense
Actuarial losses
recognised in other
27,471
comprehensive expense
-
-
Jumlah yang diakui pada laporan posisi keuangan
konsolidasian ditentukan sebagai berikut:
86,377
Ending balance
The amounts recognised in the consolidated
statements of financial position are determined as
follows:
31 Mar
2013
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
Biaya jasa lalu yang belum diakui
Revolving
Standard Chartered Bank
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
31 Des
2012
92,395
(1,225)
Present value of defined
87,538
benefits obligations
(1,161) Unrecognised past service costs
91,170
86,377
Halaman
5/41
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi
adalah sebagai berikut:
The amounts recognised in the profit or loss
account are as follows:
31 Mar
2013
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Biaya jasa lalu
31 Des
2012
2,536
996
1,261
9,474
3,720
4,713
4,793
17,907
Current service costs
Interest costs
Past service costs
Liabilitas imbalan kerja dihitung oleh aktuaris
independen, PT Eldridge Gunaprima Solution,
dalam
laporan
aktuarianya
tanggal
22 Februari 2013.
The employee benefits liabilities were calculated
by an independent actuary, PT Eldridge
Gunaprima Solution, in its report dated
22 February 2013.
Liabilitas imbalan kerja ditentukan dengan
menggunakan metode Projected Unit Credit
dengan asumsi aktuarial utama sebagai berikut:
The employee benefits liabilities were determined
using the Projected Unit Credit method with the
following principal actuarial assumptions are as
follows:
Tingkat diskonto
Kenaikan gaji di masa datang
Tingkat mortalitas
31 Mar
2013
31 Des
2012
6.5%
8%
TMI III 2011
6.5%
8%
TMI III 2011
Defisit program dan pengalaman penyesuaian
pada liabilitas program untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009, dan 2008
adalah sebagai berikut:
2012
Discount rate
Future salary increases
Mortality rate
Deficit in the plan and experience adjustments on
plan liabilities for the year ended 31 December
2012, 2011, 2010, 2009, and 2008 were as
follows:
31 Desember/December
2011
2010
2009
2008
Nilai kini kewajiban
imbalan pasti
87,538
42,799
24,853
18,592
Present value
of defined
15,176 benefits obligations
Defisit program
87,538
42,799
24,853
18,592
15,176
Deficit in the plan
409
Experience
adjustments
on plan liabilities
Penyesuaian
pengalaman pada
liabilitas program
7,682
(184)
1,105
Grup memutuskan untuk menggunakan other
comprehensive income approach untuk mengakui
keuntungan/(kerugian) aktuarial pada laporan
keuangan konsolidasian tahunan. Hal ini berbeda
dari basis yang digunakan oleh Grup dalam
pelaporan keuangan triwulan pertama sampai
ketiga tahun 2012, dimana Grup menggunakan
corridor approach yang digunakan sejak tahun
2011.
Halaman
(438)
The Group has elected to use the other
comprehensive income approach for the
recognition of actuarial gains/(losses) in its annual
consolidated financial statements. This is different
from the basis used by the Group in reporting the
first three quarterly financial statements in 2012,
where the Group had used the corridor approach
carried forward from 2011.
5/42
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
19. MODAL SAHAM
19. SHARE CAPITAL
Komposisi pemegang saham Perseroan pada
tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012
adalah sebagai berikut:
Jumlah saham
ditempatkan
dan disetor
penuh/
Number of
shares issued
and
fully paid
PT Tunas Andalan Pratama
Jardine Cycle & Carriage Ltd
Masyarakat
The composition of the Company’s shareholders
as at 31 March 2013 and 31 December 2012 was
as follows:
Persentase
kepemilikan/
Percentage
of
ownership
(%)
2,446,009,000
2,446,009,000
687,982,000
43.84
43.84
12.32
61,150
61,150
17,200
5,580,000,000
100.00
139,500
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
LABA
DAN
PT Tunas Andalan Pratama
Jardine Cycle & Carriage Ltd
Public
20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Akun ini merupakan agio saham atas setoran
modal yang berasal dari selisih yang diterima di
atas nilai nominal saham.
21. PENGGUNAAN
LAINNYA
Jumlah/
Amount
CADANGAN
The account represents share premium arising
from an excess of payments for share capital over
par value.
21. PROFIT
DISTRIBUTIONS
RESERVES
a) Saldo laba yang dicadangkan
a)
AND
OTHER
Appropriated retained earnings
Cadangan wajib telah dibentuk sesuai dengan
Undang-Undang No. 40/2007 mengenai
Perseroan Terbatas, yang mengharuskan
perseroan di Indonesia untuk membuat
penyisihan cadangan wajib untuk ditentukan
penggunaannya sebesar sekurang-kurangnya
20% dari jumlah modal perseroan yang
ditempatkan
dan
disetor
penuh.
Undang-Undang tersebut tidak mengatur
jangka waktu untuk mencapai cadangan wajib
minimum tersebut.
A general reserve has been established in
accordance with the Indonesian Limited
Company Law No. 40/2007 which requires
Indonesian companies to set up a general
reserve amounting to at least 20% of the
Company’s issued and paid up share capital.
There is no set period of time over which this
amount should be accumulated.
Rapat Umum Pemegang Saham tanggal
9 Mei 2012 menyetujui penyisihan saldo laba
tahunan sejumlah Rp 3.223 dari laba tahun
2011 sebagai cadangan wajib. Saldo
cadangan wajib pada tanggal 31 Maret 2013
dan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp
21.442.
The General Shareholders Meeting on
9 May 2012 approved the allocation of
Rp 3,223 from 2011 net profit to the general
reserve. The balance of the general reserve
as at 31 March 2013 and 31 December 2012
was Rp 21,442.
b) Cadangan lindung nilai arus kas
b)
Cash flow hedging reserve
Cadangan lindung nilai digunakan untuk
mencatat keuntungan atau kerugian pada
instrumen lindung nilai arus kas yang diakui
pada pendapatan komprehensif lainnya.
Halaman
The hedging reserve is used to record gains
or losses on a hedging instrument in a cash
flow hedge that are recognised in other
comprehensive income.
5/43
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
21. PENGGUNAAN
LABA
LAINNYA (lanjutan)
DAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
CADANGAN
21. PROFIT
DISTRIBUTIONS
RESERVES (continued)
b) Cadangan lindung nilai arus kas (lanjutan)
b)
Amounts are reclassified to profit or loss when
the associated hedged transaction affects
profit or loss.
c) Dividen per lembar saham
c)
Dividend per share
Deklarasi dividen kas selama tahun 2012
adalah sebagai berikut:
Dividen interim - 2012
Dividen final - 2011
Declarations of cash dividends during 2012
were as follows:
Dividen per saham/
Dividend per share
(Rupiah penuh/
full Rupiah)
29 Oktober/
October 2012
9 Mei/May 2012
14 November/
Dikurangi:
Potongan penjualan
2012
9
7
22. PENDAPATAN BERSIH
Kendaraan bermotor
Suku cadang, perlengkapan
kendaraan bermotor dan
jasa perbaikan
Sewa operasi
Penjualan kendaraan bermotor ex-sewa
Jasa pengemudi
OTHER
Cash flow hedging reserve (continued)
Saldo tersebut direklasifikasi ke laporan laba
rugi ketika transaksi lindung nilai yang terkait
mempengaruhi laporan laba rugi.
Tanggal deklarasi/
Declaration date
AND
50,220
39,060
Interim dividend - 2012
Final dividend - 2011
22. NET REVENUE
31 Mar
2013
31 Mar
2012
2,816,633
2,475,441
87,408
59,290
42,407
18,984
106,790
57,703
31,767
9,192
3,024,722
2,680,893
(201,293)
2,823,429
(92,989)
Motor vehicles
Spare parts, motor vehicles
accessories and workshop
services
Operating lease income
Sales of ex-rental motor vehicles
Driver services
Less:
Sales discounts
2,587,904
Tidak ada pendapatan dari pihak yang berelasi dan
pelanggan individu yang melebihi 10% dari jumlah
pendapatan bersih.
No revenue earned from related parties or any
individual customer exceeded 10% of total net
revenue.
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan transaksi
pihak berelasi
Refer to Note 28 for details of balances and
transactions with related parties.
Halaman
5/44
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
23. BEBAN POKOK PENDAPATAN
Dealer otomotif
Persediaan awal
Pembelian
Persediaan tersedia untuk dijual
Persediaan akhir
Beban pokok kendaraan bermotor
dan sparepart yang dijual
Beban jasa perbaikan
Penyisihan/(pembalikan)
persediaan usang dan
tidak lancar
Jasa sewa
Penyusutan aset tetap
Beban pengemudi
Kendaraan bermotor bekas
Perbaikan dan pemeliharaan
Asuransi
Pajak dan perijinan
Sewa
Lain-lain
23. COST OF REVENUE
31 Mar
2013
31 Mar
2012
995,743
2,450,842
614,234
2,249,186
3,446,585
(921,124)
2,863,420
(556,370)
2,525,461
10,368
2,307,050
6,586
-
138
2,535,829
2,313,774
35,555
17,476
16,680
5,527
2,662
2,536
1,938
888
32,503
7,684
11,284
4,481
2,490
2,365
538
970
2,619,091
2,376,089
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan
transaksi dengan pihak berelasi.
24. BEBAN
PENJUALAN,
ADMINISTRASI
UMUM
DAN
Rental services
Depreciation of fixed assets
Driver expenses
Used motor vehicle
Repair and maintenance
Insurances
Tax and permits
Rental
Others
24. SELLING, GENERAL AND ADMINISTRATION
EXPENSES
31 Mar
2012
Beban penjualan
74,847
69,202
Beban umum dan administrasi
45,711
43,651
120,558
112,853
84,118
7,053
7,642
1,401
2,686
4,977
2,446
1,158
2,136
1,466
73,913
6,097
6,360
2,414
2,912
3,318
2,117
1,384
1,814
2,069
Halaman
Inventory available for sale
Ending balance of inventory
Cost of motor vehicles and
spare parts sold
Workshop services expenses
Provisions/(reversal) for
obsolete and slow moving
inventories
Refer to Note 28 for details of balances and
transactions with related parties.
31 Mar
2013
Rincian berdasarkan sifat:
Gaji dan tunjangan
Beban pemasaran
Penyusutan
Beban kantor
Iklan dan promosi
Sewa
Perbaikan dan pemeliharaan
Pajak dan perijinan
Listrik dan air
Perjalanan dinas
Automotive dealerships
Beginning balance of inventory
Purchases
5/45
Page
Selling expenses
General and administration
expenses
Details by nature:
Salaries and allowances
Marketing expenses
Depreciation
Office expenses
Advertising and promotion
Rentals
Repair and maintenance
Tax and permits
Utilities
Travel
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
24. BEBAN
PENJUALAN,
ADMINISTRASI (lanjutan)
UMUM
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
DAN
Telekomunikasi
Keamanan
Alat tulis dan percetakan
Jasa profesional
Rekruitmen dan pelatihan
Lain-lain
24. SELLING, GENERAL AND ADMINISTRATION
EXPENSES (continued)
1,433
1,483
1,132
1,041
386
-
1,489
1,391
1,089
1,606
623
4,257
120,558
112,853
25. PENGHASILAN KEUANGAN
25. FINANCIAL INCOME
31 Mar
2013
Deposito berjangka
Rekening koran
31 Mar
2012
1,021
1,200
2,039
1,591
2,221
3,630
26. PENGHASILAN LAINNYA - BERSIH
31 Mar
2012
25,863
522
5,195
33,483
408
14
3,242
31,580
37,147
Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan
transaksi dengan pihak berelasi.
27. EARNINGS PER SHARE
Laba per saham dihitung dengan membagi laba
yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa
yang beredar selama setahun.
Earnings per share is calculated by dividing profit
attributable to the owners of the parent by the
weighted-average number of common shares
outstanding during the year.
31 Mar
2013
Jumlah saham yang beredar
(jumlah saham seluruhnya)
Insurance and leasing discounts
Rental income
Collection services
Others - net
Refer to Note 28 for details of balances and
transactions with related parties.
27. LABA PER SAHAM
Laba yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Time deposits
Current accounts
26. OTHER INCOME - NET
31 Mar
2013
Diskon asuransi dan pembiayaan
Penghasilan sewa
Jasa penagihan
Lain-lain - bersih
Telecommunications
Securities
Stationery and printing
Professional fees
Recruitment and training
Others
31 Mar
2012
100,195
107,162
Profit attributable to the owners
of the parent
5,580,000,000
5,580,000,000
Number of shares outstanding
(full number of shares)
18
19
Earnings per share - basic
and diluted (full Rupiah)
Laba per saham - dasar
dan dilusian (Rupiah penuh)
Halaman
5/46
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
27. LABA PER SAHAM (lanjutan)
27. EARNINGS PER SHARE (continued)
Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember
2012 dan 2011, Perseroan tidak mempunyai
efek berpotensi saham biasa yang dilutif. Oleh
karena itu, laba per saham dilusian sama
dengan laba per saham dasar.
28. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI
As at 31 March 2013 and 31 December 2012 and
2011, the Company had no potential dilutive
ordinary shares. Therefore, the diluted earnings
per share is equivalent to basic earnings per
share.
28. RELATED PARTY INFORMATION
Dalam kegiatan usahanya, Grup mengadakan
transaksi dengan pihak-pihak berelasi, terutama
meliputi
transaksi-transaksi
penjualan,
pembelian dan transaksi keuangan lainnya.
In the normal course of business, the Group
engages in transactions with related parties,
primarily consisting of sales, purchases and other
financial transactions.
a. Sifat hubungan dan transaksi
a.
Pihak berelasi/Related parties
Nature of relationships and transactions
Sifat transaksi/Nature of transactions
Entitas anak dari pemegang saham/
Subsidary from the shareholders
PT Astra International Tbk
Transaksi pembelian/Purchase transactions
Transaksi penjualan/Sales transactions
Penggantian beban/Reimbursement of expenses
Pengendalian bersama entitas tidak langsung
dari pemegang saham/jointly controlled
indirect entities from the shareholders
PT Astra Honda Motor
Transaksi pembelian/Purchase transactions
Transaksi penjualan/Sales transactions
Penggantian beban/Reimbursement of expenses
PT Bank Permata Tbk
Penempatan kas di bank dan deposito berjangka dan
pinjaman/Placement of cash in bank and time deposit
and loan
Pendapatan sewa operasi/Operating lease income
PT Astra Daihatsu
Transaksi pembelian/Purchase transactions
PT Mercindo Autorama
Transaksi pembelian/Purchase transactions
Transaksi penjualan/Sales transactions
PT Astra Sedaya Finance
Pendapatan insentif/Incentive refund
PT Federal International Finance
Pendapatan insentif/Incentive refund
PT Toyota Astra Financial Service
Pendapatan insentif/Incentive refund
PT Astra Graphia Tbk
Transaksi pembelian/Purchase transactions
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
Transaksi pembelian/Purchase transactions
PT Toyota Astra Motor
Transaksi pembelian/Purchase transactions
Halaman
5/47
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
28. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI
(lanjutan)
a.
28. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Sifat hubungan dan transaksi (lanjutan)
a.
Nature
of
relationships
transactions (continued)
Pihak berelasi/Related parties
and
Sifat transaksi/Nature of transactions
Entitas asosiasi/Associate
PT Mandiri Tunas Finance
Pembayaran beban/Reimbursement of expenses
Pendapatan sewa operasi/Operating lease income
Pendapatan insentif/Incentive refund
Pendapatan sewa/Rent income
Personil manajemen kunci/Key management
personnel
Dewan Komisaris dan Direksi/
Board of Commisioners and Directors
Imbalan kerja/Employee benefits
b. Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi
b.
31 Mar
2013
Aset
Kas dan setara kas
(lihat Catatan 4)
PT Bank Permata Tbk
Balances and transactions with related
parties
31 Des
2012
3,904
8,310
Assets
Cash and cash equivalents
(refer to Note 4)
PT Bank Permata Tbk
Piutang usaha
(lihat Catatan 5)
PT Astra International Tbk
PT Bank Permata Tbk
Lain-lain
16,453
3,359
151
9,329
3,209
115
Trade receivables
(refer to Note 5)
PT Astra International Tbk
PT Bank Permata Tbk
Others
Piutang lain-lain
PT Astra International Tbk
PT Astra Honda Motor
PT Mandiri Tunas Finance
2,708
1,205
843
2,119
2,964
1,522
Other receivables
PT Astra International Tbk
PT Astra Honda Motor
PT Mandiri Tunas Finance
Deposito berjangka yang
dibatasi penggunaannya
PT Bank Permata Tbk
2,571
5,721
Restricted time deposits
PT Bank Permata Tbk
31,194
33,289
0.90%
1.00%
Persentase terhadap jumlah aset
Halaman
5/48
Page
Percentage of total assets
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
28. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI
(lanjutan)
28. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
b. Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi
(lanjutan)
b.
31 Mar
2013
Balances and transactions with related
parties (continued)
31 Des
2012
Liabilitas
Pinjaman jangka pendek
(lihat Catatan 12)
PT Bank Permata Tbk
29,259
15,008
Liabilities
Short-term loans
(refer to Note 12)
PT Bank Permata Tbk
Utang usaha (lihat Catatan 13)
PT Astra International Tbk
PT Astra Honda Motor
42,672
93,236
116,275
45,856
Trade payables (refer to Note 13)
PT Astra International Tbk
PT Astra Honda Motor
-
3,829
Other payables (refer to Note 15)
PT Astra International Tbk
2,487
438
Utang lain-lain (lihat Catatan 15)
PT Astra International Tbk
Lain-lain (masing-masing
dibawah 0,5% dari modal
disetor)
Liabilitas imbalan kerja jangka
pendek personil manajemen
kunci
Liabilitas imbalan kerja jangka
panjang personil manajemen
kunci
Persentase terhadap jumlah
liabilitas
1,689
20,860
544
4,626
169,887
206,892
10.53%
13.40%
31 Mar
2013
Laporan laba rugi
Penjualan barang
PT Astra International Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Mandiri Tunas Finance
PT Astra Honda Motor
PT Mercindo Autorama
Persentase terhadap pendapatan
bersih
16,072
207,944
14,471
228
227
26,271
238,942
0.93%
9.23%
5/49
Short-term employee benefits
liabilities key management
personnel
Long-term employee benefits
liabilities key management
personnel
Percentage of total liabilities
31 Mar
2012
20,192
6,066
13
Halaman
Others (below 0.5% of
paid-in capital each)
Page
Profit and loss account
Sales of goods
PT Astra International Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Mandiri Tunas Finance
PT Astra Honda Motor
PT Mercindo Autorama
Percentage of net revenue
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
28. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI
(lanjutan)
28. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
b. Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi
(lanjutan)
Pembelian barang
PT Astra International Tbk
PT Astra Honda Motor
PT Isuzu Astra Motor
Indonesia
Persentase terhadap total
pembelian
b.
Balances and transactions with related
parties (continued)
31 Mar
2013
31 Mar
2012
2,112,492
289,241
1,796,239
287,563
20,832
-
2,422,565
2,083,802
98,85%
92.64%
Purchases of goods
PT Astra International Tbk
PT Astra Honda Motor
PT Isuzu Astra Motor
Indonesia
Percentage of total purchases
Kompensasi manajemen kunci
Key management compensation
Beban kompensasi manajemen kunci atas
jasa kepegawaian adalah sebagai berikut:
The compensation expenses of key
management for employee services is
shown below:
31 Mar
2013
Dewan Direksi/
Board of
Directors
Gaji dan imbalan kerja
jangka pendek lainnya
Imbalan kerja jangka panjang
Persentase terhadap jumlah
imbalan kerja
31 Mar
2012
Dewan
Komisaris/
Board of
Commissioners
Persentase terhadap total
penghasilan lain-lain
1,011
520
Salaries and other
short–term benefits
-
Long-term employee benefits
1,136
553
544
-
1,680
553
1,496
520
1.78%
0.58%
1.86%
0.65%
31 Mar
2013
Penghasilan lain-lain
PT Federal International
Finance
PT Mandiri Tunas Finance
PT Astra Sedaya Finance
PT Toyota Astra Financial
Service
Dewan
Komisaris/
Board of
Commissioners
Dewan Direksi/
Board of
Directors
485
31 Mar
2012
6,176
14,611
2,780
6,133
13,802
1,508
670
203
24,237
21,646
76.75%
58.27%
Halaman
5/50
Percentage of total employee
benefit expense
Page
Other income
PT Federal International
Finance
PT Mandiri Tunas Finance
PT Astra Sedaya Finance
PT Toyota Astra Financial
Service
Percentage of other income
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
28. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI
(lanjutan)
28. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
b. Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi
(lanjutan)
b.
31 Mar
2013
Pembelian aset tetap
PT Astra International Tbk
PT Mercindo Autorama
PT Astra Graphia Tbk
Persentase terhadap total
pembelian aset tetap
29.
Balances and transactions with related
parties (continued)
31 Mar
2012
16,243
23
12,485
1,034
-
16,266
13,519
14.02%
12.85%
INFORMASI SEGMEN
Purchases of fixed assets
PT Astra International Tbk
PT Mercindo Autorama
PT Astra Graphia Tbk
Percentage of total purchases
of fixed assets
29. SEGMENT INFORMATION
Untuk tujuan pelaporan manajemen, Grup dibagi
dalam tiga kelompok utama usaha, yaitu
otomotif, jasa sewa dan jasa keuangan.
Kegiatan usaha tersebut menjadi dasar
pelaporan informasi segmen primer Grup,
sebagai berikut:
For management reporting purposes, the Group
is currently organised into three main business
activities, namely automotive, rental services and
financial services. These business activities are
the basis on which the Group reports its primary
segment information, as follows:
31 Maret/March 2013
Jasa sewa/
Rental
services
Otomotif/
Automotive
Pendapatan bersih/Net
revenue:
- Pelanggan di luar
perseroan/
External customers
- Antar segmen/
Inter segment
Pendapatan bersih/Net
revenue
Beban pokok
pendapatan/
Cost of revenue
Laba kotor/Gross profit
Beban penjualan/
Selling expenses
Beban umum dan
administrasi/General and
administration expenses
Penghasilan keuangan/Financial
income
Biaya keuangan/Financial
Costs
Penghasilan/(beban) lainnya
- bersih/Other income/
(expense) - net
Bagian atas laba bersih
entitas asosiasi/
Share of netprofit
associates
Laba sebelum pajak
penghasilan/
Profit before income tax
Jumlah
sebelum
eliminasi/
Total before
eliminations
Jasa
keuangan/
Financial
services
Eliminasi/
Eliminations
Konsolidasi/
Consolidated
2,702,749
120,680
-
2,823,429
43,346
-
-
43,346
(43,346)
-
2,746,095
120,680
-
2,866,775
(43,346)
2,823,429
(2,615,910)
(82,758)
-
(2,698,668)
79,577
(2,619,091)
130,185
37,922
-
168,107
(72,385)
(2,468)
-
(74,853)
6
(74,847)
(47,134)
(5,017)
-
(52,151)
6,440
(45,711)
-
2,663
(442)
2,221
(8,937)
-
(10,527)
353
(10,174)
(308)
-
33,050
2,609
(1,590)
54
33,358
-
36,231
(1,470)
2,823,429
204,338
31,580
-
-
19,195
19,195
-
19,195
45,043
21,246
19,195
85,484
41,118
126,602
Halaman
5/51
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
29. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
29. SEGMENT INFORMATION (continued)
31 Maret/March 2013
Jasa sewa/
Rental
services
Otomotif/
Automotive
Beban pajak penghasilan/
Income tax expenses
Laba tahun berjalan/
Profit for the year
Laba yang dapat
diatribusikan kepada/
Profit attributable to:
- Pemilik entitas induk/
owners of the parent
- Kepentingan non
pengendali/
Non-controlling interests
Laba yang dapat diatribusikan/
Profit attributable to
Depresiasi/
Depreciation
Penambahan aset tetap
dan properti investasi/
Addition of fixed assets
and investment
properties
Jumlah aset/
Total assets
Investasi pada entitas
asosiasi/Investment in
associates
Jumlah aset konsolidasian/
Consolidated total
assets
Jumlah liabilitas
konsolidasian/
Consolidated total
liabilities
(Utang)/kas bersih/Net
(debt)/cash
Jumlah
sebelum
eliminasi/
Total before
eliminations
Jasa
keuangan/
Financial
services
-
Eliminasi/
Eliminations
(26,134)
Konsolidasi/
Consolidated
(20,955)
(5,179)
-
24,088
16,067
19,195
59,350
41,118
23,737
16,056
19,195
58,988
41,207
273
-
-
273
-
273
24,010
16,056
19,195
59,261
41,207
100,468
7,405
35,792
-
43,197
-
43,197
35,597
80,454
-
116,051
-
116,051
2,577,648
648,615
-
3,226,263
-
-
284,412
284,412
2,577,648
648,615
284,412
3,510,675
(28,373)
3,482,302
(1,214,777)
(427,008)
-
(1,641,785)
28,373
(1,613,412)
(254,407)
(364,879)
-
(619,286)
-
(619,286)
(28,373)
-
(26,134)
100,468
100.195
3,197,890
284,412
31 Maret/March 2012
Otomotif/
Automotive
Pendapatan bersih/Net
revenue:
- Pelanggan di luar
perseroan/
External customers
- Antar segmen/
Inter segment
Pendapatan bersih/Net
Revenue
Beban pokok
pendapatan/
Cost of revenue
Laba kotor/
Gross profit
Jumlah
sebelum
eliminasi/
Total before
eliminations
Jasa
keuangan/
Financial
services
Jasa sewa/
Rental
services
Eliminasi/
Eliminations
Konsolidasi/
Consolidated
2,489,242
98,662
-
2,587,904
42,421
-
-
42,421
(42,421)
-
2,531,663
98,662
-
2,630,325
(42,421)
2,587,904
(2,353,910)
(62,314)
-
(2,416,224)
40,135
(2,376,089)
36,348
-
177,753
Halaman
5/52
Page
214,101
-
(2,286)
2,587,904
211,815
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
29. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
29. SEGMENT INFORMATION (continued)
31 Maret/March 2012
Jasa sewa/
Rental
services
Otomotif/
Automotive
Beban penjualan/
Selling expenses
Beban umum dan
administrasi/General and
administration expenses
Penghasilan bunga/Interest
income
Beban bunga/Interest
expenses
Penghasilan/(beban) lainnya
- bersih/Other income/
(expense) - net
Bagian atas hasil bersih
entitas asosiasi/
Share of results of
associates
Jumlah
sebelum
eliminasi/
Total before
eliminations
Jasa
keuangan/
Financial
services
Eliminasi/
Eliminations
Konsolidasi/
Consolidated
(67,416)
(1,792)
-
(69,208)
6
(69,202)
(41,143)
(3,868)
-
(45,011)
1,360
(43,651)
-
4,047
(417)
3,630
-
(9,481)
417
(9,064)
3,997
(1,373)
50
(8,108)
37,935
655
-
38,590
-
-
9,667
9,667
Laba sebelum pajak
penghasilan/
Profit before income tax
109,753
23,285
9,667
142,705
Beban pajak penghasilan/
Income tax expenses
(27,466)
(5,714)
Laba tahun berjalan/
Profit for the year
82,287
17,571
9,667
109,525
(2,363)
107,162
Laba yang dapat
diatribusikan kepada
pemilik entitas induk/
Profit attributable to
owners of the parent
82,287
17,571
9,667
109,525
(2,363)
107,162
6,129
32,734
-
38,863
-
38,863
29,740
75,460
-
105,200
-
105,200
Depresiasi/Depreciation
Penambahan aset tetap
dan properti investasi/
Addition of fixed assets
and investment
properties
-
(1,443)
-
(2,363)
(33,180)
-
37,147
9,667
140,342
(33,180)
31 Desember/December 2012
Otomotif/
Automotive
Jumlah aset/
Total assets
Investasi pada entitas
asosiasi/Investment in
associates
Jumlah aset konsolidasian/
Consolidated total
Assets
Jumlah liabilitas
konsolidasian/
Consolidated total
liabilities
Kas/(utang) bersih/Net
cash/(debt)
Jumlah
sebelum
eliminasi/
Total before
eliminations
Jasa
keuangan/
Financial
services
Jasa sewa/
Rental
services
Eliminasi/
Eliminations
Konsolidasi/
Consolidated
2,433,385
618,310
-
3,051,695
5,960
-
259,257
265,217
2,439,345
618,310
259,257
3,316,912
(4,527)
3,312,385
(1,139,162)
(409,451)
-
(1,548,613)
4,527
(1,544,086)
(110,864)
(361,154)
-
(472,018)
-
(472,018)
Halaman
5/53
Page
(4,527)
-
3,047,168
265,217
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
30. INFORMASI TAMBAHAN UNTUK ARUS KAS
30. SUPPLEMENTARY INFORMATION FOR CASH
FLOWS
31 Mar
2013
Aktivitas signifikan yang tidak
mempengaruhi arus kas
- Penambahan aset tetap
melalui hutang lain-lain
(lihat Catatan 15)
31 Mar
2012
Significant activities not affecting
cash flows
Acquisition of fixed assets through other payables
5,607
(refer to Note 15)
6,892
31. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS
KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN
31. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES
Perjanjian lisensi, merek dagang, keagenan
dan distributor
Licensing,
trademark,
dealership
distributorship agreements
Berdasarkan beberapa perjanjian keagenan
dengan PT Astra International Tbk dan PT BMW
Indonesia, Grup ditunjuk sebagai dealer Toyota,
BMW, Daihatsu dan Peugeot untuk Jakarta,
Jawa Barat, Lampung, Palembang dan
Bengkulu. Grup juga ditunjuk sebagai agen
utama untuk sepeda motor Honda di Lampung
berdasarkan perjanjian dengan PT Astra Honda
Motor.
Based on various dealership agreements with
PT Astra International Tbk and PT BMW
Indonesia, the Group acts as dealers for Toyota,
BMW, Daihatsu and Peugeot for Jakarta, West
Java, Lampung, Palembang and Bengkulu. The
Group also acts as a main dealer for Honda
motorcycles in Lampung under an agreement
with PT Astra Honda Motor.
Perjanjian untuk kendaraan Toyota, BMW,
Daihatsu, Isuzu dan Peugeot berlaku untuk waktu
satu tahun dan terakhir diperbaharui pada tahun
2012.
The agreements for Toyota, BMW, Daihatsu,
Isuzu and Peugeot vehicles are valid for one year
and were last renewed in 2012.
Perjanjian keagenan utama dengan PT Astra
Honda Motor berlaku untuk jangka waktu lima
tahun dan terakhir diperbaharui pada tahun 2011.
The main dealership agreement with PT Astra
Honda Motor is valid for five years and was last
renewed in 2011.
Komitmen sewa operasi
Operating lease commitments
Grup menyewakan aset tetap tertentu dibawah
perjanjian sewa operasi yang tidak dapat
dibatalkan. Jumlah piutang sewa minimum yang
akan diterima di masa datang yang berasal dari
kontrak sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan
tetapi belum diakui sebagai piutang pada tanggal
pelaporan adalah sebagai berikut:
The Group leases out certain fixed assets under
non-cancellable operating lease agreements. The
future minimum lease receivables under noncancellable operating lease contracted for at the
reporting date but not recognised as receivables
are as follows:
31 Mar
2013
Dalam 1 tahun
Dalam 1 sampai 5 tahun
31 Mar
2012
190,125
215,555
179,052
195,636
405,680
374,688
Halaman
5/54
and
Page
Within 1 year
Between 1 and 5 years
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
31. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS
KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
31. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES (continued)
Komitmen pengeluaran barang modal
Capital commitments
Pada tanggal 31 Maret 2013, Grup memiliki
ikatan dari kontrak pengeluaran barang modal
sejumlah Rp 19.277 (31 Desember 2012: Rp
26.148).
As at 31 March 2013, the Group has outstanding
capital expenditure contracts of Rp 19,277 (31
December 2012: Rp 26,148).
Fasilitas jaminan
Guarantees facilities
Pada tahun 2013 dan 2012, Grup memperoleh
fasilitas Bank Garansi dari PT Bank OCBC NISP
Tbk sebesar Rp 10.000 dan Standard Chartered
Bank sebesar Rp 10.000. Jumlah fasilitas yang
telah digunakan pada tanggal 31 Maret 2013
sebesar Rp 3.569 ( 31 Desember 2012: Rp
3.554).
In 2013 and 2012, the Group has a Bank
Guarantee Line from PT Bank OCBC NISP Tbk
of Rp 10,000 and Standard Chartered Bank of
Rp 10,000. Total facilities used as at 31 March
2013
were
Rp
3,569
(31
December
2012: Rp 3,554).
Surat ketetapan pajak sebelum pelepasan PT Mandiri Tunas Finance (“MTF”)
Pre-disposal tax assessments - PT Mandiri
Tunas Finance (“MTF”)
Sebagai bagian dari penjualan saham MTF pada
tahun 2009, Grup memberikan garansi kepada
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atas liabilitas
pajak sebelum pelepasan.
As part of the sale of MTF’s share in 2009, the
Group provided a guarantee to PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk with respect to pre-disposal tax
liabilities.
Tahun pajak 2005 dan 2006
Fiscal years 2005 and 2006
Pada tahun 2007 dan 2008, MTF, entitas
asosiasi, menerima surat ketetapan pajak
(“SKP”) untuk tahun pajak 2005 dan 2006 atas
berbagai jenis pajak. Walaupun SKP tersebut
dilunasi
seluruhnya,
MTF
mengajukan
permohonan banding atas SKP sejumlah
Rp 24.622.
In 2007 and 2008, MTF, an associate, received
tax assessments underpayments letters for fiscal
year 2005 and 2006 on various taxes. Whilst the
assessments were paid in full, MTF appealed on
the tax assessments of Rp 24,622.
Pada
tahun
2009,
Pengadilan
Pajak
mengabulkan permohonan banding atas SKP
tahun pajak 2005 dan MTF menerima restitusi
pajak sejumlah Rp 8.610 beserta bunga
Rp 1.629.
Sehubungan
dengan
putusan
tersebut,
DJP
mengajukan
permohonan
peninjauan kembali ke Mahkamah Agung.
In 2009, the Tax Court accepted MTF’s appeal on
tax assessments for fiscal year 2005 and MTF
received a tax refund of Rp 8,610 and interest of
Rp 1,629. In connection with the decision, the
DGT has filed a judicial review to the Supreme
Court.
Pada tahun 2011, MTF menerima sebagian
putusan Mahkamah Agung atas SKP tahun pajak
2005 sejumlah Rp 3.073, dimana Mahkamah
Agung telah menolak permohonan peninjauan
kembali dari DJP. Sehubungan dengan putusan
tersebut, porsi atas hak Grup sebesar Rp 1.537
telah diakui dalam laporan laba rugi tahun
berjalan.
In 2011, MTF received several Supreme Court
decisions on tax assessments for fiscal year 2005
of Rp 3,073, in which the Supreme Court rejected
the judicial review from the DGT. In connection
with the decisions, a portion of the Group’s right
to Rp 1,537 has been credited to profit or loss for
the year.
Halaman
5/55
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
31. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN LIABILITAS
KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
31. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES (continued)
Surat ketetapan pajak sebelum pelepasan PT Mandiri Tunas Finance (“MTF”) (lanjutan)
Pre-disposal tax assessments - PT Mandiri
Tunas Finance (“MTF”) (continued)
Pada
tahun
2012,
Mahkamah
Agung
memutuskan menolak permohonan peninjauan
kembali dari DJP. Sehubungan dengan
keputusan tersebut, porsi atas hak Grup sebesar
Rp 3.986 telah diakui dalam laporan laba rugi
tahun berjalan.
In 2012, Supreme Court rejected the judicial
review from the DGT. In connection with the
decisions, a portion of the Group’s right to
Rp 3,986 has been credited to profit or loss for
the year.
Disamping itu, pada tahun 2011, Pengadilan
Pajak mengabulkan sebagian dari permohonan
banding atas SKP tahun pajak 2006 sejumlah
Rp 14.071 dari Rp 16.012 yang diajukan oleh
MTF, berikut kompensasi bunga sejumlah
Rp 5.065. Sehubungan dengan putusan tersebut,
DJP mengajukan permohonan peninjauan
kembali ke Mahkamah Agung.
In addition, in 2011, the Tax Court accepted most
of the appeal’s request on tax assessment for
fiscal year 2006 of Rp 14,071 out of Rp 16,012
proposed by MTF, and its interest compensation
of Rp 5,065. In connection with the decision, the
DGT has filed a judicial review to the Supreme
Court.
Pada
tahun
2012,
Mahkamah
Agung
memutuskan menolak permohonan dari DJP.
Sehubungan dengan keputusan tersebut, porsi
atas hak Grup sebesar Rp 5.026 telah diakui
dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
In 2012, Supreme Court rejected the judicial
review from the DGT. In connection with the
decisions, a portion of the Group’s right to
Rp 5,026 has been credited to profit or loss for
the year.
Tahun pajak 2008
Fiscal year 2008
Pada tahun 2011, MTF membayarkan dan
melaporkan pembetulan SPT untuk tahun pajak
2008 dengan kurang bayar pajak beserta bunga
sejumlah Rp 5.940.
In 2011, MTF paid and filed a revision of the
annual corporate income tax return for fiscal year
2008 with tax underpayment and interest of
Rp 5,940.
32. ASET ATAU LIABILITAS BERSIH DALAM
MATA UANG ASING
32. NET ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED
IN FOREIGN CURRENCY
Grup memiliki aset bersih dalam
AS dengan rincian sebagai berikut:
Dolar
The Group has net assets denominated in
US Dollars as follows:
31 Mar
2013
Dolar AS/
US Dollar
(nilai penuh/
full amount)
Setara
Rupiah/
Rupiah
equivalent
31 Des
2012
Dolar AS/
Setara
US Dollar
Rupiah/
(nilai penuh/
Rupiah
full amount)
equivalent
Aset
Assets
Kas dan setara kas
5,977
58
8,692
84
Cash and cash
equivalents
Aset bersih
5,977
58
8,692
84
Net assets
Halaman
5/56
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Berbagai aktivitas Grup menyebabkan Grup
terekspos terhadap berbagai macam risiko
keuangan: risiko pasar (terutama risiko tingkat
bunga), risiko kredit serta risiko likuiditas.
Kebijakan keuangan Grup dimaksudkan untuk
mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi
tingkat bunga serta meminimalisir potensi
kerugian yang dapat berdampak pada risiko
keuangan Grup.
The Group’s activities expose it to a variety of
financial risks: market risk (particularly interest
rate risk), credit risk and liquidity risk. The
Group’s treasury policies are designed to
mitigate the financial impact of fluctuations in
interest rates and to minimise potential adverse
effects on the Group’s financial risk.
Faktor-faktor risiko keuangan
Financial risk factors
(i) Risiko pasar
(i) Market risk
Risiko tingkat bunga
Interest rate risk
Grup terekspos risiko tingkat suku bunga
yang berasal dari perubahan tingkat bunga
atas aset dan liabilitas yang dikenakan
bunga. Risiko tingkat bunga yang berasal
dari liabilitas yang dikenakan bunga timbul
dari pinjaman. Pinjaman yang diterbitkan
dengan tingkat suku bunga mengambang
mengekspos Grup terhadap risiko suku
bunga arus kas. Pinjaman yang diterbitkan
dengan
tingkat
suku
bunga
tetap
mengekspos Grup terhadap risiko nilai wajar
suku bunga.
The Group is exposed to interest rate risk
through the impact of rate changes on
interest bearing assets and liabilities. The
interest rate risk on interest bearing
liabilities
arises
from
borrowings.
Borrowings issued at floating rates expose
the Group to cash flows interest rate risk.
Borrowing issued at fixed rates expose the
Group to fair value interest rate risk.
Grup melakukan penelaahan berkala atas
dampak suku bunga untuk mengelola risiko
suku bunga atas arus kas.
The Group perform regular review on the
impact of interest rates to manage cash
flow interest rate risk.
Grup juga mengatur risiko suku bunga atas
arus kas dengan menggunakan kontrak
interest rate swap, dengan melakukan
konversi suku bunga pinjaman dari suku
bunga mengambang menjadi suku bunga
tetap.
The Group also manages its cash flow
interest rate risk by using interest rate swap
contracts, which convert loans from a
floating interest rate to a fixed interest rate.
Jika tingkat suku bunga mengalami kenaikan
di
luar
kewajaran,
maka
Grup
akan menggantikan fasilitas suku bunga
mengambang dengan fasilitas suku bunga
tetap jangka panjang.
If interest rates increase beyond the
ordinary, the Group will replace floating
interest rate with long-term fixed rate
facilities.
Pinjaman ini menyebabkan Grup terekspos
terhadap risiko tingkat bunga atas nilai wajar,
dimana risiko ini disalinghapuskan dengan
piutang sewa minimum di masa yang akan
datang yang tetap untuk sewa operasi yang
tidak dapat dibatalkan, karena pinjaman ini
umumnya memiliki tenor yang sama dengan
piutang sewa minimum di masa yang akan
datang.
The borrowings expose the Group to fair
value interest rate risk, which is offset by its
fixed future minimum lease receivables
under non-cancellable operating lease,
because the borrowings generally have the
same tenor with the future minimum lease
receivables.
Halaman
5/57
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk factors (continued)
(i) Risiko pasar (lanjutan)
(i) Market risk (continued)
Risiko tingkat bunga (lanjutan)
Profil pinjaman Grup
Catatan 12 dan 17.
Interest rate risk (continued)
disajikan
pada
The Group’s borrowings profile is disclosed
in Notes 12 and 17.
Profil
pinjaman
Grup
setelah
memperhitungkan transaksi lindung nilai
adalah sebagai berikut:
The Group’s borrowings profile after taking
into account hedging transactions is as
follows:
31 Mar
2013
Tingkat
suku bunga/
Interest rate
Pinjaman dengan
tingkat suku bunga
tetap*)
Pinjaman dengan
tingkat suku bunga
mengambang
*)
31 Des
2012
Tingkat
suku bunga/
Interest rate
Saldo/
Balance
Saldo/
Balance
8.40% - 11.47%
163,265
8.40% - 11.47%
199,736
Fixed interest
rate borrowings*)
7.30% - 10.75%
715,009
7.30% - 10.75%
613,967
Floating interest
rate borrowings
*)
Termasuk interest rate swap
Pada tanggal 31 Maret 2013, jika tingkat suku
bunga lebih tinggi 1% dan semua variabel
lainnya tetap, laba setelah pajak Grup akan
lebih rendah sebesar Rp 7.150 (31 Desember
2012: Rp 6.139).
Include interest rate swap
As at 31 March 2013, if interest rates had
been 1% higher and all other variables held
constant, the Group’s profit after tax would
have been Rp 7,150 (31 December 2012: Rp
6,139) lower.
(ii) Risiko kredit
(ii) Credit risk
Grup memiliki risiko kredit yang terutama
berasal dari simpanan di bank dan piutang
usaha. Grup mengelola risiko kredit yang
terkait dengan simpanan di bank dengan
memonitor reputasi dan kapitalisasi bank.
Berkaitan dengan risiko kredit ke pelanggan,
Grup memiliki kebijakan untuk memastikan
bahwa penjualan hanya dilakukan kepada
pelanggan yang memiliki riwayat kredit yang
baik.
The Group is exposed to credit risk
primarily from deposits with banks and
trade receivables. The Group manages
credit risk exposed from its deposits with
banks by monitoring the bank’s reputation
and capitalisation. In respect of credit
exposure from customers, the Group has
policies in place to ensure that the sales are
made to customers with an appropriate
credit history.
Grup tidak memiliki konsentrasi risiko kredit
karena Grup memiliki banyak pelanggan
tanpa adanya pelanggan individu yang
signifikan. Eksposur maksimum Grup atas
risiko kredit adalah sebagai berikut:
The Group has no significant concentration
of credit risk as the Group has a large
number of customers without any significant
individual
customers.
The
Group’s
maximum exposure to credit risk is as
follows:
Halaman
5/58
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk factors (continued)
(ii) Risiko kredit (lanjutan)
(ii) Credit risk (continued)
31 Mar
2013
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya
31 Des
2012
230,349
608,683
97,670
316,546
325,648
119,662
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Other receivables
28,639
25,139
Restricted time deposits
965,341
786,995
Kualitas kredit dari kas dan setara kas dapat
dinilai dengan mengacu pada peringkat
kredit eksternal (jika tersedia) sebagai
berikut:
The credit quality of cash and cash
equivalents can be assessed by reference
to external credit ratings (if available) as
follows:
31 Mar
2013
31 Des
2012
Dengan pihak yang memiliki
kredit eksternal
Pefindo
- AAA
- AA +
- AA
- AA - A+
Fitch
- AAA
-A+
-A
-A-
Counterparties with external
credit rating
15,492
240
31,827
404
24,700
15,906
110,112
41,530
1,374
-
72,663
168,922
110,873
-
138,340
14
115
244
110,873
138,713
Moody
Fitch
AAA A+ A A- -
Moody
-B-
Dengan pihak yang tidak memiliki
kredit eksternal
Pefindo
AAA AA + AA AA - A+-
-
630
-
630
41,668
1,054
225,204
309,319
Halaman
5/59
Page
B--
Counterparties without external
credit rating
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk factors (continued)
(iii) Risiko likuiditas
(iii) Liquidity risk
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara
lain dengan memonitor profil jatuh tempo
pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga
saldo kecukupan kas serta memastikan
tersedianya pendanaan dari sejumlah
fasilitas kredit yang mengikat, dan kesiapan
untuk
menjaga
posisi
pasar.
Grup
mempertahankan kemampuannya untuk
melakukan pembiayaan atas pinjaman yang
dimiliki dengan cara mencari berbagai
sumber fasilitas pembiayaan yang mengikat
dari pemberi pinjaman yang andal.
Prudent liquidity risk management includes
managing the profile of borrowing
maturities
and
funding
sources,
maintaining sufficient cash and ensuring
the availability of funding from an adequate
amount of committed credit facilities and
the ability to close out market positions.
The Group’s ability to fund its borrowing
requirements is managed by maintaining
diversified funding sources with adequate
committed funding lines from high quality
lenders.
Estimasi jumlah pinjaman yang
dibayarkan adalah sebagai berikut:
The borrowings are estimated to be
repayable as follows:
31 Maret 2013
Pinjaman jangka pendek
Pinjaman jangka panjang
Utang usaha
Utang lain-lain
Akrual
Liabilitas imbalan kerja
jangka pendek
31 Desember 2012
Pinjaman jangka pendek
Pinjaman jangka panjang
Utang usaha
Utang lain-lain
Akrual
Liabilitas imbalan kerja
jangka pendek
harus
Arus kas kontraktual
yang tidak
didiskontokan/
Total contractual
undiscounted
cashflows
Satu tahun/
Within one year
Antara satu dan
dua tahun/
Within one and
two years
Antara dua dan
lima tahun/
Within two and
five years
503,867
137,101
389,271
78,388
26,823
228,623
-
8,683
-
503,867
374,407
389,271
78,388
26,823
34,441
-
-
34,441
482,311
178,713
276,559
48,924
38,221
136,926
-
104,172
-
482,311
419,811
276,559
48,924
38,221
56,686
-
-
56,686
Estimasi nilai wajar
31 December 2012
Short-term loans
Long-term loans
Trade payables
Other payables
Accruals
Short-term employee
benefits liabilities
Fair value estimation
31 Mar
2013
Nilai tercatat/
Nilai wajar/
Carrying
Fair
value
value
31 Des
2012
Nilai tercatat/
Nilai wajar/
Carrying
Fair
value
value
Aset keuangan:
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Deposito berjangka
yang dibatasi
penggunaannya
31 March 2013
Short-term loans
Long-term loans
Trade payables
Other payables
Accrual
Short-term employee
benefits liabilities
230,349
608,683
97,670
230,349
608,683
97,670
316,546
325,648
119,012
316,546
325,648
119,012
Financial assets:
Cash and cash
equivalents
Trade receivables
Other receivables
28,639
28,639
25,139
25,139
Restricted time deposits
965,341
965,341
786,345
786,345
Halaman
5/60
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk factors (continued)
Estimasi nilai wajar (lanjutan)
Fair value estimation (continued)
31 Mar
2013
Nilai tercatat/
Nilai wajar/
Carrying
Fair
value
value
Liabilitas
keuangan:
Utang usaha
Utang lain-lain
Akrual
Liabilitas imbalan kerja
jangka pendek
Pinjaman jangka
pendek
Pinjaman jangka
panjang
31 Des
2012
Nilai tercatat/
Nilai wajar/
Carrying
Fair
value
value
(389,271)
(78,388)
(26,823)
(389,271)
(78,388)
(26,823)
(276,559)
(48,924)
(38,221)
(276,559)
(48,924)
(38,221)
Financial liabilities:
Trade payables
Other payables
Accruals
(34,441)
(34,441)
(56,686)
(56,686)
Short-term employee
benefits liabilities
(503,867)
(503,867)
(442,566)
(442,566)
Short-term loans
(374,407)
(375,189)
(371,137)
(373,593)
Long-term loans
(1,407,197)
(1,407,197)
(1,234,093)
(1,236,549)
Pengukuran nilai wajar tingkat 2 adalah input
selain harga kuotasian dalam pasar aktif yang
dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik
secara langsung atau tidak langsung (”transaksi
pasar yang dapat diobservasi”). Liabilitas
keuangan Grup yang diukur dan diakui pada nilai
wajar (tingkat 2) adalah liabilitas derivatif. Nilai
wajar untuk liabilitas derivatif adalah sebesar
Rp 801 pada tanggal 31 Maret 2013.
Fair value measurement level 2 is inputs other
than quoted prices in active markets that are
observable for the asset or liability, either
directly or indirectly (”observable current market
transactions”). The Group’s financial liabilities
that are measured and recognised at fair value
(level 2) are derivative payables. The fair value
of derivative payables amounted Rp 801 at
31 March 2013.
Nilai wajar aset dan liabilitas finansial lancar
diperkirakan sama dengan nilai tercatatnya.
The fair values of current financial assets and
liabilities approximate their carrying amounts.
Nilai wajar liabilitas keuangan jangka panjang
diestimasikan sebesar nilai kini dari arus kas di
masa datang, yang didiskontokan dengan
menggunakan tingkat suku bunga sebesar 9%
(2012: 9%).
The fair values of the non-current financial
liabilities are estimated at the present value of
future cash flows, discounted using rates of 9%
(2012: 9%).
Manajemen permodalan
Capital management
Tujuan Grup ketika mengelola modal adalah
untuk mempertahankan kelangsungan usaha
Grup serta memaksimalkan manfaat bagi
pemegang saham dan pemangku kepentingan
lainnya.
The Group’s objectives when managing capital
are to safeguard the Group’s ability to continue
as a going concern whilst seeking to maximise
benefits to shareholders and other stakeholders.
Halaman
5/61
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL
(continued)
RISK
MANAGEMENT
Manajemen permodalan (lanjutan)
Capital management (continued)
Grup secara aktif dan rutin menelaah
dan mengelola struktur permodalan untuk
memastikan
struktur
modal
dan
hasil
pengembalian ke pemegang saham yang
optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan
modal masa depan dan efisiensi modal Grup,
profitabilitas masa sekarang dan yang akan
datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi
belanja modal dan proyeksi peluang investasi
yang strategis. Dalam rangka mempertahankan
atau menyesuaikan struktur modal, Grup dapat
menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan
kepada para pemegang saham, mengeluarkan
saham baru atau menjual aset untuk mengurangi
utang.
The Group actively and regularly reviews and
manages its capital structure to ensure optimal
capital structure and shareholder returns,
taking into consideration the future capital
requirements and capital efficiency of the
Group, prevailing and projected profitability,
projected operating cash flows, projected capital
expenditures and projected strategic investment
opportunities. In order to maintain or adjust the
capital structure, the Group may adjust the
amount of dividends paid to shareholders, issue
new shares or sell assets to reduce debt.
Grup memonitor modal berdasarkan rasio
gearing konsolidasian. Rasio gearing dihitung
dengan menggunakan dua metode yaitu, dengan
membagi jumlah pinjaman bank dengan jumlah
ekuitas dan dengan membagi utang neto dengan
jumlah ekuitas. Utang neto dihitung dengan
mengurangkan jumlah pinjaman bank dengan
kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya
The Group monitors capital on the basis of the
Group’s consolidated gearing ratio. The gearing
ratio is calculated by two methods, as total bank
loans divided by total equity and as net debt
divided by total equity. Net debt is calculated as
total bank loans less cash and cash equivalents
and restricted cash
Rasio gearing pada tanggal 31 Maret 2013 dan
31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The gearing ratio as at 31 March 2013 and 31
December 2012 were as follows:
31 Mar
2013
Jumlah pinjaman
Dikurangi:
Kas dan setara kas
Kas yang dibatasi penggunaannya
31 Des
2012
878,274
813,703
(230,349)
(28,639)
(316,546)
(25,139)
619,286
472,018
Net debt
1,868,617
1,768,299
Total equity
Rasio gearing (jumlah pinjaman/
jumlah ekuitas)
47.00%
46.02%
Gearing ratio(total borrowings/
total equity)
Rasio gearing (utang neto/
jumlah ekuitas)
33.14%
26.69%
Gearing ratio (net debt/
total equity)
Utang neto
Jumlah ekuitas
Grup telah memenuhi batasan-batasan yang
diwajibkan
dalam
perjanjian
pinjaman
sehubungan dengan persyaratan rasio utang
terhadap ekuitas.
Halaman
Total borrowings
Less:
Cash and cash equivalents
Restricted cash
The Group has complied with the covenants in
the borrowing agreements related to Debt to
Equity ratio.
5/62
Page
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
33. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
33. FINANCIAL
(continued)
RISK
MANAGEMENT
Manajemen permodalan (lanjutan)
Capital management (continued)
Grup secara terpisah memonitor kas/utang
bersih konsolidasian dari perusahaan non-jasa
sewa dan perusahaan jasa sewa karena
perusahaan jasa sewa beroperasi dengan tingkat
leverage yang lebih tinggi dibandingkan dengan
perusahaan non-jasa sewa. Jumlah kas
bersih/utang
bersih
pada
tanggal
31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah
sebagai berikut:
The Group separately monitors the consolidated
cash/net debt of non-rental and rental services
companies, given the Group’s rental services
company operates with higher levels of leverage
than the Group’s non-rental service companies.
The amount of net cash/net debt as at
31 March 2013 and 31 December 2012 were as
follows:
31 Mar
2013
Kas bersih dari
perusahaan non-jasa sewa
Utang bersih dari
perusahaan jasa sewa
Jumlah utang bersih
31 Des
2012
254,407
110,864
364,879
361,154
Net cash of non-rental
companies
Net debt of rental services
company
619,286
472,018
Total net debt
34. KOMBINASI BISNIS
34. BUSINESS COMBINATIONS
Pada tanggal 28 Juni 2012, Grup mengakuisisi
100% saham dan memperoleh pengendalian
atas PT Rahardja Ekalancar (”REL”), sebuah
perusahaan
yang
bergerak
di
bidang
perdagangan mobil, industri perakitan dan
perbengkelan. Jumlah imbalan yang dialihkan
sebesar Rp 29.500.
On 28 June 2012, the Group acquired 100% of
the share capital and obtained control of
PT Rahardja Ekalancar (”REL”), an automotive
retailer, assembler and workshop. The total
consideration was Rp 29,500.
Akibat akuisisi tersebut, Grup berharap dapat
meningkatkan keberadaannya dalam pasar
otomotif.
As a result of the acquisition, the Group is
expected to increase its presence in the
automotive markets.
Tabel berikut ini merupakan rekonsiliasi arus kas
yang dibayarkan dan diperoleh dari kombinasi
bisnis.
The following table is the reconciliation of cash
flows paid and received from business
combinations.
28 Juni/
June 2012
Imbalan kas yang dibayar
29,500
Dikurangi saldo kas yang diperoleh:
Kas dan setara kas
Cerukan
(1,010)
3,051
Arus kas keluar - aktivitas investasi
31,541
Halaman
5/63
Page
Cash consideration
Less balance of cash acquired:
Cash and cash equivalents
Overdraft
Cash outflow - investing activities
PT TUNAS RIDEAN Tbk
DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 MARET 2013
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 MARCH 2013
(Expressed in millions of Rupiah)
34. KOMBINASI BISNIS (lanjutan)
34. BUSINESS COMBINATIONS (continued)
Jumlah yang diakui atas aset teridentifikasi yang
diperoleh dan liabilitas yang diambil alih:
Recognised amounts of identifiable
acquired and liabilities assumed:
assets
Nilai wajar/
Fair value
Kas dan setara kas
Aset tetap
Persediaan
Piutang usaha dan lain-lain
Utang usaha dan lain-lain
Lialibilitas imbalan kerja
Pinjaman
Kewajiban lainnya
Liabilitas pajak tangguhan neto
1,010
39,652
8,299
14,207
(9,099)
(1,236)
(20,314)
(2,975)
(44)
Cash and cash equivalents
Fixed assets
Inventories
Trade and other receivables
Trade and other payables
Employee benefits liabilities
Borrowings
Other liabilities
Net deferred tax liabilities
Jumlah aset teridentifikasi neto
29,500
Total identifiable net assets
Jumlah imbalan yang dialihkan
(29,500)
Goodwill
-
Total consideration
Goodwill
Biaya yang terkait dengan akuisisi sebesar Rp 14
telah dibebankan pada beban umum dan
administrasi pada laporan laba rugi untuk tahun
berjalan.
Acquisition-related costs of Rp 14 have been
charged to general and administrative expenses
in the profit or loss for the year.
Nilai wajar piutang dan jumlah kontraktual bruto
piutang usaha dan piutang lain-lain sebesar
Rp 14.207. Pada tanggal 31 Desember 2012,
keseluruhan jumlah piutang tersebut telah
tertagih.
The fair value and gross contractual amount of
trade and other receivables is Rp 14,207. As at
31 December 2012, these trade and other
receivables had been fully collected.
Pendapatan REL yang termasuk di dalam
laporan laba rugi sejak 28 Juni 2012 sebesar
Rp 49.073. REL juga memberikan kontribusi rugi
bersih sebesar Rp 2.120 selama periode yang
sama.
Jika REL dikonsolidasi sejak 1 Januari 2012,
maka laporan laba rugi akan menunjukkan
pendapatan proforma sebesar Rp 122.346 dan
rugi bersih proforma sebesar Rp 4.447.
The revenue included in the profit or loss since
28 June 2012 contributed by REL was Rp 49,073.
REL contributed a net loss of Rp 2,120 over the
same period.
Tidak ada kewajiban kontinjensi yang terjadi
akibat kombinasi bisnis.
There were no contingent liabilities from business
combinations.
Akuisisi REL telah dilakukan sesuai dengan
peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam.
The acquisition of REL has been conducted in
accordance with Bapepam Regulations.
Halaman
Had REL been consolidated from 1 January 2012,
the profit or loss would show proforma revenue of
Rp 122,346 and a proforma net loss of Rp 4,447.
5/64
Page
Download