perselisihan PHK

advertisement
UU No. 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial
Kenny Wiston Law Offices
American Grill Building 6th Floor
Jl. Tanjung Karang No. 2, Dukuh Atas, Jakarta Pusat 10230
E-mail: [email protected], http://www.kennywiston.com
Undang-undang Yang Terkait Dengan
Ketenagakerjaan

Undang-Undang Nomor
Pekerja/Serikat Buruh;
21
tahun
2000
tentang
Serikat

Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

Undang-Undang Nomor 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial;

Undang-Undang Nomor 39 tahun 2004 tentang Perlindungan dan
Pembinaan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri
SISTEMATIKA UU NO. 2 TAHUN 2004
UU No. 2 Tahun 2004 terdiri dari 8 Bab, yaitu:
1.
2.
3.
Bab I (Pasal 1 – 5) tentang Ketentuan Umum (Definisi, dan Ruang
Lingkup secara Umum);
Bab II (Pasal 6 – 54) tentang Tata Cara Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial (Penyelesaian Bipatrit, Konsiliasi, Mediasi, dan
Arbitrase);
Bab III (Pasal 55 -80) tentang Pengadilan Hubungan Industrial
(Ruang Lingkup PHI; Hakim, Panitera, Panitera Pengganti PHI
secara Umum);
4. …
4.
5.
Bab IV (Pasal 81 – 115) tentang Penyelesaian Perselisihan Melalui
PHI (Hukum Acara dalam PHI, Pengambilan Putusan, dan Upaya
Hukum Kasasi);
Bab V (Pasal 116 – 122) tentang Sanksi Administrasi dan
Ketentuan Pidana (bagi Mediator, Panitera, Konsiliator, Arbiter);
6.
Bab VI (Pasal 123) tentang Ketentuan Lain-lain;
7.
Bab VII (Pasal 124) tentang Ketentuan Peralihan;
8.
Bab VIII (Pasal 125 - 126) tentang Ketentuan Penutup (Tidak
Berlakunya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1957 tentang
Penyelesaian Perselisihan Perburuhan, dan Undang-undang Nomor
12 Tahun 1964 tentang Pemutusan Hubungan Kerja Di Perusahaan
Swasta);
Jenis-jenis Perselisihan Hubungan Industrial
Definisi Perselisihan Hubungan Industrial:
Adalah perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan
antara pengusaha atau gabungan pengusaha dengan pekerja/buruh
atau serikat pekerja/serikat buruh karena adanya perselisihan
mengenai hak, perselisihan kepentingan, perselisihan PHK
dan perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh dalam
satu perusahaan.

Perselisihan Hak;
Perselisihan yang timbul karena tidak dipenuhinya hak akibat
adanya perbedaan pelaksanaan atau penafsiran terhadap ketentuan
peraturan perundang-undangan, Perjanjian Kerja, Peraturan
Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama;
Perselisihan Kepentingan;



Perselisihan Kepentingan;
Perselisihan yang timbul dalam hubungan kerja karena tidak adanya
kesesuaian pendapat mengenai pembuatan dan/atau perubahan
syarat-syarat kerja yang ditetapkan dalam Perjanjian Kerja, atau
Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama;
Perselisihan PHK;
Perselisihan yang timbul karena tidak adanya kesesuaian pendapat
mengenai PHK, yang dilakukan oleh salah satu pihak;
Perselisihan Antar Serikat Pekerja/Serikat Buruh;
Perselisihan antara SP/SB dengan SP/SB lain hanya dalam satu
perusahaan, karena tidak adanya persesuaian paham mengenai
keanggotaan, pelaksanaan hak, dan kewajiban keserikatpekerjaan.
Alur PPHI dalam UU No. 2 Tahun 2004
1.
2.
3.
4.
5.
Perundingan Bipatrit – Perjanjian Bersama;
Mediasi/Instansi Pemerintah:
 Perselisihan Hak;
 Perselisihan Kepentingan;
 Perselisihan PHK;
 Perselisihan antar SP/SB dalam satu perusahaan.
Konsiliasi:
 Perselisihan Kepentingan;
 Perselisihan PHK, dan;
 Perselisihan antar SP/SB dalam satu perusahaan;
Arbitrase
 Perselisihan Kepentingan;
 Perselisihan antar SP/SB dalam satu perusahaan;
Pengadilan Hubungan Industrial
Kemungkinan Kendala-Kendala Pelaksanaan
UU No. 2 Tahun 2004




Perselisihan Mengenai PHK dan Perselisihan Mengenai Hak
tidak dapat diselesaikan di Arbitrase;
Pencabutan Pasal 158 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Kesalahan Berat
untuk PHK akan memperlama proses penyelesaian;
SDM: Hakim Ad Hoc Tidak Harus berlatar Belakang Hukum, hanya
21 hari dalam pelatihan dan pendidikan bagi Hakim Ad Hoc;
Sarana dan Prasarana: 33 gedung Pengadilan untuk PHI, 3 di PN,
sisanya gedung bekas P4D dan P4P;
PENYELESAIAN PERSELISIHAN DENGAN MUSYAWARAH BIPATRIT
Akta Bukti
Pendaftaran
Perjanjian Bersama
Didaftarkan ke PHI pada
PN setempat
PERJANJIAN BERSAMA
Max. 30 Hari (Ps. 3 (2))
SEPAKAT
RISALAH
PERUNDINGAN
PEKERJA /
SERIKAT PEKERJA
BIPATRIT
PERSELISIHAN
TIDAK SEPAKAT
RISALAH
PERUNDINGAN
PENGUSAHA
Alur Penyelesaian Mediasi
Akta Bukti
Pendaftaran
Perjanjian Bersama
Didaftarkan ke PHI pada
PN setempat
PHI
PERJANJIAN BERSAMA
Sepakat
Tidak Sepakat
Paling lama 30 hari Mediator
akan mengeluarkan Anjuran
(Pasal 15)
Mediasi
Konsiliasi
Jika Tidak
Memilih
2 Pilihan Penyelesaian
akan ditawarkan
Instansi
Ketenagakerjaan
Setempat
Arbitrase
Alur Penyelesaian Konsiliasi
Akta Bukti
Pendaftaran
Perjanjian
Bersama
Didaftarkan ke PHI
pada PN setempat
PHI
PERJANJIAN BERSAMA
Sepakat
Tidak Sepakat
Paling lama 30 hari
Konsiliator akan
mengeluarkan Anjuran
(Pasal 25)
Konsiliasi
Mediasi
Jika Tidak
Memilih
2 Pilihan Penyelesaian
akan ditawarkan
Instansi
Ketenagakerjaan
Setempat
Arbitrase
Alur Penyelesaian Arbitrase
Akta Bukti
Pendaftaran
Perjanjian Bersama
Didaftarkan ke PHI pada
PN setempat
MA
PERJANJIAN BERSAMA
Sepakat
Mediasi
Konsiliasi
Jika Tidak
Memilih
2 Pilihan Penyelesaian
akan ditawarkan
Instansi
Ketenagakerjaan
Setempat
Tidak Sepakat
Paling lama 30 hari Arbiter
akan mengeluarkan Anjuran
(Pasal 40)
Arbitrase
Upaya Hukum Terhadap Putusan Arbitrase
Salah satu atau kedua belah pihak dapat mengajukan permohonan
pembatalan putusan Arbitrase dalam hal:
1.
2.
3.
4.
5.
Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah
putusan dijatuhkan, diakui atau dinyatakan palsu;
Setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat
menentukan, yang disembunyikan oleh pihak lawan;
Putusan diambil dari tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu
pihak dalam pemeriksaan perselisihan;
Putusan melampaui kekuasaan arbiter hubungan industrial; atau
Putusan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
Penyelesaian Perselisihan Melalui
Pengadilan Hubungan Industrial
PHI bertugas dan berwenang memeriksa dan memutus:
a.
b.
c.
d.
Tingkat pertama mengenai perselisihan hak;
Tingkat pertama dan terakhir mengenai perselisihan
kepentingan;
Tingkat pertama mengenai perselisihan PHK;
Tingkat pertama dan terakhir mengenai perselisihan
antar serikat pekerja/serikat buruh dalam satu
perusahaan.
Ketentuan Beracara dalam PHI tidak berbeda seperti
Hukum Acara Perdata; Kecuali hal-hal yang diatur secara
khusus dalam UU No. 2 Tahun 2004 (Pasal 81 – Pasal
115).
Putusan PHI mengenai Perselisihan Hak dan PHK dapat
diajukan ke MA melalui Upaya Hukum Permohonan Kasasi
paling lama 14 hari setelah putusan dibacakan, atau
menerima pemberitahuan putusan.
TERIMA KASIH
Kenny Wiston Law Offices
American Grill Building 6th Floor
Jl. Tanjung Karang No. 2, Dukuh Atas, Jakarta Pusat 10230
E-mail: [email protected], http://www.kennywiston.com
Download