BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini mencoba untuk

advertisement
BAB V
KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan
Penelitian ini mencoba untuk
menjawab tujuan penelitian,
yaitu
menganalisis pengaruh NPL, LDR, dan ROA terhadap CAR pada Bank Umum
periode 2008-2014. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda menunjukkan
bahwasebagian besar hipotesis yang diajukan ditolak (dalam arti terdapat
pengaruhyang tidak signifikan antara variabel independen dan variabel dependen).
Adapunhasil analisis adalah sebagai berikut:
a.
Variabel Non Performing Loan (NPL) secara parsial berpengaruh signifikan
dan pengaruhnya negatif terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada
Bank Umum yang terdaftar di BEI periode 2008-2014. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kualitas aset yang diproksikan oleh Non Performing
Loan merupakan rasio untuk mengetahui jumlah kredit bermasalah, risiko
berupa kesulitan pengembalian kredit oleh debitur dengan jumlah yang
cukup besar dapat berpengaruh negatif terhadap kecukupan modal.
b.
Variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial berpengaruh tidak
signifikan dan pengaruhnya negatif terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR)
pada Bank Umum yang terdaftar di BEI periode 2008-2014. LDR yang
tidak berpengaruh terhadap CAR menunjukkan efisiensi bank dalam
mengelola likuiditasnya yaitu LDR, dimana jumlah kredit yang diberikan
tidak lebih tinggi daripada pertumbuhan jumlah dana yang dihimpun
72
sehingga bank tidak perlu menambah dananya melalui modal sendiri untuk
membiayai jumlah kredit yang diberikan.
c.
Variabel Return on Asset (ROA) secara parsial berpengaruh tidak signifikan
dan pengaruhnya positif terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Bank
Umum yang terdaftar di BEI periode 2008-2014. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap kenaikan nilai ROA akan meningkatkan nilai CAR dimana
semakin tinggi kemampuan bank dalam menghasilkan laba maka semakin
banyak dana yang diperuntukkan untuk menambah modal. Sebaliknya
apabila bank rugi terus menurus juga akan menurunkan jumlah modal yang
ada. Namun pada penelitian ini pengaruh rentabilitas tidak signifikan
terhadap kecukupan modal perbankan.
d.
Dari hasil perhitungan statistik dengan uji F, dapat disimpulkan bahwa
variabel NPL, LDR, dan ROA secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap CAR. Artinya, setiap perubahan yang terjadi pada variabel
independen yaitu kualitas aset, likuiditas, dan rentabilitas secara simultan
atau bersama-sama akan berpengaruh terhadap modal perbankan yang
diproksikan dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Bank Umum yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
e.
Nilai Adjusted R2 sebesar 0,05 menunjukkan bahwa hanya 5% variabel
dependen yaitu kecukupan modal yang diproksi dengan rasio CAR dapat
dijelaskan oleh ketiga variabel independen yaitu NPL, LDR, dan ROA,
sedangkan sisanya sebesar 95% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar
model regresi yang dianalisis.
73
5.2
Implikasi Hasil Penelitian
5.2.1 Implikasi Teoritis
Dari hasil analisis pada bab sebelumnya, hasil penelitian ini konsisten
dengan hasil penelitian terdahulu, yaitu sebagai berikut:
a) Yansen Krisna (2008), Dian Faturrohman (2011), dan Feby Loviana Nazaf
(2012) dimana hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Non Performing
Loan (NPL) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Capital Adequacy
Ratio (CAR).
b) Cynthia Edginarda(2012), dimana hasil penelitian tersebut menyatakan
bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR).
c) NiMade Winda Parascintya Bukian dan Gede Merta Sudiartha (2016),
dimana hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Return On Asset (ROA)
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Capital Adequacy Ratio
(CAR).
d) Feby Loviana Nazaf (2012), dimana hasil penelitian tersebut menyatakan
bahwa secara simultan NPL, LDR, dan ROA berpengaruh terhadap Capital
Adequacy Ratio (CAR).
e) Dedi Alamsah dan Defrima Yenti (2013), dimana hasil penelitian tersebut
menghasilkan nilai Adjusted R2yang kecil yaitu dibawah 10%, namun pada
uji F menghasilkan nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05.
5.2.2 Implikasi Manajerial
a) Berdasarkan penelitian ini, rasio keuangan NPL berpengaruh negatif
signifikan terhadap tingkat kecukupan modal, maka langkah yang sebaiknya
74
diambil oleh pihak emiten adalah menjaga agar rasio Non Performing Loan
(NPL) tidak membengkak, atau maksimal sebesar 5% sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia. Karena apabila rasio NPL yang mengindikasikan
besarnya jumlah kredit bermasalah tersebut tinggi, maka akan meningkatkan
risiko bank seperti risiko berupa kesulitan pengembalian kredit oleh debitur
dengan jumlah yang cukup besar dapat berpengaruh negatif terhadap modal
bankdenganmeningkatnya ATMR. Bagi investor NPL dapat dijadikan
sebagai patokan bahwa jika NPL tinggi berarti risiko pengembalian kredit
pada perusahaan tersebut tinggi, apabila debitur tidak mampu melunasi
pinjamannya maka kerugian yang ditanggung bank dari kredit bermasalah
akan menurunkan jumlah persentasi CAR.
b) Berdasarkan penelitian ini, rasio keuangan LDR berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap tingkat kecukupan modal, maka langkah yang sebaiknya
diambil oleh pihak bank adalah dengan tetap menstabilkan dan menjaga
rasio LDR di posisi ideal. Namun pada penelitian ini naik atau turunnya
LDR tidak berpengaruh terhadap besar kecilnya CAR. Teatpi bank perlu
menjaga rasio LDR di posisi ideal yaitu untuk mengantisipasi jumlah kredit
yang diberikan tidak lebih tinggi daripada pertumbuhan jumlah dana yang
dihimpun agar bank selalu dalam keadaan baik.
c) Berdasarkan penelitian ini, rasio keuangan ROA berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap tingkat kecukupan modal, maka langkah yang sebaiknya
diambil oleh pihak bank adalah mampu meningkatkan rentabilitasnya,
sehingga dengan profit yang diperoleh maka akan menambah peluang dana
yang akan diperuntukkan untuk menambah modal. Walaupun perolehan
75
nilai ROA yang tinggi sebagai wujud perolehan laba operasional yang tinggi
tidak selalu akan menyebabkan naiknya pula nilai CAR. Karena kenaikan
dan penurunan rasio CAR dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga besaran
nilai CAR bukan saja berasal dari profit, melainkan besaran nilai CAR juga
dapat berasal dari penyetoran modal dari pemilik bank. Bagi investor
disarankan supaya tidak hanya terpaku pada rentabilitas bank, karena pada
penelitian ini modal bank tidak hanya berasal dari profit, namun juga
berasal dari penyetoran modal dari pemilik bank.Selainitubesarannilai CAR
jugadapatmeningkatkarenaadanyapenurunanpadanilai ATMR. Jadi kenaikan
ROA tidak akan selalu menyebabkan naiknya nilai CAR. Begitupula
sebaliknya, penurunan ROA tidak akan selalu menyebabkan turunnya nilai
CAR.
5.3
Keterbatasan Penelitian
Seperti kebanyakan penelitian lainnya, penelitian ini juga memiliki
keterbatasan yaitu rasio yang digunakan dalam penelitian ini yaitu peneliti tidak
melakukan
perhitungan
kembali
atas
rasio
keuangan
yang
telahdipublikasikanpadalaporantahunan bank, sehinggapeneliti tidak mengetahui
secara pasti apakah rasio tersebut sudah benar perhitungannya atau belum.
5.4
Saran Penelitian yang akan datang
a.
Penelitian lanjutan yang sejenis dengan penelitian ini hendaknya
memperluas sampel penelitian, data penelitian, maupun kedalaman
analisisnya. Misalnya dengan menggunakan periode pengamatan yang
lebih panjang, atau dengan
76
b.
menggunakan metode pemilihan sampel yang berbeda.
c.
Pada penelitian yang akan datang terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu nilai Adjusted R2yang sangat rendah yaitu sebesar
5% mengindikasikan perlunya dimasukkan rasio keuangan bank yang
lain yang belum dimasukkan sebagai variabel independen.
77
Download