BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian 1. Sectio Caesarea Sectio caesarea adalah suatu tindakan untuk melahirkan janin dengan berat di atas 4500 gram, melalui sayatan pada dinding uterus yang masih utuh (Wiknjosastro, 2006). Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut (Nanda, 20122014). Jenis-jenis operasi sectio caesarea a. Sectio caesarea abdomen Sectio caesarea transperitonealis b. Sectio caesarea vaginalis Menurut arah sayatan pada rahim, sectio caesarea dapat dilakukan sebagai berikut: - Sayatan memanjang (longitudinal) menurut Kronig - Sayatan melintang (transfersal) menurut Kerr - Sayatan huruf T (T-incision) c. Sectio caesarea klasik (Corporal) Dilakukan dengan membuat sayatan melintang pada korpus uteri kirakira 10 cm. Tetapi saat ini tehnik ini jarang dilakukan karena memiliki Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014 banyak kekurangan namun pada kasus seperti operasi berulang yang memiliki banyak perlengketan organ cara ini dapat dipertimbangkan. d. Sectio caesarea ismika (Profunda) Dilakukan dengan membuat sayatan melintang konkaf pada segmen bawah rahim (low servikal transfersal) kira-kira sepanjang 10 cm. 2. Presentasi Bokong Presentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan bagian terendahnya bokong, kaki atau kombinasi keduanya (Prawirohardjo, 2010) Presentasi bokong adalah suatu keadaan yang terjadi dimana bokong atau tungkai janin sebagai bagian yang terendah di dalam panggul ibu (Fadlun, 2011). Menurut Prawirohardjo (2010), letak sungsang adalah keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bawah cavum uteri.Jenis-jenis presentasi bokong : 1. Presentasi bokong murni (Frank Breech) Fleksi ekstermitas bawah pada sendi paha dan ekstensi lutut sehingga kaki terletak berdekatan dengan kepala. 2. Presentasi bokong lengkap (Complete Breech) Satu atau kedua lutut lebih banyak dlam keadaan fleksi dari pada ekstensi. Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014 3. Presentasi bokong tidak lengkap (Incomplete Breech) Satu atau kedua sendi paha tidak dalam keadaan fleksi dan satu atau kedua kaki atau lutut terletak dibawah bokong, sehingga kaki atau lutut bayi terletak paling bawah pada jalan lahir, terdiri dari:Letak kaki : Jika kedua kaki terletak dibawah maka letak kaki sempurna, hanya satu kaki terletak dibawah maka letak kaki tak sempurna. Sedangkan letak lutut :Kedua lutut terletak paling rendah maka letak lutut sempurna, dan jika hanya satu lutut terletak paling rendah maka letak lutut tak sempurna. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan sectio caesarea indikasi presentasi bokong adalah suatu tindakan pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus karena keadaan dimana janin yang letaknya kepala berada di fundus dan bokong di bawah. 3. Konsep Nifas a. Pengertian Nifas adalah masa pulih kembali dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pre hamil selama 6 minggu (Mochtar, 2002). Periode nifas terdiri dari nifas dini, nifas intermedial, nifas remote. Nifas dini merupakan kepulihan ibu dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan. Nifas intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya 6-8 minggu. Nifas remote yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014 bila selama hamil dan saat persediaan mengalami gangguan (Mochtar, 2002). b. Adaptasi Fisiologis Menurut Mochtar (2001) perubahan fisiologis pada masa nifas antara lain : sistem reproduksi terdiri dari vulva dan vagina, uterus, lochea, serviks, perinium. Sistem reproduksi yang terdiri dari vulva dan vagina, uterus, lochea, serviks, perinium. Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama proses melahirkan bayi. Dan dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendor setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil. Semua alat reproduksi berangsur-angsur akan kembali semula dari yang tadinya kendor. Uterus, pada akhir kala III persalinan, fundus uteri setinggi umbilikus atau berada pada garis tengah kira-kira sama dengan umur kehamilan 10 minggu (kira-kira sama dengan buah jeruk). Uterus mempunyai panjang kira-kira 14 cm, lebar 12 cm dan tebal 10 cm, serta berat kira-kira 1000 gram setelah 12 jam persalinan fundus berada kurang lebih 1 cm di atas umbilikus dan simfisis pubis setelah 9 hari post partum uterus sudah tidak berada lagi di abdomen. Lochea merupakan cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa nifas. Jenis-jenis lochea yaitu : Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014 lochea rubra, berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban selama 2 hari post partum. Lochea sanguinoleta, berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari ke 3-7 post partum. Lochea serosa, berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi, hari ke 7-14 post partum. Lochea alba, cairan putih selama 2 minggu. Lochea purulenta, bila terjadi infeksi keluar cairan seperti nanah dan berbau busuk. Lochea statis, lochea tidak lancar. Serviks, setelah persalinan bentuk serviks agak menganga seperti corong berwarna merah kehitaman, konsistensinya lunak kadang-kadang terdapat perlukaan kecil setelah melahirkan, tangan masih bisa masuk karena rahim setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7 hari dapat dilalui 1 jari. Perinium, segera setelah melahirkan perinium kembali menjadi kendor karena sebelum teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Payudara dan laktasi yaitu payudara mencapai maturitas yang penuh selama masa nifas terkecuali jika laktasi disupresi payudara akan menjadi lebih besar lebih kencang dan mula-mula lebih nyeri tekan sebagai reaksi terhadap perubahan status hormonal serta dimulainya laktasi. Traktus urinarius merupakan buang air kecil sulit selama 24 jam pertama, kemungkinan terjadi spasme spinger edeme leher buli-buli sesudah bagian ini mengalami kompresi antara kepala janin dan tulang pubis selama persalinan. Sistem gastointestinal, kerap kali diperlukan waktu 3-4 Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014 hari sebelum faal usus kembali normal. Meskipun kadar progesteron menurun setelah melahirkan namun asupan makanan juga mengalami penurunan selama 1 atau 2 hari. Gerak tubuh berkurang dan unsur bagian bawah sering kosong jika sebelum melahirkan diberikan enema. Sistem kardiovaskuler, setelah terjadi yang mencolok akibat penurunan kadar estrogen oedem, darah kembali kepada keadaan tidak hamil, jumlah sel darah merendah kadar HB kembali pada hari ke 3. After pain, after pain atau mules sesudah melahirkan akibat reaksi usus kadang-kadang sangat mengganggu selama 3-4 hari post partum. Perasaan saat itu timbul bila masih terdapat sisa selaput ketuban sisa-sisa plasenta atau gumpalan darah dalam cavum urteri. c. Adaptasi Psikologis Adaptasi psikologis masa nifas merupakan suatu proses adaptasi dari seorang ibu post partum,dimana pada saat ini ibu akan lebih sensitif dalam segala hal, terutama yang berkaitan dengan dirinya serta bayinya. Perubahan psikologis mempunyai peranan yang sangat penting. Dorongan serta perhatian anggota keluarga lainnya merupakan dukungan positif bagi ibu. Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase sebagai berikut : Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014 1. Fase taking in Merupakan periode ketergantungan yang berkelanjutan dari hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Fokus pada dirinya sendiri, nafsu makan meningkat, cenderung positif pada lingkungannya. 2. Fase taking hold Berlangsung antara hari ke 3 - 10 post partum. Ibu merasa khawatir akan ketidakmampuannya dalam merawat bayi serta mudah tersinggung. Pada saat ini sangat dibutuhkan sistem pendukung terutama bagi ibu muda atau primipari karena pada fase ini seiring dengan dengan terjadinya post partum blues. Pada fase ini merupakan kesempatan yang baik untuk memberi penyuluhan. 3. Letting go Berlangsng setelah 10 hari melahirkan. Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran baru sebagai seorang ibu. Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014 B. Anatomi dan fisiologi Anatomi Gambar . Alat reproduksi internal pada wanita (Prawirohardjo, 2010) Fisiologi Alat Reproduksi bagian dalam atau Internal Alat reproduksi bagian dalam atau internal terdiri dari vagina, uterus, tubafalopi, ovarium. Vagina yaitu organ yang mempunyai banyak pembuluh darah dan selaput syaraf, tidak ada kelenjar tetapi tetap basah oleh sekret dari serviks. Vagina juga merupakan saluran merculus membranaus yang menghubungkan rahim dan vulva. Vulva terletak antara kandung kemih dan rectum. Pada dinding vagina terdapat lipat melintang disebut rugae terutama dibagian bawah sel dinding vagina mengandung glikogen yang menghasilkan asam susu dari PH 4,5 untuk memberikan Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014 proteksi terhadap infeksi. Uterus merupakan jaringan otot yang kuat terletak antara dipelvis minordiantara kandung kemih dan rectum. Bentuk uterus seperti bola lampu (buah pear) dan gepeng ukuran uterus tergantung pada usia, anak-anak 2-3 cm multipara 6-8 cm, uterus memiliki fungsi antara lain : mempersiapkan tempat untuk ovum yang telah mengalami vertilisasi, memberikan makan ovum yang telah dibuahi selama masa kehamilan untuk mengeluarkan hasil konsepsi setelah cukup umur untuk mengadakan involusi setelah kelahiran bayi. Tuba falopi terdapat di tepi atas ligamentum latum, tuba falopi merupakan tuba muskuler dengan panjang ± 12 jam dan diameternya 8 sampai 9 cm, tuba falopi berfungsi untuk menyalurkan telur dan hasil konsepsi. Yang terakhir adalah ovarium yaitu kelenjar berbentuk biji kenari yang terletak di kanan dan kiri uterus di bawah uteri dan terikat di sebalah belakang oleh ligamentum uteri, fungsinya antara lain : untuk memproduksi ovum, memproduksi estrogen dan memproduksi progesteron. C. Etiologi Etiologi sectio caesaria menurut : Nanda (2013) yaitu : 1. Etiologi yang berasal dari ibu Yaitu pada primigravida dengan kelainan letak, primi para tua disertai kelainan letak ada, disproporsi sefalo pelvik (disproporsi janin/panggul), ada sejarah kehamilan dan persalinan yang buruk, terdapat kesempitan panggul, plasenta previa terutama pada primigravida,solutsio plasenta tingkat I-II, komplikasi kehamilan yaitu preeklamsia-eklamsia, atas Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014 permintaan, kehamilan yang disertai penyakit (jantung, DM), gangguan perjalanan persalinan (kista, ovarium, mioma uteri, dan sebagainya). 2. Etiologi berasal dari janin Fetal distress/gawat janin, mal presentasi dan mal posisi kedudukan janin, prolapsus tali pusat dengan pembukaan kecil, kegagalan persalinan vakum atau forseps ekstraksi. Etiologi presentasi bokong menurut : Prawirohardjo (2010) yaitu : Penyebab presentasi bokong tidak diketahui, tetapi terdapat beberapa faktor resiko selain prematuritas, yaitu abnormalitas struktural uterus, polihidramnion, plasentaprevia, multiparitas, mioma uteri, kehamilan multipel, anomali janin (anemsefali, hidrosefalus), dan riwayat presentasi bokong lainnya. D. Patofisiologi Sectio caesarea adalah teknik untuk menghentikan perjalanan persalinan dimana kelahiran melalui jalan yang dialami ditinggalkan, proses ini pada umumnya disiapkan hanya untuk wanita yang hidupnya dalam bahaya akibat kehamilan. Pada presentasi bokong resikonya sama besarnya bagi ibu dan bayinya dibanding letak kepala. Bagaimanapun tindakan obstrectic tidak mengurangi, tidak mortalitas dan mordibitas pada presentasi bokong. Sehingga memugkinkan janin besar gerak dengan leluasa. Dengan Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014 demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang dan presesentasi bokong (Prawirohardjo,2010). After coming head adalah melahirkan kepala yang tertinggal atau kepala yang menyusul, ada 4 cara melahirkan after coming head yaitu dengan cara: 1. Cara mauricau Tangan penolong yang sesuai muka janin dimasukkan ke dalam jalan lahir. Jari tengah dimasukkan ke dalam mulut dan jari telunjuk dan jari keempat mencengkeram fossa kanina, sedangkan jari lain mencengkeram leher. Badan anak diletakkan di atas lengan bawah penolong seolah-olah janin menunggang kuda. Jari telunjuk dan jari ketiga penolong yang lain mencengkeram leher janin dari punggung. Kedua tangan penolong menarik kepala janin curam ke bawah sambil seorang asisten melakukan ekspresi kristeller. Tenaga tarikan terutama dilakukan oleh penolong yang mencengkeram leher janin dari arah punggung. Bila suboksiput tampak dibawah simpisis, kepala dielevasi ke atas dengan suboksiput sebagai hipomoklion sehingga berturut-turut lahir dagu, mulut, hidung, mata dahi, ubun-ubun besar dan akhirnya lahir seluruh kepala janin. 2. Cara naujoks Tehnik ini dilakukan apabila kepala masih tertinggal sehingga jari penolong tidak dimasukan ke dalam mulut janin. Kedua tangan penolong yang mencengkeram leher janin menarik bahu curam ke Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014 bawah dan bersamaan dengan itu seorang asisten mendorong kepala janin kearah bawah. Cara ini tidak dianjurkan lagi karena menimbulkan trauma yang berat. 3. Cara prague terbalik Tehnik ini dipakai bila oksiput dengan ubun-ubun kecil berada di belakang dekat sacrum dan muka janin menghadap simpisis. Satu tangan penolong mencengkeram leher dari bawah dan punggung janin diletakkan pada telapak tangan penolong. Tangan penolong yang lain memegang kedua pergelangan kaki, kemudian ditarik keatas bersamaan dengan tarikan pada bahu janin sehingga perut janin mendekati perut ibu. Dengan laring sebagai hipomoklion, kepala janin dapat dilahirkan. 4. Cara cunan piper Seorang asistenmemegang badan janin pada kedua kaki dan kedua lengan janin diletakkan dipunggung janin. Kemudian adan janin dielevasi ke atas sehingga punggung janin mendekati punggung ibu. Pemasangan cunan piper sama prinsipnya dengan pemasangan pada letak belakang kepala. Hanya saja cunam dimasukkan dari arah bawah sejajar dengan pelipatan paha belakang. Setelah oksiput tampak dibawah simpisis, cuman dielevasi ke atas dan dengan suboksiput sebagai hipomoklion berturut-turut lahir dagu, mulut, muka, dahi, dan akhirnya seluruh kepala lahir. Pada umumnya janin kembar tidak berat dan cairan amnion lebih banyak daripada biasa. Sehingga sering terjadi perubahan presentasi dan Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014 posisi janin. Demikian pula letak kedua dapat berubah setelah kelahiran bayi pertama misalnya dari letak lintang menjadi presentasi bokong. Berbagai kombinasi letak serta presentasi dapat terjadi, yang paling sering ditemukan ialah kedua janin dalam letak memanjang dengan presentasi kepala. Kemudian menyusul presentasi kepala dan bokong, presentasi kepala dan bahu, presentasi bokong dan bahu, dan yang paling jarang keduanya, presentasi bahu (Wiknjosastro, 2005). Letak janin dalam uterus tergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan di dalam uterus. Perubahan spontan menjadi presentasi kepala sebagian besar akan terjadi pada umur kehamilan 34 minggu, sehingga penemuan adanya presentasi bokong mulai umur 34 minggu akan bermanfaat untuk pertimbangan melakukan tindakan versi luar. Versi luar adalah prosedur yang dilakukan dengan menggunakan tekanan dan manuver tertentu pada perut ibu untuk mengubah presentasi janin menjadi presentasi kepala (Prawirohardjo, 2010). Cairan amnion yang banyak (hidramnion) membuat janin dengan mudah bergerak bebas dan bisa pada posisi lintang, presentasi bokong atau kepala (Sastrowinata, 2005). Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014 E. Manifestasi Klinis Menurut Prawirohardjo (2010), tanda dan gejala presentasi bokong yaitu melalui pemeriksaan fisik abdomen. Manuver Leopold perlu dilakukan pada setiap kunjungan perawatan antenatal bila umur kehamilannya ≥ 34 minggu. Untuk memastikan apabila masih terdapat keraguan pada pemeriksaan palpasi, dapat dilakukan periksa dalam vagina dan/atau pemeriksaan ultrasonograf. Keberhasilan untuk menemukan adanya presentasi bokong pada masa kehamilan sangat penting oleh karena adanya prosedur versi luar yang direkomendasikan guna menurunkan insidensi persalinan dengan presentasi selain kepala dan persalinan bedah sesar. F. Pemeriksaan penunjang Pre operasi dan post operasi section caesarea. Pre operasi terdiri dari hitung darah lengkap, golongan darah, pencocokan silang, urinalis : kadar albium atau glukosa, kultur : mengidentifikasi herpes simplek, pelvi metri : menentukan cevalo pervik disporpotion (CPD). Post operasi sectio caesarea terdiri dari jumlah darah lengkap, Hemoglobin atau Hemotokrit : mengkaji dari kadar pre operasi dan mengevaluasi efek kehilangan darah pada pembedahan, urinalis, kultur urin, darah, vagina dan lochea. Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014 G. Penatalaksanaan 1. Penatalaksanaan umum Penatalaksanaan umum pre operasi menurut (Hamilton, 2004) yaitu puasa, percukuran pada pubis dan perineal dari garis nipple sampai pubis, pemasangan kateter untuk drainase independent, penandatanganan izin operasi, pemasangan infus, perawatan bayi, penghangat dan perlengkapan. penatalaksanaan pre operasi menurut (Mochtar, 2002) yaitu perawatan luka insisi : luka insisi dibersihkan dengan larutan suci hama (larutan betadin) lalu tutup dengan kassa, luka dibersihkan dan pembalut luka diganti secara periodik.Berikan makanan peroral secara bertahap mulai dari bubur halus, bubur kasar, makanan biasa, mobilisasi : mobilisasi dilakukan secara bertahap mulai dari miring kanan, kiri setelah penderita sadar, hari kedua didudukkan selama 5 menit dan bernafas dalam lalu menghembuskannya disertai batukbatuk kecil untuk melonggarkan pernafasan secara berturut-turut belajar duduk, belajar berjalan dan kemudian berjalan sendiri pada hari ke 3 sampai ke 5 pasca bedah, kateterisasi : kandung kemih yang penuh menimbulkan rasa tidak enak pada penderita dianjurkan pemasangan kateter selama 24 – 48 jam atau lebih menurut keadaan normal, pemberian obat-obatan : obat-obatan anti biotik dan anti inflamasi, obat-obatan pencegah perut kembung untuk memperlancar kerja saluran pencernaan, obat-obatan lainnya seperti analgetik Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014 2.Penatalaksanaan Keperawatan a. Pathways keperawatan Faktor Ibu Faktor Janin Disfungsi uterus - Fetal distress Disfungsi jaringan - Letak lintang Distosia jaringan lunak - Prolap umbilicus CPD - Janin besar Plasenta previa - Presentasi bokong Obesitas Sectio caesarea Post sectio caesarea Insisi abdomen Cedera Kandung kemih Nifas terputusnya kontinuitas jaringan Retensi urine fisiologis Resiko infeksi trauma n Efek anestesi Mual/ nausea Vormitius LokheaKrisis situasi kurangnya pengetahuan Penurunan ketahanan dan kekuatan otot Intoleransi aktivitas Menyusui tidak efektif ivolusio uterus meningkat kelemahan otot Pembatasan intake peroral Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh psikologis Nyeri akut Konstipasi Defisiensi pengetahuan tentang perawatan payudara,menyusui yang benar Defisit perawatan diri Sumber : Prawirohardjo (2010), Mochtar (2002), Nanda (2013) Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014 b. Fokus intervensi keperawatan Sumber Nanda (2013) DX.Kep Nyeri akut Defisit perawatan diri:toileting & mandi Resiko infeksi Tujuan (NOC) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x24 jam diharapkan nyeri berkurang/hilang dengan Kriteria Hasil: Indikator Awal Tujuan TTV normal 3 4 Laporan nyeri 2 4 Klien rileks 2 4 Mampu tidur 2 4 Keterangan : 1.ekstrim 4. ringan 2.sedang 5.tidak ada keluhan 3.cukup Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x 24 jam diharapkan perawatan diri terpenuhi dengan Kriteria Hasil: Indikator Awal Tujuan Mampu 2 3 melakukan ADL Mampu 2 3 mempertahankan keb.diri Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x24 jam masalah infeksi tidak terjadi dengan KH : Indikator Awal Akhir - Tidak 2 4 terdapat tanda-tanda infeksi (tumor, rubor, dobor, calor dan fungsiolaesa - Luka bersih 2 Intervensi (NIC) - Tentukan karakteristik dan lokasi ketidaknyamanan. - Evaluasi TTV - Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam - Perhatikan nyeri tekan uterus - Kolaborasi pemberian analgetik - Memfasilitasi kebutuhan diri klien - Menyediakan privasi klen - Ganti pakaian klien - Pantau tindak kekuatan dan toleran aktivitas - Ukur tanda-tanda vital - Kaji terhadap tandatanda infeksi (tumor, rubor, dolor, calor, dan fungsiolaesa) - Anjurkan pasien untuk tidak memegang daerah sekitar luka 4 Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014 - Tandatanda vital dalam batas normal 2 4 Keterangan : 1.ekstrim 4. ringan 2.sedang 5.tidak ada keluhan 3.cukup Defisiensi pengetahuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x 24 jam diharapkan masalah pengetahuan dapat terpenuhi dengan Kriteria Hasil: Indikator Awal Tujuan Klien dan 3 5 keluarga menyatakan pemahaman Klien dan 3 5 keluarga mampu menjelaskan kembali Keterangan: 1.ekstrim 4.ringan 2.sedang 5.tidak ada keluhan 3.cukup - Sediakan informasi pada klien dan keluarga tentang kondisi - Kaji pengetahuan klien tentang penyakit - Jelaskan tentang pentingnya asi untuk bayi Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014