BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian 1. Sectio Caesarea

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
1. Sectio Caesarea
Sectio caesarea adalah suatu tindakan untuk melahirkan janin dengan
berat di atas 4500 gram, melalui sayatan pada dinding uterus yang masih
utuh (Wiknjosastro, 2006).
Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat
sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut (Nanda, 20122014).
Jenis-jenis operasi sectio caesarea
a. Sectio caesarea abdomen
Sectio caesarea transperitonealis
b. Sectio caesarea vaginalis
Menurut arah sayatan pada rahim, sectio caesarea dapat dilakukan
sebagai berikut:
-
Sayatan memanjang (longitudinal) menurut Kronig
-
Sayatan melintang (transfersal) menurut Kerr
-
Sayatan huruf T (T-incision)
c. Sectio caesarea klasik (Corporal)
Dilakukan dengan membuat sayatan melintang pada korpus uteri kirakira 10 cm. Tetapi saat ini tehnik ini jarang dilakukan karena memiliki
Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
banyak kekurangan namun pada kasus seperti operasi berulang yang
memiliki banyak perlengketan organ cara ini dapat dipertimbangkan.
d. Sectio caesarea ismika (Profunda)
Dilakukan dengan membuat sayatan melintang konkaf pada segmen
bawah rahim (low servikal transfersal) kira-kira sepanjang 10 cm.
2. Presentasi Bokong
Presentasi bokong adalah janin letak memanjang dengan
bagian
terendahnya
bokong,
kaki
atau
kombinasi
keduanya
(Prawirohardjo, 2010)
Presentasi bokong adalah suatu keadaan yang terjadi dimana
bokong atau tungkai janin sebagai bagian yang terendah di dalam
panggul ibu (Fadlun, 2011).
Menurut Prawirohardjo (2010), letak sungsang adalah keadaan
dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan
bokong berada di bawah cavum uteri.Jenis-jenis presentasi bokong :
1. Presentasi bokong murni (Frank Breech)
Fleksi ekstermitas bawah pada sendi paha dan ekstensi lutut
sehingga kaki terletak berdekatan dengan kepala.
2. Presentasi bokong lengkap (Complete Breech)
Satu atau kedua lutut lebih banyak dlam keadaan fleksi dari
pada ekstensi.
Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
3. Presentasi bokong tidak lengkap (Incomplete Breech)
Satu atau kedua sendi paha tidak dalam keadaan fleksi dan satu
atau kedua kaki atau lutut terletak dibawah bokong, sehingga kaki atau
lutut bayi terletak paling bawah pada jalan lahir, terdiri dari:Letak kaki
: Jika kedua kaki terletak dibawah maka letak kaki sempurna, hanya
satu kaki terletak dibawah maka letak kaki tak sempurna. Sedangkan
letak lutut :Kedua lutut terletak paling rendah maka letak lutut
sempurna, dan jika hanya satu lutut terletak paling rendah maka letak
lutut tak sempurna.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan sectio
caesarea
indikasi
presentasi
bokong
adalah
suatu
tindakan
pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuat sayatan pada
dinding uterus karena keadaan dimana janin yang letaknya kepala
berada di fundus dan bokong di bawah.
3. Konsep Nifas
a. Pengertian
Nifas adalah masa pulih kembali dari persalinan selesai sampai
alat-alat kandungan kembali seperti pre hamil selama 6 minggu
(Mochtar, 2002). Periode nifas terdiri dari nifas dini, nifas intermedial,
nifas remote. Nifas dini merupakan kepulihan ibu dimana ibu telah
diperbolehkan berdiri dan berjalan. Nifas intermedial yaitu kepulihan
menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya 6-8 minggu. Nifas remote
yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama
Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
bila selama hamil dan saat persediaan mengalami gangguan (Mochtar,
2002).
b. Adaptasi Fisiologis
Menurut Mochtar (2001) perubahan fisiologis pada masa
nifas antara lain : sistem reproduksi terdiri dari vulva dan vagina,
uterus, lochea, serviks, perinium.
Sistem reproduksi yang terdiri dari vulva dan vagina,
uterus, lochea, serviks, perinium. Vulva dan vagina mengalami
penekanan serta peregangan yang sangat besar selama proses
melahirkan bayi. Dan dalam beberapa hari pertama sesudah proses
tersebut kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendor setelah
3 minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil.
Semua alat reproduksi berangsur-angsur akan kembali semula dari
yang tadinya kendor. Uterus, pada akhir kala III persalinan, fundus
uteri setinggi umbilikus atau berada pada garis tengah kira-kira
sama dengan umur kehamilan 10 minggu (kira-kira sama dengan
buah jeruk). Uterus mempunyai panjang kira-kira 14 cm, lebar 12
cm dan tebal 10 cm, serta berat kira-kira 1000 gram setelah 12 jam
persalinan fundus berada kurang lebih 1 cm di atas umbilikus dan
simfisis pubis setelah 9 hari post partum uterus sudah tidak berada
lagi di abdomen. Lochea merupakan cairan sekret yang berasal dari
cavum uteri dan vagina dalam masa nifas. Jenis-jenis lochea yaitu :
Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
lochea rubra, berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban
selama 2 hari post partum. Lochea sanguinoleta, berwarna merah
kuning berisi darah dan lendir, hari ke 3-7 post partum. Lochea
serosa, berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi, hari ke 7-14
post partum. Lochea alba, cairan putih selama 2 minggu. Lochea
purulenta, bila terjadi infeksi keluar cairan seperti nanah dan
berbau busuk. Lochea statis, lochea tidak lancar. Serviks, setelah
persalinan bentuk serviks agak menganga seperti corong berwarna
merah kehitaman, konsistensinya lunak kadang-kadang terdapat
perlukaan kecil setelah melahirkan, tangan masih bisa masuk
karena rahim setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah 7
hari dapat dilalui 1 jari. Perinium, segera setelah melahirkan
perinium kembali menjadi kendor karena sebelum teregang oleh
tekanan kepala bayi yang bergerak maju.
Payudara dan laktasi yaitu payudara mencapai maturitas
yang penuh selama masa nifas terkecuali jika laktasi disupresi
payudara akan menjadi lebih besar lebih kencang dan mula-mula
lebih nyeri tekan sebagai reaksi terhadap perubahan status
hormonal serta dimulainya laktasi. Traktus urinarius merupakan
buang air kecil sulit selama 24 jam pertama, kemungkinan terjadi
spasme spinger edeme leher buli-buli sesudah bagian ini
mengalami kompresi antara kepala janin dan tulang pubis selama
persalinan. Sistem gastointestinal, kerap kali diperlukan waktu 3-4
Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
hari sebelum faal usus kembali normal. Meskipun kadar
progesteron menurun setelah melahirkan namun asupan makanan
juga mengalami penurunan selama 1 atau 2 hari. Gerak tubuh
berkurang dan unsur bagian bawah sering kosong jika sebelum
melahirkan diberikan enema. Sistem kardiovaskuler, setelah terjadi
yang mencolok akibat penurunan kadar estrogen oedem, darah
kembali kepada keadaan tidak hamil, jumlah sel darah merendah
kadar HB kembali pada hari ke 3. After pain, after pain atau mules
sesudah melahirkan akibat reaksi usus kadang-kadang sangat
mengganggu selama 3-4 hari post partum. Perasaan saat itu timbul
bila masih terdapat sisa selaput ketuban sisa-sisa plasenta atau
gumpalan darah dalam cavum urteri.
c. Adaptasi Psikologis
Adaptasi psikologis masa nifas merupakan suatu proses
adaptasi dari seorang ibu post partum,dimana pada saat ini ibu akan
lebih sensitif dalam segala hal, terutama yang berkaitan dengan
dirinya serta bayinya. Perubahan psikologis mempunyai peranan
yang sangat penting. Dorongan serta perhatian anggota keluarga
lainnya merupakan dukungan positif bagi ibu. Dalam menjalani
adaptasi setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase sebagai
berikut :
Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
1. Fase taking in
Merupakan periode ketergantungan yang berkelanjutan dari
hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Fokus pada
dirinya sendiri, nafsu makan meningkat, cenderung positif pada
lingkungannya.
2. Fase taking hold
Berlangsung antara hari ke 3 - 10 post partum. Ibu merasa
khawatir akan ketidakmampuannya dalam merawat bayi serta
mudah tersinggung. Pada saat ini sangat dibutuhkan sistem
pendukung terutama bagi ibu muda atau primipari karena pada
fase ini seiring dengan dengan terjadinya post partum blues.
Pada fase ini merupakan kesempatan yang baik untuk memberi
penyuluhan.
3. Letting go
Berlangsng setelah 10 hari melahirkan. Fase ini merupakan fase
menerima tanggung jawab akan peran baru sebagai seorang
ibu.
Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
B. Anatomi dan fisiologi
Anatomi
Gambar . Alat reproduksi internal pada wanita
(Prawirohardjo, 2010)
Fisiologi Alat Reproduksi bagian dalam atau Internal
Alat reproduksi bagian dalam atau internal terdiri dari vagina,
uterus, tubafalopi, ovarium. Vagina yaitu organ yang mempunyai banyak
pembuluh darah dan selaput syaraf, tidak ada kelenjar tetapi tetap basah
oleh sekret dari serviks. Vagina juga merupakan saluran merculus
membranaus yang menghubungkan rahim dan vulva. Vulva terletak antara
kandung kemih dan rectum. Pada dinding vagina terdapat lipat melintang
disebut rugae terutama dibagian bawah sel dinding vagina mengandung
glikogen yang menghasilkan asam susu dari PH 4,5 untuk memberikan
Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
proteksi terhadap infeksi. Uterus merupakan jaringan otot yang kuat
terletak antara dipelvis minordiantara kandung kemih dan rectum. Bentuk
uterus seperti bola lampu (buah pear) dan gepeng ukuran uterus tergantung
pada usia, anak-anak 2-3 cm multipara 6-8 cm, uterus memiliki fungsi
antara lain : mempersiapkan tempat untuk ovum yang telah mengalami
vertilisasi, memberikan makan ovum yang telah dibuahi selama masa
kehamilan untuk mengeluarkan hasil konsepsi setelah cukup umur untuk
mengadakan involusi setelah kelahiran bayi. Tuba falopi terdapat di tepi
atas ligamentum latum, tuba falopi merupakan tuba muskuler dengan
panjang ± 12 jam dan diameternya 8 sampai 9 cm, tuba falopi berfungsi
untuk menyalurkan telur dan hasil konsepsi. Yang terakhir adalah ovarium
yaitu kelenjar berbentuk biji kenari yang terletak di kanan dan kiri uterus
di bawah uteri dan terikat di sebalah belakang oleh ligamentum uteri,
fungsinya antara lain : untuk memproduksi ovum, memproduksi estrogen
dan memproduksi progesteron.
C. Etiologi
 Etiologi sectio caesaria menurut : Nanda (2013) yaitu :
1. Etiologi yang berasal dari ibu
Yaitu pada primigravida dengan kelainan letak, primi para tua disertai
kelainan letak ada, disproporsi sefalo pelvik (disproporsi janin/panggul),
ada sejarah kehamilan dan persalinan yang buruk, terdapat kesempitan
panggul, plasenta previa terutama pada primigravida,solutsio plasenta
tingkat I-II, komplikasi kehamilan yaitu preeklamsia-eklamsia, atas
Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
permintaan, kehamilan yang disertai penyakit (jantung, DM), gangguan
perjalanan persalinan (kista, ovarium, mioma uteri, dan sebagainya).
2.
Etiologi berasal dari janin
Fetal distress/gawat janin, mal presentasi dan mal posisi kedudukan janin,
prolapsus tali pusat dengan pembukaan kecil, kegagalan persalinan vakum
atau forseps ekstraksi.
 Etiologi presentasi bokong menurut : Prawirohardjo (2010) yaitu :
Penyebab presentasi bokong tidak diketahui, tetapi terdapat
beberapa faktor resiko selain prematuritas, yaitu abnormalitas
struktural uterus, polihidramnion, plasentaprevia, multiparitas,
mioma uteri, kehamilan multipel, anomali janin (anemsefali,
hidrosefalus), dan riwayat presentasi bokong lainnya.
D. Patofisiologi
Sectio caesarea adalah teknik untuk menghentikan perjalanan
persalinan dimana kelahiran melalui jalan yang dialami ditinggalkan,
proses ini pada umumnya disiapkan hanya untuk wanita yang hidupnya
dalam bahaya akibat kehamilan.
Pada presentasi bokong resikonya sama besarnya bagi ibu dan
bayinya dibanding letak kepala. Bagaimanapun tindakan obstrectic tidak
mengurangi, tidak mortalitas dan mordibitas pada presentasi bokong.
Sehingga memugkinkan janin besar gerak dengan leluasa. Dengan
Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak
sungsang dan presesentasi bokong (Prawirohardjo,2010).
After coming head adalah melahirkan kepala yang tertinggal atau
kepala yang menyusul, ada 4 cara melahirkan after coming head yaitu
dengan cara:
1. Cara mauricau
Tangan penolong yang sesuai muka janin dimasukkan ke dalam jalan
lahir. Jari tengah dimasukkan ke dalam mulut dan jari telunjuk dan jari
keempat
mencengkeram
fossa
kanina,
sedangkan
jari
lain
mencengkeram leher. Badan anak diletakkan di atas lengan bawah
penolong seolah-olah janin menunggang kuda. Jari telunjuk dan jari
ketiga penolong yang lain mencengkeram leher janin dari punggung.
Kedua tangan penolong menarik kepala janin curam ke bawah sambil
seorang asisten melakukan ekspresi kristeller. Tenaga tarikan terutama
dilakukan oleh penolong yang mencengkeram leher janin dari arah
punggung. Bila suboksiput tampak dibawah simpisis, kepala dielevasi
ke atas dengan suboksiput sebagai hipomoklion sehingga berturut-turut
lahir dagu, mulut, hidung, mata dahi, ubun-ubun besar dan akhirnya
lahir seluruh kepala janin.
2. Cara naujoks
Tehnik ini dilakukan apabila kepala masih tertinggal sehingga jari
penolong tidak dimasukan ke dalam mulut janin. Kedua tangan
penolong yang mencengkeram leher janin menarik bahu curam ke
Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
bawah dan bersamaan dengan itu seorang asisten mendorong kepala
janin kearah bawah. Cara ini tidak dianjurkan lagi karena menimbulkan
trauma yang berat.
3. Cara prague terbalik
Tehnik ini dipakai bila oksiput dengan ubun-ubun kecil berada di
belakang dekat sacrum dan muka janin menghadap simpisis. Satu tangan
penolong mencengkeram leher dari bawah dan punggung janin
diletakkan pada telapak tangan penolong. Tangan penolong yang lain
memegang kedua pergelangan kaki, kemudian ditarik keatas bersamaan
dengan tarikan pada bahu janin sehingga perut janin mendekati perut
ibu. Dengan laring sebagai hipomoklion, kepala janin dapat dilahirkan.
4. Cara cunan piper
Seorang asistenmemegang badan janin pada kedua kaki dan kedua
lengan janin diletakkan dipunggung janin. Kemudian adan janin
dielevasi ke atas sehingga punggung janin mendekati punggung ibu.
Pemasangan cunan piper sama prinsipnya dengan pemasangan pada
letak belakang kepala. Hanya saja cunam dimasukkan dari arah bawah
sejajar dengan pelipatan paha belakang. Setelah oksiput tampak dibawah
simpisis, cuman dielevasi ke atas dan dengan suboksiput sebagai
hipomoklion berturut-turut lahir dagu, mulut, muka, dahi, dan akhirnya
seluruh kepala lahir.
Pada umumnya janin kembar tidak berat dan cairan amnion lebih
banyak daripada biasa. Sehingga sering terjadi perubahan presentasi dan
Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
posisi janin. Demikian pula letak kedua dapat berubah setelah kelahiran
bayi pertama misalnya dari letak lintang menjadi presentasi bokong.
Berbagai kombinasi letak serta presentasi dapat terjadi, yang paling
sering ditemukan ialah kedua janin dalam letak memanjang dengan
presentasi kepala. Kemudian menyusul presentasi kepala dan bokong,
presentasi kepala dan bahu, presentasi bokong dan bahu, dan yang
paling jarang keduanya, presentasi bahu (Wiknjosastro, 2005).
Letak janin dalam uterus tergantung pada proses adaptasi janin
terhadap ruangan di dalam uterus. Perubahan spontan menjadi presentasi
kepala sebagian besar akan terjadi pada umur kehamilan 34 minggu,
sehingga penemuan adanya presentasi bokong mulai umur 34 minggu
akan bermanfaat untuk pertimbangan melakukan tindakan versi luar.
Versi luar adalah prosedur yang dilakukan dengan menggunakan
tekanan dan manuver tertentu pada perut ibu untuk mengubah presentasi
janin menjadi presentasi kepala (Prawirohardjo, 2010).
Cairan amnion yang banyak (hidramnion) membuat janin dengan
mudah bergerak bebas dan bisa pada posisi lintang, presentasi bokong atau
kepala (Sastrowinata, 2005).
Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
E. Manifestasi Klinis
Menurut Prawirohardjo (2010), tanda dan gejala presentasi bokong
yaitu melalui pemeriksaan fisik abdomen. Manuver Leopold perlu
dilakukan pada setiap kunjungan perawatan antenatal bila umur
kehamilannya ≥ 34 minggu. Untuk memastikan apabila masih terdapat
keraguan pada pemeriksaan palpasi, dapat dilakukan periksa dalam vagina
dan/atau pemeriksaan ultrasonograf. Keberhasilan untuk menemukan
adanya presentasi bokong pada masa kehamilan sangat penting oleh
karena adanya prosedur versi luar yang direkomendasikan guna
menurunkan insidensi persalinan dengan presentasi selain kepala dan
persalinan bedah sesar.
F. Pemeriksaan penunjang
Pre operasi dan post operasi section caesarea. Pre operasi terdiri
dari hitung darah lengkap, golongan darah, pencocokan silang, urinalis :
kadar albium atau glukosa, kultur : mengidentifikasi herpes simplek, pelvi
metri : menentukan cevalo pervik disporpotion (CPD). Post operasi sectio
caesarea terdiri dari jumlah darah lengkap, Hemoglobin atau Hemotokrit :
mengkaji dari kadar pre operasi dan mengevaluasi efek kehilangan darah
pada pembedahan, urinalis, kultur urin, darah, vagina dan lochea.
Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
G. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan umum
Penatalaksanaan umum pre operasi menurut (Hamilton, 2004)
yaitu puasa, percukuran pada pubis dan perineal dari garis nipple sampai
pubis, pemasangan kateter untuk drainase independent, penandatanganan izin
operasi, pemasangan infus, perawatan bayi, penghangat dan perlengkapan.
penatalaksanaan pre operasi menurut (Mochtar, 2002) yaitu perawatan luka
insisi : luka insisi dibersihkan dengan larutan suci hama (larutan betadin) lalu
tutup dengan kassa, luka dibersihkan dan pembalut luka diganti secara
periodik.Berikan makanan peroral secara bertahap mulai dari bubur halus,
bubur kasar, makanan biasa, mobilisasi : mobilisasi dilakukan secara bertahap
mulai dari miring kanan, kiri setelah penderita sadar, hari kedua didudukkan
selama 5 menit dan bernafas dalam lalu menghembuskannya disertai batukbatuk kecil untuk melonggarkan pernafasan secara berturut-turut belajar
duduk, belajar berjalan dan kemudian berjalan sendiri pada hari ke 3 sampai
ke 5 pasca bedah, kateterisasi : kandung kemih yang penuh menimbulkan rasa
tidak enak pada penderita dianjurkan pemasangan kateter selama 24 – 48 jam
atau lebih menurut keadaan normal, pemberian obat-obatan : obat-obatan anti
biotik dan anti inflamasi, obat-obatan pencegah perut kembung untuk
memperlancar kerja saluran pencernaan, obat-obatan lainnya seperti analgetik
Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
2.Penatalaksanaan Keperawatan
a. Pathways keperawatan
Faktor Ibu
Faktor Janin
Disfungsi uterus
- Fetal distress
Disfungsi jaringan
- Letak lintang
Distosia jaringan lunak
- Prolap umbilicus
CPD
- Janin besar
Plasenta previa
- Presentasi bokong
Obesitas
Sectio caesarea
Post sectio caesarea
Insisi abdomen
Cedera
Kandung kemih
Nifas
terputusnya
kontinuitas jaringan
Retensi urine
fisiologis
Resiko
infeksi
trauma
n
Efek anestesi
Mual/ nausea
Vormitius
LokheaKrisis situasi
kurangnya
pengetahuan
Penurunan
ketahanan dan
kekuatan otot
Intoleransi aktivitas
Menyusui
tidak efektif
ivolusio uterus
meningkat
kelemahan otot
Pembatasan
intake peroral
Kebutuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
psikologis
Nyeri akut
Konstipasi
Defisiensi pengetahuan
tentang perawatan
payudara,menyusui
yang benar
Defisit
perawatan diri
Sumber : Prawirohardjo (2010), Mochtar (2002), Nanda (2013)
Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
b. Fokus intervensi keperawatan
Sumber Nanda (2013)
DX.Kep
Nyeri akut
Defisit
perawatan
diri:toileting
& mandi
Resiko
infeksi
Tujuan (NOC)
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ...x24 jam
diharapkan nyeri berkurang/hilang
dengan Kriteria Hasil:
Indikator
Awal Tujuan
TTV normal
3
4
Laporan nyeri
2
4
Klien rileks
2
4
Mampu tidur
2
4
Keterangan :
1.ekstrim
4. ringan
2.sedang
5.tidak ada keluhan
3.cukup
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ...x 24 jam
diharapkan perawatan diri terpenuhi
dengan Kriteria Hasil:
Indikator
Awal Tujuan
Mampu
2
3
melakukan ADL
Mampu
2
3
mempertahankan
keb.diri
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ...x24 jam
masalah infeksi tidak terjadi dengan
KH :
Indikator
Awal Akhir
- Tidak
2
4
terdapat
tanda-tanda
infeksi
(tumor,
rubor,
dobor, calor
dan
fungsiolaesa
- Luka
bersih
2
Intervensi (NIC)
- Tentukan
karakteristik dan
lokasi
ketidaknyamanan.
- Evaluasi TTV
- Ajarkan tehnik
relaksasi nafas
dalam
- Perhatikan nyeri
tekan uterus
- Kolaborasi
pemberian
analgetik
- Memfasilitasi
kebutuhan diri
klien
- Menyediakan privasi
klen
- Ganti pakaian klien
- Pantau tindak
kekuatan dan
toleran aktivitas
-
Ukur tanda-tanda
vital
- Kaji terhadap tandatanda infeksi
(tumor, rubor,
dolor, calor, dan
fungsiolaesa)
- Anjurkan pasien
untuk tidak
memegang daerah
sekitar luka
4
Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
- Tandatanda vital
dalam
batas
normal
2
4
Keterangan :
1.ekstrim
4. ringan
2.sedang
5.tidak ada keluhan
3.cukup
Defisiensi
pengetahuan
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ...x 24 jam
diharapkan masalah pengetahuan
dapat terpenuhi dengan Kriteria
Hasil:
Indikator
Awal
Tujuan
Klien dan
3
5
keluarga
menyatakan
pemahaman
Klien dan
3
5
keluarga
mampu
menjelaskan
kembali
Keterangan:
1.ekstrim
4.ringan
2.sedang
5.tidak ada keluhan
3.cukup
- Sediakan informasi
pada klien dan
keluarga tentang
kondisi
- Kaji pengetahuan
klien tentang
penyakit
- Jelaskan tentang
pentingnya asi
untuk bayi
Asuhan Keperawatan Pada..., MAELIA, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014
Download