Pikiran Rakyat o Sen;n 1 3 19 2 18 17 8Jan OPeb () Selasa 4 5 6 21 20 o Mar OApr . o Rabu o Kamiso Jumato Sabtu 7 22 8 23 M;nggu 14 15 11 12 13 9 10 28 29 30 25 26 27 24 o Me; OJun OJul OAgs OSep OOkt ONov ODes Infertil bukan Hanya Masalah Istri -- - --~ =. ,. ERING kali seorang istri yang mengalami kesulitan memperoleh kehamilan datang berkonsultasi pada dokter seorang diri, tanpa suaminya. Berbagai alasan menjadi latar belakang sang suami tak ikut berkonsultasi. Padahal, suatu kehamilan adalah hasil dari hubungan suami istri yang kedua-duanya memenuhi persayaratan untuk membuahkan kehamilan. Oleh karena itu, kehadiran suami dan istrinya untuk berkonsultasi sangat penting karena tak selamanya kesulitan untuk hamil disebabkan faktor istri. Pada pertemuan perdana suami istri dengan dokter biasanya sudah bisa diduga apakah kelainan ini berasal dari pihak suami atau wanita, atau malah kedua-duanya. Selain itu, manfaat kehadiran suami istri adalah juga untuk efisiensi waktu pemeriksaan, biaya pemeriksaan dan menghilangkan pangkal saling menuduh pihak-pihak yang kurang subur dari pasangan suami istri tersebut. Seyogianya pasangan suami istri mengetahui sejak awal siapa yang mengalami masalah penyebab kesulitan memi100keturunan. Dengan demikian, suami istri tidak perlu bercerai, karena masing-masing bisa saling menguatkan dan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan keturunan. Meskipun, harns juga disadari bahwa ilmu kedokter masih memilOOketerbatasan dalam menilai atau memprediksi tentang keberhasilan s.uatu kehamilan. Sekitar go persen penyebab ketidaksuburan pasangan suami istri belum teIjelaskan, meskipun menurut percobaan-percobaan semua hasilnya dalam batas normal. S Padahal, suatu kehamilan adalah hasil daM hubungan suami ism yang kedua-iluanya memenuhi persyaratan untuk'membuahkan kehamilan. Oleh karena itu, kehadiran suami dan . ismnya untuk berkonsultasi sangat pennng karena tak selamanya kesulitan untuk hamil disebabkanfaktor ism. ---- ~~- Ketidaksuburan pria Faktor ketidaksuburan pria me- .'--- Kliping Humas Unpad 2010 -- nempati angka sekitar 40 persen dari pasangan suami istri yang tidak subur. Tragisnya, 50 persen pria yang tidak subur penyebabnya masih belum diketahui. Pemeriksaan pria dapat diawali dengan riwayat, khususnya pola hidup seperti seringnya berada dalam Iingkungan suhu yang relatif panas, terpapar penyinaran atau radiasi, penggunaan obat-obat tertentu, peminum minuman keras, kecanduan rokok, nutrisi yang kekurangan elemen-elemen sperma dan vitamin tertentu, serta penyakit infeksi tertentu. Ketidaksuburan pria juga bisa jadi karena disfungsi seksual, gangguan ejakuIasi, dan gangguan orgasme Termasuk ke dalam gangguan ejakuIasi atau keluamya cairan saat hubungan suami istri adalah: 1. EjakuIasi yang berbalik sehingga sperma tidak masuk ke daIam alat reprodt.!!<siistrinX~ dapat diobati, tetapi praktisnya masih sulit disembuhkan. Kelainan fungsi hubungan suami istri, khususnya dari pria (yang memicu terjadinya infertiIitas) bisa disebabkan oleh ketidakharmonisan hubungan suami istri yang pada ujungnya mengakibatkan rasa kurang percaya diri saat melakukan hubungan suami istri. Kecemasan atau . kekhawatiran terhadap salah satu pihak, kurangnya pengertian mengenai apa itu hubungan suami istri serta perbedaan sosial antara part~ ner yang bersangkutan bisa memicu teIjadinya ejakuIasi dini (sekitar 23 persen),disfungsiereksi(61 persen), dan kombinasi keduanya (16 persen). Kelainan hubungan suami istri yang juga memengaruhi proses kesuburan adalah masalah orgasme. Bisa jadi suami tidak pernah orgasme atau anorgasme primer dan ejakuIasi padahal fungsi ereksi baik. Hal ini sangat dimungkinkan karena faktor psikologis, gangguan saraf serta biologis. Untuk anorgasme primer dapat diobati melalui penggunaan elektro ejakuIasi. Sementara untuk anorgasme sekunder dapat diperiksa melalui USG atau kadang-kadang memakai pemeriksaan laboratoriurn untuk menunjukkan kemungkinan adanya keganasan prostat yang dikenal dengan pemeriksaan laboratorium PSA Khusus mengenai prostat ini bagi pria yang mempunyai riwayat keluarga mengalami keganasan prostat sangat dianjurkan untuk mengadakan pencegahan dini melalui pemeriksaan kadar PSA sejak usia 50 tahun, tiap satu tahun sekali meskipun tidak ada keluhan berkemih ataupun hubungan suami istri, juga kelainan yang dikenal sebagai varikosel yaitu bendungan pada saluran sperma. Keberadaan varikosel yang dihubungkan dengan kejadian kesQIitan memiliki anak memang masih diperdebatan. Di satu sisi menyebutkan yang bersangkutan harus menjalarii tin- . dakan operasi, tetapi pihak lain tak menyarankan itu. Akan tetapi, apabila varikosel teIjadi pada kedua buah zakar sebaiknya diIakukan operasi untuk melancarkan aliran sperma. Namun demikian, infertilitasnya sangat bergantungpada lamanya pasangan menikah dan tidak mempwWai anak' 2. Tidak mampu mengeluarkan cairan ejakuIasi. 3. EjakuIasi dini. 4. EjakuIasi dengan jumlah cairan yang sangat sedikit. EjakuIasi berbalik adalah keluamya cairan sperma yang berasal dari saluran kencing bagian belakangdari kandung kemi,h. Penyebabnya bisa karena kelainanalat anatomi, saraf, kelainan getah bening tertentu, kencing manis, atau psikis/mental dari pria yang bersangkutan atau tidak diketahui. Keadaan ini patut diduga apabila cairan ejakuIasi teramat minim, yaitu kurang dari 1fi cc atau kering tanpa cairan ejakuIasi yang dikeluarkan saat hubungan suami istri. Selain itu, untuk mengetahui ada tidaknya ejakuIasi yang berbalik dapat diIihat melalui proses mastrurbasi (akan tampak tempat keluamya cairan tersebut), ditentukan melalui analisis laboratorium cairan ejakuIasi, atau menggunakan USG yang khusus untuk pemeriksaan alat kelamin. Pada umumnya, pengobatan kelainan ini melalui operasi jika terapi medis tidak I membawa hasil. Keadaan ejakuIasi dini biasa disebabkan oleh gangguan kerusakan atau gangguan saraf-saraf simpatik ata1.i.punmotorik di daerah kelamin. Jadi dapat bersifat biologis ataupun bersifat psikologis. Secara teor~da'!!!1!!! Pemeriksaan Pemeriksaan infertiI pada pria yang paling sering dan paling utama diIakuJ<anadalah analisis cairan sperma/ semen. Penanganan kelainan baik jumlah maupun bentuk dan pergerakan sperma tidaklah sederhana dan biasanya memakan waktu yang tidak sedikit. Penanganan infertiIitas pria idealnya tergantung dari penyebab infertiIitas tersebut di samping penggunaan hormon yang merangsang pertumbuhan sperma, tindakan operasi. Tidak kaIah pentingnya adalah pola hidup, khususnya yang tinggi protein, mengurangi lingkungan panas (misalnya terlalu lama mengendarai mobil setiap hari, seringnya menggunakan celana ketat dan tebal, olah raga berat seperti I main bola). (Prof. Dr. dr. A. 'Biben, Sp.O.G. K;.Fer, Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Un---- pad1.*~_ _ _ --