DAFTAR ISI - Bareksa.com

advertisement
PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
Tanggal Efektif :31 Maret 2011
Tanggal Mulai Penawaran: 06 April 2011
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (OJK) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN
MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU
KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL
TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan
Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya.
Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN (selanjutnya disebut “BATAVIA PRIMA CAMPURAN“) bertujuan untuk
mendapatkan tingkat pertumbuhan yang optimal dalam jangka menengah dan panjang melalui penempatan dana
pada Efek ekuitas, Efek bersifat utang, instrumen pasar uang dan setara kas sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
BATAVIA PRIMA CAMPURAN akan menginvestasikan dananya dengan komposisi investasi sebagai berikut :
minimum 5% (lima persen) dan maksimum 79% (tujuh puluh sembilan persen) pada Efek ekuitas dan minimum 5%
(lima persen) serta maksimum 79% (tujuh puluh sembilan persen) pada Efek Bersifat Utang dan minimum 5% (lima
persen) serta maksimum 79% (tujuh puluh sembilan persen) pada instrumen pasar uang dan/atau setara kas, yang
sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
PENAWARAN UMUM
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen sebagai Manajer Investasi melakukan Penawaran Umum atas Unit
Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN secara terus menerus dengan rincian sebagai berikut:
BATAVIA PRIMA CAMPURAN sampai dengan: 2.000.000.000 (dua miliar) Unit Penyertaan.
Adapun batas minimum pembelian awal dan minimum pembelian selanjutnya adalah sebagaimana diuraikan dalam
BAB XIII butir 13.2 dari Prospektus ini.
Setiap Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih
awal per Unit Penyertaan sebesar Rp1.000,- (seribu Rupiah) pada hari pertama penawaran. Selanjutnya harga
pembelian Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih per Unit
Penyertaan pada akhir Hari Bursa yang bersangkutan.
Pemegang Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dikenakan biaya pembelian Unit Penyertaan
(subscription fee) maksimum sebesar 2% (dua persen) dari jumlah nilai pembelian yang dilakukan, biaya penjualan
kembali Unit Penyertaan (redemption fee) maksimum sebesar 2% (dua persen) dari jumlah nilai penjualan kembali
yang dilakukan dan biaya pengalihan Unit Penyertaan (switching fee) maksimum sebesar 0,5% (nol koma lima
persen) dari jumlah nilai pengalihan yang dilakukan. Uraian lengkap mengenai biaya-biaya dapat dilihat pada Bab IX
tentang Imbalan Jasa dan Alokasi Biaya.
MANAJER INVESTASI
BANK KUSTODIAN
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen
Chase Plaza, Lantai 12
Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta 12920
Telepon : (62-21) 520-8390
Faksimili: (62-21) 520-6899
Email : [email protected]
www.bpam.co.id
PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk
Plaza Mandiri Lantai 22
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 – 38
Jakarta 12190
Telepon : (62 - 21) 5245170, 52913135, 52913567
Facsimile : (62 - 21) 5275858, 5263602
PENTING :
SEBELUM ANDA MEMUTUSKAN UNTUK MEMBELI UNIT PENYERTAAN REKSA DANA INI ANDA HARUS
TERLEBIH DAHULU MEMPELAJARI ISI PROSPEKTUS INI KHUSUSNYA BAB III MENGENAI MANAJER
INVESTASI, BAB V MENGENAI TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI DAN BAB VIII MENGENAI RISIKO
INVESTASI.
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 31 Maret 2013
UNTUK DIPERHATIKAN
BATAVIA PRIMA CAMPURAN tidak termasuk instrumen investasi yang dijamin oleh
Pemerintah ataupun Bank Indonesia. Sebelum membeli Unit Penyertaan, calon
investor harus terlebih dahulu mempelajari dan memahami Prospektus dan dokumen
penawaran lainnya. Isi dari Prospektus dan dokumen penawaran lainnya bukanlah
suatu saran baik dari sisi bisnis, hukum, maupun pajak. Oleh karena itu, calon
Pemegang Unit Penyertaan disarankan untuk meminta pertimbangan atau nasehat dari
pihak-pihak yang berkompeten sehubungan dengan investasi dalam BATAVIA PRIMA
CAMPURAN. Calon Pemegang Unit Penyertaan harus menyadari bahwa terdapat
kemungkinan Pemegang Unit Penyertaan akan menanggung risiko sehubungan
dengan Unit Penyertaan yang dipegangnya. Sehubungan dengan kemungkinan adanya
risiko tersebut, apabila dianggap perlu calon Pemegang Unit Penyertaan dapat
meminta pendapat dari pihak-pihak yang berkompeten atas aspek bisnis, hukum,
keuangan, pajak, maupun aspek lain yang relevan.
Perkiraan yang terdapat dalam prospektus yang menunjukan indikasi hasil investasi
dari BATAVIA PRIMA CAMPURAN hanyalah perkiraan dan tidak ada kepastian atau
jaminan bahwa Pemegang Unit Penyertaan akan memperoleh hasil investasi yang
sama dimasa yang akan datang, dan indikasi ini bukan merupakan janji atau jaminan
dari Manajer Investasi atas Target Hasil Investasi maupun potensi hasil investasi yang
akan diperoleh oleh calon Pemegang Unit Penyertaan. Perkiraan tersebut akan dapat
berubah sebagai akibat dari berbagai faktor, termasuk antara lain faktor-faktor yang
telah diungkapkan dalam Bab VIII mengenai Risiko Investasi.
2
DAFTAR ISI
Halaman
1
BAB I.
ISTILAH DAN DEFINISI
BAB II.
KETERANGAN MENGENAI BATAVIA PRIMA CAMPURAN
5
BAB III.
MANAJER INVESTASI
8
BAB IV.
BANK KUSTODIAN
11
BAB V.
TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI
12
BAB VI.
METODE PERHITUNGAN NILAI PASAR WAJAR DARI EFEK DALAM
15
PORTOFOLIO BATAVIA PRIMA CAMPURAN
BAB VII.
PERPAJAKAN
17
BAB VIII.
RISIKO INVESTASI
18
BAB IX.
IMBALAN JASA DAN ALOKASI BIAYA
20
BAB X.
HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
23
BAB XI.
PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
25
BAB XII.
PENDAPAT AKUNTAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN
26
BAB XIII.
PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
27
BAB XIV.
PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN
30
BAB XV.
PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN
33
BAB XVI.
PEMBUBARAN DAN HASIL LIKUIDASI
35
BAB XVII. SKEMA PEMBELIAN, PENJUALAN KEMBALI DAN PENGALIHAN
UNIT PENYERTAAN BATAVIA PRIMA CAMPURAN
BAB XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN
PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
3
38
41
BAB I
ISTILAH DAN DEFINISI
1.1.
AFILIASI
Afiliasi adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik
secara horisontal maupun vertikal;
hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur, atau Komisaris dari pihak
tersebut;
hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota Direksi
atau Komisaris yang sama;
hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak
langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;
hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak
langsung oleh pihak yang sama; atau
hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
1.2.
AGEN PENJUAL
Agen Penjual adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana yang terdaftar di OJK (selanjutnya
disebut “Agen Penjual”) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan BAPEPAM dan LK nomor
V.B.3, yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK nomor Kep10/BL/2006 tanggal 30 Agustus 2006 perihal Pendaftaran Agen Penjual Reksa Dana beserta
seluruh perubahannya.
1.3.
BANK KUSTODIAN
Bank Kustodian adalah Bank Umum yang telah mendapat persetujuan OJK untuk
menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Kustodian, yaitu memberikan jasa penitipan Efek
(termasuk penitipan kolektif atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang
kepentingannya diwakili oleh Kustodian) dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa
lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan
mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
1.4.
BAPEPAM dan LK
BAPEPAM dan LK adalah Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (dahulu
bernama Badan Pengawas Pasar Modal atau disingkat “BAPEPAM”) sebagaimana diatur
dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan
pelaksanaannya juncto Keputusan Menteri Keuangan No. 606/KMK.01/2005 tanggal 30
Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan.
1.5.
DOKUMEN KETERBUKAAN PRODUK
Dokumen Keterbukaan Produk adalah dokumen yang memuat keterangan mengenai Efek
dan informasi material yang akan ada di dalam portofolio Reksa Dana BATAVIA PRIMA
CAMPURAN. Dokumen Keterbukaan Produk ini akan disediakan oleh Manajer Investasi.
1.6.
EFEK
Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham,
obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas
Efek, dan setiap derivatif dari Efek sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya yang dapat dibeli oleh
BATAVIA PRIMA CAMPURAN.
1.7.
EFEKTIF
Efektif adalah terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang ditetapkan
dalam Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan BAPEPAM dan LK Nomor IX.C.5.,
1
Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK Nomor: Kep-430/BL/2007 tanggal 19
Desember 2007. Surat pernyataan Efektif Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif akan dikeluarkan oleh
OJK.
1.8.
FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan adalah formulir asli yang dipakai oleh calon
pembeli untuk membeli Unit Penyertaan yang diisi, ditandatangani dan diajukan oleh calon
pembeli kepada Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi.
1.9.
FORMULIR PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN
Formulir Pengalihan Unit Penyertaan adalah formulir asli yang dipakai oleh Pemegang Unit
Penyertaan untuk mengalihkan Unit Penyertaan yang dimilikinya yang diisi, ditandatangani
dan diajukan oleh Pemegang Unit Penyertaan kepada Manajer Investasi atau Agen Penjual
yang ditunjuk oleh Manajer Investasi.
1.10.
FORMULIR PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN
Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan adalah formulir asli yang dipakai oleh Pemegang
Unit Penyertaan untuk menjual kembali Unit Penyertaan yang dimilikinya yang diisi,
ditandatangani dan diajukan oleh Pemegang Unit Penyertaan kepada Manajer Investasi atau
Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi.
1.11.
FORMULIR PROFIL PEMODAL
Formulir Profil Pemodal adalah formulir yang disyaratkan untuk diisi oleh pemodal
sebagaimana diharuskan oleh Peraturan BAPEPAM Nomor IV.D.2, yang merupakan
Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-20/PM/2004 tanggal 29 April 2004 tentang
Profil Pemodal Reksa Dana, yang berisikan data dan informasi mengenai profil risiko pemodal
BATAVIA PRIMA CAMPURAN sebelum melakukan pembelian Unit Penyertaan BATAVIA
PRIMA CAMPURAN yang pertama kali di Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk
oleh Manajer Investasi.
1.12.
HARI BURSA
Hari Bursa adalah hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa Efek, yaitu Senin
sampai dengan Jumat, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan
sebagai hari libur oleh Bursa Efek.
1.13.
HARI KERJA
Hari Kerja adalah hari Senin sampai dengan hari Jumat dimana Bank Indonesia buka dan
melakukan kliring, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh pemerintah Republik
Indonesia dan/atau Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh
pemerintah Republik Indonesia dan/atau Bank Indonesia sebagai hari libur.
1.14.
HARI KALENDER
Hari Kalender adalah setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalendar Gregorius
tanpa kecuali.
1.15.
KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF
Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang
mengikat Pemegang Unit Penyertaan, dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk
mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk
melaksanakan penitipan kolektif.
1.16.
MANAJER INVESTASI
Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para
nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah kecuali
perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1.17.
METODE PERHITUNGAN NAB
Metode Penghitungan NAB adalah metode untuk menghitung NAB sesuai dengan Peraturan
Bapepam dan LK nomor IV.C.2. Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK nomor Kep2
367/BL/2012 tanggal 9 Juli 2012 tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portofolio Reksa
Dana.
1.18.
NILAI AKTIVA BERSIH (NAB)
NAB adalah nilai pasar yang wajar dari suatu Efek dan kekayaan lain dari Reksa Dana
dikurangi seluruh kewajibannya.
1.19.
NILAI PASAR WAJAR
Nilai Pasar Wajar adalah nilai yang dapat diperoleh dari transaksi Efek yang dilakukan antar
para pihak yang bebas bukan karena paksaan atau likuidasi
1.20.
OJK
OJK adalah Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia (dahulu bernama Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau disingkat “Bapepam dan LK” dan sebelumnya
bernama Badan Pengawas Pasar Modal atau disingkat “Bapepam”) sebagaimana diatur
dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan
pelaksanaannya juncto Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa
Keuangan.
1.21.
PERNYATAAN PENDAFTARAN
Pernyataan Pendaftaran adalah dokumen yang wajib disampaikan oleh Manajer Investasi
kepada OJK dalam rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif yang ditetapkan dalam Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan BAPEPAM dan
LK Nomor IX.C.5, yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK No. Kep430/BL/2007 tanggal 19 Desember 2007 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka
Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
1.22.
PENAWARAN UMUM
Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA
CAMPURAN yang dilakukan oleh Manajer Investasi untuk menjual Unit Penyertaan kepada
masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal beserta
peraturan pelaksanaannya dan Kontrak Investasi Kolektif.
1.23.
PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
Pemegang Unit Penyertaan adalah pihak–pihak yang memiliki Unit Penyertaan BATAVIA
PRIMA CAMPURAN.
1.24.
PORTOFOLIO EFEK
Portofolio Efek adalah kumpulan Efek yang dimiliki oleh orang perseorangan, perusahaan,
usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi. Definisi Portofolio Efek berkaitan
dengan BATAVIA PRIMA CAMPURAN adalah kumpulan Efek yang merupakan kekayaan
BATAVIA PRIMA CAMPURAN.
1.25.
PROSPEKTUS
Prospektus adalah setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang digunakan
untuk Penawaran Umum Reksa Dana dengan tujuan pemodal membeli Unit Penyertaan
Reksa Dana, kecuali pernyataan atau informasi yang berdasarkan peraturan BAPEPAM dan
LK yang dinyatakan bukan sebagai Prospektus.
1.26.
REKSA DANA
Reksa Dana adalah sesuai dengan apa yang tercantum di dalam Prospektus ini yaitu
BATAVIA PRIMA CAMPURAN.
1.27.
SURAT KONFIRMASI TRANSAKSI UNIT PENYERTAAN
Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan adalah surat yang mengkonfirmasikan mengenai
pelaksanaan perintah pembelian dan/atau penjualan kembali dan/atau pengalihan Unit
Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan dan/atau menunjukan jumlah Unit Penyertaan
yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan dan berlaku sebagai bukti kepemilikan Unit
3
Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN. Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan akan
dikirimkan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah:
(i)
(ii)
(iii)
Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dari
Pemegang Unit Penyertaan telah lengkap dan diterima dengan baik oleh Manajer
Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi dan pembayaran
diterima oleh Bank Kustodian (in good fund and in complete application);
Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dari
Pemegang Unit Penyertaan telah lengkap dan diterima dengan baik (in complete
application) oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer
Investasi;
Formulir Pengalihan Unit Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan lengkap dan
diterima baik (in complete application) oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual yang
ditunjuk oleh Manajer Investasi;.
1.28.
TANGGAL PEMBAYARAN
Tanggal Pembayaran adalah suatu tanggal dimana Manajer Investasi untuk kepentingan
Pemegang Unit Penyertaan wajib melaksanakan pembayaran atas pelunasan sesegera
mungkin paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah tanggal dilakukannya penjualan kembali
Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN.
1.29.
UNIT PENYERTAAN
Unit Penyertaan adalah satuan ukuran yang menunjukkan bagian kepentingan setiap pihak
dalam portofolio investasi kolektif.
1.30.
UNDANG-UNDANG PASAR MODAL
Undang-Undang Pasar Modal adalah Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar
Modal.
4
BAB II
KETERANGAN MENGENAI BATAVIA PRIMA CAMPURAN
2.1.
PEMBENTUKAN
Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN (selanjutnya disebut “BATAVIA PRIMA
CAMPURAN”) adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif berdasarkan UndangUndang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya di bidang
Reksa Dana sebagaimana termaktub dalam Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana BATAVIA
PRIMA CAMPURAN No. 26 tanggal 8 Maret 2011, yang dibuat di hadapan Sugito Tedjamulja,
S.H., Notaris di Jakarta antara PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen sebagai Manajer
Investasi dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagai Bank Kustodian.
BATAVIA PRIMA CAMPURAN memperoleh pernyataan Efektif dari BAPEPAM dan LK sesuai
dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-3389/BL/2011
2.2.
PENAWARAN UMUM
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen sebagai Manajer Investasi melakukan Penawaran
Umum atas Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN secara terus menerus dengan
rincian sebagai berikut:
BATAVIA PRIMA CAMPURAN sampai dengan: 2.000.000.000 (dua miliar) Unit Penyertaan.
Adapun batas minimum pembelian awal Unit Penyertaan dan minimum pembelian selanjutnya
adalah sebagaimana diuraikan dalam BAB XIII butir 13.2 dalam Prospektus ini.
Setiap Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN ditawarkan dengan harga sama
dengan Nilai Aktiva Bersih awal per Unit Penyertaan sebesar Rp1.000,- (seribu Rupiah) pada
hari pertama penawaran. Selanjutnya harga masing-masing Unit Penyertaan BATAVIA
PRIMA CAMPURAN ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan pada
akhir Hari Bursa yang bersangkutan.
2.3.
MANFAAT INVESTASI PADA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
BATAVIA PRIMA CAMPURAN memberikan manfaat dan kemudahan bagi pemodal antara
lain:
a.
Diversifikasi investasi dengan dukungan dana yang cukup besar, BATAVIA PRIMA
CAMPURAN menjanjikan diversifikasi portofolio investasi yang akan memperkecil
risiko yang timbul.
b.
Pengelolaan yang profesional BATAVIA PRIMA CAMPURAN dikelola dan dimonitor
setiap hari oleh para manajer profesional yang berpengalaman di bidang manajemen
investasi di Indonesia, sehingga pemodal tidak lagi perlu melakukan riset, analisa
pasar dan berbagai pekerjaan administrasi yang berhubungan dengan pengambilan
keputusan investasi.
c.
Unit Penyertaan mudah dijual kembali, setiap penjualan oleh Pemegang Unit
Penyertaan wajib dibeli kembali oleh Manajer Investasi.
d.
Pembayaran uang tunai kepada pemodal tidak dikenakan pajak setiap pembagian
uang tunai, termasuk pembayaran atas penjualan kembali Unit Penyertaan tidak
dikenakan pajak.
e.
Pembebasan pekerjaan analisa investasi dan administrasi investasi dalam bidang
pasar modal membutuhkan tenaga, pengetahuan investasi dan waktu yang cukup
banyak serta berbagai pekerjaan administrasi, dengan membeli Unit Penyertaan
5
BATAVIA PRIMA CAMPURAN, maka Pemegang Unit Penyertaan tersebut bebas dari
pekerjaan tersebut.
2.4.
PENGELOLA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
a.
Komite Investasi
Komite Investasi BATAVIA PRIMA CAMPURAN bertanggung jawab untuk
memberikan pengarahan dan strategi manajemen aset secara umum. Komite
Investasi BATAVIA PRIMA CAMPURAN saat ini terdiri dari:
Lilis Setiadi, memiliki pengalaman dalam industri pengelolaan dana dan perbankan
sejak tahun 1995. Dua posisi profesional Lilis yang terakhir sebelum bergabung
dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen di Juli 2009 adalah Kepala
Penjualan Reksa Dana di Schroders Investment Management Indonesia, dan Kepala
Global Securities Services Deutsche Bank AG Jakarta Lilis menyelesaikan
pendidikannya di Oklahoma State University dengan gelar Bachelor of Science
degree di bidang Marketing dan International Business. Beliau memiliki Izin Wakil
Manajer Investasi No: KEP-99/BL/WMI/2007 dari BAPEPAM dan LK.
Yulius Manto, memiliki pengalaman dalam industri pengelolaan dana dan perbankan
sejak tahun 1997. Dua posisi profesional Yulius yang terakhir sebelum bergabung
dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen di April 2010 adalah Fund
Administration Services di Deutsche Bank AG dan Manager of Mutual Funds Sales at
Schroder Investment Management Indonesia.Yulius menyelesaikan pendidikan
sarjana ekonomi akuntansi di Universitas Tarumanagara. Beliau memiliki Izin Wakil
Manajer Investasi No: KEP-58/PM/WMI/2006 dari BAPEPAM dan LK.
b. Tim Pengelola Investasi
Tim pengelola investasi BATAVIA PRIMA CAMPURAN terdiri dari:
Suryanto
Bergabung dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen pada tahun 2010
sebagai Head of Investment, dan memiliki pengalaman kerja di Pasar Modal sejak
tahun 1998. Sebelumnya bekerja di PT First State Investments Indonesia sebagai
Manajer Investasi Senior selama enam tahun dan PT Bahana TCW Investment
Management sebagai Riset Analis selama dua tahun. Beliau memulai karirnya di
Sanwa Bank New York pada tahun 1996. Meraih gelar MBA di bidang Keuangan dari
Northeastern University pada tahun 2003 dan BSc dalam Manufacturing Engineering
dari Boston University pada tahun 1996. Memiliki Izin Wakil Manajer Investasi No:
KEP-60/PM/IP/WMI/1999.
Angky Hendra
Mendapatkan gelar sarjana ekonomi dari Universitas Tarumanagara. Dan telah
bekerja di bidang keuangan dan pasar modal sejak tahun 1998 serta telah menduduki
beberapa posisi antara lain Customer Relations dan Research Analyst di PT
Ramayana Artha Perkasa. Angky juga telah memiliki izin Wakil Manajer Investasi No.
KEP-125/PM/WMI/2005.
Rinaldi Lukita Handaya
Mendapatkan gelar Bachelor of Business with Distinction dari University of
Technology Sydney. Memiliki pengalaman di bidang keuangan dan pasar modal sejak
tahun 2006. Dan telah memiliki izin Wakil Manajer Investasi dari BAPEPAM dan LK
Nomor: KEP- 45/BL/WMI/2008 dan memperoleh gelar FRM dan CFA pada tahun
2011.
6
Indra Suruadji
Indra Suruadji Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atmajaya
jurusan Akuntansi dan gelar Magister Manajemen bidang keuangan dari Prasetya
Mulya Business School. Memiliki pengalaman kerja sejak tahun 2006 di bidang pasar
modal. Dan telah memiliki izin Wakil Manajer Investasi dari Bapepam No. KEP42/BL/WMI/2008 dan memperoleh gelar CFA sejak 2011.
Yosa Gumelar
Yosa mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas
Persada Indonesia YAI, Jakarta dan memiliki pengalaman kerja sejak tahun 2004 di
bidang pasar modal. Yosa memiliki izin WMI dari Bapepam – LK dengan nomor : Kep25/BL/WMI/2011 tanggal 14 Maret 2011
Thomas Christianto Kaloko
Thomas bergabung di BATAVIA pada tahun 2012. Sebelum bergabung dengan
BATAVIA, Thomas bekerja pada Deutsche Bank AG Jakarta sebagai Fund
Accounting Supervisor. Thomas mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi jurusan
Akuntansi dari Universitas Indonesia, Depok dan memiliki izin WMI dari Bapepam –
LK dengan nomor : Kep-65/BL/WMI/2012 tanggal 27 Maret 2012
Erisa Habsjah
Erisa telah berpengalaman dalam bidang riset dan pengelolaan portofolio sejak tahun
2006. Sebelum bergabung dengan BATAVIA pada bulan Januari 2013, Erisa adalah
Equity Research Analyst/Fund Manager pada PT BNP PARIBAS INVESTMENT
PARTNERS, Jakarta. Erisa lulus dari The Claremont Graduate University, Claremont,
CA, dalam bidang Finance dan mendapatkan gelar Masters of Business
Administration. Erisa memiliki izin WMI dari Bapepam – LK dengan nomor : Kep58/BL/WMI/2010 tanggal 27 Desember 2010.
7
BAB III
MANAJER INVESTASI
3.1.
KETERANGAN SINGKAT MENGENAI MANAJER INVESTASI
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen berkedudukan di Jakarta, pada awalnya didirikan
dengan nama PT Bira Aset Manajemen pada tahun 1996 berdasarkan Akta No. 133 tanggal
23 Januari 1996 yang dibuat di hadapan Djedjem Widjaja, S.H., Notaris di Jakarta yang telah
mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan
keputusannya No. C2-1942.HT.01.01.TH1996 tanggal 12 Pebruari 1996, serta setelah
mengalami beberapa perubahan, diantaranya perubahan seluruh ketentuan anggaran dasar
untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
yang dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Batavia Prosperindo Aset
Manajemen No. 37 tanggal 12 Maret 2008, dibuat di hadapan Sugito Tedjamulja, S.H., Notaris
di Jakarta, perubahan mana telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia di bawah No. AHU-39971.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 10 Juli
2008, dan perubahan terakhir sebagaimana dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen No. 45 tanggal 28 Desember
2012, dibuat di hadapan Lady Ita Larosa Boru Simanihuruk, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten
Tangerang, perubahan mana telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada No. AHU-AH.01.1003421 tanggal 06 Februari 2013.
Manajer Investasi telah diambil alih oleh PT Batavia Prosperindo Internasional sesuai dengan
Akta No. 141 tanggal 20 Desember 2000 yang dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,
M.Si., Notaris di Jakarta. Sesuai Akta No. 51 tanggal 26 Januari 2001 yang dibuat di hadapan
Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C-1329 HT.01.04-TH 2001 tanggal 21 Pebruari
2001 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan
Kodya Jakarta Selatan di bawah No. 676/RUB.09.03/VIII/2001 tanggal 20 Agustus 2001 serta
telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 76, tanggal 21 September
2004, Tambahan No. 9350, nama Manajer Investasi berubah menjadi PT Batavia Prosperindo
Aset Manajemen.
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen memperoleh izin usaha dari BAPEPAM dan LK
sebagai Manajer Investasi berdasarkan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM nomor KEP03/PM/MI/1996 tanggal 14 Juni 1996.
Direksi dan Dewan Komisaris
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen yang
bertindak sebagai Manajer Investasi BATAVIA PRIMA CAMPURAN ini tercantum dalam Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen nomor
45 tanggal 28 Desember 2012, yang dibuat di hadapan Lady Ita Larosa Boru Simanihuruk,
S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, perubahan mana telah diterima dan dicatat
dalam Database Sisminbakum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia pada No. AHU-AH.01.10-03422 tanggal 06 Februari 2013, yaitu sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Irena Istary Iskandar
Rudy Johansen
Jabatan
Komisaris
Komisaris
Direksi
Lilis Setiadi
Yulius Manto
Suryanto
Jabatan
Direktur Utama
Direktur
Direktur
8
3.2.
PENGALAMAN MANAJER INVESTASI
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen memiliki dana kelolaan seluruh Reksa Dana per
posisi tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp13,19 Triliun dan mengelola 61 Reksa Dana
lainnya yaitu:
1
Batavia Dana Dinamis
2
Batavia Prima Ekspektasi
3
Batavia USD Balanced Asia
4
Batavia Prima Campuran
5
Si Dana Obligasi Maxima
6
Batavia Dana Obligasi Ultima
7
Batavia Prima Obligasi
8
Batavia Dana Kas Maxima
9
Batavia Dana Obligasi Plus
10
Batavia Proteksi Sriwijaya
11
Batavia Proteksi Pajajaran
12
Si Dana Proteksi Batavia Div. IX
13
Si Dana Batavia Proteksi Parahyangan
14
Batavia Proteksi Utama 2
15
Batavia Proteksi Utama 3
16
Batavia Proteksi Prima 2
17
Batavia Proteksi Prima 3
18
Batavia Proteksi Utama 8
19
Batavia Proteksi Utama 9
20
Batavia Proteksi Prima 5
21
Batavia Proteksi Prima 6
22
Batavia Proteksi Prima 7
23
Batavia Proteksi Prima 8
24
Batavia Proteksi Prima 9
25
Batavia Proteksi Prima 10
26
Batavia Proteksi Prima 11
27
Batavia Proteksi Prima 12
28
Batavia Proteksi Prima 15
29
Batavia Proteksi Prima 16
30
Batavia Proteksi Prima 17
31
Batavia Proteksi Prima 18
32
Batavia Proteksi Prima 19
33
Batavia Proteksi Prima 20
34
Batavia Proteksi Optimal 2
35
Batavia Proteksi Optimal 3
36
Batavia Proteksi Optimal 5
37
Batavia Proteksi Optimal 6
38
Batavia Proteksi Optimal 7
39
Batavia Proteksi Optimal 8
40
Batavia Proteksi Optimal 9
41
Batavia Proteksi Optimal 10
9
42
Batavia Proteksi Optimal 11
43
Batavia Proteksi Optimal 12
44
Batavia Proteksi Optimal 15
45
Batavia Proteksi Optimal 16
46
Batavia Proteksi Optimal 17
47
Batavia Proteksi Optimal 18
48
Batavia Proteksi Maxima
49
Batavia Dana Saham
50
Batavia Dana Saham Optimal
51
Batavia Dana Saham Syariah
52
Batavia Dana Saham Agro
53
Si Dana Batavia Terbatas I
54
Si Dana Batavia Terbatas II
55
Si Dana Batavia Terbatas IV
56
Si Dana Batavia Terbatas V
57
Si Dana Batavia Terbatas VI
58
Si Dana Batavia Terbatas VII
59
Si Dana Batavia Terbatas Optimal
60
Si Dana Batavia Terbatas Maxima
61
Batavia Terbatas Ultima
Batavia Prosperindo Aset Manajemen adalah perusahaan Manajer Investasi yang hanya
semata-mata mengelola dana nasabah, sehingga semua keahlian dan kemampuan
pengelolaan investasi diarahkan untuk kepentingan nasabah.
Dengan didukung oleh para staf yang berpengalaman dan ahli dibidangnya, serta didukung
oleh jaringan sumber daya Group Batavia, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen akan
memberikan pelayanan yang berkualitas kepada para nasabahnya.
3.3.
PIHAK YANG TERAFILIASI DENGAN MANAJER INVESTASI
Pihak/perusahaan yang terafiliasi dengan Manajer Investasi di pasar modal di Indonesia
adalah PT Batavia Prosperindo Sekuritas (BPS).
10
BAB IV
BANK KUSTODIAN
4.1
Riwayat Singkat
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. selanjutnya disebut sebagai “Bank Mandiri” telah memberikan
jasa kustodian sejak tahun 1995 dengan surat izin operasi yang telah diperbaharui oleh
Bapepam berdasarkan Surat Keputusan nomor KEP.01/PM/Kstd/1999 tertanggal 4 Oktober
1999.
Bank Mandiri memiliki jaringan kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar
negeri.
Sejak bulan Desember 2001 Bank Mandiri memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 dari SGS
International Certification Services untuk layanan Kustodian, Wali Amanat dan Depository
Bank, sehingga Bank Mandiri memiliki komitmen untuk selalu memberikan kualitas dan mutu
layanan yang baik kepada nasabah. Sertifikat telah di-upgrade ke versi ISO 9001:2008 pada
bulan Oktober 2010.
4.2.
Pengalaman Bank Kustodian
Dengan diperolehnya ijin operasional sebagai Bank Kustodian, Bank Mandiri berperan aktif
Dengan diperolehnya izin operasional sebagai Bank Kustodian, Bank Mandiri berperan aktif
dalam memberikan jasa layanan di bidang kustodian dengan melayani nasabah yang terdiri
dari Dana Pensiun, Asuransi, Bank, Perusahaan Sekuritas, Manajer Investasi, Yayasan,
individu, dan Perseroan Terbatas lainnya, baik internasional maupun domestik, dengan total
asset under custody sebesar Rp. 182.3 trilliun (per tanggal 31 Oktober 2012) yang terdiri dari
equity, fixed income, discounted securities (scrip maupun scripless) dan Reksa Dana.
Untuk memenuhi kebutuhan investor dalam melakukan transaksi dan investasi dalam
berbagai instrumen surat berharga, Kustodian Bank Mandiri memfasilitasinya dengan
bertindak sebagai:
a.
Kustodian umum untuk melayani investor yang melakukan investasi pada pasar modal
di Indonesia,
b.
Kustodian lokal untuk American Depositary Receipts (ADRs) dan Global Depositary
Receipts (GDR) yang dibutuhkan oleh investor yang akan melakukan konversi saham
perusahaan yang terdaftar di bursa Efek lokal dan luar negeri (dual listing),
c.
Sub Registry untuk penyelesaian transaksi obligasi negara (SUN) dan SBI,
d.
Sebagai direct participant dari Euroclear,
e.
Kustodian untuk administrasi Reksa Dana (mutual fund) dan discretionary fund yang
diterbitkan dan dikelola oleh manajer investasi,
f.
Layanan Jasa Pinjam Meminjam Efek (Securities Lending & Borrowing) untuk
memfasilitasi nasabah yang ingin meminjamkan Efek-nya kepada perusahaan sekuritas
yang membutuhkan, melalui intermediasi PT KPEI.
g.
Jasa Kustodian untuk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA).
Dengan dukungan sumber daya manusia yang professional dan berpengalaman,
pengembangan core system custodian, dukungan unit kerja lainnya maupun jaringan cabang
yang tersebar di seluruh Indonesia, maka Bank Mandiri berkomitmen untuk memberikan
layanan terbaik sesuai standar yang ditetapkan dalam ISO 9001:2008.
4.3.
Pihak Yang Terafiliasi Dengan Bank Kustodian
Pihak atau perusahaan yang terafiliasi dengan Bank Mandiri di bidang pasar modal atau jasa
keuangan di Indonesia adalah PT Bank Syariah Mandiri, PT Mandiri Sekuritas, PT AXA
Mandiri Financial Services, PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia, PT Kustodian
Sentral Efek Indonesia, PT Mandiri Management Investasi, PT Koexim Mandiri Finance,
Mandiri Axa General Insurance, PT Gelora Karya Jasatama Putera, PT Staco Jasapratama,
PT Stacomitra Graha, PT Staco Estika Sedaya Finance, PT Caraka Mulia, PT Krida Upaya
Tunggal.
11
BAB V
TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI
5.1.
TUJUAN INVESTASI
BATAVIA PRIMA CAMPURAN mempunyai tujuan untuk mendapatkan tingkat pertumbuhan
yang optimal dalam jangka menengah dan panjang melalui penempatan dana pada Efek
ekuitas, Efek bersifat utang, instrumen pasar uang dan setara kas sesuai dengan peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
5.2.
KEBIJAKAN INVESTASI
BATAVIA PRIMA CAMPURAN akan menginvestasikan dananya dengan komposisi investasi
sebagai berikut:
minimum 5% (lima persen) dan maksimum 79% (tujuh puluh sembilan persen) pada Efek
ekuitas dan minimum 5% (lima persen) serta maksimum 79% (tujuh puluh sembilan persen)
pada Efek bersifat utang dan minimum 5% (lima persen) serta maksimum 79% (tujuh puluh
sembilan persen) pada instrumen pasar uang dan/atau setara kas, yang sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Kebijakan investasi sebagaimana disebutkan di atas wajib telah dipenuhi oleh Manajer
Investasi selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) Hari Bursa sejak tanggal diperolehnya
pernyataan Efektif atas BATAVIA PRIMA CAMPURAN dari OJK.
5.3.
PEMBATASAN INVESTASI
a.
Batasan Investasi
Sesuai dengan Peraturan BAPEPAM dan LK nomor IV.B.1, Lampiran Keputusan
Ketua BAPEPAM dan LK nomor KEP-552/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010
tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif,
BATAVIA PRIMA CAMPURAN hanya dapat melakukan penjualan dan pembelian
atas:
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
b.
Efek yang telah dijual dalam Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di
Bursa Efek baik di dalam maupun di luar negeri;
Efek bersifat utang seperti surat berharga komersial (commercial paper) yang
sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek, Surat Utang
Negara, dan/atau Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh lembaga
internasional dimana Pemerintah Indonesia menjadi salah satu anggotanya;
Efek Beragun Aset yang ditawarkan melalui Penawaran Umum dan sudah
mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek;
instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo kurang dari
1 (satu) tahun, meliputi Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar
Uang, Surat Pengakuan Hutang, dan Sertifikat Deposito, baik dalam rupiah
maupun dalam mata uang asing; dan/atau
Surat berharga komersial dalam negeri yang jatuh temponya di bawah 3 (tiga)
tahun dan telah diperingkat oleh perusahaan pemeringkat Efek.
Tindakan yang dilarang
Manajer Investasi dilarang melakukan tindakan yang dapat menyebabkan Reksa
Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif:
(a)
memiliki Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang
informasinya dapat diakses dari Indonesia melalui media massa atau fasilitas
internet;
12
(b)
(c)
(d)
membeli Efek yang diterbitkan oleh satu perusahaan berbadan hukum
Indonesia atau berbadan hukum asing yang diperdagangkan di Bursa Efek
luar negeri lebih dari 5% (lima per seratus) dari modal disetor perusahaan
dimaksud atau lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih
BATAVIA PRIMA CAMPURAN pada setiap saat;
memiliki Efek Bersifat Ekuitas yang diterbitkan oleh perusahaan yang telah
mencatatkan Efeknya pada Bursa Efek di Indonesia lebih dari 5% (lima per
seratus) dari modal disetor perusahaan dimaksud;
memiliki Efek yang diterbitkan oleh satu Pihak lebih dari 10% (sepuluh
perseratus) dari Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN pada
setiap saat. Efek dimaksud termasuk surat berharga yang diterbitkan oleh
bank. Larangan dimaksud tidak berlaku bagi:
(i)
(ii)
(iii)
Sertifikat Bank Indonesia;
Efek yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia; dan/atau
Efek yang diterbitkan oleh lembaga keuangan internasional dimana
Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu anggotanya;
(e)
melakukan transaksi lindung nilai atas pembelian Efek yang diperdagangkan
di Bursa Efek luar negeri lebih besar dari nilai Efek yang dibeli;
(f)
memiliki Efek Beragun Aset lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari Nilai
Aktiva Bersih Reksa Dana, dengan ketentuan bahwa masing-masing Efek
Beragun Aset tidak lebih dari 5% (lima per seratus) dari Nilai Aktiva Bersih
BATAVIA PRIMA CAMPURAN;
(g)
memiliki Efek yang tidak ditawarkan melalui Penawaran Umum dan/atau tidak
dicatatkan pada Bursa Efek di Indonesia, kecuali:
(i)
(ii)
(iii)
Efek yang sudah mendapat peringkat dari Perusahaan Pemeringkat
Efek;
Efek pasar uang, yaitu Efek bersifat utang dengan jatuh tempo
kurang dari 1 (satu) tahun; dan
Efek yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia dan/atau lembaga
keuangan internasional dimana Pemerintah Republik Indonesia
menjadi salah satu anggotanya;
(h)
memiliki Portofolio Efek berupa Efek yang diterbitkan oleh pihak yang
terafiliasi dengan Manajer Investasi lebih dari 20% (dua puluh per seratus)
dari Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN, kecuali hubungan
Afiliasi yang terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal pemerintah;
(i)
memiliki Efek yang diterbitkan oleh Pemegang Unit Penyertaan dan/atau
pihak terafiliasi dari Pemegang Unit Penyertaan berdasarkan komitmen yang
telah disepakati oleh Manajer Investasi dengan Pemegang Unit Penyertaan
dan/atau pihak terafiliasi dari Pemegang Unit Penyertaan;
(j)
terlibat dalam kegiatan selain dari investasi, investasi kembali, atau
perdagangan Efek;
(k)
terlibat dalam penjualan Efek yang belum dimiliki (short sale);
(l)
terlibat dalam Transaksi Marjin;
(m) melakukan penerbitan obligasi atau sekuritas kredit;
(n)
terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali pinjaman jangka pendek
yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi dan pinjaman tersebut tidak
lebih dari 10% (sepuluh per seratus) dari nilai portofolio BATAVIA PRIMA
CAMPURAN pada saat pembelian;
13
(o)
membeli Efek yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum, jika:
(i)
(ii)
Penjamin Emisi Efek dari Penawaran Umum tersebut merupakan
satu kesatuan badan hukum dengan Manajer Investasi; atau
Penjamin Emisi Efek dari Penawaran Umum dimaksud merupakan
Pihak terafiliasi dari Manajer Investasi, kecuali hubungan Afiliasi
tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal
Pemerintah;
(p)
terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan Manajer
Investasi atau Afiliasinya; dan
(q)
membeli Efek Beragun Aset yang sedang ditawarkan dalam Penawaran
Umum, jika:
(i)
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset tersebut dan Kontrak
Investasi Kolektif Reksa Dana dikelola oleh Manajer Investasi yang
sama;
(ii)
Penawaran Umum tersebut dilakukan oleh Pihak terafiliasi dari
Manajer Investasi, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena
kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah; dan/atau
(iii)
Manajer Investasi BATAVIA PRIMA CAMPURAN terafiliasi dengan
Kreditur Awal Efek Beragun Aset, kecuali hubungan Afiliasi tersebut
terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah.
Pembatasan investasi tersebut di atas didasarkan pada peraturan yang berlaku saat
prospektus ini diterbitkan, yang mana dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan oleh Pemerintah di bidang Pasar Modal termasuk Surat Persetujuan dan
kebijakan yang akan dikeluarkan oleh OJK berkaitan dengan pengelolaan Reksa Dana
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
Dalam hal Manajer Investasi bermaksud membeli Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek
luar negeri, pelaksanaan Pembelian Efek tersebut baru dapat dilaksanakan setelah
tercapainya kesepakatan antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian mengenai tata cara
Pembelian, penjualan, penyimpanan, pencatatan dan hal-hal lain sehubungan dengan
Pembelian Efek tersebut.
5.4.
KEBIJAKAN PEMBAGIAN HASIL INVESTASI
Hasil Investasi yang diperoleh oleh BATAVIA PRIMA CAMPURAN akan diinvestasikan
kembali dalam BATAVIA PRIMA CAMPURAN sehingga selanjutnya akan meningkatkan Nilai
Aktiva Bersihnya, atau Manajer Investasi dapat membagikan sebagian atau seluruhnya
secara pro-rata kepada Pemegang Unit Penyertaan dan sisanya dibukukan ke dalam
BATAVIA PRIMA CAMPURAN sehingga selanjutnya akan meningkatkan Nilai Aktiva
Bersihnya.
Manajer Investasi dapat membagikan hasil investasi secara tunai dengan cara
pemindahbukuan/ transfer dana dalam mata uang rupiah ke rekening atas nama Pemegang
Unit Penyertaan atau dalam bentuk Unit Penyertaan sehingga mengurangi Nilai Aktiva Bersih
BATAVIA PRIMA CAMPURAN.
Dalam hal Manajer Investasi membagi hasil investasi maka Pemegang Unit Penyertaan tidak
dikenakan biaya. Manajer Investasi berwenang menentukan cara pembagian hasil
investasi dan besarnya jumlah hasil investasi yang akan dibagikan maupun waktu pembagian
hasil investasi tersebut. Cara pembagian hasil investasi akan diterapkan secara konsisten.
14
BAB VI
METODE PENGHITUNGAN NILAI PASAR WAJAR DARI EFEK DALAM PORTOFOLIO
BATAVIA PRIMA CAMPURAN
Metode penghitungan Nilai Pasar Wajar Efek dalam portofolio BATAVIA PRIMA CAMPURAN yang
digunakan oleh Manajer Investasi adalah sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK nomor IV.C.2
tentang Nilai Pasar Wajar Dari Efek Dalam Portofolio Reksa Dana, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam dan LK nomor Kep-367/BL/2012 tanggal 9 Juli 2012, yang memuat antara lain ketentuan
sebagai berikut:
1.
Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam portofolio Reksa Dana wajib dihitung dan disampaikan oleh
Manajer Investasi kepada Bank Kustodian paling lambat pukul 17.00 WIB setiap hari bursa,
dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
Penghitungan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek
menggunakan informasi harga perdagangan terakhir atas Efek tersebut di Bursa Efek ;
b.
Penghitungan Nilai Pasar Wajar dari:
1)
Efek yang diperdagangkan di luar Bursa Efek (over the counter);
2)
Efek yang tidak aktif diperdagangkan di Bursa Efek;
3)
Efek yang diperdagangkan dalam denominasi mata uang asing;
4)
Instrumen pasar uang dalam negeri, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Nomor IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif;
5)
Efek lain yang transaksinya wajib dilaporkan kepada Penerima Laporan Transaksi
Efek sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor X.M.3 tentang Penerima
Laporan Transaksi Efek;
6)
Efek lain yang berdasarkan Keputusan Bapepam dan LK dapat menjadi Portofolio
Efek Reksa Dana; dan/atau
7)
Efek dari perusahaan yang dinyatakan pailit atau kemungkinan besar akan pailit,
atau gagal membayar pokok utang atau bunga dari Efek tersebut,
Menggunakan harga pasar wajar yang ditetapkan oleh Lembaga Penilaian Harga Efek
(“LPHE”) sebagai harga acuan bagi Manajer Investasi.
c.
Dalam hal harga perdagangan terakhir Efek di Bursa Efek tidak mencerminkan Nilai
Pasar Wajar pada saat itu, penghitungan Nilai Pasar Wajar dari Efek tersebut
menggunakan harga pasar wajar yang ditetapkan oleh LPHE sebagai harga acuan bagi
Manajer Investasi.
d.
Dalam hal LPHE tidak mengeluarkan harga pasar wajar terhadap Efek sebagaimana
dimaksud dalam angka 1 huruf b butir 1) sampai dengan butir 6), dan angka 1 huruf c
Peraturan ini, Manajer Investasi wajib menentukan Nilai Pasar Wajar dari Efek dengan
itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang menggunakan asas
konservatif dan diterapkan secara konsisten, dengan mempertimbangkan antara lain:
1)
2)
3)
e.
Harga perdagangan sebelumnya;
Harga perbandingan Efek sejenis;dan/atau
Kondisi fundamental dari penerbit Efek.
Dalam hal LPHE tidak mengeluarkan harga pasar wajar terhadap Efek dari perusahaan
yang dinyatakan pailit atau kemungkinan besar akan pailit, atau gagal membayar pokok
utang atau bunga dari Efek tersebut, sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b butir
7), Manajer Investasi wajib menghitung Nilai Pasar Wajar dari Efek dengan itikad baik
dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang menggunakan asas konservatif
dan diterapkan secara konsisten dengan mempertimbangkan:
1)
2)
3)
4)
Harga perdagangan terakhir Efek tersebut;
Kecenderungan harga efek tersebut;
Tingkat bunga umum sejak perdagangan terakhir (jika berupa Efek Bersifat
Utang);
Informasi material yang diumumkan mengenai Efek tersebut sejak perdagangan
terakhir;
15
5)
6)
7)
f.
Perkiraan rasio pendapatan harga (price earning ratio), dibandingkan dengan
rasio pendapatan harga untuk Efek sejenis (jika berupa saham);
Tingkat bunga pasar dari Efek sejenis pada saat tahun berjalan dengan peringkat
kredit sejenis (jika berupa Efek Bersifat Utang);dan
Harga pasar terakhir dari Efek yang mendasari (jika berupa derivatif atas Efek).
Dalam hal Manajer Investasi menganggap bahwa harga pasar wajar yang ditetapkan
LPHE tidak mencerminkan Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam portofolio Reksa Dana
yang wajib dibubarkan karena:
1)
2)
diperintahkan oleh OJK sesuai peraturan perundang-undangan di bidang Pasar
Modal;dan/atau
total Nilai Aktiva Bersih kurang dari Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar
rupiah) selama 90 (sembilan puluh ) hari bursa secara berturut-turut,
Manajer Investasi dapat menghitung sendiri Nilai Pasar Wajar dari Efek tersebut dengan
itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang menggunakan asas
konservatif dan diterapkan secara konsisten.
g.
Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam portofolio Reksa Dana yang diperdagangkan dalam
denominasi mata uang yang berbeda dengan denominasi mata uang Reksa Dana
tersebut, wajib dihitung dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia.
2.
Penghitungan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana, wajib menggunakan Nilai Pasar Wajar dari Efek
yang ditentukan oleh Manajer Investasi.
3.
Dalam penghitungan Nilai Pasar Wajar Surat Berharga Negara yang menjadi Portofolio Efek
Reksa Dana Terproteksi, Manajer Investasi dapat menggunakan metode harga perolehan yang
diamortisasi, sepanjang Surat Berharga Negara dimaksud untuk dimiliki dan tidak akan
dialihkan sampai dengan tanggal jatuh tempo (hold to maturity).
4.
Bagi Reksa Dana Terproteksi yang portofolionya terdiri dari Surat Berharga Negara yang
dimiliki dan tidak akan dialihkan sampai dengan tanggal jatuh tempo, dan penghitungan Nilai
Pasar Wajar-nya menggunakan metode harga perolehan yang diamortisasi, maka pembelian
kembali atas Unit Penyertaan hanya dapat dilakukan pada tanggal pelunasan sesuai dengan
Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus.
5.
Nilai aktiva bersih per saham atau Unit Penyertaan dihitung berdasarkan Nilai Aktiva Bersih
pada akhir hari bursa yang bersangkutan, setelah penyelesaian pembukuan Reksa Dana
dilaksanakan, tetapi tanpa memperhitungkan peningkatan atau penurunan kekayaan Reksa
Dana karena permohonan pembelian dan/atau pelunasan yang diterima oleh Bank Kustodian
pada hari yang sama.
16
BAB VII
PERPAJAKAN
Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku, penerapan Pajak Penghasilan (PPh) atas
pendapatan Reksa Dana yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, adalah sebagai berikut:
No. Uraian
Penghasilan Reksa Dana yang berasal dari:
a. Pembagian uang tunai (dividen)
Perlakuan PPh
Dasar Hukum
PPh tarif umum
Pasal 4 (1) UU PPh
b. Bunga Obligasi
PPh Final*
Pasal 4 (2) dan 4 (3) huruf i
UU PPh jo. Pasal 2(1) dan
Pasal 3 huruf d
PP No.16 th 2009
c. Capital gain/diskonto obligasi
PPh Final*
Pasal 4 (2) dan 4 (3) huruf j
UU PPh jo. Pasal 2(1) dan
Pasal 3 huruf d
PP No.16 th 2009
d. Bunga Deposito dan diskonto Sertifikat
Bank Indonesia
PPh Final 20%
Pasal 4 (2) UU PPh jo.
Pasal 2 PP 131 th 2000 jo.
Pasal 3 Keputusan Menteri
Keuangan R.I No.
51/KMK.04/2001
e. Capital Gain Saham di Bursa
PPh Final 0,1%
Pasal 4 (2) UU PPh jo.
PP 41 th 1994 jo. Pasal 1
PP 14 tahun 1997
f. Commercial Paper dan surat utang
lainnya
PPh tarif umum
Pasal 4 (1) UU PPh
B.
Bagian Laba yang diterima oleh Pemegang
Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif
Bukan Objek
PPh
Pasal 4 (3) huruf i UU PPh
*)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2009 dan peraturan pelaksananya, bunga dan/atau
diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada OJK
dikenakan pemotongan pajak sebesar 0% (nol persen) untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010, 5%
(lima persen) untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dan 15% (lima belas persen) untuk tahun 2014
dan seterusnya.
A.
Adalah penting bagi Pemodal dan Institusi/Perusahaan Asing untuk meyakinkan kondisi perpajakan
yang dihadapinya dengan berkonsultasi pada Penasehat Pajak sebelum melakukan investasi pada
BATAVIA PRIMA CAMPURAN.
Informasi perpajakan tersebut di atas dibuat oleh Manajer Investasi berdasarkan pengetahuan dan
pengertian dari Manajer Investasi atas peraturan perpajakan yang ada sampai dengan Prospektus ini
dibuat. Apabila di kemudian hari terdapat perbedaan interpretasi atas Peraturan Perpajakan yang
berlaku maka Manajer Investasi akan menyesuaikan informasi perpajakan di atas.
Dalam hal terdapat pajak yang harus dibayar oleh pemodal sesuai dengan peraturan perundangundangan di bidang perpajakan yang berlaku, pemberitahuan kepada pemodal tentang pajak yang
harus dibayar tersebut akan dilakukan dengan mengirimkan surat tercatat kepada pemodal segera
setelah Manajer Investasi mengetahui adanya pajak yang harus dibayar oleh pemodal.
17
BAB VIII
RISIKO INVESTASI
Semua investasi, termasuk investasi dalam Reksa Dana, memiliki risiko. Risiko yang melekat pada
BATAVIA PRIMA CAMPURAN meliputi:
(1) Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi dan Politik
Perubahan kondisi ekonomi di luar negeri sangat mempengaruhi kondisi ekonomi di
Indonesia karena Indonesia menganut sistem perekonomian terbuka. Demikian pula
perubahan kondisi ekonomi dan politik di Indonesia sangat mempengaruhi kinerja
perusahaan-perusahaan baik yang tercatat pada bursa Efek maupun perusahaan yang
menerbitkan instrumen pasar uang atau Efek bersifat utang, yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi nilai saham, instrumen pasar uang maupun Efek bersifat utang yang
diterbitkan perusahaan-perusahaan tersebut.
(2) Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan
Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN dapat menurun disebabkan oleh
perubahan harga dari Efek dalam portofolio BATAVIA PRIMA CAMPURAN
(3) Risiko Likuiditas
Penjualan kembali (pelunasan) tergantung kepada likuiditas dari portofolio atau
kemampuan dari Manajer Investasi untuk membeli kembali (melunasi) dengan
menyediakan uang tunai. Apabila seluruh atau sebagian besar Pemegang Unit
Penyertaan secara serentak melakukan Penjualan Kembali kepada Manajer Investasi,
maka hal ini dapat menyebabkan Manajer Investasi tidak mampu menyediakan uang
tunai seketika untuk melunasi penjualan kembali Unit Penyertaan tersebut. Dalam hal
terjadi keadaan force majeure, yang berada di luar kontrol Manajer Investasi, yang
menyebabkan sebagian besar atau seluruh harga Efek yang tercatat di Bursa Efek turun
secara drastis dan mendadak (crash) atau terjadinya kegagalan pada sistem
perdagangan dan penyelesaian transaksi, atau ditutupnya Bursa Efek maka keadaan
tersebut akan mengakibatkan portofolio investasi dari BATAVIA PRIMA CAMPURAN
terkoreksi secara material dan Penjualan Kembali dapat dihentikan untuk sementara
sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak Investasi Kolektif BATAVIA PRIMA CAMPURAN
dan Peraturan Bapepam dan LK.
(4) Risiko Wanprestasi
Risiko yang terjadi bila pihak-pihak yang terkait dengan BATAVIA PRIMA CAMPURAN,
seperti penerbit obligasi, pialang, bank kustodian, PT KPEI, bank tempat BATAVIA
PRIMA CAMPURAN melakukan penempatan dana atau pihak-pihak terkait lainnya yang
berhubungan dengan BATAVIA PRIMA CAMPURAN mengalami wanprestasi sehingga
dapat mempengaruhi Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN.
(5) Risiko Pasar
Nilai Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dapat berfluktuasi sejalan dengan
berubahnya kondisi pasar pada tingkat bunga, ekuitas dan kredit. Penurunan Nilai Aktiva
Bersih dari BATAVIA PRIMA CAMPURAN dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
-
Perubahan tingkat suku bunga pasar yang dapat mengakibatkan fluktuasi tingkat
pengembalian pada Efek utang;
Perubahan harga dari Efek bersifat ekuitas dan Efek lainnya yang dapat
mengakibatkan fluktuasi tingkat pengembalian pada Efek tersebut;
Setiap penurunan peringkat dari penerbit obligasi;
Force Majeure yaitu suatu kondisi diluar kekuasaan manajer investasi, seperti perang
dan bencana alam.
(6) Risiko Perubahan Hukum dan Peraturan Perundang-Undangan
Perubahan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau perubahan
atau perbedaan interpretasi peraturan perundang-undangan yang material terutama di
bidang perpajakan atau peraturan khususnya di bidang pasar uang dan pasar modal
dapat mempengaruhi tingkat pengembalian dan hasil investasi yang akan diterima oleh
18
BATAVIA PRIMA CAMPURAN dan penghasilan yang mungkin diperoleh Pemegang Unit
Penyertaan.
(7) Risiko Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana
Pemegang Unit Penyertaan menghadapi risiko pembubaran dan likuidasi BATAVIA PRIMA
CAMPURAN apabila BATAVIA PRIMA CAMPURAN memenuhi salah satu kondisi yang tercantum
dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IV.B.1 angka 37 serta Kontrak Investasi Kolektif BATAVIA
PRIMA CAMPURAN dimana Manajer Investasi wajib membubarkan dan melikuidasi BATAVIA PRIMA
CAMPURAN apabila salah satu kondisi dalam peraturan dan Kontrak Investasi Kolektif BATAVIA
PRIMA CAMPURAN tersebut terpenuhi.
19
BAB IX
IMBALAN JASA DAN ALOKASI BIAYA
Dalam pengelolaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN terdapat biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh
BATAVIA PRIMA CAMPURAN, Manajer Investasi maupun Pemegang Unit Penyertaan. Perincian
biaya-biaya dan alokasinya adalah sebagai berikut:
9.1.
BIAYA YANG MENJADI BEBAN BATAVIA PRIMA CAMPURAN
a. Imbalan jasa Manajer Investasi.
b. Imbalan jasa Bank Kustodian.
c.
Biaya transaksi Efek dan registrasi Efek.
d. Biaya pencetakan dan distribusi pembaharuan Prospektus termasuk laporan keuangan
setelah BATAVIA PRIMA CAMPURAN dinyatakan Efektif oleh OJK.
e. Biaya pencetakan dan distribusi Formulir Profil Pemodal, Formulir Pemesanan
Pembelian Unit Penyertaan, Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan dan Formulir
Pengalihan Unit Penyertaan setelah BATAVIA PRIMA CAMPURAN dinyatakan Efektif
oleh OJK.
f.
Biaya pencetakan dan pengiriman Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan setelah
BATAVIA PRIMA CAMPURAN dinyatakan Efektif oleh OJK.
g. Biaya pencetakan dan pengiriman laporan-laporan kepada Pemegang Unit Penyertaan
BATAVIA PRIMA CAMPURAN sebagaimana dimaksud dalam Peraturan BAPEPAM
Nomor X.D.1. setelah BATAVIA PRIMA CAMPURAN dinyatakan Efektif oleh OJK.
h. Biaya pemasangan berita/pemberitahuan di surat kabar mengenai rencana perubahan
Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus BATAVIA PRIMA CAMPURAN (jika ada) dan
perubahan Kontrak Investasi Kolektif setelah BATAVIA PRIMA CAMPURAN dinyatakan
Efektif oleh OJK.
i.
Pembayaran pajak yang berkenaan dengan biaya-biaya tersebut diatas.
j.
Biaya-biaya atas jasa auditor yang memeriksa laporan keuangan tahunan setelah
Pernyataan Pendaftaran Reksa Dana menjadi Efektif .
k.
Biaya-biaya lainnya yang berdasarkan pertimbangan Manajer Investasi digunakan untuk
kepentingan BATAVIA PRIMA CAMPURAN.
Untuk keterangan lebih lanjut, lihat butir 9.5 tentang Alokasi Biaya.
9.2.
BIAYA YANG MENJADI BEBAN MANAJER INVESTASI
a. Biaya persiapan pembentukan BATAVIA PRIMA CAMPURAN termasuk biaya
pembuatan Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus awal serta penerbitan dokumendokumen yang dibutuhkan, termasuk imbalan jasa Akuntan, Konsultan Hukum dan
Notaris yang diperlukan sampai mendapat pernyataan Efektif dari OJK.
b. Biaya administrasi BATAVIA PRIMA CAMPURAN yaitu biaya telepon, faksimili, fotocopy
dan transportasi.
c.
Biaya pemasaran termasuk biaya pencetakan brosur dan iklan, biaya pemasaran Unit
Penyertaan, serta biaya percetakan dan distribusi prospektus yang pertama kali.
d. Imbalan jasa Konsultan Hukum, Akuntan, Notaris dan beban lain kepada pihak ketiga
yang berkenaan dengan pembubaran dan likuidasi BATAVIA PRIMA CAMPURAN.
20
e. Biaya pengumuman di surat kabar mengenai penghimpunan dana kelolaan BATAVIA
PRIMA CAMPURAN telah mencapai nilai yang setara dengan Rp25.000.000.000,- (dua
puluh lima miliar Rupiah) paling lambat 60 (enam puluh) Hari Bursa setelah Pernyataan
Pendaftarannya telah menjadi Efektif.
9.3.
BIAYA YANG MENJADI BEBAN PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
a. Semua biaya bank termasuk biaya pemindahbukuan/transfer sehubungan dengan
pembayaran pembelian Unit Penyertaan, hasil penjualan kembali Unit Penyertaan,
pengalihan Unit Penyertaan, pembelian Unit Penyertaan yang ditolak seluruhnya atau
sebagian dan pengembalian kepemilikan Unit Penyertaan yang kurang dari minimum
kepemilikan Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN (jika ada).
b. Biaya pembelian dari jumlah pembelian yang dilakukan dan dibukukan sebagai
pendapatan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dan/atau Agen Penjual dan/atau Manajer
Investasi yang diatur dalam perjanjian tersendiri.
c.
Biaya penjualan kembali dari jumlah penjualan kembali yang dilakukan, dan dibukukan
sebagai pendapatan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dan/atau Agen Penjual dan/atau
Manajer Investasi yang diatur dalam perjanjian tersendiri.
d. Biaya pengalihan yang dikenakan pada saat Pemegang Unit Penyertaan mengalihkan
investasinya antara Reksa Dana yang dikelola oleh Manajer Investasi dan dibukukan
sebagai pendapatan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dan/atau Agen Penjual dan/atau
Manajer Investasi yang diatur dalam perjanjian tersendiri.
e. Pajak yang berkenaan dengan Pemegang Unit Penyertaan (jika ada).
9.4.
Biaya Konsultan Hukum, biaya Notaris dan atau biaya Akuntan setelah BATAVIA PRIMA
CAMPURAN menjadi Efektif menjadi beban Manajer Investasi, Bank Kustodian dan atau
BATAVIA PRIMA CAMPURAN sesuai dengan pihak yang memperoleh manfaat atau yang
melakukan kesalahan sehingga diperlukan jasa profesi tersebut.
21
9.5.
ALOKASI BIAYA
JENIS
BATAVIA PRIMA
CAMPURAN
KETERANGAN
Dibebankan kepada Reksa Dana:
a.
Imbalan Jasa Manajer
Investasi;
maks. 2% p.a
Per tahun, dihitung secara
harian dari Nilai Aktiva Bersih
berdasarkan 365 (tiga ratus
enam puluh lima) Hari Kalender
per tahun dan dibayarkan setiap
bulan.
b.
Imbalan jasa Bank Kustodian;
maks. 0,2% p.a
Per tahun, dihitung secara
harian dari Nilai Aktiva Bersih
berdasarkan 365 (tiga ratus
enam puluh lima) Hari Kalender
per tahun dan dibayarkan setiap
bulan.
Dibebankan kepada
Unit Penyertaan:
Pemegang
a.
Biaya pembelian (subscription
fee)
Maks. 2%
Dari jumlah pembelian yang
dilakukan
dan
dibukukan
sebagai pendapatan BATAVIA
PRIMA CAMPURAN dan/atau
Agen Penjual dan/atau Manajer
Investasi yang diatur dalam
perjanjian tersendiri.
b.
Biaya penjualan kembali
(redemption fee)
Maks. 2%
Dari jumlah penjualan kembali
yang dilakukan dan dibukukan
sebagai pendapatan BATAVIA
PRIMA CAMPURAN dan/atau
Agen Penjual dan/atau Manajer
Investasi yang diatur dalam
perjanjian tersendiri.
c.
Biaya pengalihan Unit
Penyertaan (switching fee)
Maks. 0.5%
Dari jumlah pengalihan yang
dilakukan
dan
dibukukan
sebagai pendapatan BATAVIA
PRIMA CAMPURAN dan/atau
Agen Penjual dan/atau Manajer
Investasi yang diatur dalam
perjanjian tersendiri.
d.
Semua biaya Bank
Jika ada
e.
Pajak-pajak yang berkenaan
Jika ada
dengan biaya Pemegang Unit
Penyertaan
Imbalan jasa Manajer Investasi dan Bank Kustodian tersebut di atas belum termasuk PPN,
yang merupakan biaya tambahan yang wajib dibayar oleh BATAVIA PRIMA CAMPURAN.
22
BAB X
HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
Dengan tunduk pada syarat-syarat sesuai tertulis dalam Kontrak Investasi Kolektif, setiap Pemegang
Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN mempunyai hak-hak sebagai berikut :
a.
Hak Untuk Memperoleh Pembagian Hasil Investasi
Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk memperoleh pembagian hasil investasi
sesuai dengan Kebijakan Pembagian Hasil Investasi.
b.
Hak Untuk Menjual Kembali Sebagian Atau Seluruh Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA
CAMPURAN
Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk menjual kembali sebagian atau seluruh
Unit Penyertaan kepada Manajer Investasi.
c.
Hak Mengalihkan Investasinya Antara Reksa Dana Yang Dikelola Oleh Manajer
Investasi
Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk mengalihkan investasinya antara Reksa
Dana yang dikelola oleh Manajer Investasi, kecuali untuk Reksa Dana pasar uang dan Reksa
Dana Terproteksi.
d.
Hak Untuk Mendapat Bukti Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN yaitu Surat
Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan
Setiap Pemegang Unit Penyertaan akan mendapatkan bukti penyertaan dalam BATAVIA
PRIMA CAMPURAN berupa Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang akan
dikirimkan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah :
(i)
(ii)
(iii)
e.
Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dari
Pemegang Unit Penyertaan telah lengkap dan diterima dengan baik oleh Manajer
Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi dan pembayaran
diterima dengan baik oleh Bank Kustodian (in good fund and in complete application);
Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dari
Pemegang Unit Penyertaan telah lengkap dan diterima dengan baik (in complete
application) oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer
Investasi;
Formulir Pengalihan Unit Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan lengkap dan
diterima baik (in complete application) oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual yang
ditunjuk oleh Manajer Investasi.
Hak Untuk Memperoleh Informasi Mengenai Nilai Aktiva Bersih Harian per Unit
Penyertaan dan Kinerja BATAVIA PRIMA CAMPURAN
Setiap Pemegang Unit Penyertaan mempunyai hak untuk mendapatkan informasi mengenai
Nilai Aktiva Bersih harian per Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN yang
dipublikasikan di harian tertentu.
f.
Hak Untuk Memperoleh Laporan-Laporan Sebagaimana Dimaksud Dalam Peraturan
BAPEPAM Nomor X.D.1.
Pemegang Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN berhak memperoleh laporanlaporan sebagaimana diatur dalam peraturan BAPEPAM nomor X.D.1. antara lain:
(a)
laporan bulanan selambat-lambatnya pada hari ke-12 (kedua belas) bulan berikutnya
yang memuat sekurang-kurangnya informasi sebagai berikut:
-
apabila pada bulan sebelumnya terdapat mutasi (pembelian dan/atau
penjualan kembali dan/atau Pengalihan) atas jumlah Unit Penyertaan yang
23
dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan, memuat sekurang-kurangnya
informasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan BAPEPAM Nomor X.D.1;
atau
-
(b)
g.
apabila pada bulan sebelumnya tidak terdapat mutasi (pembelian dan/atau
penjualan kembali dan/atau Pengalihan) atas jumlah Unit Penyertaan yang
dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan, memuat sekurang-kurangnya: (a)
Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan pada akhir bulan, (b) jumlah Unit
Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan, (c) total nilai Unit
Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan, dan (d) informasi
bahwa tidak terdapat mutasi (pembelian dan/atau penjualan kembali dan/atau
Pengalihan) atas Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit
Penyertaan pada bulan sebelumnya;
laporan tahunan selambat-lambatnya hari ke-12 (kedua belas) bulan Januari yang
menggambarkan posisi rekening Pemegang Unit Penyertaan pada tanggal 31
Desember yang memuat sekurang-kurangnya informasi sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan BAPEPAM Nomor X.D.1. Mekanisme pengiriman laporan-laporan
tersebut diatas akan disepakati lebih lanjut oleh Manajer Investasi dan Bank
Kustodian BATAVIA PRIMA CAMPURAN.
Hak Atas Hasil Likuidasi Secara Proporsional Sesuai Dengan Kepemilikan Unit
Penyertaan dalam hal BATAVIA PRIMA CAMPURAN Dibubarkan dan Dilikuidasi
Dalam hal BATAVIA PRIMA CAMPURAN dibubarkan dan dilikuidasi maka hasil likuidasi
harus dibagi secara proporsional menurut komposisi jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki.
h.
Hak Memperoleh Laporan Keuangan Secara Periodik
Pemegang Unit Penyertaan berhak mendapatkan laporan keuangan BATAVIA PRIMA
CAMPURAN secara periodik yang telah diaudit oleh Akuntan yang terdaftar di OJK yang
termuat dalam Prospektus.
i.
Hak Memperoleh Hasil Pencairan Unit Penyertaan Apabila Nilai Unit Penyertaan Kurang
Dari Saldo Minimum Kepemilikan Unit Penyertaan
Apabila penjualan kembali menyebabkan nilai Unit Penyertaan yang dimiliki Pemegang Unit
Penyertaan yang bersangkutan menjadi kurang dari Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) maka
Manajer Investasi berhak menutup rekening yang dimiliki Pemegang Unit Penyertaan tersebut
dan mencairkan Unit Penyertaannya serta mentransfer hasil pencairan Unit Penyertaan
tersebut dalam mata uang rupiah ke rekening atas nama Pemegang Unit Penyertaan yang
tercantum pada formulir pembukaan rekening BATAVIA PRIMA CAMPURAN atau rekening
atas nama Pemegang Unit Penyertaan yang ditunjuk kemudian oleh Pemegang Unit
Penyertaan.
24
BAB XI
PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
25
BAB XII
PENDAPAT AKUNTAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN
26
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
Laporan Keuangan
Beserta Laporan Auditor Independen
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2012 dan Untuk Periode
Sejak Tanggal 31 Maret 2011 (Tanggal Efektif)
Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2011
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
LAPORAN KEUANGAN
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
DAN UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL
31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF) SAMPAI DENGAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2011
DAFTAR ISI
Halaman
Laporan Auditor Independen
Laporan Posisi Keuangan.……..……………………………………………………………………….….
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif ………………………………………………………………………..
2
Laporan Perubahan Aset Bersih Yang Dapat Diatribusi
Kepada Pemegang Unit Penyertaan ……......……….……………………………..………………..
3
Laporan Arus Kas …………………….....………………………………………………..…...................
4
Catatan atas Laporan Keuangan ………………………..…………………….…………………………
5-33
***************************
Laporan Auditor Independen
Laporan No. 0041/T&T-GA/RT/2013
Pemegang Unit Penyertaan dan Manajer Investasi
Reksa Dana Batavia Prima Campuran
Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan Reksa Dana Batavia Prima Campuran (“Reksa Dana”)
tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan aset
bersih yang dapat diatribusi kepada pemegang unit penyertaan dan laporan arus kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan untuk periode sejak tanggal 31 Maret 2011 (tanggal efektif)
sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. Laporan keuangan adalah tanggung jawab Manajer Investasi
dan Bank Kustodian Reksa Dana. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan
keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami
memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit
meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang
digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh Manajer Investasi, serta penilaian terhadap penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk
menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan tersebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan Reksa Dana Batavia Prima Campuran tanggal 31 Desember 2012 dan
2011, hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan untuk
periode sejak tanggal 31 Maret 2011 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
TJAHJADI & TAMARA
Roy Tamara, SE, Ak, CPA
Izin Akuntan Publik No. AP.0169
27 Pebruari 2013
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2012 DAN 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
Catatan
ASET
Portofolio efek
2,4,16,19
Instrumen pasar uang
Efek utang (biaya perolehan
Rp55.888.595.840 pada tahun 2012
Rp26.041.225.000 pada tahun 2011)
Efek ekuitas (biaya perolehan
Rp157.058.186.580 pada tahun 2012
Rp161.364.785.818 pada tahun 2011)
Bank
2,5,16,19
Piutang bunga
2,6,19
Piutang dividen
Piutang penjualan portofolio efek
7,19
JUMLAH ASET
LIABILITAS
Utang pajak
Utang pembelian portofolio efek
Utang lain-lain
2,8a
10,19
2,9,16,19
JUMLAH LIABILITAS
ASET BERSIH YANG DAPAT
DIATRIBUSI KEPADA PEMEGANG
UNIT PENYERTAAN
JUMLAH UNIT PENYERTAAN YANG
BEREDAR
11
NILAI ASET BERSIH PER UNIT
PENYERTAAN
2012
36.000.000.000
38.500.000.000
56.997.264.500
26.061.643.000
169.746.504.300
491.447.175
506.790.051
13.171.188
2.114.829.034
169.792.428.050
352.629.580
301.877.319
-
265.870.006.248
235.008.577.949
261.060.387
10.121.600.000
329.466.906
219.011.747
187.417.783
10.712.127.293
406.429.530
255.157.878.955
234.602.148.419
225.846.936,9209
225.846.936,9209
1.129,7823
1.038,7661
* Reksa Dana efektif sejak tanggal 31 Maret 2011.
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan.
1
2011*
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
Catatan
2012
2011*
PENDAPATAN INVESTASI
2,12
8.409.533.137
6.013.412.455
BEBAN INVESTASI
Pengelolaan investasi
Kustodian
Lain-lain
2,16
13
14
15
1.232.410.780
123.241.078
3.791.339.638
791.812.310
79.181.231
1.783.192.486
Jumlah beban investasi
5.146.991.496
2.654.186.027
PENDAPATAN INVESTASI BERSIH
3.262.541.641
3.359.226.428
13.450.215.472
5.348.926.347
(1.399.504.297 )
8.448.060.232
Jumlah Keuntungan Investasi Yang Telah
Dan Belum Direalisasi - Bersih
18.799.141.819
7.048.555.935
KENAIKAN ASET BERSIH YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMEGANG
UNIT PENYERTAAN SEBELUM BEBAN
PAJAK PENGHASILAN
22.061.683.460
10.407.782.363
KEUNTUNGAN (KERUGIAN)
INVESTASI YANG TELAH DAN
BELUM DIREALISASI
Keuntungan (kerugian) investasi yang telah
direalisasi
Keuntungan investasi yang belum direalisasi
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
Pajak kini
Pajak final
2
2,8b
8b
Jumlah Beban Pajak Penghasilan
(1.009.579.250)
(496.373.674)
(1.505.952.924)
KENAIKAN ASET BERSIH YANG DAPAT
DIATRIBUSI KEPADA PEMEGANG
UNIT PENYERTAAN
20.555.730.536
* Reksa Dana efektif sejak tanggal 31 Maret 2011.
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan.
2
(759.027.000)
(46.606.944 )
(805.633.944)
9.602.148.419
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
LAPORAN PERUBAHAN ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSI
KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2012
ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSI
KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN AWAL PERIODE/TAHUN
KENAIKAN ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSI
KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
TRANSAKSI DENGAN PEMEGANG UNIT PENYERTAAN
Penjualan unit penyertaan
ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSI
KEPADA PEMEGANG UNIT
PENYERTAAN - AKHIR PERIODE/TAHUN
2011*
234.602.148.419
-
20.555.730.536
9.602.148.419
-
225.000.000.000
255.157.878.955
234.602.148.419
* Reksa Dana efektif sejak tanggal 31 Maret 2011.
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan.
3
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
LAPORAN ARUS KAS
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pendapatan investasi
Bunga obligasi
Bunga deposito
Bunga jasa giro
Dividen
Penerimaan penjualan portofolio efek
Pembayaran pembelian portofolio efek
Pembayaran beban investasi
Pembayaran pajak penghasilan
2012
2011*
2.472.212.229
1.648.409.070
33.458.706
1.922.540.178
12.621.600.000
(12.090.555.931)
(5.006.690.664)
(1.462.155.993)
Jumlah Arus Kas Yang Diperoleh Dari
(Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi
138.817.595
692.364.584
1.381.147.518
12.161.838
3.625.861.196
(227.305.515.115)
(2.465.019.953)
(588.370.488)
(224.647.370.420)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penjualan unit penyertaan
-
225.000.000.000
Jumlah Arus Kas Yang Diperoleh Dari
Aktivitas Pendanaan
-
225.000.000.000
JUMLAH KENAIKAN BANK
138.817.595
352.629.580
BANK PADA AWAL PERIODE/TAHUN
352.629.580
-
491.447.175
352.629.580
BANK PADA AKHIR PERIODE/TAHUN
5
* Reksa Dana efektif sejak tanggal 31 Maret 2011.
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan.
4
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
1. UMUM
Pendirian
Reksa Dana Batavia Prima Campuran (“Reksa Dana”) adalah reksa dana berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif bersifat terbuka berdasarkan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar
Modal dan Ketentuan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK)
No. Kep-22/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 yang telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Surat
Keputusan No. Kep-552/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa
Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana antara PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen sebagai
Manajer Investasi dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Jakarta sebagai Bank Kustodian dituangkan
dalam Akta No. 26 tanggal 8 Maret 2011 dihadapan Notaris Sugito Tedjamulja, S.H., di Jakarta.
Jumlah unit penyertaan yang ditawarkan selama masa penawaran umum sesuai dengan Kontrak
Investasi Kolektif adalah secara terus menerus sampai dengan jumlah 2.000.000.000 unit penyertaan
dengan nilai aset bersih awal sebesar Rp1.000 per unit penyertaan.
Reksa Dana telah memperoleh pernyataan efektif berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan
LK No. S-3389/BL/2011 tanggal 31 Maret 2011. Tanggal dimulainya peluncuran adalah tanggal
7 April 2011.
Tujuan dan Kebijakan Investasi
Sesuai dengan Kontrak Investasi Kolektif, tujuan investasi Reksa Dana adalah untuk mendapatkan
tingkat pertumbuhan yang optimal dalam jangka menengah dan panjang melalui penempatan dana
pada efek ekuitas, efek bersifat utang, instrumen pasar uang dan/atau setara kas sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Sesuai dengan kebijakan investasi, Reksa Dana melakukan investasi pada:
a. Minimum 5% (lima persen) dan maksimum 79% (tujuh puluh sembilan persen) pada efek
ekuitas dan efek bersifat utang, yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia;
b. Minimum 5% (lima persen) dan maksimum 79% (tujuh puluh sembilan persen) pada
instrumen pasar uang dan/atau setara kas sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia.
Hasil investasi yang diperoleh oleh Reksa Dana akan diinvestasikan kembali dalam Reksa Dana atau
Manajer Investasi dapat membagikan sebagian atau seluruhnya secara pro-rata kepada pemegang
unit penyertaan dan sisanya dibukukan ke dalam Reksa Dana sehingga selanjutnya akan
meningkatkan nilai aset bersih Reksa Dana.
5
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
1. UMUM (lanjutan)
Laporan keuangan
Transaksi unit penyertaan dan nilai aset bersih per unit dipublikasikan hanya pada hari-hari bursa,
dimana hari terakhir bursa di bulan Desember 2012 dan Desember 2011 masing-masing adalah
tanggal 28 Desember 2012 dan 30 Desember 2011. Laporan keuangan Reksa Dana untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 ini disajikan berdasarkan posisi aset bersih
Reksa Dana masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011.
Manajer Investasi dan Bank Kustodian bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan
keuangan Reksa Dana yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal
27 Pebruari 2013. Manajer Investasi dan Bank Kustodian bertanggung jawab atas laporan keuangan
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab sebagai Manajer Investasi dan Bank Kustodian
sebagaimana tercantum di dalam Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan
Laporan keuangan, disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”) yaitu
Pernyataan Standar Akuntansi (“PSAK”), Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) dan
peraturan Bapepam dan LK.
Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual berdasarkan biaya perolehan historis,
kecuali beberapa akun tertentu yang dicatat berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dari
pengeluaran bank yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan Reksa Dana adalah mata
uang Rupiah (Rp). Angka-angka di laporan keuangan adalah dalam Rupiah, kecuali jumlah unit
penyertaan beredar atau jumlah lain yang dinyatakan secara khusus.
Portofolio Efek
Transaksi portofolio efek diakui dalam laporan keuangan Reksa Dana pada saat timbulnya perikatan
atas transaksi efek, yakni pada tanggal terjadinya transaksi.
Portofolio efek terdiri dari instrumen pasar uang, efek ekuitas dan efek utang.
Portofolio instrumen pasar uang merupakan deposito berjangka yang dinyatakan berdasarkan nilai
nominal.
Efek utang dan efek ekuitas dinilai berdasarkan harga pasar. Efek yang perdagangannya tidak likuid
atau harga pasar yang tersedia tidak dapat diandalkan dinilai berdasarkan nilai wajar. Penentuan
harga pasar dan nilai wajar dilakukan berdasarkan Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam dan
LK No. Kep-402/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008 mengenai Peraturan Nomor IV.C.2 “Nilai Pasar
Wajar dari Efek dalam Portofolio Reksa Dana” yang telah diubah berdasarkan Lampiran Surat
Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-367/BL/2012 tanggal 9 Juli 2012 mengenai Peraturan
Nomor IV.C.2 tentang “Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam Portofolio Reksa Dana” yang akan berlaku
efektif sejak tanggal 1 Januari 2013.
6
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan)
Portofolio Efek (lanjutan)
Dalam hal obligasi dibeli dengan harga terpisah dari bunga berjalan, maka bunga berjalan tersebut
diakui sebagai piutang bunga.
Transaksi Dengan Pihak-pihak Yang Berelasi
Reksa Dana melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi. Dalam laporan keuangan ini, istilah
pihak yang berelasi sesuai dengan ketentuan PSAK No. 7, (Revisi 2010) “Pengungkapan pihak-pihak
berelasi”.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Reksa Dana jika pihak tersebut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i)
mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan
Reksa Dana; (ii) memiliki kepentingan dalam Reksa Dana yang memberikan pengaruh
signifikan atas Reksa Dana; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Reksa Dana.
Suatu pihak yang berelasi dengan Reksa Dana;
Suatu pihak adalah ventura bersama di mana Reksa Dana sebagai venturer;
Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Reksa Dana;
Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);
Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi
signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung
maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Reksa Dana
atau entitas yang terkait dengan Reksa Dana.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan
atas laporan keuangan baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat
dan kondisi normal yang sama untuk pihak yang bukan pihak berelasi.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan bunga dari efek utang diakui secara akrual berdasarkan proporsi waktu, nilai nominal,
dan tingkat bunga yang berlaku.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan harga pasar
(nilai wajar) serta keuntungan atau kerugian investasi yang telah direalisasi disajikan dalam laporan
laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang telah direalisasi atas penjualan portofolio efek
dihitung berdasarkan harga pokok dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang.
Beban investasi diakui secara akrual dan harian.
7
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan)
Pajak Penghasilan
Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif adalah subjek pajak yang diperlakukan sebagai
persekutuan, kongsi, atau firma. Objek pajak penghasilan Reksa Dana diatur dalam Surat Edaran
Direktorat Jenderal Pajak No. SE-18/PJ.42/1996 tanggal 30 April 1996 tentang Pajak Penghasilan
atas Usaha Reksa Dana, serta ketentuan pajak yang berlaku. Objek pajak penghasilan terbatas
hanya pada penghasilan yang diterima oleh Reksa Dana, sedangkan pembelian kembali (pelunasan)
unit penyertaan dan pembagian laba (pembagian uang tunai) yang dibayarkan Reksa Dana kepada
pemegang unit penyertaan bukan merupakan objek pajak penghasilan.
Pajak Penghasilan Final
Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak
penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban
sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh
dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam penghitungan
laba rugi komprehensif menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer
sehingga tidak diakui adanya aset atau liabillitas pajak tangguhan.
Apabila nilai tercatat aset atau liabillitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda
dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset
atau liabillitas pajak tangguhan.
Pajak Penghasilan Tidak Final
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi kena pajak dalam
tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan liabillitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul
dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabillitas menurut laporan keuangan dengan dasar
pengenaan pajak aset dan liabillitas. Liabillitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan
temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh
dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak
pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal laporan aset dan liabillitas. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam
laporan laba rugi komprehensif.
Aset dan liabillitas pajak tangguhan (apabila ada) disajikan di dalam laporan aset dan liabillitas
atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabillitas pajak kini.
8
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan)
Instrumen Keuangan
Reksa Dana menerapkan PSAK No. 50, “Instrumen Keuangan: Penyajian”, dan PSAK No. 55,
“Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan:
“Pengungkapan”.
Reksa Dana mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan, jika
dan hanya jika, Reksa Dana menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen
tersebut.
1.
Aset Keuangan
Pengakuan awal
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, pinjaman yang diberikan dan piutang,
investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Manajer Investasi
menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan
dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode
laporan posisi keuangan.
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang
tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu
yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (“regular way trade”) diakui
pada tanggal transaksi, yaitu tanggal Manajer Investasi berkomitmen untuk membeli atau
menjual aset tersebut.
Aset Keuangan Reksa Dana terdiri dari portofolio efek yang diklasifikasikan sebagai aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif dan; bank dan
piutang bunga yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai
berikut:
•
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif termasuk
aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat
pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh
untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.
Aset keuangan ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi komprehensif pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai
berikut:
9
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
1.
Aset Keuangan (lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
•
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif (lanjutan)
a. Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan
pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset dan pengakuan
keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau
b. Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabillitas keuangan, atau
keduanya yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan
manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
c. Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat
tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit
atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif disajikan
dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar pada saat pengakuan awal dan setelah
pengakuan awal, dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung di dalam laporan laba
rugi komprehensif periode berjalan, keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar
diakui sebagai keuntungan atau kerugian investasi yang belum direalisasi dalam laporan laba
rugi komprehensif periode berjalan.
Portofolio efek termasuk dalam kategori ini.
•
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset
keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami
penurunan nilai, maupun pada saat proses amortisasi.
Bank dan piutang bunga termasuk dalam kategori ini.
2.
Liabilitas Keuangan
Pengakuan awal
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, dan liabilitas keuangan
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Manajer Investasi menentukan klasifikasi
liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.
Liabilitas keuangan Reksa Dana meliputi utang lain-lain. Liabilitas keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi pada awalnya sebesar nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
10
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
2.
Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat liabilitas
tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
3.
Saling hapus dari instrumen keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam
laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk
melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk
menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya
secara bersamaan.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar
akuntansi.
4.
Nilai wajar instrumen keuangan
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang
terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan
bisnis pada akhir periode pelaporan. Apabila kuotasi harga yang terkini tidak tersedia, maka
harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini sepanjang
tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk
instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksitransaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan; referensi atas
nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang
didiskonto; atau model penilaian lain.
Manajer investasi menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk
mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit counterparty antara instrumen yang
diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan.
Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Reksa Dana terkait
dengan instrumen ikut diperhitungkan.
5.
Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok.
Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan
mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku
bunga efektif.
11
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
6.
Penurunan nilai dari aset keuangan
Pada setiap akhir periode pelaporan, Manajer Investasi mengevaluasi apakah terdapat bukti
yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
•
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi,
Manajer Investasi menentukan terlebih dahulu apakah terdapat bukti obyektif bahwa terjadi
penurunan nilai secara individual aset keuangan yang signifikan secara individu. Penurunan
nilai ditentukan berdasarkan bukti obyektif adanya penurunan nilai secara individual.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian
tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas
masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).
Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal
dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki suku
bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku
bunga efektif terkini.
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah
kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Penghasilan bunga selanjutnya
diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat suku bunga efektif
awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan
terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik
dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Reksa Dana. Jika, pada
periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau
berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan
menyesuaikan akun penyisihan. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat
dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
7.
Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan
Aset keuangan
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari
kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas
arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Reksa Dana telah
mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan
atau berliabilitas untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang
signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a) Reksa Dana telah
secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Reksa Dana
secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset,
namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. Ketika Reksa Dana telah mentransfer hak
untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu
kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan
manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset
keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur
berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari
pembayaran yang diterima, yang mungkin harus dibayar kembali oleh Reksa Dana.
12
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENTING (lanjutan)
Instrumen Keuangan (lanjutan)
7.
Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau
dibatalkan atau telah kadaluwarsa.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi
pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau ketika telah
dilakukannya modifikasi secara substansial atas persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini
ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas
awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Informasi Segmen
Bentuk pelaporan segmen adalah segmen berdasarkan investasi Reksa Dana. Segmen investasi
adalah komponen investasi Reksa Dana yang dapat dibedakan berdasarkan jenis portofolio efek dan
komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (”DSAK”) dan efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 dan bersifat
relevan terhadap Reksa Dana adalah sebagai berikut:
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”
PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Pajak Penghasilan”
PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian”
PSAK No. 55 (Revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
Penerapan standar dan interpretasi yang baru dan direvisi diatas tersebut, tidak menyebabkan
perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi Reksa Dana dan tidak berdampak material
terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan periode/tahun berjalan atau periode/tahun
sebelumnya.
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJER INVESTASI
Pertimbangan
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
mewajibkan Manajer Investasi untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlahjumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang
melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat
berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh Manajer Investasi dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Reksa Dana yang memiliki pengaruh saling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan;
13
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJER INVESTASI
(lanjutan)
Pertimbangan (lanjutan)
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Manajer Investasi menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas keuangan dengan
mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Reksa Dana
juga mempertimbangkan, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga
di pasar yang aktif. Pertimbangan tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset
keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara regular, dan
mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara regular dalam suatu transaksi wajar.
Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi
Reksa Dana seperti yang diungkapkan pada Catatan 2 mengenai instrumen keuangan.
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan
yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan
liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Reksa Dana mendasarkan
asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan Reksa Dana
disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat
perubahan pasar atau situasi di luar kendali Reksa dana. Perubahan tersebut dicerminkan dalam
asumsi terkait pada saat terjadinya.
Instrumen Keuangan
Reksa Dana mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan
penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar
ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga),
jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Reksa Dana menggunakan metodologi penilaian
yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi
secara langsung laba atau rugi Reksa Dana. Reksa Dana memiliki instrumen keuangan disajikan
sebesar jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau
karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.
Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti
sepanjang kegiatan usaha normal. Reksa Dana mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan
berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Cadangan Penurunan Nilai Piutang
Reksa Dana mengevaluasi piutang bunga yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat
memenuhi liabilitas keuangannya, dan mencatat provisi atas jumlah piutang tersebut guna
mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Reksa Dana.
14
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK
Rincian portofolio efek pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah:
Instrumen Pasar Uang
2012
Tingkat bunga
Nama bank
Nilai nominal
Deposito berjangka
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank UOB Buana Tbk
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional
PT Bank Jabar Banten Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk *
5.000.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000
10.000.000.000
6.000.000.000
Jumlah
36.000.000.000
per tahun (%)
Tanggal
jatuh tempo
6,25
6,25
7,25
5,50
8,00
3,00
10-Jan-13
14-Jan-13
11-Jan-13
02-Jan-13
29-Jan-13
02-Jan-13
Persentase
terhadap jumlah
portofolio efek (%)
1,90
1,90
1,90
1,90
3,81
2,29
13,70
* Bank Kustodian (Catatan 16)
2011
Tingkat bunga
Nama bank
Nilai nominal
Deposito berjangka
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk *
PT Bank Jabar Banten Tbk
PT Bank UOB Buana Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank UOB Buana Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Permata Tbk
8.500.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000
Jumlah
per tahun (%)
Tanggal
jatuh tempo
3,20
8,50
7,00
6,50
7,00
6,75
6,75
02-Jan-12
19-Jan-12
19-Jan-12
24-Jan-12
30-Des-12
09-Jan-12
12-Jan-12
Persentase
terhadap jumlah
portofolio efek (%)
38.500.000.000
3,65
2,13
2,13
2,13
2,13
2,13
2,13
16,43
* Bank Kustodian (Catatan 16)
Efek Utang
2012
Jenis efek
Peringkat
Nilai nominal
Nilai wajar
Tingkat
bunga per
tahun
Tanggal
jatuh
tempo
%
Persentase
terhadap
jumlah
portofolio efek
%
Efek Utang
Obligasi Jasa Marga I Seri
JM-10 Tahun 2010
Obligasi Berkelanjutan I
Adira Dinamika Multi
Finance Thp I Th 2011
Seri B
Obligasi San Finance II
Tahun 2012 Seri C
Obligasi Negara Republik
Indonesia Seri FR0063
Obligasi Berkelanjutan
Astra Sedaya Finance
Tahap II Tahun 2012
Seri A
idAA
3.000.000.000
2.809.422.000
10,00
12-Okt-13
1,07
idAA+
3.500.000.000
3.569.842.500
8,00
16-Des-14
1,36
idAA-
10.000.000.000
10.187.050.000
8,40
20-Jan-15
3,88
-
10.000.000.000
10.401.800.000
5,63
15-Mei-23
3,96
idAA+
5.000.000.000
5.002.965.000
6,65
22-Okt-13
1,90
15
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan)
Efek Utang (lanjutan)
2012
Jenis efek
Peringkat
Nilai nominal
Nilai wajar
Tingkat
bunga per
tahun
Tanggal
jatuh
tempo
%
Obl Berkelanjutan I Adira
Dinamika Multi Finance
Thp III Tahun 2012 Seri
B
Obl Berkelanjutan I FIF
Thp I Tahun 2012 Seri
A
Jumlah efek utang
Persentase
terhadap
jumlah
portofolio efek
%
idAA+
15.000.000.000
15.018.945.000
7,75
27-Sep-15
5,72
idAA+
10.000.000.000
56.500.000.000
10.007.240.000
56.997.264.500
6,40
25-Apr-13
3,81
21,70
Tingkat
bunga per
tahun
Tanggal
jatuh
tempo
2011
Jenis efek
Peringkat
Nilai nominal
Nilai wajar
%
Persentase
terhadap
jumlah
portofolio efek
%
Efek Utang
Obligasi Adira Dinamika
Multi Finance IV Tahun
2010 Seri C
Obligasi Jasa Marga I Seri
JM-10 Tahun 2010
Obligasi Berkelanjutan I
ANTM Tahap I Th 2011
Seri B
Obligasi I Berkelanjutan I
Adira Dinamika Multi
Finance Tahap I Tahun
2011 Seri B
Jumlah efek utang
idAA+
15.000.000.000
15.070.785.000
8,70
29-Apr-13
6,43
idAA
3.000.000.000
2.490.858.000
10,00
12-Okt-13
1,06
idAA+
5.000.000.000
5.000.000.000
9,05
14-Des-21
2,14
idAA+
3.500.000.000
26.500.000.000
3.500.000.000
26.061.643.000
8,00
16-Des-14
1,49
11,12
Sehubungan dengan aktivitas perdagangan obligasi di bursa tidak likuid dan dianggap tidak
mencerminkan harga pasar wajar pada saat itu, maka nilai wajar obligasi ditentukan berdasarkan
pertimbangan terbaik Manajer Investasi dengan mengacu pada Surat Keputusan Ketua Bapepam
dan LK mengenai “Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam Portofolio Reksa Dana”. Nilai realisasi dari
obligasi tersebut dapat berbeda secara signifikan dengan nilai wajar obligasi pada tanggal 31
Desember 2012 dan 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, keuntungan investasi yang belum direalisasi akibat dari
perubahan nilai wajar investasi masing-masing sebesar Rp5.348.926.347 dan Rp8.448.060.232
dicatat pada laporan laba rugi komprehensif.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, keuntungan dan kerugian investasi yang telah direalisasi
akibat dari perubahan nilai wajar investasi masing-masing sebesar Rp13.450.215.472 dan
Rp1.399.504.297 dicatat pada laporan laba rugi komprehensif.
16
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan)
Efek Ekuitas
2012
Nama efek
Lembar saham
Infrastruktur, Utilitas & Transportasi
PT Jasa Marga Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
PT Indosat Tbk
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk
Pertambangan
PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)
Tbk
PT Harum Energy Tbk
PT Perusahaan Gas Negara Tbk
Lembaga Keuangan
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk *
Industri Dasar dan Kimia
PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk
PT Semen Gresik (Persero) Tbk
Nilai wajar
Persentase terhadap
jumlah portofolio efek
(%)
522.000
1.712.500
526.500
428.500
2.844.900.000
15.498.125.000
3.395.925.000
2.442.450.000
1,08
5,90
1,29
0,93
145.500
384.000
858.000
2.197.050.000
2.304.000.000
3.946.800.000
0,84
0,88
1,50
1.190.000
1.311.000
1.943.250
10.829.000.000
9.111.450.000
15.740.325.000
4,12
3,47
5,99
480.500
525.000
10.787.225.000
8.321.250.000
4,11
3,17
1.272.500
264.500
201.000
4.304.000
149.000
7.444.125.000
2.063.100.000
11.316.300.000
4.562.240.000
3.106.650.000
2,83
0,79
4,31
1,74
1,18
2.436.000
608.500
2.610.500
669.500
1.948.800.000
365.100.000
2.897.655.000
1.506.375.000
0,74
0,14
1,10
0,58
183.969
2.810.000
1.338.000
3.624.189.300
2.304.200.000
3.947.100.000
1,38
0,88
1,50
2.276.000
391.500
2.220.000
17.297.600.000
2.074.950.000
2.997.000.000
6,58
0,79
1,14
1.454.500
1.051.500
634.000
1.479.000
1.000.000
1.370.000
2.312.655.000
1.850.640.000
3.899.100.000
3.512.625.000
1.270.000.000
2.027.600.000
0,88
0,70
1,48
1,34
0,48
0,77
38.750.719
169.746.504.300
64,60
Industri Barang Konsumsi
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
PT Gudang Garam Tbk
PT Kalbe Farma Tbk
PT Unilever Indonesia Tbk
Properti dan Real Estat
PT Ciputra Development Tbk
PT Alam Sutra Reality Tbk
PT Bumi serpong Damai Tbk
PT Ciputra Surya Tbk
Perdagangan, Jasa dan Investasi
PT United Tractors Tbk
PT Ace Hardware Indonesia Tbk
PT Erajaya Swasembada Tbk
Aneka Industri
PT Astra International Tbk
PT Indomobil Sukses Internasional Tbk
PT Astra Graphia Tbk
Others
PT Adaro Energy Tbk
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk
PT Malindo Feedmill Tbk
PT Toba Bara Sejahtera Tbk
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Total
* Bank Kustodian (Catatan 16)
17
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan)
Efek Ekuitas (lanjutan)
2011
Nama efek
Lembar saham
Nilai wajar
Persentase terhadap
jumlah portofolio efek
(%)
Infrastruktur, Utilitas & Transportasi
PT Jasa Marga Tbk
PT Telkom Tbk
1.591.000
775.000
6.682.200.000
5.463.750.000
2,85
2,33
78.000
1.085.500
1.692.600.000
2.442.375.000
0,72
1,04
PT Internasional Nickel Indonesia Tbk
PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)
Tbk
PT Harum Energy Tbk
895.500
2.865.600.000
1,22
70.500
318.500
1.223.175.000
2.181.725.000
0,52
0,93
PT Indo Tambangraya Megah Tbk
116.000
4.483.400.000
1,91
54.000
171.450.000
0,07
2.018.500
1.090.973
2.170.500
16.148.000.000
4.145.697.400
14.650.875.000
6,89
1,77
6,25
Pertanian
PT Astra Agro Lestari Tbk
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk
Pertambangan
PT Perusahaan Gas Negara Tbk
Lembaga Keuangan
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk *
284.500
1.166.450.000
0,50
2.492.250
16.822.687.500
7,18
348.500
445.000
5.941.925.000
5.095.250.000
2,54
2,17
730.000
350.000
193.500
604.500
306.000
3.358.000.000
1.820.000.000
12.006.675.000
2.055.300.000
5.752.800.000
1,43
0,78
5,12
0,88
2,45
3.250.000
1.000.000
1.500.000
4.860.000
1.755.000.000
1.240.000.000
690.000.000
4.762.800.000
0,75
0,53
0,30
2,03
650.469
17.139.858.150
7,31
243.000
17.982.000.000
7,67
Industri Dasar dan Kimia
PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk
PT Semen Gresik (Persero) Tbk
Industri Barang Konsumsi
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
PT Gudang Garam Tbk
PT Kalbe Farma Tbk
PT Unilever Indonesia Tbk
Properti dan Real Estat
PT Ciputra Development Tbk
PT Summarecon Agung Tbk
PT Alam Sutra Reality Tbk
PT Bumi serpong Damai Tbk
Perdagangan, Jasa dan Investasi
PT United Tractors Tbk
Aneka Industri
PT Astra International Tbk
18
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan)
Efek Ekuitas (lanjutan)
2011
Nama efek
Lembar saham
Persentase terhadap
jumlah portofolio efek
(%)
Nilai wajar
Others
PT Adaro Energy Tbk
PT Bunas Finance Indonesia Tbk
PT BW Plantation Tbk
PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk
PT Gajah Tunggal Tbk
PT Media Nusantara Citra Tbk
PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Total
1.600.000
100.000
1.804.000
750.000
250.000
1.750.000
993.500
2.832.000.000
570.000.000
2.020.480.000
1.260.000.000
750.000.000
2.292.500.000
327.855.000
1,21
0,25
0,86
0,54
0,33
0,98
0,14
34.769.192
169.792.428.050
72,45
* Bank Kustodian (Catatan 16)
Aktivitas perdagangan dan harga pasar efek ekuitas sangat fluktuatif dan tergantung kepada kondisi
pasar modal. Nilai realisasi dari efek ekuitas tersebut dapat berbeda secara signifikan dengan harga
pasar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Ikhtisar pembelian dan penjualan portofolio efek untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012 dan periode sejak tanggal 31 Maret 2011 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal
31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
a.
Efek Utang
2012
Pembelian
Jenis efek
Obligasi Adira Dinamika Multi
Finance IV Th.2010 Seri C
Obligasi Negara Republik
Indonesia Seri FR0063
Obligasi Berkelanjutan I ANTM
Tahap I Th.2011 Seri B
Obligasi San Finance II Tahun
2012 Seri C
Obligasi Berkelanjutan Astra
Sedaya Finance Tahap II
Tahun 2012 Seri A
OBL Berkelanjutan I FIF Thp I
Tahun 2012 Seri A
Obligasi Adira Dinamika Multi
Finance Thp III Tahun 2012
Seri B
Jumlah
Penjualan
Jumlah
pembelian
Nilai nominal
Jumlah
Nilai nominal
penjualan
-
-
15.000.000.000
15.151.845.000
10.000.000.000
9.850.600.000
-
-
-
-
5.000.000.000
5.360.000.000
10.000.000.000
10.000.000.000
-
-
5.000.000.000
5.000.000.000
-
-
10.000.000.000
10.000.000.000
-
-
15.000.000.000
15.000.000.000
-
-
50.000.000.000
49.850.600.000
20.000.000.000
20.511.845.000
19
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan)
a. Efek Utang (lanjutan)
2011
Pembelian
Jenis efek
Obligasi Adira Dinamika Multi
Finance IV Th.2010 Seri C
Obligasi Jasa Marga I Seri JM
Tahun 2010
Obligasi Berkelanjutan I ANTM
Tahap I Th.2011 Seri B
Obligasi Adira Dinamika Multi
Finance IV Th.2010 Seri B
Jumlah
b.
Nilai nominal
Penjualan
Jumlah
pembelian
Jumlah
Nilai nominal
penjualan
15.000.000.000
15.003.225.000
-
-
3.000.000.000
2.538.000.000
-
-
5.000.000.000
5.000.000.000
-
-
3.500.000.000
3.500.000.000
-
-
26.500.000.000
26.041.225.000
-
-
Efek Ekuitas
2012
Pembelian
Jenis efek
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
PT Ace Hardware Indonesia Tbk
PT BW Plantation Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT BFI Finance Indonesia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bumi Resources Tbk
PT Agung Podomoro Land Tbk
PT Astra Graphia Tbk
PT Adaro Energy Tbk
PT Astra Agro Lestari Tbk
PT Astra International Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Citra Marga Nusaphala
Persada Tbk
PT Erajaya Swasembada Tbk
PT Gudang Garam Tbk
PT Global Mediacom Tbk
PT Harum Energy Tbk
PT Hero Supermarket Tbk
PT Hexindo Adiperkasa Tbk
PT Holcim Indonesia Tbk
PT Indofood CBP S Tbk
PT International Nickel Tbk
PT Indofood S.M Tbk
PT Indika Energy Tbk
PT Intiland Development Tbk
PT Indocement T.P Tbk
Penjualan
Jumlah
pembelian
Nilai nominal
Jumlah
Nilai nominal
penjualan
1.051.500
4.250.000
6.818.000
1.400.000
1.000.000
4.100.000
2.404.500
252.500
3.601.000
2.403.000
2.029.395.000
2.436.825.000
50.506.001.980
3.068.681.250
360.000.000
5.775.927.500
3.943.434.250
5.560.934.100
33.316.910.255
18.942.862.395
1.440.000
1.804.000
284.500
100.000
7.367.000
1.400.000
1.000.000
1.880.000
2.550.000
330.500
1.568.000
3.231.500
1.044.720.000
2.958.560.000
1.288.900.000
520.000.000
52.473.901.250
2.450.000.000
370.000.000
2.568.408.935
4.730.062.500
7.406.020.900
34.662.295.500
25.764.720.255
1.125.000
4.312.500.000
2.215.973
8.458.442.875
6.375.000
-
40.939.816.000
7.234.500
46.358.870.060
3.005.069.195
20.803.801.125
6.784.770.000
12.268.681.200
438.650.000
520.209.000
1.142.500.000
2.777.500.000
372.500.000
5.910.000.000
810.000.000
190.000.000
11.036.166.255
750.000
382.000
4.000.000
1.793.500
141.500
50.000
500.000
585.500
995.500
632.500
300.000
500.000
428.500
1.274.250.000
21.649.888.810
6.044.817.500
12.079.946.910
581.144.745
475.000.000
1.322.630.000
4.168.469.960
3.185.399.020
3.374.375.000
683.844.000
202.500.000
8.114.220.020
1.338.000
389.500
4.000.000
1.859.000
141.500
50.000
500.000
500.000
100.000
1.175.000
300.000
500.000
560.500
20
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan)
b. Efek Ekuitas (lanjutan)
2012
Pembelian
Jenis efek
PT Indo Tambangraya Tbk
PT Indosiar Karya Media Tbk
PT Indosat Tbk
PT Jasa Marga Tbk
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk
PT Lippo Cikarang Tbk
PT Lippo Karawaci Tbk
PT Kalbe Farma Tbk
PT Media Nusantara Citra Tbk
PT Metropolitan Land Tbk
PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk
PT Petrosea Tbk
PT PP Persero Tbk
PT PP London Sumatra
Indonesia Tbk
PT Perusahaan Gas Negara Tbk
PT T.B Bukit Asam Tbk
PT Toba Bara Sejahtera Tbk
PT Resource Alam Indonesia Tbk
PT Supra Boga Lestari Tbk
PT Semen Gresik Tbk
PT Surya Citra Media Tbk
PT Sentul City Tbk
PT Summarecon Agung Tbk
PT Selamat Sempurna Tbk
PT Surya Semesta Internusa Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
PT XL Axiata Tbk
PT Tower Bersama
Infrastructure Tbk
PT United Tractors Tbk
PT Unilever Tbk
PT Bumi Serpong Damai Tbk
PT Bekasi Fajar Industrial Estate
Tbk
PT Ciputra SuryaTbk
PT Gajah Tunggal Tbk
PT Wintermar Off. Marine Tbk
PT Mitra Adiperkasa Tbk
PT Indomobil Sukses Intl Tbk
PT Alam Sutera Reality Tbk
PT Ciputra Development Tbk
PT Ciputra Property Tbk
PT Wijaya Karya Tbk
PT Malindo Feedmill Tbk
Jumlah
Penjualan
Jumlah
pembelian
Nilai nominal
Jumlah
Nilai nominal
Penjualan
117.500
8.645.000
526.500
1.397.000
634.000
600.000
2.500.000
4.804.000
2.650.000
15.078.000
4.625.000
1.305.500
5.266.500
4.740.436.000
8.074.526.205
3.300.001.080
7.287.553.750
3.755.905.015
1.748.662.500
2.436.640.000
5.995.122.640
5.167.500.000
6.828.130.760
7.052.095.000
5.908.522.500
3.791.530.550
233.500
8.645.000
2.466.000
600.000
2.500.000
1.104.500
4.400.000
15.078.000
4.625.000
1.305.500
5.266.500
9.066.350.530
8.869.812.000
12.938.375.000
1.866.728.000
2.375.000.000
4.439.683.800
8.305.306.000
7.198.980.000
4.313.238.185
1.922.890.300
3.876.377.680
1.135.500
1.257.000
460.500
1.000.000
100.000
1.250.000
968.500
4.500.000
39.000.000
3.000.000
250.000
13.878.000
3.637.500
523.000
2.926.629.505
5.309.243.035
8.652.228.770
1.900.000.000
690.000.000
996.437.500
12.026.690.195
7.846.132.000
10.764.975.000
4.724.537.500
475.000.000
13.544.483.500
30.487.511.755
3.114.365.630
2.221.000
453.000
385.500
100.000
1.250.000
888.500
4.500.000
39.000.000
4.000.000
250.000
13.878.000
2.700.000
523.000
5.941.206.695
2.037.634.770
6.331.023.950
299.300.000
1.118.125.000
11.157.730.130
9.644.580.000
9.492.500.000
6.164.325.960
620.944.860
14.589.663.560
22.098.716.000
2.934.814.500
2.350.000
656.000
353.000
5.300.000
6.833.580.000
16.528.989.990
8.921.468.145
6.787.129.000
1.921.500
1.122.500
510.000
7.549.500
7.278.906.720
28.986.211.500
11.307.982.155
8.647.005.000
4.251.500
3.476.500
1.500.000
200.000
736.500
19.343.000
4.557.500
2.321.000
8.495.000
1.479.000
2.414.586.700
5.877.392.650
633.795.000
1.379.700.000
7.577.738.705
10.504.070.750
3.072.234.000
1.447.230.000
9.315.790.870
3.578.466.890
4.251.500
2.807.000
250.000
2.493.500
200.000
345.000
20.234.500
5.371.500
2.321.000
7.125.000
-
2.916.492.960
4.994.109.855
546.250.000
1.079.640.850
1.287.000.000
5.849.289.000
11.084.125.000
3.697.610.000
1.713.199.730
7.715.844.375
-
220.322.000
491.670.167.595
216.340.473
508.918.362.305
21
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
4. PORTOFOLIO EFEK (lanjutan)
b. Efek Ekuitas (lanjutan)
2011
Pembelian
Penjualan
Jumlah
Jenis efek
PT BW Plantation Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Jabar Banten Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bumi Resources Tbk
PT Astra Agro Lestaro Tbk
PT Adaro Energy Tbk
PT Aneka Tambang Tbk
PT Astra International Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Gudang Garam Tbk
PT Harum Energy Tbk
PT Indofood CBP S Tbk
PT International Nickel Tbk
PT Indofood S.M Tbk
PT Indika Energy Tbk
PT Indocement T.P Tbk
PT Indo Tambangraya Tbk
PT Jasa Marga Tbk
PT Kalbe Farma Tbk
PT PP London Sumatra
PT Perusahaan Gas Negara Tbk
PT T.B Bukit Asam Tbk
PT Semen Gresik Tbk
PT Summarecon Agung Tbk
PT Telkom Tbk
PT United Tractors Tbk
PT Unilever Tbk
PT Bumi Serpong Damai Tbk
PT Borneo Lumbung Tbk
PT Bunas Finance Tbk
PT Gajah Tunggal Finance Tbk
PT Wintermar Off. Mar
PT Mitra Adiperkasa Tbk
PT Indomobil Sukses Tbk
PT Alam Sutera Reality Tbk
PT Ciputra Development Tbk
PT Citra Marga N.P Tbk
PT Wijaya Karya Tbk
PT Media Nusantara Citra Tbk
Jumlah
Nilai nominal
pembelian
Jumlah
Nilai nominal
penjualan
2.070.000
284.500
625.000
4.870.750
3.315.500
103.000
7.450.000
1.537.500
693.500
3.405.000
2.497.000.100
1.578.250.000
1.019.375.000
32.369.230.750
10.856.474.190
2.407.213.000
15.806.440.000
4.108.200.000
42.537.182.345
24.635.675.000
266.000
625.000
2.378.500
3.315.500
25.000
5.850.000
1.537.500
450.500
1.386.500
324.520.000
773.443.750
15.455.927.665
8.882.866.740
420.668.750
11.617.479.500
3.473.287.500
29.232.418.440
10.751.142.140
2.697.473
8.788.200.421
1.606.500
6.002.490.015
4.602.500
398.500
1.688.500
650.000
1.555.000
2.373.000
3.291.500
612.500
332.500
2.366.000
604.500
2.703.500
475.000
307.500
525.000
1.000.000
1.294.500
924.970
306.000
4.860.000
3.520.000
100.000
250.000
993.500
375.000
80.000
1.500.000
3.250.000
750.000
750.000
1.750.000
27.417.543.750
17.919.970.520
15.074.625.455
3.385.275.000
9.289.570.000
12.267.892.975
13.560.859.705
9.953.256.500
15.327.721.505
5.926.676.290
2.199.437.500
6.474.882.350
2.076.700.000
6.645.075.000
5.269.025.000
1.194.000.000
10.596.448.750
20.024.826.510
5.192.009.675
4.593.951.330
4.195.304.000
694.892.500
756.250.000
434.755.000
1.638.140.750
797.926.400
677.820.000
1.794.162.500
1.179.000.000
419.910.000
2.222.500.000
2.432.000
205.000
1.370.000
300.000
659.500
1.643.000
3.291.500
264.000
216.500
775.000
1.618.000
421.000
237.000
80.000
519.500
274.500
3.520.000
375.000
80.000
750.000
-
15.929.154.080
11.709.943.895
10.922.309.500
1.710.000.000
3.117.930.345
9.187.375.775
10.119.185.750
4.075.499.000
8.840.340.295
3.161.050.000
3.583.605.800
1.680.848.640
4.868.313.720
740.000.000
3.923.674.915
6.619.939.390
3.669.055.600
1.855.430.000
982.196.900
445.095.000
-
71.241.693
355.803.696.771
36.472.500
194.493.861.845
22
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
5. BANK
Akun ini merupakan rekening giro yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Kantor
Cabang Jakarta Plaza Mandiri (Bank Kustodian) sebesar Rp491.447.175 dan Rp352.629.580 pada
tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Catatan 16).
6. PIUTANG BUNGA
Akun ini merupakan pendapatan bunga obligasi dan bunga deposito yang belum diterima
sampai dengan tanggal laporan posisi sebesar Rp506.790.051 dan Rp301.877.319 pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang bunga pada akhir
periode, Manajer Investasi berkeyakinan bahwa seluruh piutang tersebut dapat tertagih, sehingga
tidak diperlukan penyisihan piutang kerugian penurunan nilai atas piutang bunga.
7. PIUTANG PENJUALAN PORTOFOLIO EFEK
Akun ini merupakan tagihan atas transaksi penjualan saham yang belum terselesaikan pada tanggal
laporan posisi keuangan sebesar Rp2.114.829.034 pada tanggal 31 Desember 2012.
8. PERPAJAKAN
a. Utang Pajak
Akun ini terdiri dari:
2012
2011
Pajak Penghasilan
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 29
2.494.077
17.928.985
240.637.325
3.863.926
215.147.821
Jumlah
261.060.387
219.011.747
b. Pajak Kini
Rekonsiliasi antara kenaikan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit
penyertaan dari aktivitas operasi sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
komprehensif dengan kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi kena pajak untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan periode sejak tanggal 31 Maret 2011 (tanggal
efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
2012
Kenaikan aset bersih yang dapat diatribusikan
kepada pemegang unit penyertaan dari aktivitas
operasi sebelum beban pajak penghasilan
menurut laporan laba rugi komprehensif
23
22.061.683.460
2011
10.407.782.363
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
8. PERPAJAKAN (lanjutan)
b. Pajak Kini (lanjutan)
2012
Perbedaan tetap:
Keuntungan investasi yg belum direalisasi
Kerugian (keuntungan) investasi yang telah
direalisasi
Penghasilan/transaksi yang tidak termasuk
Objek pajak dan/atau yang telah dikenakan
Pajak bersifat final:
Bunga obligasi
Bunga deposito berjangka
Bunga jasa giro
Beban untuk mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan/transaksi yang
tidak termasuk objek pajak dan/atau yang
telah dikenakan pajak bersifat final
Beban Transaksi
Kenaikan Aset Bersih yang Dapat Diatribusikan
Kepada Pemegang Unit Penyertaan Dari
Aktivitas Operasi Kena Pajak
2011
(5.348.926.347 )
(8.448.060.232)
(13.450.215.472 )
1.399.504.297
(2.672.373.180 )
(1.653.160.851 )
(33.458.706 )
(932.138.889)
(1.443.250.532)
(12.161.838)
1.610.781.073
3.523.987.370
447.521.045
1.616.911.901
4.038.317.347
3.036.108.115
Perhitungan beban pajak kini dan utang (taksiran) pajak penghasilan pasal 29 adalah sebagai
berikut:
2012
2011
Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan)
4.038.317.000
3.036.108.000
Beban pajak penghasilan - tahun berjalan
Dikurangi pajak dibayar di muka - pasal 23
Dikurangi pajak dibayar di muka - pasal 25
1.009.579.250
607.581.060
161.360.865
759.027.000
543.879.179
-
240.637.325
215.147.821
Taksiran Kurang Bayar Pajak Penghasilan
Kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi kena pajak dan beban pajak Reksa Dana tahun
2011 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor
Pelayanan Pajak.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2009 dan peraturan pelaksanaannya, bunga
dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh wajib pajak Reksa Dana yang
terdaftar pada Bapepam dan LK dikenakan dengan tarif sebagai berikut:
1. 0% untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010
2. 5% untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013
3. 15% untuk tahun 2014 dan seterusnya.
24
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
8. PERPAJAKAN (lanjutan)
b. Pajak Kini (lanjutan)
Pada tanggal 23 September 2008, melalui Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun
2008, Pemerintah Indonesia menerbitkan peraturan pajak penghasilan yang berlaku efektif sejak
1 Januari 2009. Dengan berlakunya peraturan ini, tarif pajak penghasilan badan menjadi tarif
tetap sebesar 25% (dua puluh lima persen) berlaku sejak tahun pajak 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, beban pajak atas bunga dan/atau diskonto dari
obligasi, deposito dan jasa giro tersebut sebesar Rp496.373.674 dan Rp46.606.944 disajikan
sebagai bagian dari beban pajak penghasilan-final pada laporan laba rugi komprehensif.
c. Pajak Tangguhan
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Reksa Dana tidak mempunyai perbedaan
temporer yang berdampak terhadap pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan karena
penghasilan dari portofolio efek Reksa Dana telah dikenakan pajak penghasilan final atau bukan
merupakan objek pajak.
d. Administrasi
Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Reksa Dana menghitung, melaporkan dan
menyetor pajak terutang berdasarkan perhitungan sendiri (self-assessment). Direktorat Jenderal
Pajak dapat menghitung dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
9. UTANG LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari:
2012
2011
Jasa pengelolaan investasi (Catatan 13 dan 16)
Jasa audit
Jasa kustodian (Catatan 14 dan 16)
Lain-lain
116.860.173
17.820.000
11.902.424
182.884.309
106.549.308
7.695.000
10.852.244
64.069.522
Jumlah
329.466.906
189.166.074
10. UTANG PEMBELIAN PORTOFOLIO EFEK
Akun ini merupakan tagihan atas transaksi pembelian portofolio efek yang belum terselesaikan pada
tanggal laporan posisi keuangan sebesar Rp10.121.600.000 pada tanggal 31 Desember 2012.
11. UNIT PENYERTAAN YANG BEREDAR
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh unit penyertaan yang beredar yaitu sebanyak
225.846.936,9209 unit penyertaan dimiliki oleh pemodal.
25
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
12. PENDAPATAN INVESTASI
Akun ini terdiri dari:
2012
2011
Dividen
Bunga obligasi
Bunga deposito
Bunga jasa giro
4.050.540.400
2.672.373.180
1.653.160.851
33.458.706
3.625.861.196
932.138.889
1.443.250.532
12.161.838
Jumlah
8.409.533.137
6.013.412.455
13. BEBAN PENGELOLAAN INVESTASI
Merupakan imbalan kepada PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen sebagai Manajer Investasi
sebesar maksimum 2% per tahun dari nilai aset bersih yang dihitung secara harian berdasarkan 365
hari dalam setahunnya dan dibayarkan setiap bulan dan atas beban tersebut dikenakan pajak
pertambahan nilai (PPN) sebesar 10%. Pemberian imbalan tersebut diatur berdasarkan Kontrak
Investasi Kolektif antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Beban pengelolaan investasi yang
belum dibayar dibukukan pada akun “Utang Lain-lain” (Catatan 9).
Beban pengelolaan investasi yang telah dibebankan dalam tahun berjalan adalah sebesar
Rp1.232.410.780 dan Rp791.812.310 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012
dan untuk periode sejak tanggal 31 Maret 2011 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember
2011.
14. BEBAN KUSTODIAN
Merupakan imbalan atas jasa penanganan transaksi investasi, penitipan kekayaan dan administrasi
yang berkaitan dengan kekayaan Reksa Dana, pencatatan transaksi penjualan dan pembelian
kembali unit penyertaan serta biaya yang berkaitan dengan akun pemegang unit penyertaan kepada
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagai Bank Kustodian sebesar maksimum 0,20% per tahun
selama periode investasi dari nilai aset bersih yang dihitung secara harian berdasarkan 365 hari
dalam setahunnya dan dibayarkan setiap bulan dan atas beban tersebut dikenakan pajak
pertambahan nilai (PPN) sebesar 10%. Pemberian imbalan tersebut diatur berdasarkan Kontrak
Investasi Kolektif antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Beban kustodian yang belum dibayar
dibukukan pada akun “Utang Lain-lain” (Catatan 9).
Beban kustodian yang telah dibebankan dalam tahun berjalan adalah sebesar Rp123.241.078 dan
Rp79.181.231 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan untuk periode sejak
tanggal 31 Maret 2011 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.
15. BEBAN LAIN-LAIN
Beban ini merupakan biaya atas imbalan jasa audit, biaya pajak dan biaya operasional lainnya.
Beban lain-lain yang telah dibebankan dalam tahun berjalan adalah sebesar Rp3.791.339.638 dan
Rp1.783.192.486 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan untuk
periode sejak tanggal 31 Maret 2011 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.
16. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG BERELASI
Sifat dengan Pihak yang Berelasi
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen adalah Manajer Investasi Reksa Dana.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jakarta adalah Bank Kustodian Reksa Dana.
26
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
16. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG BERELASI (Lanjutan)
Transaksi dengan Pihak yang Berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Reksa Dana melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang berelasi.
Transaksi-transaksi dengan pihak yang berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal
sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Saldo dalam laporan posisi keuangan yang
timbul dari transaksi dengan pihak yang berelasi tersebut dijelaskan pada akun “Portofolio Efek”
(Catatan 4), “Bank” (Catatan 5), dan “Utang Lain-lain” (Catatan 9).
Transaksi Reksa Dana yang signifikan dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
2012
Manajer
Investasi
2011
Bank
Kustodian
Manajer
Investasi
Bank
Kustodian
Laporan Posisi Keuangan
Portofolio Efek
-
21.740.325.000
-
25.322.687.500
Bank
-
491.447.175
-
352.629.580
116.860.173
11.902.424
106.549.308
10.852.244
1.232.410.780
123.241.078
791.812.310
79.181.231
Utang Lain-lain
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Beban Investasi
17. INFORMASI SEGMEN USAHA
Segmen usaha Reksa Dana dibagi berdasarkan jenis portofolio efek yakni instrumen pasar uang,
efek utang dan efek ekuitas. Klasifikasi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen Reksa
Dana.
Laporan laba rugi komprehensif
2012
Instrumen
pasar Uang
Efek utang
Efek ekuitas
Lain-lain
Jumlah
Pendapatan Investasi
Bunga obligasi
Bunga deposito
Bunga jasa Giro
Dividen
1.653.160.851
-
2.672.373.180
-
-
33.458.706
2.672.373.180
1.653.160.851
33.458.706
4.050.540.400
-
-
4.050.540.400
-
Jumlah Pendapatan investasi
1.653.160.851
2.672.373.180
4.050.540.400
33.458.706
8.409.533.137
Beban investasi
(319.053.013)
(515.756.657)
(4.305.724.438)
(6.457.388)
(5.146.991.496)
-
508.620.000
12.941.595.472
-
13.450.215.472
-
1.088.250.860
4.260.675.487
-
5.348.926.347
-
1.596.870.860
17.202.270.959
-
18.799.141.819
1.334.107.838
3.753.487.383
16.947.086.921
27.001.318
22.061.683.460
Keuntungan investasi yang
telah dan belum direalisasi
Keuntungan investasi yang telah
direalisasi
Keuntungan investasi yang belum
direalisasi
Jumlah keuntungan investasi yang
telah dan belum direalisasi
Kenaikan aset bersih dari kegiatan
operasi sebelum pajak
penghasilan - bersih
Pajak penghasilan
Kenaikan aset bersih yang dapat
diatribusi kepada pemegang
unit penyertaan dari kegiatan
operasi
(1.505.952.924)
20.555.730.536
27
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
17. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
Laporan laba rugi komprehensif (Lanjutan)
2011
Instrumen pasar
Uang
Pendapatan Investasi
Bunga obligasi
Bunga deposito
Bunga jasa giro
Efek utang
1.443.250.532
-
Dividen
Efek ekuitas
Lain-lain
932.138.889
-
-
Jumlah
12.161.838
932.138.889
1.443.250.532
12.161.838
-
-
3.625.861.196
-
3.625.861.196
Jumlah Pendapatan investasi
1.443.250.532
932.138.889
3.625.861.196
12.161.838
6.013.412.455
Beban investasi
Keuntungan (kerugian) investasi
yang telah dan belum
direalisasi
kerugian investasi yang telah
direalisasi
Keuntungan investasi yang belum
direalisasi
Jumlah keuntungan (kerugian)
investasi yang telah dan belum
direalisasi
(248.951.231)
(160.787.832)
(2.242.349.127)
(2.097.837)
(2.654.186.027)
-
-
(1.399.504.297)
-
(1.399.504.297)
-
20.418.000
8.427.642.232
-
8.448.060.232
-
20.418.000
7.028.137.935
-
7.048.555.935
1.194.299.301
791.769.057
8.411.650.004
10.064.001
10.407.782.363
Kenaikan aset bersih dari kegiatan
operasi sebelum pajak
penghasilan - bersih
Pajak penghasilan
Kenaikan aset bersih yang dapat
diatribusi kepada pemegang
unit penyertaan dari kegiatan
operasi
(805.633.944)
9.602.148.419
Laporan posisi keuangan
2012
Instrumen
pasar Uang
Efek utang
Efek ekuitas
36.066.854.795
57.437.199.756
171.874.504.522
-
265.378.559.073
-
-
-
491.447.175
491.447.175
36.066.854.795
57.437.199.756
171.874.504.522
491.447.175
265.870.006.248
Liabilitas segmen
-
10.121.600.000
-
-
10.121.600.000
Liabilitas yang tidak dialokasikan
-
-
-
590.527.293
590.527.293
Jumlah Liabilitas
-
10.121.600.000
-
590.527.293
10.712.127.293
Lain-lain
Jumlah
Aset
Aset segmen
Aset yang tidak dialokasikan
Jumlah Aset
Liabilitas
28
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
17. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
Laporan posisi keuangan (lanjutan)
2011
Instrumen
pasar Uang
Efek utang
Efek ekuitas
38.562.103.014
26.301.417.305
169.792.428.050
-
234.655.948.369
-
-
-
352.629.580
352.629.580
38.562.103.014
26.301.417.305
169.792.428.050
352.629.580
235.008.577.949
Liabilitas segmen
-
-
-
-
-
Liabilitas yang tidak dialokasikan
-
-
-
406.429.530
406.429.530
Jumlah Liabilitas
-
-
-
406.429.530
406.429.530
Lain-lain
Jumlah
Aset
Aset segmen
Aset yang tidak dialokasikan
Jumlah Aset
Liabilitas
18. IKHTISAR RASIO KEUANGAN
Berikut ini adalah tabel ikhtisar rasio keuangan Reksa Dana untuk tahun yang berakhir pada
31 Desember 2012 dan periode sejak tanggal 31 Maret 2011 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal
31 Desember 2011:
2012
2011
Hasil investasi
Hasil investasi setelah memperhitungkan beban
pemasaran
Beban operasi
Perputaran portofolio
Persentase penghasilan kena pajak
8,76%
12,92%
8,76%
2,10%
1:2,16
4,576%
12,92%
2,26%
1:1,66
7,293%
“Hasil Investasi Setelah Memperhitungkan Beban Pemasaran“ di atas dihitung berdasarkan
Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-08/PM/1997 tanggal 30 April 1997, Peraturan No.IV.C.3 tentang
“Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aset Bersih Reksa Dana Terbuka”, dan telah diubah
berdasarkan Surat Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-516/BL/2012 tanggal
21 September 2012, yang akan berlaku efektif setelah tanggal 1 Januari 2013.
Tujuan informasi ini adalah semata-mata untuk membantu memahami kinerja masa lalu dari Reksa
Dana. Informasi ini seharusnya tidak dipertimbangkan sebagai indikasi bahwa kinerja masa depan
akan sama dengan kinerja masa lalu.
29
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
19. INSTRUMEN KEUANGAN
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen
keuangan Reksa Dana yang tercatat dalam laporan keuangan.
2012
Nilai tercatat
2011
Nilai wajar
Nilai tercatat
Nilai wajar
ASET KEUANGAN
Aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi
Portofolio efek
262.743.768.800
262.743.768.800
234.354.071.050
234.354.071.050
Bank
491.447.175
491.447.175
352.629.580
352.629.580
Piutang bunga
506.790.051
506.790.051
301.877.319
301.877.319
13.171.188
13.171.188
-
-
Pinjaman yang diberikan dan
piutang
Piutang dividen
Piutang penjualan portofolio
efek
Jumlah aset keuangan
LIABILITAS KEUANGAN
Liabilitas keuangan yang
dicatat berdasarkan biaya
perolehan diamortisasi
Utang pembelian portofolio
efek
Utang lain-lain
Jumlah liabilitas keuangan
2.114.829.034
2.114.829.034
-
-
265.870.006.248
265.870.006.248
235.008.577.949
235.008.577.949
10.121.600.000
10.121.600.000
-
-
329.466.906
329.466.906
187.417.783
187.417.783
10.451.066.906
10.451.066.906
187.417.783
187.417.783
Nilai wajar bank dan piutang bunga serta utang lain-lain mendekati nilai tercatat karena jatuh tempo
yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
Nilai wajar portofolio efek ditentukan berdasarkan harga pasar.
Estimasi Nilai Wajar
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan
akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga
atau model arus kas diskonto.
Berdasarkan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan : Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan
atas pengukuran nilai wajar berdasarkan tingkatan hirarki nilai wajar sebagai berikut:
a. Tingkat 1, yaitu nilai wajar berdasarkan harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif
untuk aset atau liabilitas yang identik,
b. Tingkat 2, yaitu nilai wajar berdasarkan input selain harga kuotasian yang termasuk dalam
tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau secara tidak
langsung,
30
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
19. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
Estimasi Nilai Wajar (lanjutan)
c.
Tingkat 3, yaitu nilai wajar berdasarkan input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan
data pasar yang dapat diobservasi.
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Reksa Dana
pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
2012
Estimasi nilai wajar
Nilai tercatat
Aset keuangan
Aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi
Portofolio efek
Tingkat 1
262.743.768.800
169.746.504.300
Tingkat 2
Tingkat 3
92.997.264.500
-
2011
Estimasi nilai wajar
Nilai tercatat
Aset keuangan
Aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi
Portofolio efek
Tingkat 1
234.354.071.050
169.792.428.050
Tingkat 2
Tingkat 3
64.561.643.000
Aset Reksa dana yang diukur dan diakui pada nilai wajar (tingkat 2) adalah portofolio efek utang dan
instrumen pasar uang (catatan 4).
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan
kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif (over the counter)
ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar
yang dapat diobservasi sepanjang tersedia dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila
seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam
tingkat 2.
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka
instrumen tersebut masuk ke dalam tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang
tidak diperdagangkan di bursa.
Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup:
- penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis dan;
- teknik lain seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen
keuangan lainnya.
31
-
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
20. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Instrumen keuangan pokok Reksa Dana terdiri dari portofolio efek, bank, piutang bunga, piutang
dividen, piutang penjualan portofolio efek, utang pembelian portofolio efek, dan utang lain-lain.
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Reksa Dana adalah risiko perubahan kondisi
ekonomi dan politik, risiko pasar, risiko suku bunga, risiko likuiditas, risiko wanprestasi, risiko
perubahan peraturan perundang-undangan dan perubahan hukum, risiko pembubaran dan likuidasi
Reksa Dana. Tujuan manajemen risiko Reksa Dana secara keseluruhan adalah untuk secara efektif
mengelola risiko-risiko tersebut dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja
keuangan Reksa Dana. Manajer Investasi menelaah semua kebijakan untuk mengelola setiap risiko,
termasuk juga risiko ekonomi dan risiko usaha Reksa Dana, yang dirangkum di bawah ini, dan juga
memantau risiko harga pasar yang timbul dari semua instrumen keuangan.
Risiko perubahan kondisi ekonomi dan politik
Sistem ekonomi terbuka yang dianut oleh Indonesia sangat rentan terhadap perubahan ekonomi
internasional. Perubahan kondisi perekonomian dan politik di dalam maupun di luar negeri atau
peraturan khususnya di bidang pasar uang, pasar modal, dan pajak merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan baik yang tercatat dalam bursa efek maupun
perusahaan yang menerbitkan pasar uang, yang pada akhirnya mempengaruhi nilai saham maupun
efek pendapatan tetap yang diterbitkan perusahaan-perusahaan tersebut.
Risiko pasar
Risiko pasar merupakan risiko yang mana nilai wajar atau arus kas kontraktual di masa datang dari
suatu instrumen keuangan atau efek akan terpengaruh akibat perubahan harga efek dan/atau suku
dan pemilihan efek yang layak investasi atau efek yang termasuk kategori investment grade, efek
yang likuid dan memiliki fundamental yang baik.
Perubahan atau memburuknya kondisi perekonomian dan politik di dalam maupun di luar negeri atau
perubahan peraturan dapat mempengaruhi perspektif pendapatan yang dapat pula berdampak pada
kinerja emiten. Hal ini akan mempengaruhi juga kinerja Reksa Dana. Risiko ini diminimalisasi dengan
cara selalu memutakhirkan informasi tentang perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan politik
baik dalam ataupun luar negeri, untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan
investasi.
Risiko suku bunga
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu
instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Reksa Dana
yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan portofolio efek.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Manajer Investasi menerapkan pembatasan terhadap aset
alokasi sesuai dengan parameter investasi dan pandangan suku bunga ke depan. Evaluasi terhadap
keputusan aset alokasi akan dilakukan secara berkala.
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan
Reksa Dana yang terkait risiko suku bunga adalah sebagai berikut:
2012
¶
Aset
Portofolio efek
Bank
Piutang bunga
Tingkat suku
bunga
Jatuh tempo
dalam satu (1)
tahun
Jatuh tempo
pada tahun ke2
Jatuh tempo
pada tahun ke3
Jatuh
tempo
pada tahun
ke-4
3,00% - 8,40%
3,00% - 8,40%
53.819.627.000
491.447.175
506.790.051
3.569.842.500
-
25.205.995.000
-
-
32
Jatuh tempo
lebih dari 4
tahun
10.401.800.000
-
Jumlah
92.997.264.500
491.447.175
506.790.051
REKSA DANA BATAVIA PRIMA CAMPURAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN
UNTUK PERIODE SEJAK TANGGAL 31 MARET 2011 (TANGGAL EFEKTIF)
SAMPAI DENGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2011
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar)
20. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Risiko suku bunga (lanjutan)
2011
Tingkat suku
bunga
Aset
Portofolio efek 3,20% - 10,00%
Bank
Piutang bunga 3,20% - 10,00%
Jatuh tempo
dalam satu (1)
tahun
Jatuh tempo
pada tahun ke2
Jatuh tempo
pada tahun ke3
Jatuh
tempo
pada tahun
ke-4
38.500.000.000
352.629.580
301.877.319
17.561.643.000
-
3.500.000.000
-
-
Jatuh tempo
lebih dari 4
tahun
5.000.000.000
-
Jumlah
64.561.643.000
352.629.580
301.877.319
Risiko likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Reksa Dana akan mengalami kesulitan dalam memperoleh
dana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan. Risiko likuiditas mungkin
timbul akibat ketidakmampuan Reksa Dana untuk menjual aset keuangan secara cepat dengan
harga yang mendekati nilai wajarnya.
Kebutuhan likuiditas Reksa Dana secara khusus timbul dari kebutuhan untuk menyediakan kas
yang cukup untuk membiayai penjualan kembali unit penyertaan dan membayar pembagian
keuntungan kepada pemegang unit penyertaan. Dalam mengelola risiko likuiditas, Manajer Investasi
memantau dan menjaga tingkat likuiditas yang memadai untuk membiayai operasionalnya dan
menginvestasikan dari sebagian besar asetnya dalam pasar aktif dan dapat dicairkan setiap saat.
Efek yang dimiliki Reksa Dana dapat dicairkan setiap saat dan sebagian besar terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Selain itu Manajer Investasi secara rutin mengevaluasi koreksi arus kas dan arus kas
aktual serta mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
Risiko wanprestasi
Risiko yang terjadi bila pihak-pihak yang terkait dengan reksa dana seperti penerbit obligasi, pialang,
bank kustodian, agen pembayaran, dan bank tempat Reksa Dana melakukan penempatan dana atau
pihak-pihak yang terkait lainnya yang berhubungan dengan Reksa Dana mengalami wanprestasi
yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aset Bersih) Reksa Dana.
Risiko perubahan peraturan perundang-undangan dan perubahan hukum
Adanya perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau adanya kebijakan-kebijakan
Pemerintah, terutama dalam bidang ekonomi makro yang berkaitan dengan efek bersifat utang dapat
mempengaruhi tingkat pengembalian dan hasil investasi yang akan diterima oleh Reksa Dana.
Perubahan peraturan perundang-undangan dan kebijakan di bidang perpajakan dapat pula
mengurangi penghasilan yang mungkin diperoleh pemegang unit penyertaan.
Risiko pembubaran dan likuidasi Reksa Dana
Pemegang unit penyertaan menghadapi risiko pembubaran dan likuidasi apabila Reksa Dana
memenuhi salah satu kondisi yang tercantum dalam Peraturan Bapepam & LK No. IV.B.1 serta
Kontrak Investasi Kolektif dimana Manajer Investasi wajib membubarkan dan melikuidasi apabila
salah satu kondisi dalam Peraturan dan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana tersebut terpenuhi.
s
33
BAB XIII
PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
13.1.
TATA CARA PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
Sebelum melakukan pembelian, calon Pemegang Unit Penyertaan harus sudah
membaca dan mengerti isi Prospektus BATAVIA PRIMA CAMPURAN ini beserta
ketentuan-ketentuan yang ada dalam Formulir Pemesanan Pembelian Unit
Penyertaan.
Para calon Pemegang Unit Penyertaan yang membeli Unit Penyertaan BATAVIA
PRIMA CAMPURAN melalui Manajer Investasi harus terlebih dahulu membuka
rekening yang ditunjuk oleh Manajer Investasi. Apabila pembelian Unit Penyertaan
BATAVIA PRIMA CAMPURAN dilakukan melalui Agen Penjual yang ditunjuk oleh
Manajer Investasi maka para calon Pemegang Unit Penyertaan harus terlebih dahulu
membuka rekening yang ditunjuk oleh Agen Penjual. Pembukaan rekening tersebut
mewajibkan para calon Pemegang Unit Penyertaan mengisi dan menandatangani
formulir pembukaan rekening BATAVIA PRIMA CAMPURAN dan Formulir
Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan, melengkapinya dengan bukti pembayaran
dan fotokopi jati diri (KTP/SIM bagi perorangan lokal, Paspor bagi Warga Negara
Asing dan fotokopi anggaran dasar, NPWP/Nomor Pokok Wajib Pajak, serta bukti jati
diri dari pejabat yang berwenang untuk badan hukum) serta dokumen pendukung
lainnya sesuai dengan Prinsip Mengenal Nasabah oleh Penyedia Jasa Keuangan di
Bidang Pasar Modal sebagaimana diatur dalam Peraturan BAPEPAM dan LK Nomor
V.D.10 yang disampaikan kepada Manajer Investasi secara langsung atau Agen
Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi.
Para calon Pemegang Unit Penyertaan yang melakukan pembelian Unit Penyertaan
BATAVIA PRIMA CAMPURAN yang pertama kali (pembelian awal) disyaratkan untuk
mengisi dan menandatangani Formulir Profil Pemodal BATAVIA PRIMA CAMPURAN
sebelum melakukan pembelian.
Formulir pembukaan rekening BATAVIA PRIMA CAMPURAN, Formulir Profil
Pemodal dan Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan dapat diperoleh dari
Manajer Investasi atau dari Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi.
Pembelian Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN oleh calon Pemegang
Unit Penyertaan tersebut harus dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang
tercantum dalam Prospektus dan dalam Formulir Pemesanan Pembelian Unit
Penyertaan. Pembelian Unit Penyertaan oleh calon Pemegang Unit Penyertaan yang
dilakukan menyimpang dari syarat dan ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani.
Dalam hal terdapat keyakinan adanya pelanggaran ketentuan sebagaimana diatur
dalam Peraturan BAPEPAM dan LK Nomor V.D.10 tentang Prinsip Mengenal
Nasabah Oleh Penyedia Jasa Keuangan di Bidang Pasar Modal, Manajer Investasi
atau Agen Penjual Efek Reksa Dana yang ditunjuk Manajer Investasi wajib menolak
pesanan pembelian Unit Penyertaan dari calon Pemegang Unit Penyertaan.
13.2.
BATAS MINIMUM PEMBELIAN
Minimum pembelian awal Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dan
minimum pembelian selanjutnya Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN
adalah sebagai berikut:
27
Reksa Dana
Pembelian
Minimum Pembelian Awal
Minimum
Selanjutnya
BATAVIA PRIMA CAMPURAN Rp1.000.000,-
Rp1.000.000,-
Apabila pembelian awal dan pembelian selanjutnya dilakukan melalui Agen Penjual
yang ditunjuk oleh Manajer Investasi, dimana Agen Penjual tersebut menetapkan
minimum pembelian awal dan pembelian selanjutnya Unit Penyertaan BATAVIA
PRIMA CAMPURAN yang lebih besar dari yang tercantum dalam Prospektus ini
maka batas minimum pembelian awal dan pembelian selanjutnya Unit Penyertaan
BATAVIA PRIMA CAMPURAN akan diatur dan dicantumkan dalam Dokumen
Keterbukaan Produk.
13.3.
HARGA PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
Setiap Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN ditawarkan dengan harga
sama dengan Nilai Aktiva Bersih awal per Unit Penyertaan sebesar Rp1.000,- (seribu
Rupiah) pada hari pertama penawaran. Selanjutnya harga penjualan Unit Penyertaan
BATAVIA PRIMA CAMPURAN ditetapkan berdasarkan Nilai Aktiva Bersih BATAVIA
PRIMA CAMPURAN yang ditetapkan pada akhir Hari Bursa yang bersangkutan.
13.4.
PEMROSESAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN
beserta bukti pembayaran dan fotokopi bukti jati diri yang telah lengkap dan diterima
secara baik (in complete application) oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual yang
ditunjuk oleh Manajer Investasi serta disetujui oleh Manajer Investasi sampai dengan
pukul 13.00 WIB (tiga belas waktu Indonesia Barat) dan pembayaran untuk
pembelian tersebut diterima dengan baik (in good fund) oleh Bank Kustodian pada
Hari Bursa yang sama, akan diproses oleh Bank Kustodian berdasarkan Nilai Aktiva
Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN pada akhir Hari Bursa yang bersangkutan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Manajer Investasi wajib menyampaikan Formulir
Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN yang telah
disetujui tersebut kepada Bank Kustodian selambat-lambatnya pukul 17.00 WIB
(tujuh belas Waktu Indonesia Barat) pada Hari Bursa yang bersangkutan.
Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan beserta bukti pembayaran dan
fotokopi bukti jati diri yang telah lengkap dan diterima secara baik (in complete
application) oleh Manajer Investasi dan Agen Penjual serta disetujui oleh Manajer
Investasi setelah pukul 13.00 WIB (tiga belas Waktu Indonesia Barat) dan
pembayaran untuk pembelian tersebut diterima dengan baik (in good fund) oleh Bank
Kustodian pada Hari Bursa berikutnya akan diproses oleh Bank Kustodian
Berdasarkan Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN pada akhir Hari Bursa
berikutnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Manajer Investasi wajib menyampaikan Formulir
Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN yang telah
disetujui tersebut kepada Bank Kustodian selambat-lambatnya pukul 17.00 WIB
(tujuh belas Waktu Indonesia Barat) pada Hari Bursa berikutnya tersebut.
13.5.
SYARAT PEMBAYARAN
Pembayaran pembelian Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dilakukan
dengan pemindahbukuan/transfer dalam mata uang rupiah dan pembayaran tersebut
dilakukan kepada rekening BATAVIA PRIMA CAMPURAN sebagai berikut:
28
Rekening
Bank
Nomor
: BATAVIA PRIMA CAMPURAN - SUBSCRIPTION
: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
: 070-000-6266-733
Apabila diperlukan, untuk mempermudah proses pembelian Unit Penyertaan
BATAVIA PRIMA CAMPURAN, maka atas permintaan Manajer Investasi, Bank
Kustodian dapat membuka rekening atas nama BATAVIA PRIMA CAMPURAN pada
bank lain.
Rekening tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari dan dikendalikan oleh
Bank Kustodian. Rekening tersebut hanya dipergunakan untuk penerimaan dana dari
pembelian dan pembayaran penjualan kembali Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA
CAMPURAN termasuk dana yang diperlukan untuk transaksi Efek dari BATAVIA
PRIMA CAMPURAN.
Bagi pembelian Unit Penyertaan yang ditolak seluruhnya atau sebagian, sisa
dananya akan dikembalikan oleh Manajer Investasi tanpa bunga dengan
pemindahbukuan/transfer dalam
mata uang rupiah ke rekening atas nama
Pemegang Unit Penyertaan.
Semua biaya bank, biaya pemindahbukuan/transfer, biaya pembelian, dan biaya lain
(sebagaimana dimaksud dalam butir 9.3) sehubungan dengan pembayaran
pembelian Unit Penyertaan, menjadi beban Pemegang Unit Penyertaan.
13.6.
PERSETUJUAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
Manajer Investasi dan Bank Kustodian berhak menerima atau menolak pemesanan
pembelian Unit Penyertaan secara keseluruhan atau sebagian. Bagi pemesanan
pembelian Unit Penyertaan yang ditolak seluruhnya atau sebagian, sisanya akan
dikembalikan oleh Manajer Investasi tanpa bunga dengan pemindahbukuan/transfer
dalam mata uang rupiah ke rekening atas nama Pemegang Unit Penyertaan.
13.7.
SURAT KONFIRMASI TRANSAKSI UNIT PENYERTAAN
Surat atau bukti konfirmasi atas pelaksanaan perintah Pembelian Unit Penyertaan
oleh Pemegang Unit Penyertaan wajib dikirimkan kepada Pemegang Unit Penyertaan
dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah diterimanya perintah
dimaksud dengan ketentuan, seluruh pembayaran telah diterima dan Formulir
Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan telah
lengkap dan diterima dengan baik (in good fund and in complete application).
29
BAB XIV
PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN
14.1.
PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN
Pemegang Unit Penyertaan dapat menjual kembali sebagian atau seluruh Unit
Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN yang dimilikinya pada setiap Hari Bursa.
Penjualan kembali oleh Pemegang Unit Penyertaan dilakukan dengan mengisi dan
menyampaikan Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan yang ditujukan kepada
Manajer Investasi secara langsung atau melalui Agen Penjual yang ditunjuk oleh
Manajer Investasi dan dapat dikirimkan melalui pos tercatat.
Penjualan kembali oleh Pemegang Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN
harus dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam
Prospektus dan dalam Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan.
Penjualan kembali oleh Pemegang Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN
yang dilakukan menyimpang dari syarat dan ketentuan tersebut di atas tidak akan
dilayani.
14.2.
BATAS MINIMUM PENJUALAN KEMBALI DAN SALDO MINIMUM KEPEMILIKAN
Batas minimum Penjualan Kembali Unit Penyertaan dan minimum kepemilikan Unit
Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN adalah sebagai berikut:
Reksa Dana
Minimum Penjualan
Kembali
BATAVIA PRIMA CAMPURAN Rp 1.000.000,-
Minimum Saldo
Kepemilikan
Rp1.000.000
Apabila penjualan kembali dilakukan melalui Agen Penjual yang ditunjuk oleh
Manajer Investasi, dimana Agen Penjual tersebut menetapkan minimum penjualan
kembali Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN yang lebih besar dari yang
tercantum dalam Prospektus ini maka batas minimum penjualan kembali Unit
Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN akan diatur dan dicantumkan dalam
Dokumen Keterbukaan Produk.
Apabila jumlah kepemilikan saldo kepemilikan kurang dari Rp1.000.000 (satu juta
Rupiah), maka Manajer Investasi berhak untuk menutup rekening Pemegang Unit
Penyertaan tersebut, mencairkan seluruh Unit Penyertaan yang tersisa milik
Pemegang Unit Penyertaan tersebut berdasarkan Nilai Aktiva Bersih pada Hari Bursa
ditutupnya rekening tersebut dan mengembalikan sisa investasinya dengan cara
pemindahbukuan/transfer dalam mata uang rupiah ke rekening atas nama Pemegang
Unit Penyertaan.
14.3.
PEMBAYARAN PENJUALAN KEMBALI
Sesuai ketentuan BAPEPAM dan LK, pembayaran atas penjualan kembali Unit
Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dilaksanakan oleh Manajer Investasi
sesegera mungkin, paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak Formulir Penjualan
Kembali Unit Penyertaan yang telah dipenuhi sesuai dengan syarat dan ketentuan
yang tercantum dalam Prospektus dan Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan
BATAVIA PRIMA CAMPURAN, diterima secara lengkap oleh Manajer Investasi.
Pembayaran dana hasil penjualan kembali Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA
CAMPURAN akan dilakukan dengan pemindahbukuan/transfer dalam mata uang
rupiah ke rekening atas nama Pemegang Unit Penyertaan.
30
Semua biaya bank, biaya pemindahbukuan/transfer, biaya penjualan kembali dan
biaya lain (sebagaimana dimaksud dalam butir 9.3) sehubungan dengan pembayaran
penjualan kembali Unit Penyertaan merupakan beban dari Pemegang Unit
Penyertaan.
14.4.
HARGA PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN
Harga penjualan kembali setiap Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN
adalah harga setiap Unit Penyertaan pada Hari Bursa yang ditentukan berdasarkan
Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN pada akhir Hari Bursa
bersangkutan.
14.5.
PEMPROSESAN PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN
Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan yang telah lengkap dan diterima secara
baik (in complete application) sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum
dalam Prospektus oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh
Manajer Investasi dan telah disetujui oleh Manajer Investasi sampai dengan pukul
13.00 WIB (tiga belas Waktu Indonesia Barat), akan diproses oleh Bank Kustodian
berdasarkan Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN pada akhir Hari Bursa
yang bersangkutan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Manajer Investasi wajib menyampaikan permohonan
penjualan kembali Unit Penyertaan tersebut kepada Bank Kustodian selambatlambatnya pukul 17.00 WIB (tujuh belas Waktu Indonesia Barat) pada Hari Bursa
tersebut.
Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan yang telah lengkap dan diterima secara
baik (in complete application) sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum
dalam Prospektus oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh
Manajer Investasi dan telah disetujui oleh Manajer Investasi setelah pukul 13.00 WIB
(tiga belas Waktu Indonesia Barat) maka akan diproses oleh Bank Kustodian
berdasarkan Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN pada akhir Hari Bursa
berikutnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Manajer Investasi wajib menyampaikan permohonan
penjualan kembali Unit Penyertaan tersebut kepada Bank Kustodian selambatlambatnya pukul 17.00 WIB (tujuh belas Waktu Indonesia Barat) pada Hari Bursa
berikutnya.
Manajer Investasi berhak untuk membatasi jumlah penjualan kembali Unit
Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN jika jumlah permohonan penjualan
kembali dalam 1 (satu) hari telah mencapai 20% (dua puluh persen) dari Nilai Aktiva
Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN pada Hari Bursa yang bersangkutan. Dalam
hal Manajer Investasi menerima atau menyimpan permohonan penjualan kembali
lebih dari 20% (dua puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih pada Hari Bursa yang
bersangkutan, maka kelebihan permohonan penjualan kembali tersebut oleh Bank
Kustodian atas instruksi Manajer Investasi akan ditolak dan tidak akan diproses.
14.6.
PENOLAKAN PERMOHONAN PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN
Sesuai Peraturan BAPEPAM dan LK Nomor IV.B.1. tentang Pedoman Pengelolaan
Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam dan LK Nomor: Kep-552/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, setelah
memberitahukan secara tertulis kepada OJK dengan tembusan kepada Bank
Kustodian, Manajer Investasi dapat menolak pembelian kembali (pelunasan) atau
menginstruksikan Agen Penjual
Efek BATAVIA PRIMA CAMPURAN
untuk
melakukan penolakan pembelian kembali (pelunasan) apabila terjadi hal-hal sebagai
berikut:
31
a. Bursa Efek dimana sebagian besar Portofolio Efek BATAVIA PRIMA
CAMPURAN diperdagangkan ditutup; dan /atau
b. Perdagangan Efek atas sebagian besar Portofolio Efek BATAVIA PRIMA
CAMPURAN di Bursa Efek dihentikan; dan /atau
c. Keadaan kahar sesuai dengan ketentuan Kontrak Investasi Kolektif.
Manajer Investasi wajib memberitahukan secara tertulis kepada Pemegang
Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN apabila melakukan penolakan
pembelian kembali (pelunasan) tersebut di atas paling lambat 1 (satu) Hari Bursa
setelah tanggal instruksi penjualan kembali diterima oleh Manajer Investasi.
14.7.
SURAT KONFIRMASI TRANSAKSI UNIT PENYERTAAN
Surat atau bukti konfirmasi atas pelaksanaan perintah penjualan kembali Unit
Penyertaan oleh Pemegang Unit Penyertaan wajib dikirimkan kepada Pemegang
Unit Penyertaan dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah diterimanya
perintah dimaksud dengan ketentuan, Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan
oleh Pemegang Unit Penyertaan lengkap dan diterima dengan baik (in complete
application).
32
BAB XV
PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN
15.1.
Pengalihan Unit Penyertaan
Pemegang Unit Penyertaan dapat mengalihkan investasinya antara Reksa Dana
yang dikelola oleh Manajer Investasi, kecuali untuk Reksa Dana Pasar Uang dan
Reksa Dana Terproteksi.
15.2.
Prosedur Pengalihan Unit Penyertaan
Pengalihan investasi dilakukan dengan menyampaikan Formulir Pengalihan Unit
Penyertaan kepada Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer
Investasi dengan menyebutkan nama Pemegang Unit Penyertaan, nama Reksa
Dana, nomor rekening Pemegang Unit Penyertaan dan nilai investasi yang akan
dialihkan. Pengalihan investasi tersebut harus dilakukan sesuai dengan ketentuanketentuan serta persyaratan–persyaratan yang tercantum dalam Prospektus dan
Formulir Pengalihan Unit Penyertaan.
15.3.
Pemrosesan Pengalihan Unit Penyertaan
Pengalihan investasi dari BATAVIA PRIMA CAMPURAN ke Reksa Dana lainnya
diproses oleh Manajer Investasi dengan melakukan pembelian kembali Unit
Penyertaan BATAVIA PRIMA CAMPURAN yang dimiliki oleh Pemegang Unit
Penyertaan dan melakukan penjualan Unit Penyertaan Reksa Dana lainnya tersebut
yang diinginkan oleh Pemegang Unit Penyertaan.
Pengalihan investasi dari Reksa Dana lainnya ke BATAVIA PRIMA CAMPURAN
diproses oleh Manajer Investasi dengan melakukan pembelian kembali Unit
Penyertaan Reksa Dana lainnya tersebut yang dimiliki oleh Pemegang Unit
Penyertaan dan melakukan penjualan Unit Penyertaan BATAVIA PRIMA
CAMPURAN yang diinginkan oleh Pemegang Unit Penyertaan.
Formulir Pengalihan Unit Penyertaan yang telah lengkap dan diterima secara baik
(in complete application) sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam
Prospektus oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer
Investasi dan telah disetujui oleh Manajer Investasi sampai dengan pukul 13.00
WIB(tiga belas Waktu Indonesia Barat), akan diproses oleh Bank Kustodian
berdasarkan Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN pada akhir Hari
Bursa yang bersangkutan.
Formulir Pengalihan Unit Penyertaan yang diterima oleh Manajer Investasi atau
Agen Penjual dan telah disetujui oleh Manajer Investasi setelah pukul 13.00 WIB
(tiga belas Waktu Indonesia Barat), akan diproses oleh Bank Kustodian berdasarkan
Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN pada akhir Hari Bursa berikutnya.
15.4.
Batas Minimum Pengalihan Unit Penyertaan.
Batas Minimum Pengalihan investasi dari BATAVIA PRIMA CAMPURAN ke reksa
dana lainnya adalah sejumlah Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) atau 10 (sepuluh)
Unit Penyertaan. Batas minimum Pengalihan investasi dari reksa dana lainnya ke
BATAVIA PRIMA CAMPURAN adalah sejumlah Rp1.000.000 (satu juta Rupiah)
atau 10 (sepuluh) Unit Penyertaan. Apabila jumlah kepemilikan Unit Penyertaan
kurang dari Saldo Minimum Kepemilikan Unit Penyertaan yang dipersyaratkan pada
hari pengalihan maka Manajer Investasi berhak untuk menutup rekening tersebut
dan mengembalikan sisa investasinya dalam bentuk pemindahbukuan/transfer ke
rekening atas nama Pemegang Unit Penyertaan.
33
15.5.
SURAT KONFIRMASI TRANSAKSI UNIT PENYERTAAN
Surat atau bukti konfirmasi atas pelaksanaan perintah Pengalihan Unit Penyertaan
oleh Pemegang Unit Penyertaan wajib dikirimkan kepada Pemegang Unit
Penyertaan dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah diterimanya
perintah dimaksud dengan ketentuan, Formulir Pengalihan Unit Penyertaan oleh
Pemegang Unit Penyertaan lengkap dan diterima dengan baik (in complete
application).
34
BAB XVI
PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI
16.1.
16.2.
16.3.
BATAVIA PRIMA CAMPURAN berlaku sejak ditetapkan pernyataan Efektif oleh
OJK dan wajib dibubarkan, apabila terjadi salah satu dari hal-hal sebagai berikut :
a.
dalam jangka waktu 60 (enam puluh) Hari Bursa, BATAVIA PRIMA
CAMPURAN yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi Efektif
memiliki dana kelolaan kurang dari Rp25.000.000.000,- (dua puluh lima
miliar Rupiah); dan atau
a.
diperintahkan oleh OJK untuk membubarkan BATAVIA PRIMA
CAMPURAN sesuai dengan Peraturan Perundang–undangan di bidang
Pasar Modal; dan atau
c.
total Nilai Aktiva Bersih BATAVIA PRIMA CAMPURAN kurang dari
Rp25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar Rupiah) selama 90 (sembilan
puluh) Hari Bursa berturut-turut; dan atau
d.
Manajer Investasi dan Bank Kustodian sepakat membubarkan Reksa Dana
BATAVIA PRIMA CAMPURAN.
Dalam hal Reksa Dana wajib dibubarkan karena kondisi sebagaimana dimaksud
dalam butir 16.1 huruf a, maka Manajer Investasi wajib :
a.
menyampaikan laporan kondisi tersebut kepada OJK dan mengumumkan
rencana pembubaran, likuidasi, dan pembagian hasil likuidasi BATAVIA
PRIMA CAMPURAN kepada para Pemegang Unit Penyertaan paling kurang
dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran
nasional, paling lambat 2 (dua) Hari Bursa sejak berakhirnya jangka waktu
sebagaimana dimaksud pada butir 16.1 huruf a Prospektus ini.
b.
menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil
likuidasi yang menjadi hak Pemegang Unit Penyertaaan dengan ketentuan
bahwa perhitungannya dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih
pada saat pembubaran namun tidak boleh lebih kecil dari dari Nilai Aktiva
Bersih Awal (harga par) dan dana tersebut diterima Pemegang Unit
Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak berakhirnya jangka waktu
sebagaimana dimaksud pada butir 16.1 huruf a Prospektus ini.
c.
membubarkan BATAVIA PRIMA CAMPURAN dalam jangka waktu paling
lambat 10 (sepuluh) Hari Bursa sejak berakhirnya jangka waktu sebagaimana
dimaksud pada butir 16.1 huruf a Prospektus ini, dan menyampaikan laporan
hasil pembubaran BATAVIA PRIMA CAMPURAN kepada OJK dalam paling
lambat 10 (sepuluh) Hari Bursa sejak Reksa Dana BATAVIA PRIMA
CAMPURAN dibubarkan.
Dalam hal Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN wajib dibubarkan karena
kondisi sebagaimana dimaksud dalam butir 16.1 huruf b, maka Manajer Investasi
wajib :
a.
mengumumkan pembubaran, likuidasi dan rencana pembagian hasil likuidasi
Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN paling kurang dalam satu surat
kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat
2 (dua) Hari Bursa sejak diperintahkan BAPEPAM dan LK, dan pada hari
yang sama memberitahukan secara tertulis kepada Bank Kustodian untuk
menghentikan perhitungan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana BATAVIA PRIMA
CAMPURAN;
b.
menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil
likuidasi yang menjadi hak Pemegang Unit Penyertaan dengan ketentuan
35
bahwa perhitungannya dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih
pada saat pembubaran dan dana tersebut diterima Pemegang Unit
Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak diperintahkan
pembubaran Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN oleh OJK; dan
c.
16.4.
menyampaikan laporan hasil pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil
likuidasi Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN kepada OJK paling
lambat 2 (dua) bulan sejak diperintahkan pembubaran Reksa Dana BATAVIA
PRIMA CAMPURAN oleh OJK dengan dilengkapi pendapat dari Konsultan
Hukum dan Akuntan, serta Akta Pembubaran dan Likuidasi Reksa Dana
BATAVIA PRIMA CAMPURAN dari Notaris;
Dalam hal Reksa Dana wajib dibubarkan karena kondisi sebagaimana dimaksud
dalam butir 16.1 huruf c, maka Manajer Investasi wajib:
a. menyampaikan laporan kondisi tersebut kepada OJK dengan dilengkapi
kondisi keuangan terakhir Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN dan
mengumumkan kepada para Pemegang Unit Penyertaan rencana
pembubaran, likuidasi, dan pembagian hasil likuidasi Reksa Dana BATAVIA
PRIMA CAMPURAN paling kurang dalam 1 (satu) surat kabar harian
berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional , dalam jangka waku paling
lambat 2 (dua) Hari Bursa sejak berakhirnya jangka waktu sebagaimana
dimaksud pada butir 16.1 huruf c Prospektus ini serta pada hari yang sama
memberitahukan secara tertulis kepada Bank Kustodian untuk menghentikan
perhitungan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN;
16.5.
b.
Menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil
likuidasi yang menjadi hak Pemegang Unit Penyertaaan dengan ketentuan
bahwa perhitungannya dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih
pada saat likuidasi selesai dilakukan dan dana tersebut diterima Pemegang
Unit Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak likuidasi selesai
dilakukan; dan
c.
Menyampaikan laporan hasil pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil
likuidasi Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN kepada OJK paling
lambat 2 (dua) bulan sejak dibubarkan dengan dilengkapi pendapat dari
konsultan Hukum dan Akuntan, serta Akta Pembubaran dan Likuidasi Reksa
Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN dari Notaris.
Dalam hal Reksa Dana wajib dibubarkan karena kondisi sebagaimana dimaksud
dalam butir 16.1 huruf d, maka Manajer Investasi wajib :
a. menyampaikan kepada OJK dalam jangka waktu paling lambat (dua) Hari
Bursa sejak terjadinya kesepakatan pembubaran Reksa Dana oleh Manajer
Investasi dan Bank Kustodian dengan melampirkan :
1)
2)
3)
kesepakatan pembubaran dan likuidasi Reksa Dana BATAVIA PRIMA
CAMPURAN antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian;
alasan pembubaran; dan
kondisi keuangan terakhir;
dan pada hari yang sama mengumumkan rencana pembubaran, likuidasi, dan
pembagian hasil likuidasi Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN kepada
para Pemegang Unit Penyertaan paling kurang dalam 1 (satu) surat kabar
harian
berbahasa
Indonesia
yang
berperedaran
nasional
serta
memberitahukan secara tertulis kepada Bank Kustodian untuk menghentikan
perhitungan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN;
b. menginstruksikan kepada Bank Kustodian untuk membayarkan dana hasil
likuidasi yang menjadi hak Pemegang Unit Penyertaaan dengan ketentuan
bahwa perhitungannya dilakukan secara proporsional dari Nilai Aktiva Bersih
pada saat likuidasi selesai dilakukan dan dana tersebut diterima Pemegang
Unit Penyertaan paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa sejak likuidasi selesai
dilakukan; dan
36
c. Menyampaikan laporan hasil pembubaran, likuidasi dan pembagian hasil
likuidasi Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN kepada OJK paling
lambat 2 (dua) bulan sejak dibubarkan dengan dilengkapi pendapat dari
konsultan Hukum dan Akuntan, serta Akta Pembubaran dan Likuidasi Reksa
Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN dari Notaris.
16.6.
Dalam hal masih terdapat uang hasil likuidasi yang belum diambil oleh Pemegang
Unit penyertaan setelah tanggal pembagian hasil likuidasi kepada Pemegang Unit
Penyertaan yang ditetapkan oleh Manajer Investasi, maka :
a. jika Bank Kustodian telah memberitahukan dana tersebut Pemegang Unit
Penyertaan sebanyak 3 (tiga) kali dalam tenggang waktu masing–masing 2
(dua) minggu serta telah mengumumkannya dalam surat kabar harian yang
berperedaran nasional, maka dana tersebut wajib disimpan dalam rekening
giro di Bank Kustodian untuk kepentingan Pemegang Unit Penyertaan dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun;
b. setiap biaya yang timbul atas penyimpanan dana tersebut akan dibebankan
kepada rekening giro tersebut;
c. Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun tidak diambil oleh Pemegang
Unit Penyertaan, maka dana tersebut wajib diserahkan oleh Bank Kustodian
kepada Pemerintah Indonesia untuk keperluan pengembangan industri Pasar
Modal;
16.7.
Manajer Investasi wajib memastikan bahwa hasil dari likuidasi Reksa Dana
BATAVIA PRIMA CAMPURAN harus dibagi secara proposional menurut
komposisi jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh masing–masing Pemegang
Unit Penyertaan.
16.8.
Setelah dilakukannya pengumuman rencana pembubaran, likuidasi, dan
pembagian hasil likuidasi Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN, maka
Pemegang Unit penyertaan tidak dapat melakukan penjualan kembali (pelunasan).
16.9.
Dalam hal Reksa Dana dibubarkan dan dilikuidasi, maka beban biaya pembubaran
dan likuidasi Reksa Dana BATAVIA PRIMA CAMPURAN termasuk biaya
Konsultan Hukum, Akuntan dan beban lain kepada pihak ketiga menjadi tanggung
jawab dan wajib dibayar Manajer Investasi kepada pihak–pihak yang
bersangkutan.
37
BAB XVII
SKEMA PEMBELIAN, PENJUALAN KEMBALI dan PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN
BATAVIA PRIMA CAMPURAN
PEMESANAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN
38
PEMESANAN PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN
39
PEMESANAN PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN
40
BAB XVIII
PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN UNIT
PENYERTAAN
18.1
Informasi, Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan dapat
diperoleh di kantor Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer
Investasi. Hubungi Manajer Investasi atau Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer
Investasi untuk informasi lebih lanjut.
18.2.
Untuk menghindari keterlambatan dalam pengiriman laporan tahunan BATAVIA
PRIMA CAMPURAN serta informasi lainnya mengenai investasi, Pemegang Unit
Penyertaan diharapkan untuk memberitahu secepatnya mengenai perubahan alamat
kepada Manajer Investasi atau Agen Penjual dimana Pemegang Unit Penyertaan
melakukan pembelian Unit Penyertaan.
Manajer Investasi
PT BATAVIA PROSPERINDO ASET MANAJEMEN
Chase Plaza, Lantai 12
Jl. Jend. Sudirman Kav.21
Jakarta 12920
Telepon (62-21) 520-8390
Faksimili (62-21) 520-6899
Email : [email protected]
www.bpam.co.id
Bank Kustodian
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK
Plaza Mandiri, Lantai 1 Sayap Barat
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36 - 38
Jakarta 12190
Telepon (62-21) 52913135 / 5245170 / 52913057
Faksimili (62-21) 5268201 / 5275858
41
Download