Rangkuman Materi IPA Persiapan UN SD (4)

advertisement
RANGKUMAN MATERI SKL 4
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 4
4. Memahami perubahan wujud benda dan kegunaannya, pengaruh suhu terhadap
benda dalam kehidupan sehari-hari.
Kemampuan yang Diuji
4.1 Menjelaskan berbagai jenis perubahan wujud benda.
4.2 Menjelaskan kegunaan/manfaat perubahan wujud benda dalam kehidupan.
4.3 Menjelaskan pengaruh perubahan suhu terhadap benda dalam kehidupan seharihari(pemuaian, pembakaran, pengeringan, dll).
4.4 Menjelaskan macam-macam perpindahan kalor.
4.5 Menjelaskan konduktor dan isolator.
Indikator
4.1.1
Siswa dapat menyebutkan contoh perubahan wujud benda tertentu(mencair,
membeku, menguap, mengembun, menyublim)
4.1.2
Siswa dapat menjelaskan contoh pemanfaatan perubahan wujud benda dalam
kehidupan sehari-hari (mencair, membeku, menguap, mengembun, menyublim)
4.1.3
Disajikan ilustrasi tentang suatu kegiatan, siswa dapat menjelaskan pengaruh
suhu pada kegiatan tersebut
4.1.4
Siswa dapat menyebutkan contoh perpindahan kalor yang terjadi pada suatu
kegiatan atau peristiwa dalam kehidupan sehari-hari
4.1.5
Siswa dapat menjelaskan pemanfaatan benda konduktor atau isolator
1
A. Perubahan Wujud Benda
Pengaruh panas yang dilepas zat dapat mengubah wujud zat dari gas menjadi cair atau
padat maupun sebaliknya. Sehingga, perubahan wujud dari padat menjadi cair kemudian menjadi
gas adalah perubahan menuju tingkat yang lebih tinggi. Begitu pula sebaliknya, perubahan wujud
menuju ke tingkat rendah adalah perubahan yang mengarah ke wujud padat. Perubahan wujud
zat dapat digambarkan secara skematik sebagai berikut.
Padat
Membeku
Mencair
Mengkristal
Menyublim
Menguap
Cair
Gas
Mengembun
Berdasarkan diagram tersebut, zat dari wujud yang satu ke wujud yang lainnya dapat
dijelaskan sebagai berikut.
a. Mencair adalah perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas.
b. Membeku adalah perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas.
c. Menguap adalah perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas.
d. Mengembun adalah perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas.
e.
Menyublim adalah perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas.
f.
Mengkristal adalah perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas.
B. Pemanfaatan Perubahan Wujud Benda dalam Kehidupan Sehari-hari
Berikut contoh-contoh perubahan wujud dalam kehidupan sehari-hari.
1. Pada cuaca yang panas atau sedang berolahraga, orang biasanya banyak berkeringat
terutama di bagian telapak kaki, telapak tangan, dan ketiak. Berkeringat adalah salah satu
cara tubuh untuk mendinginkan diri. Air keringat yang dikeluarkan dari pori-pori tubuh
menguap. Agar penguapan terjadi, air keringat harus mendapatkan panas. Energi panas
2
diperoleh dari kulit tubuh. Jadi, ketika air menguap dari kulit, kulit kehilangan panas dan
menjadi dingin. Jumlah air yang hilang dari proses berkeringat ditentukan oleh jumlah
pendinginan yang diperlukan tubuh.
2. Apabila kulit kita terkena cairan spirtus atau bensin, biasanya terasa dingin bersamaan
dengan menguapnya cairan tersebut dari kulit tubuh. Spirtus atau bensin cenderung
menguap di udara terbuka. Untuk menguap cairan tersebut memerlukan panas yang
diambil dari kulit tubuh. Akibatnya suhu kulit tubuh di tempat tersebut menjadi lebih rendah,
dan kita merasakan dingin di bagian kulit itu.
Pemanfaatan perubahan wujud benda dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai berikut.
1.
Pada saat memasukkan air ke dalam freezer (ruang pembeku) dalam lemari es untuk
membuat es batu.
2.
Pada saat memasak air, dapat mengamati bahwa saat mendidih akan terjadi perubahan
wujud zat dari cair menjadi gas.
3.
Prinsip penguapan dapat digunakan sebagai dasar membuat mesin pendingin, seperti
lemari es dan AC
C. Pengaruh Suhu Terhadap Benda dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Pemanasan
Perubahan benda karena pengaruh suhu tinggi atau panas misalnya:
a. Es akan berubah menjadi cair jika terpengaruh suhu yang panas,
b. Air yang dipanasi akan mendidih dan berubah menjadi uap air,
c. Mentega yang dipanaskan akan berubah menjadi bentuk cair,
d. Lilin akan meleleh bila terkena pengaruh panasnya api,
e. Kapur barus akan menyublim bila terpengaruh suhu yang panas.
Jadi, pemanasan dapat menyebabkan perubahan wujud cair menjadi uap dan menyebabkan
perubahan wujud padat menjadi cair atau padat menjadi gas.
2. Perkaratan
Perkaratan termasuk perubahan benda secara kimia. Penyebab perkaratan adalah
kelembaban udara dan banyak sedikitnya oksigen di daerah tertentu. Misalnya, besi yang
berkarat ditandai dengan berubahnya warna dan bentuk, serta rapuh dan mudah patah, dan
seng berkarat ditandai dengan perubahan warna dan berlubang. Cara mencegah perkaratan,
yaitu dengan cara dicat.
3. Pembakaran
Pembakaran dapat menyebabkan perubahan bentuk benda, misalnya:
a. Kertas dibakar berubah warnanya menjadi abu,
3
b. Kayu dibakar berubah warnanya menjadi arang,
c. Besi yang dibakar terus-menerus akan meleleh,
d. Karet yang dibakar akan meleleh akhirnya menjadi abu karet,
Jadi, pembakaran dapat menyebabkan perubahan bentuk, warna, kelenturan, dan bau badan.
4. Pendinginan
Pendinginan akan meyebabkan perubahan bentuk benda, misalnya air bila didinginkan akan
berubah menjadi bentuk padat, yaitu es batu, dan gas uap air akan berubah menjadi air biala
terkena pengaruh suhu dingin.
5. Pembusukan
Pembusukan disebabkan oleh bakteri pembusuk. Pembusukan dapat merusak atau mengubah
bentuk benda, misalnya:
a. Buah, sayur, dan makanan akan membusuk bila dibiarkan di tempat udara terbuka.
Pembusukan buah, sayur, dan makanan ditandai dengan perubahan warna, bau, dan
kekerasan.
b. Daging dan ikan akan membusuk bila diletakkan di tempat udara terbuka. Pembusukan
ditandai dengan perubahan warna, bau, bentuk, dan kekerasannya.
Jadi, pembusukan dapat menyebabkan perubahan warna, bau, bentuk, dan kekerasan benda.
D. Perpindahan kalor
Panas dapat berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya
lebih rendah. Ada tiga cara perpindahan panas, yaitu hantaran, aliran dan pancaran.
1. Perpindahan panas melalui hantaran (konduksi), yaitu perpindahan panas dengan zat
perantara, misalnya pada saat kita memegang panci yang dipanaskan.
2. Perpindahan panas melalui aliran (konveksi), yaitu perpindahan panas tanpa melalui zat
perantara, misalnya terjadinya angin laut dan angin darat.
a. Angin darat terjadi pada siang hari dan dimanfaatkan oleh para nelayan menuju ke
laut untuk menangkap ikan.
b. Angin laut terjadi pada malam hari dan dimanfaatkan oleh nelayan untuk kembali ke
darat atau pantai setelah menangkap ikan.
3. Perpindahan panas melalui pacaran (Radiasi), merupakan perpindahan panas tanpa
melalui zat perantara atau medium, misalnya pada saat kita berjemur di bawah matahari,
api unggun pada saat pramuka, dan sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi.
4
E. Benda Konduktor dan Isolator
Berdasarkan kemampuan benda dalam menghantarkan panas dapat digolongkan menjadi
konduktor dan isolator.
1. Benda konduktor, merupakan benda yang dapat menghantarkan panas. Benda
konduktor biasanya terbuat dari logam alumunium, besi, baja, tembaga, dan kuningan.
Contohnya pada peralatan memasak, yaitu panci, wajan, sendok, garpu, dan sebagainya.
2. Benda isolator merupakan benda yang menghambat panas. Benda isolator biasanya
terbuat dari plastik, kain, dan kayu. Contohnya baju yang kita pakai, kertas, karet,
penggaris, bulpein, tas, jaket dan sebagainya.
F. Pemanfaatan Benda Penghantar Panas dalam Kehidupan Sehari-Hari
1.
Bahan untuk Membuat Konduktor dan Isolator Panas
a. Kacamerupakan bahan konduktor, karena pada saat kita menuangkan air panas pada
gelas, maka gelas juga akan terasa panas saat kita pegang. Kaca banyak
dimanfaatkan sebagai alat tutup masak dan sebagai kaca jendela, pitu, dan kaca mobil.
b. Wol merupakan benda isolator yang terbuat dari serat alam bulu domba atau biri-biri.
Wol sifatnya mudah menyerap air dan menahan panas tubuh. Wol banyak digunakan
sebagai bahan pakain seperti jaket dan sweater.
c. Kayu dan plastik merupakan benda isolator yang baik, sifatnya menghambat kalor.
Plastik dan kayu banyak digunakan sebagai pegangan (gagang) seperti pada setrika,
wajan, dan ganggang pada manci. Tujuannnya adanya ganggang tersebut, yaitu
supaya pada saat kita memegangnya tidak ikut terkena panas.
d. Logam mempunyai sifat konduktor yang baik, keras, dan tahan banting. Logam banyak
dimanfaatkan sebagai peralatan memasak seperti logam alumunium dibuat manci,
wajan, sendok, dan pisau.
2. Konduktor dan Isolator pada Peralatan Rumah Tangga
a. Setrika terbuat dari logam yang bersifat konduktor yang dapat memindahkan kalor
secara konduksi ke pakaian yang sedang diseterika. Adapun, pegangan seterika
terbuat dari bahan yang bersifat isolator.
b. Termos berfungsi untuk menyimpan zat cair yang berada di dalamnya agar tetap panas
dalam jangka waktu tertentu. Termos dibuat untuk
mencegah perpindahan kalor
secara konduksi, konveksi, maupun radiasi. Dinding termos terdiri dari dua lapis yang
terbuat dari kaca. Permukaan tabung kaca bagian dalam dibuat mengkilap dengan
lapisan perak yang berfungsi mencegah perpindahan kalor secara radiasi dan
memantulkan radiasi kembali ke dalam termos, dinding kaca sebagai konduktor yang
jelek, tidak dapat memindahkan kalor secara konduksi, dan ruang hampa di antara dua
5
dinding kaca, untuk mencegah kalor secara konduksi dan agar konveksi dengan udara
luar tidak terjadi.
c. Soldier merupakan peralatan listrik untuk membuat rangkaian elektronik pada peralatan
elektronik.
d. Panci masak dan wajan terbuat dari bahan konduktor yang bagian luarnya mengkilap.
Hal ini untuk mengurangi pancaran kalor. Adapun pegangan panci terbuat dari bahan
yang bersifat isolator untuk menahan panas.
3. Kegunaan Konduktor dan Isolator pada Berbagai Alat dan Bahan
a. Pada musim dingin, penduduk di Benua Eropa menggunakan baju tebal dari wol
karena kain wol dapat menghambat kehilangan panas dari badan dan menghangat
badan,
b. Kumparan atau lilitan radiator di belakang lemari es dibuat dari tembaga, karena panas
dapat cepat dialirkan dari lemari es ke udara sekelilingnya,
c. Pipa kap panas di pabrik-pabrik dibalut dengan asbes untuk mengurangi keluarnya
panas dari udara ke udata sekelilingnya.
#####
6
Download