abstract - IPB Repository

advertisement
ABSTRACT
RATNA DEWI ESKUNDARI. Genetic Transformation of Tabacco Plant by
Cacao LFY Gene (TcLFY) Mediated by Agrobacterium tumefaciens. Supervised
by SUHARSONO and TETTY CHAIDAMSARI.
LFY is a protein that have important role in flowering. TcLFY gene have
been isolated from cacao (Theobroma cacao L.). To examine its role, this gene
that is under control of p35S CaMV promoter was introduced in the tobacco plant
using Agrobacterium tumefaciens. Transformation efficiency of transgenic plants
was 16 % with regeneration efficiency was 27.38%, and produce 4 buds each
explant. PCR analyses toward 5 putative transgenic tobacco plants that were taken
randomly showed that all of them were transgenic. They also flowered early.
Expression analyse of TcLFY gene using PCR showed that transgenic plant
expressed the TcLFY gene in the all of its parts. This result showed that transgenic
tobacco plant contained TcLFY gene under control of p35S CaMV.
Keywords: Agrobacterium tumefaciens, tobacco, genetic transformation, TcLFY
gene.
RINGKASAN
RATNA DEWI ESKUNDARI. Transformasi Genetik Tanaman Tembakau oleh
Gen LFY Kakao (TcLFY) Menggunakan Agrobacterium tumefaciens. Dibimbing
oleh SUHARSONO dan TETTY CHAIDAMSARI.
Indonesia merupakan salah satu negara produsen terbesar kakao di dunia.
Akhir-akhir ini produksi kakao Indonesia mengalami penurunan yang disebabkan
oleh penyakit layu pentil. Peningkatan frekuensi pembungaan dapat dipakai
sebagai salah satu strategi dalam mengatasi permasalahan layu pentil tersebut.
Pendekatan biologi molekuler digunakan untuk uji fungsi gen TcLFY,
suatu faktor transkripsi spesifik tanaman yang berperan penting dalam
pembungaan. Uji fungsi gen yang telah diisolasi ini dilakukan pada tanaman
tembakau Nicotiana tabacum L. Uji fungsi ini menggunakan Agrobacterium
tumefaciens yang membawa gen TcLFY di bawah kendali promoter p35S CaMV.
Primer spesifik yang digunakan untuk mendeteksi gen TcLFY adalah primer F1
dengan sekuen 5’ GAATGGACCCTGAGGCTTTCACTACCGGG 3’ dan R1
dengan sekuen 5’ ATCAAACCTTCCTGGGAGAGGGCATCA 3’. Sepasang
primer ini akan mengamplifikasi daerah gen TcLFY pada basa 32-407 sehingga
menghasilkan pita amplikon sebesar ± 400 pb.
Transformasi genetik dilakukan menggunakan metode kokultivasi
terhadap potongan daun. Antibiotik yang digunakan sebagai media selektif adalah
kanamisin dengan konsentrasi 50 ppm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
persentase regenerasi tanaman transgenik putatif sebesar 27.38% dengan efisiensi
transformasi sebesar 16% dan rata-rata jumlah tunas per eksplan sebanyak 4
tunas. Pada bulan ketiga setelah transformasi genetik, baik tanaman transgenik
putatif maupun tanaman nontransgenik memperlihatkan morfologi yang sama.
Tanaman transgenik berbunga lebih awal daripada nontransgenik yaitu pada bulan
ke-empat setelah transformasi genetik.
Berdasarkan PCR, gen TcLFY yang berukuran sekitar 1200 pb telah
berhasil diintegrasikan ke dalam genom tanaman tembakau transgenik. Analisis
ekspresi dengan PCR menggunakan cDNA menunjukkan bahwa tanaman
tembakau transgenik mengekspresikan gen TcLFY pada bagian akar, batang, dan
Download