analisis hak dan kewajiban konsumen dan pelaku usaha dalam UU

advertisement
TUGAS HUKUM DAGANG
ANALISIS HAK DAN KEWAJIBAN KONSUMEN DAN PELAKU USAHA
DALAM UU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN
Menurut UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen:
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat,
baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk
hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Hak Konsumen
a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau
jasa;
b. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut
sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
dan/atau jasa;
d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan;
e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa
perlindungan konsumen secara patut;
f. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;
h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau
jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;
i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
Kewajiban konsumen adalah :
a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan
barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;
b. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa;
c. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;
d.
Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.
Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan
hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau
melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia,
baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan
kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
Hak pelaku usaha adalah :
a. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan
nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan;
b. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik
c. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum
sengketa konsumen;
d. Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian
konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang diperdagangkan;
e. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
Kewajiban pelaku usaha adalah :
a. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;
b. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan;
c. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;
d. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau diperdagangkan berdasarkan
ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku;
e. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mencoba barang
dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas barang yang dibuat
dan/atau yang diperdagangkan;
f. Memberi
kompensasi,
ganti
rugi
dan/atau
penggantian
atas
kerugian
akibat
penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan;
g. Memberi kompensasi, ganti
rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa
yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.
Analisis Hak Dan Kewajiban Konsumen Dan Pelaku Usaha Dalam UU Nomor 7 Tahun 2014
Tentang Perdagangan
ANALISIS HAK KONSUMEN
Analisis UU Nomor 7 Tahun 2014 Hak Konsumen
Hak Konsumen menurut UU Nomor 8 Tahun 1999
Pasal 25
(1)Pemerintah
mengendalikan
dan
Pemerintah
ketersediaan
Barang
Daerah
kebutuhan
pokok dan/atau Barang penting di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam jumlah Menurut pendapat kami kedua pasal tersebut
yang memadai, mutu yang baik,
dan harga yang masuk kedalam kriteria hak sebagai konsumen
terjangkau.
yang masuk kepada pasal 4 huruf b UU Nomor 8
(2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban Tahun 1999 yaitu: Hak untuk memilih barang
mendorong peningkatan dan melindungi produksi dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau
Barang kebutuhan pokok dan Barang penting dalam jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi
negeri untuk memenuhi kebutuhan nasional.
serta jaminan yang dijanjikan;
Pasal 26
Pasal 25 dan pasal 26 Menjelaskan bahwa
(1) Dalam kondisi terten tu yang dapat menganggu pemerintah
kegiatan
Perdagangan
nasional,
berkewajiban menjamin pasokan dan
Pemerintah ketersediaan
stabilisasi melindungi
harga Barang kebutuhan pokok dan Barang penting.
pusat
dan
barang
perda
kebutuhan
konsumen
dari
mengendalikan
pokok
untuk
ketidakstabilan
persediaan produk yang menimbulkan naiknya
(2) Jaminan pasokan dan stabilisasi harga Barang harga kebutuhan pokok.
kebutuhan pokok dan Barang penting sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk menjaga
keterjangkauan harga di tingkat konsumen dan
melindungi pendapatan produsen
ANALISIS HAK PELAKU USAHA
Analisis UU Nomor 7 TAHUN 2014 Hak Pelaku Usaha
Hak Pelaku Usaha menurut UU Nomor 8 Tahun
1999
Pasal 69
(1) Dalam hal terjadi lonjakan jumlah Barang Impor yang
menyebabkan produsen dalam negeri dari Barang sejenis
atau Barang yang secara langsung bersaing dengan yang
diimpor menderita kerugian serius atau ancaman kerugian
serius, Pemerintah berkewajiban mengambil
pengamanan Perdagangan untuk
tindakan
menghilangkan atau
mengurangi kerugian serius atau ancaman kerugian serius
dimaksud.
Pasal 70
(1) Dalam hal terdapat produk Impor dengan harga lebih
Menurut kami kedua pasal ini masuk kedalam
rendah daripada nilai normal yang menyebabkan kerugian kategori hak sebagai pelaku usaha. Karena
atau ancaman kerugian pada industri dalam negeri terkait
meskipun hak ini belum di atur didalam UU
atau menghambat berkembangnya industri dalam negeri
perlindungan konsumen, namun sudah kewajiban
yang terkait, Pemerintah berkewajiban mengambil
pemerintah untuk melindungi para pelaku usaha
tindakan antidumping untuk menghilangkan atau
dari persaingan tidak seimbang dari barang
mengurangi kerugian atau ancaman kerugian atau
Impor.
hambatan tersebut.
Pasal 71
(1) Dalam hal produk Impor menerima subsidi secara
langsung atau tidak langsung dari negara pengekspor
yang menyebabkan kerugian atau ancaman kerugian
industri dalam negeri atau menghambat perkembangan
industri dalam negeri, Pemerintah berkewajiban
mengambil tindakan imbalan untuk menghilangkan atau
mengurangi kerugian atau ancaman kerugian atau
hambatan tersebut.
Pasal 75
Menururt kami pasal ini termasuk kedalam
(1) Untuk memperluas akses Pasar bagi Barang dan/atau
ketergori meskipun hak konsumen ini juga belum
Jasa produksi dalam negeri, Pemerintah dan/atau
termuat dalam UU perlindungan, karena untuk
Pemerintah Daerah berkewajiban memperkenalkan
perkembangan suatu usaha para pelaku usaha
Barang dan/atau Jasa dengan cara:
pemerintah berkewajiban memeberikan fasilitas
a. menyelenggarakan Promosi Dagang di dalam negeri
dan akses yang mudah untuk promosi keluar
dan/atau di luar negeri; dan/atau
negeri.
b. berpartisipasi dalam Promosi Dagang di dalam negeri
dan/atau di luar negeri.
ANALISIS KEWAJIBAN PELAKU USAHA
Analisis UU Nomor 7 Tahun 2014 Kewajiban
Kewajiban Pelaku Usaha menurut UU Nomor 8 Tahun
Pelaku Usaha
1999
Pasal 6
Menurut pendapat kami pasal 6 (1) tersebut
(1)Setiap Pelaku Usaha wajib menggunakan atau
kedalam kriteria kewajiban sebagai pelaku usaha yang
melengkapi label berbahasa Indonesia pada
masuk kepada pasal 7 huruf b UU Nomor 8 Tahun 1999
Barang yang diperdagangkan di dalam negeri.
yaitu:
Memberikan
informasi yang benar,
dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
masuk
jelas
dan/atau
jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan
pemeliharaan;
Karena itu Pasal 6 (1) mewajibkan menggunakan atau
melengkapi label berbahasa Indonesia pada Barang yang
diperdagangkan di dalam negeri agar konsumen bisa
mendapatkan informasi dengan mudah
Pasal 32
Menurut pendapat kami pasal 32 (1) dan pasal 57 (1)
(1) Produsen atau Importir yang
tersebut masuk kedalam kriteria kewajiban sebagai pelaku
memperdagangkan Barang yang terkait dengan
usaha yang masuk kepada pasal 7 huruf d UU Nomor 8
keamanan, keselamatan, kesehatan, dan
Tahun 1999 yaitu: Menjamin mutu barang dan/atau jasa
lingkungan hidup wajib:
yang diproduksi dan/atau diperdagangkan berdasarkan
a. mendaftarkan Barang yang diperdagangkan
ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku;
kepada Menteri; dan
b. mencantumkan nomor tanda pendaftaran pada
Pasal 32 (1) dan pasal 57 (1) Menjelaskan bahwa barang
Barang dan/atau kemasannya.
yang diperdagangkan harus memuat tanda pendaftaran dari
Pasal 57
menteri pada barang atau kemasan dan harus sesuai SNI.
(1) Barang yang diperdagangkan di dalam negeri
Dengan adanya tanda pendaftaran dari menteri dan/ atau
harus memenuhi:
tanda SNI pada barang tersebut, maka pemerintah juga
a. SNI yang telah diberlakukan secara wajib; atau menjamin
b. persyaratan teknis yang telah diberlakukan
bahwa
barang
tersebut
telah
memenuhi
ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku;
secara wajib.
Pasal 65
(1) Setiap Pelaku Usaha yang memperdagangkan
Menurut pendapat kami pasal 65 tersebut masuk kedalam
Barang dan/atau Jasa dengan menggunakan
kriteria kewajiban yang masuk kepada pasal 7 huruf b UU
sistem elektronik wajib menyediakan data
Nomor 8 Tahun 1999 yaitu: Memberikan informasi yang
dan/atau informasi secara lengkap dan benar.
benar,
(3) Penggunaan sistem elektronik sebagaimana
barang danatau jasa serta memberi penjelasan penggunaan,
dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhi
perbaikan dan pemeliharaan;
ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang
Informasi dan Transaksi Elektronik.
jelas dan jujur
mengenai kondisi dan
jaminan
Download