XIII.VITAMIN. Mohammad Hanafi, MBBS (Syd).

advertisement
1
XIII.VITAMIN.
Mohammad Hanafi, MBBS (Syd)., dr., MS.
Vitamin atau vitamine berasal dari kata Vita yang berarti hidup dan Amine
artinya suatu senyawa amine atau amina (Casimir Funk, 1911)
Vitamin adalah suatu senyawa organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil,
untuk membantu metabolisme makanan dan tidak disintesis dalam tubuh. Vitamin bukan
senyawa Karbohidrat, Lipida, Protein, ataupun Mineral. Vitamin diperoleh dari makanan.
Tumbuh-tumbuhan dan mikroorganisme dapat mensintesis vitamin tertentu. Digolongkan
berdasarkan kelarutannya :
1.Larut dalam lipida : A, D, E dan K.
2.Larut dalam air : vitamin B dan C. Vitamin B terdiri dari : Tiamin (vit. B1),
riboflavin (vit. B2), asam nikotinat (vitamin B3 = niasin = nikotinamida), asam pantotenat
(vitamin B5), piridoksin (vit.B6 = piridoksamin), biotin (vitamin B7), asam pantotenat
(vitamin B5) asam folat (vitamin B9) dan kobalamin (vit. B12).
1.Vitamin larut dalam pelarut nonpolar (larut dalam lemak/lipida).
Penyerapan vitamin golongan ini bersama-sama dengan lipida. Dalam usus halus
bersama dengan lipid lainnya bergabung dengan khilomikron masuk pembuluh limfe.
Akhirnya akan bergabung dengan aorta di rongga dada, masuk kedalam aliran darah.
Vitamin A, D, dan K dapat disimpan di hepar, sedangkan vitamin E disimpan di jaringn
adiposa (jaringan lemak). Ekskresi kelebihan vitamin glolongan ini cenderung melalui
empedu kemudian keluar tubuh bersama feses.
Apabila intake vitamin A dan D berlebihan dapat menyebabkan toksisitas.
Defisiensi : umumnya terjadi pada anak-anak. Pada orang dewasa jarang terjadi,
kecuali ada gangguan absopsi lipid.
1.1.Vitamin A ( Retinoid ).
Untuk kebutuhan manusia tersedia dalam bentuk :
1.Vitamin A. Diperoleh dari makanan hewani. Tersedia sebagai ester retinol
dengan asam lemak rantai panjang. Bentuk isomer yang penting adalah : Vit. A1 =
Reinol1 ( C20O H29 OH ) bisa didapatkan di hati ikan laut, dan vitamin A2 = Retinol2 =
Dehidroretinol2 ( C20O H27 OH ) banyak dalam hati ikan air tawar.
2.Provitamin A / precursur A. Adalah suatu pigmen karotenoid yang didapat dari
sayuran hijau atau kuning, yang paling penting adalah -karoten. Karoten lainnya karoten
λ, η karoten, kriptosantin. Dalam ubi jalar kuning bisa didapatkan karotinoid sebagai
berikut (lihat tabel):
Post absorbsi terutama di dinding usus diubah
menjadi vitamin A. Diperkirakan 90% dari
total vitamin A dalam tubuh didapatkan
di hepar. Apabila diperlukan , ester retinil
dihidrolisis menjadi retinol dan terikat
dengan protein pengikat retinol aporetinol
(disintesis dalam hepatosit) masuk ke
sirkulasi darah menuju jaringan, kemudian
aporetinol dilepas.
Macam karotinoid
Beta-karotin ( βcarotene )
Zeta-karotin ( ξcarotene )
Hidroksi-zeta-karotin
Beta-karotin-furoksida
Gamma-karotin ( γcarotene )
Sis-kriptosantin
epoksida
Aktivitas
(Biopotensi)
100
0
0
50
42-50
?
2
Di bawah ini beberapa bentuk dari vitamin A, yaitu alkohol, aldehid,a dan asam.
O
O
9-cis-retinoic acid
O
Fungsi vitamin A.
Pro-vitamin A atau -karoten adalah suatu antioksidan.
Bentuk vitamin A yang aktif adalah retinol (alkohol), retinal (aldehid) dan asam
retinoat. Retinol berfungsi untuk reproduksi, dalam penglihatan dibantu oleh retinal
(komponen rhodopsin pada sel batang di retina). Pada sel batang dalam keadaan gelap 11cis-retinal secara spontan dan spesifik terikat pada opsin, yaitu suatu protein penglihatan
membentuk rhodopsin. Bila ada sinar rhodopsin membentuk all-trans retinal dan opsin
kembali. Reaksi ini disertai perubahan yang menginduksi jalur ion Ca pada membran sel
batang sehingga merangsang syaraf pada mata dan signal dapat diterima di otak.
Asam retinoat (retinoic acid) untuk sintesis glikoprotein sebagai pembawa
oligosakarida, juga dalam proses pertumbuhan. Berfungsi juga pada epidermal dalam
proses diferensiasi epitel.
Defisiensi vitamin A pada manusia dapat menyebabkan :
1.Gangguan pertumbuhan. Tulang, gigi dan jaringan lunak. Menurunkan
kecepatan pembentukan tiroksin.
2.Gangguan penglihatan. Xerophthalmia. Keratinisasi epitelkornea, mata
kering dan mudah infeksi. Nyctalopia, buta senja. Terdapat gangguan adaptasi sinar.
Keratomalacia. Terjadi infiltrat dan ulkus pada mata. Kebutaan.
3
3.Gangguan pada sel-sel epitel dan sekresi mukus.
Hipervitaminosis A. Keracunan akut/khronis. Pada anak bisa terjadi gangguan
seperti anoreksi, nausea dan berat badan menurun, luka-luka, di sudud mulut dan bibir
pecah-pecah. Rambut rontok dan nyeri tulang.
Hiperkarotenemia. Kulit kelihatan kuning agak oranye.
Sumber : Sayur dan buah berwarna hijau dan kuning (provitamin A)
Margarin, susu, kuning telur, keju, hati, ginjal dan ikan.
Kebutuhan vitamin A. Dewasa laki 5000 IU/h
Wanita 4000 IU/h
Anak : 1400 – 3500 IU/h
Hamil : 6000 IU/h
Laktasi : 8000 IU/h
Keterangan tambahan: Metabolisme vitamin A:
4
1.2.Vitamin D.
Vitamin D adalah Sekelompok prohormon senyawa sterol turunan siklopentano
perhidrofenantren, berbentuk Kristal putih, tidak berbau, dan tahan terhadap pemanahan
dalam pengolahan makanan dan tidak
mudah dioksidai.
Diagram berikut adalah Kholesterol,
Vitamin D2 dan Vitamin D3
Disebut juga vitamin anti rachitis.
Ada dua provitamin yang penting :
 Ergosterol (calciferol), terdapat pada umbuh-umbuhan.
 7 dehidrokholesterol, terdapat pada hewan.
Penyinaran langsung dengan sinar UV pada kulit akan mengubah kedua senyawa
tersebut menjadi : 1.Ergokalsiferol = vit. D2 dan 2.Kholikalsiferol = vit. D3.
Dalam makanan diserap sebagai vitamin D2 dan D3 dibawa oleh 2 globulin ke
hepar.
Bentuk utama dalam sirkulasi darah adalah 25-hidroksi D3. Vitamin D juga
disimpan dalam bentuk 25-hidroksi D3. Bentuk aktifnya adalah 1,25 dihidroksi vitamin
D3 diaktifkan di ginjal, didapatkan juga di tulang dan plasenta.
5
Pemanasan oleh sinar matahari
langsung pada kulit muka dan
tangan selama 10 menit dapat
menghasilkan 10 µg (400 IU).
Pada usia 70 tahun atau lebih
produksi menurun, hingga tinggal
25%.
Baca lagi kuliah hormon paratiroid!
Fungsi vitamin D :
1.Mengatur metabolisme kalsium
2.Mengatur metabolisme fosfat.
Mineralisasi (deposit) kalsium dan fosfat pada tulang dan tulang rawan.
Defisiensi : Pada anak menyebabkan rickets. Terjadi gangguan proses osifikasi.
Pada orang dewasa dapat menyebabkan osteomalasia.
Hipervitaminosis :
Bayi  hiperkalsemia. Terjadi kalsifikasi jaringan lunak.
Dewasa  batu ginjal.
Sumber : Terutama hati dan ikan. Sumber lainnya, telur dan mentega.
Kebutuhan vitamin D : Anak 400 – 800 IU/h
1 IU sama dengan aktivitas 0,025 μg kristal murni Vit. D3
6
1.3.Vitamin E.
Vitamin E atau tokoferol = tokotrienol.
Tokos berarti melahirkan
Phero : membawa
ol
: alkohol
Suatu senyawa yang mengandung gugus OH yang dapat menyebabkan atau membawa
atau mengarah ke kelahiran.
Sifat-sifat vitamin E
 Berbentuk minyak kekuningan, larut dalam lemak
 Stabil terhadap panas & asam
 Kurang stabil terhadap basa
 Mengalami oksidasi secara lambat
 Aktivitasnya dirusak sinar U.V
Sebagian besar vitamin E yang aktif dalam darah dan jaringan manusia dan binatang
adalah alfa Tokoferol (87%), susanya gama Tokoferal (11%) dan beta Tokoferol (2%).
Metabolisme Vit. E
 Mudah diabsorbsi di usus halus
Untuk absorbsi perlu garam empedu dibawa ke hati dalam khilomikron
 Untuk mencapai jaringan perifer, diangkut oleh lipoprotein
 Disimpan dalam berbagai jaringan, terutama dalam jaringan lipid.
Fungsi : 1.Antioksidan
2.Antisterilitas (pada manusia belum jelas terbukti).
3.Kofaktor dalam transfer elektron pada respirasi sel dan membran eritrosit.
4.Mempertahankan integritas otot, jaringan dan hepar.
5.“Sparing action” terhadap Vit. A dan karoten
Sebagai anti oksidan Efektif pada konsentrasi oksigen yang tinggi
Cenderung terkonsentrasi pada tempat–tempat dengan tek O2 yang paling tinggi
yaitu pada membrane eritrosit membrane traktus resporatorius
Defisiensi : Distrofi otot. Gangguan eritrosit (mudah hemolisis). Gangguan reproduksi
pada hewan percobaan.
Hipervitaminosis : pada manusia relatif non toksis. Apabila minum dengan dosis
tinggi sekali akan terasa pusing dan mata kabur.
Sumber : Tersebar luas pada tanaman dan jaringan hewan. Terutama pada minyak
dari tumbuh-tumbuhan. Sumber lain kecambah dan beras.
Kebutuhan : Anak : 4 – 15 IU/h
Dewasa : pria 15 IU wanita 12 IU/h.
7
Sumber: Terutama didapatkan dalam minyak biji tumbuhan.
1.4.Vitamin K.
O
CH3
O
CH3
CH 3
CH 3
Vitamin K1 = phylloquinone,
CH 3
phytomenadione, phytonadione.
CH2 -CH=CH-(CH2 ) -CH-(CH2 ) -CH-(CH2) -CH
3
3
3
CH 3
Vitamin K2 = menaquinon
Vitamin K1
Vitamin K3 = menadion
O
O
CH 3
CH 3
CH
3
C H -( C H = C - C H 2 -C H 2 ) - C H = C
2
3
CH
3
O
CH 3
O
V it a m i n K 2
V it a m in K 3
1.4.1.Sifat.
Tahan panas dalam proses membuat makanan.
Bisa didapat dari daun hijau, Filoquinon (Vit. K1). Dalam tubuh binatang atau bakteri
vitamin K1 diubah menjadi vitamin K2.
Vitamin K 3 atau menmadion agak toksis, dapat menyebabkan hemolisis, kerusakan liver
dan otak.
Penyerapan memerlukan empedu kecuali menadion.
Menadion larut dalam air
Disimpan di hepar dalam jumlah terbatas. Kadarnya dapat turun dengan cepat. Di
jaringan perifer kadarnya rendah.
1.4.2.Fungsi
1.4.2.1.Memelihara kadar normal dari faktor-faktor pembekuan darah yang disintesis di
hepar dalam bentuk aktif (Faktor pembekuan darah VII, IX, X ) dan prothrombin
1.4.2.2.Sebagai komponen KoQ dalam proses fosforilasi oksidatif.
1.4.2.3.Sebagai kofaktor untuk membentuk gama-Karboksil glutamat dari glutamat yang
dapat mengikat ion kalsium.
1.4.2.4.penting juga dalam sintesis kalsium binding protein dalam tulang
1.4.3.Kelainan
Defisiensi : Jarang kecuali pada bayi yang baru lahir. Defisiensi jarang terjadi karena
dalam makanan didapatkan dalam jumlah yang cukup.
Apabila terjadi, maka dapat menimbulkan : Hipopotrombinemia, tendensi pendarahan
meningkat. Pada bayi karena usus yang masih steril (vitamin K dapat disintesis oleh
8
bateri usus), mudah terjadi pendarahan. Dapat dicegah dengan pemberian Vit. K pada
ibu sebelum persalinan, atau bayinya disuntik Vit. K.
Hipervitaminosis : Bisa terjadi karena pemberian Menadion yang berlebih, yang dapat
menyebabkan hemolisis.
1.4.4.Sumber Vit. K

Tumbuhan hijau, tomat, keju, hati, kuning telur

Disintesa bakteri usus
Kebutuhan : masih belum ditentukan secara pasti.
RDA for Vitamin K
60-65 mg/day for women
65-80 mg/day for men
Kebutuhan tiap harinya mudah dicapai.
Hipervitaminosis A dan E dapat mengganggu aktifitas Vit. K. Newborns are injected with
vitamin K
Toksisitas Vit. K jarang terjadi karena mudah dieksresi keluar tubuh.
Deficiency most likely for newborn
Diet provides 3 times RDA
2.Vitamin larut dalam air.
Vitamin B dan C larut dalam air. Asupan (intakenya, supplynya) perlu kontinu,
karena tidak dapat disimpan kecuali vitamin B12 dapat disimpan di hepar. Apabila
intakenya berlebihan akan diekskresi lewat urine. Jarang terjadi hipervitaminosis.
Perannya dalam jalur-jalur metabolisme berkaitan erat. Jarang defisiensi satu macam
vitamin saja. Tanaman dan ragi mensintesis vitamin larut dalam air, kecuali vitamin B 12
didapatkan pada produk daging dan disintesis oleh mikroorganisme. Diserap oleh usus
halus.
Vegetarian dapat mengalami kekurangan vitamin B12.
Tidak stabil terhadap penyimpanan (harus ada dalam diet) kecuali Vit. B12 dapat
disimpan dalam hati.
Sebagian besar fungsi fungsi vitamin B adalah sebagai koenzim / kofaktor
Ekskresi melalui urine
Sumber.
Sumber vitamin larut air : padi-padian, kacang-kacangan, sayur-sayuran, daging
dan susu. Sumber vitamin C : sayur dan buah segar. Sumber vitamin B12 : daging dan
produk susu.
9
Nama-nama vitamin B kompleks.
 Tiamin = Aneurin = faktor beri-beri = Vit. B1
 Riboflavin = laktoflavin = Vit. B2
 Niasin = As. Nikotinat = PP (Pellagra Preventif ) faktor = Vit. G = Vit. B3
 As. Pantotenat = Vit. B5
 Piridoksin = Vit. B6
 Biotin = Vit. H = Vit. B7
 As. Folat = As. Pteroil Glutamat = Vit. M = Vit. B9
 Sianokobalamin = Anti anemia Pernisiosa = Vit. B12
2.1.Thiamine Pyrophosphate (TPP = tiamin = vitamin B1).
Tiamin dalam tubuh berfungsi sebagai koenzim pada enzim-enzim piruvat
dehidrogenase kompleks, alfa-ketoglutarat kompleks, transketolase.
2.1.1.Sifat-sifat vitamin B1
Berbentuk kristal putih, sedikit larut dalam alkohol, rasa dan bau seperti ragi, mudah
dioksidir menjadi tiokrom, nnaktif jika direduksi, kena U.V. Vitamin B1 relatif stabil
terhadap asam / pemanasan kering. Pada pemanasan basah secara alami mengalami
kerusakan pelan-pelan.
Tiamin HCL, in aktif dengan Enzim Tiaminase (terdapat pada ikan tertentu yang tak
tahan panas). Makan ikan mentah bisa menderita Paralisis Chastek yaitu kehilangan nafsu
makan, kurus, paraalisa, dan kematian.
2.1.2.Metabolisme Tiamin
 Dalam bentuk bebas mudah diabsorbsi
 Tidak dapat disimpan dalam jumlah besar
 Kelebihan tiamin akan diekresi melalui urine, oleh karena itu tidak akan terjadi
keracunan.
 Dapat disintesa tumbuhan, bakteri usus dan fungi.
2.1.3. Fungsi Tiamin terutama pada metabolisme karbohidrat sebagai Koenzim TPP
(Thyamine Pyrophosphate)
Pada reaksi
Dekarboksilasi oksidatif
~ As. Piruvat
~ As. Ketoglutarat
Transketolase, mentransfer guggus Asetaldehid ke lipoamid
2.1.4.Defisiensi vit. B1 dapat menimbulkan genjala : anoreksia (BB menurun), gangguan
jantung, gejala neurologis dan beri-beri.
10
Beri-beri terjadi akibat defisiensi vitamin B1 dalam makanan. Ada 3 jenis :
2.1.4.1.Beri-beri kering/neuritik beri-beri. Terutama pada orang dewasa. Gangguan
jantung lebih sedikit dari pada gejala neuromaskuler. Pada pemeriksaan didapatkan atropi
otot dan otot lemah, neuritis perifer.
2.1.4.2.Beri-beri basah/beri-beri edematous. Gangguan jantung lebih berat dari beri-beri
kering. Didapatkan edema, terutama pada tungkai bawah.
2.1.4.3.Beri-beri akuta atau ifantil beri-beri. Bisa terjadi pada bayi umur antara dua
hingga enam bulan. Terjadi karena ASI dari ibu yang kekurangan vitamin B1, biarpun
belum timbul gejala. Dapat mengakibatkan kematian karena gagal jantung.
Pada alkoholik dapat menyebabkan Wernick’s encephalopathy. Thiaminase dalam
ikan mentah dapat merusak tiamin. Pada manula sering defisiensi vitamin B1 (subklinis).
2.1.5.Sumber : beras (kulit ari) dan kacang hijau.
2.1.6.Kebutuhan Tiamin
Tergantung pada umur, aktifitas, berat badan, diet. Hamil atau laktasi dan demam.
Pada orang dewasa rata-rata memerlukan 0,5 mg / 1.000 kal.
2.2.Riboflavin ( vitamin B2 ).
2.2.1.Tersedia dalam bentuk kristal kuning atau oranye. Dapat memancarkan sinar
fluoresensi hijau. Tidak mudah teroksidasi. Stabil terhadap suasana asam.
Strukturnya mengandung heterotricyclic terikat oleh ribitol.
Dalam alam terdapat dalam Riboflavin,
suatu flavoprotein.
OH OH OH
Apabila H pada OH yg ditunjuk
anak panah diganti PO42-  FMN
(Flavin Mono Nukleotida)
H pada OH  Adenin Nukleotida,
Senyawa tersebut adalah FAD (Flavin
Adenin Dinukleotida)
CH2 CH CH CH CH2 OH
H3C
N
H3C
N
←
O
N
N
O
RIBOFLAVIN
2.2.2.Metabolisme
Di sel usus Riboflavin mengalami fosforilasi menjadi Riboflavin Mono Nukleotida, yang
dikatalisis oleh enzim Flavokinase. Enzim ini dihambat oleh Khlorpromazin.
Riboflvin tidak dapat melalui plasenta.
Eksresi, terbanyak melalu urine, sebagian kecil melalui empedu dan keringat. Sebagian
besar dieksresi dalam bentuk bebas, sebagian dalam betuk ester fosfat.
2.2.3.Fungi Riboflavin
 Komponen Ko enzim FMN & FAD sebagai gugus prostetik enzim Reaksi redoks
pada rantai respirasi
 Berperan pada metababolisme protein
 FAD merupakan batuk aktif dalam reaksi-reaksi yang berkaitan dengan asam
amino, asam lemak, dan TCA cycle.
Riboflavin + ATP  FMN + ATP  FAD
11
2.2.4.Defisiensi Riboflavin bioasanya bersamaan dengan vitamin B yang lain, misalnya
dengan Niacin. Dapat menyebabkan angular chelitis (fissura sudut mulut), glossitis, scaly
dermatitis, stomatitis, vaskularisasi kornea, fotofobia, dan mata kering.
Terjadi pada :
• Gangguan saluran Pencernaan / penyakit khronis
• Penyembuhan luka
• Masa pertumbuhan, hamil, laktasi.
• Diet tinggi karbohidrat dan rendah protein
• New born infant dengan hiperbilirubinemia yang diobati dengan sinar ulta violet
2.2.5.Sumber Riboflavin
 Susu, daging, hati, ginjal, jantung ikan, telur. Laktoflavin adalah Riboflavin
dalam susu
 Buah-buahan. Riboflavin dapat disintesa semua buah-buahan dan mikroorganisme
Hewan tingkat tinggi tak dapat mensintesa riboflavin.
2.2.6.Kebutuhan
Anak-anak dan dewasa : 0,4 – 1,8 mg/hari
2.3.Niasin (vitamin B3 = PP Pellagra preventive factor).
2.3.1.Disebut juga Nikoninamid atau Nikotinat.
Komponen tak beracun dari alkaloid nikotin tembakau yang toksik
• Berupa kristal putih bentuk jarum
• Larut dalam air
COOH
CONH2
• Stabil terhadap panas
N
NICOTINIC ACID
N
NICOTINAMIDE
Merupakan kompenen dari NAD dan NADP.
2.3.2.Metabolisme Niasin
 Diabsorbsi di usus halus sebagai Nikotinat
 Di sitosol sel :
Fosforilasi menjadi NMN
Adenilasi oleh ATP
Penambahan gugus amida dari Glutamin terbentuk NAD+
 NAD+ dapat mengalami fosforilasi menjadi NADP+
 Dapat disintesa dari asam amino Triptofan di hati dan ginjal, prosesnya
memerlukan piridoksal fosfat.Diperlukan sekitar 60 mg. Triptofan untuk
menghasilkan 1 mg. Niasin
Ekresi Niacin malalui Urine terutama sebagai N Metil Nikotinamida
2.3.3.Fungsi Niacin
• Sebagai koenzim (NAD+, NADP+) beberapa reaksi dehidrogenasi
Laktat dehidrogenase (Sitosol)
Malat dehidrogenase (Mito KH.)
• Berperan pada reaksi redoks :
Transfer elektron atau hidrogen. Erat hubungannya dengan fungsi FMN, FAD dan
enzim dehidrogenase
2.3.4.Defisiensi : Dapat menimbulkan pellagra dengan gejala dermatitis, umumnya pada
kulit yang terpapar sinar matahari (simetris), glossitis (seperti defisiensi riboflavin), diare
dan dimensia.
2.3.5.Sumber : protein/makanan yang mengandung triptofan (daging, dapat disintesis
dari triptofan di hepar dan ginjal), kacang tanah dan leguminosa.
12
Pellagra : pada populasi dengan makanan pokok jagung/maizena. Sebab niasin
jagung biarpun lebih besar kandungnnya dari pada beras akan tetapi dalam keadaan
terikat. Jagung relatif kekurangan triptofan (kandungan asam amino dalam jagung
kurang imbang/nilai biologis protein jagung kurang).
Tumbuhan mengandung yang mengandung asam Nikotinat : Gandum, ragi kulit ari beras,
kacang-kacangan.
2.3.6.Kebutuhan Niasi pada manusia.
Anak-anak
: 5 – 16 mg/hari
Dewasa
: 12 – 20 mg/hari
Hamil
: meningkat
Laktasi : meningkat
Dipengaruhi oleh jumlah protein dimana terdapat asam amino tryptophan.
Pembeian dlm jumlah besar misalnya lebih besar dari 500 mg/dl dapat menyebabkan
dilatasi pembuluh darah, flushing, irriasi kulit dan bisa menyebabkan kerusakan hepar.
2.4.Asam pantotenat (vitamin B5).
2.4.1.Tersedia dalam bentuk kristal putih. Mempunyai sifat stabil dalam larutan yang
netral. Stabil juga dalam pemanasan basah, oksidasi dan reduksi.
Dapat rusak pada pemanasan kering
Suatu amida dari
Asam Pantoat dan
Beta Alanin
H CH 3 OH O
HO C C
C C
H CH 3 H
Asam Pantoat
H
H
N
C C
H H
O
H
C
H
Beta Alanin
2.4.2.Metabolisme
Mudah diabsorbsi usus, mengalami Fosforilasi, penambahan Cistein, dekarboksilasi,
Adenilasi dengan ATP, kemudian Fosforilasi oleh ATP pada bagian Ribose membentuk
Ko-enzim A (CoA).
Ko-enzim A mempunyai gugus Adenin di satu ujung dan gugus Thiol di ujung lain.
2.4.3.Berfungsi sebagai pembawa gugus asil dalam reaksi yang menyertakan oksidasi dan
sintesa asam lemak, reaksi asetilasi dan dekarboksilasi oksidasi.
2.4.4.Defisiensi bersama dengan vitamin B yang lain.
- Dapat terjadi jika diberi antagonis asam Pantotenat asam Tiopanat
- Gangguan yang bisa timbul:
~
Sakit kepala, mudah lelah, depresi
~
GG. Cardio vaskuler dan pencernaan
~
Parestesia dan anastesia
- Hewan def. As. Pantotenat
~
Gg. Pertumbuhan dan reproduksi
~
Bulu menjadi abu-abu “Spectaclear Eye”
~
Gg. Kulit, mukosa dan kornea
2.4.5.Sumber
Hati, telur, ginjal, susu, mentega, kacang-kacangan, padi-padian, kentang manis dan ragi
Sedikit dalam kentang putih, tomat, gandum
2.4.6.Kebutuhan, sekitar 10 mg/hari
2.5.Piridoksin ( vitamin B6 ).
2.5.1.Ciri-ciri atau sifat vitamin B6
• Merupakan turunan piridin : 3 bentuk
• Ke-3nya sama aktif sebagai prazat : piridoksal P
• Larut dalam air dan alkohol
13
•
•
•
•
Sedikit larut dalam pelarut lemak
Peka terhadap sinar U.V dan alkali
Piridoksin tahan pemanasan
Piridoksal & piridoksamin tidak tahan panas
CH2OH
HO
R
CH2OH
VIT B6
H3C
N
PIRIDOKSIN = VIT B6
R = CH2OH
PIRIDOKSIN
R = COH
PIRIDOKSAL
R = CH2NH
PIRIDOKSAMIN
2.5.2.Metabolisme:
- Mudah diabsorbsi usus
- Ada di semua jaringan tubuh
- Dalam sitoplasma terfosforilasi
Piridoksal Kinase
PIRIDOKSAL + ATP  PIRIDOKSAL FOSFAT + ADP
Piridoksal fosfat paling potent, merupakan metabolit utama dalam plasma.
Piridoksal fosfat dan Piridoksamin merupakan bentuk poten dan aktif sebagai koenzim
dal metabolisme.
Eksresi melalui urine, metabolit utama asam piridoksat.
2.5.3.Fungsi Piridoksin
 Koenzim pada metab. Beberapa As. Amino
transminasi
Dekarbosilaksi
Deaminasi
 Berperan pada proses glikosis
 Piridoksal P.
Sintesa niasin dari triptofan
Transport aktif dalam absorbsi As. Amino. Masuk sel
Sintesa Hb  penggabungan As. Amino ke heme
 Piridoksin
Reaksi transulfurasi, transfer sulfur dari metionin ke asam amino Serin
membentuk sistein
2.5.4.Defisiensi
Kadar dalam plasma menurun pada waktu hamil dan pada orang yang minum pil KB. Pil
KB menginduksi sejumlah enzim dimana dalam prosesnya memerlukan piridoksin.
Akibatnya vitamin ini terperangkap dalam sel/jaringan hingga kadar plasma menurun.
Pada penderita TBC yang dapat pengobatan INH perlu ditambahkan piridoksin karena
vitamin ini terikat dengan INH dan mudah diekresi.
Mudah terjadi pada bayi, pemanasan susu
dapat menyebabkan piridoksal dan
piridoksamin rusak, sehingga dapat menimbulkan muntah, diare dan bahkan kejangkejang.
14
2.5.5.Sumber Piridoksin
• kuing telur, gading, ikan, susu, hati
• Kacang-kacangan, gandum, padi-padian, kubis
• Sintesa oleh bakteri usus → Penggunaan oleh tubuh masih belum pasti
2.5.6.Kebutuhan Piridoksin
Dewasa dengan asupan sekitar 100 gr/hari maka kebutuhannya
: ± 2 mg/hari
Anak-anak
: 0,3 – 1,2 mg/hari
Hamil & laktasi
: 2,5 mg/hari
2.6.Biotin (vitamin B7).
2.6.1.Ciri-ciri atau sifat Biotin
• Turunan imidazole
• Kristal jarum panjang
• Tak. Larut dalam eter & khloroform
• Larut dalam air & alkohol
• Stabil terhadap panas
O
C
NH
HN
C
C
C H (CH2)4COOH
H2 C
S
2.6.2.Mtabolisme
Dialam tersedia dalam betuk bebas atau terikat. Apabila terikat maka mudah dipecah
oleh enzim proteolitik. Diabsorbsi di eleum
Absorbsi biotin dari makanan
 Biotin jagung dan kacang kedelai, dapat diambil seluruhnya, sedangkan
 Biotin gandum hampir tak diambil
 Sumber utama biotin adalah yang disintesa flora usus
Ekskresi melalui urine dan feces. Dalam faeses diekskresi lebih banyak dari pada oleh
ginjal karena yang dalam feses berasal dari flora usus.
2.6.3.Fungsi Biotin
Sebagai Koenzim dalam bentuk N karboksi biotinil lisin, berfungsi mengkatalisis reaksi
Karboksilasi oleh:
- enzim piruvat karboksilase
- enzim asetil KoA karboksilase
- enzim propionil KoA karboksilase
Koenzim proses deaminasi gugus Amino dari asam amino tertentu, misalnya asam
Aspartat, Serin, dan Treonin.
2.6.4.Defisiensi Biotin
Terjadi karena :
• Pemberian anti biotik jangka panjang
• Putih telur putih telur mengandung Avidin dapat mengikat biotin sehingga tidak
dapat diabsorbsi. Avidin labil terhadap panas
• Bukan oleh karena kekurangan Biotin dari diet (dietary biotin deficiency is
unknown), tetapi oleh karena kesalahan penggunaan antibiotik.
Gejala yang bisa timbul:
- dermatitis
- ganguan pertumbuhan
- botak
- otot kehilangan kontrol
2.6.5.Sumber Biotin
 Terutama bakteri usus
 Hati, ginjal, susu, ragi, kuning telur, tomat
2.6.6.Kebutuhan Biotin
15
Dewasa : 150 – 300 µg/hari setara dengan 0,15 – 0,30 mg/hari
2.7.Asam folat (vitamin B9 = asam pteroil glutamat (PGA), Folacin, Vit. M
2.7.1.Rumus bangun, terdiri :
N
N
- Cincin heterosiklik pteridin
H2- PABA
- As. Glutamat
N
Sifat/ciri:
CH2
OH
 Kristal kuning
C OOH
N
PTERIDIN
C H2
 Tidak larut dalam pelarut lemak
C H2
 Stabil terhadap pemanasan
C N CH
C OOH
dalam suasana netral dan alkali
O
PABA
PTEROIL
GLUTAMAT
2.7.2.Metabolisme
Pada tumbuhan didapat dalam bentuk poliglutamat sulit diabsorbsi
Dalam hati :
Sebagian besar asam Folat dalam bentuk terkonjugasi dengan penta Glutamil
Dalam glomerulus ginjal :
Hanya sebagian kecil direabsorbsi oleh tubulus ginjal
Dalam usus terjadi
pembentukan
N5 Me H4 Folat
(N Met. THF)
Eksresi:
Melalui urine & empedu
Asam Folinat
(N2 Formil H4 Folat)
• Bentuk H4 folat yang stabil
• Dapat diberikan per oral
parental
• Dalam usus, sebelum
diabsorbsi sebagian besar
gugus Formil diganti Me
2.7.3.Fungsi asam Folat
• Pembawa atom C tunggal
• Sumber atom C tunggal :
o Gug. Metil
o Gug. Metilen
o Gug. Metinil
• Menyediakan gugus metil
pada Deoksi Uridilat
Membentuk Timidilat
Sebagai prazat untuk
sintesa DNA
• Pembuatan Atom
C tunggal pembuatan
HEME
 dalam bentuk tereduksi H4 folat
Gug. Formil
Gug. Formimino
.
16
•
Pembuatan sel darah merah
2.7.4.Defisiensi asam Folat
Purin dan atau TMP ↓
↓
Sintesis DNA ↓
↓
Perubahan Ukuran & Bentuk Nukleus
↓
Megaloblastik
↓
Eritrosit  Makrositik  Anemia Makrositik
Defisiensi vitamin ini dapat menimbulkan anemi makrositik dan anemi megalobalstik,
glossitis dan gangguan saluran pencernaan.
Pada orang hamil dan menyusui kebutuhannya meningkat.
Obat anti kovulsi dapat meningkatkan metabolisme.
Pada pemakai pil KB yangka panjang perlu suplemen asam folat.
Penyebab defisiensi Folat
• Intake inadequat
• Gangguan absorbsi
• Kebutuhan meningkat
• Gangguan metabolisme
2.7.5.Sumber:
• Tumbuh-tumbuhan dan sayur (utama), ragi, hati, ginjal, daging, gandum, ubi,
tomat, pisang, nasi, jagung
2.7.6.Kebutuhan :
• Dewasa: 400 µg/hari. Ibu hamil dan laktasi kebutuhan meningkat
• Anak tergantung umur dan berat badan
2.8.Kobalamin (vitamin B12), Vit. Pernicious Anmeia,Faktor ekstrinsik
2.8.1.Rumus bangun serta sifat atau ciri-ciri
-
R = CN  cyanocobalamin
-
R = OH  hydroxocobalamin
R = 5’-deoxyadenosil
 5’-deoxyadenosil
cobalamin
R = H O  aquocobalamin
2
R = CH  methylcobalamin
3
Vit. B12 a (sianokobalamin)
Vit. B12 b (aquobalamin,
hidroksokobalamin) : OH
Vit. B12 (nitrotokobalamin) : nitrat
Sifat umum:
- Larut dalam air
- Tidak berwarna
H3C CH2CONH2
CH2CH2CONH2
H3C
H2NCOCH2CH2
CH3
N
R
H2NCOCH2
N
C H3
N Co
H3C
CH2CH2CONH2
N
H3C
CH3
H2NCOCH2
C H3
CH2
CH2
C O
CH3
NH
N
CH2
siamida
ON
C
O
H3C
PO
H
O HO
O
HOCH2
Vit.B12 (Kobalamin)
C H3
17
- Berupa kristal
- Tidak berbau
Khusus vitamin B12 a ada sifat lainnya yaitu stabil terhadap panas.
2.8.2.Metabolisme
• Kobalamin diabsorbsi di Ilium dengan bantuan faktor intrinsik castle (gliko
protein, disekresi sel pariental, mukosa lambung, tidak dirusak oleh enzim
Pankreas)
• Lewat mukosa ilieum Faktor intrinsik castle dilepas dalam darah Vit. B12 diikat
protein transpor plasma yang disebut Transkobalamin.
Dalam darah dan di hepar terikat dengan Transkobalamin dikenal juga dengan
kompleks Transkobalamin I. Dalam darah Kobalamin berada terutama dalam bentuk
Metil Kobalamin, dan sebagian kecil dalam bentuk Hidrokso kobalamin.
Kobalamin dalam hepar:
- 70% 5 deoksiadenosil kobalamin
- 3% Me kobalamin
- 27% hidroksokobalamin
Kompleks Transkobalamin II
Terdapat di dalam jaringan selain hepar, dan dalam darah. Transkobalamin I melepas
Kobalamin, masuk ke dalam sitosol dalam bentuk Hidrosokobalamin, kemudian
diubah menjadi Metil Kobalamin atau 5 Deoksi Adenosil Kobalamin (Co mengalami
reduksi dalam mitokhondria).
2.8.3.Fungsi Kobalamin
Sebagai Koenzim dalam sintesis Metionin dari Homosistein.
Sebagai Koenzim dalam sintesis Suksinil-KoA dari L Met. Malonil-KoA pada binatang
memamah biak. Pada manusia asam propionat dihasilkan dari oksidasi asam lemak ganjil
dan akan masuk ke dalam TCA cycle melaluin Suksinail-KoA pada jalur
Glukoneogenesis.
Berperan juga dalam hematopoiesis.
2.8.4.Defisiensi Kobalamin
Pada defisiensi Kobalamin, dapat terjadi anemia megaloblastik dan gangguan neurologis
(karena efek vit. B12 pada metabolisme folat), anemia perneciosa oleh karena kekurangan
faktor intrinsik Castle yang diperlukan dalam penyerapan vitamin B12. Dapat mengalami
homosisteinuria dan metilmalonil asiduria.
Pemberian asam folat pada defisiensi vitamin B12 dapat menghilangkan anemianya,
tetapi jegala neurologisnya tetap.
2.8.5.Sumber
Hati, susu, daging, telur, ikan, tiram. Ingat dalam tumbuh-tumbuhan tidak ada!
18
2.8.6.Kebutuhan
Pada orang dewasa 3 µg/hari, sedangkan orang yang sedang hamil dan laktasi 4 µg/hari.
2.9.Vitamin C (asam askorbat)
2.9.1.Sifat atau ciri-ciri
Kristal putih tak berbau
Larut air, tetapi kurang stabil
Peka terhadap pamanasan dan
oksidasi
Pereduksi kuat
Ada dua bentuk
Asam Askorbat
Asam Dehidroaskorbat
2.9.2.Metabolisme
Mudah diabsorbsi di usus
Di dala tubuh manusia tidak dikatabolisme sempurna namun menjadi asam oksalat.
Dengan Kalsium bisa membentuk garam Ca Oksalat bersifat tidak larut dalam air.
Ca Oksalat dapat mengendap dan menjadi “batu ginjal” (pada saluran kencing), dan
kandung kencing.
Tak disimpan di dalam jaringan
Di distribusi di seluruh jaringan tubuh dan jaringan tertentu terutama di kelenjar Adrenal,
otak, ginjal, dan hati.
Ekresi melalui ginjal terutama dalam bentuk asam Dehidro Askorbat. Jika asupan vitamin
C tinggi sebagian besar diekskresi sebagai asam Oksalat.
2.9.3.Fungsi
Sebagai anti oksidan yang
berperan dalam sitosol
Dengan bantuan enzim terlibat
dalam:
-Hidroksilasi (sintesis kolagen)
-Met. Tiroksin, histamin,
kholesterol
-Detoksifikasi di hati
Sintesis kolagen diperlukan dalam
pembentukan jaringan ikat,
dinding kapiler, metriks tulang.
Membantu dalam penyerapan
Ferum.
Terlibat dalam pembentukan
hemoglobin.
Fungsi yang lain:
Diperlukan oleh enzim Dopamine β –hydroxylase (mengandung Cu+) dalam reaksi
19
tyrosine  epinephrine (pada tahapan hidroksilasi)
Dalam enzim Cu+  Cu++ (dioksidasi)
Untuk mengembalikan kedalam bentuk semula maka asam askobat mereduksi Cu++
menjadi Cu+ (kupri menjadi kupro).
2.9.4.1.Defisiensi
Dapat menyebabkan scorbut (scurvy).
Gangguan pembentuk jaringan kolagen dan dinding kapiler sehingga mudah mengalami
pendarahan dan anemia.
2.9.4.2.Pada pemberian vitamin C dosis inggi dapat menyebabkan pembentukan batu
oksalat, karena vitamin C pada manusia tidak dapat dimetabolisme sempurna manjadi
CO2 akan tetai menjadi oksalat.
2.9.5.Sumber : buah (jeruk, tomat dll) dan sayur segar.
Hampir semua hewan dapat mensintesa Vit. C, kecuali marmut dan primata, oleh karena
tidak ada enzim untuk merubah L Gulonat  Asam Askorbat.
2.9.6.Kebutuhan :
Dewasa 45 mg/h, anak 35 mg/h, hamil/laktasi 60 mg/h.
Vitamin C plasma orang normal berkisar 0,6 – 2,5 mg/100ml
Faktor nutrisi lainnya yang esensial (pseudovitamin) :
1.Kholin : aseilkholin dalam aktivitas syaraf.
2.Inositol : Pada jaringan otot eritrosit dan mata.
3.PABA : Para amino Benzoic Acid. Mencegah rambut menjadi putih.
4.Bioflaonoid : Memelihara permiabilitas membran ( secara tidak langsung ).
5.Asam lipoat. Untuk metabolisme karbohidrat.
3.Latihan
3.1.Sebutkan sifat-sifat masing-masing vitamin!
3.2.Terangkan metabolisme masing-masing vitamin!
3.3.Terangkan gejala kekurangan masing-masing vitamin!
Download