untuk sma kelas xii

advertisement
MUTROFIN ROZAQ,S.Pd
UNTUK SMA KELAS XII
SEMESTER 2
PENERBIT DRIMBAJOE
KTSP
Standar Isi 2006
KTSP
Standar Isi2006
untuk
SMA Kelas XII
SEMESTER 2
Oleh
Mutrofin Rozaq
PENERBIT DRIMBAJOE
Jl. Kuburan Raya Mandar Sapeken
HP. 085649702765 - 085234400737
e-mail: [email protected]
STANDAR ISI 2006
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
MATA PELAJARAN FISIKA SMA KELAS XII
Semester 1
Standar Kompetensi
1.
Menerapkan konsep dan prinsip
gejala gelombang dalam
menyelesaikan masalah
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan gejala dan cirri-ciri gelombang
secara umum
Mendeskripsikan gejala dan cirri-ciri gelombang
bunyi dan cahaya
Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi
dan cahaya dalam teknologi
2.
Menerapkan konsep kelistrikan
Memformulasikan gaya listrik, kuat medan listrik,
dan kemagnetan dalam berbagai
fluks, potensial listrik, energi potensial listrik, serta
penyelesaian masalah dan
penerapannya pada keeping sejajar
produk teknologi
Menerapkan induksi magnaetik dan gaya
magnetic pada beberapa produk teknologi
Memformulasikan konsep induksi Faraday dan
arus bolak-balik serta penerapannya
Semester 2
Standar Kompetensi
3.
Kompetensi Dasar
Menganalisis berbagai besaran
Menganalisis secara kualitatif gejala kuantum
fisis pada gejala kuantum dan
yang mencakup hakikat dan sifat-sifat radiasi benda
batas-batas berlakunya
hitam serta penerapannya
relativitas Einstein dalam
Mendeskripsikan perkembangan teori atom
pradigma fisika modern
Memformulasikan teori relativitas khusus untuk
waktu, panjang, dan massa, serta kesetaraan massa
dengan energi yang diterapkan dalam teknologi
4.
Menunjukkan penerapan konsep
fisika inti dan radioaktivitas
dalam teknologi dan kehidupan
sehari-hari
Mengidentifikasi karakteristik inti atom dan
radioaktivitas
Mendeskripsikan pemanfaatan radioaktif dalam
teknologi dan kehidupan sehari-hari
Kata Pengantar ………………………………………………………………………….
ii
Standar Isi ……………………………………………………………………………….
iv
Daftar Isi ………………………………………………………………………………...
v
BAB 10 FISIKA INTI ………………………………………………………………..
1
A. Inti Atom ………………………………………………………………….
2
B. Radioaktivitas …………………………………………………………….
8
C. Reaksi Inti dan Teknologi Nuklir …………………………………………
19
Uji Kompetensi Bab 10 ………………………………………………………
28
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..
33
APENDIKS ……………………………………………………………………………..
34
GLOSARIUM ………………………………………………………………………….
35
INDEKS ………………………………………………………………………………...
36
Kata-kata Kunci
Aktivitas radiasi
Moderator
Reaksi fisi
Defek massa
Nomor atom
Reaksi Nuklir
Detektor radiasi
Nomor massa
Reaktor daya
Energi ikat inti
Nukleon
Reaktor fusi
Isobar
Peluruhan
Reaktor penelitian
Isoton
Radiasi alamiah
Reaktor termonuklir
Isotop
Radioaktivitas
Sinar radioaktif
Lambang nuklida
Radioisotop
Waktu paro
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah s.w.t. yang telah memberikan Rahmat dan RidhoNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan bahan ajar fisika dalam bentuk buku
teks ini. Buku ini disusun untuk memenuhi kebutuhan siswa SMA Kelas XII, khususnya pada
materi tentang Fisika Inti. Penulisan materi di dalam buku ini dikupas sesuai dengan standar
isi KTSP 2006.
Adapun ciri utama penulisan buku ini adalah sebagai berikut:
Pembuka Bab
Dalam bagian ini dituliskan kompetensi dasar tiap bab dan judul tiap subbab.
Selanjutnya dinyatakan hal-hal umum yang akan dipelajari. Foto pembuka bab yang
menampilkan salah satu konsep yang akan dipelajari kemudian dijelaskan.
Kegiatan
Buku ini menyajikan banyak kegiatan dengan tujuan agar siswa aktif mengkonstruksi
pengetahuan fisiknya. Dengan demikian pengetahuan fisika jadi bermakna bagi siswa.
Jika dalam kegiatan diperlukan alat, diusahakan digunakan bahan yang murah dan
mudah diperoleh dari lingkungan sekitar.
Strategi Pemecahan Masalah
Untuk memudahkan memecahkan masalah-masalah rumit tertentu kadang-kadang
diberikan strategi pemecahan masalah, berupa langkah demi langkah yang perlu
ditempuh siswa.
Contoh-contoh
Dalam buku ini disajikan banyak contoh soal, setiap contoh dibahas secara rinci,
diselesaikan langkah demi langkah, dan diberi komentar. Tiap contoh diberi judul
untuk menolong Anda memfokuskan perhatian pada konsep yang sedang dibahas, dan
juga membantu ketika Anda mempelajari kembali konsep yang telah dibahas.
Ayo Kerjakan Soal Seleksi
Menyajikan pembahasan soal-soal seleksi secara terinci. Soal-soal yang dibahas
mungkin soal SPMB, UM-UGM, atau ujian masuk perguruan tinggi di luar negeri.
Mungkin juga soal-soal Olimpiade Fisika Tingkat Kabupaten atau Propinsi.
iii
Aplikasi Fisika
Dalam buku ini disajikan beberapa aplikasi fisika dalam kehidupan sehari-hari, yang
disajikan dalam kotak Tahukah Anda. Aplikasi fisika dalam bidang teknologi dan ilmu
pengetahuan serta temuan terkini, yang disajikan dalam kotak Kilasan Iptek.
Kuis
Cukup banyak kuis diberikan dalam buku ini, yang ditujukan untuk mengukur
kemampuan dasar Anda terhadap konsep-konsep yang baru saja dipelajari.
Kemampuan
dasar
tersebut
meliputi:
kemampuan
mengamati,
kemampuan
menerapkan konsep, kemampuan menafsirkan grafik dan komunikasi, kemampuan
menginterpretasi data, dan kemampuan mengajukan hipotesis.
Pertanyaan Diskusi
Dipertengahan atau akhir setiap subbab diajukan beberapa pertanyaan tentang
pemahaman konsep secara kualitatif. Pertanyaan ini dengan mudah dapat dijawab dari
bacaan teks.
Uji Kompetensi
Pada akhir tiap bab disajikan uji kompetensi, yang dibagi atas dua tipe: Pilihan Ganda
(PG) dan Esai. Cukup banyak soal PG yang diberikan, dimana mengacu pada soal-soal
SPMB dan UM-GM, serta soal-soal seleksi universitas di luar negeri. Begitu juga
soal-soal esai, cukup banyak soal esai yang disajikan dalam buku ini.
Ucapan Terima Kasih
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Endang Purwaningsih yang telah
memberikan masukan dan saran dalam penulisan materi dari buku ini. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada rekan dan teman-teman yang telah membantu
dalam pengoreksian dan memberikan masukan untuk perbaikan buku ini, sehingga
dapat disajikan dengan perwajahan yang bagus dan lengkap.
Saya sangat berharap buku ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Fisika di
tanah air. Kritik dan saran selalu terbuka untuk perbaikan buku ini dalam edisi
mendatang. Akhirnya bagi siswa-siswi yang saya cintai, selamat belajar dan
menikmati Fisika. Selalulah gembira dan antusias dalam belajar, dan tanamkan dalam
pikiran Anda bahwa “saya pikir bisa, saya pasti bisa”.
Malang, Mei 2008
Mutrofin Rozaq
Isoton
Isobar
Energi
Ikat Inti
Defek
Massa
Simbol
Atom
Partikel
Penyusun Inti
Isotop
menjelaskan
menjelaskan
macam
nuklida
Model Inti
Karakteristik
Inti
kaitannya
dengan
Reaktor
Produksi isotop
Reaktor
Penelitian
Reaktor
Daya
Gaya Tarik
Antar Nuklida
menjelaskan
Gaya Inti
Mekanika Kuantum
terjadi peristiwa
jenisnya
Reaksi
Berantai
Reaksi Fisi
Model Atom
Reaksi
Termonuklir
disebut
Reaksi Fusi
Waktu Paro
Aktivitas
Radioaktif
Kestabilan
Inti
Alat Pendeteksi
Radioaktivitas
meliputi
Radioaktivitas
Bahaya Radiasi
menjelaskan
Teori Peluruhan
Alfa, Beta, & Gamma
jenisnya
Reaktor
diaplikasikan
pada
Reaksi Inti
meliputi
FISIKA INTI
melandasi
Teori Relativitas Khusus
PETA KONSEP
BAB
FISIKA INTI
Gambar 10.1 menunjukkan uji coba bom
hidrogen yang energi penghancurnya berasal dari
reaksi fusi tak terkendali, dan memiliki kekuatan
pemusnah kira-kira 700 kali bom atom pertama yang
jatuh di Hiroshima. Seandainya reaksi fusi bisa
terkendali dalam reaktor atom seperti halnya reaksi
fisi, maka masalah penyediaan energi yang tak
terbatas,
aman
dan
ramah
lingkungan
telah
terpecahkan. Mengapa reaksi fusi nuklir tak terkendali
mudah diwujudkan sebagai senjata pemusnah dalam
bom hidrogen, tetapi reaksi fusi nuklir terkendali
Sumber: www.image.google.com
dalam reaktor atom sukar diwujudkan?
Gambar 10.1 Ledakan atom
Dalam Bab 9 Anda telah mempelajari bahwa sebuah
A. Inti Atom
atom terdiri dari bagian sangat kecil bermuatan positif di
B. Radioaktivitas
mana sebagian besar massa atom terpusat, disebut inti atom,
C. Reaksi Inti dan
yang dikelilingi oleh awan elektron. Dalam Bab ini Anda akan
Teknologi Nuklir
mempelajari fisika inti untuk dapat menjawab pertanyaanpertanyaan, antara lain: Gaya apa yang mengikat partikelpartikel dalam inti atom? Mengapa timbul energi sangat besar
ketika inti atom terpisah atau bergabung? Mengapa inti atom
meluruh?
Hal lain yang juga menarik untuk dikaji berkaitan
dengan inti atom adalah tentang Radioaktivitas. Adanya
Radioaktivitas ini telah memberikan banyak kontribusi pada
kehidupan manusia. Antara lain dalam bidang kedokteran,
untuk diagnosa maupun pengobatan.
Apa sebenarnya
Radioaktivitas itu? Bagaimana peristiwa ini bisa terjadi?
Bagaimana proses terjadinya?
Untuk mengetahuinya, ayo pelajari bab ini dengan gembira
dan antusias.
Kemampuan dasar yang
akan Anda miliki setelah
mempelajari bab ini:
Dapat mengidentifikasi
karakteristik atom dan
radioaktivitas
Dapat mendeskripsikan
pemanfaatan radioaktif
dalam teknologi dan
kehidupan sehari-hari
Bab 10 Fisika Inti
2
Neutron dan proton yang menyusun inti, juga partikel lain yang mungkin
mendekatinya, diatur oleh beberapa interaksi. Gaya inti kuat yang tidak teramati pada
skala makroskopis, merupakan gaya yang paling kuat pada rentang subatomik. Gaya
elektrostatik juga cukup signifikan, sedangkan gaya inti lemah kurang signifikan.
Sistem kerja gaya-gaya ini sangat kompleks. Beberapa konfigurasi partikel dalam
suatu inti memiliki sifat bahwa apabila terjadi suatu pergeseran yang relatif kecil,
partikel dapat jatuh dalam susunan energi yang lebih rendah. Sejumlah peluruhan
memerlukan energi aktivasi khusus. Dalam kasus inti atom, gangguan kecil datang
dari fluktuasi vakum kuantum. Suatu inti (atau setiap item yang tereksitasi dalam
mekanika kuantum) dapat meluruh secara spontan.
Transformasi yang dihasilkan dapat mengubah struktur.
Kebanyakan reaksi alamiah jatuh di bawah peluruhan
radioaktif, di mana suatu inti yang tidak stabil dan
meluruh setelah interval yang acak. Proses yang paling
umum melalui pemancaran alfa, beta, dan gamma.
A
INTI ATOM
Suatu atom terdiri atas inti atom dan elektron yang bergerak mengelilingi inti atom.
Percoban Rutherford menunjukkan sebagian besar massa atom adalah berupa inti atom yang
tersusun atas proton dan neutron. Proton adalah partikel elementer bermuatan positif,
sedangkan neutron adalah partikel yang bermuatan netral, dengan massa sedikit lebih besar
dari proton.
Tabel 10.1 Massa dan Muatan (Proton, Elektron, dan Neutron)
Partikel
Proton
Elektron
Neutron
Massa (kg)
1,6726 x 10-27
9,1090 x 10-31
1,6750 x 10-27
Muatan (C)
+1,6 x 10-19
- 1,6 x 10-19
0
Partikel-partikel penyusun inti ini disebut nukleon atau nuklida. Nuklida-nuklida di
dalam inti mengalami tiga buah gaya, yaitu gaya elektrostatis, gaya gravitasi, dan gaya inti.
Gaya inti merupakan gaya tarik-menarik antar nuklida dan merupakan gaya terkuat
dibandingkan dengan dua gaya yang lain. Hal inilah yang menyebabkan nuklida-nuklida tetap
terikat dalam inti atom.
Fisika SMA Jilid 3B
Bab 10 Fisika Inti
3
a. Simbol Atom
Untuk membedakan berbagai isotop, maka digunakan lambang nuklida sebagai berikut.
A
Z
X
X menyatakan nama atom, Z adalah nomor atom yang menyatakan jumlah proton
dalam inti. Sedangkan A adalah nomor massa yang menyatakan jumlah nuklida (proton dan
neutron) dalam inti. Jika atom dalam keadaan normal (tidak terionisasi), maka banyaknya
elektron sama dengan banyaknya proton.
Misalnya nuklida
56
26
Fe , ini berarti memiliki :
Jumlah proton
= Z = 26
Jumlah neutron
= A – Z = 56 – 26 = 30
Jumlah elektron
= Z = 26 (untuk atom netral)
Menulis
Kegiatan 10.1
Dari buku referensi tentang fisika inti, tulislah beberapa nuklida yang merupakan:
(1) isotop
(3) isoton
(2) isobar, dan
b. Apa yang Dimaksud dengan Isotop, Isobar, dan Isoton?
Ketika ion-ion dari suatu unsur murni dilewatkan dalam suatu spektrometer massa,
fisikawan menemukan dua atau lebih tanda yang berdekatan, yang muncul pada film.
(Spektrometer adalah alat untuk mengukur massa sebuah atom dengan teliti. Alat ini telah
dibahas dalam Bab 8). Sebagai contoh, bahan neon murni menghasilkan dua tanda yang jarijari lintasannya berhubungan dengan atom-atom bermassa 20 u dan 22 u. Karena bahan neon
tersebut murni (tidak mengandung unsur lain), maka kita simpulkan pasti ada dua jenis neon
yang memiliki massa yang berbeda. Kedua atom neon yang berbeda ini disebut isotop. Pada
kenyataannya, ditemukan bahwa kebanyakan unsur-unsur disusun oleh campuran berbagai
isotop.
Dua isotop dalam spektrometer di atas adalah neon bermassa 20 dan 22, masingmasing dilambangkan sebagai
20
10
Ne dan
22
10
Ne . Nuklida
neutron (dari 20 – 10 = 10) sedangkan nuklida
22
10
20
10
Ne memiliki 10 proton dan 10
Ne memiliki 10 proton dan 12 neutron (dari
22 – 10 = 12). Dengan demikian, isotop didefinisikan sebagai nuklida-nuklida dengan jumlah
proton sama, tetapi jumlah neutron berbeda.
Fisika SMA Jilid 3B
Bab 10 Fisika Inti
4
Nuklida-nuklida dengan nomor atom sama berasal dari unsur yang sama. Tentu saja
nuklida-nuklida dengan nomor atom berbeda pasti berasal dari unsur yang berbeda.
Bagaimana dengan nuklida-nuklida
nukleon, sedangkan nuklida
3
2
3
1
H dan 23 He ? Nuklida
3
1
H memiliki 1 proton dan 3
He memiliki 2 proton dan 3 nukleon. Nuklida 13 H dan
3
2
He
adalah isobar. Jadi, isobar didefinisikan sebagai nuklida-nuklida dengan jumlah nukleon
sama tetapi jumlah proton berbeda.
Bagaimana dengan nuklida 13 H dan
(dari 3 – 1 = 2) sedangkan nuklida
4
2
4
2
He ? Nuklida 13 H memiliki jumlah neutron 2
He juga memiliki jumlah neutron 2 (dari 4 – 2 = 2).
Nuklida 13 H dan 24 He adalah isoton. Jadi, isoton didefinisikan sebagai nuklida-nuklida dengan
jumlah neutron sama.
1 atomic mass unit (u) tepat sama dengan
1
massa isotop karbon-12 ( 126 C )
12
Jadi, massa isotop 126 C tepat sama dengan 12 u, dengan 1 u = 1,660559 x 10-27 kg. Satu proton
atau satu neutron memiliki massa kira-kira 1 u. Elektron memiliki massa hanya sebagian kecil
dari u.
Ahli nuklir lebih sering menyatakan satuan massa dalam satuan energi ekuivalennya, yaitu
MeV/c2, dimana
1 u = 1,660559 x 10-27 kg = 931,5 MeV/c2
………. (10-1)
dengan c = 3 x 108 m/s adalah cepat rambat cahaya dalam vakum.
c. Apa yang Dimaksud dengan Defek Massa dan Energi Ikat Inti?
Apabila kita memiliki isotop dengan jumlah proton sebanyak Z dan jumlah neutron
sebanyak (A – Z), maka menurut perhitungan, massa inti seharusnya sebesar:
[Zmp + (A – Z)mn] dengan mp dan mn masing-masing adalah massa satu proton dan massa satu
neutron. Akan tetapi berdasarkan hasil pengukuran dengan spektrometer massa, diperoleh
bahwa:
Massa sebuah inti stabil selalu lebih kecil daripada gabungan massa nukleonnukleon pembentuknya
Berdasarkan hukum kesetaraan massa dan energi Einstein, berkurangnya massa inti atom
disebut Defek Massa, yang dapat dihitung menggunakan persamaan:
∆m = [Zmp + (A – Z)mn – mi]
dengan mi adalah massa inti atom.
Fisika SMA Jilid 3B
………. (10-2)
Bab 10 Fisika Inti
5
Gaya gaya inti kuat mengikat nukleon-nukleon bersatu dalam sebuah inti stabil.
Karena itulah diperlukan energi untuk memisahkan sebuah inti stabil menjadi proton-proton
dan neutron-neutron pembentuknya.
Ini diilustrasikan dengan baik
pada Gambar 10.1. Makin stabil
sebuah inti maka makin besar
energi yang diperlukan untuk
memutuskan
menjadi
tali
4
2
_
He
1
1
_
+
+
+
_
+
Energi
ikat
tersebut
proton-proton
H
_
1
1
H
+
1
0
n
1
0
n
+
dan
neutron-neutron pembentuknya.
Nah, energi yang diperlukan
Massa = 4,0026 u
untuk memutuskan inti menjadi
Gambar 10.2 Energi yang disebut energi ikat harus
diberikan untuk memisahkan sebuah inti stabil menjadi
komponen-komponen pembentuknya: proton-proton dan
neutron-neutron. Tiap nukleon yang terpisah ada dalam
keadaan diam dan sudah di luar jangkauan gaya-gaya dari
nukleon lain (gaya inti).
proton-proton
dan
neutron-
neutron pembentuknya disebut
energi ikat inti (binding energy).
Massa = 4,0330 u
Energi ikat inti dapat dihitung dengan menggunakan hukum kesetaraan massa dan energi
Einstein, yaitu:
∆E = ∆mc2
………. (10-3)
8
dengan c = 3 x 10 m/s adalah kelajuan cahaya dalam vakum.
Telah Anda ketahui bahwa massa inti biasa dinyatakan dalam satuan u, dan energinya
dinyatakan dalam jutaan elektron volt (MeV). Hubungan satuan-satuan ini telah dinyatakan
dalam Persamaan (10-1), yaitu:
1 u = 931 MeV/c2
sehingga jika ∆E dan ∆m dinyatakan dalam MeV dan u, maka Persaman (10-3) menjadi:
∆E = ∆m x (931 MeV/u)
………. (10-4)
Besarnya energi ikat ternyata tidak selalu menggambarkan tingkat stabilitas inti,
karena pada umumnya inti yang memiliki nukleon lebih besar memiliki tingkat stabilitas inti
yang lebih rendah. Oleh karena itu, kita perlu menyatakan besaran energi yang terkait
langsung dengan stabilitas inti, yaitu energi ikat per nukleon, yang besarnya dapat dihitung
dengan persamaan:
∆E
A
Fisika SMA Jilid 3B
………. (10-5)
Bab 10 Fisika Inti
6
Misalnya, defek massa inti 24 He adalah 0,030378 u, sehingga energi ikat inti 24 He adalah
∆E = ∆m x 931 MeV/u
= 0,030378 u x 931 MeV = 28,2819 MeV
u
Inti helium memiliki jumlah nukleon = 4 (karena nomor massa A = 4), sehingga energi ikat
per nukleon adalah
∆E = 28,28 MeV = 7,07 MeV / nucleon
A
4 nukleon
Catatan:
(1) Jika di dalam soal yang Anda hadapi data mengenai massa elektron tidak diketahui
(hanya massa proton dan neutron yang diketahui) maka massa elektron dapat
didekati dengan nol.
(2) Atom netral hidrogen 11 H terdiri dari sebuah proton dan sebuah elektron. Karena
itu massa H = mp + me. Jadi, jika di dalam soal diketahui massa atom hidrogen,
maka itu berarti jumlah massa proton dan elektron diketahui. Pelajari Contoh 10.1
Contoh 10.1 Menghitung defek massa, energi ikat, dan energi ikat per nukleon
Massa isotop 37 Li adalah 7,018 u. Hitung energi ikat per nukelon. (massa H = 1,008 u,
massa neutron = 1,009 u, dan 1 u = 931 MeV).
Jawab:
7
3
Li artinya nomor atom Z = 3 dan nomor massa A = 7. Ini berarti jumlah proton = Z =
3, jumlah elektron = Z = 3, dan jumlah neutron = A – Z = 7 – 3 = 4, massa H = 1,008
u berarti mp + me = 1,008 u. Sekarang mari kita hitung massa dari partikel-partikel
pembentuk isotop 37 Li
Massa 3 proton + massa 3 elektron = 3mp + 3me
= 3(mp + me) = 3(1,008 u)
= 3,024 u
Massa 4 neutron = 4(1,009 u)
= 4,036 u +
Massa partikel pembentuk
= 7,060 u
Diketahui massa isotop = 7,018 u sehingga defek massa, ∆m, adalah
∆m = 7,060 u – 7,018 u = 0,042 u
Energi ikat inti, ∆E, menurut Persamaan (10-4) adalah
Fisika SMA Jilid 3B
Bab 10 Fisika Inti
7
∆E = ∆m x 931 MeV/u
= 0,042 u x 931 MeV/u = 39,102 MeV
Inti 37 Li memiliki jumlah nukleon = 7 (karena A = 7), sehingga energi ikat per nukleon
adalah
Energi ikat (MeV)
∆E = 39,102 MeV = 5,586 MeV / nucleon
A
7 nukleon
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
56
26
Fe
Grafik yang menyatakan hubungan antara
energi ikat per nukleon ditunjukkan pada
Gambar 10.2 di samping. Tampak inti
56
26 Fe relatif lebih diikat kuat daripada inti
238
92
U
2
1
0
238
92
U . Ini karena energi inti per nucleon
H
50
100
150
200
250
Nom or atom
Gambar 10.3 Grafik hubungan antara energi
ikat per nukleon dengan nomor atom
untuk 2656 Fe lebih besar daripada 238
92 U .
Dengan kata lain grafik ini menunjukkan
bahwa ketika proton-proton dan neutronneutron bersatu membentuk inti 2656 Fe
dibebaskan lebih banyak energi daripada
untuk membentuk inti 238
92 U
d. Apa yang Dimaksud dengan Gaya Inti?
Di dalam inti atom terdapat interaksi gaya gravitasi atau gaya tarik-menarik antara
nuklida-nuklida (proton dan neutron). Namun, besar gaya gravitasi ini bisa diabaikan
dibandingkan dengan besarnya gaya tolak-menolak secara listrik (gaya Coulomb) antar
proton. Mengapa adanya gaya tolak-menolak ini tidak menyebabkan inti atom tercerai berai?
Bahkan inti atom suatu struktur yang stabil? Dengan demikian, pasti ada gaya lain yang
bekerja pada inti atom. Gaya ini disebut gaya inti kuat atau disebut saja gaya inti. Nah,
adanya gaya inti inilah yang menjaga inti atom tetap menyatu.
Kegiatan 10.2
Kuis
Diberikan pernyataan berikut ini:
1) Gaya inti merupakan gaya tarik-menarik, yang lebih besar dari gaya Coulomb dalam
inti atom
2) Gaya inti bekerja pada kisaran jarak yang sangat pendek
3) Gaya inti bekerja di antara dua proton
4) Gaya inti bekerja di antara dua neutron
5) Gaya inti bekerja antara proton dan neutron
Fisika SMA Jilid 3B
Bab 10 Fisika Inti
8
Dari pernyataan di atas, yang merupakan karakteristik gaya inti adalah:
A. 1 dan 2
D. 1, 2, dan 5
B. 1, 2 dan 3
E. Semua benar
C. 2, 4 dan 5
RADIOAKTIVITAS
B
a. Kestabilan Inti dan Peluruhan
Ukuran dan bentuk inti
Proton-proton
dan
neutron-neutron
dalam
r
inti
bergerombol bersama dengan bentuk mendekati
+
bola, seperti diilustrasikan pada Gambar 10.3.
Percobaan menunjukkan bahwa jari-jari inti atom r
+
+
+
bergantung pada nomor massa A dan secara
+
pendekatan diberikan oleh
+
+
+
+
+
Jari-jari inti atom:
r = (1,2 x 10-15 m)A1/3
………. (10-6)
Misalnya, jari-jari inti aluminium (A = 27) adalah
R = (1,2 x 10-15 m) (27)1/3
Gambar 10.4 Inti atom mendekati
bentuk bola (jari-jari = r) dan
mengandung sejumlah proton yang
bergerombol rapat dengan sejumlah
neutron.
= (1,2 x 10-15 m) (3)
= 3,6 x 10-15 m
Isotop-isotop yang memiliki jumlah proton antara 1 sampai 83 secara umum merupakan
isotop-isotop yang stabil. Untuk inti-inti yang stabil dengan nomor massa A<40, rasio antara
proton dan neutron mendekati 1. Ini artinya jumlah proton sama atau hampir sama dengan
jumlah neutron. Untuk inti-inti stabil dengan nomor A>40, jumlah neutronnya lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah proton. Semakin besar
Jumlah Neutron N = A - Z
140
massa
120
inti
atom,
semakin
banyak
kelebihan
100
neutronnya. Grafik antara jumlah proton dan neutron
80
60
inti-inti stabil dapat dilihat pada Gambar 10.4.
40
Terlihat bahwa ada kecenderungan dari atom berat
20
0
0
20
40
60
80
berada di atas garis kestabilan inti (garis putus-putus
Jum lah pr oton Z
Gambar 10.5
Dengan beberapa
pengecualian, inti stabil memiliki jumlah
neutron N yang sama atau melebihi
jumlah proton Z
Fisika SMA Jilid 3B
pada gambar). Dari sinilah akhirnya bias dijelaskan
peristiwa radioaktivitas yang ditemukan oleh Henry
Becquerel (1852-1908) pada tahun 1896.
Bab 10 Fisika Inti
9
b. Apa yang Dimaksud dengan Radioaktivitas?
Penemuan sinar-X oleh Rontgen pada tahun 1895 merangsang Henry Becquirel untuk
menyelidiki asal-usul sinar-X. Dalam percobaan yang dilakukan, sebenarnya Becquirel
sedang mempelajari gejala fluoresensi dan fosforesensi (yang disebabkan oleh sinar-X) dari
berbagai bahan. Gejala fluoresensi adalah gejala dimana suatu benda dapat memancarkan
cahaya yang berbeda ketika menerima cahaya dari luar atau menerima tembakan dari aliran
partikel. Misalnya dinding kaca dari sinar katoda yang memancarkan cahaya hijau ketika
dinding kaca itu menerima sinar katoda. Gejala fosforesensi adalah gejala dimana suatu benda
dapat memancarkan cahaya beberapa selang waktu kemudian setelah benda itu menerima
cahaya dari luar, misalnya pada jarum penunjuk yang bersinar pada malam hari setelah
menerima cahaya Matahari pada siang hari.
Pemancaran sinar tembus (sinar radioaktif) secara spontan oleh inti-inti tidak stabil
(misalnya inti uranium) dinamakan Radioaktivitas.
Radioaktivitas alami pertama kali ditemukan oleh Henry Becquirel. Beberapa
kemudian, pasangan suami-istri Marie Curie dan Pierre Curie berhasil menemukan dua unsur
radioaktif baru: polonium dan radium.
Pada tahun 1899, Ernest Rutherford
melakukan percobaan dalam rangka studinya
γ
mengenai radioaktif. Ia menempatkan sedikit
β
radium di dasar sebuah kotak kecil dari timah
α
hitam (timbel). Ia memperhatikan sinar-sinar
yang dipancarkan dari kotak karena adanya
pengaruh sebuah medan magnetik kuat yang
berarah tegak lurus terhadap arah rambat
B (keluar
Bidang
kertas
radiasi ketiga sinar yang dipancarkan oleh
radium. Dia mendapatkan bahwa berkas sinar
terpisah
menjadi
tiga
komponen,
ditunjukkan pada gambar di samping.
seperti
Radium
Kotak timbel
Gambar 10.6
Radiasi dari radium
dipisahkan menjadi tiga komponen oleh
suatu medan magnetik.
Dengan memperhatikan arah sinar yang dibelokkan, dia menyimpulkan bahwa
komponen sinar yang tidak dibelokkan adalah tidak bermuatan (sinar γ), komponen sinar yang
dibelokkan ke kanan adalah bermuatan positif (sinar α), dan sinar yang dibelokkan ke kiri
adalah bermuatan negatif (sinar β).
Fisika SMA Jilid 3B
Bab 10 Fisika Inti
10
Berpikir
Kegiatan 10.3
Tiga berkas sinar radioaktif α, β, dan γ dilewatkan di antara dua keping sejajar bermuatan
(keping yang atas bermuatan positif) seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
+
α
β
γ
-
Jawablah pertanyan di bawah ini:
1. Kemanakah arah sinar α setelah memasuki dua keping sejajar?
2. Kemanakah arah sinar β setelah memasuki dua keping sejajar?
3. Kemanakah arah sinar γ setelah memasuki dua keping sejajar?
4. Gambarlah sketsa perkiraan lintasan yang akan ditempuh oleh sinar-sinar tersebut di
dalam ruang antara kedua keping sejajar!
5. Jelaskan mengapa lintasannya seperti itu?
Tabel 10.2 Sifat-sifat Sinar α, β, dan γ
Jenis
Sinar α
Sinar β
Identik
Massa
dengan
(u)
inti helium
elektron
kecepatan tinggi
4
1
1840
Kelajuan
Muatan
sampai
Diserap
oleh
dengan
+2e
-1e
Dalam medan
magnetik dan
listrik
1
c
10
selembar
dibelokkan
9
c
10
selembar
dibelokkan
alumunium
dengan kuat
kertas
setebal 3 mm
Sinar γ
radiasi
selembar
tidak
elektromagnetik
timbel setebal
dibelokkan
frekuensi tinggi
3 cm
Fisika SMA Jilid 3B
0
0
c
Bab 10 Fisika Inti
11
c. Aktivitas Radioaktif
Aktivitas radioaktif A didefinisikan sebagai laju perubahan inti radioaktif, dan secara
matematis dapat ditulis sebagai
dN
dt
dengan N = jumlah inti radioaktif, dan t = waktu peluruhan.
A= −
..…………...(10-7)
Setiap inti radioaktif memiliki peluang untuk meluruh sebesar λ, yang disebut
konstanta peluruhan sehingga aktivitas radioaktif dapat juga dinyatakan sebagai
A = - λN
dengan: A = aktivitas peluruhan (partikel/sekon = becquerel)
.……………(10-8)
λ = konstanta peluruhan (s-1)
N = jumlah partikel pada saat tertentu
Apabila persamaan (10-7) dan (10-8) digabungkan dan kemudian dilakukan operasi integral
akan diperoleh
N = No e − λt
…………….(10-9)
dengan: N = jumlah radioaktif setelah peluruhan
No = jumlah radioaktif mula-mula
E = bilangan natural (e = 2,718…)
λ = konstanta peluruhan
t = waktu peluruhan
Persaman (10-9) selanjutnya disebut hukum peluruhan radioaktivitas.
Mengingat bahwa aktivitas radioaktif berbanding lurus dengan jumlah inti radioaktif (A = λN)
maka persamaan (10-9) dapat ditulis menjadi
A = Ao e − λt
..………….(10-10)
Satuan Radioaktivitas
Kekuatan suatu sampel radioaktivitas memancarkan radiasi atau aktivitas radiasi, dinyatakan
dalam satuan curie (Ci). Dimana 1 Ci = 3,70 x 1010 peluruhan/sekon. Namun demikian, satuan
SI untuk aktivitas radiasi yang biasa adalah Becquerel (Bq), yang didefinisikan sebagai
1 Bq = 1 peluruhan/ sekon
Dengan demikian
1 Ci = 3,70 x 1010 Bq
Fisika SMA Jilid 3B
Bab 10 Fisika Inti
12
d. Waktu Paro
Waktu paro (T1/2) adalah waktu yang dibutuhkan untuk peluruhan sehingga jumlah inti
setelah peluruhan tinggal setengah dari jumlah inti mula-mula, atau waktu yang diperlukan
untuk peluruhan sehingga aktivitas peluruhan tinggal setengah dari aktivitas mula-mula.
Pada t = 0 jumlah inti sisa = No
Pada t = T1/2 jumlah inti sisa = ½ No
Pada t = 2 T1/2 jumlah inti sisa = ½ ( ½ No ) = ¼ No
Pada t = 3 T1/2 jumlah inti sisa = ½ ( ¼ No ) = 1/8 No
Semakin besar waktu paro suatu isotop, semakin lambat peluruhannya dan semakin konstan
peluruhannya. Pada saat t = T1/2 berlaku:
N
1
= e − λT 1 / 2 =
No
2
Karena e = 2,718 yaitu bilangan alam, maka bisa ditemukan bahwa
e −0, 693 ≈
1
2
.…………..(10-11)
Sehingga
T1/2 =
0,693
λ
...…………(10-12)
Apabila waktu paro T1/2 diketahui, maka kita dapat menghitung jumlah inti radioaktif
setelah peluruhan maupun aktivitas radioaktif setelah peluruhan dengan persamaan sebagai
berikut.
t
1
N = No ( ) T 1 / 2
2
t
atau
1
A = Ao ( ) T 1 / 2
2
.…………..(10-13)
Ayo Kerjakan Soal Seleksi
1
Waktu paro 24Na adalah 15 hari.Waktu yang diperlukan supaya 75 % yang
mengandung nuklida ini meluruh adalah …
A. 15 hari
D. 60 hari
B. 30 hari
E. 75 hari
C. 45 hari
(UM-UGM 2006)
Fisika SMA Jilid 3B
Bab 10 Fisika Inti
13
Jawab:
Diketahui waktu paro T1/2 = 15 hari. Setelah selang waktu t, 75 % sampel meluruh. Ini
berarti jumlah sampel yang tersisa adalah
N = (100% - 75%) No
N = 25% No atau N = ¼ No
t
Rumus jumlah sampel yang tersisa adalah
1
N = No ( ) T 1 / 2
2
t
1
1
Dengan demikian, ( ) T 1 / 2 =
2
4
t
1
( ) T1/ 2 = ½ 2
2
t/T1/2 = 2
t = 2 T1/2 = 2 (15 hari) = 30 hari
2
(Jawaban B)
Seorang pasien diberikan radioisotop iodium-131 untuk diperiksa jantungnya
menggunakan CT-scan. Waktu paro iodium-131 sama dengan 8 hari. Pada awalnya,
terdapat sekitar 4,0 x 1014 inti atom iodium-131, berapa aktivitasnya?
A. 4, 0 x 108 inti/sekon
D. 2, 0 x 108 inti/sekon
B. ¼ x 108 inti/sekon
E. ½ x 108 inti/sekon
C.16 x 108 inti/sekon
Jawab:
Diketahui T1/2 = 8 hari = ,9 x 105 s, No = 4,0 x 1014 inti,
t 1 hari = 24 jam = 8,6 x 104 s
Pertama kita menghitung konstanta peluruhan λ :
T1/2 =
0,693
λ
atau
λ = 0,693 / T1/2
λ = 0,693 / 6,9 x 105 = 1,0 x 10-6 s-1
Sekarang gunakan persamaan (10-8)
A = -λ No
Perhatikan, tanda minus hanya untuk menunjukkan adanya pengurangan inti, sehingga
aktivitas radiasi bisa diambil nilai positifnya.
A = λ No
A = (1,0 x 10-6 s-1 )(4,0 x 1014 inti)
= 4,0 x 108 inti/sekon
Fisika SMA Jilid 3B
(Jawaban A)
Bab 10 Fisika Inti
Kegiatan 10.4
14
Mengamati
Tujuan
Membuat suatu model untuk menyelidiki hubungan antara aktivitas radioaktif terhadap waktu.
Alat dan Bahan
500 kartu domino, sebuah kotak besar yang cukup untuk menaruh 500 kartu dan selembar
kertas grafik.
Pemodelan
Dalam model ini kita membuat beberapa analogi:
1. 500 kartu domino dianalogikan sebagai sampel radioaktif.
2. Setiap kartu dianalogikan sebagai atom yang mempunyai peluang untuk meluruh yang
sama.
3. Setiap lemparan dianalogikan sebagai satu satuan waktu.
4. Kartu yang muka bertitiknya menghadap ke atas setelah suatu lemparan dianalogikan
sebagai atom yang telah meluruh.
5. Banyak kartu yang dikeluarkan dalam suatu lemparan dianalogikan sebagai aktivitas
sampel radioaktif.
6. Kartu yang tertinggal dan dimasukkan kembali ke dalam kotak dianalogikan sebagai
atom radioaktif yang belum meluruh.
Langkah Kerja
Lakukan kegiatan ini secara berkelompok (4 atau 5 orang)
1. Seluruh 500 kartu domino dimasukkan ke dalam sebuah kotak.
2. Kotak diguncang-guncang agar semua kartu bercampur dengan sempurna.
3. Kemudian semua kartu dilemparkan ke atas meja.
4. Kartu-kartu dengan muka bertitiknya menghadap ke atas dipisahkan dan dikeluarkan.
5. Kartu-kartu lain yang tertinggal dikumpul dan banyaknya dicacah dan dicatat dalam
tabel.
6. Kartu-kartu pada langkah (5) kemudian dimasukkan kembali ke dalam kotak dan
langkah (2) sampai dengan (5) diulang sebanyak 10 kali.
7. Semua data dicatat dalam tabel. Dari tabel ini kemudian Anda ditugaskan
menggambar grafik banyak kartu yang tertinggal, N, terhadap nomor lemparan pada
kertas grafik (sumbu-sumbu grafik ditunjukkan pada Gambar 10.8)
Fisika SMA Jilid 3B
Bab 10 Fisika Inti
15
Kartu-kartu lain
dimasukkan kembali ke
Kartu-kartu dengan muka
dalam kotak
bertitik menghadap ke atas
dikeluarkan
Kotak
Gambar 10.7 Kotak dan kartu domino
Tabel 10.3 Data Percobaan
Banyak kartu
dikeluarkan
0
Banyak kartu
tertinggal, N
500
Banyak kartu yang tertinggal,
N
Nomor
lemparan
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Gambar 10.8 Grafik
500
375
250
125
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Banyak lemparan, t
Pertanyaan, Diskusi, dan Kesimpulan
1. Bagaimanakah bentuk grafik yang Anda peroleh pada Gambar di atas? Jelaskan secara
singkat.
2. Tentukan waktu paro model ini.
3. Apakah bentuk grafik yang Anda peroleh sesuai dengan kurva peluruhan?
# SELAMAT BEKERJA #
Fisika SMA Jilid 3B
Bab 10 Fisika Inti
16
d. Bahaya Radiasi dan Alat-alat Pendeteksi Radioaktivitas
Anda telah mengetahui dahsyatnya bencana yang ditimbulkan oleh radiasi dan energi
bom atom pertama yang jatuh di Hiroshima dan Nagasaki pada perang dunia kedua. Bahkan
pengaruh akibat bencana ini masih dirasakan oleh rakyat Jepang sampai sekarang. Radiasi
pengion juga membahayakan kehidupan tumbuhan, manusia, dan hewan.
Radiasi di Sekitar Kita
Becquirel menemukan radioaktivitas
sinar kosmik
pada tahun 1896, tetapi radiasi pengion
dari makanan
dari dahulu sampai kapanpun adalah
37%
bagian dari lingkungan hidup kita. Ini
14%
13%19%
17%
sinar gamma
dari Bumi
buatan
dikenal sebagai radiasi alamiah. Kirakira 87% radiasi di lingkungan kita
bahan
bangunan
dihasilkan secara alamiah, dan hanya
sekitar 13% merupakan radiasi buatan,
Gambar 10.9 Diagram lingkaran sumber radiasi
pengion di sekitar kita
seperti ditunjukkan pada Gambar 10.8.
Makanan kita mengandung sejumlah kecil bahan-bahan radioaktif yang terjadi secara
alamiah, karena itu badan kita mengandung sedikit bahan radioaktif. Secara alamiah bahanbahan radioaktif juga terdapat dalam tanah, batuan, air, tumbuh-tumbuhan, dan hewan.
Sejumlah radiasi yang tiba di Bumi berasal dari angkasa luar dan Matahari. Ini disebut radiasi
kosmis. Kebanyakan radiasi kosmis diserap oleh atmosfer, tetapi beberapa menembus ke
tanah.
Dosis Serapan Radiasi dan Efek Biologis
Risiko kanker berhubungan dengan dosis
radiasi
yang
diserap
oleh
tubuh
Tabel 10.4 Efek biologis beberapa dosis
serapan ekuivalen radiasi pada tubuh
manusia
kita.
Sebelumnya telah Anda ketahui bahwa
Dosis ekuivalen (Sv)
besaran dosis serapan yang berkaitan dengan
< 0,1
efek
biologis
adalah
dosis
satuan Sv. Tabel 10.4 menunjukkan efek
dari
beberapa
dosis
serapan
ekuivalen radiasi dalam tubuh manusia.
Fisika SMA Jilid 3B
tidak ada efek
serapan
ekuivalen, yang diberi lambang H dengan
biologis
Efek biologis
0,1 – 2,0
2 – 10
> 10
bisa mengarah ke
kanker
sakit radiasi akut
kematian
Bab 10 Fisika Inti
17
Alat-alat Pendeteksi Radioaktivitas
Salah satu detektor radiasi yang paling umum adalah Geiger Counter (Tabung Geiger), yang
dikembangkan oleh Hans Geiger. Prinsip Geiger Counter digambarkan pada Gambar 10.9
ke rangkaian
pencacah
kawat
jendela
anode
lintasan radiasi
tunggal
katode
Gambar 10.10 Prinsip Kerja Geiger Counter
Suatu tegangan listrik 800-1000 V diberikan pada elektrode kawat dan elektrode luar
(tabung). Tabung berisi suatu gas (misalnya argon) pada tekanan rendah. Ketika suatu partikel
ion memasuki tabung, partikel tersebut akan mengionisasikan beberapa atom gas tersebut.
Elektron yang dibebaskan tertarik dan dipercepat ke arah kutub positif (anode). Di
perjalanannya, elektron ini mengionisasikan atom gas lain sehingga terjadi proses
pelipatgandaan elektron yang dibebaskan. Elektron-elektron ini menghasilkan pulsa listrik
yang bisa dideteksi secara elektronika. Bahkan pulsa ini juga bisa dikonversikan menjadi
suara sehingga terdengar seperti bunyi jarum jam.
Bahan-bahan semikonduktor juga bisa digunakan untuk mendeteksi radiasi radioaktif.
Detektor semacam ini disebut detektor zat padat atau detektor semikonduktor. Ketika suatu
radiasi mengenai bahan semikonduktor, akan dihasilkan pasangan elektron-lubang (boleh
disebut sebagai ionisasi zat padat). Dengan memberikan suatu beda potensial pada bahan zat
padat ini akan dihasilkan sinyal listrik yang kemudian bisa diperbesar untuk diukur. Detektor
zat padat memiliki kemampuan deteksi yang tinggi dengan sangat cepat.
Pertanyaan Diskusi:
1. Sebuah isotop memiliki waktu paro satu bulan. Setelah dua bulan, akankah contoh
isotop yang diberikan itu meluruh habis? Jika tidak, berapa banyakkah yang tersisa?
2. Sumber terbesar radiasi di AS adalah gas radon, jelaskan asal gas ini dan bahaya yang
ditimbulkan oleh gas ini!
Fisika SMA Jilid 3B
Bab 10 Fisika Inti
18
APLIKASI FISIKA
Detektor Asap (Smoke Detector)
Suatu
penerapan
peluruhan
α
yang
digunakan secara luas adalah detektor asap (smoke
Arus
detector). Cara kerja detektor ini ditunjukkan pada
Gambar 10.10. Dua buah keping logam kecil dan
sejajar dipisahkan pada jarak kira-kira 1 cm.
Sejumlah kecil bahan radioaktif yang diletakkan di
Partikel α
pusat salah satu keping memancarkan partikel α
Bahan
radioaktif
yang kemudian bertabrakan dengan molekulmolekul
udara
di
antara
keping.
Selama
Baterai
bertumbukan, molekul-molekul udara diionisasi
sehingga membentuk ion-ion positif dan negatif.
Gambar 10.11 Sebuah detektor asap
Keping yang atas (polaritas negatif) menarik ionion positif, dan keping yang bawah (polaritas
positif) menarik ion-ion negatif.
Akibatnya arus listrik mengalir melalui rangkaian yang dihubungkan ke kedua keping.
Adanya partikel asap di antara kedua keping mengurangi arus listrik, karena ion-ion yang
bertumbukan dengan sebuah partikel asap biasanya dinetralkan. Berkurangnya arus listrik
yang
disebabkan
oleh
kehadiran
partikel-partikel
asap
digunakan
alarm
untuk
memberitahukan adanya indikasi bahaya kebakaran.
TEKA TEKI
KITA
?
Anggaplah Anda diberi tiga buah
Secara ideal Anda harus pergi sejauh
kue radioaktif, masing-masing kue berturut-
mungkin. Namun jika Anda harus makan satu,
turut sebagai pemancar alfa, pemancar beta,
memegang satu, dan menaruh satu di kantong
dan pemancar gamma. Apabila Anda harus
baju. Maka makanlah kue pemancar gamma
makan, memegang, dan menaruh di kantong
karena akan menembus tubuh Anda. Peganglah
baju masing-masing sebuah kue radioaktif
kue pemancar alfa karena kulit tangan akan
tersebut, apa yang dapat Anda lakukan untuk
melindungi Anda. Dan taruhlah kue pemancar
mengurangi bahaya radiasi?
beta di kantong baju karena pakaian akan
α
Fisika SMA Jilid 3B
melindungi Anda.
Bab 10 Fisika Inti
19
REAKSI INTI DAN TEKNOLOGI NUKLIR
C
a. Reaksi Inti
Zat radioaktif alam mempunyai inti yang berubah dengan sendirinya setelah
memancarkan sinar radioaktif., tetapi inti atom yang tidak bersifat radioaktif dapat diubah
sehingga menjadi zat radioaktif (radioaktif buatan), yaitu dengan jalan menembaki inti itu
dengan partikel-partikel (ingat peristiwa transmutasi)yang mempunyai kecepatan tinggi.
Penembakan inti dengan kecepatan tinggi ini disebut reaksi inti.
4
2
Contoh :
He+ 147N →178 O + 11H
Alfa + Nitrogen
.…………..(10-14)
Oksigen + Proton
Secara umum reaksi inti dinotasikan dengan:
a + X
Y + b + Q
…….……..(10-15)
dengan Q adalah energi radiasi
b. Perhitungan Energi pada Reaksi Inti
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi sebelum reaksi sama dengan
energi sesudah reaksi. Sebelum reaksi (ruas kiri), energi dihasilkan oleh inti sasaran X dan
partikel a. Jika X dan a kita sebut reaktan (pereaksi), maka energi sebelum reaksi sama
dengan energi reaktan. Sesudah reaksi (ruas kanan), energi dimiliki oleh inti baru Y, partikel
b, dan energi reaksi Q. Jika Y dan b kita sebut produk (hasil reaksi) maka energi sesudah
reaksi sama dengan energi produk ditambah energi Q. Sesuai hukum kekekalan enegi,
energi sebelum reaksi = energi sesudah reaksi
energi reaktan = energi produk + energi reaksi
energi rekasi = energi reaktan – energi produk
Q = [(ma + mX) – (mY + mb)] x 931 MeV/u
……….…..(10-16)
dengan ma, mX, mY, dan mb adalah massa-massa yang harus dinyatakan dalam u.
Catatan:
Jika Q > 0 maka terdapat energi yang dibebaskan (reaksi eksotermik).
Jika Q < 0 maka terdapat energi yang diserap (reaksi endodermik).
Fisika SMA Jilid 3B
Bab 10 Fisika Inti
20
c. Reaksi Fisi
Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti berat menjadi dua buah inti lain yang lebih
ringan dan disertai dengan pelepasan energi yang besar. Reaksi fisi terjadi apabila suatu inti
berat ditembak dengan neutron, deuteron, partikel α, partikel β, atau sinar γ. Sebagai contoh
inti uranium
235
92
U ditembak dengan neutron lambat akan menghasilkan kemungkinan reaksi
sebagai berikut:
1
0
236
133
99
1
n + 235
92 U → 92 U → 51 Sb + 41 Nb + 4 0 n + E
Proses pembelahan inti
235
92
U setelah menyerap neutron lambat dapat divisualisasikan
dengan membayangkan inti stabil U-235 menyerupai suatu butir cairan. Ini disebut model
butir cairan, yaitu model untuk menjelaskan reaksi fisi, yang pertama kali diusulkan oleh
Frankel dan dikembangkan oleh Bohr dan Von Weizaker. Berdasarkan model butir cairan,
neutron lambat yang diserap oleh inti U-235 memberikan tambahan energi dalam pada inti
(seperti memanaskan butir air). Keadaan antara atau inti gabungan ini adalah
235
92
U karena
menyerap neutron.
Energi yang dibebaskan pada reaksi fisi dirumuskan dengan:
Q = ∆m x 931 MeV/u
.…………..(10-17)
Contoh reaksi fisi lainnya adalah sebagai berikut:
1
0
236
140
94
1
n + 235
92 U → 92 U → 54 Xe + 38 Sr + 2 0 n
Kegiatan 10.5
…………...(10-18)
Menghitung
Salah satu reaksi fisi U-235 adalah:
92
1
U + 01n→141
56 Ba + 36 Kr +3 0 n + Q
235
92
235,125 u 1,009 u 140,958 u 91,925 u
Bilangan yang tertera di bawah lambing inti atau partikel menyatakan massa inti atau
partikel dalam amu (disingkat u). Jika 1 u = 931 MeV, hitunglah energi Q (dalam MeV)
yang dibebaskan oleh tiap fisi dari U-235. Kemudian hitunglah energi yang dibebaskan
jika 1 kg U-235 habis membelah. (nyatakan dalam kWh). Jika energi digunakan untuk
menyalakan lampu pijar 100 W terus menerus, berapa tahun lampu itu akan berpijar?
Berikan komentar Anda.
Fisika SMA Jilid 3B
Bab 10 Fisika Inti
21
d. Reaksi Berantai
Tiap
pembelahan
satu
inti
U-235
menghasilkan rata-rata 2,5 neutron. Neutron-neutron
1
0
ini dapat saja diserap oleh inti U-235 yang belum
235
92
membelah
untuk
menyebabkan
n
U
sederetan
pembelahan inti. Untuk memudahkan ilustrasi, kita
anggap saja setiap pembelahan inti menghasilkan
dua neutron (lihat Gambar 10.11). Tiap neutron yang
dibebaskan dapat diserap oleh inti U-235 yang
belum membelah untuk menghasilkan fisi U-235
lainnya. Dengan demikian akan dihasilkan neutron
yang lebih banyak (mengikuti deret geometri: 1 – 2 –
4 – 8 dan seterusnya), yang akan mengahasilkan
sederetan pembelahan inti sehingga semua inti U235 yang tersedia habis membelah dengan cepat.
Gambar 10.12 Suatu reaksi berantai.
Supaya jelas, pembelahan dianggap
menghasilkan dua neutron
Reaksi berantai (chain reactions) adalah sederetan pembelahan inti di mana neutronneuron yang dihasilkan dalam tiap pembelahan inti menyebabkan pembelahan inti-inti
lainnya.
Kegiatan 10.6
Menulis Biografi Tokoh
Fisikawan pertama yang berhasil menjinakkan reaksi berantai fisi adalah Enrico Fermi, di
mana dari hasil temuannya orang kemudian berhasil membuat PLTN, sebagai salah satu
sumber energi listrik di berbagai Negara. Nah, tugas Anda adalah mengumpulkan
informasi tentang Enrico Fermi, dari berbagai media: Koran, buku referensi, buku biografi
tokoh, ensiklopedia, dan lain-lain. Setelah informasi cukup terkumpul, tulislah biografi
singkat (2 atau 3 halaman folio diketik 1 ½ spasi) tentang fisikawan ini. Biografi singkat
sedikitya harus memuat:
•
Riwayat hidup dan riwayat pekerjaannya
•
Penghargaan-penghargaan penting yang diperolehnya (termasuk hadiah Nobel
Fisika tahun 1938)
•
Usahanya dari awal sampai berhasil menjinakkan reaksi fisi berantai
•
Sifat atau karakternya atau kata-katanya yang dapat dijadikan teladan atau semangat
untuk sukses
Fisika SMA Jilid 3B
Bab 10 Fisika Inti
22
e. Reaksi Fusi
Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan dua buah inti ringan menjadi inti yang lebih
berat dan disertai dengan pelepasan energi. Pada reaksi fusi diperlukan energi yang sangat
besar dan pada suhu yang sangat tinggi (dalam orde 108 K) sehingga reaksi fusi disebut juga
reaksi termonuklir. Contoh reaksi fusi adalah reaksi yang terjadi pada Matahari dan bintang
serta pada bom hidrogen.
Proses fusi yang terjadi di bagian dalam Matahari melalui beberapa tahapan dengan
hasil akhir empat buah proton ( 11 H ) bergabung membentuk sebuah inti helium ( 24 He ).
Karena Matahari disusun oleh hidrogen biasa ( 11 H ), maka pertama kali hidrogen perlu diubah
menjadi deuterium ( 12 H ), ini terjadi menurut reaksi:
1
1
H + 11H →12 H + e + + v
(0,42 MeV)
…..……...(10-19a)
Begitu kita memiliki 2H, reaksi berikut dapat terjadi:
2
1
H + 11H → 23 He + γ
(5,49 MeV)
..…..…….(10-19b)
(12,86 MeV)
.…………(10-19c)
diikuti oleh
3
2
He+ 23He→ 24 He + 211H
Perhatikan bahwa kedua reaksi pertama harus terjadi dua kali agar dapat menghasilkan
dua inti 3He yang kita perlukan dalam reaksi ketiga. Hasil akhir tahapan proses ini, yang
disebut rantai proton-proton, adalah empat buah proton yang bergabung membentuk sebuah
inti 24 He ditambah dengan dua positron, dua neutrino, dan dua sinar gamma.
Kita dapat menulis hasil akhir sebagai:
411H → 24 H + 2e + + 2v + 2γ
Kegiatan 10.7
………..….(10-20)
Membuat Ulasan
Carilah informasi yang lengkap tentang bom hidrogen melalui: Koran, majalah, buku
referensi, ensiklopedia sains, atau melalui internet. Selanjutnya buatlah ulasan mengenai
prinsip kerja bom hidrogen yang memanfaatkan energi ikat inti dalam inti.
Fisika SMA Jilid 3B
Bab 10 Fisika Inti
23
e. Reaktor Nuklir
Reaktor nuklir adalah alat tempat terjadinya reaksi inti berantai baik fisi atau fusi yang
terkendali. Hingga saat ini hanya reaktor fisi yang telah beroperasi.
Reaktor Fisi
Prinsip kerja reaktor nuklir adalah reaksi fisi berantai di mana sebuah neutron lambat
yang ditembakkan ke bahan bakar reaktor yang mengandung Uranium-235. Inti U-235 akan
menyerap energi neutron tersebut sehingga terjadi reaksi fisi yang menghasilkan rata-rata 2.5
neutron cepat. Umumnya reaktor fisi didesain untuk tetap dalam keadaan kritis sehingga
terjadi superkritis, maka batang kendali dimasukkan ke dalam teras untuk menyerap neutron,
agar neutron yang dihasilkan tidak berlebih. Jika terlalu banyak maka terjadi subkritis, dan
batang kendali harus ditarik dari dalam teras agar reaktor tidak mengalami suhu down (mati).
Komponen-komponen utama yang umumnya dimilki oleh setiap jenis reaktor antara
lain:
1. Bahan bakar
Terletak dalam teras reaktor yang berada di dalam moderator, dan menghasilkan
uap panas yang dapat memutar turbin. Umumnya bahan bakar berupa Uranium-235
yang telah diperkaya.
2. Moderator
Berfungsi untuk menurunkan energi neutron, dari energi tinggi ke energi termik
dengan cara memperlambat neutron. Oleh karena itu, moderator juga berguna
sebagai pendingin.
3. Batang kendali / control
Terbuat dari bahan yang memiliki daya serap neutron yang sangat besar yang
berfungsi mengendalikan jumlah populasi neutron di dalam reaktor.
4. Pendingin
Cairan atau gas yang memilki sifat penghantar panas yang baik dan disirkulasikan
melalui sistem pompa sehingga panas dapat dialirkan keluar sistem reaktor.
5. Perisai / wadah
Terbuat dari bahan yang mampu menahan radiasi agar pekerja reaktor dapat bekerja
dengan aman dari radiasi.
Fisika SMA Jilid 3B
Bab 10 Fisika Inti
24
Reaktor Fusi
Reaktor fisi nuklir dapat dikendalikan dalam reaktor nuklir. Apakah reaksi fusi nuklir
dapat dikendalikan dalam suatu reaktor nuklir? Ada dua syarat untuk mengendalikan fusi:
((11)) Suhu harus sangat tinggi (dalam orde 108 0C). Pada suatu suhu tertentu disebut suhu
pembakaran (ignition temperature), proses fusi akan berlangsung sendiri.
((22)) Pada suhu sangat tinggi, semua atom terionisasi habis membentuk suatu plasma
(sejenis gas yang disusun oleh partikel-partikel bermuatan seperti H+ dan e-). Plasma
panas ini harus ditahan dalam selang waktu yang cukup lama agar tumbukantumbukan antar ion dapat menyebabkan fusi. Masalahnya tidak ada wadah fisik yang
dapat menampung plasma panas ini.
Saat ini dalam rangka mewujudkan reaktor fusi nuklir, beberapa Negara sedang
berusaha mengembangkan prinsip TOKAMAK yang awalnya dikembangkan oleh Uni Soviet.
Tokamak merupakan akronim dalam bahasa Rusia yang berarti “kamar magnetik toroida”
(toroidal magnetic chamber). Fungsi dasar tokamak adalah sebagai alat pemicu untuk
berlangsungnya reaksi fusi yang memerlukan suhu sangat tinggi.
f. Macam Reaktor Nuklir
1) Reaktor Daya
Pada reaktor daya, panas hasil reaksi fisi dimanfaatkan untuk menghasilkan uap yang
bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi untuk memutar turbin dalam sistem PLTN (Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir). Teknologi yang memanfaatkan energi nuklir disebut teknologi nuklir.
Jadi reaktor daya berguna sebagai penyedia sumber tenaga listrik.
2) Reaktor Penelitian
Pada reaktor penelitian, yang diutamakan adalah pemanfaatan neutron hasil
pembelahan untuk berbagai penelitian dan iradiasi serta produksi radioisotop. Panas yang
ditimbulkan telah dirancang sekecil mungkin sehingga panas tersebut dapat dibuang ke
lingkungan. Pengambilan panas pada reaktor penelitian dilakukan dengan sistem pendingin,
yang terdiri atas sistem pendingin primer dan sistem pendingin sekunder.
Reaktor penelitian berguna untuk penelitian dibidang sains (fisika, kimia, biologi) serta
teknologi terapan.
3) Reaktor Produksi Isotop
Reaktor produksi isiotop, yaitu reaktor yang dipergunakan untuk memproduksi isotopisotop radioaktif, yang akan dipergunakan dalam bidang kedokteran, pertanian, industri dan
sebagainya.
Fisika SMA Jilid 3B
Bab 10 Fisika Inti
25
Contoh 10.2 Massa deuterium yang diperlukan pada PLTN
Fusi dari 12 H + 12H → 24 He + Q diusulkan digunakan untuk memproduksi tenaga listrik
pada industri. Anggap efisiensi proses adalah 30%, tentukan berapa kilogram
deuterium akan dikonsumsi dalam sehari untuk keluaran 50 MW.
Diketahui:
Massa 12 H = 2,01478 u
Massa 24 He = 4,0038 u
1 u = 931,5 MeV
Jawab:
Energi dibebaskan tiap reaksi fusi (dua atom H-2) adalah
 931,5MeV 
Q = [ 2(2,01478) – 4,0038 ]u x 

1u


= 24 MeV
Keluaran = 30%,
Q = 0,3 x 24 MeV
= 7,2 MeV
Keluaran per atom H-2 =
7,2 MeV
= 3,6 MeV
2
Untuk keluaran 50 MW atau 50 MJ/s atau 50 x 106 J/s diperlukan jumlah atom
deuterium (H-2) sebanyak:
50 × 10 6 J / s
1
=
×
= 8,68 x 1019 atom/s
−13
3,6 MeV
 1,6 × 10 J 


 1MeV 
Jadi, massa deuterium (dalam kg) yang diperlukan dalam sehari adalah
 24 jam 3600 s 

= 8,68 x 1019 atom/s x 
×
 1hari 1 jam 
 2,01478 g
1mol

= 7,49952 x 1024 atom/hari x 
×

23
6,02 × 10 atom 
 1mol
 1kg 
 = 0,025 kg
= 2,51 x 10 g/hari x 
 1.000 g 
Catatan
Faktor-faktor konversi yang digunakan dalam Contoh 10.2 ini adalah sebagai berikut:
1 MeV = 1,6 x 10-13 J
1 hari = 24 jam; 1jam = 3600 s
NA = 6,02 x 1023 atom/mol
1 mol = 2,01478 g untuk deuterium
Fisika SMA Jilid 3B
Bab 10 Fisika Inti
26
g. Manfaat Radioisotop
Bidang Kesehatan dan Kedokteran
Dengan menggunakan detektor, radioisotop di dalam tubuh manusia dapat di deteksi.
Adapun fungsi radioisotop dalam bidang kesehatan dan kedokteran adalah untuk:
1. Mengetahui keefektifan kerja jantung dengan menggunakan Sodium – 24.
2. Menentukan lokasi tumor otak, mendekati tumor kelenjar gondok, dipergunakan Yodium
– 131.
3. Penanganan penderita Leukimia, dengan Phosporus – 32.
4. Penyembuhan kanker dan tumor dengan cara penyinaran, seperti sinar X dan untuk steril
alat-alat kedokteran.
Bidang Pertanian
Dengan radiasi sinar gamma dari Co-60 akan didapatkan mutasi sel tumbuhan sehingga dapat
menimbulkan generasi yang lebih baik dan mendapatkan bibit yang lebih unggul daripada
induknya.
Bidang Industri
Dengan menggunakan sinar gamma, dapat diketahui suatu pipa logam dalam keadaan bocor
atau tidak. Sinar gamma dapat dipancarkan dari radioisotop Cobalt–60 dan Iridium–192 yang
dilewatkan pada bagian logam yang diperiksa. Sinar gamma dapat dideteksi dengan
menggunakan detektor. Dengan detektor ini dapat diketahui keadaan logam bocor atau tidak.
Bidang Hidrologi
Salah satu kegunaan radioisotop dibidang hidrologi adalah untuk mengukur kecepatan aliran
atau debit aliran. Dalam hal ini sebagai perunut, diukur dari perubahan intensitas pancaran di
dalam aliran untuk jangka waktu yang sama.
Contoh, kaos lampu petromaks menggunakan larutan radioisotop thorium dalam batas yang
diperkenankan, agar nyalanya lebih terang.
Kegiatan 10.8
Membuat Kliping
Carilah artikel dalam Koran atau majalah yang berkaitan dengan pemanfaatan radioisotop
dalam bidang medis atau industri, kemudian buatlah klipingnya. Coba pahami artikel
tersebut, kemudian berikan komentar Anda tentang topik yang dibahas dalam artikel.
Diskusikan kliping tersebut di kelas bersama teman-teman Anda.
Fisika SMA Jilid 3B
Bab 10 Fisika Inti
27
Pertanyaan Diskusi:
1. Mengapa untuk menghasilkan radioisotop, nuklida-nuklida stabil umumnya ditembaki
dengan partikel neutron?
2. Fakta tunggal apakah yang menyebabkan pembelahan inti Uranium-235 membuat
reaksi berantai mungkin terjadi?
3. Dalam sebuah reaktor atom yang digunakan PLTN,
a. Bagaimana panas dipindahkan dari teras reaktor? Dipakai untuk apa panas ini?
b. Bahan apa yang digunakan sebagai moderator? Apa fungsi utama moderator, dan
mengapa moderator diperlukan?
c. Bagaimana batang pengendali mengendalikan reaksi fisi berantai dalam reaktor
atom?
4. Apakah beda fungsi reaktor atom pada PLTN dan pada produksi isotop?
5. Mengapa reaksi fusi tak terkendali dapat diproduksi tetapi reaksi fusi terkendali dalam
reaktor atom sukar diproduksi?
Fisika SMA Jilid 3B
Bab 10 Fisika Inti
28
Uji Kompetensi Bab 10
I. Pilihan Ganda
1.
202
80
X mewakili suatu atom unsur X. Setiap atom netral unsur ini mengandung ...
A. 202 elektron dan 80 neutron
D. 80 elektron dan 122 neutron
B. 122 elektron dan 202 neutron
E. 80 elektron dan 202 neutron
C. 122 elektron dan 80 neutron
2.
Sebuah litium memiliki nomor massa 7 dan nomor atom 3.
(1) Lambang adalah 37 Li
(2) Ia mengandung 3 proton, 4 neutron dan 3 elektron
(3) Satu dari isotopnya memiliki 3 proton, 3 neutron dan 3 elektron
Pernyataan yang benar adalah ...
A. (1), (2), (3)
D. (1) saja
B. (1) dan (2)
E. (3) saja
C. (2) dan (3)
3.
Suatu atom X mempunyai 42 proton, 42 elektron, dan 65 neutron. Simbol untuk atom ini
adalah ...
A.
147
42
X
D.
107
42
X
B.
65
42
X
E.
107
84
X
C.
147
84
X
(Soal SPMB 2003)
4.
Energi ikat inti adalah ...
A. enegi yang diperlukan untuk menyatukan proton-proton dan neutron-neutrion dalam
inti atom
B. energi yang diperlukan untuk memutuskan inti atom menjadi proton-proton dan
neutron-neutron
C. energi yang diperlukan untuk menyatukan proton-proton, neutron-neutron, dan
elektron-elektron dalam sebuah atom
D. energi yang dibebaskan ketika proton-proton dan neutron-neutron bersatu dalam inti
atom
E. energi yang dibebaskan ketika inti atom pecah menjadi proton-proton dan neutronneutron
Fisika SMA Jilid 3B
Bab 10 Fisika Inti
29
Untuk soal nomor 6 dan 7, gunakan massa dari partikel-partikel berikut: proton = 1,0076 u;
neutron = 1,0090 u; 1 u = 931 MeV.
5.
Energi ikat inti deuterium 12 H (massa = 2,0140 u) adalah ...
A. 2,8 x 10-6 MeV
D. 1,6 MeV
B. 2,4 x 10-3 MeV
E. 1,6 x 103 MeV
C. 2,4 MeV
6.
Defek massa inti 24 He (massa = 4,0024) adalah ...
A. 0,0104 u
D. 0,0208 u
B. 0,0106 u
E. 0,0310 u
C. 0,0202 u
7.
Ketika energi ikat per nukleon bertambah, kestabilan inti ...
A. berkurang
D. berkurang kemudian bertambah
B. bertambah
E. bertambah kemudian berkurang
C. tetap sama
8.
Hasil peluruhan radioaktif yang dapat disimpangkan oleh medan magnetik adalah ...
A. partikel alfa saja
D. partikel alfa dan partikel beta
B. partikel gamma saja
E. sinar gamma dan partikel alfa
C. sinar gamma dan partikel beta
9.
Radiasi X, Y, dan Z dari gambar di bawah ini adalah ...
X
Y
Z
Kertas
X
Aluminium
Y
Timbel
Z
A. alfa
beta
gamma
B. beta
alfa
gamma
C. gamma
alfa
beta
D. gamma
beta
alfa
E. beta
gamma
alfa
10. Pada proses peluruhan 215
81 Bi menjadi
215
84
Po terjadi pelepasan ...
A. Positron
D. proton
B. partikel α
E. elektron
C. neutron
(Soal UM-UGM 2004)
Fisika SMA Jilid 3B
Bab 10 Fisika Inti
30
11.
N
N0
½ N0
10
30
t (detik)
Berdasarkan grafik peluruhan di atas, maka jumlah zat radioaktif setelah meluruh selama
1 jam adalah ...
A. 1/4 N0
D. 1/32 N0
B. 1/8 N0
E. 1/64 N0
C. 1/16 N0
12. Suatu bahan radioaktif Sesium-137 pada awalnya memiliki laju radiasi foton gamma
sebesar 1,5 x 1014 partikel tiap detik. Apabila waktu paro bahan tersebut 30 tahun, laju
radiasinya pada 10 tahun berikutnya mendekati ...
A. 1,67 x 1014 partikel/detik
D. 0,75 x 1014 partikel/detik
B. 1,5 x 1014 partikel/detik
E. 0,5 x 1014 partikel/detik
C. 1,2 x 1014 partikel/detik
(Soal UM-UGM 2003)
13. Setelah 72 hari, Iodin-131 yang memiliki waktu paro 8 hari tinggal memiliki massa 10
gram. Massa awal unsur tersebut adalah ...
A. 80 gram
D. 5120 gram
B. 720 gram
E. 8260 gram
C. 2160 gram
(SPMB 2006)
14. Waktu paro sebuah unsur radioaktif adalah 2,0 hari. Berapa lama diperlukan oleh suatu
contoh dari 64 g unsur untuk meluruh menjadi tinggal 2 g?
A. 2 hari
D. 10 hari
B. 4 hari
E. 12 hari
C. 5 hari
15. Reaksi berantai adalah ...
A. penggabungan proton dan neutron untuk membentuk inti atom
B. bergabungnya inti ringan untuk membentuk inti berat
C. pembelahan inti berat terus-menerus yang dipengaruhi oleh neutron-neutron yang
dipancarkan oleh pembelahan inti berat lainnya
Fisika SMA Jilid 3B
Bab 10 Fisika Inti
31
D. pembelahan inti berat menjadi dua atom lebih ringan
E. pembakaran uranium dalam suatu tungku khusus yang disebut reaktor atom
16. Bahan bakar yang digunakan dalam sebuah reaktor fisi adalah ...
A. uranium alamiah
D. U-235 diperkaya
B. uranium oksida
E. U-238
C. U-235 murni
17. Berikut ini adalah komponen dasar dari sebuah reaktor atom, kecuali ...
A. bahan bakar
D. kondensor
B. batang pengendali
E. moderator
C. perisai / wadah
18. Yang berfungsi untuk memperlambat kelajuan neutron sehingga neutron-neutron dapat
dengan mudah membelah inti atom adalah ...
A. batang pengendali
D. pendingin
B. kondensor
E. perisai beton
C. moderator
19. Bahan bakar PLTN fusi adalah ...
A. helium
D. tritium
B. hidrogen
E. air
C. deuterium
20. Berikut ini adalah manfaat radioisotop, kecuali ...
A. mendeteksi adanya penyempitan pembuluh darah
B. mendeteksi adanya kebocoran pipa penyalur minyak
C. membelah sel-sel kanker
D. menentukan umur manusia purba
E. memotong lembaran baja dengan akurat
II. Esai
Kerjakan soal-soal berikut di buku latihan Anda
Data: 1 u = 1,6 x 1027 kg;
1
0
n = 1,0086 u;
e = 1,6 x 10-19 C; c = 3 x 108 m/s;
1 u = 931 MeV;
1
1
H = 1,0078 u;
NA = 6,02 x 1023 atom/mol;
1 tahun = 365 hari;
1 eV = 1,6 x 10-19 J.
Fisika SMA Jilid 3B
Bab 10 Fisika Inti
32
Tingkat I Mengaplikasikan Skill
1.
Tentukan banyaknya proton, neutron, dan elektron dalam isotop-isotop berikut ini.
(a). 168 O
(b).
2.
60
27
Co
(c).
138
56
(d).
210
84
Ba
Po
Jika massa atom deuterium ( 12 H ) adalah 2,0141 u, tentukan defek massa, energi ikat,
dan energi ikat per nukleon dari deuterium.
3.
Energi ikat dari
42
20
Ca adalah 361,7 MeV. Tentukan massa atom Ca-42 (dalam u).
Diberikan massa proton = 1,0078 u dan neutron = 1,0087 u.
4.
Waktu paro suatu bahan radioaktif adalah 10 jam. Radiasi awal cuplikan diukur dan
didapat aktivitas 1200 hitungan per menit. Berapakah aktivitasnya setelah:
5.
(a). 10 jam,
(c). 40 jam,
(b). 20 jam,
(d). 50 jam?
Aktivitas sebuah sumber radioaktif berkurang 7/8 bagian dari aktivitas awalnya dalam
selang waktu 30 jam. Tentukan waktu paro dan tetapan peluruhan.
6.
Hitung aktivitas 1 gram 238U yang memiliki waktu paro 4,5 x 109 tahun.
7.
Suatu isotop
210
82
Pb yang memiliki waktu paro 22 tahun dibeli 44 tahun yang lalu. Isotop
ini akan berubah menjadi
210
8.
210
83
Bi . Jika mula-mula terdapat 100 g 210Pb, tentukanlah massa
Pb dan 210Bi saat ini.
Tentukan nilai Q dari reaksi:
6
6 , 0151
Li + n→ 3,01613 H + 4,00264He
Tingkat II Soal Tantangan
9.
Dua buah radioaktif A dan B mula-mula memiliki jumlah atom yang sama. Tiga hari
kemudian, jumlah atom B delapan kali jumlah atom A. Jika waktu paro B adalah 1,50
hari, tentukanlah waktu paro A.
(Jawab: 0,6 hari)
10. Pohon hidup mengambil karbon-14 radioaktif dari atmosfer selama proses fotosintesis,
dan proporsi atom-atom C-14 adalah 1,25 dalam 1012. Ketika pohon mati C-14 meluruh,
waktu paronya 5600 tahun. 4 g karbon yang diambil dari pohon mati memberikan laju
peluruhan 20,0 peluruhan per menit. Taksirlah usia pohon itu. (Tetapan Avogrado = 6,0
x 1023 mol-1, 1 tahun = 3,16 x 107 s, ln 2 = 0,693).
(Jawab: 7460 tahun)
Fisika SMA Jilid 3B
Kanginan, Marthen. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas XII Semester 2. Jakarta: Erlangga.
Supiyanto. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Phibeta.
www.image.google.com
Data Numerik
Data Terestrial
Percepatan gravitasi g
Nilai standar
Pada permukaan laut, di khatulistiwa*
Pada permukaan laut, di kutub
Massa bumi MB
Jari-jari Bumi, RB, rata-rata
9,80665 m/s2
32,1740 kaki/s2
9,7804 m/s2
9,8322 m/s2
5,98 x 1024 kg
6,37 x 106 m
3960 mil
Kelajuan lepas 2 R B g
Konstanta Matahari**
Suhu dan tekanan standar (STP) :
Temperatur
Tekanan
1,12 x 104 m/s
1,35 KW/m2
Massa molar udara
Massa jenis udara (STP), ρ udara
Kelajuan suara (STP)
Kalor didih air (0oC, 1 atm)
Kalor penguapan air (100oC, 1 atm)
273,15 K
101,325 kPa
1,00 atm
28,97 g/mol
1,293 kg/m3
331 m/s
333,5 kJ/kg
2,257 MJ/kg
* Diukur relatif terhadap permukaan Bumi
** Daya rata-rata yang terjadi pada 1 m2 di luar atmosfer Bumi pada jarak rata-rata antara
Bumi dan Matahari.
Data Astronomi
Bumi
Jarak ke Bulan*
Jarak ke Matahari, rata-rata*
Kelajuan orbit, rata-rata Bulan
Massa
Jari-jari
Periode
Percepatan gravitasi pada permukaan Matahari
Massa
Jari-jari
* Pusat ke pusat
3,844 x 108 m
2,389 x 105 mil
1,496 x 1011 m
9,30 x 107 mil
1,00 AU
2,98 x 104 m/s
7,35 x 1022 kg
1,738 x 106 m
27,32 hari
1,62 m/s2
1,99 x 1030 kg
6,96 x 108 m
Aktivitas Laju peluruhan radioaktif dalam
suatu bahan radioaktif.
Defek massa Selisih antara gabungan massa
nukleon-nukleon pembentuk inti
Isoton Nuklida-nuklida dengan jumlah
neutron sama.
Peluruhan Peristiwa pemancaran sinar
radioaktif oleh zat radioaktif.
dengan massa stabilnya.
Proton Partikel bermuatan positif yang
Energi ikat inti Energi yang diperlukan
menyusun inti atom.
untuk memutuskan inti menjadi
proton-proton dan neutron-neutron
Siklotron Pemercepat partikel.
pembentuknya.
Tetapan Peluruhan Peluang tiap inti
Ionisasi Proses untuk menghasilkan ion
Isobar Nuklida-nuklida dengan jumlah
atom untuk meluruh.
Waktu paro Selang waktu yang
nukleon sama tetapi jumlah proton
dibutuhkan agar aktivitas radiasi
berbeda.
berkurang setengah dari aktivitas
semula. Dengan kata lain, selang
Isotop Nuklida-nuklida dengan jumlah
waktu yang dibutuhkan agar
nukleon sama tetapi jumlah neutron
setengah dari inti radioaktif yang
berbeda.
ada meluruh.
AB
PQ
Aktivitas Radioaktif, 11
Peluruhan, 12
Atom, 2
Pemancar
Alfa, 18
CD
beta, 18
Defek massa, 4
gamma, 18
Detektor radiasi, 17
R
Radiasi
E
Energi ikat inti, 5-7
alamiah, 16
kosmis, 16
FG
Radioisotop, 24
Fluoresensi, 9
Radioaktivitas, 9
Fosforesensi, 9
Reaksi,
berantai, 21
HI
eksotermik, 19
Inti atom, 2, 7
endotermik, 19
Isobar, 4
fisi, 20
Isotop,4, 8
fusi, 22
Isoton, 4
inti, 19
termonuklir, 22
Reaktor,
JK
Jari-jari inti atom, 8
daya, 24
Konstanta peluruhan, 11
penelitian, 24
produksi isotop, 24
LM
Lambang nuklida, 3
ST
Semikonduktor, 17
NO
Subkritis, 23
Neutron, 3-8
Nomor
Superkritis, 23
Tokamak, 24
atom, 3
massa, 3
Nukleon, 2
Nuklida, 2-4
UVWXYZ
Waktu paro, 12
“Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat
dari Al – Qur’an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan
Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari
pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di
langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu,
melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).”
(Q.S. Yunus: 61)
Buku ini didesain bagi yang ingin terus
menyenangkan diri dengan senantiasa
berlatih mempertajam keterampilan berpikir
dan menganalisis.
Contoh diberikan untuk mempertajam
pemahaman. Untuk menguji pemahaman
diberikan latihan dan pertanyaan.
Uji kompetensi dengan bentuk soal
pilihan ganda dan esai diberikan agar
Anda lebih memahami konsep-konsep
fisika yang telah dipelajari.
Aplikasi fisika yang disajikan akan
menambah wawasan Anda dalam Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.
“Jadikan buku ini sebagai partner Anda
dalam belajar fisika, penuhi kebutuhan
berpikir Anda.”
Mutrofin Rozaq, lahir di Lumajang tahun 1987. Tahun
2005 lulus dari SMA PGRI 1 Lumajang. Tahun 2005
sampai sekarang ia menjadi mahasiswa jurusan fisika
dan mengambil program studi pendidikan fisika
Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang.
PENERBIT DRIMBAJOE
Jl. Kuburan Raya Mandar Sapeken
HP. 0856497026765 - 085234400737
www.drimbajoe.wordpress.com
Download