dengan memperhatikan prinsip-prinsip pendidikan

advertisement
BAB
V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.
KESIMPULAN
:
Berdasarkan
pada hasil
dicapai dari penelitian ini
penelitian
dan
tujuan yang
ingin
maka kesimpulan yang dapat diperoleh
adalah sebagai berikut :
1.
Pelatihan
komunikasi
Eksperiential Learning
terhadap
aspek
peningkatan
interpersonal
dengan
pendekatan
mempunyai pengaruh yang
cukup besar
aspek pengetahuan
ketrampilan (psikomotor) petugas
(kognitif)
maupun
lapangan KB tentang
komunikasi interpersonal.
Keberhasilan ini ditunjang
oleh ketepatan komponen-komponen
pelatihan
Pendidikan
meliputi
a.
sebagai
sistem
Luar
Sekolah
yang
:
Adanya kesesuaian antara tujuan dan kurikulum pelatihan
dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh peserta
didik
dalam menjalankan
tugas
dan fungsinya
sebagai
petugas lapangan KB.
b.
Adanya tahapan belajar yang
"Experiential
dengan
jelas sesuai dengan proses
Learning" dalam membahas setiap
memperhatikan prinsip-prinsip
materi
pendidikan orang
dewasa.
c.
Penggunaan
pengalaman
interpersonal
responden
dengan
dalam
orang
(peserta didik) baik
203
berkomunikasi
lain
yang
secara
diperoleh
dari kehidupan dirinya
sebelum pelatihan maupun
belajar
melalui penerapan metode
partisipatif sebagai
pembelajaran.
titik tolak
proses
Yang didukung oleh pembahasan secara
teoritis dan pemberian umpan balik sebagai suatu tehnik
yang
tepat
untuk
kemampuan
menyadarkan
peserta
dan kelemahan dirinya
didik
akan
dan menimbulkan
motivasi untuk lebih meningkatkan kemampuannya.
d.
Dukungan pelatih atau fasilitator dengan sikap dan
kemampuannya yang menunjang dalam pelatihan komunikasi
interpersonal, sehingga mampu berperan membantu peserta
didik memenuhi
kebutuhannya atau memecahkan masalah
yang dihadapinya dengan
tetap memperhatikan aspek
kepribadian dan tuntutan kerja yang dihadapi peserta
didik sebagai petugas lapangan KB.
Dari uraian diatas maka dapatlah disimpulkan bahwa faktor
pelatihan
dengan
mempunyai
peranan
pendekatan
dalam
"Experiential
membentuk
kemampuan
learning"
komunikasi
interpersonal petugas lapangan KB.
Model Pendekatan "Experiential Learning" ini akan cukup
effektif diterapkan
bentuk
dalam pelatihan-pelatihan
pendidikan orang dewasa
bertujuan
untuk peningkatan
atau bentuk-
lainnya terutama yang
ketrampilan sosial
dalam
kaitannya dengan pengembangan pribadi seperti ketrampilan
komunikasi
interpersonal. Effektivitas model "Experiential
learning" ini disebabkan karena beberapa hal yaitu :
a.
Menggunakan
pengalaman
204
sebagai sumber belajar,
baik
pengalaman yang diperoleh dari kehidupannya maupun
pengalaman yang diperoleh dalam proses pembelajaran.
b.
Dalam membahas setiap topik proses pembelajarannya
terdiri dari 5 tahapan belajar yang sistimatis yaitu
tahap mengalami (experience), tahap mengungkapkan hasil
pengalamannya (publishing), tahap pembahasan pengalaman
dan
tinjauan
pengabstraksian
c
teoritis
pengalaman
(processing),
dalam
kehidupan
tahap
atau
tugasnya (generalizing) dan tahap penerapan (applying),
Dalam setiap tahapan belajar menggunakan tehnik atau
metode belajar yang bersifat partisipatif, sehingga
peserta pelatihan aktif berperan dan bertanggung jawab
pula atas keberhasilan pelatihan.
d.
Dalam setiap tahapan menggunakan umpan balik sebagai
alat evaluasi atas pengalaman peserta pelatihan untuk
menggali kebutuhan belajar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model "Experiential
learning" effektif digunakan dalam pelatihan - pelatihan
bertujuan untuk pengembangan sosial para petugas lapangan KB
seperti pelatihan Komunikasi Interpersonal dan juga dalam
pendidikan orang dewasa lainnya.
3.
Kemampuan seorang petugas lapangan KB untuk berkomunikasi
secara interpersonal mempunyai hubungan yang cukup erat
dengan kepribadiannya terutama potensinya untuk berhubungan
dengan orang lain, dan potensi untuk melakukan persuasi.
Keurutan aspek-aspek kemampuan komunikasi interpersonal yang
205
mempunyai
hubungan
yang
c
seseorang petugas lapangan K'
a.
Kemampuan menganalisa e
Seseorang memiliki kern
baik apabila ia
memiJ
menunjang. Aspek-aspe
memiliki
hubungan
menganalisa
sasaran
adaia..
memadai (rata-rata) , potensi untuk mempengaru^
lain dan potensi untuk bersikap mandiri,
serta potensi
untuk berusaha dengan gigih dan mencapai keberhasilan.
Kemampuan memberi dan menerima umpan balik
Seseorang akan mampu menerima umpan balik dari orang
lain dan mampu memberi umpan balik dengan tepat
terhadap orang lain apabila ia memiliki kepribadian
yang menunjang. Aspek-aspek kepribadian yang menunjang
dan mempunyai hubungan yang cukup erat dengan kemampuan
memberi
dan menerima
umpan balik
kecerdasan yang memadai
mempengaruhi
dipengaruhi
orang
(rata-rata),
lain dan
bersikap
yaitu tingkat
potensi
untuk
mandiri (tidak
oleh orang lain), potensi untuk berhasil
dengan baik dan memiliki
usaha yang besar untuk
berhasil mencapai.apa yang diinginkan.
Kemampuan persuasi.
Seseorang memiliki kemampuan persuasi yang cukup baik
apabila ia
memiliki aspek-aspek
206
kepribadian yang
menunjang. Aspek-aspek kepribadian yang menunjang dan
mempunyai
hubungan yang erat dengan kemampuan persuasi
adalah tingkat kecerdasan yang memadai
potensi untuk menyesuaikan diri dengan
(rata-rata),
orang lain dan
memahami perasaan orang lain, potensi untuk bersikap
toleran,
potensi
bersahabat dan mau menolong
untuk
terpengaruh
mempengaruhi
oleh orang
orang
orang lain,
lain
lain (mandiri),
dan
tidak
potensi untuk
berusaha dengan gigih dan berhasil dengan baik.
d.
Kemampuan presentasi.
Seseorang akan mampu melakukan presentasi dengan baik
apabila ia memiliki kepribadian yang menunjang. aspekaspek kepribadian yang menunjang dan mempunyai hubungan
erat
dengan kemampuan
kecerdasan
mempengaruhi
orang
lain
presentasi
yang memadai
orang
lain
adalah
(rata-rata),
dan tidak
tingkat
potensi
untuk
terpengaruh
oleh
(mandiri), potensi untuk berhasil dengan
baik dengan usaha yang cukup gigih.
e.
Kemampuan menyusun isi pesan.
Seseorang akan mampu menyusun
atau
effektif apabila
menunjang. Aspek-aspek
tingkat
kepribadian yang
dengan kemampuan menyusun
kecerdasan yang
rata), memiliki potensi
lain yang dilandasi
ia memiliki
kepribadian yang menunjang dan
mempunyai hubungan erat
pesan adalah
isi pesan dengan tepat
memadai
isi
(rata-
untuk berhubungan dengan orang
oleh adanya keinginan yang besar
207
untuk selalu menyesuaikan diri dengan tuntutan orang
lain, memahami perasaan orang lain secara mendalam,
bersikap toleran, bersahabat dan ada keinginan untuk
menolong orang lain.
Disamping itu iapun memiliki potensi untuk mempengaruhi
orang lain,
potensi untuk bersikap mandiri
(tidak
terpengaruh oleh orang lain), keinginan untuk berhasil
dengan baik dan memiliki
usaha yang besar untuk
berhasil.
f.
Kemampuan bersikap assertive.
Seseorang akan mampu bersikap assertive apabila ia
memiliki kepribadian yang
menunjang dan mempunyai
hubungan erat dengan kemampuan untuk bersikap assertive
adalah tingkat kecerdasan yang memadai (rata-rata),
potensi untuk mempengaruhi
tidak dipengaruhi
orang lain,
potensi untuk
orang lain (mandiri),
potensi untuk
berhasil dengan baik dengan didukung oleh usaha yang
cukup besar untuk berhasil.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor kepribadian
merupakan
faktor yang
cukup mempunyai
peranan dalam
membentuk kemampuan komunikasi interpersonal pada seorang
petugas
lapangan KB.
Faktor kepribadian
tersebut terutama
adalah potensi untuk berhubungan dengan orang lain dan
potensi kemampuan persuasi.
208
B.
REKOMENDASI :
Sebagai
implikasi dari
dikemukakan beberapa
hasil
penelitian,
rekomendasi yang
sumbangan pemikiran bagi
berikut
akan
diharapkan merupakan
upaya pengembangan kemampuan komunikasi
bagi para petugas lapangan KB maupun bagi pengelola Program KB
lain khususnya dan bagi pembinaan prestasi petugas lapangan KB
umumnya serta untuk penelitian selanjutnya dalam kaitannya dengan
pengembangan
teori-teori yang berhubungan dengan Pendidikan Luar
Sekolah.
a.
Bagi pengembangan kemampuan dan pembinaan prestasi petugas
lapangan KB dan petugas lainnya dilingkungan BKKBN.
1.
Pembentukan dan pengembangan kemampuan seseorang dalam
berkomunikasi
beberapa
faktor
dengan
faktor,
diantaranya
kepribadian
diberikan kepada
lingkungannya
dipengaruhi
faktor
individu. Banyak
para
petugas
oleh
pelatihan
pelatihan
lapangan KB
dan
telah
tetapi
kemampuan yang dihasilkan dari pelatihan tersebut belum
dapat memenuhi
organisasi BKKBN
tuntutan atau apa
yang diharapkan oleh
sebagai pengelola Gerakan
KB. Banyak
faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelatihan , tidak
hanya faktor kurikulum pelatihan atau sasaran pelatihan
tetapi
faktor
penggunaan
strategi
pendekatan
belajarpun
penelitian
ini diperoleh hasil
pendekatan
meningkatkan
cukup
"Experiential
atau
mempengaruhinya.
Dalam
bahwa pelatihan dengan
learning"
aspek pengetahuan
209
belajar
dan aspek
cukup
mampu
ketrampilan
petugas
lapangan
interpersonal.
dalam
Oleh
berkomunikasi
karena
itu
dalam
secara
pengelolaan
pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan
sosial
dalam
upaya
pengembangan
profesi
perubahan seperti
Program
pengembangan
sebagai
petugas
KB dilingkungan
dengan
pendekatan
effektif
penyuluh
lapangan KB
BKKBN,
atau
agen
pengelola
maka model
pelatihan
dengan tetap
pendidikan
maupun
dan
"Experiential learning"
untuk diterapkan
prinsip-prinsip
pribadi
orang
penerapan pendekatan "Experiential
ini
cukup
memperhatikan
dewasa.
Dalam
Learning" ini perlu
didukung oleh pelatih yang menguasai pendekatan belajar
ini,
menguasai berbagai
partisipatif
pendidikan
dan
metode belajar
mampu
orang dewasa
menerapkan
yang bersifat
prinsip-prinsip
serta memiliki
kemampuan dan
kepribadian yang menunjang sebagai seorang komunikator,
sehingga dapat menjadi sumber belajar atau teladan bagi
peserta didik.
Memperhatikan pelaksanaan pelatihan
lapangan
KB yang telah dikembangkan dilingkungan BKKBN
maka penerapan
akan
pendekatan "Experiential
lebih tepat
yang bersifat
khusus
program
dasar bagi petugas
seperti
digunakan dalam
pelatihan-pelatihan
lanjutan atau
dalam pelatihan-pelatihan
pelatihan
Program
KS, pelatihan
Kontrasepsi
learning" ini
KIE
motivator
konseling, pelatihan
mantap, pelatihan
210
KB atau
KIE-
KIE-UPGK,pelatihan KIE-
BKB,
dan bentuk-bentuk pelatihan komunikasi maupun
pelatihan khusus lainnya. Dan materi-materi dasar yang
dapat
diterapkan dalam
pelatihan komunikasi
tersebut
meliputi teori dasar
tentang komunikasi interpersonal,
tehnik pemahaman dan
pengembangan konsep diri,
analisa
sasaran,
mendengar
tehnik
aktif,
menyusun
isi
tehnik
pesan, tehnik
tehnik memberi dan menerima
umpan
balik, tehnik bersikap assertive, tehnik presentasi dan
tehnik
persuasi.
Selanjutnya
dapat dikembangkan
materi
dasar
sesuai dengan kebutuhan
tersebut
dan tujuan
pelatihan.
Faktor
lain
yang
cukup memiliki
peranan
dalam
pembentukan dan pengembangan kemampuan komunikasi pada
petugas
lapangan KB adalah faktor kepribadian daripaaa
petugas tersebut. Makin
tersebut
mampu
menunjang kepribadian individu
sebagai seorang
ia
komunikator maka
melakukan komunikasi
Aspek kepribadian
yang
secara
perlu dimiliki
akan makin
interpersonal.
dan
menunjang
keberhasilannya sebagai seorang komunikator antara lain
memiliki
potensi untuk
berhubungan dengan
yang ditandai oleh adanya keinginan
orang lain
untuk menyesuaikan
diri dengan orang lain, memahami perasaan orang lain,
bersikap toleran , bersahabat dan
untuk
menolong
potensi
oleh
memiliki keinginan
orang
lain.
Disamping
itu
memiliki
persuasi yang
cukup
menunjang yang
ditandai
adanya potensi
untuk mempengaruhi
211
orang
lain,
bersikap mandiri atau tidak terpengaruh oleh orang
lain, memiliki keinginan yang tinggi untuk berhasil dan
usaha yang kuat (kegigihan) untuk mencapai apa yang
diharapkan.
Oleh karena itu didalam proses seleksi pegawai BKKBN
khususnya petugas lapangan KB aspek-aspek kepribadian
calon pegawai perlu mendapat perhatian sehingga dapat
diperoleh calon pegawai yang memiliki kepribadian yang
menunjang sebagai petugas
komunikator
dan
lapangan khususnya sebagai
pengelola Program
KB
diwilayah
kerjanya.
3.
Memperhatikan
"Experiential
terhadap
peranan pelatihan dengan pendekatan
learning" dan peranan kepribadian
pembentukan
kemampuan
komunikasi
interpersonal, maka kedua faktor tersebut hendaknya
dapat dijadikan pegangan dalam pengembangan strategi
pembinaan prestasi petugas lapangan KB khususnya dan
sumber daya manusia lainnya dilingkungan BKKBN.
Sehingga peningkatan prestasi
akan
lebih tampak dan
pencapaian tujuan Gerakan KB akan lebih mudah tercapai.
o.
Bagi penelitian selanjutnya dan pengembangan teori-teori
dalam Pendidikan Luar Sekolah.
1.
Penelitian ini pada dasarnya merupakan suatu upaya
untuk
mengetahui
"eksperiential
sejauhmana penerapan
learning"
212
pendekatan
khususnya dalam pelatihan
komunikasi interpersonal bagi petugas lapangan KB.
Pendekatan "Experiential learning" ini telah banyak
digunakan oleh para ahli pendidikan, psikologi dan
manajemen diluar negri dalam pelatihan-pelatihan yang
bertujuan untuk pengembangan pribadi. Sedangkan
penelitian-penelitian mengenai "Experiential Learning"
di Indonesia masih sangat terbatas sehingga jumlah
referensi yang ada pada peneliti sangat terbatas. Oleh
karena itu untuk
penerapan
mengetahui effektifitas daripada
pendekatan
"Experiential
learning"
pendidikan orang dewasa perlu dilakukan
dalam
penelitian
lebih lanjut dalam ruang lingkup yang lebih luas dengan
sasaran yang bervariasi
yang
lebih
penelitian
tersebut
memadai
dan
tersebut.
dapat
dalam
partisipatif
yang
dapat
Selanjutnya
memperkuat
Luar Sekolah
pengembangan
telah
lama
hasil
hasil penelitian
diaplikasikan dalam
kegiatan Pendidikan
penunjang
dengan dukungan referensi lain
bentuk-bentuk
lainnya sebagai
strategi
belajar
dikembangkan
dan
diterapkan dalam lingkungan Pendidikan Luar Sekolah.
Dalam
penelitian ini
terbatas,
hal ini
jumlah sample
yang sangat
disebabkan karena jumlah populasi
sampel yang memenuhi karakteristik sample yang
ditentukan oleh peneliti di Kotamadya Bandung jumlahnya
terbatas dan sangat kecil, sehingga hal ini sangat
mempengaruhi terhadap hasil
213
yang diproleh dari
proses
analisa data secara kwantitatif.
lebih
Oleh karena itu untuk
memperkuat hasil penelitian ini maka perlu
membandingkan dengan penelitian lain dengan jumlah
sample penelitian yang lebih luas baik jumlah responden
maupun luas wilayahnya.
3.
Dalam penelitian ini pada aspek kepribadian tidak
dilakukan intervensi, sehingga metode eksperimen yang
optimal dalam penelitian ini adalah menggunakan design
one
group
disebabkan
memiliki
pre-post
experiment
karena pada
design.
Hal
dasarnya setiap
ciri kepribadian yang khas,
ini
individu
sehingga tidak
dapat dibentuk kelompok kontrol dengan karakteristik
kepribadian yang sama.
Peneliti menyadari bahwa design one group pre- post
eksperiment ini memiliki banyak kelemahan diantaranya
adalah tidak adanya kelompok kontrol sehingga variabel
ekstra dapat menjadi penyebab keberhasilan penelitian
ini.
ini
Namun demikian untuk memperkuat hasil penelitian
perlu
diperkuat
dengan
penelitian
lain
. Dan
apabila akan menggunakan design eksperimen two-group,
maka sebaiknya dilakukan penelitian secara terpisah
antara
pengaruh
pengaruh
faktor
pelatihan
kepribadian
dengan
terhadap kemampuan
faktor
komunikasi
tersebut.
L
Penelitian ini dilakukan
terbatas,
dalam waktu yang sangat
sedangkan untuk melihat dampak atau pengaruh
!14
pelatihan
terhadap
melaksanakan
tugas
kemampuan
dan
responden
fungsinya
perlu
analisa terhadap berbagai hasil kerja
perlu
yang diambil
dalam
penelitian
diperkuat dengan penelitian
dilakukan
petugas lapangan
KB. Hal ini membutuhkan kurun waktu tertentu.
kesimpulan
dalam
Sehingga
ini
masih
lain yang merupakan
lanjutan daripada penelitian ini, dengan responden yang
sama
untuk melihat
effektifitas dan
komunikasi
interpersonal
"Experiential
Learning"
hendaknya
petugas
melakukan
ini.
analisa
lapangan KB seperti
peserta KB
yang ada,
dampak pelatihan
dengan
pendekatan
Penelitian
selanjutnya
terhadap
hasil
kerja
frekwensi KIE, pencapaian
aktif dengan jenis kontrasepsinya, angka DO
jumlah kader yang aktif,
dan dukungan tokoh
masyarakat serta instansi terkait.
5.
Sesuai
maka
dengan judul
perlu
dan
keterbatasan penelitian
dilakukan penelitian
untuk mengetahui bagaimana
seperti
faktor
lingkungan
keluarga
dan
dan agama
faktor
massa
media
yang bertujuan
pengaruh faktor-faktor lain
pendidikan,
faktor budaya
lain
ini
pengalaman
lingkungan
sosial
, faktor tingkat
dalam
pribadi,
pembentukan
lainnya,
sosial atau
tingkah
laku
komunikasi interpersonal. Hal ini akan melengkapi hasil
penelitian ini sebagaimana telah diuraikan
dalam teori
tentang
pembentukan
faktor-faktor
penentu
kemampuan komunikasi interpersonal.
215
dalam
Download