BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Lebih awal mengetahui itu lebih baik. Demikian ungkapan yang tepat untuk mengetahui perkembangan setiap anak. Dengan mengetahui lebih awal atau lebih dini mengetahui perkembangan anak maka kita akan mampu lebih dini pula mengetahi berbagai hal yang berkaitan dengan msalah-masalah pengembangan kemampuan anak sejak dini dan mengetahui berbagai hambatan perkembangannya. Hambatan perkembangan perlu diketahui sedini mungkin agar segera pula diberi penanganan yang tepat. Penanganan sedini mungkin dapat membantu pada perkembangan yang lebih optimal. Namun, dalam kenyataannya masyarakat pada umumnya belum memahami pentingnya mengetahui perkembangan anak sedini mungkin. Untuk mendorong kesadaran masyarakat tentang mengetahui perkembangan anak sedini mungkin perlu ada upaya yang tepat, diantaranya dengan kegiatan Posyandu. Melalui kegiatan tersebut maka akan terjadi kesadaran masal dari masyarakat mengenai pemahaman permsalahan perkembangan anak. Kegiatan Posyandu yang menitikberatkan pada pelayanan perkembangan kesehatan bayi 0-5 tahun (Balita) (Dinkes Kota Bandung, 2003) dapat menjadi sarana yang tepat karena kegiatan ini adalah kegiatan yang banyak 1 diminati oleh masyarakat. Banyak orangtua yang berbondong-bondong membawa Balitanya. Kondisi tersebut dapat dimanfaatkan dengan adanya kegiatan tambahan selain melakukan layanan kesehatan dan gizi dapat ditambah dengan identifikasi dini mengenai masalah perkembangan yang dapat menunjang pada kemampuan Balita dimasa perkembangan berikutnya, terutama masalah perkembangan kemampuan dasar belajarnya. Identifikasi itu adalah berkaitan dengan perkembangan pra akademik. Identifikasi perkambangan pra akdemik sejak Balita dapat membantu Balita dan orangtuanya untuk mengembangan kemampuan tersebut sedini mungkin. Orangtua juga akan mengeatahui hambatan perkembangan pra akademik yang dialami Balitanya sedini mungkin. Melalui pengetahuan tersebut maka hambatan yang terjadi diharapkan mendapat perlakuan segera untuk mengatasinya. Salah satu factor yang menyebabkan anak memiliki kebutuhan khusus sehingga membutuhan layanan pendidikan khusus adalah karena adanya hambatan perkembangan yang terakumulasi sejak Balita. Hambatan perkembangan pra akdemik yang tidak diketahui sejak dini dapat memunculkan hambatan-hambatan belajar dikemudian hari. Balita yang memiliki hambatan perkembangan pra akademik jika tidak ditangani segera maka dapat diprediksi akan menjadi anak berkebutuhan khusus (ABK). Oleh karena itu diaharapkan melalui Posyandu hambatan perkembangan tersbut dapat diketahui segera. Selanjutnya, perlu adanya peningkatan 2 kemampuan para petugas/kader Posyandu agar memiliki kemampuan identifikasi dini mengenai perkembangan pra akdemik. Berdasarkan pengamatan peneliti kader Posyandu belum dibekali dengan kemampuan tersebut. Padahal, sebagaimana telah dijelaskan di atas kemampuan tersbut cukup penting dan menentukan. Kader Posyandu menjadi ujung tombak yang akan mengetahui sedini mungkin perkembangan anak sehingga dapat mengiformasikan dengan segera kepada orangtua untuk menangani hambatan perkembangan yang dialami oleh Balitanya. Berdasarkan pemikiran-pemikiran di atas maka perlu adanya penelitian yang mengkaji tentang kemampuan kader Posyandu dalam melakukan identifikasi perkembangan praakademik balita. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah kemampuan kader Posyandu dalam melakukan identifikasi perkembangan praakademik balita dengan menggunakan instrumen Gessel di Kelurahan Neglasari Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung? Untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini maka diajukanlah pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pemahaman kader Posyandu tentang perkembangan pra akdemik pada balita ditinjau dari latar belakang pendidikan dan masa kerja? 3 2. Bagaimanakah kemampuan kader dalam melakukan identifikasi perkembangan pra akademik balita dengan menggunakan instrumen Gessel ditinjau dari latar belakang pendidikan dan masa kerja? 3. Bagaimanakah pendapat kader Posyandu tentang instrumen Gessel ditinjau dari latar belakang pendidikan dan masa kerja? C. TUJUAN 1. Memperoleh gambaran mengenai pemahaman para kader Posyandu tentang perkembangan pra akademik balita. 2. Memperoleh gambaran mengenai kemampuan kader dalam melakukan identifikasi perkembangan pra akademik balita dengan menggunakan instrumen Gessel 3. Memperoleh gambaran mengenai pendapat kader Posyandu tentang instrumen Gessel. D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para kader Posyandu dalam mengenali dan menemukan anak berkebutuhan khusus sedini mungkin dalam hal perkembangan pra akademiknya. Diharapkan pula dapat menjadi dasar untuk mengembangkan program Posyandu yang dapat memberikan layanan terbaik untuk semua anak. 4 2. Manfaat Teoritis Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan ilmiah dalam kajian identifikasi dini anak berkebutuhan khusus. E. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Untuk memperoleh data penelitian, maka teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah: a. Wawancara kepada kader Posyandu, b. Studi dokumentasi, berupa hasil penggunaan instrument perkembangan pra akademik oleh kader dan oleh tenaga ahli. F. SUBYEK PENELITIAN Subyek dalam penelitian ini adalah kader Posyandu yang ada di Kelurahan Neglasari Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung. Dari setiap Posyandu mengirimkan satu orang wakil terbaik dari kader Posyandu. Agar lebih meyakinkan, kader Posyandu yang menjadi subyek adalah kader yang telah memiliki pengalaman sebagai kader sekurang-kurangnya 1 tahun. 5